REPUBLIK INDONESIA
P E R M E N D A G R I N O M O R 1 9 TA H U N 2 0 2 0
T E N TA N G
PENGUKURAN INDEKS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DISAMPAIKAN OLEH:
DR. SUMULE TUMBO, SE, MM
KAPUSLITBANG PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
DASAR HUKUM
UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Lanjutan…
Satuan ukuran yang ditetapkan berdasarkan seperangkat dimensi dan indikator
IPKD untuk menilai kualitas kinerja tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel dalam periode tertentu.
LANJUTAN…
Menteri
Kewenangan
Pengukuran Indeks
Pengelolaan
Keuangan Daerah Gubernur
Sumber Data:
a. Ditjen Bina Bangda Susunan Anggota Tim:
Kemendagri terkait dokumen 1. Penanggung jawab : Kepala Badan Litbang
RPJMD dan RKPD 2. Ketua : Kepala Pusat Litbang Pembangunan dan
Menteri b. Ditjen Bina Keuda Keuangan Daerah, Badan Litbang.
Melalui Kemendagri terkait dokumen 3. Wakil Ketua : Direktur Perencanaan Anggaran
Kepala BPP KUA-PPAS dan APBD Daerah Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah.
c. Pemdah terkait dengan 4. Sekretaris: Kepala Bidang Keuangan Daerah
Kemendagri
dokumen perencanaan, 5. Kelompok Kerja/Anggota Pengembangan : Direktur
melakukan penganggaran, perencanaan, Evaluasi, dan Informasi
pengukuran pelaksanaan, dan LKP Pembangunan Daerah Ditjen Bina Bangda, Direktur
IPKD d. Sistem Informasi Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Provinsi Pemerintahan Daerah Daerah Ditjen Bina Keuda, Kepala Biro Hukum
e. Tim Evaluasi dan Setjen, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan
Pengawasan Realisasi Kapasitas Daerah Ditjen OTDA dan Pejabat
Anggaran terkait dokumen Struktural, Fungsional Peneliti dan/atau Fungsional
dan informasi penyerapan Lainnya di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri.
anggaran
f. BPK terkait dokumen dan
Back informasi opini atas LKPD
Pasal 3, 4, dan 5 Permendagri 19 Tahun 2020
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan…
No Dimensi Bobot Indikator
Opini Badan
Opini BPK atas LKPD dilakukan berdasarkan opini Badan Pemeriksa Keuangan atas LKPD
6 Pemeriksa 15
yang diaudit selama 3 (tiga) tahun terakhir berturut-turut
Keuangan atas LKPD
Pengukuran
IPKD
Menjumlah seluruh
hasil perkalian
masing-masing Hasil:
bobot dimensi dan a. Peringkat baik dengan nilai A
indeks dimensi. b. Peringkat perlu perbaikan
dengan nilai B
c. Peringkat sangat perlu
perbaikan dengan nilai C
Pengelompokan Hasil IPKD
Berdasarkan kemampuan
keuangan daerah tinggi,
sedang dan rendah
PEMERINGKATAN
HASIL PENGUKURAN Daerah Kabupaten/kota dilakukan terhadap
IPKD kabupaten/kota dalam regional masing-masing
provinsi ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan
Gubernur.
PENETAPAN
1 (satu) daerah kabupaten yang berpredikat terbaik untuk
PERINGKAT masing-masing kategori kemampuan keuangan daerah
TERBAIK tertinggi, sedang dan rendah
Hasil pengukuran IPKD Pemdah berpredikat terbaik secara nasional dapat dijadikan
dasar dalam pemberian insentif sesuai dengan ketentuan perUU yang diberikan oleh
Mendagri secara nasional pada Bulan Agustus setiap tahun.
Pasal 20 Permendagri 19/2020
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENETAPAN PREDIKAT
1 (satu) daerah kabupaten yang berpredikat
TERBURUK terburuk untuk masing-masing kategori kemampuan
(SANGAT PERLU keuangan tinggi, sedang, dan rendah
PERBAIKAN)
PENDANAAN
Pendanaan dapat
Pendanaan dalam berasal dari sumber
pengukuran IPKD lain yang sah dan
Pemerintah Provinsi tidak mengikat
bersumber pada sesuai dengan
APBN. Pendanaan dalam ketentuan perUU
pengukuran IPKD
Pemerintah
Kabupaten/Kota
dibebankan pada
APBD Provinsi
TEKNIS PENGUKURAN
INDEKS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1)
Bobot Indeks
No. Dimensi Indikator Penilaian
dimensi dimensi
Sesuai : 1 D 1.1 = Jumlah Skor rata-rata :
kesesuaian nomenklatur Tidak
kesesuaian (D1.1+D1.2+D1.
1 program/jumlah 3+D1.4+D1.5)/5
program RPJMD dan RKPD sesuai : 0 program
Keterangan : Nomenklatur dan Pagu yang dinilai adalah program pada urusan pemerintah daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
SIMULASI PENGUKURAN
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1.1)
Penentuan Skor Kesesuaian Nomenklatur Program RPJMD dan RKPD
SIMULASI PENGUKURAN
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1.2)
Penentuan Skor Kesesuaian Nomenklatur Program RKPD dan KUA-PPAS
No RPKD KUA-PPAS Penilaian Penentuan Skor
1 Program A Program A Sesuai 1 Jumlah Sesuai = 5
2 Program B Program B Sesuai 1
Jumlah tidak sesuai = 4
Jumlah program = 9
3 - Program C Tidak Sesuai 0 Skor D.1.2 =
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝟓
= = 0,555
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝑷𝒓𝒐𝒈𝒓𝒂𝒎 𝟗
4 Program D Program D Sesuai 1
SIMULASI PENGUKURAN
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1.3)
Penentuan Skor Kesesuaian Nomenklatur Program KUA-PPAS dan APBD
SIMULASI PENGUKURAN
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1.4)
Penentuan Skor Kesesuaian Pagu Program RKPD dan KUA-PPAS
Program Pagu
No Penentuan Skor
RKPD KUA-PPAS RKPD KUA-PPAS
1 Program Program A Rp A Rp A Sesuai 1 Jumlah Sesuai = 3
A
Jumlah tidak sesuai = 6
2 Program Program B Rp B Rp B- Tidak sesuai (kurang dari pagu) 0
B Jumlah program = 9
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊
3 - Program C - Rp C- Tidak sesuai 0 Skor D.1.4 =
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝑷𝒓𝒐𝒈𝒓𝒂𝒎
4 Program Program D Rp D Rp - Tidak sesuai (tidak dianggarkan) 0 𝟑
D = = 0,333
𝟗
5 Program - - Rp E Tidak sesuai (Anggaran baru 0
E muncul)
6 Program Program F Rp F Rp F Sesuai 1
F
7 Program Program G Rp G Rp G Sesuai 1
G
8 - Program H - Rp H Tidak sesuai (Anggaran baru 0
muncul)
9 Program I - Rp I - Tidak sesuai (tidak dianggarkan) 0
Total yang Sesuai 3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
SIMULASI PENGUKURAN
Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran (D.1.5)
Penentuan Skor Kesesuaian Pagu Program KUA-PPAS dan APBD
Program Pagu
No KUA- Penentuan Skor
KUA-PPAS APBD APBD
PPAS
1
Program
Program A Rp A Rp A Sesuai 1 Jumlah Sesuai = 3
A
Jumlah tidak sesuai = 6
Program Jumlah program = 9
2 Program B Rp B- Rp B Tidak sesuai 0
B 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝟑
Program
Skor D.1.5 = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝑷𝒓𝒐𝒈𝒓𝒂𝒎 = 𝟗
3 - Rp C- - Tidak sesuai 0
C = 0,333
Program
4 Program D - Rp D- Tidak sesuai 0
D
5 - Program E Rp E - Tidak sesuai 0
Program
6 Program F Rp F Rp F Sesuai 1
F
Program
7 Program G Rp G Rp G Sesuai 1
G
Program
8 - Rp H - Tidak sesuai 0
H
9 - Program I - Rp I Tidak sesuai 0
Total yang Sesuai 3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
TEKNIS PENGUKURAN
INDEKS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Dimensi Pengalokasian Anggaran Belanja dalam APBD (D.2)
Bobot
Dimensi Indikator Penilaian Indeks dimensi
dimensi
Pengalokasia 1 penyediaan alokasi anggaran belanja untuk Sesuai : 1 D 2.1 = Skor rata-rata :
n anggaran pendidikan sebesar 20% APBD Tidak Jumlah (D2.1+D2.2+D2.3
belanja sesuai : 0 kesesuaian +D2.4)/4
dalam APBD program/jum
lah program
2 penyediaan alokasi anggaran belanja untuk Sesuai : 1 D 2.2 = Indeks D2 =
kesehatan sebesar 10 % dari APBD di luar gaji Tidak Jumlah Bobot x Skor
sesuai : 0 kesesuaian rata-rata
20 program/jum
lah program
3 penyediaan alokasi anggaran belanja untuk Sesuai : 1 D 2.3=
infrastruktur sebesar 25% dari penerimaan Tidak Jumlah
dana transfer sesuai : 0 kesesuaian
program/jum
lah program
4 penyediaan alokasi anggaran belanja untuk Sesuai : 1 D 2.4 =
memenuhi Standar Pelayanan Minimal sesuai Tidak Jumlah
dengan ketentuan peraturan perundang- sesuai : 0 kesesuaian
undangan. program/jum
lah program
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
SIMULASI PENGUKURAN
INDEKS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Dimensi Pengalokasian Anggaran Belanja dalam APBD (D.2)
Skor
Indeks
No Indikator Skor rata-
(D.2)
rata
Alokasi jumlah belanja untuk pendidikan sebesar minimal = D.2 = 1x
1 1 1+1+1+1 20
20% dari APBD (D.2.1)
Alokasi jumlah belanja untuk kesehatan sebesar minimal 10
𝟒 =20
2 1 =1
% dari APBD di luar gaji (D.2.2)
Alokasi anggaran belanja untuk infrastruktur yang langsung
3 dalam alokasi dana transfer sebesar minimal 25% dari dana 1
transfer umum (D.2.3)
Alokasi jumlah belanja untuk memenuhi Standar Pelayanan
4 1
Minimal (D.2.4)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TEKNIS DAN SIMULASI
REPUBLIK PENGUKURAN
INDONESIA
Indikator
Ketepatan Waktu
Jumlah
No Dokumen Keteraksesan
Tanggal Tanggal RW* BAU* (6+7)/2
S/TS* Nilai
Penetapan Unggah (Hari) (Hari)
1 2 3 4 5 6 7
Informasi Ringkasan
1 20 Mei 2014 13 Juni 2014 24 30 S 1 1 1.00
Dokumen RKPD
Informasi Kebijakan
2 - - - 30 TS 0 0 0.00
Umum Anggaran
Informasi Ringkasan
Dokumen Prioritas
3 - - - 30 TS 0 0 0.00
dan Plafon
Anggaran
Informasi Ringkasan
4 - - - 30 TS 0 0 0.00
Dokumen RKA SKPD
Informasi Ringkasan
Dokumen 4 Maret
6 - - 30 TS 0 1 0.50
Rancangan Perda 2015
ttg. APBD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan…
Indikator
Ketepatan Waktu
Jumlah
No Dokumen Tanggal Tanggal RW* BAU* Keteraksesan
S/TS* Nilai (6+7)/2
Penetapan Unggah (Hari) (Hari)
1 2 3 4 5 6 7
Informasi Perda ttg 4 Maret
7 23 Des 2014 71 30 TS 0 1 0.50
APBD 2015
Informasi Peraturan
4 Maret
8 Kepala Daerah ttg 23 Des 2014 71 30 TS 0 1 0.50
2015
Penjabaran APBD
Informasi
9 Ringkasan DPA - - - 30 TS 0 0 0.00
SKPD
10 Informasi DPA PPKD - - - 30 TS 0 0 0.00
Informasi Realisasi
7 Juni
11 Pendapatan 31 Des 2015 159 30 TS 0 1 0.50
2016
Daerah
Informasi Realisasi 7 Juni
12 31 Des 2015 159 30 TS 0 1 0.50
Belanja Daerah 2016
*RW: Rentang Waktu, BAU: Batas Akhir Unggah, S/TS: Sesuai/Tidak Sesuai
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan…
Indikator
Ketepatan Waktu
Tanggal Jumlah
No Dokumen Tanggal RW* BAU* Keteraksesan
Penetapa S/TS* Nilai (6+7)/2
Unggah (Hari) (Hari)
n
1 2 3 4 5 6 7
Informasi Realisasi 31 Des
13 7 Juni 2016 159 30 TS 0 1 0.50
Pembiayaan Daerah 2015
Informasi Ringkasan
5 Oktober 30
14 Dokumen Rancangan - - TS 0 1 0.50
2015
Perubahan APBD
Informasi Peraturan
19 Okt 30
15 Daerah tentang 14 Juli 2017 634 TS 0 1 0.50
2015
Perubahan APBD
Informasi Peraturan
Kepala Daerah
16 - - - 30 TS 0 0 0.00
tentang Penjabaran
Perubahan APBD
Informasi Ringkasan 9 Sep 5 Oktober
17 26 30 S 1 1 1.00
RKA Perubahan APBD 2015 2015
Informasi Rencana 10 Sep 10 Oktober
18 30 30 S 1 1 1.00
Umum Pengadaan 2015 2015
*RW: Rentang Waktu, BAU: Batas Akhir Unggah, S/TS: Sesuai/Tidak Sesuai
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan…
Indikator
Ketepatan Waktu
Jumlah
No Dokumen Tanggal Tanggal RW* BAU* Keteraksesan
S/TS* Nilai (6+7)/2
Penetapan Unggah (Hari) (Hari)
1 2 3 4 5 6 7
Informasi SK Kepala Daerah
5 April
19 tentang Pejabat Pengelola 2 Des 2014 490 30 TS 0 1 0.50
2016
Keuangan Daerah
Informasi Peraturan Kepala 9
20 Daerah tentang Kebijakan 30 Nov 2015 Agustus 253 30 TS 0 1 0.50
Akuntansi 2016
7 Juni
21 Informasi Laporan Arus Kas 31 Des 2015 159 30 TS 0 1 0.50
2016
7
Informasi Laporan Realisasi
22 31 Des 2015 Oktober 281 30 TS 0 1 0.50
Anggaran Seluruh SKPD
2016
7
Informasi Laporan Realisasi
23 31 Des 2015 Oktober 281 30 TS 0 1 0.50
Anggaran PPKD
2016
31 Des 7 Juni
24 Informasi Neraca 159 30 TS 0 1 0.50
2015 2016
*RW: Rentang Waktu, BAU: Batas Akhir Unggah, S/TS: Sesuai/Tidak Sesuai
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan…
Indikator
Ketepatan Waktu
Jumlah
No Dokumen Tanggal Tanggal RW* BAU* Keteraksesan
S/TS* Nilai (6+7)/2
Penetapan Unggah (Hari) (Hari)
1 2 3 4 5 6 7
Informasi CaLK
25 - - - 30 TS 0 0 0.00
Pemerintah Daerah
Informasi Laporan
Keuangan 19 Februari
26 - - 30 TS 0 1 0.50
BUMD/Perusahaan 2016
Daerah
Informasi Laporan
Akuntabilitas dan
27 - - - 30 TS 0 0 0.00
Kinerja Tahunan
Pemerintah Daerah
Informasi Penetapan
Perda 2 Februari
28 8 Agt 2016 178 30 TS 0 1 0.50
Pertanggungjawaban 2017
Pelaksanaan APBD
29 Informasi Opini BPK - - - 30 TS 0 0 0.00
TOTAL 3 20 11.50
3/29 = (0.103+0.690)
RATA-RATA 20/29 = 0.690
0.103 /2 = 0.397
*RW: Rentang Waktu, BAU: Batas Akhir Unggah, S/TS: Sesuai/Tidak Sesuai
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Keterangan
Ketepatan waktu penyajian:
Nilai 1 diberikan jika informasi/dokumen pengelolaan keuangan daerah yang diukur telah tersedia atau disajikan
dalam situs jaringan resmi pemerintah daerah atau Sistem Informasi Pemerintahan Daerah dalam waktu paling
lama 30 hari setelah ditetapkan, dan nilai 0 diberikan untuk kondisi sebaliknya.
RW adalah Rentang Waktu (kolom 2- kolom 1).
BAU adalah Batas Akhir Unggah/Publikasi (30 hari).
S/TS adalah sesuai/tidak sesuai, dinilai 1 jika RW </= BAU, dan dinilai 0 jika RW > BAU.
Keteraksesan:
Nilai 1 diberikan jika informasi/ dokumen pengelolaan keuangan daerah yang diukur telah tersedia untuk diakses
atau diunduh secara umum dan terbuka untuk publik melalui situs jaringan resmi pemerintah daerah atau Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah dan nilai 0 diberikan untuk kondisi sebaliknya
Formulasi indeks dimensi transparansi pengelolaan keuangan daerah (D.3) sebagai berikut:
Contoh Simulasi
Indeks Dimensi Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah (D.3)
Indikator
Skor Skor Rata-Rata Indeks (D.3)
TEKNIS PENGUKURAN
INDEKS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Dimensi Kondisi Keuangan Daerah (D.5)
No Indikator Definisi Formula
Kemandirian keuangan adalah suatu kondisi pemerintah
daerah tidak rentan terhadap sumber pendanaan di luar Total PAD /
1 Kemandirian Keuangan
kendalinya atau pengaruhnya, baik dari sumber-sumber dalam Total Pendapatan
negeri maupun luar negeri
Fleksibilitas keuangan adalah suatu kondisi pemerintah daerah
dapat meningkatkan sumber daya keuangan untuk (Total Pendapatan – DAK) /
2 Fleksibilitas Keuangan menghadapi peningkatan komitmen, balik melalui (Total kewajiban + belanja
peningkatan pendapatan atau peningkatan kapasitas utang pegawai)
(debt capacity)
Solvabilitas operasional merupakan kemampuan pemerintah Total pendapatan LO –
3 Solvabilitas Operasional daerah dalam menghasilkan pendapatan untuk menutupi Pendapatan DAK LO /
beban operasional pemerintah selama periode anggaran Total Beban LO
Solvabilitas keuangan jangka pendek menunjukkan
(Kas dan setara kas + investasi
kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban
4 Solvabilitas Jangka Pendek jangka pendek) /
keuangannya yang jatuh tempo dalam waktu kurang atau
Kewajiban Lancar
sama dengan 12 bulan
Solvabilitas jangka panjang merupakan kemampuan
Total aset tetap /
5 Solvabilitas Jangka Panjang pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban jangka
Kewajiban jangka Panjang
Panjang
Solvabilitas layanan menunjukkan kemampuan pemerintah
daerah untuk menyediakan dan mempertahankan kualitas Total aset tetap /
6 Solvabilitas Layanan
pelayanan publik yang dibutuhkan dan diinginkan oleh Jumlah penduduk
masyarakat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Lanjutan…
Menghitung indeks dimensi yang dihitung dengan cara menjumlahkan semua indeks indikator
dibagi dengan jumlah indikator yang membentuk dimensi.
Lanjutan…
Contoh data dan informasi mengenai kondisi
keuangan daerah yang bersumber dari LKPD dan Contoh simulasi hasil masing-masing indikator
dokumen lain
No Akun Nilai No Indikator Rumus Hasil
1 Kas dan setara kas 194,378,352,721.59 Kemandirian Total PAD / 0.429
1
Keuangan Total Pendapatan
2 Investasi Jangka Pendek 0
(Total Pendapatan – 4.517
3 Kewajiban Lancar 12,934,928,325.24
Fleksibilitas DAK) / (Total
2
4 Total Asset Tetap 4,478,669,646,379.90 Keuangan kewajiban + belanja
pegawai)
5 Kewajiban Jangka 0
Panjang Total pendapatan LO 1.029
Solvabilitas – Pendapatan DAK
6 Total Kewajiban 12,934,928,325.24 3
Operasional LO /
7 Total Pendapatan 3,899,192,985,313.51 Total Beban LO
(Nilai aktual pada penghitungan rasio – nilai minimal pada rasio tersebut)
Indeks Rasio in =
(nilai maksimal – nilai minimal)
Keterangan:
in= Indikator n
(i1= kemandirian keuangan, i2= fleksibilitas keuangan, i3=
solvabilitas operasional, i4= solvabilitas jk. pendek, i5=
solvabilitas jangka panjang, dan i6= solvabilitas layanan).
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Keterangan:
Untuk menghitung Indeks rasio 𝑖1 Provinsi :
(𝟎,𝟒𝟐𝟗 −𝟎,𝟏𝟔𝟕) 𝟎,𝟐𝟔𝟐
N= = = 0,506
(𝟎,𝟔𝟖𝟔 −𝟎,𝟏𝟔𝟕) 𝟎,𝟓𝟏𝟗
Penghitungan indeks rasio i lainnya dan indeks rasio untuk 14 Provinsi lainnya,
mengikuti contoh penghitungan indeks rasio Provinsi N.
Selanjutnya untuk menghitung IKK Provinsi diperoleh dari rata-rata indeks Provinsi N.
Sebagaimana contoh simulasi berikut ini:
𝟎,𝟓𝟎𝟔+𝟎,𝟒𝟎𝟓+𝟎,𝟎𝟕𝟓+𝟏+𝟎,𝟏𝟔𝟏+𝟎,𝟎𝟐𝟔 𝟐,𝟏𝟕𝟑
Penghitungan IKK Provinsi N = = = 0,362
𝟔 𝟔
Bobot yang diberikan untuk dimensi kondisi keuangan daerah adalah 15,
maka hasil penghitungan IKK Provinsi N dikali dengan bobot adalah:
1. Apabila Pemda memperoleh opini WTP secara 3 tahun terakhir berturut-turut akan
diberikan skor 1.
2. Apabila Pemda memperoleh opini WTP secara 2 tahun (dalam masa 3 tahun
terakhir berturut-turut akan diberikan skor 2/3 (0,667).
3. Apabila Pemda memperoleh opini WTP secara 1 tahun (dalam masa 3 tahun
terakhir berturut-turut akan diberikan skor 1/3 (0,334).
4. Apabila Pemdamemperoleh opini disclaimer diberikan skor 0.
Contoh :
Provinsi N selama 3 tahun terakhir berturut-turut memperoleh opini WTP, diberikan skor tertinggi
yaitu 1
Bobot dimensi opini BPK adalah 15.
Indeks dimensi opini BPK atas LKPD = skor x bobot = 1 X 15 = 15.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Perlu Perbaikan Bila IPKD daerah ada di antara nilai MEAN-(1 x standar deviasi)
dan MEAN+(1 x standar deviasi)
Sangat Perlu Bila IPKD daerah < nilai MEAN-(1 x standar deviasi)
Perbaikan
Terima Kasih