Anda di halaman 1dari 16

[Year]

[Document title]
[DOCUMENT SUBTITLE]
HP

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
Aspek pajak dana pension ini dengan baik tanpa ada halangan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas
bagi pembacanya. kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan
makalah selanjutnya.

Bandung,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Dana Pensiun........................................................................................................2
B. Manfaat Dana Pensiun............................................................................................................2
C. Tujuan Dana Pensiun..............................................................................................................3
3. Penyelenggara Dana Pensiun.................................................................................................4
D. Fungsi Dana Pensiun...............................................................................................................4
E. Jenis Dana Pensiun..................................................................................................................4
a. Pensiun Normal..........................................................................................................................4
b. Pensiun Dipercepat....................................................................................................................5
c. Pensiun Ditunda.........................................................................................................................5
d. Pensiun Cacat............................................................................................................................5
Jenis-Jenis Dana Pensiun...................................................................................................................5
F. Sistem Pembayaran Dana Pensiun.........................................................................................6
G. Besarnya Pajak Manfaat Pensiun.......................................................................................7
H. Jenis Program Pensiun........................................................................................................9
I. Menghitung Pajak Pensiun Online.......................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsipnya, dana pensiun merupakan salah satu alternative untuk memberikan
jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Adanya jaminan kesejahteraan tersebut
memungkinkan karyawan untuk memperkecil masalah-masalah yang timbul dari risiko-risiko
yang akan dihadapi dalam perjalanan hidupnya, misalnya risiko kehilangan pekerjaan, lanjut
usia, dan kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau bahkan kematian. Risiko-risiko
tersebut memberikan dampak financial, terutama bagi kehidupan karyawan dan keluarganya.
Sehingga kesejahteraan yang bersangkutan secara otomatis akan terganggu dan menimbulkan
guncangaguncangan, yang pada gilirannya akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Untuk
mengatasi kemungkinan terjadinya keadaan-keadaan tersebut, diciptakanlah beberapa usaha
pencegahan, antara lain dengan penyelenggaraan program pensiun (pension plan), baik yang
dikelola sendiri oleh perusahaan-perusahaan swasta maupun pemerintah sebagai pemberi
kerja yang telah dikenal selama ini. Kesejahteraan seperti disebutkan di atas adalah setiap
bentuk manfaat ( benefit ) yang akan diberikan pemberi kerja kepada karyawan agar dia dan
keluarganya tidak mengalami kesulitan keuangan, apabila sewaktu-waktu karyawan yang
bersangkutan berhenti bekerja akibat tidak mampu lagi atau meninggal. Pengertian
kesejahteraan karyawan ini meliputi unsur-unsur penting sebagai berikut :

a. Senantiasa berkaitan dengan hubungan antara pemberi kerja dan karyawan sebagi peserta

b. Pemberi kerja adalah pihak aktif memberi manfaat

c. Manfaat yang diberikan dalam hal karyawan tidak mampu lagi bekerja, telah lanjut usia
atau meninggal

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dana Pensiun
Dana pensiun menurut undang undang nomor 11 tahun 1992 adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Berdasarkan definisi diatas, Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola
program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan pada karyawan
suatu perusahaan terutama yang sudah pensiun.

Dalam arti lain, Dana Pensiun merupakan hak seseorang untuk memperoleh
penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada
sebab lain sesuai dengan perjanjian. Penghasilan dalam hal ini biasanya diberikan
dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari peraturan yang ditetapkan.

Jadi kegiatan perusahaan dana pensiun bertujuan memungut dana dari iuran yang
dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuaran ini kemudian di 
investasikan lagi kedalam berbagai kegiatan perusahaan yang paling menguntungkan.
Bagi perusahaan, dana pensiun yang dipungut dari karyawan suatu perusahaan tidak
akan dikenakan pajak.

Program dana pensiun di Indonesia dijalankan oleh lembaga pemerintah ataupun


swasta. Undang-undang dana pensiun No. 11 Tahun 1992 merupakan kerangka
hukum dasar bagi dana pensiun swasta Indonesia, undang-undang ini didasarkan pada
prinsip “kebebasan untuk memberikan janji dan kewajiban untuk menepatinya”

B. Manfaat Dana Pensiun


Manfaat pensiun pada prinsipnya berkaitan dengan usia dimana peserta berhak untuk
mengajukan pensiun dan mendapatkan manfaat pensiun. Manfaat pensiun dapat dibedakan
sebagi berikut :

1. Pensiun Normal ( Normal Retirement ) Usia pensiun normal adalah usia paling rendah
dimana karyawan berhak untuk pensiun tanpa perlu persetujuan dari pemberi kerja,
dengan memperoleh manfaat pensiun penuh. Usia pensiun normal tersebut biasanya
ditentukan dalam suatu peraturan dana pensiun, dimana karyawan berhak untuk pensiun
penuh. Seringkali, karyawan memohon mengajukan pensiun bukan pada rata-rata usia
pensiun karyawan sesungguhnya. Di Amerika Serikat atau Kanada misalnya, usia pensiun
normal karyawan adalah 65 tahun untuk pria dan 60 tahun untuk wanita. Namun dengan
adanya Undang-undang Hak Asasi, perbedaan usia pensiun tersebut akhirnya disamakan
menjadi 65 tahun. Di Indonesia, usia pensiun normal karyawan umumnya berkisar 55
tahun.
2. Pensiun Dipercepat (Early Retirement)
Program pensiun biasanya mengijinkan karyawan untuk pensiun lebih awal sebelum
mencapai usia pensiun normal. Ketentuan pensiun dipercepat ini biasanya telah diatur
dalam peraturan dana pensiun di mana karyawan dimungkinkan untuk pensiun lebih awal
daripada usia pensiun normal dengan persyaratan khusus juga yaitu setelah mencapai usia
tertentu misalnya 50tahun, harus memenuhi masa kerja minimum misalnya 10, 15, atau
20 tahun, dan memerlukan persetujuan dari pemberi kerja. Beberapa peraturan pensiun
mengatur bahwa pensiun dipercepat hanya dapat dilakukan apabila karyawan telah

2
mencapai usia tertentu misalnya 10 tahun sebelum usia pensiun normal atau karena
karyawan mengalami cacat tetap..
3. Pensiun Ditunda (Deffered Retirement)
Banyak orang beranggapan bahwa secara sosial-ekonomi, tidak tepat memaksa
seorang karyawan yang pensiun hanya karena ia telah mencapai usia kronologis tertentu.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa pemaksaan pensiun bagi karyawan yang masih
sehat mental dan fisik akan meningkatkan tingkat mortalitas. Biasanya beberapa pemberi
kerja yang memiliki program pensiun memperkenankan adanya pensiun ditunda, dengan
ketentuan bahwa pembayaran pensiun dimulai pada saat tanggal pensiun normal
meskipun yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan memperoleh gaji dari
perusahaan yang bersangkutan. Cara tersebut merupakan praktik yang kurang baik dan
bertentangan dengan ide dasar dari suatu program pensiun, yang sebenarnya dimaksudkan
untuk mengganti pendapatan mantan karyawan yang tidak lagi memperoleh penghasilan.
Namun, beberapa peraturan program pensiun memperkenankan karyawannya untuk terus
bekerja meskipun telah mencapai usia pensiun normal untuk memperoleh tambahan
penghasilan, disamping untuk memperbesar penghasilan dasar pensiunnya, di mana
nantinya formula manfaat pensiun dihitung.
Karyawan yang melakukan pensiun ditunda tersebut harus pensiun apabila telah
mencapai usia tertentu atau masa kerja tertentu atau disebut compulsory retirement.
Pengertian pensiun ditunda sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat 913) UU No. 11 Tahun
1992 adalah “hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum
mencapai usia pensiun normal yang ditunda pembayarannya sampai pada saat peserta
pensiun sesuai dengan peraturan dana pensiun”. Menurut ketentuan ini, peserta dana
pensiun yang menikuti program pensiun manfaat pasti, apabila berhenti bekerja setelah
memiliki masa kepesertaan minimal 3 tahun dan mencapai usia pensiun dipercepat;
berhak menerima pensiun ditunda yang besarnya sama dengan jumlah yang dihitung
berdasarkan rumus pensiun bagi kepesertaannya sampai pada saat pemberhentian.
Sedangkan bagi peserta dana pensiun yan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti,
apabila berhenti bekerja setelah memiliki masa kepesertaan minimal 3 tahun dan belum
mencapai usia pensiun dipercepat, berhak atas jumlah iurannya sendiri dan iuran pemberi
kerja beserta hasil pengembangannya yang harus dipergunakan untuk memperoleh
pensiun ditunda.
4. Pensiun Cacat (Disable Retirement)
Pensiun cacat ini sebenarnya tidak berkaitan dengan usia peserta. Akan tetapi,
karyawan yang mengalami cacat dan dianggap tidak lagi cakap atau mampu
melaksanakan pekerjaannya berhak memperoleh manfaat pensiun.Manfaat pensiun cacat
ini biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal, di mana masa kerja
diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun ditentukan
pada saat peserta yang bersangkutan dinyatakan cacat.

C. Tujuan Dana Pensiun


Tujuan diadakannya dana pensiun baik bagi kepentingan perusahaan, peserta dan
lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perusahaan
a. Kewajiban Moral, dimana perusahaan wajib memberikan rasa aman kepada karyawan
terhadap masa yang akan dating sehingga para pensiunan tidak lagi khawatir lagi terhadap
penghasilan mereka setelah pensiun.

3
b. Loyalitas
Perusahaan mengharapkan loyalitas yang tinggi dari para karyawannya terhadap
perusahaan mereka serta berusaha untuk meningkatkan motivasi terhadap karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan mereka sehari-hari.
c. Kompetisi Pasar Tenaga Kerja, dimana perusahaan akan memiliki daya saing dalam usaha
untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasaran tenaga kerja
d. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah ke perusahaan dalam kurun waktu
yang relatif lama
e. Agar di usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah
bekerja diperusahaannya
f. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah
2. Peserta atau karyawan
a. Rasa aman bagi peserta terhadap masa yang akan dating karena tetap memiliki penghasilan
pada saat mereka mencapai waktu pensiun.
b. Kompensasi yang lebih baik yaitu peserta mempunyai tambahan kompensasi meskipun
baru bisa dinikmati pada saat mereka mencapai waktu pensiun atau berhenti bekerja.
c. Agar karyawan termotivasi untuk terus bekerja dalam kondisi yang semangat dan dengan
niat yang tinggi
3. Penyelenggara Dana Pensiun
a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan
b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah
c. Sebagai bakti sosial terhadap peserta dana pension

D. Fungsi Dana Pensiun


Adapun fungsi dana pensiun bagi peserta antara lain :

a. Asuransi, yaitu peserta yang meniggal dunia atau cacat sebelum waktu pensiunnya
dapat diberikan uang pertanggung jawaban atas beban bersama dari dana pensiun.

b. Tabungan, yaitu iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk
dan atas nama peserta dana pensiun itu sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan
dapat dilihat setiap bulan sebagai tabungan para pesertanya.

c. Pensiun yaitu seluruh uang himpunan iuran peserta dan iuaran pemberi kerja serta
hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan
pertama sejak mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta.

E. Jenis Dana Pensiun


Secara umum jenis dana pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan
menghadapi pensiun sebagai berikut :

4
a. Pensiun Normal
Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa
pensiun seperti yang telah ditetapkan oleh mesing-masing perusahaan. Sebagai
contoh, rata rata usia pensiun di Indonesia adalah tela berusia 55 tahun dan 60 tahun
untuk profesi tertentu.

b. Pensiun Dipercepat
Jenis pensiun ini untuk situasi dan kondisi tertentu, misalnya karena adalah dalam
suatu perusahaan terdapat pengurangan karyawan, sehingga banyak karyawan yang
dipensiunkan dini oleh perusahaan.

c. Pensiun Ditunda
Merupakan pensiunan yang diberikan kepada karyawan yang memintan pensiun
sendiri, akan tetapi usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam hal tersebut
karyawan yang mengajuan tetap keluarnya dana pensiunnya baru dibayar pada saat
pensiun tercapai.

d. Pensiun Cacat
Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan peserta mengalami
kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan. Pembayaran
pensiun biasanya tetap dihitung berdasarkan rumus manfaat pensiun normal dimana
masa kerja diakui seoalah olah karyawan tersebut pensiun di usia pensiun normal.

Jenis-Jenis Dana Pensiun


Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun dapat digolongkan
kedalam beberapa jenis yaitu :

 Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)


 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Jadi pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau
Lembaga Keuangan (DPLK). Perusahaan memiliki beberapa alternatif. Alternatif ini
disesuaikan dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak karyawan. Alternati
dapat dipilih antara lain :

1. Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya


2. Mengikuti program dana pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun
lembaga keuangan lain
3. Mendirikan dana pensiun secara bersama dengan pemberi kerja

Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula dilakukan


oleh bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapat pengesahan dari Menteri
Keuangan atau DPLK

      Menurut ketentuan diatas program pensiun yang dapat dijalankan adalah sebagai
berikut :

1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

5
Merupakan program pensiun yang besar manfaat pensiun ditetapkan dalam peraturan
dana pensiun. Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya.

2. Program Pensiun Iuran Pasti

Besarnya manfaat pensiun tergantung dari hasil pengembangan kekayaan dana


pensiun. Iuran ditanggung bersama oleh karyawan dan perusahaan pemberi kerja.

F. Sistem Pembayaran Dana Pensiun


Ada dua jenis pembayaran uang pensiunan yang biasa dilakukan oleh
perusahaan baik untuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program
Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Ini sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan Nomor
343/KMK.017/1998 Tanggal 13 Juli 1998. Menurut ketentuan ini pembayaran yang
tersedia yaitu Rumus Bulanan atau Rumus sekaligus.

1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

Pembayaran pensiun sekaligus dilakukan oleh perusahaan dengan beberapa


pertimbangan, antar lain :

 Perusahaan tidak ingin pusing dengan karyawan yang sudah pensiun


 Untuk memberi kesempatan kepada pensiunan agar dapat mengusahakan uang
pensiun yang diperolehnya untuk berusaha

Perhitungan menggunakan rumus sekaligus bagi PPMP sebagai berikut :

MP = Fpd x MK x PDP

Keterangan :

MP     : Manfaat Pensiun

FPd   : Faktor penghargaan dalam desimal

MK   : Masa Kerja

PDP : Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata rata beberapa     bulan
terakhir

Sedangkan rumus bulanan bagi PPMP sebagai berikut :

MP = FPe x MK x PDP

Keterangan :

MP : Manfaat Pensiun

6
FPe : Faktor Penghargaan dalam presentase (%)

MK : Masa Kerja

PDP : Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakir atau rata rata beberapa bulan terakhir

Contoh :

Jika gaji terakhir anda sebelum pensiun adalah Rp 1.000.000 sedangkan masa kerja
anda adalah 20 tahun, maka anda akan memperoleh uang pensiun bulanan sebesar
2,5% x 20 x Rp 1.000.000 = Rp 500.000 (metode final earning)

Jika gaji awal kita adalah Rp 50.000 dan terkahir adalah Rp 1.000.000, kemudian
dihitung secara rata-rata selama 20 tahun adalah Rp 400.000, maka pensiun perbulan
yang diterima adalah 2,5% x 20 x Rp 400.000 (metode career average earning)

2. Program Pensiun Iuran Pasti

Perhitungan menggunakan Rumus Sekaligus bagi PPIP adalah sebagai berikut :

IP = 3 x FPd x PDP

Keterangan:
IP      :  Iuran pensiun

FPd  : Faktor Penghargaan per tahun dalam Desimal

PDP : Penghasilan Dasar Pensiun per tahun

Sedangkan perhitungan rumus Bulanan PPIP adalah sebagai berikut :

                              IP = 3 x FPe x PDP

Keterangan :

IP     : Iuran Pensiun

FPe  : Faktor Penghargaan per tahun dalam Persentase (%)

PDP : Penghasilan Dasar Pensiun per tahun

G. Besarnya Pajak Manfaat Pensiun


Kesejahteraan karyawan dalam bentuk pensiun dapat dipandang sebagai hak
karyawan dan dapat dianggap sebagai penghasilan atau gaji yang ditangguhkan
(deferred payment of income). Atau dengan kata lain merupakan kesejahteraan
tertunda selama karyawan bekerja, dalam bentuk tambahan gaji yang diterimanya
setiap bulan, tetapi baru akan diberikan pada saat karyawan tersebut telah mencapai
usia pensiun atau tidak dapat bekerja lagi atau meninggal.

7
 Uang manfaat pension adalah penghasilan dari manfaat pension yang dibeyarkan
kepada orang pribadi peserta dana pension secara sekaligus sesuai ketentuan
perudang-undangan dibidang dana pension oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja atau
Dana Pensin Lembaga Keuangan yag pendirinya telah disahkan oleh Mentri
Keuangan.

Manfaat pensiun dikenakan pajak penghasilan adalah Pensiun yang diterima oleh
Peserta ataupun Pihak yang Berhak, dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.

Siapa yang akan memotong Pajak Penghasilan adalah Pajak Penghasilan dipotong
langsung oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) untuk kemudian disetorkan kepada Kas Negara dan Kantor
Perbendaharaan.

Berapa besaran pajak uang manfaat pension yaitu Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan: PMK No.16/PMK.03/2010 dan Peraturan Pemerintah: PP No.68/2009:
PMK No.16/PMK.03/2010  Pasal 4

1. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan berupa Uang Manfaat


Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua ditentukan sebagai berikut:

(a) sebesar 0% (nol persen) atas penghasilan bruto sampai dengan Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah),

(b) sebesar 5% (lima persen) atas penghasilan bruto di atas Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah).

2. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diberlakukan atas jumlah kumulatif Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua,
atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua)
tahun kalender.

Menghitung Pajak Uang Manfaat Pensiun

Berikut ini contoh perhitungan pajak uang manfaat pensiun:

Pak Fico pada saat muda ikut program dana pensiun yang diselenggarakan oleh Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Asuransi ABCDLife. Pak Fico mendapatkan
hak uang manfaat pensiun sebesar Rp 200.000.000 dan dibayarkan sekaligus (lump
sum). Berapa pajak yang manfaat pensiun yang dibayarkan oleh Pak Fico?

Jawab

8
Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus Rp 200.000.000

Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang:

0% x Rp 50.000.000 0

5% x Rp 150.000.000 * 7.500.000

Jumlah 7.500.000

* Rp 200.000.000 – Rp 50.000.000 = Rp 150.000.000 (perhitungan progresif).

Jika pembayaran dilakukan pada beberapa tahap, Anda dapat mengacu pada pasal 4
ayat 2 PMK No.16/PMK.03/2010   yaitu: jumlah kumulatif Uang Manfaat Pensiun,
Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun kalender

Kesimpulan

Perhitungan pajak atas uang manfaat pensiun mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan: PMK No.16/PMK.03/2010 dan Peraturan Pemerintah: PP No.68/2009:

Jumlah Besaran

Uang Manfaat Pensiun Pajak

≤ Rp 50.000.000 0%

> Rp 50.000.000 5%

H. Jenis Program Pensiun


Program pensiun yang umumnya dipakai di perusahaan swasta dan perusahaan milik
negara maupun bagi karyawan Pemerintah terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu
1. Program Pensiun Manfaat Pasti
Program pensiun manfaat pasti atau sering disebut defined benefit plan
adalah suatu program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat

9
yang akan diterima karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Atas dasar
formula manfaat tersebut, besarnya iuran yang diperlukan dihitung oleh
aktuaris. Perbandingan iuran karyawan dan pemberi kerja lebih besar daripada
iuran karyawan. Kelebihan Program Pensiun Manfaat Pasti Program pensiun
manfaat pasti (defined benefit plan) memiliki beberapa kelebihan sebagai
berkut:
a. Lebih menekankan pada hasil
b. Manfaat pensiun ditentukan terlebih dahul, meningat manfaat dikaitkan
dengan gaji karyawan
c. Program pensiun manfaat pasti dapat mengakomodasi masa kerja yang telah
dilalui karyawan apabila program pensiun dibentuk jauh setelah perusahaan
berjalan
d. Karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima
pada saat mencapai usia pension
Kelemahan Program Pensiun Manfaat Pasti Kelemahan-kelemahan program
pensiun manfaat pasti adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan menaggung resiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi
tidak mencukupi
b. Relatif lebih sulit untuk diadministrasikan.

2. Program Pensiun Iuran Pasti


Program pensiun iuran pasti atau benefit contribution pension plan adalah
program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan
(pemberi kerja). Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan dihitung
berdasarkan akumulasi iuran, ditambah dengan hasil pengembangan atau
investasinya. Kelebihan Program Pensiun Iuran Pasti Program pensiun iuran pasti
memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :
a. Pendanaan (biaya/iuran) dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan atau
diperkirakan
b. Karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiap tahunnya
c. Lebih mudah untuk diadministrasikan
Kelemahan Program pensiun Iuran Pasti Kelemahan-kelemahan program pensiun
iuran pasti antara lain sebagai berikut :
a. Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk diperkirakan
b. Karyawan menanggung risiko atas ketidakpastian masa kerja yang telah dilalui
karyawan.

I. Menghitung Pajak Pensiun Online


Seperti dibahas di atas, pajak pensiun merupakan salah satu komponen dari
PPh 21. Bagi Anda HRD yang ingin menghitung besaran pajak pensiun bisa
memanfaatkan fitur hitung di OnlinePajak.
Cara penghitungan PPh 21 di OnlinePajak menggunakan PTKP terbaru secara
otomatis dan akurat. Anda bisa melakukan impor data sehingga dapat dengan mudah
mendapatkan hasil penghitungan PPh 21 secara otomatis dan seketika.

10
Untuk biaya pensiun, berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-
16/PJ/2016 potongannya sebesar 5% dari penghasilan bruto dengan setinggi-tingginya
adalah Rp200 ribu per bulan atau Rp2,4 juta per tahun.
Sedangkan jaminan pensiun dari iuran BPJS, besarannya adalah 3% yang terdiri atas
2% ditanggung oleh pemberi kerja dan 1% ditanggung oleh pekerja.
HRD juga bisa melakukan input data karyawan bukan pegawai-final-pensiun.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buka menu Karyawan lalu lik ikon + untuk membuat data karyawan (final) baru.
Kemudian ikuti langkah-langkah kedua dan seterusnya.

2. Lengkapi Informasi Pribadi.
3. Lengkapi Kontrak & Informasi Lainnya.
4. Lengkapi detail Data Pembayaran, lalu klik Simpan.

11
12
0

Anda mungkin juga menyukai