DOSEN PENGAMPUH
KELOMPOK 1 :
KELAS/TINGKAT : 1B
1. Chaca Nabillah YR
2. Dona Desmaya
3. Evhis Setia juliyensi
4. Ramadhani
5. Solahudin
Puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah.Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERAN PENDEKATAN SISTEM PROMOSI KESEHATAN” dengan baik tanpa adanya
halangan.Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak.Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.Selain itu, kami
hanyalah seorang manusia biasa menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan
segala kerendahan hati ,kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat untuk pembaca.
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................................11
Daftar Pustaka.................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era milenium ini, setiap hari bahkan setiap saat, kepada kita disajikanperbagai
macam iklan atau upaya pemasaran perbagai macam produk dan jasa. Iklan-iklan itu
dengan gencarnya menyapa kita melalui berbagai media baik elektronikmaupun non
elektronik. Jangan dilupakan iklan atau pemasaran produk atau jasayang dikemas secara
sangat professional dalam bentuk pameran, seminar ataupertemuan. Demikian pula
upaya yang dilakukan melalui loby kepada berbagaipihak, khususnya pengambil
kebijakan, agar produk atau jasanya dapat dipergunakanoleh khalayak luas. Dan masih
banyak lagi cara-cara kreatif yang dilakukan dalamrangka menjajakan suatu produk atau
jasa. Upaya-upaya itu mempunyai pengaruhyang sangat besar terhadap lakunya suatu
produk atau jasa. Produk atau jasa apa saja,termasuk produk atau jasa di bidang
kesehatan serta produk dan jasa yang merugikankesehatan seperti rokok, minuman
keras, obat-obatan yang tidak layak, dll. Itu semuatermasuk upaya pemasaran atau
upaya untuk mempromosikan produk atau jasa.
Di zaman pra dan awal kemerdekaan dulu propaganda masalah kesehatan itusudah
dilakukan. Upaya ini berkembang pada tahun 1960 an, sampai kemudianmengalami
perkembangan lagi pada tahun 1975 an, menjadi “Penyuluhan Kesehatan”. Meski fokus
dan caranya sama, tetapi istilah “Pendidikan kesehatan” itu berubah menjadi
“Penyuluhan Kesehatan”, karena pada waktu itu istilah“pendidikan” khusus dibakukan
di lingkungan Departemen Pendidikan. Pada sekitar tahun 1995 istilah Penyuluhan
kesehatan itu berubah lagi menjadi “PromosiKesehatan”.
B. Rumusan Masalah
1
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang HIV/AIDS ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang HIV/AIDS ini adalah sebagai
berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Badan akan memberikan respon bila melakukan olahraga secara teratur dengan
takaran yang cukup. Badan kita akan memberikan respon berupa
(Bagi badan) :
a. Denyut nadi akan naik sesuai dengan berat ringannya beban latihan
b. Stroke volume jantung (jumlah darah yang dipompakan oleh jantung setiap
denyutan) akan naik
c. Jumlah pernapasan per menit akan bertambah
d. Konsumsi oksigen akan naik
e. Mengeluarkan banyak keringat
(Bagi psikologis):
a. Memiliki rasa percaya diri
b. Mampu mengatasi permasalahan
c. Spontanitas akan lebih berkembang
d. Mampu mengatasi tekanan
e. Mampu bersosialisasi dengan orang lain
Bila melakukan olahraga dalam waktu cukup lama minimal 4-8 minggu , akan
terjadi efek latihan:
a. Denyut jantung waktu istirahat akan lebih rendah
b. Denyut nadi waktu istirahat akan lebih rendah
c. Tekanan ddarah waktu istirahat akan lebih rendah
d. Cardiac out put akan naik
e. Aliran darah pada pembuluh-pembuluh koroner akan naik
f. Denyut jantung akan lebih cepat kembali ke denyut jantung waktu istirahat
g. Refleks kardiovaskuler akan bekerja lebih efisien
h. Kadar lemak dalam darah menjadi lebih rendah
i. Pengeluaran karbondioksida akan naik
4
dapat menyebabkan sulit tidur, kelelahan bahkan gangguan metabolisme tubuh.
Waktu dan lamanya istirahat dalam waktu satu hari, dengan rincian sebagai berikut:
- Diantaranya jam kerja atau belajar (pagi hari kurang lebih 10-16 menit)
- Siang hari waktu istirahat 15-20 menit, sebelum makan siang ddan sesudah makan 30-
60 menit
5
9.Meningkatkan memori pada orang lanjut usia
10.Mengurangi stress
1. Pola Perilaku
Pola perilaku (behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi dan lingkungan
social yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap (fixed). Gaya
hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberikan dampak
pada kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan orang lain. Dalam kesehatan,
gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar merubah
gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada individu saja, tetapi juaga merubah
lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola prilakunya.
Berjalan seiring pertumbuhan ekonomi, sosial budaya teknologi yang gejala negatifnya
sudah banyak dirasakan saat sekarang ini, seperti kurang gerak secara fisik, perilaku
merokok, napza, minuman keras, gizi lebih, kurang sayur, kurang istirahat dan lain-lain.
· Kebiasaan Merokok
Sesuai dengan survey Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS ) 2004, merokok dimulai
pada remaja umur 10 tahun, dan pada umur 15 sampai 19 tahun menduduki pada angka
60 % sebagai perokok, 91 % para perokok mempunyai kebiasan merokok dirumah.
Pada saat ini terdapat sekurang-kurangnya 43 juta kaum ibu dan anak-anak yang
terpapar asap rokok sebagai peroko pasif yang dapat menjadi factor resiko penyakit
tidak menular (PTM)lainya.
· Kurang Gerak Fisik Perilaku aktivitas fisik kurang gerak secara nasiaonal untuk
penduduk umur 15 tahun keatas hanya 9 % saja mereka yang melakukan olahraga untuk
kesehatannya. Menurut WHO 43 % penyakit yang ada, ada kaitanya dengan
unsurkuranggerak.
· Pola Makan Tidak Seimbang Pola makan yang tidak seimbang banyak dialami oleh
masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayur dan buah
6
mencapai 99 %. Masalah kegemukan atau obesitas sudah dialami oleh anak-anak yang
mencapai 11%
2. Sedapat mungkin hindari bahan pangan atau bahan pengawet yang dalam jangka
panjang dapat menjadi pemicu kanker.
3. Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami (bukan di-bleach).Gunakan
pewarna dari bahan makanan misalnya warnet coklatnya dari bubuk coklat, merahnya
strowbery, kuningnya kunyit, dan hijaunya daun suji.Janganmenambahkan saus, kecap,
garam dan bumbu-bumbu penyedap secara berlebihan. Perbanyak makan buah dan
sayuran.
5. Perbanyak minum air putih, mineral 8 gelas sehari, hindari minuman beralkohol,
bersoda dan minuman dengan kandungan gula dan kafein tinggi. Jus sayuran
dan buah baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.
6. Hindari Stress, kalau bisa dalam satu minggu coba luangkan beberapa jam untuk
happy time, lakukan hobby, jalan2..apapun yang bisa membuat pikiran tenang.
7. Olahraga teratur
8. Kualitas tidur yang baik, proses recovery badan itu terjadi saat kita berisitrahat,
jadi adalah sebuah keharusan untuk tidur yang cukup dan sebisa mungkin
membuatnya berkualitas. Berkualitas dsini adalah kondisisi dimana anda bisa
merasa pulas dan mendapatkan kesagaran ketika bangun.
7
pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui
pengertian masa remaja.Dalam berbagai buku psikologi terdapat perbedaan pendapat
tentang remaja namun pada intinya mempunyai pengertian yang hamper
sama.Penggunaan istilah untuk menyebutkan masa peralihan masa anak dengan
dewasa,ada yang menggunakan istilah puberty (inggris) puberteit (Belanda),
pubertasi(latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi sifat dan tanda-tanda kelaki
lakian dan keperempuanan. Ada pula yang menyebutkan istilah adulescento (latin)yaitu
masa muda. Istilah pubercense yang berasal dari kata pubis yang dimaksud dengan
pubishair atau mulai tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan.
8
perasaan mereka berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan
perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas utama mereka membangun
identitas termasuk identitas seksual yang akan terus mereka bawa
sampai masa dewasa.Masa remaja merupakan suatu masa yang sangat menentukan
karena pada masa ini seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun
psikis. (Papalia,diane E.,et. al. human development, psikologi perkembangan hal ; 529 )
Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa puber dan awal
masa remaja pada umunya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah
mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar.
Mereka juga terdorong untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan
selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi kecanggungan yang timbul
kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya
menunjukkan kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan
menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan
minat lebih dari pada kurangnya kemampuan.Perubahan fisik selama masa remaja
dibagi menjadi beberapa tahap:
1. Perubahan Eksternal
Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut
ialah:
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas
dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada
anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada
anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi
lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi
badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian
tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung
lemak. Ketidak seimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan
ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat
badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika
perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh
anak menjadi gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek).
c. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan yang tubuh yang baik.
Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi
kelihatan terlalu pandang.
9
d. Organ Seks
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada
akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun
kemudian.
2. Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari
luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan
tersebut adalah:
a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot-oto di perut dan dinding-dinding
usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan
bertambah panjang.
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun ;
anak laki-laki mencapai tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
d. Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak
seimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada masa awal puber.
Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai
ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun.
Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang
sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
10
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena
faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya,
sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan
panjang.
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan
potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya. Lingkungan juga dapat
memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau
mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak
mendapatkan gizi cukup.
4. Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan
terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi
hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat
tubuh yang seharusnya.
5. Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan,
kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih
tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang
dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih
cepat kematangannya dari pada laki-laki .
7. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang
berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan
berat dibanding yang sering sakit.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku hidup sehat yang dilakukan secara rutin akan menjadi sebuah budaya yang
mendorong kita melakukan hal hal yang dapat berpengaruh sehat bagi tubuh, jiwa, dan
fikiran kita. Ketika kita mengenal budaya hidup sehat maka kita akan dapat menjauhi
hal/perilaku hidup yang buruk. Berolahraga rutin, makan makanan yang sehat, dan
istirahat yang cukup adalah hal kecil yang harus dibudayakan dalam hidup sehat. Maka
kita akan memetik manfaat antara lain; tubuh yang sehat, kebal dari penyakit, jika masih
anak anak akan memiliki kecerdasan otak.
B. Saran
Budayakan hidup sehat, dengan membuang rasa malas kita untuk menjaga
kebugaran dan berolahraga rutin ataupun biasakan gaya hidup sehat. Jangan selalu
menuruti apa keinginan kita tanpa mengontrol sehingga membuat kita makan
makanan yang tidak sehat. Ingat! Kesehatan itu sangat penting, jadikanlah
kesehatan itu menjadi kebutuhan sebab dengan kita sehat dapat melakukan
aktivitas kita secara maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ardell, Donald B.. (1987), Pola Hidup Sehat. Bandung: Citra Adtya Bakti.
Badan Pusat Statistik, Buletin Ringkas. BPS. BPS: (2004)
Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan, (2005). “Laporan Hasil Survei
Surveilans Perilaku (SSP) 2002-2003 di Indonesia”.
Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan, (2005). “Situasi Perilaku
Beresiko Tertular HIV Di Jawa Barat; Hasil SSP Tahun 2004-2005 Di
Kabupaten Karawang, Kabupaten/Kota Bekasi, Dan Kota Bandung”
13