Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JEOURNAL RIVIEW

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi koperasi dan UMKM)

Dosen pengampu:Ok Sofyan Hidayat, SE, M, Si, AK, CA


Kelas:1D

Siat Putri Kabeakan. (7213510014


Kasah k Sigalingging. (7213510045).
Alya Febrina Harahap (7213510022)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS EKONOMI
PRODI S1 MANAJEMEN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang maha esa, atas
rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas critical jurnal review ini
dengan baik dan tepat waktu. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
ekonomi koperasi dan UMKM.

Tulisan critical jurnal review ini telah dibuat berdasarkan jumlah jurnal yang sudah
ditentukan tanpa hambatan. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya terutama kepada bapak Ok Sofyan Hidayat,SE,M,Si,AK,CA karena sudah
membimbing saya dalam menyelesaikan critical jurnal review ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada CJR ini. Oleh
karena itu, Saya berharap agar Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M, Si, AK, CA memberikan saran
serta kritik agar dapat menyempurnakan CJR ini.
Akhir kata semoga tugas yang saya buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah ekonomi koperasi
dan UMKM. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan salam sejahtera.

Medan, November 2021

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... .ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................... ................................................
1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR..........................................................................,..........
1.2 Tujuan penulisan CJR...............................................................................................
1.3 Manfaat CJR,..............................................................................................................
BAB II ANALISIS JURNA 1..................................................................................................
2.1 identitas jurnal........................................................................................,..................

2.2 analisis jurnal..................................................................,..........................................


2.3.hasil dan pembahasan.................................................................................................
2. 4 kelebihan dan kelemahan jurnal................................................................................
2. 5 kesimpulan......... ........................................................................................................

2. 6 saran...........................................................................................................................
BAB III ANALISIS JURNAL 2
3. 1 Identitas jurnal........................................................................................,................
3.2 analisis jurnal..................................................................,..........................................
3.3.hasil dan pembahasan.................................................................................................

3.4 kelebihan dan kelemahan jurnal...............................................................................


3.5 kesimpulan......... .......................................................................................................
3.6 saran...........................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CJR
Critical jurnal review (CJR) merupakan suatu hal yang sangat penting bagi mahasiswa agar
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang sudah ada. Terdapat beberapa
hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jodoh yang sesuai dengan
topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan
kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa
ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi-organisasi yang
membuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal
organisasi penulis; terdapat abstrak yang berisi ringkasan dari jurnal, introduction,
metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi,
kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam merevisi sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical jurnal review, ya itu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan
tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek yang
digunakan, teknik pengumpulan data, alat pengumpulan data, dan analisis data yang
digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan
deskripsi secara singkat, jelas, dan padat, serta menyimpulkan isi dari jurnal.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR


a. memenuhi tugas mata kuliah ekonomi koperasi dan UMKM
b. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal
c. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada
d. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal

1.3 MANFAAT CRITICAL JURNAL REVIEW


a. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian terdapat
dalam satu jurnal
b. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal penelitian berikutnya.

1
BAB II
ANALISIS JURNAL 1
2.1 IDENTITAS JURNAL
a. Judul jurnal: analisis peranan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam dalam upaya
pengembangan UMKM di kabupaten Malang
b. Penulis :Endi sarwoko
c. Jurnal :Modernisasi

d. Voll, nomor:5,nomor 3
e. Tahun :Oktober 2009

2.2 ANALISIS JURNAL


Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan koperasi simpan pinjam/unit
simpan pinjam di kabupaten Malang, menganalisis peran koperasi simpan pinjam/unit simpan
pinjam sebagai sumber pembiayaan bagi UMKM, dan untuk menganalisis potensi dan
permasalahan yang dihadapi koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam dalam
menyediakan sumber pembiayaan bagi UMKM. Merupakan jenis penelitian deskriptif,
menggunakan data sekunder dari dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Malang meliputi data
perkembangan KSP/USP selama 3 tahun (2006-2008), teknik analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KSP/USP mengalami perkembangan
yang signifikan dilihat dari 4 indikator yaitu jumlah, anggota, penyerapan tenaga kerja, modal
sendiri, serta indikator volume usaha semuanya mengalami peningkatan, sedangkan satu
indikator yaitu modal pinjaman mengalami penurunan. KSP/USP memiliki peran yang cukup
besar dalam pemenuhan permodalan, proporsi kredit modal kerja ke UMKM sebesar 79, 81%
dari total kredit yang disalurkan. Permasalahan yang diidentifikasi dalam perkembangan
KSP/USP adalah: rendahnya kemampuan SDM, lemahnya tata kelola, dan belum optimalnya
pembinaan dari pemerintah. Adapun potensi-potensi KSP/diantaranya adalah mendorong
pertumbuhan sektor riil khususnya UMKM, mampu menciptakan keterkaitan jaringan usaha
kemitraan antara koperasi-UMKM maupun perkembangan jaringan antar KSP/USP untuk
perluasan akses, dan menjalankan fungsi intermediasi yaitu memobilisasi dana masyarakat
dan menyalurkan pada sektor riil khususnya UMKM.

2
Pendahuluan
Lembaga keuangan mikro (LKM) non bank yang memiliki peranan strategis untuk
memenuhi kebutuhan permodalan UMKM. Bank rakyat Indonesia (BRI) unit selama ini masih
di dominan karena berhasil mengumpulkan simpanan sebesar 68,82% dan menyalurkan
kredit sebesar 43, 93%. Posisi terbesar kedua adalah BPR. Kondisi ini menunjukkan bahwa
peran LKM selain BRI unit dan DPR masih sangat rendah. Akibatnya, potensi UMKM yang
begitu besar belum dapat direalisasikan sebagai andalan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena
itu diperlukan terobosan untuk memberdayakan LKM di luar BRI unit dan BPR agar UMKM
dapat mengakses kebutuhan modal dengan mudah dan murah.
Lembaga keuangan mikro berbadan hukum koperasi merupakan salah satu lembaga yang
mampu membiayai kegiatan bisnis UKM, sebab lembaga keuangan berbentuk koperasi
mampu menyesuaikan ritme dan karakter yang melekat pada usaha mikro, kecil dan
menengah, artinya bahwa pendekatan dengan mengembangkan lembaga keuangan mikro
terutama dalam bentuk koperasi simpan pinjam (KSP) Allah cukup bijaksana (sumodiningrat,
2004).
walaupun koperasi simpan pinjam memiliki peran strategis bagi pengembangan UKM,
tetapi dalam menjalankan usahanya belum mencapai keberhasilan seperti yang dilakukan
oleh badan usaha lainnya, Suhandi (2007) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi
belum optimalnya peran koperasi antara lain, sebagai pengelola koperasi belum memiliki
kepekaan bisnis (sense of bisnis).

Bank Indonesia (2001) menyebutkan bahwa dilihat dari jumlah pinjaman nya
(kredit/pembiayaan yang disalurkan), posisi KSP dan USP termasuk 2 besar setelah BRI unit
Desa, jumlah kredit yang disalurkan masing-masing sebesar Rp. 6141400 juta(41, 87%) untuk
BRI unit Desa serta koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam pada koperasi
rp.4.159.867 juta (28,36%).
Tinjauan pustaka
Koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam
Menurut Bank Indonesia, lembaga keuangan mikro dibagi menjadi dua kategori yaitu LKM
yang berwujud bank serta non bank. Logam yang berwujud bank adalah BRI unit Desa, bank
perkreditan rakyat dan bank kredit desa. Sedangkan yang bersifat non bank adalah koperasi
simpan pinjam, simpan pinjam, lembaga dana kredit pedesaan, Baitul mal wattamil, lembaga
swadaya masyarakat. Sedangkan Ibrahim (2002) mengelompokkan lembaga keuangan mikro
menjadi dua jenis yaitu yang bersifat formal dan informal. Lembaga keuangan mikro formal
dalam bentuk adalah BRI unit, BPR dan BKD. Lembaga keuangan mikro formal dalam bentuk
bukan bank di antaranya koperasi simpan pinjam, dan pengadaian.

3
Usaha mikro kecil dan menengah
Usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan yang memiliki hasil
penjualan paling banyak Rp.100 juta per tahun dan dapat mengajukan kredit kepada bank
paling banyak Rp. 50 juta(keputusan menteri keuangan nomor. 40/kmk. 06/2003 tanggal 29
Januari 2003). Sedangkan usaha kecil usaha produktif yang berskala kecil dan memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta , tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 miliar per tahun, serta dapat
menerima kredit dari Bank di atas Rp 50 juta sampai Rp. 500 Judah (undang-undang nomor 9
tahun 1995).
Peran KSP/USB bagi UMKM
KSP dan USP mempunyai peluang untuk menjadi lembaga keuangan yang baik, sehat dan
dipercaya masyarakat. Kuncinya adalah apabila dibangun dan dikembangkan dengan baik
secara bersama oleh anggota nya . Pulau tersebut akan dapat dicapai apabila didukung oleh
adanya perundungan/aturan/kebijakan yang memadai dan komitmen yang kuat dari semua
pihak yang terkait dan berkepentingan untuk mengembangkan KSP dan USP dengan baik dan
benar. KSP dan USP merupakan lembaga keuangan formal yang paling dekat dengan aktivitas
UMKM, sehingga diharapkan dapat menjawab hambatan-hambatan yang dialami UMKM
untuk mengakses pembiayaan dari perbankan karena tidak tersedianya jaminan yang layak.
Oleh karena itu KSP dan USP seharusnya memiliki peran besar dalam pemberdayaan UMKM
khususnya untuk penyediaan permodalan bagi UMKM.

Metodologi penelitian
Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, berusaha menganalisis kontribusi
KSP/USB dalam memenuhi kebutuhan permodalan telaah dimulai dari perkembangan
KSP/USP selama 3 tahun terakhir (2006-2008) dilihat dari sisi jumlah lembaga, jumlah
anggota, modal, volume usaha, layanan kredit, syarat kredit, dan kemampuan menyediakan
pembiayaan, termasuk pula besarnya kredit yang disalurkan pada UMKM. KSP/USP yang
digunakan sebagai sampel sebanyak 207 unit yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten
Malang.
Variabel penelitian
1. Perkembangan KSP dilihat dari indikator jumlah lembaga, jumlah anggota, jumlah
tenaga kerja, modal dan volume.
2. Peran koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam dilihat dari partisipasi koperasi
simpan pinjam/unit simpan pinjam dalam mendukung permodalan UMKM atau
proporsi kredit yang disalurkan pada UMKM dibandingkan total kredit yang
disalurkan. Semakin besar terjadi yang dialokasikan pada UMKM menunjukkan
semakin besar partisipasi atau peran koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam.
3. Potensi dan permasalahan merupakan keunggulan keunggulan dan kelemahan KSP
dalam menyediakan pembiayaan bagi UMKM.
4
4. Pengembangan KTSP merupakan upaya-upaya yang dapat ditempuh agar KSP menjadi
mandiri dan sustainable mencakup peningkatan efektivitas supervisi, kapasitas
kelembagaan, serta permodalan.

Sampel penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KSP/USP yang ada di kabupaten Malang,
sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:
1. KSP/USP yang aktif, ditunjukkan melaksanakan RAT secara rutin, cara melaporkan
kinerja keuangannya kepada dinas Koperasi
2. KSP/USP yang aktif telah berdiri telah beroperasi pada wilayah kerjanya lebih dari 2
tahun.
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria tersebut adalah 202 KSP/USP itu koperasi aktif
yang melaksanakan RAT yang telah beroperasi pada wilayah kerjanya lebih dari 2 tahun.
Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yang bersumber dari data dinas
Koperasi dan UMKM kabupaten Malang.
Teknik analisis data

data yang diperoleh dari survei maupun dokumentasi, di lakukan analisis dengan model
deskriptif.

2.3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan KSP/USP
berdasarkan indikator perkembangan jumlah koperasi, pada tahun 2006 jumlah KSP dan
USP di kota Malang mencapai 198 unit, bertambah menjadi 202 pada tahun 2007, atau
meningkat 2, selanjutnya menjadi 207 unit pada tahun 2008 atau meningkat 2, 48%.
Peningkatan jumlah KSP dan SP ini ternyata sejalan dengan besarnya peningkatan jumlah
koperasi yang secara nasional yang mencapai 2,77% pada tahun 2009.
Komposisi jumlah USP jauh lebih besar dibandingkan jumlah KSP, rata-rata 16 sampai 18%
adalah bentuk KSP dan 82-84% berbentuk USP. Hal ini dimungkinkan karena KSP
merupakan salah satu bentuk koperasi yang hanya melayani penyimpanan dana dan
penyaluran dana dalam bentuk kredit,USP merupakan bagian dari unit usaha koperasi
yang fokus pada penyimpanan dan penyaluran dana. Apapun biasanya memiliki usaha
berupa simpan pinjam berarti masuk kategori USP, sedangkan KSP memang sejak
berdirinya.

5
Perkembangan UMKM
Perkembangan jumlah UMKM di kabupaten Malang periode 2006-2008 terus mengalami
peningkatan, yaitu sebanyak 224.989 unit usaha pada tahun 2006, menjadi 227107 unit
pada tahun 2007 atau meningkat sebesar 0,98% dan sebanyak 231230 unit pada tahun
2008 atau meningkat 1,81%. Perkembangan UMKM di kabupaten Malang ini ternyata
masih lebih rendah dari data nasional yang mencapai perkembangan 2,88% pada tahun
2008.

Perkembangan UMKM jika dibandingkan berdasarkan skala usaha, badan usaha mikro,
kecil maupun menengah dari tahun 2006 sampai dengan 2008 mengalami peningkatan.
Proporsi jumlah usaha mikro, kecil dan menengah di kabupaten Malang pada tahun 2006-
2008 didominasi oleh usaha mikro yaitu mencapai 61% (140.844) dari UMKM yang ada,
selanjutnya adalah usaha kecil sebesar 38% (86.947) dari UMKM, dan untuk usaha dengan
sebesar 1% (13.432) dari total UMKM yang ada.
Omzet UMKM
Volume saha atau omzet UMKM di kabupaten Malang selama tahun dua ribu enam
sampai delapan terus mengalami peningkatan, pada tahun 1996 omzet UMKM mencapai
rp.39.357.087.000;_dan meningkat menjadi rp.49.000.200.000 pada tahun 2007 atau
meningkat 24,5% dan pada tahun 2008 menjadi rp.68.272.488.000 atau meningkat
39,373% dari tahun 2007. Jika dibandingkan dengan data nasional pada tahun 2008, maka
perkembangan UMKM di kabupaten Malang sedikit lebih tinggi dari perkembangan
UMKM nasional yang mencapai 38,88%.
Peran KSP/USP dalam penguatan permodalan UMKM
perkembangan jumlah kredit yang disalurkan KSP/USP di kabupaten Malang selama tahun
2006-2008 terus mengalami peningkatan, yaitu meningkat 53,02% pada tahun 2007 dan
meningkat lagi sebesar 57,39% pada tahun 2008. Peningkatan yang cukup besar dari
kredit yang disalurkan KSP/USP ini mencerminkan semakin tingginya apresiasi masyarakat
kepada usaha KSP/USP dengan kata lain semakin meningkatnya peran KSP/USP sebagai
lembaga ekonomi rakyat.

Dilihat dari karakteristik UMKM di kabupaten Malang dimana sebagian besar adalah
dalam bentuk usaha mikro yang memiliki ciri tidak bankable, maka alternatif pemenuhan
kebutuhan permainan adalah dari KSP/USP.hal ini didukung dari data bahwa rata-rata
selama tahun 2006-2008 sebesar 7 9,81% kebutuhan UMKM dipenuhi dari kredit yang
disalurkan KSP/USP. Dengan demikian KSP/USP memiliki peran yang besar dalam
pemenuhan kebutuhan permodalan bagi UMKM di kabupaten Malang.
Beberapa permasalahan yang diidentifikasi dalam perkembangan KSP/USP adalah:
1. Kemampuan SDM
2. Rendahnya kualitas tata kelola
3. Sistem pembinaan yang belum efektif
6
Melihat peran strategis KSP/USP bagi pemberdayaan permodalan UMKM maka beberapa
potensi dari KSP/USP adalah sebagai berikut:
1. KSP/USP memiliki potensi dalam mendorong pertumbuhan sektor riil khususnya
UMKM. Pertumbuhan sektor UMKM, selanjutnya diharapkan akan mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional. Berkembangnya KSP dan USP di samping dalam skala
mikro akan membantu mengembangkan kegiatan usaha skala kecil dan menengah,
juga dalam skala makro akan berdampak membantu peningkatan perekonomian
nasional.
2. Mampu memberikan berbagai jenis pembiayaan kepada UMKM walaupun tidak besar
dan lembaga keuangan formal, sehingga menjadi alternatif pembiayaan yang cukup
potensial mengingat sebagian besar pelaku UMKM belum dapat memanfaatkan
lembaga keuangan bank.
3. Mampu menciptakan keterkaitan jalan usaha kemitraan antara koperasi UMKM
maupun perkembangan jaringan antara KSP dan USP.
4. Memiliki peran strategis dalam menjalankan fungsi intermediasi yaitu memobilisasi
dana masyarakat dan menyalurkan pada sektor riil khususnya UMKM

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL


1. dari aspek ruang lingkup isi artikel, cakupan ruang lingkup dari artikel tersebut
sudah mudah dipahami/tidak terlalu membuat para pembaca puisi dengan
kata-kata yang dituliskan.
2. Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut menggunakan bahasa yang mudah
untuk dipahami sehingga pembaca tidak terlalu pusing untuk mengetahui
makna dari setiap kata yang dituliskan.
3. Dilihat dari segi sisi manfaat, isi jurnal tersebut sangat bermanfaat untuk
masyarakat dalam menjalankan koperasi simpan pinjam terutama untuk para
remaja agar bisa mengetahui peranan KSP dan USP dalam kegiatan
permodalan UMKM.
4. Di dalam jurnal ini juga memiliki abstrak, serta mencantumkan latar belakang
dalam jurnal ini
5. Dalam jurang ini lengkap ditulis mengenai teori yang digunakan dan juga
metode penelitian. Dalam jurnal ini juga menggunakan basis data yang akurat
dan dapat dipercaya.
6. Jurnal ini memiliki keterbatasan yaitu hanya melibatkan konstribusi KSP dan
USP dalam memenuhi permodalan UMKM, tidak mencakup pemanfaatan
modal yang disalurkan kepada koperasi UMKM.

7
2.5.KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa selama tahun 2006-
2008 KSP dan USP di kabupaten Malang mengalami perkembangan yang cukup
signifikan dilihat dari 5 indikator kelembagaan koperasi. Sejumlah 4 indikator yaitu
jumlah, anggota, penyerapan tenaga kerja, model sendiri, serta indikator volume
usaha semuanya mengalami peningkatan, hanya satu indikator yaitu modal
pinjaman mengalami penurunan.
2. KSP dan USP memiliki peran yang cukup besar dalam pemenuhan keberadaan
UMKM di kabupaten Malang, identikkan dari kemampuan KSP dan USP dalam
menyalurkan kredit mengalami peningkatan. Klasemen BSD mampu menyalurkan
kredit modal kerja ke UMKM sebesar 7 9,81% dari total kredit yang disalurkan.
Tingginya kemampuan KSP dan USP dalam penyaluran kredit menunjukkan
semakin meningkatnya peran KSP dan USP dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.
3. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi dalam perkembangan KSP dan USP
adalah rendahnya kemampuan SDM, lemahnya tata kelola dan belum optimalnya
pembinaan dari pemerintah.

Adapun potensi-potensi KSP dan USP diantaranya adalah mendorong


pertumbuhan sektor riil khususnya UMKM, mampu menciptakan keterkaitan
jalinan usaha kemitraan antara koperasi UMKM maupun pengembangan jaringan
antar KSP dan USP untuk perluasan akses, dan menjalankan fungsi intermediasi
yaitu memobilisasi dana masyarakat dan menyalurkan pada sektor riil khususnya
UMKM.

2.6 SARAN
1. bagi koperasi disarankan sudah saatnya melakukan upaya perbaikan tata kelola
terutama pengumpulan data keuangan secara lengkap. data ini sangat berguna
bagi Koperasi untuk bahan evaluasi kinerja keuangan, sebagai bahan pengambilan
keputusan maupun penentuan strategi pengembangan usaha. untuk pembenahan
tata kelola yang baik, bisa dibantu dengan pemanfaatan komputerisasi dalam
menjalankan fungsi pencatatan sampai ke laporan keuangan.
2. Perlunya upaya konkrit dalam pemberdayaan KSP dan USP terutama dalam hal
menjaga tingkat kesehatan KSP dan USP. Hal ini perlu menjadi perhatian karena
belum ada mekanisme pengawasan terhadap aktivitas KSP dan USP seperti halnya
pada bank yang dilakukan oleh BI
Sebab apabila KSP dan USP telah menghimpun dana dari anggota tetapi dana yang
berhasil dihimpun diinvestasikan pada aktiva lain yang beresiko, maka jika terjadi
kerugian yang
3. menanggung adalah anggota, padahal tujuan utama koperasi adalah
meningkatkan kesejahteraan anggota.

8
4. Pemberdayaan koperasi termasuk KSP dan USP yang selama ini telah dilakukan
pemerintah tentunya perlu tetap dipertahankan, tetapi perlu dibarengi dengan
evaluasi terhadap pelaksanaan, untuk menjamin bahwa pemberdayaan yang
dilakukan tepat sasaran, karena bantuan bantuan kepada KSP dan USP selama ini
berorientasi pada terlaksananya program yaitu besarnya dana yang dikucurkan,
bukan pada efektivitas dari program.

9
BAB III
ANALISIS JURNAL 2
3.1 IDENTITAS JURNAL
Judul : pengaruh penanaman modal asing, koperasi dan UMKM pada
pertumbuhan ekonomi dan implikasinya terhadap pengaruh se-jabodetabek.

Penulisn. :1) Bambang Hermanto (2) karno (3) Heru subiyantoro

Jurna l : ekonomi

Vol, halaman :23 nomor 3

Tahun . : Oktober 2021

3.2 ANALISIS JURNAL


Abstrak
This study aims to determine in depth the effect of foreign investment (PMA),
cooperatives andSMEs on economic growth, on unemployment in the
JABODETABEK area (Jakarta Bogor Depok Tangerang and Bekasi). This study
uses panel data regression analysis technique with the data used is secondary
data obtained from the Central Statistics Agency. The results of simultaneous
research on thebForeign Investment, Cooperative, and MSME sectors on
economic growth in the Greater Jakarta area are significant, meaning that
together the independent variables affect the dependent variable (economic

growth).The results of the study are as follows: The influence of the foreign
direct investment sector on foreign investment partially on economic growth in
the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi has a significant
positive effect. The effect of the Cooperative sector on economic growth in the
areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi is significant. The
influence of the Micro, Small and Medium Enterprises sector partially on
economic growth in the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi
is a MSME variable that has a significant effect on economic growth. The effect
of economic growth on unemployment in the areas of Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang and Bekasi is said to have a significant effect on the Unemployment
variable.
Keywords: foreign investment, Cooperatives, MSMEs, Economic Growth,
Unemployment

10
Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bertahan ditengah melemahnya
kinerja perekonomian dunia. Permintaan domestik yang tetap menopang
pertumbuhan perekonomian tersebut, ketika penurunan kinerja ekspor.
Konsistensi permintaan domestik dipengaruhi stabilitasnya konsumsi rumah
tangga yang didukung oleh inflasi yang terkendali dan tingkat keyakinan
konsumen yang positif. Kemudian pertumbuhan konsumsi lembaga non profit
rumah tangga (LNPRT) menunjukkan peningkatan karena didorong dampak
positif penyelenggaraan pemilu 2018. Investasi yang meningkat mendorong
terhadap permintaan domestik, terutama investasi bangunan. Kinerja dari
sektor penawaran menunjukkan konsistensi pertumbuhan ekonomi.”
berdasarkan lapangan usaha (LU) pertumbuhan ekonomi tahun 2019 terutama
didorong kinerja lu jasa-jasa di sektor tersier, terutama sektor komunikasi dan
informasi, sektor jasa keuangan dan asuransi dan sektor jasa lainnya.
Konsep ekonomi salah satunya adalah investasi sebagai suatu hal dibutuhkan
negara, seperti Indonesia merupakan negara berkembang dengan kebutuhan
investasi sebagai modal untuk pelaksanaan pembangunan. Tinggi rendahnya
pertumbuhan perekonomian dipengaruhi dari dinamika penanaman modal,
terlihat dari semakin banyak aktivitas pembangunan. Mul asin berperan
terhadap pembangunan yang sudah lama dibahas oleh para ahli ekonomi
pembangunan. Diharapkan koperasi menjadi soko guru perekonomian
Indonesia. Akan tetapi, kenyataan yang kerja keras akan perhatian untuk
menjadikan tersebut belum sesuai harapan. Koperasi bermakna signifikan
terhadap penguatan perekonomian nasional serta menjadi pendorong.

Bahan dan metode penelitian


1. Investasi asing
Penemu dan AC adalah kegiatan dan modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
asing, Mbak yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanaman modal dalam negeri (UU RI no 25 tahun
2007 tentang penanaman modal). Pengertian penanaman modal asing di
dalam undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing
secara langsung yang luka menurut atau berdasarkan ketentuan ketentuan
undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di
Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung
resiko dari penanaman modal tersebut.

2. Koperasi
Organisasi buruh sedunia menyebutkan melalui resolusi tahun 1966 ni.
127, mendefinisikan Koperasi ialah suatu kumpulan orang, biasanya yang
memiliki kemampuan ekonomi terbatas,yang melalui suatu bentuk
11
organisasi perusahaan yang diawasi secara masing-masing memberi
sumbangan setara terhadap modal dan bersedia menanggung resiko serta
menerima imbalan yang sesuai usaha yang dilakukan.
3. UMKM
Pendapat inti fleksible specialization yaitu:” UMKM akan berkembang
cepat bahkan lebih cepat dari saha besar dalam proses pembangunan yang
sedang berlangsung”.
4. Kerangka pemikiran
Keterkaitan masing-masing variabel yang diteliti, atas dasar teori dan
penelitian yang relevan, sebagaimana telah diuraikan diatas adalah sebagai
berikut:
a. Pengaruh investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi
b. Pengaruh jumlah koperasi terhadap pertumbuhan ekonomi
c. Pengaruh jumlah UMKM terhadap pertumbuhan
d. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran
5. hipotesis penelitian
Per dari kerangka pemikiran yang dibangun di atas, maka hipotesis penelitian dapat
diajukan sebagai berikut:
a.investasi penanaman modal asing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.
b. Jumlah koperasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah
Jabodetabek.
c. Jumlah UMKM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah
Jabodetabek.
d. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif terhadap pengangguran di wilayah
Jabodetabek.
Metode
1. Populasi dan sampel penelitian
variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator tingkat yang operasional
variabel pada penelitian sampel yang digunakan adalah seluruh data variabel
penelitian yang berhubungan dengan investasi asing, jumlah koperasi, jumlah UMKM,
pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek.
2. Analisis data dan pengujian hipotesis
Analisis data yang digunakan adalah analisis dengan data kuantitatif dengan
menggunakan metode regresi dan panel, Dalam penelitian ini penulis menggunakan
alat bantu program pengolah data yaitu eviews versi 10.

12
3.3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pertemuan ekonomi yang mempunyai tolak ukur dari PDRB sendiri, di kawasan
Jabodetabek, memiliki nilai PDRB yang cukup baik, dikarenakan kawasan ini
memiliki sektor tersier atau sektor yang dominan di kawasan, hal tersebut
diketahui dari banyaknya sektor tersier cepat maju dan sektor mati total kan di
kota dan mempunyai banyak, adapun faktor berkembang cepat dan tertinggal
mendominasi wilayah pinggiran dan tidak mempunyai karakter unggulan.
Percepatan pertumbuhan ekonomi bisa saja dilakukan melalui perhatian dan fokus
pada berbagai sektor usaha kreatif dalam hal ini adalah UKM, ekonomi kreatif
merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pengangguran di Jabodetabek Jakarta cenderung meningkat setiap tahun.


Meningkatnya pengangguran di negara berkembang disebabkan perlambatan
pertumbuhan kesempatan kerja dari pada pertumbuhan cepat angkatan kerja.
Perlu diciptakan kebijakan oleh pemerintah daerah yang dapat meningkatkan
permintaan akan tenaga kerja tidak terampil agar memudahkan penduduk miskin
menjual tenaga kerja mereka dan mengurangi jumlah pengangguran atau dengan
memberi akses pelatihan yang berguna untuk tenaga kerja tidak terampil tersebut.
Dapat dilihat bahwa pertumbuhan perekonomian mempengaruhi keadaan
pengangguran di wilayah Jabodetabek, hal ini dikarenakan perubahan yang terjadi
pada pertumbuhan ekonomi tidak selalu mengakibatkan berubahnya tingkat
pengangguran, karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu menjamin
pengangguran berkurang.

3.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL


1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel, cakupan ruang lingkup dari artikel
tersebut sudah mudah dipahami/tidak terlalu membuat para pembaca puisi
dengan kata-kata yang dituliskan.

2. aspek tata bahasa, artikel tersebut menggunakan bahasa yang mudah untuk
dipahami sehingga pembaca tidak terlalu pusing untuk mengetahui makna dari setiap
kata yang dituliskan.

3. Dilihat dari segi sisi manfaat, isi jurnal tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat
dalam menjalankan koperasi simpan pinjam terutama untuk para remaja agar bisa
mengetahui peranan KSP dan USP dalam kegiatan permodalan UMKM.

4. Di dalam jurnal ini juga memiliki abstrak, serta mencantumkan latar belakang dalam
jurnal ini

13
5. Dalam jurang ini lengkap ditulis mengenai teori yang digunakan dan juga metode
penelitian. Dalam jurnal ini juga menggunakan basis data yang akurat dan dapat
dipercaya.
6. Halaman yang terlalu banyak

3.5 ESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
penelitian menyimpulkan sebagai berikut:
a. Pengaruh sektor penanaman modal asing, koperasi dan UMKM secara
simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah JABODETABEK adalah
signifikan, artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
b. Pengaruh sektor penanaman modal asing secara parsial terhadap
pertumbuhan ekonomi di wilayah JABODETABEK adalah variabel penanaman
modal asing berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.
c. pengaruh sektor usaha mikro kecil dan menengah secara parsial terhadap
pertumbuhan ekonomi wilayah JABODETABEK adalah variabel UMKM
berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
3.6 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan:
a. Investasi untuk terus berusaha kreatif perlu ditingkatkan guna lebih
mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, usaha kreatif,
meningkatkan teknologi sehingga sektor unggulan tersebut ditumbuhi yang
mendorong sektor lain untuk lebih berkembang.
b. Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan meningkatkan usaha
pengembangan sektor koperasi yang lebih terarah dan tepat dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
c. Pemerintah sebaiknya konsentrasi diri untuk mengembangkan sektor usaha
mikro kecil dan menengah dan sektor-sektor yang memberikan kontribusi
terbesar dalam penciptaan nilai tambah dalam perekonomian kreatif di
Jabodetabek.

14

Anda mungkin juga menyukai