Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN CRITICAL BOOK

REPORT
MK. PENGANTAR BISNIS
PRODI S1 PENDIDIKAN BISNIS

Skor Nilai :

CRITICAL BOOK REPORT

NAMA MAHASISWA : VIRLY AMALIYA PUTRI SIMBOLON


NIM : 7213343002
DOSEN PENGAMPU :Dra.EFFI ASWITA LUBIS,M.Pd
MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah, rahmat, dan karuniaNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Critical Book Review ini dengan lancar dan sesuai rencana.

Pengantar Bisnis. Shalawat dan salam, saya haturkan kepada junjungan kita
nabiMuhammad saw, keluarga serta sahabat-sahabatnya.Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan Critical Book Report ini dapatterselesaikan, berkat bantuan Drsdan dukungan
dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itusaya menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesarbesarnya kepadaibu Dra.EFFI ASWITA LUBIS,M.Pdselaku Dosen
Pengampu yang telah membimbing saya danteman-teman yang senantiasa sudah
membantu.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itumengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan
danpenyempurnaan selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagisemua pihak dan dapat menambah pengetahuan kita

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan dan melindungi kita semua
dalam melakukan tugas kita sehari-hari dimanapun kita berada. Semoga tugas CBR ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan pembaca. Amin.

Medan,2 Maret 2022


Penulis

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY.......................................................................................... i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR.........................................................1


B. TUJUAN PENULISAN....................................................................................1
C. MANFAAT CBR..............................................................................................2
D. IDENTITAS BUKU YANG DI REVIEW.......................................................2
BAB II RINGKASAN BUKU......................................................................................3

A. PEMBAHASAN ISI BUKU............................................................................17


B. PEMBAHASAN ISI BUKU PEMBANDING ...............................................18
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU...............................................19
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................20

A. KESIMPULAN................................................................................................20
B. REKOMENDASI............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR


Critical Book Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi
terhadap suatu buku atau artikel. Critical Book Review sangat lah penting, karena
bukan hanya sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel,
tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interprestasi & analisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut dan apa yang
menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi buku tersebut yang bisa mempengaruhi
cara berpikir & dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut
dan lebih kritis menanggapinya. Dengan kata lain dengan Critical Book Review
akan menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang,
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Dan Critical Book
Review bukan merupakan pembuktian benar atau salah suatu buku, namun
menganalisis tentang keunggulan dan kelemahan suatu buku juga yang akan
dijadikan pertimbangan bagi reviewer.

B. TUJUAN CBR
Tujuan Adapun tujuan dilakukannya critical book report ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui kelebihan dan juga kelemahan isi buku

b. Menambah wawasan para mahasiswa mengenai buku tersebut

c. Memenuhi tugas mata kuliah PENGANTAR BISNIS

C. MANFAAT CBR
1. Untuk menyelesaikan tugas CBR PENGANTAR BISNIS.
2. Dapat menerapkan pembelajaran yang sistematis berdasarkan isi buku
tersebut.
3. Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa yang dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
D. IDENTITAS BUKU

BUKU UTAMA

1. Judul : Pengantar Bisnis


2. Penulis : Dr. Agus Wibowo, M.Kom.M.Si,MM
3. Penerbit : Yayasan Prima Agus Teknik
4. Kota Terbit : Semarang
5. Tebal Buku : 204
6. ISBN : 978-623-94117-1-8

BUKU PEMBANDING

1. Judul : Pengantar Bisnis


2. Edisi :7
3. Penulis : Dr. Dahmiri, S.E.,M.M.
Sigit Indrawijaya, S.E.,M.Si
4. Penerbit : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Jambi
5. Tahun Terbit : 2017
6. Kota Terbit : Jambi
7. Tebal Buku : 254
8. ISBN : 978-602-98081-6-2

A. BUKU UTAMA
BAB I PENGANTAR BISNIS
1.1 Konsep-Konsep Pengantar Bisnis
Menjadi sesuatu yang mustahil dan mengada-ada meringkas semua konsep bisnis
menjadi satu pemahaman pendek. Bisnis, seperti disiplin akademis lainnya,
melibatkan berbagai mata pelajaran, dan masing-masing dapat dipelajari secara
mendalam. Pembahasan singkat tentang konsep-konsep yang biasanya tercakup
dalam ilmu pembelajaran pengantar, tetapi pembelajaran dalam buku ini adalah
mengumpulkan berbagai ringkasan menjadi sebuah ringkasan yang mudah dipamahi.
1.2 Apa itu bisnis?
Definisi bisnis menurut buku teks / kamus. Kamus MiriamWebster mendefinisikan
bisnis sebagai, “Bisnis merupakan segala aktifitas pembuatan dan jual beli barang jasa
kemudian ditukar dengan uang, kegiatan atau keja merupakan suatu pekerjaan dan
jumlah kegiatan tersebut terselesaikan oleh sebuah perusahaan, pabrik ataupun
toko."
1.3 Kewirausahaan Wirausahawan
(pengusaha/pebisnis) adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan
menanggung risiko bisnis atau perusahaan. Pengusaha dapat disebut sebagai agen
perubahan. Kewirausahaan adalah proses menemukan cara baru untuk
menggabungkan sumber daya yang ada. Berikut adalah pengertian kewirausahaan
menurut para ahli berdasarkan hasil riset dan pengalamannya.
1.4 Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Ilmu Ekonomi bisa jadi merupakan ilmu yang cukup menakutkan bagi banyak orang
karena didalamnya tercakup konsep sederhana yang dapat ditemui dalam kehidupan
seharihari, seperti materi pelajaran yang kompleks, tetapi untuk menjadi sempurna
maka dibutuhkan pembelajaran sepanjang hayat. Agar lebih sederhana, perlu
dipahami bahwa ada dua divisi utama dalam ekonomi: ekonomi makro dan ekonomi
mikro. Ekonomi Makro adalah sebuah ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
perekonomian sebuah negara secara komprehensif. Jika ingin memutuskan untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, boleh mengambil mata kuliah ini
sebagai disiplin ilmu utama. Namun, untuk buku ini, tidak akan berkomentar di luar
definisi ini. Jika menginginkan informasi lebih tentang ekonomi makro, tempat yang
baik.
1.5 Akuntansi dan ManajemenKeuangan Seperti yang dinyatakan sebelumnya, tujuan
pembelajaran dalam buku ini adalah hanya memperkenalkan tentang konsep bisnis.
Untuk itu, di bawah ini adalah definisi untuk memperkenalkan arti keuangan dan
akuntansi. Akuntansi adalah : "sistem dan proses pencatatan dan ringkasan transaksi
bisnis dan keuangan dan analisis, memverifikasi, dan melaporkan hasilnya; dan juga:
prinsipprinsip dan prosedur-prosedur akuntansi. " Pengertian Akuntansi Menurut
Para Ahli 1. ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen (1995 : 3) Mendefinisikan
Akuntansi merupakan suatu aktivitas jasa yang fadalah untuk menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dalam pengambilan keputusan ekonomis
dalam memberikan keputusan pilihanpilihan yang logis diantara berbagai tindakan
alternatif.

BAB II RENCANA BISNIS

2.2 Menentukan Kelayakan Pasar

Dalam film 1989, Field of Dreams, petani Ray Kinsella (Kevin Costner) berencana
membangun stadion bisbol. Dalam upaya ini, dia menyarankan, "Jika kamu
membangunnya, mereka akan datang." Meskipun upaya tersebut terbukti dalam film
fiksi, tetapi jarang terjadi dalam dunia nyata, ketika kamu membangun sebuah bisnis dan
orang-orang berbondong datang untuk membeli produk atau jasa yang kamu jual.
Faktanya, usaha baru yang dijalankan dengan produk atau jasa yang dijual atau
ditawarkan hanya akan terlihat gemerlap selama beberapa minggu atau beberapa bulan
saja di pangsa pasar. Sangat penting diperhatikan bahwa waktu, energi, dan sumber daya
harus didedikasikan untuk menentukan kelayakan pasar bagi sebuah biinis baru. Kecuali
kamu menyadari sendiri untuk sepenuhnya objektif, pertimbangkan akan adanya
penurunan kualitas, pihak ketiga yang tidak memihak untuk melakukan penelitian dan
memberikan pendapat yang jujur dan objektif tentang produk dan jasa yang akan dijual.
Berbohong pada diri sendiri pada tahap ini sangat mudah dilakukan jika kamu tetap
tertarik dengan bisnismu dan percaya pada kemungkinan keberhasilannya dengan
dukungan data yang minim.

IreneA. Blake menulis bahwa ada 8 langkah untuk menentukan kelayakan pasar: Langkah
1 Memeriksa bisnis-bisnis yang ada di wilayah geografis yang direncanakan untuk
menargetkan tingkat persaingan pangsa pasar yang mungkin akan dialami, bentuk upaya-
upaya pemasaran yang mungkin berhasil atau gagal, dan demografi pelanggan yang
membeli produk atau jasa serupa. Misalnya, kunjungi toko pesaing dan situs web, evaluasi
upaya promosi dan penjualan, dan mengamati lalu banyaknya orang-orang yang melewati
daerah tersebut.

Langkah 2 Buat daftar demografi pelanggan yang menurut kamu dapat jadikan target
pelanggan untuk jenis penawaran baru yang ditawarkan, berdasarkan evaluasi para
pesaing dan analisis pakar dari pelaku industri. Daftar demografi ini mencakup antara
lain : usia, status keluarga, dan penghasilan. Jika anggaran memungkinkan, sewalah
sebuah firma yang bergerak pada bidang riset pasar untuk menyediakan data demografi
pelanggan untuk lokal, nasional, atau internasional penjualan produk atau jasa serupa.
Langkah 3 Persempit target pasar dengan meminta umpan balik dari sekelompok kecil
orang yang menjadi pelanggan demografis yang telah tersusun. Misalnya, beli daftar
kontak yang ditargetkan dari pemasaran langsung atau perusahaan survei, dan kemudian,
mengirimkan kuesioner kepada kelompok tersebut dengan menanyakan tentang
demografi, minat mereka, dan kebiasaan berbelanja, seperti alasan mereka berbelanja di
toko dan jenis produk atau jasa tertentu yang paling mereka hargai dan sukai.

BAB III KONSEP

3.2 Membangun Keterampilan Kepemimpinan

Dalam latihan ini, kamu akan memilih pemimpin organisasi nirlaba untuk diwawancarai.
Pemimpin ini tidak tentu harus berada di level tertinggi dalam organisasi tetapi harus
punya pengalaman bertahun-tahun dalam bidangnya. Dalam wawancara ini siapkan
setidaknya 10 pertanyaan tentang kepemimpinan. Contoh pertanyaan Kamu mungkin
bertanya, “Apa keberhasilan dan kegagalan terbesar anda dalam kepemimpinan?” atau
“Siapakah pemimpin favorit anda? " Persiapkan jurnal tentang pelajaran yang kamu
pelajari tentang kepemimpinan ini dan bagaimana kamu dapat menggunakannya dalam
kehidupanmu

3.2.1 Panggung Global Dari apa yang telah dipelajari mengenai tiga perusahaan
multinasional dari bab 1 dan 2, Bagaimana mereka telah mengubah produkmerekaselama
bertahun-tahun?Bagaimana mereka mengubah produk mereka menjadi produk terbaik
yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuahan konsumen?

BAB IV PEMASARAN

4.1 Produk Ada tumpang tindih

yang signifikan mengenai pemahaman tentang produk dan konsep. Di mana konsep
difokuskanpada gambaran besar produk dan jasa, dalam bab produk ini akan dibahas
lebih spesifik. Setelah memiliki konsep yang diinginkan, sekarang harus dipikirkan hal-hal
berikut:

1. Apakah hanya menyediakan satu produk atau banyak kategori terpisah? Contohnya
adalah untuk toko pakaian yang menjual pakaian pria, wanita, dan anak-anak.

2. Siapa yang akan memasok produk ini? Apakah membuat produk dari awal, atau
membeli dari pemasok?

3. Jika membuat produk, siapa yang melakukan rekayasa, pengujian beta, dll? (Harus
memiliki bagian terpisah dari rencanamu ini khusus untuk manufaktur yang menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut serta mencakup keseluruhan fasilitas produksi, jalur
produksi, termasuk pabrik dan peralatan, jaminan kualitas, dll.).

4. Jika membeli dari pemasok, tentukan siapa pemasok ini, berapa lama waktu
pemesanan, berapa biaya pengiriman, dll.

5. Bagaimana gambaran kantor atau toko? Apakah berbentuk bangunan fiisik atau virtual
(web) atau keduanya?

6. Seperti apa ikon usaha (toko) agar dikenal? Apakah akan mendesain logo? Siapa yang
akan mendesain logo dan menyiapkan merk dagang usaha?

7. Warna apa yang akan digunakan? Apakah ini sesuai untuk audiens yang menjadi target
bisnis?
8. Bagaimana mempresentasikan dan mendisplay produk agar terlihat menarik?
(Pertimbangkan segalanya mulai dari rak sampai label dan ikon.)

9. Apakah akan ada pemutaran musik? Jika demikian, dengan sarana apa yang
dibutuhkan dan berapa biayanya?

10. Dari pertama kali saat pelanggan datang ke toko (atau situs web), catat dan bukukan?
Pertimbangkan segala hal mulai dari sambutan hingga proses checkout

Ini hanya beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait produk. Setiap produk atau lini
produk berbeda dan akan membutuhkan pertimbangan besar untuk memastikan untuk
memaksimalkan potensi kesuksesan dan profitabilitasnya. Jika produk yang dijual, sudah
dijual orang lain, lakukan riset dengan mengunjungi situs atau toko toko pesaing tersebut
dan beli salah satu dari barang yang mereka jual. Cari tahu apakah yang sedang mereka
lakuan itu benar atau salah. Bagaimana kamu membedakan dengan produkmu? Setelah
mempertimbangkan semua pertanyaan ini dan banyak lagi, tinjau kembali produkmu dan
buat perubahan dalam bentuk apa pun. Waktu untuk melakukan perubahan adalah ketika
masih proses perencanaan, jangan sekali kali ketika produk sudah ada di rak.

BAB V MANAJEMEN DAN OPERASI

5.1 Teori Manajemen Teori Kontingensi

Teori kontingensi adalah teori kesesuaian pemimpin yang berarti menyesuaikan


pemimpin dengan kondisi yang tepat. Teori yang dikemukakan oleh fiedler’s ini
berpendapat bahwa Kinerja pemimpin ditentukan dari pemahamannya terhadap situasi
dimana mereka memimpin. Secara sederhana teori kontigensi menekankan terhadap
gaya kepemimpinan dan pemahaman situasi yang tepat oleh pemimpin. Gaya
kepemimpinan digambarkan sebagai motivasi kerja atau motivasi hubungan. Motivasi
kerja lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan sedangkan ditekankan pada
pengembangan, hubungan dekat secara personal. Kemudian gaya kepemimpinan itu
disesuaikan dengan situasi.Teorikontigensi mengemukakan bahwa situsi dapat
dikategorikan dengan tiga faktor; hubungan pemimpin bawahan, stuktur kinerja, dan
kekuatan posisi. Hubungan pimpinan bawahan merujuk kepada atmosfer kelompok dan
kepercayaan diri, kesetiaan, dan interaksi mereka. Struktur kinerja lebih ditekankan
kepada optimalisasi kinerja.
Teori Sistem Sistem merupakan keanekaragaman bagian-bagian elemen-elemen atau
komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan yang lain dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Cambel (1979) menyatakan bahwa sistem merupakan
himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan ang bersama-sama berfungsi
untuk mencapai suatu tujuan. Montello (1985) menyatakan bahwa suatu sistem terdiri
dari bermacam-macam bagian elemen-elemen atau komponen yang berinteraksi satu
dengan yang lainnya dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Awad
(1987) bahwa sistem merupakan hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan
atau komponen-komponen ecara teratur. Maka dapat dikatakan bahwa sistem
merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang terdiri dari beberapa elemen,
komponen dan elemen tersebut dapat berwujud benda maupun metode yang saling
berhubungan, berinteraksi, dan bekerja sama secara teratur untuk mencapai tujuan. Pada
dasarnya sistem tersebut mempunyai beberapa unsur yaitu; (1) adanya komponen dan
elemen, (2) adanya hubungan antara komponen, (3) adanya kerjasama di antara
komponen, (4) adanya interaksi di antara komponen dan adanya proses secara teratur
dan kontinu, serta (5) adanya tujuan yang akan dicapai. Secara umum tujuan sistem
dalam organisasi adalah untuk menciptakan, membuat dan mencapai sesuatu yang
mempunyai nilai guna dan hasil guna untuk kepentingan organisasi, baik melalui sistem
terbuka maupun sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dengan lingkungannya. Sedangkan sistem tertutup dianggap sebagai sistem terisolasikan
dari segala pengaruh luar sistem itu sendiri, dari pengaruh sistem yang lebih besar atau
lebih luas atau dari lingkungannya. Teori sistem secara umum dapat dilihat sebagai sistem
terbuka yang penggunaannya tergantung kepada kebutuhan organisasi dan secara umum
terdiri dari konsep-konsep sistem sevagai perwujudan dari teori sistem dan sekaligus
sebagai pendekatan sistem. Pendekatan sistem digunakan digunakan para anggota
organisasi untuk melihat sesuatu pekerjaan dari kerangka sistem. Pendekatan sistem
sangat menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi untuk mencapai tujuan.

Teori Kekacauan Chaos menunjukkan ketidakberaturan, kekacauan, keacakan atau


kebetulan, yaitu: gerakan acak tanpa tujuan, kegunaan atau prinsip tertentu.3 Alam
semesta yang bersifat dinamis ini kelihatannya bekerja melalui system yang linier, tetapi
banyak juga yang tidak bekerja secara linier dan tidak dapat dipahami melalui system
linier, seperti awan, pohon, garis pantai, ombak dan lain sebagainya, yang secara sekilas
menampakkan acak dan tidak teratur. Sistem seperti inilah yang dinamakan dengan teori
chaos, yaitu suatu teori yang berkaitan dengan proses alam yang nampaknya kacau, acak
dan tidak linier (system yang tidak dapat diprediksi berdasarkan kondisi awal).

Teori X dan Teori Y Teori X dan Y merupakan teori yang dikemukakan oleh Douglas
McGregor terhadap pembawaan sebuah organisasi dan bagaimana pembawaan tersebut
dapat mempengaruhi karyawan dan pegawainya. Sesuai dengan namanya, teori ini dibagi
menjadi 2 domain. Domain X dan domain Y. Secara representatif, domain X dilambangkan
sebagai pembawaan authoritarian (otoriter), sedangkan domain Y dilambangkan sebagai
pembawaan participative (partisipatif). Lalu apa sebenarnya maksud dari dua pembawaan
tersebut?

Teori X Sebuah organisasi yang pemimpinnya mengadopsi teori X berarti menganggap


bawahan mereka cenderung kurang termotivasi dalam melakukan pekerjaannya, atau
bahkan tidak menyukai apa yang sedang mereka lakukan ketika mereka sedang bekerja.
Dalam implementasi teori X, pemimpin cenderung akan memberikan hadiah atau
ancaman terhadap para pekerjanya. Dalam teori ini juga menjelaskan bahwa setiap
pekerja harus selalu diawasi, diancam, serta diarahkan agar bekerja sesuai dengan apa
yang diinginkan olehperusahaan.

Teori Y Seorang pemimpin yang mengadopsi teori Y cenderung melihat pegawainya


sebagai pegawai yang optimistik, dan melihat pekerjaan mereka sebagai sesuatu yang
menantang. Mereka juga cenderung memiliki positive opinion terhadap pegawai mereka.
Pemimpin tersebut juga cenderung menyemangati

Teori Manajemen Ilmiah Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific
management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya
yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu,
Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk
menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis
seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirnya
teori manajemen modern

Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang
cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:

1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan
menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja
tersebut.

3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untu menjamin bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah
dikembangkan tadi.

4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan
para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya
daripada bagi para pekerja.

Teori Manajemen Birokrasi Max Weber, seorang sosiolog terkenal Jerman, adalah orang
pertama yang menggunakan istilah "birokrasi" menjelang akhir abad ke-19. Weber tidak
hanya menggunakan kata itu; dia juga percaya bahwa sistem manajemen birokrasi adalah
sistem yang paling efektif untuk membentuk dan menjalankan suatu organisasi.

Max Weber mampu membahas manajemen birokrasi dari dua sudut pandang yang
berbeda yaitu perilaku dan struktural. Dan memiliki pengetahuan yang baik tentang
kedua poin akan membantu manajer, pembaca atau siswa manajemen lebih memahami
konsep. Dari sudut pandang perilaku, Weber berusaha memastikan bahwa ada hierarki
pembagian wewenang dan tenaga kerja dalam suatu organisasi. Tetapi kemudian, hal
yang perlu dipahami adalah bahwa sistem seperti itu berfungsi berdasarkan aturan yang
ditetapkan.

Manajemen Hubungan Manusia Teori manajemen neo klasik adalah teori manajemen
yang diperuntukan untuk manajer agar lebih memerhatikan tingkat psikologi dan
hubungan antar manusia dalam lapangan pekerjaan. Teori ini dibuat akibat mucul
ketidakpuasan terhadap teori manajemen klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan
efisiensi dan keharmonisan dalam lingkungan kerja. Tingkat psikologi dan hubungan antar
manusia dalam dunia pekerjaan dianggap penting untuk mendongkrak hasil efektifitas
kerja yang lebih optimal.Berikut beberapa ahli yang awalnya mencetuskan pelengkap
teori organisasi Neo klasik:

Manajemen dan Rencana Bisnis Kamu Teori menjadi bagian penting ketika ketika kamu
memikirkan untuk memiliki dan mengelola bisnis dan perusahaan. Namun, dalam hal
menyusun rencana bisnis, kamu mesti lebih detail tentang bagaimana bisnis dapat
berjalan secara terstruktur dan tanpa mengurangi teori-teori manajemen yang ada.
Pemodal rata-rata tidak peduli tentang teori tetapi ingin tahu Kamu punya struktur yang
tepat dan memadai untuk menunjang kebutuhan bisnis kamu.

BAB VI AKUNTANSI DAN KEUANGAN

6.1 Dasar-Dasar Akuntansi

Langkah pertama Prinsip dasar akuntansi disebut persamaan akuntansi. rumusnya


sederhana: Aset = Kewajiban + ekuitas pemilik Kita mungkin akan berkata, "Aduh, saya
mulai bingung". Sebenarnya tidak juga. Ini adalah konsep dasar yang akan dipelajari
dengan sangat cepat. Pikirkan tentang kekayaan pribadi yang kita miliki. Rumah, mobil,
beberapa perabot. Juga mungkin memiliki beberapa uang tunai, obligasi, saham dll. Ini
semua adalah aset yang dimiliki. Sekarang, mari lihat hutang-hutang kita. Pinjaman, kartu
kredit, dll. adalah semua kewajiban. Untuk ekuitas (kekayaan bersih), cukup mengambil
aset dikurangi kewajiban dan sisanya adalah ekuitas.

Langkah Dua Dalam perekonomian saat ini, hampir kita semua memiliki kartu debit dan
kartu kredit. Kamu mungkin belum pernah berhenti untuk berpikir mengapa mereka
disebut itu. (Catatan: Debit dan Kredit untuk tujuan kami persis berlawanan dari sisi
transaksi bank) Pada bagian ini, kamu akan mempelajari prinsip dasar debit (DR) dan
kredit (CR). Jadi, apa yang dimaksud dengan Debit untuk akuntansi. Debit berarti “Kiri”. Ya
itu benar. Sekarang coba tebak Credit berarti Kredit. Ya benar kamu paham, “Kanan”. Jadi
bagaimana ini cocok dengan langkah pertama. Untuk menunjukkan cara secara
sederhana, kami memiliki apa yang disebut akun T (Buku Besar). Akun T ini
memungkinkan untuk mengilustrasikan prinsip akuntansi dalam cara yang masuk akal.
Sebagai contoh: jika kamu mengambil angka dalam tabel satu untuk keuangan pribadimu
itu akan terjadi terlihat seperti ini di akun T.

Langkah ketiga Tetap bersama saya. Di sinilah benang kusut mulai terurai Alasan utama
kamu memahami debit dan kredit adalah untuk mencatat transaksi sehingga kamu
memiliki laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang akan menjadi pusat
pengambilan keputusan bagimu jika ingin sukses dalam berbisnis. Saya ingins ungkapkan
betapa maha pentingnya laporan-laporan ini. Apa pun itu, kamu harus paham tentang hal
ini dan apa artinya bagi kamu dan bisnismu. Ada tiga pernyataan utama; keuntungan dan
kerugian (P dan L)_(Laporan Rugi-Laba_R/L), Neraca dan Laporan Keluar Masuk Uang.
Untuk penyederhanaan, kami hanya akan membahas dua yang pertama, karena mereka
adalah yang paling penting. Kamu pada tahap ini. P dan L menunjukkan penghasilan,
pengeluaran, dan hasil perhitungan semua itu. Jika Kamu memiliki lebih banyak
penghasilan daripada pengeluaran, kamu mendapatkan Penghasilan Bersih. Jika Kamu
memiliki lebih banyak pengeluaran daripada penghasilan kamu mendapatkan Rugi Bersih.
P dan L adalah kartu skormu untuk jangka waktu tertentu seperti bulan, kuartal, tahun dll.
Untuk mendapatkan lapoan rtersebut, harusnya, kamu menuliskan semua saldo
kamu pada satu "laporan" yang disebut Neraca Percobaan.

BAB VII PENGANGGARAN DAN ANALISA BREAK OVEN

1.3 Breakeven
Seringkali, pemilik bisnis baru membaca "bagaimana-untuk" dan menemukan hal-hal
seperti Break Even Analysis. Mirip dengan Analisis Volume Laba, nama ini lebih
menakutkan daripada analisa itu sendiri. Breakeven, dalam istilah paling sederhana,
adalah berapa banyak unit yang harus dijual perusahaan (dalam satuan atau dolar)
dalam usahanya untuk balik modal (impas), mencakup semua biaya tetap dan
variabel. Penting untuk mengetahui titik impas dalam perusahaan untuk mengetahui
realistis berapa banyak penjualan dapat meraih keuntungan. Bahkan, analisis titik
impas adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah kita akan tetap melanjutkan
bisnis. Karena sudah tahu bahwa ada berbagai jenis biaya, membuat titik impas
hanyalah seperti meletakkan angka menjadi persamaan aljabar dasar. Cara lain untuk
mendapatkan titik impas dalam dolar adalah dengan menggunakan apa yang disebut
Laba Kotor atau Marjin Laba Kotor
BAB VIII ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
8.3 Rasio Profitabilitas
Tentu saja dalam bisnis tujuannya adalah mendapat keuntungan agar bisnis sukses.
Namun, hanya melihat saja laporan laba atau rugi bersih, hanya akan memberi kita
sebuah cerita. Dengan rasio profitabilitas, kita punya kesempatan untuk dapat
melihat keuntungan atapun kerugian yang akan kita dapat. Kitab pasti akan sampai
pada saatnya, tentu saja melihat seluruh gambaran nyata termasuk ketiga jenis
laporan keuangan ini.
Pengembalian Aset (Penghasilan Bersih / Total Aset) Rasio ini memberi informasi
seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya untuk penjualan. Jumlahnya harus
dibandingkan dengan norma-norma industri untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang kinerja perusahaan
Pengembalian Modal (Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham) Sekali lagi, norma
industri untuk rasio ini penting untuk perbandingan. Namun, singkatnya, rasio ini
menunjukkan apa yang diharapkan pemegang saham rata-rata dalam hal penjualan.
Margin Laba Bersih (Laba / Pendapatan Bersih) Pemahaman dan pengelolaan margin
laba kotor dan margin bersih sangat penting dalam setiap organisasi. Setiap industri
serta setiap produk yang dihasilkan akan memiliki margin laba kotor yang berbeda
yang berkontribusi pada keseluruhan biaya perusahaan, memunculkan baik laba atau
rugi bersih
BAB X MENYATUKAN SEMUA PELAJARAN
9.6 Analisis Laporan Keuangan
Yang terbaik adalah jangan melihat bagian ini dari buku kerja sampai memiliki semua
angka lain benar adanya. Jika melihatnya dulu, akan ada peluang untuk memanipulasi
angka sesuai dengan keinginan, bukan seperti yang mereka inginkan. Setelah angka-
angkanya lengkap, lihat lembar kerja analisis laporan keuangan dan analisis
perusahaan. Jika ada kelemahan, lihat di mana itu dan secara obyektif putuskan
apakah dapat dilakukan perubahan. Jika tidak, harus dijelaskan dalam catatan kaki
dalam laporan keuangan atau di bagian lain dari rencana.
BAB XI KATA KATA BIJAK PARA PENDAHULU
10.2 Keefe Duterte Keefe G. Duterte
Menikah dengan istrinya yang cantik, Sarah dan memiliki dua anak perempuan yang
cantik, Nais dan Mia. Keefe saat ini memiliki dan mengoperasikan salah satu agen
asuransi terbesar di negara bagian Texas. Dihadapkan dengan kemerosotan ekonomi
dan tagihan menumpuk, ia mampu menghidupkan kembali bisnis yang sekarat
menjadi salah satu bisnisyang paling menguntungkan di Texas. Keefe Duterte juga
seorang pembicara motivasi yang dibayar tinggi. Keefe membagikan strateginya
tentang cara mengatasinya masa sulit dengan kelompok-kelompok di seluruh negeri.
Seri bukunya, It’s “Not How You Start, It’s How you Finish” mewujudkan filosofinya
bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi orang yang kamu bisa. Keefe
sedang dalam misi untuk mendorong orang untuk mewujudkan impian mereka!
A. BUKU PEMBANDING

BAB I PENDEKATAN DAN TEKNIK BELAJAR


KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP BISNIS
1.1. Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti ―sibuk‖ dalam
konteks individu, komunitas, ataupunmasyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.Dalam ekonomi kapitalis,
dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk
mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan
operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau
kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti
ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua
anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar
kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerjaan.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melkakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata ―bisnis‖ sendiri
memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis
dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat
merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya ―bisnis pertelevisian.‖ Penggunaan yang
paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia
barang dan jasa. Meskipun demikian,ng aktif. Individu berinisiatif mencari pengalaman
untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah,mengatur kembali
damengorganisasi apa yang mereka ketahui untuk mencapai pelajaran baru.
c.Tekniik belajarTeknik belajar merupakan cara yang dapat ditempuh untuk belajar
efektif. Beberapa bentuk teknik belajar yang diterapkan adalah:
Peran dan fungsi sumber daya manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
secara mikro dan makro. Secara mikro sumber daya manusia berperan dalam hal faktor
produksi (ketenagakerjaan). Sedangkan secara makro peran sumber daya manusia dalam
hal pembangunan dan kependudukan, Jadi, peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia dalam
Ekonomi adalah :
a. Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Kerja Tenaga kerja (manpower) adalah
penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) yang memiliki kemampuan untuk
mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk
dirinya sendiri ataupun untuk oranglain. Tenaga kerja atau manpower terdiri dari angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau Labor force terdiri dari golongan
yang berkerja dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan
angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah
tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan dalam angkatan
kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok
ini sering juga dinamakan sebagai potensial labor force. Secara umum penyediaan tenaga
kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu produktivitas. Untuk definisi kerja
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan
keseluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu. Dalam
produktivitas banyak orang yang bekerja keras akan tetapi banyak juga orang yang bekerja
dengan hanya sedikit usaha. Hasil yang diperoleh dari dua cara kerja tersebut tentu akan
berbeda. Produktivitas kerja seseorang juga dipengaruhi oleh motivasi dari tiap-tiap
individu, tingkat pendidikan dan latihan yang sudah diterima serta kemampuan
manajemen. Orang yang berpendidikan dan latihan yang lebih tinggi pada dasarnya
mempunyai produktivitas
kerja yang lebih tinggi juga. Peningkatan produktivitas dapat terwujud dalam empat
bentuk:
1. Jumlah produksi yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan
sumber daya yang lebih sedikit.
2. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan
sumber daya yang kurang.
3. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan
sumber daya yang sama.
4. Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan
sumber daya yang relative lebih kecil. Dalam hal ini peningkatan produktivitas manusia
merupakan sasaran strategis karena, peningkatan produktivitas factor-faktor lain sangat
tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya. Dengan pendekatan
sistem, faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan dapat digolongkan pada tiga
kelompok, yaitu:
1. Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan
2. Sarana pendukung
3. Supra sarana
BAB II
SISTEM EKONOMI
2.1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah cara pengaturan kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
Berdasarkan kepada sistem ekonomi yang pernah digunakan diberbagai negara. Istilah
―sistem‖ berasal dari perkataan ―systema‖ (bahasa Yunani), yang dapat diartikan
sebagai: keseluruhan yang terdiridari macam-macam bagian. Pada dasarnya sebuah sistem
adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek (atau objek) sertaperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu (Dumairy, 1996).Suatu sistem muncul karena
adanya usaha manusia untuk memenuhikebutuhan- kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan
manusia yang sangatbervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda.
Kebutuhanmanusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkansuatu
system ekonomi.
Berikut adalah pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli antara
lain :
1. Menurut Gilarso (1992), pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank, dan
sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
2. Menurut Dumairy (1996), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan kehidupan. Selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah
harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan danpola hidup masyarakat
tempatnya berpijak. Sistem ekonomisesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam
suatu supra sistem kehidupanmasyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan
ideology kehidupan masyarakat di suatu negara.
3. Suroso (1994). Dilihat dari tujuannya, sistem ekonomi merupakan
usaha untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuanmeningkatkan
kesejahteraan rakyat. Karena meningkatkan kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu
tujuan dari politiknasional, maka dengan demikian sistem perekonomian pada
dasrnyamerupakan bagian dari sistem politik nasional.
4. Gregory Grossman dan M. Manu (1995), mengatakan bahwa :―Sistem
ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsuryang terdiri dari atas
unit- unit dan agen-agen ekonomi, serta lembagalembaga ekonomi yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling
menopang danmempengaruhi.‖
5. Menurut Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723-1790):
system ekonomi merupakan bahan kajian yang mempelajari upayamanusia memenuhi
kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkankesejahteraan.Berdasarkan berbagai
macam pemaparan mengenai sistem ekonomi dari berbagai sumber maka dapat
disimpulkan bahwa sistem ekonomiadalah suatu sistem yang mengatur kondisi
perekonomian suatu negarasesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu sendiri. Setiap
negaramemiliki
BAB III
KEWIRAUSAHAAN
3.1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) atau wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau
sumber acuan karna berbeda-beda titik berat dan penekananannya. Kewirausahaan adalah
suatu proses mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan sesuatu yang berbeda (inovatif)
dengan maksud menciptakan kekayaan bagi individu tersebut dan meningkatkan nilai
tambah bagi masyarakat dalam kondisi yang mengandung risiko dan
ketidakpastian.Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu
berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan
penciptaan organisasi usaha. Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda
agar dapat bersaing.Menjadi seorang wirausaha, bisa dikatakan kurang berkembang secara
memuaskan di kalangan masyarakat pribumi Indonesia. Banyak faktor psikologis yang
membentuk sikap negatif masyarakat terhadap profesi wirausaha. Image lama yang
gampang-gampang susah, tetapi niat dan keinginan anda menjadi wirausaha haruslah
diasah guna menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompetitif. Akan tetapi
adalah suatu kenyataan bahwa aktivitas berwirausaha merupakan bidang kehidupan yang
elekat pada seorang wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing tidak jujur,
kikir, sumber penghasilan tidak stabil. Image ini menyebabkan sebagian besar masyarakat
kita tidak tertarik untuk berwirausaha Para orang tua sebagian besar menginginkan
anaknya menjadi pegawai negeri, pegawai di perusahaan swasta terkenal, jadi insinyur,
dokter, pilot, tentara dan jabatan – jabatan keren lainnya. Hampir tidak ada yang
menginginkan anaknya jadi wirausahawan. Kalaupun ada yang berminat, sangat terbatas di
kalangan mereka yang tidak diterima di perguruan tinggi, pegawai negeri (PNS) dan
sebagainya. Begitu juga kebanyakan mahasiswa lebih berorientasi menjadi pegawai setelah
lulus dari perguruan tinggi.Hayek& Richard (1991) mendefinisikan kewirausahaan sebagai
bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini dengan harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan mendatang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini
lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1960) kegiatan kewirausahaan
mencakup identifikasi peluang-peluang didalam sistem ekonomi, sedangkan menurut
Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau
belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya dan menurut Drucker (1994), kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berfikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.
Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan;
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.
3. Kewirausahaan dari Perspektif Ukuran Ekonomi
Joseph Schumpeter, 2012, (Aliran Austria) adalah pelopor pemikiran peran kewirausahaan
modern dalam pembangunan ekonomi (The Theory of Economic Dynamics, 1911).
Menurut Schumpeter, inovasi merupakan kekuatan pendorong yang menciptakan pasar
baru. Sifat pasar adalahketidakseimbangan/disekuilibrium disebut ―chaos market‖. Sifat
inovasi: creative destruction, karena menghancurkan struktur pasar yang
ada.Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu mempelajari tentang
nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan
cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses sistematis, dan
dapat diterapkan dalam bentuk penerapan kreativitas dan keinovasian. Seperti
dikemukakan Thomas W. Zimmerer (1996), “Entrepreneurship is the result of disciplined,
systematic procces of applying creativity and innovations to needs and opportunities in the
marketplace”. Kewirausahaan merupakan hasil dari suatu disiplin, proses sistematis
Beberapa persyaratan dasar sebagai wirausaha handal menurutSiagian dan Asfahani
(1995), yaitu:
a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untukberusaha mencari
penghasilan dan keuntungan melalui perusahaan
b. Mau dan mampu mancari dan menangkap peluang usaha yang menguntungkan, serta
melakukan apa saja yang perlu untuk memanfaatkannya.
c. Mau dan mampu berkomuniksi, tawar manawar dan musyawarah dengan berbagai
pihak, yang besar pengaruhnya terhadap kemajuanusaha, khususnya langganan.
d. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa, serta
mencoba cara yang lebih cepat dan efisien.
e. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur,
hemat dan disiplin.
BAB IV
USAHA KECIL DAN PENGEMBANGANNYA
Usaha kecil dalam perekonomian suatu negara memegang peranan penting. Di
Indonesia peran usaha kecil sangat penting terutama jika dikaitkan dgn jml tenaga kerja
yang terserap. Usaha kecil mrpk bagian terbesar dari pelaku bisnis di Indonesia dan perlu
terus dilakukan upaya pemberdayaan, baik kualitas/kuantitasnya.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategisdalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalampertumbuhaekonomi
dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalapendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Dalam krisis ekonomi yangterjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana
banyak usahaberskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya,sektor
Usaha Kecil danMenengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalammenghadapi krisistersebut.
Mengingat pengalaman yang telah dihadapioleh Indonesiaselama krisis, kiranya tidak
berlebihan apabilapengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi
unitusaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skalakecil dan
belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baikdari pemerintah
maupun masyarakat agar dapat berkembang lebihkompetitif bersama pelaku ekonomi
lainnya. Kebijakan pemerintah kedepan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnyaUKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam
memberdayakanUKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang
salingmenguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, danmeningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusianya.

Menempatkan usaha mikro kecil dan menengah sebagai sasaran


utamapembangunan harus dilandasi komitmen dan koordinasi yang baik antarapemerintah,
pembisnis dan lembaga non bisnis serta masyarakat setempatdengan menerapkanstrategi
Agresif yang berbasis pada ekonomi jaringa(Kemitraan); Pengembangan usaha mikro kecil
dan menengah keseluruhadengan cara memberi dukungan positif dan nyata terhadap
pengembangansumber daya manusia (pelatihan kewirausahaan), teknologi, informasiakses
pendanaan serta pemasaran, Perluasan pasar ekspor, merupakanindikator keberhasilan
membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan .
4.1. Pengertian Usaha KecilUsaha Kecil (UK) adalah Usaha Skala Kecil (USK),
terjemahan dari Small Scale Enterprise (SSE). UU No.9/1995 tentang usaha kecil, Usaha
Kecil adalah ―Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti
kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. UK tradisional adalah usaha
yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan turun temurun, dan atau
berkaitan dengan seni dan budaya.Usaha Kecil dimaksud meliputi UK informal dan UK
tradisional. UK informal adl berbagai usaha yg belum tercatat, belum ber-Badan Hukum,
sepetri : industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang kaki lima, pedagang keliling,
pemulung dan lain lain.Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998, pengertian
Usaha Kecil Meengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang

pengertian bahwa kegiatan dimaksud harus dilakukan : (1) secara terus


menerus; (2) secara terang-terangan dalam pengertian sah (bukan illegal);
(3) kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan.
Pengertian Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap
jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dirikan,bekerja, serta berkedudukan
dalam Wilayah Negara Indonesia dengatujuan memperoleh kUntungan / Laba (Asyhadie,
2005).Sebelum istilah ―Perusahaan‖ dahulu dikenal dengan istilah―Pedagang‖. Untuk itu,
maka akan diuraikan secara sepintas tentang sejarah perkembangan dari istilah pedagang
dan perusahaan itu, sebelum memahami secaralebih dalam tentang berbagai aspek yang
menyangkutperusahaan.Sebelum dicabut dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(Wetboek van Kophandel) dikenal istilah ―Pedagang‖ dan ―Perbuatan Dagang‖
yangdiatur pada pasal 2 sampai dengan pasal 5 KUH Dagang, akan tetapi sejak tahun 1938
dicabut berdasarkan Stb. 1938 No.276 tanggal 17 Juli 1938 (Sembiring, 2001).Dengan
dicabutnya pasal 2 sampai dengan pasal 5 KUH
Dagang, maka muncul istilah ―Perusahaan‖ dalam KUH Dagang. Daristilah perusahaan
tersebut di atas hanya saja tidak ada rumusan yang jelas mengenai pengertian perusahaan.
Untuk itu mengenai pengertianperusahaan dibiarkan berkembang menurut pandangan dari
para sarjana. Ada beberapa pendapat yang memberikan pengertian tentang
perusahaansebagai berikut :
1. Menurut Pemerintah Belanda, yang pada waktu itu membacakan ―memorie van
toelichting‖ rencana undang-undang di muka Parlemen, menerangkan bahwa yang disebut
"perusahaan" ialah keseluruhanperbuatan, yang dilakukan secara tidak terputus-putus,
dengan terang

BAB V
BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS
5.1. Pengertian dan Syarat Perusahaan
Pemilihan bentuk perusahaan harus ditetapkan pada saat perusahaan
akan didirikan atau akan mulai melaksanakan operasinya. Dalam hal ini
terdapat beberapa pertimbangan apabila kita akan memilih bentuk
perusahaan, antara lain:
1. Jenis usaha yang akan dilaksanakan (jasa, industri, perdagangan, dsb).
2. Jumlah modal untuk usaha dan kemungkinan untuk menambah modal
itu.
3. Rencana pembagian laba.
4. Penentuan tanggung jawab perusahaan.
5. Penanggungan resiko yang akan dihadapi.
6. Prinsip-prinsip pengawasan yang akan digunakan.
7. Jangka waktu berdirinya perusahaan
Manusia sebagai makhluk sosial (Zoon Politikon) yang hidup bermasyarakat selalu
melakukan interaksi memenuhi kepentingan baik secara perseorangan maupun kolektif
(Suherman, 2002). Kepentingan dimaksud meliputi berbagai bidang, termasuk diantaranya
dibidangekonomi, khsusunya bidang aktivitas dunia usaha/perusahaan.Kegiatan ekonomi
pada umumnya dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi baik orang perorangan yang
menjalankan perusahaan atau badan-badan usaha baik yang mempunyai kedudukan
sebagai badan hukumatau bukan badan hokum (Hartono, 2000).Kegiatan ekonomi pada
hakekatnya adalah kegiatanmenjalankan perusahaan, yaitu suatu kegiatan yang
mengandung.
pengertian bahwa kegiatan dimaksud harus dilakukan : (1) secara terus menerus;
(2) secara terang-terangan dalam pengertian sah (bukan illegal);(3) kegiatan tersebut
dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan.Pengertian Perusahaan adalah setiap
bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-
menerus dirikan,bekerja, serta berkedudukan dalam Wilayah Negara Indonesia
dengantujuan memperoleh ke Untungan / Laba (Asyhadie, 2005).Sebelum istilah
―Perusahaan‖ dahulu dikenal dengan istilah ―Pedagang‖. Untuk itu, maka akan diuraikan
secara sepintas tentang sejarah perkembangan dari istilah pedagang dan perusahaan itu,
sebelum memahami secara lebih dalam tentang berbagai aspek yang menyangkut
perusahaan.Sebelum dicabut dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van
Kophandel) dikenal istilah ―Pedagang‖ dan ―Perbuatan Dagang‖ yang diatur pada pasal 2
sampai dengan pasal 5 KUH Dagang, akan tetapi sejak tahun 1938 dicabut berdasarkan
Stb. 1938 No.276 tanggal 17 Juli 1938 (Sembiring, 2001).Dengan dicabutnya pasal 2
sampai dengan pasal 5 KUHDagang, maka muncul istilah ―Perusahaan‖ dalam KUH
Dagang. Dariistilah perusahaan tersebut di atas hanya saja tidak ada rumusan yang jelas
mengenai pengertian perusahaan. Untuk itu mengenai pengertianperusahaan dibiarkan
berkembang.
BAB VI
MENGORGANISIR DAN MENGELOLA BISNIS
Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas
dari bagaimana mereka mengelola atau mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis
tersebut. Struktur organisasi bisnis, penerapan bisnis organisasi serta bagaimana perilaku
pembisnis dalam menjalankan bisnis mereka sangatlah menentukan jalannya bisnis yang
mereka tempuh. Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari
berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efesiensi yang maksimal. Struktur organisasi
merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut pola yang menghendaki
adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi.
Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu menerapkan dan mengkombinasikan
seluruhaspek tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika mereka akan berhasil.
Masalah yang sering dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi ini adalah
kurangnya kemampuan mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk go-global.Struktur
organisasi adalah gambaran struktur yang mengindikasikan agar dari tiap posisi
kepemimpinan dan dihubungkan dengan garis yang menunjukkan kepada siapa
bertanggung jawab, dan siapa yang memimpin perintah dalam departemen.Didalam
manajemen, persoalan menyusun struktur organisasi yang sesuai yang dapat mendorong
kepada peningkatan efisiensi kegiatan usaha merupakan satu fungsi yang penting perlu
dilaksanakan. Pendekatanpendekatan tradisional dalam penataan pekerja perlu
dipertanyakan dan di nilai kembali. Para manajer mencari desain-desain struktur organisasi
yang paling mendukung, sehingga dapat mempermudah karyawan dalam.
6.1. Langkah-Langkah Dalam Mengorganisasi
Fungsi mengorganisasi kegiatan perusahaan meliputi dua tindakan. Pertama adalah
menentukan sruktur organisasi perusahaan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
dan juga sesuai dengan sumber-sumber daya yang dimiliki. Langkah selanjutnya adalah
menentukan wewenang tugas, dan tanggung jawab setiap orang yang bekerja di
perusahaan, terutama para manejernya. Dalam kegiatan mengorganisasi perusahaan, dua
hal perlu dipertimbangkan : (1) merangka spesialisasi (pembagian) kerja dan (2)
melaksanakan departementalisasi.Merangka Spesialisasi KerjaDalam merangka
spesialisasi kerja akan ditentukan pekerjaan setiap orang dalam organisasi. Dalam kegiatan
ini pimpinan perusahaan akan
Menentukan jenis-jenis kerja yang harus dilakukan dan menentukan orang yang
akan melakukan masing-masing jenis pekerjaan. Langkah yang dilakukan dalam merangka
spesialisasi kerja ini dinamakan job specialization – menentukan pembagian
kerja.MelaksanakanDepartementalisasiApakah yang akan dilakukan pemilik perusahaan
tersebut terhadap pegawai dan pekerjanya, pada setiap hari? Apakah ia perlu menemui
setiap pekerjanya dan menentukan pekerjaan yang perlu mereka lakukan pada hari
tersebut? Apabila hal ini dilakukan, kegiatan dalam perkebunan itu tidak akan dapat
dijalankan dengan
tersebut kepada beberapa unit atau kumpulan, menunjukkan pimpinan atau manejer untuk
setiap unit, dan mengatur serta mengawasi pekerjaan para pekerja melalui pimpinan
kelompok yang ditunjuk. Tindakan pimpinan perusahaan ini dinamakan melaksanakan
departementalisasi.Beberapa Alternatif Departementalisasi
1. Departementalisasi secara fungsional. Kebanyakan perusahaan menggunakan cara
sebagai langkah pertama dalam mengelompokkan pekerjaannya. Pembagian secara ini
biasanya meliputi pembagian dalam departemen berikut : produksi, pemasaran dan
penjualan, akunting dan keuangan, dan sumber manusia. Setiap bagian (departemen) dapat
pula dibedakan menjadi subbagian.
2. Departementalisasi secara proses produksi. Dalam industri yang sangat besar seperti
Sony, kegiatannya meliputi memeproduksi berbagai jenis barang, seperti : televisi, radio,
VCD dan DVD, serta berbagai jenis barang, elektronik lain. Dalam perusahaan seperti ini
departementalisasi juga dilakukan berdasarkan jenis barang yang diproduksi.
3. Departementalisasi menurut kebutuhan konsumen. Departementalisasi
seperti ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang dikenal dengan istilah
department store. Maksudnya adalah membedakan barang yang dijual berdasarkan jenis
barang dalam satu unit pertokoan. Anda pernah melihatnya dan dapat Anda lihat ada
bagian pakaian anak-anak, bagian pakaian wanita, bagian pakian pria, bagian alat-alat
runah tangga,
bagian makanan segar, dan sebagainya.
4. Departementalisasi secara geografis. Apabila perusahaan mempunyai
cabang di berbagai daerah, diperlukan unit kegiatan yang dibedakan kepada daerah yang
diliput oleh operasi perusahaan. Perusahaan angkutan dan kurir selalu membedakan unit
pelayanan kepada masyarakat menjadi departementalisasi berdasarkan geografis yaitu
cabang di Medan, Surabaya, Semarang dan Makasar misalnya.
Langkah-Langkah Untuk Mengorganisasi
1. Perencanaan oraganisasi. Para manajer seharusnya secara terusmenerus mengulangi
langkah-langkah tersebut di atas agar mendapatkan
masukan untuk menolong meningkatkan kinerja organisasi. Langkah
pertama dari pengorganisasian dimulai dengan perencanaan atau lebih
tepatnya mengacu pada perencanaan organisasi. Perencanaan ini dapat
membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Tahap pertama ini
dapat menentukan besarnya sumber daya yang harus dipersiapkan dalam
menjalankan rencana tersebut.
2. Penentuan tugas dan subtugas. Langkah kedua dari proses
mengorganisasi ini, lebih ditekankan pada menentukan tugas atau
pekerjaan apa saja yang akan dilaksanakan. Setelah berhasil
diinventarisasi pekerjaan yang pokok, lalu dibagi ke dalam pekerjaan
yang lebih rinci.
BAB VII
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
7.1. Pengertian Manajemen SDM
Di waktu yang lalu manajemen sumber daya manusia seringkali disebut dengan istilah
manajemen personalia, namun istilah manajemen personalia ini mempunyai konotasi
bahwa sifatnya megerjakan hal-hal yang bersifat administratif saja. Sedangkan manajemen
sumber daya manusia, ruang lingkupnya lebih luas dari pada hanya sekedar hal-hal yang
bersifat administratif. (Panji Anoraga, 2004).Manajemen sumber daya manusia, disingkat
MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber
daya(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan
dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin -dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Menurut Edwin B. Flippo (2011) menyatakan bahwa pengelolaan
sumber daya manusia merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian dari pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan atau
sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.Manajemen sumber daya manusia juga
menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan
danhubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan
semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara lansung sumber daya
manusianya.Manajemen sumber daya manusia bagian yang berhubungan dengan
keputusan organisasi lama yang berdampak pada angkatan kerja atau angkatan kerja
potensial perusahaan. Kunci keunggulan bersaing adalahmenambah output dengan input
sedikit sementara pada saat yang sama meningkatkan kualitas produk atau jasa dan
kepuasan konsumen.
7.2. Aktivitas Manajemen SDM
Pengelolaan sumber daya manusia adalah merupakan aspek yang sangat penting dalam
proses pendidikan secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam pengelolaan sumber
daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga kebutuhan yang menyangkut
tujuan individu, perusahaan, organisasi ataupun kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu
dengan prosedur pengelolaan sumber daya manusia yang baik diharapkan kekurangan dan
problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, yaitu yang
terkait dengan kemampuan daya saing dapat teratasi.Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, yang merupakan ciri era globalisasi secara eksponensial akan mengubah dengan
sangat cepat cara dan gaya hidup manusia, yaitu dari masyarakat prehistoris kepada suatu
masyarakat postindustri. Suatu bukti bahwa bangsa Indonesia masihbelum siap untuk
bersaing dalam dunia global dapat dilihat dari kemampuan daya saing sumber daya
manusianya, sebagaimana dikemukakan oleh Suyanto dan Hisyam (2000) yang
menyatakan bahwa berbicara kemampuan sebagai bangsa, tampaknya kita belum siap
benar menghadapi persaingan pada milenium ketiga. Tenaga ahli kita belum cukup
memadai untuk bersaing di tingkat global.
BABVIII
PENGELOLAAN PEMASARAN
8.1. Pengertian Pemasaran
Kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran hanyalah menjual dan mengiklankan.
Sesungguhnya penjualan dan iklan hanyalah puncak dari pemasaran.Saat ini pemasaran
harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno sebagai membuat penjualan, tetapi dalam
pemahaman modern yaitu memuaskankebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami
kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa yang menyediakan nilai yang
unggul bagi pelanggan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mepromosikan produk
dan jasa itu secara efektif, maka produk dan jasa itu akan mudah untuk dijual. Penjualan
dan iklan hanyalah bagian dari bauran
pemasaran yang lebih besar seperangkat sarana pemasaran yangbekerjasama untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan
pelanggan.Disebagian besar masyarakat, pemasaran sering diartikan sebagai proses
penjualan barang dan jasa, tetapi apabila dilihat lebih mendalam pengertian pemasaran
mempunyai aspek yang lebih luas daripada pengertian tersebut. Didefenisikan secara luas,
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan
yang lain. Dalam konteks bisnisyang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan
hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan.Istilah
pemasaran dalam bahasa inggris dikenal dengan nama marketing. Kata marketing ini boleh
dikatakan sudah diserap ke dalam bahasa kita (indonesia).
Amerikan Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai
proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, dan distribusi dari
ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
tujuan-tujuan individual dan organisasional. Pemasaran adalah distribusi dalam artian
segala kegiatan untuk menyampaikan barang- barang ke tangan konsumen rumah tangga
dan ke konsumen industry.Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun
potensial‘‘. (Stanton, 2000)Sedangkan Philip Kotler (2012) mendefinisikan pemasaran
sebagai proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseoarang atau kelompokuntuk
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan
pertukaran produk-produk yang bernilai dengan yang lainnya. Dari pengertian pemasaran
diatas, maka ada beberapa konsep yang perlu kita perhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan adalah suatu keadaan yang dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu
dan sifatnya ada yang terletak dalam tubuh dan kondisi manusia.
2. Keinginan adalah kehendak yang kkuat akan pemuas yang spesifisik terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.
3. Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu
kemampuan dan kemauan untuk membelinya.
4. Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan.
BAB IX
PENGELOLAAN PRODUKSI
9.1 Pengertian Produksi dan Operasi
Istilah produk (product) dapat didefinisikan secara lebih luas menjadi,baik itu
barang-barang berwujud maupun jasa,yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan.perusahan harus secara kontinu meningkatkan produk-produk yang sudah ada
dan menggembangkan produk-produk baru untuk terus dari waktu ke waktu dapat
memenuhi kebutuhan pelangan.dengan cara ini,perusahaan dapat menghasilkan
pertumbuhan penjualan yang tinggi yang kemudian juga meningkatkan nilai perusahaan itu
sendiri.Kebanyakan produk yang dihasilkan untuk kebutuhan pelanggan dibagi menjadi:
1. Produksi Sehari-hari (Convenience Products) Produksi sehari-hari adalah barang-barang
yang tersedia secara luas bagi konsumen, sering dibeli, dan mudah didapat.
2. Produksi Perbelanjaan (Shopping Products)
Sebelum membeli barang-barang perbelanjaan konsumen padaumumnya akan melihat-
lihat terlebih dahulu serta membandingkan mutu dan harga dari produk-produk
pesaing.perabotan dan alat-alat rumah adalah contoh dari produk perbelanjaan.
3. Produksi Khusus (Specialty Products)
Produk khusus adalah produk-produk yang oleh konsumen-konsumen tertentu dianggap
khusus (spesial) dan karenanya dibutuhkan usaha khusus untuk pembelinya.prosedur untuk
beroperasi dalam suatu lingkungan. Proses transformasi adalah langkah penambahan nilai
dalam proses produksi. Penambahan nilai ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
a. alternatif (mengubah), yaitu pengubahan sesuatu secara struktural yang dapat berupa
perubahan fisik.
b. Transport. Sesuatu menjadi lebih bernilai bila dilokasikan pada tempat tertentu dari pada
tempat di mana saat ini ia berada.
c. Store (disimpan), yaitu penambahan nilai melalui penyimpanan dalam lingkungan yang
terlindung dalam beberapa periode waktu.
d. Inspect (memeriksa). Sesuatu menjadi lebih bernilai bila kita memahami milik
kita.Manajemen operasi-operasi dapat juga didefinisikan sebagai keseluruhan pelaksanaan
dari kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan,
pembaruan, pengoperasian dan pengawasan sistem-sistem produktif. Kegiatan-kegiatan ini
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut: (Handoko T.H, 2014).
1. Pemilihan: keputusan strategis yang menyangkut pemilihan proses melalui mana
berbagai barang dan jasa akan diproduksi atau disediakan.
2. Perancangan: keputusan-keputusan taktikal ynag menyangkut kreasi metode-metode
pelaksanaan suatu operasi produktif.
3. Pengoperasian: keputusan-keputusan perencanaan tingkat keluaran
jangka panjang atau dasar forecast permintaan dan keputusankeputusan scheduling
pekerjaan dan pengalokasian karyawan jangka pendek.
BAB X
PENGELOLAAN KEUANGAN
10.1. Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengelolaan artinya penggunaan sumber
daya secara efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan adalah sumber daya yang diterima
yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan keuangan
dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan.Manajemen
keuangan adalah proses manajemen yang diterapkan pada fungsi-fungsikeuangan.
Sedangkan fungsi merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang
bertanggung jawab dalam bidang tertentu. (Suad Husnan, 2015).
Menurut Riyanto (2013), arti manajemen keuangan adalah seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan
dana tersebut. Pelaksana dari manajemen keuangan adalah manajer keuangan. Contohnya:
perusahaan memerlukan berbagai kekayaan atau aktiva untuk operasinya. Untuk itu
perusahaan perlu mencari dana untuk membiayai kebutuhan operasional tersebut.Menurut
Weston dan Copeland (2010), definisi Manajemen Keuangan adalah salahsatu bidang
manajemen fungsional dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan
dana, cara memperoleh dana dan cara pembagian hasil operasi perusahaan. Manajemen
keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun
tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manager
keuangan antara lain meliputi: keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan
pembagian dividen suat
Menurut Sartono (2014), Istilah Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai
manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk
investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiyaan investasi atau
pembelanjaan secara efisien. Pelaksana dari manajemen keuangan adalah manajer
keuangan. Meskipun fungsi seorang manajer keuangan setiap organisasi belum tentu sama,
namun pada prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan adalah merencanakan,
mencari, dan memanfaatkan dengan berbagai cara untuk memaksimumkan efisiensi (daya
guna) dari operasi-operasi perusahaan.Karena itu, mereka yang bertangguang jawab dalam
bidang/aspek keuangan, akan melakukan kegiatan-kegiatan utama dalam menjalankan
tugasnya. Kegiatan-kegiatan tersebut dijelaskan berikut ini.Untuk menjalankan usahanya,
perusahaan memerlukan berbagai aktiva rill (real assets). Diantara aktiva-aktiva tersebut
ada yang berwujud;
seperti, mesin, bangunan, peralatan kantor, dan sebagainya, ada pula yang tidak
berwujud; seperti kecakapan teknis dan manajerial, merek dagang dan paten. Semua aktiva
itu, untuk memperolehnya, harus dibayar. Untuk memperoleh uang yang diperlukan,
perusahaan mungkin menjual suratsurat berharga, yang disebut sebagai aktiva financial
(financial assets).Surat-surat ini mempunyai harga karena mereka mempunyai
claimsterhadap aktiva rill perusahaan. Aktiva financial ini terdiri atas saham (baik biasa
maupun preperen), obligasi, utang bank, kewajiban sewa, dan lain sebagainya.

C.KEKURANGAN DAN KELEBIHAN


Kelebihan:
- Buku utama dan pembanding memiliki sampul yang menarik. Dari segi halaman
buku pembanding lebih tebal dari buku utama.
- Menggnakan font yang nyaman untuk dibaca baik itu jenis ataupun ukuran font nya
- Penulis melihat materi yang disajikan cukup bagus dan lengkap
Kelemahan:
- Buku pembanding tidak ada terdapat contoh contoh soal seperti di buku utama
- Didalam buku ada bebrapa kata yang sulit dimengerti karena jarang didengar atau
digunakan dalam kehidupan sehari hari
- Ada kata yang ditulis secara typo

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan:
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa critical book
merupakan kegiatan mengkritisi buku untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
buku. Baik dalam sistematika penulisan penggunaan bahasa dan isi materi dan
tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang dikritik dapat di revisi
menjadi lebih baik
B. Saran
Alangkah lebih baiknya agar buku pembanding penulis membuat contoh contoh
soal agar si pembaca lebih memahami materi di dalam buku.

DAFTAR PUSTAKA
Milfayetty, Sri. 2018. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed.Purwa Almaja Prawira.
2016. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogyakarta: Ar-RuzzMedia. Assauri,
Sofjan. 2001, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Fakultas Universitas
Indonesia, Jakarta Anonim. 2012,JenisIjin dan Persyaratan, Diakses 3 Desember 2013,
www.kppt. Palembang. go.id Kasmir dan Jakfat. 2009, Studi Kelayakan Bisnis, Kencana,
Jakarta. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008, Prinsip-Prinsip PemasaranJilid 1,
Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Gary Armstrong,2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran
Jilid 2 Erlangga, Jakarta. Mulyadi 2011, Akuntansi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.
W. Zimmerer, Thomas, M. Scarborough, Norman 2009, Kewirausahaan Manajemen Usaha
Kecil, Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai