Dosen Pengampu :
Drs. Ekhsan, M,Pd., M,Si.
Disusun Oleh :
1. Husnul Azizah
2017161350018
2. Ihsania Faradina Yulianti 2017161350011
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat dengan waktunya dengan judul:
“Dana Pensiun”.
Kami juga menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan makalah
ini, masih banyak terdapat kekurangan maupun kekeliruan. Oleh kerena itu, kami
mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan
makalah berikutnya.
Dan tidak lupa pula kami sampaikan terimakasih atas semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami
pribadi dan kepada para pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.......................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan..........................................................................................14
3.2. Saran....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
Mereka hanya menggantungkan uang pensiun dari perusahaan dan/atau
pemerintah sebagai sumber biaya hidup di masa penisun. Padahal, hanya
mereka sendiri yang tahu persis dana yang dibutuhkan guna memenuhi
kebutuhannya setelah pensiun.
Masyarakat hendaknya sejak dini memulai untuk menyisihkan
sebagian uang dari penghasilan per bulan atau yang biasa dikenal dengan
istilah menabung. Untuk dapat melakukan kegiatan menabung tersebut
dibutuhkan Lembaga Keuangan sebagai lembaga yang menyimpan dana
tersebut. Akan tetapi produk tabungan pada Lembaga Keuangan Bank masih
bisa diambil sesuka hati pemiliknya. Hal itu justru akan membuat simpanan
dana tersebut makin habis. Maka dari itu, saat ini sudah banyak lembaga
keuangan bank yang memberikan jalan keluar dalam permasalahan tersebut,
yaitu dengan program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Dalam
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 merumuskan bahwa Dana Pensiun
Lembaga Keuangan adalah :
Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa
untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan,baik
karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi
kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
Lembaga-lembaga keuangan, baik Lembaga Keuangan Bank (LKB).
maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang mempunyai produk
dana pensiun seharusnya dapat lebih gencar mempresentasikan produknya
kepada masyarakat secara merata supaya tersentuh ke berbagai lapisan
masyarakat yang ada sehingga masyarakat dapat menyadari bahwa sangatlah
penting untuk memikirkan sumber pendanaanya ketika mereka memasuki
usia pensiun. Program dana pensiun lembaga keuangan (Bjb DPLK)
merupakan salah satu produk dana pensiun dari lembaga keuangan (LKB)
oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, (Persero) Tbk
yang mengelola dana masyarakat untuk program pensiun tidak hanya
pegawai swasta, pegawai negeri, TNI/Polri, BUMN, BUMD akan tetapi
ditujukan juga bagi pengusaha dan profesional untuk bisa mempersiapkan
3
sendiri program dana pensiunnya. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (Bjb
DPLK) merupakan salah satu produk andalan Bank BJB untuk memperoleh
laba. Karena jika dilihat dari kaca mata bisnis pengelolaan dana pensiun ini
sangat menguntungkan. Dapat dibayangkan keuntungan yang diperoleh dari
iuran tanpa bunga yang kemudian di investasikan kembali dalam bentuk
berbagai bidang investasi.
1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dana pensiun.
2. Dapat mengetahui tujuan dana pensiun.
3. Dapat mengetahui jenis – jenis dana pensiun.
4. Dapat mengetahui asas dana pensiun.
5. Dapat mengetahui sistem pembayaran pensiun.
6. Dapat mengetahui prinsip dana pensiun.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
ini kemudian diinvestasikan lagi kedalam berbagai kegiatan usaha yang
dianggap paling menguntungkan. Bagi perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal
ini dilakukan pemerintah dalam rangka pengembangan program pensiun
kepada masyarakat luas, seperti yang tertuang dalam peraturan perundang –
undangan di bidang perpajakan yang memberikan fasilitas penundaan pajak
penghasilan seperti dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan yang berbunyi ;
“ Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui
Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun oleh
Karyawan dan penghasilan dana pensiun dari modal yang ditanamkan dalam
bidang-bidang tertentu berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tidak
termasuk dari objek pajak“.
6
Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.
Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan
pemerintah.
b. Bagi karyawan yang menerima pensiun, manfaat yang diperoleh
dengan adanya pensiun adalah:
kepastian memeperoleh penghasilan dimasa yang akan dating
sesudah masa pensiun
memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk
bekerja.
c. Bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun tujuan penyelenggaraan
dana pensiun adalah:
mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan
dengan melakukan berbagai kegiatan investasi
turut membantu dan mendukung program pemerintah.
7
b. Manfaat pensiun dipercepat adalah manfaat pensiun bagi peserta
yang dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum
usia pensiun normal.
c. Manfaat pensiun cacat adalah manfaat pensiun bagi peserta yang
dibayarkan bila peserta menjadi cacat.
d. Manfaat pensiun ditunda adalah hak atas manfaat pensiun bagi
peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun
normal, yang ditunda pembayarannya sampai pada saat peserta
pensiun sesuai dengan peraturan Dana Pensiun
8
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan,
baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana
Pensiun Pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan
asuransi jiwa yang bersangkutan.
Menurut ketentusn diatas program pensiun yang dapat dijalankan
adalah sebagai berikut ;
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Merupakan program pensiun yang besarnya manfaat
pensiunditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Seluruh
iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP )
Besarnya manfaat pensiun tergantung dari hasil pengembangan
kekayaan dana pensiun. Iuran ditanggung bersama oleh
karyawan dan perusahaan pemberi kerja.
9
karena biasanya penerima pensiun sekaligus uangnya dalam
jumlah besar;
c. karena permintaan pensiunan itu sendiri.Perhitungan
menggunakan Rumus Sekaligus bagi PPMP sebagai berikut :
MP = FPd x MK x MPD
Dimana :
MP = Manfaat Pensiun
FPd = Faktor Penghargaan dalam desimal
MK = Masa Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata bulan
terakhir
10
melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak boleh 80 kali
penghasilan dasar pensiun.]
Sebagai contoh menurut perhitungan final earning pensiun plan
adalah jika gaji terakhir anda sebelum pensiun adalah Rp.1.000.000,-
sementara masa kerja 20 tahun, maka anda akan memperoleh uang pensiun
bulanan sebesar 2,5% x 20 x Rp. 1 juta = Rp. 500.000,-
Contoh lain menurut perhitungan career average earning atau
pendapatan rata-rata selama masa kerja misalnya gaji awal pertama kali
bekerja adalah Rp. 50.000 dan terakhir adalah Rp. 1.000.000,- kemudian
jika dihitung secara rata-rata selama 20 tahun adalah sebesar Rp.400.000,-
maka pensiun perbulan yang diterima adalah 2,5 x 20 x Rp.400.000 = Rp.
200.000,-
Selanjutnya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
343/kmk. 017/1998 pembayaran manfaaat pensiun oleh dana pensiun
dapat pula dilaksanakan ;
a. dalam hal jumlah yang akan dibayarkan per bulan oleh dana pensiun
yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat pasti menggunakan
rumus bulanan kurang dari Rp. 300.000,- nilai sekarang dari manfaat
pensiun tersebut dibayarkan sekaligus.
b. Dalam hal manfaat pensiun yang menjadi hak peserta pada program
Pensiun Manfaat pasti yang menggunakan rumus sekaligus lebih kecil
dari Rp. 36.000.000,- manfaat pensiun tersebut dapat dibayar
sekaligus.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Pembayaran manfaat pensiun dari Program Pensiun Iuran Pasti dan
hasil pengembangannya lebih kecil dari Rp36.000.000,- dapat dibayarkan
sekaligus. Iuran peserta dalam 1 tahun untuk Program Pensiun Iuran Pasti
yang menggunakan rumus sekaligus maksimal 3 kali daktor penghargaan
per tahun masa kerja yang dinyatakan dalam desimal kali penghasila dasar
pensiun pertahun, sedangkan rumus bulannan maksimal 3 kali faktor
11
penghargaan per tahun masa kerja yang dinyatakan dalam persentase kali
penghasilan dasar pensiun per tahun.
Perhitungan menggunakan Rumus Sekaligus bagi PPIP adalah
sebagai berikut:
IP = 3 x FPd x PDP
Di mana :
IP = Iuran Pensiun
FPd = Faktor Penghargaan dalam desimal
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata
bulan terakhir
12
b. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan Penyelenggaran
program pensiun berdasarkan asas ini baik bagi karyawan maupun
bagi pekerja mandiri, haruslah dengan pemupukan dana yang dikelola
secara terpisah dari kekayaan pendiri sehingga cukup memenuhi
pembayaran hak peserta. Dengan demikian, pembentukan cadangan
dalam perusahaan guna membiayai pembayaran manfaat pensiun
karyawan tidak diperkenankan.
c. Asas pembinaan dan pengawasan Agar terhindarkan penggunaan kekayaan
dana pensiun dari kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak
tercapainya maksud utama pemupukan dana yaitu untuk memenuhi hak
peserta, maka perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan
pengawasan meliputi system pendanaan dan pengawasan atas investasi
kekayaan dana pensiun.
d. Asas penundaan manfaat Penyelenggaraan program dana pensiun
dimaksud agar kesinambungan penghasilan yang menjadi hak peserta,
maka berlaku asas penundaan manfaat yang mengharuskan
pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun
yang pembayarannya dilakukan secara berkala.
e. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun
Pembentukan dana pensiun dilakukan atas prakarsa pemberi kerja
untuk menjanjikan manfaat pensiun. Konsekuensi pendanaan dan
pembiayaan merupakan suatu komitmen yang harus dilakukannya
sampai dengan pada saat dana pensiun terpaksa dibubarkan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang
hasilnya dapat dinikmati setelah pegawai atau karyawan yang bersangkutan
memasuki masa pensiun. Dana pensiun sendiri diselenggarakan dalam suatu
program yang disebut Program Pensiun. Program dan pensiun terbagi atas
program pesiun iuran pasti, program pensiun manfaat pasti, dan program
pensiun berdasarkan keuntungan.
Tidak selamanya seseorang dapat bekerja dan menghasilkan suatu
karya. Pada suatu saat dia harus berheti dari pekerjaan dan menikmati masa
tuanya. Akan tetapi, dalam menikmati masa tuanya seseorag tidak ingin
penghasilannya berhenti seperti ia juga berhenti dari pekerjaannya. Tentu saja
mutlak memerlukan dukungan prasarana yang memadai, salah satunya dengan
“jaminan hari tua” atau pensiun.
3.2. Saran
Kita diharapkan agar dari sejak usia muda dapat menyisihkan uang
untuk hari tua dengan cara menabung atau mengikuti asuransi dan pensiun.
Dengan cara inilah kehidupan masa tua kita dapat terjamin meskipun kita
sudah tidak dapat bekerja tetap mamiliki penghasilan sehingga kehidupan
masa tua dapat terjamin dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15