DISUSUN OLEH:
NIM : 7213343002
MARET, 2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identitas Buku
Buku Utama
Judul : PRINSIP PRINSIP PEMASARAN
Pengarang : Ari Setiyaningrum, Jusuf Udaya, Efendi
Editor : Maya
Penerbit : Andi
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2015
Halaman : 418 Halaman
ISBN : 978-979-29-5280-3
2
Buku Pembanding
Judul : PEMASARAN GLOBAL
Pengarang : Dr. Syafrida Hafni Sahir, S.E., M. SI.
Editor : Mochammad Fahlevi,M.M.,M.A.,M,Ud.,AWP.
Penerbit : Penerbit KBM Indonesia
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2020
Halaman : 113 Halaman
ISBN :-
3
BAB II
BUKU UTAMA
BAB I PEMASARAN: SEBUAH PENGENALAN
DEFENISI PEMASARAN
Pemasaran adalah kegiatan yang menimpa para pelanggan perusahaan dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan para kelompok pelanggan yang terpilih untuk
memperoleh laba.
KONSEP PEMASARAN
1. Konsep Produksi (Production Concept)
Hingga tahun 1930-an, perusahaan-perusahaan mengejar konsep produksi (production
concept). Perusahaan akan memproduksi dan mendistribusikan produk-produk yang
dapat dibuat paling efisien (murah) dan mengasumsikan bahwa memang terdapat pasar
untuk produk-produk tersebut. Saat itu ekonomi berpandangan bahwa penawaran
(supply) akan menciptakan permintaan (demand) sendiri.
2.Konsep Produk (Product Concept)
Konsep Produk (Product Concept) Konsep ini mengatakan bahwa konsumen akan
membeli produk bahw yang paling berkualitas dalam kinerja dan mempunyai fitur yang
menarik. Orang hanya akan membeli produk tersebut jika memenuhi keinginannya, tanpa
terlalu menghiraukan masalah harga.
3. Konsep Penjualan (Selling Concept) Konsep penjualan menekankan pada usaha untuk
menjual produk sebanyak-banyaknya tanpa memerhatikan produk tersebut akan
memuaskan konsumen atau tidak. Dalam usaha ini, pemasar akan menggunakan segala
upaya untuk meyakinkan konsumen bahwa produknya terbaik dan pantas untuk dibeli.
4
PEMASARAN TERINTEGRASI( INTEGRATED MARKETING)
Dengan makin berorientasinya perusahaan pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, orientasi terhadap para konsumen mengakibatkan pimpinan perusahaan harus
mengorientasikan kembali manajemen pemasarannya. Sebelum ada konsep integrasi ini,
berbagai departemen di dalam perusahaan seolah-olah berdiri sendiri mengerjakan tugas
departemennya tanpa memedulikan hal yang dikerjakan oleh bagian lainnya. Masing-
masing bagian hanya bertujuan melaksanakan tugasnya untuk menghasilkan sesuatu,
seperti yang diharapkan oleh atasan dengan sebaik-baiknya.
PEMASARAN INTERNASIONAL
Pemasaran internasional adalah pemasaran barang dan jasa di negara-negara asing.
Pemasaran ini terdiri atas ekspor, yaitu bila sebuah perusahaan, pemerintah, seseorang
atau beberapa individu dari sebuah negara menjual produk kepada sebuah perusahaan,
pemerintah, atau individu/beberapa individu di negara lain, dan impor, yaitu bila sebuah
perusahaan, pemerintah, atau individu dari sebuah negara membeli produk dari sebuah
perusahaan, pemerintah, atau seorang individu di negara lain. Dengan makin banyak dan
eratnya hubungan antarnegara di dunia saat ini, makin erat pula kegiatan pertukaran
antarproduk dan jasa, atau disebut hubungan dagang di antara negara-negara tersebut.
5
BAB II PASAR DAN LINGKUNGAN PASAR
PASAR
Pasar dapat dilihat dari berbagai sisi. Bagi pedagang, pasar adalah sebuah tempat di
dalam kota untuk menerima, memilah, kemudian menjual produk. Bagi manajer
penjualan, pasar adalah sebuah unit geografis, seperti sebuah kota, sebuah daerah tempat
putusan mengenai distributor yang akan dipilih, iklan yang akan digunakan, jumlah
tenaga penjualan yang direkrut dan cara penentuan harganya.
PASAR DOMESTIK
Data kependudukan merupakan data pertama yang harus dipunyai seorang pemasar,
karena dengan data tersebut ia dapat memilih dan menentukan segmen pasar yang akan
dilayani serta yang terkait dengan hal itu, juga sub-sub segmennya, seperti mereka yang
berpendapatan menengah (dari sudut penghasilan), segmen wanita, pria atau anak-anak
dalam batasan umur tertentu (dari sudut kependudukan), sehingga dapat ditentukan pasar
sasaran (target market) yang akan dilayani. Setelah pasar sasaran ditentukan, ditetapkan
posisi pasar (positioning) dan dilanjutkan dengan strategi bauran pemasaran (marketing
mix) serta strategi pemasaran lainnya.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Sebagai tindakan pertama, pemasar harus melakukan analisis lingkungan atau disebut
juga pemantauan lingkungan (environmental scanning), yaitu suatu proses untuk
memperoleh informasi tentang lingkungan pasar eksternal untuk mengidentifikasi dan
menginterpretasi kecenderungan-kecenderungan yang potensial, yang terdiri atas
kegiatan untuk mengetahui lingkungan eksternalnya, kemudian lingkungan dekatnya, dan
terakhir organisasinya sendiri. Tujuan analisis lingkungan perusahaan, baik eksternal
maupun internal untuk melihat peluang-peluang di dalam lingkungan perusahaan yang
dapat dimanfaatkan untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan.
6
LINGKUNGAN BERSAING
Pemantauan lingkungan (environmental scanning) menimbulkan pengertian mengenai
lingkungan bersaing (competitive environment) pindah Dalam usaha memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan terseb perusahaan menghadapi persaingan dengan
perusahaan sejen yang menjual barang-barang sejenis, sehingga timbul persaingan sukarn
antarperusahaan untuk merebut pembeli sebanyak-banyaknya produk Keadaan ini
menimbulkan keadaan baru yang disebut lingkunga keadaa bersaing.
STRUKTUR PASAR
Struktur pasar atau struktur industri menunjukkan bagaimana pasar atau industri dari
produk tertentu dikelompokkan dalam kelompok- kelompok industri sesuai dengan ciri
tertentu. Struktur pasar terdiri atas beberapa bentuk, yaitu monopoli, oligopoli,
persaingan monopolistik (monopolistic competition), dan persaingan murni (pure
competition). Pada umumnya, yang dihadapi perusahaan atau para pemasar adalah tiga
struktur, yaitu monopoli, oligopoli, dan persaingan monopolistik.
PELUANG PASAR
Para manajer pemasaran dalam memantau lingkungan berperan menjawab pertanyaan-
pertanyaan seputar sifat industri yang dihadapi oleh perusahaan: apakah industrinya
inovatif, teknologinya canggih, dan apakah ditemukan hambatan-hambatan legal dalam
kegiatannya? Apakah perusahaan cukup dominan dalam industrinya atau merupakan
perusahaan yang berkedudukan lemah dalam industrinya, artinya hanya dapat mengikuti
apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan lainnya? Bagaimana keadaan lingkungannya?
Berapa banyak kekacauan yang ada? Apakah lingkungannya dinamis, tidak dapat
diprediksi, berfluktuasi, atau berkembang? Bagaimana kompleksitas teknologinya?
Semua pertanyaan tersebut harus dijawab oleh manajer pemasaran untuk menentukan
situasi lingkungan yang dihadapinya.
7
BAB III SEGMENTASI DAN PASAR SASARAN
SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah sebuah proses untuk membagi keseluruhan pasar (total market)
dari barang dan jasa dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan yang secara internal
lebih homogen. Inti dari segementasi pasar adalah para anggota dari setiap kelompok
sama dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang memengaruhi permintaan. Salah satu
elemen penting kesuksesan sebuah perusahaan adalah kemampuannya menyegmentasi
pasar secara efektif. Kotler dan Keller (2012) mendefinisikan segmentasi adalah
membagi pasar dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan mempunyai kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda serta mungkin membutuhkan strategi-strategi
pemasaran atau bauran pemasaran yang berlainan.
8
Hanya dengan memasuki sebuah segmen, perusahaan dapat berkonsentrasi untuk
mengetahui kebutuhan, motif, dan kepuasan para anggota segmen tersebut, serta
mengembangkan dan mempertahankan sebuah bauran pemasaran (marketing mix) yang
sangat terspesialisasi.
Strategi Memilih Sasaran
9
melakukan reposisi membawa risiko. Jika haus salah, akan membawa risiko sangat besar
bagi perusahaan. Untuk maha mengurangi kekurangan tersebut, digunakan teknik
perceptual gi jika mapping (pemetaan perceptual). Teknik tersebut digunakan sebelum
perusahaan memutuskan bagaimana akan memosisikan diri kembali. Melalui teknik ini,
perusahaan dapat melihat secara umum atau menurut persepsinya tentang kedudukan
perusahaan dibandingkan dengan kedudukan para pesaingnya.
KONSEP PRODUK
Dalam ruang lingkup pemasaran, pengertian produk dapat dikaitkan dengan produk fisik,
seperti mobil, pakaian, sepatu, televisi, komputer, anjungan minyak, tetapi juga
organisasi, seperti perusahaan dan universitas. Namun, produk dapat juga dilihat sebagai
gagasan, misalnya untuk menghilangkan kebiasaan membuang sampah di sungai dalam
rangka membersihkan kota Jakarta dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Dengan
demikian, produk dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
10
terdapat pada tujuan pemakaiannya. Bila penggunaannya untuk tujuan bisnis, barang
tersebut diklasifikasi barang bisnis atau barang industri (industrial product). Barang
bisnis digunakan untuk memproduksi produk atau jasa lain, memudahkan operasi
organisasi atau menjual lebih lanjut kepada konsumen lain. Sebuah barang konsumsi
dibeli untuk memuaskan keinginan seseorang. Kadang-kadang barang yang sama dapat
diklasifikasi, baik sebagai barang bisnis maupun barang konsumsi, bergantung pada
tujuan penggunaannya, seperti lampu penerangan, pensil, kertas, dan komputer.
Barang-barang spesial yang dibuat untuk pasar bisnis (industri) disebut barang instalasi
(installations). Investasi modal utama untuk mendirikan pabrik baru serta mesin-mesin
berat dan sistem-sistem telekomunikasi termasuk dalam klasifikasi ini. Pembelian
pesawat Boeing 737 untuk maskapai penerbangan Garuda serta lokomotif dari General
Electic untuk PNKA termasuk barang instalasi.
sering
11
Layanan Bisnis [Business Service]
Produk yang termasuk dalam kategori layanan bisnis adalah produk-produk yang tidak
berwujud, dibeli oleh perusahaan untuk memudahkan produksi dan proses operasinya.
Contoh kategori ini adalah layanan finansial, seperti leasing, layanan sewa (rental
service) yang menyuplai peralatan dan kendaraan, asuransi, keamanan, penasihat legal,
dan konsultasi.
Lini Produk
Kumpulan dari rincian produk (product item) yang saling berhubungan erat disebut lini
produk (product line). Dengan mengembangkan lini- lini produk yang komprehensif,
sebagai kebalikan dari konsentrasi hanya pada satu produk, perusahaan mempunyai
beberapa keuntungan. Keinginan untuk memasarkan sebuah lini produk, termasuk di
dalamnya keinginan untuk tumbuh, penggunaan sumber daya perusahaan secara optimal,
dan peningkatan posisi perusahaan dalam pasar.
12
Misalnya, produk kategori minuman anggur sudah berabad-abad berada pada tahap
dewasa (mature), tetapi merek atau label mungkin sudah berkali-kali punah atau
dihidupkan kembali melalui nama baru, lalu memulai tahapan daur hidup yang baru pula.
PENENTUAN MEREK(BRANDING)
Tujuan lain dari branding adalah mempermudah penjual produk baru. Dengan merek,
produk yang sudah dikenal atau sudah populer akan lebih mudah digunakan untuk
memperkenalkan produk baru bagi perusahaan dibandingkan perusahaan yang sama
sekali belum dikenal konsumen. Branding biasanya merujuk pada kualitas yang konsisten
dan merupakan indikator yang lebih baik tentang kualitas daripada harga sebuah produk.
KEMASAN(PACKAGING)
Pemasar makin mengakui pentingnya kemasan sebuah produk. Pada umumnya, sebuah
kemasan dianggap wadah (container) berbentuk botol, kotak, kaleng, bungkusan, dan
sebagainya dengan kemampuan untuk memproteksi sebuah produk. Namun, saat ini para
pemasar mengakui adanya aspek promosi untuk sebuah kemasan dan kemampuan
kemasan untuk meningkatkan penjualan.
MEMBERI ETIKET(LABELING)
Etiket yang tepat dapat memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen
dan mendorong pembeli. Pemberian etiket (labeling) biasanya mempunyai dua bentuk,
yaitu persuasive labeling dan informational labeling. Persuasive labeling berfokus pada
sebuah tema promosi atau disebut logo, sedangkan informasi konsumen adalah fokus
yang kedua.
13
computerized optical scanners yang menyesuaikan kode- ode tersebut dengan merek,
besaran kemasan, dan harga.
GARANSI DAN LAYANAN PURNAJAL
Sebuah garansi adalah sebuah pernyataan tertulis mengenai hal yang akan dilakukan oleh
penjual bila produk tersebut ternyata cacat atau tidak berfungsi sebagaimana dijanjikan
pada waktu periode tertentu setelah penjualan terjadi.
DEFENISI HARGA
Kotler dan Armstrong (2011), mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang yang diminta
untuk suatu produk atau suatu jasa. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa harga ialah
jumlah semua nilai yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan
(benefit) atas kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa. Secara historis, harga
menjadi faktor utama yang memengaruhi pilihan seorang pembeli. Namun, pada dekade
ini faktor-faktor nonharga dinilai penting. Meskipun demikian, harga masih merupakan
salah satu elemen terpenting yang menentukan pangsa pasar dan tingkat keuntungan
perusahaan.
14
STRATEGI PENETAPAN HARGA UNTUK PRODUK BARU
Perusahaan dapat menggunakan pilihan strategi penetapan harga market skimming atau
penetapan harga penetrasi pasar ketika menentukan harga untuk produk baru yang
ditawarkannya ke pasar (Kotler dan Armstrong, 2011). Berikut penjelasan masing-
masing strategi penetapan harga tersebut.
15
dengan nilainya? Ketika membeli sebuah produk, pelanggan pada dasarnya menukar
sesuatu yang bernilai (harga) dengan sesuatu yang bernilai.
2. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-Based Pricing)
Penetapan harga melalui proses ini termasuk populer dan relatif mudah diterapkan.
Penetapan harga berdasarkan biaya menyangkut penetapan harga berdasarkan biaya
untuk menghasilkan, mendistribusi, dan menjual produk ditambah dengan tingkat
pengembalian yang masuk akal untuk usaha dan risiko yang harus ditanggung.
3. Jenis Biaya
Pada dasarnya perusahaan mempunyai dua pilihan biaya, yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap tidak akan berubah sesuai dengan jumlah produksi atau dengan
tingkat penjualan, misalnya sewa bulanan kantor, sewa listrik, dan gaji pegawai. Biaya
variabel dapat berubah secara langsung sesuai dengan tingkat produksi. Biaya tersebut
berbeda menurut jumlah unit yang diproduksi.
16
macam meja tulis, masing-masing Rp100.000,00, Rp200.000,00, Rp300.000,00, dan
Rp400.000,00. Tidak ada harga rentang di antara harga-harga tersebut.
2. Penetapan Harga Melalui Produk Tambahan
[Optional Product Pricing) Banyak perusahaan menjual produk tambahan (optional)
bersama- sama dengan produk utamanya. Misalnya, membeli sebuah mobil dengan
tambahan sebuah radio beserta compact disk (CD). Jika membeli sebuah komputer, Anda
akan ditawarkan segala macam produk tambahan, servis, bermacam-macam proses, dan
sebagainya. Perusahaan harus menentukan item mana yang akan ditambahkan.
3. Captive Product Pricing
Captive product pricing ialah menetapkan harga produk yang harus digunakan bersama
dengan produk utama, misalnya alat cukur beserta pisaunya. Harga alat cukur tanpa pisau
dapat ditentukan dengan harga rendah, tetapi pisaunya diberi harga lebih tinggi, jika
dikombinasikan, keuntungannya besar. Hal itu dapat dilakukan karena tanpa pisau, alat
cukur tersebut tidak berguna.
4. Product Pricing
product pricing adalah strategi menetapkan harga untuk produk ngan tujuan membuat
harga produk utama lebih kompetitif. rategi ini menggambarkan produk yang memiliki
sedikit nilai atau dak memiliki nilai yang dihasilkan dari produk utama.
5. Harga Buntalan (Bundle Pricing)
Bundle pricing ialah memasarkan dua produk atau lebih dalam satu paket dengan harga
khusus.
17
2. Taktik Berorientasi pada Permintaan
Taktik penetapan harga berorientasi pada permintaan menggunakan harga untuk
merefleksi pola-pola perubahan dari permintaan, disebabkan oleh inflasi atau oleh tingkat
suku bunga yang tinggi. Perubahan pada biaya diperhatikan, tetapi kebanyakan dalam
konteks bagaimana harga akan memengaruhi permintaan.
3. Harga Bayangan (Price Shading) Harga bayangan ialah pemotongan harga (discount)
oleh penjual untuk meningkatkan permintaan terhadap produk atau lini produk. Sering
kali harga bayangan menjadi kebiasaan yang dilakukan secara rutin tanpa pemikiran
lanjut.
4. Kondisi Resesi
Resesi ialah sebuah periode pengurangan kegiatan ekonomi. Pengurangan permintaan
akan barang dan jasa bersamaan dengan peningkatan pengangguran merupakan salah satu
ciri resesi. Namun, bagi pemasar cerdik, keadaan tersebut justru dimanfaatkan untuk
memperoleh peluang-peluang.
18
yang telah dikemukakan sebelumnya. Meskipun konsumen mengira bahwa para perantara
tersebut tidak dibutuhkan, mereka perlu menghubungkan para penjual dan para pembeli.
19
KONFLIK DAN KERJA SAMA DALAM SALURAN DISTRIBUSI
1. Konflik yang terjadi karena produsen melewati perantara dengan menjual secara
langsung kepada para konsumen pemakai produk dan juga melalui perantara disebut dual
distribution.
2. Konflik yang terjadi karena produsen telah mengangkat terlalu banyak perantara di
daerah tertentu akan meningkatkan persaingan antarperantara. Kemungkinannya adalah
penjualan para perantara tersebut juga akan berkurang, demikian pula keuntungannya.
3. Konflik karena produsen telah memberikan margin penjualan yang berbeda-beda di
antara perantara terjadi bilamana produsen menganggap perantara tertentu telah mampu
menjual produk dalam jumlah sangat besar. Sebagai bonus, produsen memberikan margin
yang lebih besar pula kepada perantara tersebut. Jika hal itu terjadi, sebaiknya produsen
membuat ketentuan bagaimana perantara dapat memperoleh bonus atas usaha-usahanya
menjual produk.
PENGECERAN(RETALING)
Pengeceran memengaruhi konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dilihat dari sudut pasar kerja, pengeceran mungkin merupakan salah satu industri yang
menampung sebagian besar bahkan mungkin terbesar, seluruh komponen pekerja di
20
Indonesia. Para pengecer dapat juga berperan sebagai pemberi arus balik informasi
penting tentang produk-produk yang dijualnya kepada produsen dan perantara lain,
karena lokasi kegiatan mereka umumnya strategis. Mereka memperoleh informasi dari
pelanggan dan meneruskan informasi tersebut kepada produsen.
KLASIFIKASI PENGECER
Para pengecer dapat diklasifikasikan menurut kepemilikan, tingkat pelayanan (service),
asortimen produk, dan harga. Dengan menggunakan keempat variabel tersebut, para
pengecer memosisikan diri dalam pasar bersaing yang mereka hadapi. Seperti diketahui,
memosisikan diri (positioning) adalah sebuah strategi yang digunakan untuk
memengaruhi bagaimana konsumen akan memandang dan merasakan suatu produk
dibandingkan dengan produk pesaing yang ada. Keempat variabel tersebut dapat
dikombinasi dengan berbagai cara untuk menciptakan kegiatan pengeceran yang berbeda.
21
pengeceran tanpa toko, misalnya mesin penjualan otomatis (automatic vending
machines), pengeceran langsung (direct retailing), pemasaran.
PERDAGANGAN BESAR(WHOLESALING)
Menurut Michael J. Etzel, Bruce J. Walker, dan William J. Stanton (2011), perdagangan
besar ialah semua kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan penjualan barang
dan jasa kepada pebisnis serta organisasi lain untuk menjual kembali (resale),
memproduksi barang dan jasa lain, atau mengoperasikan sebuah organisasi. Jika sebuah
perusahaan menjual pakaian atau barang lain kepada toko pakaian atau toko barang lain
untuk dijual kembali kepada konsumen akhir, hal itu disebut perdagangan besar
(wholesaling). Misalnya, jika suatu perusahaan tepung terigu menjual terigu kepada toko
roti (bakery) untuk pembuatan roti dan kue yang dijual kepada pemakai akhir, ini disebut
perdagangan besar yang dilakukan oleh perusahaan atau pedagang besar (wholesaler).
22
BAB VIII PROMOSI
KONSEP AIDA
1.Hasrat (Desire). Pelanggan potensial mempunyai minat terhadap konsep produk baru,
tetapi tidak merasa bahwa produk tersebut lebih baik daripada produk sejenis yang telah
berada di pasar terlebih dahulu. Oleh karena itu, perusahaan harus menciptakan
preferensi terhadap merek dari produknya dengan melakukan perubahan dan perbaikan,
serta perkenalan ciri-ciri lainnya terhadap produk yang ingin dipasarkan.
2.Tindakan (Action). Beberapa pelanggan dari pasar yang ditargetkan mungkin telah
diyakinkan untuk membeli produk tersebut. Agar memotivasi mereka untuk melakukan
tindakan, perusahaan harus meneruskan iklan secara lebih efektif dengan
23
mengomunikasikan ciri-ciri dan keuntungan produk tersebut, di samping menggunakan
promosi serta diskon harga.
BAURAN PROMOSI
Promosi penjualan (sales promotion): Kegiatan-kegiatan pemasaran, selain penjualan
pribadi, iklan, dan publikasi yang menstimulasi pembelian konsumen serta efektivitas
penyalur, seperti display, pertunjukan dan pameran, demonstrasi, kupon, kontes, dan
usaha-usaha penjualan tidak rutin lainnya. Hal ini biasanya merupakan kegiatan jangka
pendek.
Publikasi: Menciptakan sikap dan opini yang baik terhadap perusahaan serta produknya,
dengan mengembangkan berita komersial yang signifikan dalam media massa mengenai
perusahaan dan produknya atau dengan memperoleh presentasi yang menguntungkan di
radio, televisi, atau sebuah pertunjukan. Tidak seperti iklan, biaya media promosi ini
tidak dibayar oleh sponsor
24
STRATEGI BAURAN PROMOSI
Strategi Mendorong (Push) dan Menarik (Pull Kotler dan Armstrong (2013),
mengemukakan bahwa pemasar dape menggunakan pilihan strategi mendorong (push)
atau strategi menar (pull) dalam merancang bauran promosi. Strategi mendorong ialah
sebuah strategi yang mendorong/mengantar produk melalui s saluran mengatur promos
pemasaran ke pembeli akhir. Produsen dalam hal ini akan kegiatan pemasaran, khususnya
penjualan perseorangan dan penjualan kepada anggota saluran distribusinya, supaya
mereka menyediakan produk dan mempromosikannya kepada pemakai akhir.
Pada strategi menarik (pull), produsen akan mengarahkan kegiatan pemasarannya
(terutama iklan dan promosi) kepada pembeli akhir. Bi kegiatan promosi perusahaan
berhasil, konsumen akan mencari da meminta produk tersebut dari pengecer, kemudian
meneruskannya kepada pengusaha menengah atau langsung kepada produsen. Dengan
demikian, permintaan dari konsumen menarik produk tersebut ke saluran pemasaran yang
ada.
25
BAB 9 PEMASARAN GLOBAL
26
menentukan pasar sasaran, disusul dengan memilih cara memasuki pasar, dan akhirnya
memilih beberapa kemungkinan untuk memasuki pasar secara global.
1. Intangible
Jasa bersifat tidak berwujud. Sebuah barang tersusun dari materi berwujud, sedangkan
jasa merupakan kinerja yang tidak memiliki wujud yang solid. Jasa tidak dapat dilihat,
disentuh, dan dicium.
2. Inseparability Sebagian jasa memiliki sifat tidak terpisahkan antara produksi dan
konsumsi jasa. Jasa dikonsumsi saat jasa tersebut diproduksi. Jasa dikonsumsi secara live,
seperti sebuah konser musik. Ketika penyedia jasa memainkan musik, saat itu pula
konsumen mengonsumsi atau menikmati musik. Karena bersifat inseparable, ada empat
faktor yang dapat memengaruhi kualitas jasa, yaitu personel jasa, lingkungan jasa
(servicescape), konsumen itu sendiri, dan konsumen lain.
3. Variability
27
Kualitas jasa lebih bervariasi dibandingkan dengan barang. Karena
bersifat inseparable dan live performance, berbagai faktor dapat menyebabkan kualitas
jasa bervariasi. Personel jasa yang berbeda, outlet jasa yang berbeda, dan waktu
pemakaian yang berbeda dapat menyebabkan variasi dalam kualitas.
4. Perishability Jasa bersifat tidak dapat disimpan. Kapasitas jasa yang tersedia bersifat
sensitif terhadap perubahan waktu. Dengan berlalunya waktu, kapasitas jasa yang tidak
terpakai akan hilang. Sebagai contoh, kursi sebuah pesawat yang hanya terisi setengah
dan berangkat dari Jakarta menuju Yogyakarta akan hilang begitu saja tidak dapat
dimanfaatkan lagi pada masa depan. 5. Difficult to Understand
Jasa cenderung sulit dipahami. Beberapa jasa melalui tahapan- tahapan yang rumit dan
tidak mudah dimengerti. Tindakan operasi, penyusunan laporan keuangan, dan
hypnotherapy
28
mesin Konsumsi jasa merupakan konsumsi proses (process consumption) efisiensi yang
berefek pada pengurangan kualitas layanan oleh personel jasa akan menciptakan
ketidakpuasan konsumen, sehingga berdampak pada munculnya strategic management
trap.
SERVICE TRIANGLE
Terdapat tiga jenis pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan jasa, yaitu pemasaran
eksternal, internal, dan interaktif. Pertama, pemasaran eksternal adalah pemasaran yang
umum dilakukan oleh semua perusahaan. Pemasaran eksternal dilakukan oleh perusahaan
untuk menyampaikan "unique selling proposition" mereka kepada konsumen. Jenis
komunikasi ini dilakukan, baik melalui aktivitas komunikasi yang konvensional, seperti
iklan, promosi penjualan, dan humas, maupun komunikasi yang bersifat implisit, seperti
melalui kualitas lingkungan fisik yang diberikan dan penampilan (appearance) personel
jasa.
1.Produk
Produk adalah sarana pemuas kebutuhan konsumen. Secara umum, produk terdiri atas
barang dan jasa. Barang memiliki bentuk, sedangkan jasa tidak berbentuk. Jasa tersusun
dari kumpulan manfaat yang memberikan pemuasan bagi kebutuhan konsumen. Menurut
29
Lovelock dan Wirtz (2011), produk jasa dibagi menjadi jasa inti dan jasa pelengkap, yang
terdiri atas jasa yang memfasilitasi jasa inti dan jasa yang meningkatkan manfaat jasa inti.
2. Harga
Harga merupakan komponen bauran pemasaran yang terkait erat dengan jumlah
pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan, Setelah menetapkan harga jual untuk
jasa yang dipasarkan, perusahaan sekaligus juga menetapkan pendapatan yang akan
diterima. adalah hasil jumlah penjualan dikali dengan harga jual jasa. Namun, penentuan
harga bukan merupakan kebijakan yang steril. Artinya, penentuan harga dapat
berpengaruh pada tingkat permintaan konsumen.
3. Tempat
Dimensi manusia memiliki peran besar dalam penyampaian jasa yang merupakan aksi,
kinerja, dan pengalaman. Pembawaan atau penampilan dan keahlian personel jasa
memengaruhi jasa yang diterima oleh konsumen. Penyedia jasa yang berkompeten akan
mampu mengelola personel jasa yang konsisten dalam pembawaan dan keahlian,
sehingga jasa yang diberikan pun menawarkan kinerja.
30
BAB XI PEMASARAN HIJAU (GREEN MARKETING)
31
Menon dan Menon (1997), yang dikutip Polonsky dan Rosenberger (2001), menyatakan
bahwa aktivitas pemasaran hijau di suatu organisasi dapat diimplementasikan dalam tiga
level, yaitu level strategik (strategic greening), level quasi-strategic (quasi-strategic
greening), dan level taktis (tactical greening). Pada aktivitas pemasaran hijau level
strategik, perubahan mendasar utama terjadi pada filosofi perusahaan. Misalnya,
perusahaan CarLovers dari Australia mendesain proses pencucian mobil ke dalam sistem
air daur ulang yang berputar karena perusahaan menjadikan isu lingkungan sebagai fokus
inti dari aktivitas perusahaan. Pada aktivitas pemasaran hijau level quasi-strategic atau
quasi-strategic greening, perubahan mendasar utama terjadi pada praktik bisnis.
Misalnya, beberapa hotel yang menanyakan kepada para tamu mengenai berapa jumlah
handuk yang dibutuhkan untuk tujuan menghemat penggunaan air untuk mencuci
handuk. Pada aktivitas pemasaran hijau level taktis atau tactical greening, perubahan
mendasar utama terjadi pada aktivitas fungsional, seperti promosi. Misalnya, pada musim
kemarau, dinas PDAM menggunakan kampanye untuk mendorong konsumen bertindak
bijaksana dalam menggunakan air supaya lebih efisien.
32
BAB XII ENTREPRENEURIAL MARKETING
33
DIMENSI DIMENSI ENTREPRENEURIAL MARKETING
Morris et al. (2002), mengemukakan bahwa entrepreneurial marketing memiliki tujuh
dimensi inti yang mencakup proaktif, pertimbangan pengambilan risiko, inovasi, fokus
pada peluang, pengungkitan sumber daya, intensitas pelanggan, dan penciptaan nilai.
Dari ketujuh dimensi inti entrepreneurial marketing yang dikemukakan oleh Morris et al.
(2002), lima dimensi pertama berhubungan dengan orientasi entrepreneurial, sedangkan
dua dimensi lainnya berhubungan dengan orientasi pemasaran (Kocak, 2004 dalam
Kurgun et al., 2011). Tujuh dimensi inti entrepreneurial marketing ini telah diujikan
secara empiris melalui analisis kualitatif oleh Kurgun et al. (2011), pada hotel butik
sebagai salah satu contoh perusahaan kecil yang menerapkan entrepreneurial marketing.
PENERAPAN ENTREPRENEURIAL
MARKETING PADA FUNGSI PEMASARAN
Pendekatan entrepreneurial marketing dapat diterapkan pada fungsi pemasaran yang
mencakup bauran pemasaran (4P) yang terdiri atas produk, harga, tempat, dan promosi
(Kraus et al., 2009). Contoh penerapan entrepreneurial marketing yang berfokus pada
elemen produk, khususnya pengembangan produk adalah pengusaha muda dari Selandia
Baru bernama Jeremy Moon yang mendirikan suatu perusahaan bernama Icebreaker.
Moon sejak awal mengetahui bahwa pakaian dalam berbahan dasar wool memiliki citra
yang negatif karena terkesan gatal, berbau tidak sedap, dan memiliki desain yang kuno.
Namun demikian, Moon tetap memutuskan untuk menciptakan lini produk pakaian dalam
berskala global yang terbuat dari bahan dasar Wool, karena Moon yakin bahwa wool
yang panjang dan halus dapat digunakan untuk membuat setelan pakaian dalam berkelas
atas dan akan menjadi best seller.
34
bertujuan untuk membidik kelompok yang sering kali tidak dapat dijangkau melalui
televisi atau media cetak.
INTERNET MARKETING
Internet menyediakan cara baru bagi pemasar untuk menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun hubungan dengan pelanggan. Kehadiran web telah mengubah
ide/pikiran pelanggan mengenai kenyamanan, kecepatan, harga, serta informasi produk
dan jasa secara fundamental. Periode April 1995 hingga April 2000 dikenal sebagai
ledakan dot.com. Selama periode lima tahun tersebut, terdapat ratusan perusahaan yang
menggunakan internet sebagai alat utama dalam melakukan transaksi dengan konsumen
(Kalyanam dan McIntyre, 2002). Kesuksesan yang dibawa oleh perusahaan click only
company (dot com) seperti amazon.com atau e-bay.com dalam menerapkan internet
marketing telah menginspirasi banyak perusahaan brick and mortar company (perusahaan
35
yang hanya mengandalkan pemasaran non-online) untuk beralih menjadi click and mortar
company dengan cara melakukan aktivitas pemasarannya secara online dan
menggunakan saluran komunikasi online melalui internet di samping tetap melakukan
aktivitas pemasaran melalui toko fisik yang dimilikinya.
MOBILE MARKETING
Pemasaran melalui telepon seluler (ponsel) atau yang dikenal dengan istilah mobile
marketing menjadi alat pemasaran yang sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk
melayani dan menjangkau pelanggan kapan pun dan di mana pun (Persaud dan Azhar,
2012). Ponsel saat ini bukanlah tergolong produk yang mewah, karena hampir setiap
orang umumnya memiliki ponsel. Seiring dengan penyebarluasan pengadopsiannya,
ponsel menciptakan peluang besar bagi pemasar untuk memanfaatkannya dengan tujuan
meningkatkan kesadaran konsumen pada produk serta membangun hubungan antara
perusahaan dan pelanggan.
36
BUKU PEMBANDING
BAB 1 PEMASARAN GLOBAL
PRINSIP PEMASARAN
Pemasaran dapat diartikan sebagai sekumpulan aktivitas serta proses yang tergabung
bersama dengan manufaktur, logistik transportasi, serta disain produk yang membentuk
rantai nilai perusahaan. Inti pemasaran bagi setiap organisasi sendiri ialah dapat
melampaui persaingan dalam menciptakan nilai bagi pelanggan.
Agar dapat mencapai kesuksesan pasar, suatu produk atau merek harus dapat memenuhi
kualitas yang diharapkan oleh pembeli. Jika suatu perusahaan mampu menawarkan
kombinasi dari produk unggulan, promosi, distribusi, serta harga yang lebih rendah dari
pesaing maka perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Contohnya seperti Toyota, Nissan, serta perusahaan pembuat mobil di Jepang lainnya
yang mendapatkan keuntungan besar di pasar Amerika di tahun 1800-an dengan
menawarkan mobil dengan jarak tempuh yang lebih baik, kualitas yang lebih tinggi, serta
harga yang lebih rendah dibandingkan dengan Ford, General Motors, dan Chyrsler.
37
peluang menguntungkan serta tantangan bagi para eksekutif untuk menentukan di mana
saja produk serta layanan mereka akan ditawarkan.
Michael Porter mendefinisikan industri global sebagai industri di mana keunggulan
kompetitif dapat diraih dengan cara mengintegrasikan serta meningkatkan operasi dalam
skala dunia. Salah satu cara agar dapat menentukan derajat globalisasi dalam suatu sektor
industri adalah dengan cara menghitung rasio nilai tahunan perdagangan global di sektor
tersebut.Agar dapat mencapai keunggulan kompetitif dalam industri global dibutuhkan
eksekutif serta manajer yang mampu mempertahankan fokus strategis yang baik. Helmut
Maucher, mantan ketua Nestlè mengatakan bahwa “Fokus kami adalah makanan dan
minuman. Kami tidak menjalankan toko sepeda. Bahkan dalam industri makanan pun
kami tidak berada dalam segala bidang. Ada area tertentu yang tidak akan kami sentuh.
Untuk saat ini kami tidak memiliki produk biskuit dan margarin di Eropa dan Amerika
serikat dikarenakan persaingan. Kami juga tidak memiliki produk minuman ringan,
karena saya mengatakan kita akan membeli Coca Cola atau membiarkannya. Ini yang
dinamakan fokus.”
Douglas Daft, mantan ketua serta kepala eksekutif Coca Cola mengatakan bahwa “setiap
merek mempunyai laba atas investasi yang berbeda-beda, memiliki struktur pengelolaan
yang berbeda, dijual secara berbeda, serta diminum karena alasan yang berbeda. Jika
anda mencampurnya, maka anda akan kehilangan fokus anda.
Dalam beberapa tahun terakhir perusahaan seperti Toshiba, McDonald’s, LEGO, Harley-
Davidson, Ford, Danone, Colgate, dan perusahaan lainnya telah berupaya untuk
meningkatkan upaya untuk mempertajam fokus startegis pada bisnis inti serta merek.
Tindakan yang dilakukan selain aliansi, juga dapat mencakup merger, divestasi, akuisisi,
ataupun melipat beberapa bisnis ke divisi perusahaan lain.
Kelebihan: Menurut saya kelebihan dari bab ini yaitu dimana untuk font yang digunakan
sudah bagus dan penulisan nya sudah rapi.
Kekurangan: Untuk kekurangan yang ada di bab ini hanya saja materi di bab ini sangat
sedikit, sedangkan di buku utama materi yang dijelaskan sangat sudah lengkap
38
BAB 2 LINGKUNGAN GLOBAL
39
Perubahan besar ketiga adalah seperti kemunculan ekonomi dunia sebagai Uni Ekonomi
yang dominan.
40
TRIAD
Peningkatan perekonomian global telah tercatat oleh banyak pengamat organisasi dalam
beberapa waktu terakhir. Salah satu orang yang ahli adalah Kenichi Ohmae yaitu mantan
ketua McKinsey & Company, Jepang. Ia mengeluarkan buku pada tahun 1985 yaitu
“Triad Power”. Kenichi Ohmae berpendapat bahwa perusahaan global yang sukses harus
setara kuatnya dengan perusahaan di Jepang, Eropa Barat, dan Amerika Serikat. Ketiga
wilayah tersebut merupakan perusahaan yang mendominasi di dunia. Saat ini, kurang
lebih 75% pendapatan dunia yang telah diperhitungkan oleh GNP terletak pada Triad.
NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi antara penduduk suatu
negara dan seluruh dunia. Neraca pembayaran dibagi menjadi akun berjalan dan akun
modal. Neraca berjalan adalah ukuran luas yang mencakup perdagangan barang
dagangan dan perdagangan jasa ditambah kategori tertentu dari transfer keuangan seperti
bantuan kemanusiaan. Sebuah negara bisa mengalami defisit kalau arus keluar uang
melebihi arus masuk uang dan sebaliknya jika mengalami surplus
41
TINJAUAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Pasar spot adalah pasar untuk pengiriman di masa mendatang disebut pasar berjangka.
Pasar yang sebenarnya domana harga didasarkan pada kombinasi antara penawaran dan
permintaan yang berperan dalam transaksi apapun. Siapa peserta di pasar ini? Pertama,
bank sentral suatu negara dapat melakukan intervensi dipasar mata uang dengan membeli
dan menjual mata uangdalam upaya mempengaruhi nilai pertukaran.
Kelebihan: Untuk di bab 2 ini saya rasa juga sudah baik karena tersedia tabel di bab 2 ini
dan terdapat studi kasus di setiap bab yang ada di buku ini.
Kekurangan: Kekurangan yang ada di bab 2 ini hanya saja materi yang dijelaskan
sangat sedikit di bab ini dan ada penulisan yang salah atau typo.
42
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara konten keseluruhan kedua buku ini sudah terlihat sangat baik dalam hal
mendeskripsikan dan menyajikan apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Menurut saya
buku yang yang paling tepat untuk dijadikan salah satu referensi penambah wawasan
adalah buku utama, Karena materi mengenai Pemasaran lebih banyak dan kongkrit per
bab nya. Karena pemaparan materi nya yang begitu baik membuat buku utama mudah di
pahami dan dimengerti makna yang terkandung tentang isi buku tersebut secara
keseluruhan. Berbeda dengan buku pembanding yang hanya menyajikan sedikit sekali
materi mengenai Pemasaran.
43
DAFTAR PUSTAKA
Bagla, R. K., & Sancheti, V. (2018). Gaps in customer satisfaction with digital wallets:
challenge for sustainability. Journal of Management Development, 37(6), 442–451.
https://doi. org/10.1108/JMD-04-2017-0144
44