Anda di halaman 1dari 15

1

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNIVERSITAS MERCU BUANA


BERDASARKAN PSAK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pengampu : Agus Cahyana S.E., M.M., Ak

Disusun Oleh:

Kelompok 7

1. Filiany Pariama Arta Putri Situmorang J0314202314

2. Yolla Septia Yeni J0314201040

3. Ade Irma Suryani Siregar J0314201048

Kelas : AKN C/P2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2022/2023

1
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-

Nya, penulis dapat menyelesaikan paper mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Yang

berjudul “Analisis Laporan Keuangan Universitas Negeri Jakarta berdasarkan PSAP”.

Paper ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak. Dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu penulis selama menyelesaikan makalah ini yaitu:

1. Kepada Allah SWT.

2. Bapak Agus Cahyana S.E., M.M., Ak. selaku dosen pengampu atas

semua bimbingan, motivasi serta kesediaan waktu memberikan masukan

kepada penulis dalam menyelesaikan paper ini.

3. Kedua orang tua penulis, yang selalu mendukung dan memberikan doa,

semangat, motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa pembuatan paper ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka dengan segala kerendahan hati penulis sangat terbuka serta mengharapkan kritik

yang membangun dari pembaca agar paper ini dapat lebih baik. Akhir kata, penulis

berharap kirannya paper ini dapat berguna untuk kita semua.

Bogor, 31 Januari 2022

2
3

DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR…………………………..……………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………...………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN…………………………...………………………………………..4
A. LATAR BELAKANG……………………………..……………………………..4
B. RUMUSAN MASALAH……………………………...………………………….5
C. TUJUAN PEMBAHASAN…………………………………..…………………..5
D. MANFAAT PENELITIAN…………………………………….………………..6
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………..………………7
BAB III PEMBAHASAN………………………………………..…………………………..8
A. LAPORAN NERACA…………………………………..………………………..8
B. LAPORAN OPERASIONAL……………………………..……………………10
BAB IV PENUTUP………………………………………………...……………………….14
A. KESIMPULAN…………………………………...……………………………..14
B. SARAN…………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..……………………...15

3
4

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
PSAK adalah standar yang digunakan dalam penyususnan laporan keuangan.
Berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan pada suatu entitas, PSAK No. 27
tentang akuntansi perkoperasian tidak berlaku lagi, pada Standar Akuntansi Keuangan
yang diterbitkan bulan Juni 2012, PSAK No. 27 tidak tercantum. Disamping itu sesuai
dengan surat edaran Deputi Kelembagaan Koperasi dan UMKM RI Nomor:
200/SE/Dept.1/XII/2011 tanggal 20 Desember bahwa sehubunga pemberlakuan IFRS,
maka entitas Koperasi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangannya
mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP).
Penyusunan laporan keuangan koperasi hendaknya berpedoman pada standar
akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. SAK ETAP terpisah dari
SAK besar dimana SAK ETAP dalam pedoman penyusunan laporan keuangan dibuat
lebih sederhana. Menurut Sen Yung (2010), dalam beberapa hal SAK ETAP
memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK
dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Latar belakang disusunnya SAK
ETAP yang terpisah dari PSAK adalah karena PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan) yang mengadopsi International Financial Reporting Standard (IFRS)
terlalu kompleks jika diterapkan oleh usaha kecil di Indonesia. Maka dari itu
diperlukan standar yang lebih sederhana dan memudahkan usaha kecil dalam
penyusunan laporan keuangan.
Disamping SAK ETAP pada tahun 2010 diterbitkan PA-BPR (Pedoman
Akuntansi BPR) yang disusun oleh tim penyusun pedoman akuntansi bank
perkreditan rakyat Bank Indonesia atas kerjasama dengan IAI. PA-BPR merupakan
pedoman yang sifatnya lebih teknis yang memuat penjelasan dan contoh-contoh
perhitungan yang diharapkan dapat mempermudah pemahaman terhadap SAK ETAP.
Badan usaha koperasi merupakan gerakan ekonomi kerakyatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang No. 17 Tahun 2012. Koperasi merupakan kumpulan dari orang-
orang, bukan kumpulan modal (Soemarso, 2008:204). Salah satu jenis koperasi adalah
koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam merupakan jenis usaha yang
memiliki kegiatan usaha terbatas, dengan transaksi yang sederhana meliputi
penghimpunan dana dan penyaluran kredit kepada anggota dan masyarakat umum.
Muhammad Khafid, dkk. (2010) mengatakan bahwa, untuk mencapai tujuan-tujuan
koperasi, maka pengelolaan koperasi harus dilakukan dengan benar dan profesional.
Salah satu tolak ukur koperasi yang sehat adalah koperasi yang melakukan
pengelolaan keuangan yang benar. Sebagai sebuah lembaga ekonomi yang
menghasilkan suatu laporan keuangan maka masalah akuntansi koperasi merupakan
salah satu masalah penting yang ada di koperasi.

4
5

Menurut Wijaya dan Soetatwo (2008:412), koperasi simpan pinjam adalah


koperasi yang hanya menjalankan satu usaha yaitu penghimpunan dan penyaluran
dana kepada masyarakat. Koperasi Balido Palembang merupakan salah satu koperasi
di kota Palembang dengan jumlah anggota sekitar 25 anggota. Kesehatan usaha dan
kejujuran dalam pelaporan keuangan sangat dijunjung oleh Koperasi Balido
Palembang karena koperasi ini menganggap kepercayaan anggota dan masyarakat
sangat determinan dalam mendukung perkembangan koperasi. Koperasi Balido
Palembang menunjukkan prestasinya dengan prestasi yang diperoleh tahun 2011
sebagai koperasi berprestasi, sehingga mendapat penghargaan dari Gubernur Bali dan
Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia sebagai
koperasi berprestasi peringkat pertama kelompok simpan pinjam tahun 2012.
Menurut Randa (2005), tujuan laporan keuangan koperasi adalah untuk
mengetahui prestasi keuangan koperasi, manfaat yang diperoleh anggota selama satu
periode dengan Selisih Hasil Usaha. Untuk bisa menghasilkan laporan keuangan yang
wajar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah komponen
laporan keuangan yaitu Laporan Laba/Rugi. Laba dalam suatu koperasi lebih dikenal
dengan sebutan Selisih Hasil Usaha (SHU). Laporan Laba/Rugi berguna untuk
mengetahui kinerja koperasi yang mencangkup pendapatan dan beban.
Selisih Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh selama
satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dari tahun
buku yang bersangkutan (Sugiyarso, 2011:61). Pendapatan dan beban merupakan
komponen utama dalam laporan laba rugi. Menurut Scipper (2009), pendapatan selalu
menjadi item tunggal yang penting dalam suatu laporan keuangan. Menurut Martin
(2009), Publik Oversight Board’s Panel dalam laporan dan rekomendasinya
menjelaskan bahwa beban menempati urutan kedua setelah pendapatan sebagai akun
yang paling sering mengalami salah saji.
Menurut Djanegara (2005), keakuratan suatu laporan keuangan dapat
diperoleh dari penetapan besarnya pendapatan. Jumlah pendapatan sesungguhnya
pada periode yang bersangkutan dan bagaimana perlakuan akuntansinya. Oleh karena
itu pengakuan pendapatan pada periode yang bersangkutan sangatlah penting untuk
kewajaran laporan keuangan.
Dengan dikeluarkannya aturan baru untuk entitas tanpa akuntabilitas publik,
maka perlu diketahui perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh koperasi sesuai atau
tidak dengan SAK ETAP.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mendefinisikan Pengertian Analisis Laporan Keuangan
2. Menjelaskan Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
3. Menggambarkan Bentuk-bentuk dan Teknis Laporan Keuangan
4. Menggambarkan Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Dapat Mengetahui Pengertian Laporan Keuangan
2. Dapat Mengetahui Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

5
6

3. Dapat Mengetahui Bentuk-bentuk dan Teknis Laporan Keuangan


4. Dapat Mengetahui Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis Penelitian ini sebagai aplikasi dari teori-teori yang diperoleh
selama perkuliahan ke dalam perusahaan atau lembaga, serta untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana dalam bidang manajemen
ekonomi.
2. Bagi Universitas Dapat memberikan sumbangan pemikiran atau masukan
pemikiran bagi pihak manajemen Universitas Negeri Jakarta mengenai kinerja
keuangan mereka, apakah sudah baik atau sehat apabila dilihat dari rasiorasio
keuangannya.
3. Bagi Peneliti Lanjutan Penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan teori
untuk melakukan penelitian lanjutan.

6
7

BAB II LANDASAN TEORI

PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) menyatakan laporan
keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas. Jadi laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam
menilai perkembangan perusahaan. Laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai
prestasi yang dicapai perusahaan pada saat lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang
akan datang. Dalam pengertian sederhana menurut Kasmir (2008:7) laporan keuangan adalah
laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu. Susilo (2009:10) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir
dari proses akuntansi yang memuat informasiinformasi dan memberikan keterangan-
keterangan mengenai data ekonomi perusahaan yang terdiri dari daftar-daftar yang
menunjukan posisi keuangan dan hasil kegiatan perusahaan untuk satu periode yang meliputi
neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan keuangan.
Tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan
posisi keuangan, prestasi (hasil usaha) perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. PSAK
No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) menyatakan tujuan laporan
keuangan adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi.
Menurut IAI tahun 2004 tujuan laporan keuangan secara umum adalah untuk
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen. Dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang
meliputi, aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Informasiinformasi tersebut
beserta informasi lainnya terdapat dalam kelima bentuk laporan keuangan yang nantinya
membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas khususnya dalam hal waktu dan
kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

7
8

BAB III PEMBAHASAN

Dalam Pembahasan ini, Penulis akan Menyajikan Laporan Keuangan Universitas


Mercu Buana dengan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
1. Laporan Neraca
Neraca adalah suatu laporan keuangan yang didalamnya terdapat beberapa informasi
mengenai akun akun aktiva, serta hal hal yang menjadi kewajiban perusahaan dalam
satu periode. Dalam penerapannya, laporan keuangan neraca terdapat dua macam.
yaitu bentuk stafel (Vertikal) dan bentuk skontro (Horizontal).

8
9

Berikut Ini Perubahan Perubahan yang terjadi dalam pos Neraca:

Sisi Aktiva Lancar:


1. Kas dan setara kas terjadi kenaikan selama satu tahun periode, yaitu Rp.
124.808.826.432. Yang dimana di dalam laporan neraca tidak dijabarkan seperti di
Universitas Negeri Jakarta, sehingga perlu menghitung manual. Dan tingkatannya
mengalami peningkatan yaitu sebesar 83,08%.
2. Piutang karyawan terjadi kenaikan yang disebabkan bertambahnya kasbon karyawan
yaitu sebesar Rp. 476.027.608 pada dari tahun sebelumnya.
3. Piutang lain-lain yang mengalami kenaikan pesat sebesar Rp. 7.553.263.609 dari
tahun sebelumnya dikarenakan bertambahnya nominal debitur yang tidak diiringi
dengan pembayaran transaksi sebelumnya.
4. Persedian yang tersedia bertambah oleh karena adanya pembelian persediaan sebesar
Rp. 160.585.915 pada tahun 2015.
5. Beban Dibayar Dimuka dan Uang Muka bertambah pada tahun 2015 dikarenakan
adanya transaksi baru yang menggunakan sistem pembayaran dimuka sebesar Rp.
1.774.599.434.
6. Aset lancar lainnya mengalami penurunan di tahun 2015 karena terjadi penyusutan
atau rusak sebesar Rp. 2.265.533.402.
7. Total aset lancar pada tahun 2015 mengalami penaikan sebesar Rp. 132.501.703.535.

Sisi Aktiva Tetap:


1. Piutang karyawan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.323.530.636 karena
bertambahnya transaksi piutang karyawan selama tahun 2015.
2. Piutang lain-lain terjadi peningkatan karena adanya transaksi baru selama satu tahun
yaitu sebesar Rp. 1.223.533.502.
3. Aset tetap bersih mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.523.353.251 dari tahun
sebelumnya.
4. Aset tidak berwujud-bersih yang tidak memiliki saldo pada tahun 2014, karena
adanya transaksi yang terjadi sehingga pada tahun 2015 memiliki saldo sebesar
Rp.173.686.095.
5. Aset tidak lancar lainnnya penurunan sebesar Rp. 16.634.441 sehingga saldo pada
tahun 2015 menjadi Rp. 299.419.966
6. Total aktiva seluruhnya mengalami peningkatan sebesar Rp. 142.741.194.642 dari
tahun sebelumnya, yang dimana dalam tingkatan persenan yaitu meningkat sebesar
6,77% dari tahun sebelumnya

Sisi Pasiva:
a.Sisi Kewajiban Jangka Pendek :
1. Hutang pajak meningkat sebesar Rp. 362.628.400 dari tahun sebelumnya dikarenakan
pembelian atau pembayaran dengan syarat n/30 (kredit) dengan besar persenan
52,26%.

9
10

2. Biaya yang masih harus dibayar mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.867.882.544
dikarenakan transaksi yang bertambah pada tahun 2015 dan biaya yang sebelumnya
tidak dibayar sehingga bertambah.
3. Utang lain-lain bertambah sebesar Rp. 725.241.690 menjadi Rp. 1.463.350.735 pada
tahun 2015.
4. Pendapatan diterima dimuka menurun sebesar Rp. 9.327.260.237 dikarenakan
berkurangnya mahasiswa yang melakukan pembayaran dimuka.
5. Total Kewajiban Jangka Pendek mengalami penurunan sebesar Rp. 6.371.507.693,
jika dalam persenan adalah 53,41% dalam setahun.

b. Sisi Kewajiban Jangka Panjang:


1. Hutang Lain-Lain mengalami penurunan sebesar Rp. 474.078.363 karena pada tahun
2015 dilakukannya pembayaran.
2. Kewajiban Imbalan Kerja mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar Rp.
1.068.851.759, karena melakukan pembayaran imbalan kepada karyawannya.
3. Total Kewajiban Jangka Panjang mengalami penurunan dikarenakan melakukan
pelunasan utang-utang sebelumnya sebesar Rp. 594.773.396 dan dalam persenannya
sebesar 13,07%.

Sisi Ekuitas:
1. Aset Terikat meningkat sebesar Rp. 148.304.668.938 pada tahun 2015 dikarenakan
aset yang bertambah, baik transaksi ataupun dalam bentuk hibahan.
2. Aset Temporer mengalami peningkatan sebesar Rp. 163.250.000 menjadi Rp.
277.750.000.
3. Aset Permanen tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan dengan isi saldo
sebesar Rp.53.958.112.837.
4. Total Ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp. 148.517.918.938 pada tahun 2015
dan dalam persenan sebesar 14,94% karena penambahan ekuitas.

2. Laporan Operasional
Laporan Operasional adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan
surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan
dengan periode sebelumnya.

10
11

PENDAPATAN
1. Pendapatan uang pendidikan yang masuk selama tahun 2015 sebesar Rp.
349.121.345.709 dalam bagian pendapatan tidak terikat, dan pada bagian terikat
temporer serta terikat permanen tidak ada pemasukan

11
12

2. Pendapatan uang kemahasiswaan yang masuk pada bagian tidak terikat sebesar
Rp.1.262.590.750 dan pada bagian terikat temporer serta terikat permanen tidak ada
pemasukan
3. Sumbangan yang masuk pada bagian terikat temporer sebesar Rp.1.247.754.750 dan
bagian tidak terikat serta terikat permanen tidak bertambah
4. lain-lain pada bagian terikat temporer dan terikat permanen tidak ada pemasukan
tetapi pada bagian tidak terikat bertambah sebesar Rp.19.900.012.046
5. Aset neto yang berakhir pembatasannya mengalami pemasukan pada bagian tidak
terikat dan mengalami pengurangan pada bagian terikat temporer dengan nominal
yang sama yaitu sebesar Rp.1.034.504.750
6. Total pendapatan yang diterima pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.371.531.703.255
(bagian tidak terikat dan terikat temporer)

BEBAN
Beban Operasional pendidikan:
1. Beban staff Pengajar pada tahun 2015 melakukan pembayaran kepada staff pengajar
sebesar Rp. 67.222.304.346 (Tidak Terikat)
2. Beban Kuliah, Praktikum dan Ujian yang di bayarkan selama tahn 2015 adalah
sebesar Rp.13.265.369.866 (Tidak Terikat)
3. Beban Operasional lainnya yang di keluarkan selama setahun sebesar
Rp.8.427.315.103 (Tidak Terikat)
4. Beban Kemahasiswaan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.1.688.504.767 pada
bagian tidak terikat
5. Total beban operasional pendidikan adalah sebesar Rp.90.603.494.082
Beban Administrasi dan Umum:
1. Beban karyawan non akademis yang dibayarkan selama 1 Tahun adalah sebesar
Rp.24.494.890.892 pada bagian tidak terikat
2. Beban Administrasi Umum Lainnya yang dikeluarkan adalah sebesar
Rp.104.569.489.440
3. Total Beban administrasi dan umum pada tahun 2015 adalah sebesar
Rp.129.064.380.332
Beban Lain lain yang dikeluarkan selama tahun 2015 adalah Rp.1.426.666.269 (Tidak
Terikat)
Beban Program DIKTI yang dibayarkan adalah sebesar Rp.1.919.243.634
Total Beban dan kerugian yang dibayarkan atau yang terjadi pada tahun 2015 berjumlah
Rp.223.013.784.317

ASET NETO
1. Kenaikan aset neto berjumlah Rp.148.517.918.938 (Tidak Terikat
:Rp.148.304.668.938 dan Terikat temporer : Rp. 213.250.000)
2. aset neto pada awal tahun bagian tidak terikat sebesar Rp. 243.988.966.651, Pada
bagian terikat Temporer sebesar Rp. 64.500.000, Terikat Permanen sebesar Rp.
53.958.112.837 dengan total keseluruhan adalah sebesar Rp. 298.011.579.488

12
13

3. aset neto pada akhir tahun bagian tidak terikat sebesar Rp. 392.293.635.589, Pada
bagian terikat Temporer sebesar Rp. 277.750.000, Terikat Permanen sebesar Rp.
53.958.112.837 dengan total keseluruhan adalah sebesar Rp. 446.529.498.425

13
14

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah Universitas Mercu Buana Mengalami Keuntungan
dikarenakan Pendapatan yang di terima selama tahun 2015 lebih besar dibandingkan
pengeluaran yang di keluarkan. Aktiva Lancar dan aktiva Tetap juga mangalami kenaikan
sekitar 10% dari Tahun sebelumnya, Pasiva juga mengalami penurunan akibat pembayaran
yang dilunasi selama tahun 2015. sehingga jumlah harta yang dimiliki Universitas Mercu
Buana Lebih besar dari Tahun sebelumnya.
B. Saran
Saran untuk Universitas Mercu Buana Tetap Mempertahakan Pengeluaran Pertahun
yang minimalis agar tetap mengalami keuntungan dan meningkatkan pendapatan yang
diterima lebih besar dari Tahun yang Sebelumnya.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Septa, P. (2018). Pengaruh penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap
sakuntabilitas pengelolaan keuangan kabupaten ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Ponorogo).

Istiqomah, M. (2020). Pengaruh Capital Budget Dan Laporan Operasional Terhadap Peningkatan
Transparansi Keuangan Desa (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO).

Munthe, I. F. (2018). Laporan Keuangan Menurut PSAK (Doctoral dissertation, Universitas Mercu
Buana Yogyakarta).

15

Anda mungkin juga menyukai