Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melakukan pembangunan, pemerintah memerlukan pedoman dan susunan
perencanaan yang akurat untuk mencapai tujuan. Perencanaan memiliki arti sebuah proses
penentuan untuk mencapai tujuan yang berarti diharapkan oleh berbagai pihak. Masyarakat
pastinya menginginkan pembangunan sebagai perubahan yang memberikan manfaat untuk
apa yang dibutuhkan sesuai dengan rencana yang ada untukdilakukan oleh pemerintah.
Pembangunan adalah salah satu tolak ukur sekaligus cara yang dilakukan suatu Negara dalam
meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Pembangunan merupakan proses perubahan dan
pemberdayaan yang memberikan manfaat untuk masyarakat. Pembangunan yang
memberdayakan adalah proses perubahan yang memberikan manfaat untuk masyarakat dan
membuat kehidupan masyarakat lebih berkembang untuk kehidupan selanjutnya dilihat dari
fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada masyarakat.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Perencanaan wilayah ada yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD)
sebagai kelengkapannya. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) harus
disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
sesuai karakteristik dan potensi daerah. Selanjutnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD). Dengan arah, tahapan, dan prioritas Pembangunan Jangka Panjang Tahun
2005–2025.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 adalah
dokumen perencanaan pembangunan nasional periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak
tahun 2005 sampai dengan tahun 2025. Sedangkan, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang ditetapkan melalui Perpres
No. 2 Tahun 2015 yang telah ditandatangani tanggal 8 Januari 2015. RPJMN dijabarkan ke
dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).
Dalam makalah ini Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) akan dikaitkan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) di Provinsi Jawa Barat.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini untuk memahami, mempelajari, dan
menganalisis terkait perencanaan atau arah pembangunan jangka panjang dan jangka
menengah di Provinsi Jawa Barat selain itu menganalisis kaitannya dengan perencanaan
pembangunan jangka panjang dan menengah di tingkat nasional berdasarkan dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Renana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). Juga mengkaitkan analisis dengan teori dan konsep yang telah
dipelajari dalam mata kuliah Manajemen Pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori
Pembangunan adalah salah satu tolak ukur sekaligus cara yang dilakukan suatu
Negara dalam meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Pembangunan merupakan proses
perubahan dan pemberdayaan yang memberikan manfaat untuk masyarakat. Pembangunan
yang memberdayakan adalah proses perubahan yang memberikan manfaat untuk masyarakat
dan membuat kehidupan masyarakat lebih berkembang untuk kehidupan selanjutnya dilihat
dari fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada masyarakat. Pembangunan yang berhasil
memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi, berkesinambungan yaitu tidak terjadi kerusakan
sosial dan tidak terjadi kerusakan alam, dan pemerataan.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (RPJPN)
adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional periode 20 tahun terhitung sejak tahun
2005 sampai dengan tahun 2025, ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus
menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa (pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) di
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah
pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku
pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan lainnya di
dalam satu pola sikap dan pola tindak.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, (disingkat RPJM Nasional),
adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang ditetapkan melalui Perpres
No. 2 Tahun 2015 yang telah ditandatangani tanggal 8 Januari 2015. RPJMN 2015-2019 ini
selanjutnya menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga dalam menyusun Rencana Strategis
kementerian/lembaga (Renstra-KL) dan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah
dalam menyusun/menyesuaikan rencana pembangunan daerahnya masing-masing dalam
rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMN
akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi pedoman
bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).
Perencanaan wilayah ada yang disebut sebagai rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah atau disingkat RPJPD Daerah Provinsi Jawa Barat
adalah dokumen perencanaan pembangunan yang merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasioanal Tahun 2005-2025yang ditetapkan dengan Undang-
undang Nomor 17 tahun 2007, yang memuat visi, misi dan arahan pembangunan jangka
panjang untuk periode 20 tahun terhitung dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
Berdasarkan kebutuhan dan mengacu pada peraturan perundang-undangan, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat menyusun Rencan Pembangunan Jangka Panjang daerah kurun waktu
2005-2025 yang diarahkan untuk mencapai tujuan daerah dan nasional 20 tahun mendatang.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah penjabaran dari
visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD serta
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). RPJMD
memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,
dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Perangkat Daerah, program kewilayahan
yang disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan
yang bersifat indikatif. Kurun waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) di Provinsi Jawa Barat adalah 5 tahun. Pelaksanaan RPJM Daerah dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2018.

2.2 Analisis
Penyusunan RPJPD Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2025 ini merupakan revisi dari
dokumen RPJPD sebelumnya. Revisi RPJPD dilakukan akibat laju perkembangan yang
dinamis dan sangat cepat di wilayah Jawa Barat sehingga mempengaruhi prediksi kondisi
pembangunan jangka panjang kedepan. Penyusunan dokumen RPJPD Provinsi Jawa Barat
tahun 2005-2025 juga melibatkan masyarakat luas melalui sosialisasi di media elektronik
seperti radio dan televisi serta penjaringan aspirasi dengan menyebarkan angket di surat kabar
daerah dan media elektronik. Selain itu, dibuka ruang publik agar masyarakat dapat berperan
secara langsung dalam penyusunan RPJPDaerah Jawa Barat. Pembangunan daerah yang
meliputi bidang sosial dan kehidupan beragama, ekonomi ilmu pengetahuan dan teknologi,
sarana dan prasarana politik, ketentraman dan ketertiban masyarakat, hukum, aparatur, tata
ruang dan pengembangan wilayah, serta sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan
bagian integral dari pembangunan nasional. Pelaksanaan pembangunan daerah telah
mencapai kemajuan pada berbagai bidang. Namun masih ditemui pula berbagai masalah dan
tantangan yang perlu diselesaikan dalam pembangunan daerah pada 20 tahun mendatang
dengan memperhatikan modal dasar yang dimiliki Provinsi Jawa Barat. Setiap perencanaan
pembangunan pastinya memiliki sasaran pokok untuk mencapai tujuan. Sasaran pokok dan
arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah antara lain; mewujudkan kualitas
kehidupan masyarakat yang berbudaya ilmu dan teknologi, produktif dan berdaya saing;
meningkatkan perekonomian yang berdaya saing dan berbasis potensi daerah; mewujudkan
lingkungan yang hidup yang asri dan lestari; mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang
baik; mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan. Semua sasaran pokok dan
arah kebijakan ini yang dibutuhkan masyarakat dan pemerintah harus melaksanakannya
untuk mencapai suatu keberhasilan dengan bagaimana pemerintah menyusun suatu rencana
pembangunan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Kaitannya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah RPJPNasional dan RPJPdaerah
memiliki tujuan yang sama dalam suatu perencanaan pembangunan RPJPDaerah merupakan
bagian dari RPJMNasional yang sudah dibuat untuk arahan atau pedoman yang berlanjutan
dan memiliki batas waktu 20 tahun. RPJPDaerah ini memiliki tujuan yang sesuai dengan
RPJPNasional yaitu sama sama mencapai suatu keberhasilan di kalangan masyarakat dengan
memberikan fasilitas - fasilitas seperti keamanan, keadilan, sarana dan prasarana, dll. Semua
pelayanan pembangunan ini sudah direncanakan dalam waktu panjang unuk mencapai suatu
tujuan secara efektif dan efisien. RPJPDaerah dan RPJPNasional ini memberikan arah
sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa (pemerintah, masyarakat, dan dunia
usaha) di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah
pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku
pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan lainnya di
dalam satu pola sikap dan pola tindak.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat tahun
2005 – 2025 disusun dengan pendekatan perencanaan politik, teknokratik, partisipatif, dan
dengan arah dari atas ke bawah (top down) karena pemerintah ikut berperan penting dalam
penyusunan dokumen dan para pelaksana melaksanakan kebijakan secara optimal. Serta dari
bawah ke atas (bottom up), dengan mengedepankan proses evaluasi, prediksi, dan analisis
terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh secara langsung maupun tidak
langsung terhadap pembangunan daerah pendekatan bottom up ini juga termasuk karena
peran masyarakat terhadap perencanaan pembangunan dengan cara ikut bersuara untuk
berpendapat dengan mengeluarkan pendapat di media sosial, televisi, atau radio. Penyusunan
RPJPD Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2025 melalui berbagai tahap dialog sektoral maupun
dialog lintas sektor yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan baik dari pihak
pemerintah pusat,pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, dunia usaha,
perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat serta masyarakat.

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan pedoman bagi Pemerintah
Provinsi dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan menjadi pedoman
bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Biro dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Tahun 2013 - 2018, serta merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota
dalam menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran untuk lima tahun kedepan.
Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018 adalah menyusun dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk periode lima tahun, yang memuat visi, misi Kepala
Daerah, arah kebijakan, strategi dan program pembangunan. Tujuan penyusunan RPJMD
Provinsi Jawa Barat tahun 2013 – 2018 adalah Menetapkan visi, misi, dan program
pembangunan daerah jangka menengah; Menetapkan pedoman untuk penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), Rencana Kerja (Renja) OPD, dan perencanaan penganggaran; Menetapkan
pedoman untuk penyusunan RPJMD dan RKPD serta perencanaan penganggaran Kabupaten
dan Kota se Jawa Barat; Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan
terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta
dengan Provinsi yang berbatasan. Penyelenggaraan pembangunan dalam kurun waktu 2008–
2013 telah membuahkan hasil yang diharapkan, tetapi untuk pembangunan kedepan masih
terdapat persoalan dan tantangan dari berbagai aspek yang dihadapi.
Permasalahan pembangunan merupakan suatu kondisi yang masih perlu ditingkatkan
atau dikembangkan karena hasilnya belum optimal. permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki
dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi
secara bertahap. Adapun isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu:
Pertumbuhan penduduk dan persebarannya, Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan
kesehatan, Pengangguran dan ketenagakerjaan, Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
kesejahteraan masyarakat, Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar dan strategis,
dll. Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah ini direncanakan untuk; membangun
masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing; membangun perekonomian yang kokoh dan
berkesinambungan; meningkatkan kinerja pemerintahan, profesionalisme aparatur dan
partisipasi publik; mewujudkan jawa barat yang nyaman dan pembangunan infrastruktur
strategis yang berkelanjutan; serta meningkatkan kehidupan sosial, seni, dan budaya, peran
pemuda dan olahraga serta pengembangan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal. Semua
rencana ini dibuat untuk kesejahteraan masyarakat, berkeadilan, pelayanan umum, dan daya
saing daerah.
Kaitan antara RPJMNasional dan RPJMDaerah adalah memiliki penyusunan dan arah
rencana pembangunan yang sesuai karena sama sama membahas mengenai pertumbuhan
ekonomi, pengangguran, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dll. Juga memiliki tujuan yang
sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kehidupan sosial,
kehidupan seni dan budayanya, meningkatkan kinerja pemerintahan, dll. Rencana
Pembanguan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah sama sama memiliki batas waktu 5 (lima) tahun dan selanjutnya berganti perencanaan
pembangunan ketika suatu tujuan belum tercapai maka perencanaan pembangunan harus
melakukan pencapaian rencana tersebut dengan cara memilih rencana apa yang menjadi
prioritas karena memiliki arti yang penting untuk masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat
tahun 20013 – 2018 disusun dengan pendekatan perencanaan ekonomi, akuntabel, terukur
partisipatif, dan dengan arah dari atas ke bawah (top down) karena pemerintah ikut berperan
penting dalam penyusunan dokumen dan para pelaksana melaksanakan kebijakan secara
optimal. Serta dari bawah ke atas (bottom up), dengan melakukan proses evaluasi,
pengendalian, prediksi, berkeadilan, terukur, dan berwawasan lingkungan terhadap
pembangunan daerah. Pendekatan bottom up ini juga termasuk karena Masyarakat berperan
aktif dalam memberikan gagasan/ide mengenai program yang akan dilaksanakan terhadap
perencanaan pembangunan. Dengan cara ikut berpartisipasi atau berpendapat atas susunan
rencana pembangunan dengan memberdayakan kesenian, kebudayaan, dan olahraga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) daerah provinsi Jawa Barat
tahun 2005-2025 adalah dokumen yang merupakan penjabaran dari rencana pembangunan
kangka panjang nasional tahun 2005-2025. RPJP Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2005-
20025 ini merupakan revisi dokumen RPJPD sebelumnya. Revisi RPJPD dilakukan akibat
laju perkembangan yang dinamis dan sangat cepat di wilayah Jawa Barat sehingga
mempengaruhi prediksi kondisi pembangunan jangka panjang ke depan. Berbagai target
pencapaian hasil, strategi, kebijkan dan program perlu dirumuskan kembali untuk menjamin
terlaksananya dan tercapainya keberhasilan pembangunan pada masa yang akan datang.
Dengan pencapaian tingkat kesejahteraan yang lebih baik. RPJP daerah privinsi Jawa Barat
2005-2025 merupakan pedomna bagi seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan
pembangunan di provinsi Jawa Barat. keberhasilan pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Jawa
Barat tahun 2005 – 2025 sangat berantung pada komitmen antara penyelenggara
pemerintahan daerah dengan pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat Jawa
Barat. Kaitannya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah RPJPNasional dan RPJPdaerah
memiliki tujuan yang sama dalam suatu perencanaan pembangunan RPJPDaerah merupakan
bagian dari RPJMNasional yang sudah dibuat untuk arahan atau pedoman yang berlanjutan
dan memiliki batas waktu 20 tahun. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Provinsi Jawa Barat tahun 2005 – 2025 disusun dengan pendekatan perencanaan politik,
teknokratik, partisipatif, dan dengan arah dari atas ke bawah (top down) karena pemerintah
ikut berperan penting dalam penyusunan dokumen dan para pelaksana melaksanakan
kebijakan secara optimal. Serta dari bawah ke atas (bottom up), dengan mengedepankan
proses evaluasi, prediksi, dan analisis.

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan tahap ketiga dari
pelaksanaan RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 atau dikenal dengan Tahap
Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh. Keberhasilan implementasi pelaksanaan
RPJMD sangat tergantung pada keterlibatan secara seluruh pemangku kepentingan. Untuk
itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk
mensukseskan, mengawal, dan melaksanakan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.
Kaitan antara RPJMNasional dan RPJMDaerah adalah memiliki penyusunan dan arah
rencana pembangunan yang sesuai karena sama sama membahas mengenai pertumbuhan
ekonomi, pengangguran, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dll. Juga memiliki tujuan yang
sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kehidupan sosial,
kehidupan seni dan budayanya, meningkatkan kinerja pemerintahan, dll. Rencana
Pembanguan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah sama sama memiliki batas waktu 5 (lima) tahun. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat tahun 20013 – 2018 disusun dengan
pendekatan perencanaan ekonomi, akuntabel, terukur partisipatif, dan dengan arah dari atas
ke bawah (top down) karena pemerintah ikut berperan penting dalam penyusunan dokumen
dan para pelaksana melaksanakan kebijakan secara optimal. Serta dari bawah ke atas (bottom
up), dengan melakukan proses evaluasi, pengendalian, prediksi, berkeadilan, terukur, dan
berwawasan lingkungan terhadap pembangunan daerah.
Daftar Pustaka

http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/794

http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/795

https://www.indonesia-investments.com/id/proyek/rencana-pembangunan-pemerintah
/item305?
https://www.bappenas.go.id/files/1814/2057/0437/RPJP_2005-2025.pdf

https://www.bappenas.go.id/id/data-dan-informasi-utama/dokumen-perencanaan-dan-pe
laksanaan /dokumen-rencana-pembangunan-nasional/rpjp-2005-2025/rpjpn-2005-2025/

Anda mungkin juga menyukai