Kel 3 M.keuangan
Kel 3 M.keuangan
JOSUA TAMBA
THOMAS SIMANJUNTAK
PUTRI WULANDARI
POINT PEMBAHASAN
1. Pengertian surat berharga
2. Penilaian saham
3. Tujuan penilaian saham
4. Jenis jenis penilaian saham
5. Penilaian Obligasi
6. Kelebihan dan kekurangan obligasi
Pengertian Surat Berharga
Surat berharga adalah sebuah dokumen yang bernilai uang yang telah
diakui dan dilindungi hukum bagi keperluan transaksi perdagangan,
pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya. Surat tersebut
memberikan hak kepada pemegang yang bermanfaat bagi yang
menerima atau memilikinya, maka dari itu surat berharga begitu
penting dan nilainya sama dengan mata uang tunai Surat-surat
tersebut merupakan surat surat toonder atau order artinya surat ini
menjanjikan sesuatu bila ditunjukkan atau mengandung suatu
perintah kepada pihak lain untuk memberikan sesuatu yang dapat
berupa barang, pembayaran sejumlah uang, atau pelaksanaan suatu
bentuk hak lain
B. PENILAIAN SAHAM
Pengertian Penilaian Saham Penilaian saham adalah suatu sistem penilaian untuk menentukan atau
memperkirakan nilai dari suatu saham. Penilaian saham bisa diartikan sebagai penilaian yang
dilakukan oleh seorang penilai untuk memberikan pendapat yang dilakukan secara tertulis terhadap
nilai ekonomis dari sebuah bisnis pada waktu tertentu. Dalam pasar keuangan, penilaian dilakukan
dengan metode perhitungan secara teoritis dengan menghitung nilai teoritis dari saham suatu
perusahaan. Tujuan dilakukannya penilaian ini adalah untuk memprediksi harga pasar dimasa yang
akan datang atau biasa dikenal dengan istilah harga potensial. Dengan melakukan penilaian
saham kita bisa memprediksi saham-saham yang harganya dibawah nilai buku sehingga kita bisa
beli.
Tujuan Penilaian Saham
1. Tentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang didapatkan setiap tahun,
2. Tentukan nilai sekarang dari nilai nominal yang akan diperoleh pada saat obligasi
jatuh tempo,
3. Jumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai nominal (2).
4. Jika tingkat bunga yang disyaratkan melebihi tingkat kupon obligasi, maka obligasi
tersebut dijual dengan harga premium (lebih tinggi dari nilai nominalnya).
5. Jika tingkat suku bunga yang di persyaratkan lebih rendah dari tingkat kupon
obligasi, maka obligasi yang ditawakan dengan harga diskon (lebih rendah dari nilai
nominal).
Kelebihan Obligasi
Adapun Kelebihan dari obligasi yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat keuntungan yang diperolah lebih tinggi pada saat penjualan aset
modal. Dibandingkan dengan bunga deposito, kupon obligasi cenderung lebih
tinggi.
3. Bunga kupon obligasi lebih tinggi dari tingkat suku bunga Bank Indonesia dan
bisa memperoleh kupon secara periodek dari sekuritas utang yang dibeli.
1. Harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga di pasar keuangan. Jika
suku bunga naik maka harga obligasi akan turun begitupun sebaliknya.
2. Obligasi tetap memiliki risiko gagal bayar yaitu ketika perusahaan pemilik obligasi tidak
mampu membayar bunga maupun pokok pinjaman.
3. Jika obligasi di jual sebelum jatuh tempo maka akan berisiko kehilangan modal karena
investor mengalami kerugian jika harga jual investasi lebih rendah daripada saat obligasi
dibeli dan diterbitkan oleh emiten.(Horne, 2012; Anwar, 2019; Hasan et al., 2022)
PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI
SAHAM
2. Pemegang saham memperoleh penghasilan disebut dividen dengan frekuensi tidak menentu
3. Dividen dibayar dari laba perusahaan, potensi laba perusahaan sulit ditaksir
4. Dari sisi perpajakan, dividen merupakan bagian laba perusahaan setelah dikenai pajak
5. Harga saham sangat fluktuatif dan sangat sensitif terhadap kondisi makro dan mikro
7. Jika terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) maka pemegang saham memiliki klaim yang
inferior (kebagian sisa-sisa hasil pembubaran).
OBLIGASI
1. Merupakan bukti pengakuan utang
4. Baik perusahaan untung maupun rugi bunga dan pokok pinjaman wajib dibayar
5. Bunga obligasi terlebih dahulu dikeluarkan sebagai biaya sebelum pajak diperhitungkan
6. Harga obligasi relatif stabil namun sensitif terhadap tingkat bunga dan inflasi
8. Jika terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) pemegang obligasi memiliki klaim terlebih dahulu
terhadap assets perusahaan.
KESIMPULAN