Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : SONI LIBREK RUPISIAY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041422135

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4230/Sistem Adm. Negara Kesatuan RI

Kode/Nama UPBJJ : 86/Ambon

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
RPJPN merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang

tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam bentuk
visi,

misi dan arah pembangunan Nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (disingkat RPJP Nasional), adalah dokumen

perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun. RPJP Nasional
untuk

tahun 2005 sampai dengan 2025 diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007.

Pelaksanaan RPJP Nasional 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap perencanaan pembangunan

dalam periodisasi Rencanaan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 5 (lima) tahunan.

Asas dan Tujuan Pembangunan Nasional

1. Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip –prinsip

kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan, lingkungan serta kemandirian

dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional

2. Perencanaan dan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu,

menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan

3. Sistem perencanaan pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan asas umum

penyelenggaraan negara

4. Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

a. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;

b. Menjamin terciptanya integerasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah,

antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaa, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan;

d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan

e. Menjamin tercapainya pembangunan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan


2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

RPJMN merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Presiden yang penyusunannya

berpedoman pada RPJPN, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum,

program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas

kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencangkup gambaran perekonomian

secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka

regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, (disingkat RPJM Nasional), adalah

dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang terdiri dari :

1. RPJM Nasional I Tahun 2005–2009,

2. RPJM Nasional II Tahun 2010–2014,

3. RPJM Nasional III Tahun 2015–2019,

4. RPJM Nasional IV Tahun 2020–2024.

RPJM tersebut kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap
tahunnya.

3. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk :

1) mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

2) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang,


antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah;

(3) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,


dan pengawasan;

(4) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan

(5) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.Koordinasi perencanaan pembangunan dilakukan melalui musyawarah
perencanaan pembangunan (musrembang) yang dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan
mulai dari tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat propinsi dan
tingkat nasional. Contoh, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai tugas dan
fungsi di bidang pembangunan jalan di daerah Kabupaten adalah Dinas Pekerjaan Umum
Dan Tata Ruang. namun perencanan pembangunan jalan kabupaten tersebut disusun dan
dikoordinasikan oleh Bappeda Kabupaten sebagai SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi
menyusun dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah kabupaten. Oleh
karena itu dalam pembangunan jalan kabupaten harus ada koordinasi antara SKPD yang
mempunyai tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah kabupaten (Bappeda)
dengan SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi pelaksanaan pembangunan jalan (Dinas
Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang atau yang disebut dengan nama lainnya Dinas PUTR) di
daerah kabupaten, guna terciptanya sinkronisasi antara rencana pembangunan yang
ditetapkan dengan pelaksanaannya.

4. 1. Pejabat-pejabat yang oleh Kepala Daerah diserahi

tugas dan tanggungjawab atas pengawasan pelaksanaan Anggaran Daerah melakukan


pengawasan dan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan termasuk dalam Peraturan
Pemerintah dan peraturan-peraturan pelaksananya

(2). Tanpa mengurangi kewenangan pejabat-pejabat termasuk pada ayat (1), pejabat-pejabat
dari aparat pengawas lainnya yang berhak berdasarkan peraturan perundang-undarigan yang
berlaku, dengan persetujuan Kepala Daerah melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas
keuangan daerah.

(3) Kepala Daerah wajib memberikan izin kepada pejabat-pejabat pengawasan sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (2) tersebut di atas dan mengadakan kordinasi atas aktivitas
pcngawas-pengawas tersebut baik mengenai jadwal waktu pemeriksaan maupun sasaran.

- pengawasan sebagai proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi


untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan/ditentukan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai