Anda di halaman 1dari 33

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA KJPP RAO, YUHAL DAN

REKAN JAKARTA

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma
Tiga Politeknik Negeri Jakarta

Oleh :
Devi Sofiyanti Manalu
1905311013

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020

1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada
waktunya.Sebagaimana ketentuan yang berlaku di Politeknik Negeri Jakarta, bahwa mahasiswa
tingkat akhir diharuskan menyusun dan memaparkan TA sebagai salah satu
persyaratan penyelesaian pendidikan Politeknik Negeri Jakarta Program D3.Dengan kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam mendorong
dan membantu penulis dalam penyusunan pelaporan TA,khususnya kepada :
1. Direktur Politeknik Negeri Jakarta
2. Wakil Direktur I Bidang Akademik
3. Wakil Direktur II Bidang Keuangan dan Personalia
4. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
5. Ketua Program Studi
6. Dosen Pembimbing Tugas Akhir
7. Kepala Bagian Administrasi Akademik
8. Managing Partner
9. Senior Accounting and Finance
10. Kepada semua dosen yang telah mengajarkan penulis banyak pengetahuan
tentang ilmu dalam dunia bisnis
11. Orang tua, kakak dan adik-adik saya yang telah memberikan dukungan kepadasaya
12. Kawan-kawan, rekan kerja yang selalu memberikan dorongan dan bantuannya

Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.Untuk semua bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan, penulis
mengucapkan banyak terima kasih. Semoga kebaikan Bapak/Ibu mendapat balasan yang berlipat
ganda dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya, khususnya bagi perusahaan terkait dan mahasiswa
Politeknik Negeri Jakarta.Jakarta.
Penulis
Devi Sofiyanti Manalu

2
1905311013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..............2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..........3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………............................5


1.2 Alasan Pemilihan Objek……………………………………………………...........................6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan……………………………………………............................6
1.4 Identifikasi Masalah……………………………………………………………......................7
1.5 Batasan Masalah………………………………………………………………........................7
1.6 Metodologi Penulisan…………………………………………………………........................7
1.7 Sistematika Penulisan………………………………………………………............................8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Laporan Keuangan………………………………………….................................9


2.2 Tujuan Laporan Keuangan…………………………………………………............................9
2.3 Sifat Laporan Keuangan……………………………………………………..........................10
2.4 Keterbatasan Laporan Keuangan………………………………………................................11
2.5 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan……………………………………................................11
2.6 Analisa Laporan Keuangan……………………………………………….............................16
2.7 Analisa Pembandingan Laporan Keuangan……………………..........................................18

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan……………………………………………….............................24


3.2 Visi dan Misi Perusahaan………………………………………………….............................25
3.3 Bidang Usaha dan Ruang Gerak……………………………………….................................25
3.4 Jasa-Jasa Di KJPP Rao, Yuhal dan Rekan………………………........................................26

3
3.5 Struktur Organisasi……………………………………………………………......................26
BAB IV ANALISIS/PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Laporan Keuangan KJPP Rao, Yuhal dan Rekan...................................................29


4.2 Analisa Rasio Keuangan…………………………………………………..............................29

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..............32
5.2 Saran…………………………………………………………………………………............32

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................33

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin
kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen
perusahaan menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang
berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi international(multinational corporation),
maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yangterbaik, baik dalam segi kinerja
perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam
manajemen keuangan.
Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan
eksistensisuatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam
perusahaantersebut. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat
menjalankanmanajemen keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat
melaksanakankegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga
perusahaandapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan
perusahaan.Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan analisis
terhadaplaporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah-
masalah keuangan perusahaan serta mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Melaluianalisis
laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerjakeuangan dan kekuatan
keuangan (financial strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan
manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukanoleh pihak-pihak yang berkepentingan
lain seperti kreditor, investor dan pemerintahuntuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan
perkembangan dari perusahaan tersebut.Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan
adalah analisis rasio likuiditas ataurasio modal kerja, analisis rasio solvabilitas, dan analisis rasio
profitabilitas. Analisisrasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Analisis
rasiosolvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjang perusahaan. Analisis rasio profitabilitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dihasilkan

5
dari penjualan.Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Rao, Yuhal dan Rekan yang bergerak dalam
bidang jasa penilaian, jasa konsultan dan manajemen memiliki tujuan agar dapat menjadi
sektorusaha yang dapat menghasilkan penilaian yang bermutu tinggi dan profesional. Olehkarena
itu, KJPP Rao, Yuhal dan Rekan dituntut untuk mempu menilai kondisi dan perkembangan
perusahaan melalui analisis rasio laporan keuangan agar dapatmempertahankan keberadaaan
perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi
yang semakin pesat dan persaingan usahayang semakin ketat. Berdasarkan uraian tersebut di atas
maka penulis tertarik untuk menulis laporan tugas  akhir mengenai, “ANALISA LAPORAN
KEUANGAN PADA KJPP RAO, YUHAL &REKAN JAKARTA”

1.2 Alasan Pemilihan Objek


Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan analisa perbandingan
laporankeuangan. Penulis memilih judul tersebut, karena perusahaan tempat saya bekerja
sangatmendukung dengan Tugas Akhir yang saya buat, dan informasi serta data-datanya
mudahsaya dapat, serta ingin mengetahui perkembangan posisi keuangan pada KJPP Rao, Yuhal
dan Rekan.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Tujuan dan manfaat dari penelitian yang diwujudkan dalam Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Penelitian


1.Untuk mengetahui kondisi laporan keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan pada tahun
2009 dan 2010.
2.Untuk mengetahui analisa rasio keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan padatahun 2009
dan 2010.
3.Untuk mengetahui kesimpulan berkaitan dengan rasio keuangan pada KJPP Rao,Yuhal dan
Rekan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

6
Penulis berharap agar penulisan akhir ini dapat memberikan kontribusi bagi
berbagai pihak, antara lain :
1.Bagi PenulisDapat menerapkan teori dan memperdalam pengetahuan terutama yang berkaitan
dengananalisis laporan keuangan yang pernah didapatkan semasa perkuliahan di Politeknik
LP3IJakarta.
2.Bagi PembacaLaporan ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan dan dapat menjadi
bahanreferensi atau acuan penelitian bagi penulis selanjutnya.
3. Bagi KJPP Rao, Yuhal dan RekanLaporan ini dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang
dapat dikembangkan berkenaandengan permasalahan yang dibahas untuk dapat membantu
meningkatkan kinerja KantorJasa Penilai Publik Rao, Yuhal dan Rekan dalam menjalankan
kegiatan perusahaanterutama dibagian keuangan.

1.4 Identifikasi Masalah


1.Bagaimana kondisi laporan keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan padatahun 2009 dan
2010?
2.Bagaimana rasio keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan pada tahun 2009dan 2010?
3.Kesimpulan apa yang berkaitan dengan rasio keuangan pada tahun 2009 dan 2010?

1.5 Batasan Masalah


Dalam pembahasan ini, penulis ingin membatasi tulisan hanya pada analisa
rasioLikwiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas pada Laporan Keuangan KJPP Rao, Yuhal
danRekan pada tahun 2009 dan 2010.

1.6 Metodologi Penulisan


Metodologi penulisan merupakan gambaran rancangan/metode yang akan
digunakansebagai rencana, struktur dan strategi untuk penyelesaian penelitian. Dalam hal
ini, penulis membutuhkan data-data yang bersumber pada :
1.Penelitian Lapangan (Field Research)Yaitu suatu metode penelitian dengan cara
mendatangi langsung ke perusahaan yangmenjadi objek kajian. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan yaitu wawancara danobservasi.

7
2. Studi Pustaka (Library Research)Yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan
dengan mempelajari berbagai bentuk bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan isi laporan
tugas akhir untuk mendapatkaninformasi mengenai analisis rasio laporan keuangan.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, pembahasan dan penganalisaannya
diklasifikasikansecara sistematis ke dalam lima bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dipaparkan tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan objek,maksud dan
tujuan, identifikasi/ perumusan masalah, metodologi penulisan sertasistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini Penulis mengemukakan tentang berbagai referensi atau tinjauan pustakayang
mendukung kajian dan analisis yang penulis sampaikan.
BAB III : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang segala sesuatu yang terkait dengan sejarahsingkat
perusahaan, visi dan misi, bidang usaha/ businessline  perusahaan, strukturorganisasi, serta
deskripsi tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dari individudari divisi terkait.
BAB IV : PEMBAHASAN ATAU ANALISIS
Dalam bab ini Penulis melakukan kajian atau analisis terhadap materi yang penulis angkatsesuai
dengan judul yang disampaikan.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan tentang kesimpulan yang didapat oleh penulis beserta saran-saran yang
mungkin berguna bagi perusahaan sebagai masukan.

8
BAB II
LANDASANTEORI

2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Ikatan Akuntan Indonesia:
(Revisi 2009) mengatakan bahwa :“Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
ekonomi. Laporankeuangan juga menunjukkan hasil pertanggung jawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Menurut Munawir dalam buku
Analisa Laporan Keuangan (2004:5) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan
keuangan adalah :“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu perusahaan.
Kedua daftar itu adalah Neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar
Rugi-Laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroanuntuk
menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidakdibagikan (laba yang
ditahan)”.
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
di perusahaan yang utama yaitu Neraca dan Laporan Laba-Rugi, sedangkan laporankeuangan
lainnya hanya merupakan laporan pelengkap yang bersifat membantu untukmemperoleh
penjelasan lebih lanjut.

2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir, dalam bukunya “Analisis Laporan Keuangan” (2012; 11), berikut ini
beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
1.Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat
ini.

9
2.Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yangdimiliki perusahaan
pada saat ini.
3.Memberikan informasi tentang jenis dan julmlah pendapatan yang diperoleh padasuatu periode
tertentu.
4.Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada
periode tertentu.
5.Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva dan
modal perusahaan.
6.Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7.Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8.Informasi keuangan lainnya.

2.3 Sifat Laporan Keuangan

Sifat laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan”
(2007; 6), diantaranya :Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk
memberikan gambaran kemajuan ( progress report ) secara periodik yang dilakukan oleh pihak
management yang bersangkutan. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil
dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan
dalamakuntansi serta pendapat pribadi.
1.Fakta-fakta yang telah dicatat (recorder fact .)Laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari
catatan akuntansi, pencatatan dari pos- pos ini merupakan catatan historis dari peristiwa yang
telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu
terjadinya peristiwatersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat
mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.
2.Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansiData yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yangmerupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, di dalam
akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi
atau kebiasaanyang digunakan antara lain :Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai
suatu yang going concern atau kontinuitasusaha konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan

10
berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan bukanlah
nilai realisasi jika aktivatersebut dijual.
3.Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akuntansi telah diaturoleh dalil-
dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan,
namun penggunaan tersebut tergantung oleh akuntan atau pihakmanagement perusahaan yang
bersangkutan misalnya dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat pribadi
management serta berdasar pengalaman masa lalu.

2.4 Keterbatasan laporan keuangan


Keterbatasan laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa
LaporanKeuangan” (2007; 9), diantaranya :

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interimreport
(laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) bukanlaporan yang
final. Laporan keuangan tidak menjunjukkan nilai likwidasi ataurealisasi dimana dalam
pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yangtelah dilakukan oleh akuntan atau
management yang bersangkutan.
2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatan bersifat pastidan
tepat. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book
value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupunnilai gantinya.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan ataunilai
rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli(purchasing power )
uang tersebut semakin menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga
kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalamrupiah belum tentu menunjukkan atau
mencerminkan unit yang dijual semakin besar.
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapatmempengaruhi
posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktortersebut tidak dapat
dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir).

2.5 Bentuk-bentuk laporan keuangan

2.5.1 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

11
Pengertian neraca menurut Sofyan Syafri Harahap, dalam bukunya “Analisis
Kritis atasLaporan Keuangan” (2010, 107), adalah suatu laporan yang menggambarkan
posisiaktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat
dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.Menurut Kasmir, dalam
bukunya, “Analisis Laporan Keuangan” (2008;35), dalam menyusun neraca, perusahaan
dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuandan kebutuhannya. Disamping
itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dankelaziman yang berlaku. Artinya
penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telahdistandarisasi, terutama untuk
tujuan pihak luar perusahaan.Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca, yaitu :
1. Bentuk Skontro (Account form), merupakan neraca yang bentuknya seperti
huruf “T”. Oleh karena itu sering juga disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca
dibagikedalam dua posisi, yaitu disebelah kiri berisi aktiva dan sebelah kanan yang
berisikewajiban dan modal.
2. Bentuk Vertikal (Report form). Dalam bentuk laporan isi neraca disusun mulai
dariatas terus kebawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, ialah
komponen.aktiva tetap,komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen
utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas). Neraca terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu :

2.5.1.1 Aktiva
Pengertian aktiva menurut Munawir, Akuntan dalam bukunya Analisa Laporan
Keuangan(2007; 14), adalah aktiva yang tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang
belumdialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan
pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya
(intangibleassets).Aktiva diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :

1.Aktiva Lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk
dicairkan atauditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode
berikutnya (palinglama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang
normal). Berikut initerdapat lima unsur pokok dari aktiva lancar, yaitu :

12
1.Kas yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Dan pengertian
kas adalah check yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan
di bank dalam bentuk giro atau demand deposit , yaitu simpanan di bank yang
dapatdiambil kembali (dengan menggunakan check atau bilyet) setiap saat
diperlukanoleh perusahaan.
2.Investasi jangka pendek (surat-surat berharga) yang sifatnya sementara
(jangka pendek) dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk sementara
belumdibutuhkan dalam operasi.
3.Piutang penghasilan (tagihan) atau penghasilan yang harus diterima adalah
salahsatu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen
yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan atau suatu organisasi untuk
barangdan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Hal ini
biasanyadilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan
tersebut kepadakonsumen yang akan dibayar dalam suatu tanggal waktu yang
disebut terminkredit atau pembayaran.
4.Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang
sampaitanggal neraca masih di gudang atau masih belum laku terjual.
5.Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk memperoleh
jasaatau prestasi dari pihak lain.

2. Aktiva Tidak LancarAdalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen
atau jangka panjang(mempunyai unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan
habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Dan berikut ini terdapat lima unsur
pokok dari aktivatidak lancar yaitu :
1.Investasi Jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam
artimempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi
yangdibutuhkan maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam
investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya, seperti : saham dari perusahaan
lain atauobligasi.

13
2.Aktiva Tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pisiknya
nampak(konkrit), seperti : tanah, bangunan, mesin, inventaris, kendaraan dan
kelengkapanlainnya.
3. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets), adalah
kekayaan perusahaan yang secara pisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak
yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti : hak cipta, merk
dagang,goodwill.
4.Beban Yang Ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau
biayayang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun), atau
suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya,
seperti :biaya pemasaran, biaya penelitian, biaya pembukaan perusahaan.
5.Aktiva Lain-Lain adalah aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum
dapatdimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya. Seperti : gedung
dalam proses, tanah dalam penyelesaian.

2.5.1.2 Hutang

Menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 18),


hutang
adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi,dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal
darikreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
1.Hutang Lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan
perusahaanyang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka
pendek (satutahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki oleh perusahaan.Hutang lancar meliputi : hutang dagang, hutang wesel,
hutang pajak, biaya yang masihharus dibayar, hutang jangka panjang yang segera
jatuh tempo, penghasilan yang diterimadimuka.
2.Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka
waktu pembayarannnya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu

14
tahunsejak tanggal neraca), yang meliputi : hutang obligasi, hutang hipotik,
pinjaman jangka panjang yang lain.

2.5.1.3 Modal

Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 19), modal
adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
yangditunjukkan dalam pos modal (modal saham), laba ditahan. Atau kelebihan nilai
aktivayang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.

2.5.2 Laporan Rugi Laba (Income Statement )


Menurut Kasmir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2012; 58), Laporan rugi
laba merupakan laporan yang menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentuyang
tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan biaya yang telah dikeluarkansehingga dapat
diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
Dan menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 26), laporan
rugi laba mempunyai prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut :
1.Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha
pokok perusahaan (penjualan barang dagang atau memberikan service) diikuti
denganharga pokok dari barang /
Service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
2.Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan
dan biaya umum / administrasi (operating expenses).
3.Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi
pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha
pokok perusahaan (non operating / financial income and expenses).
4.Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extraordinary gainor loss)
sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

Bentuk Laporan Rugi Laba

15
Menurut Kasmir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2012; 49), bentuk
darilaporan rugi / laba yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Tunggal atau single step, yaitu dengan menggabungkan semua
penghasilan, baik pokok (operasional) maupun diluar pokok (non operasional) dijadikan
satu,kemudian jumlah biaya pokok dan diluar pokok juga dijadikan satu. Dengan
demikian,faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh
biaya.Artinya dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun tanpa membedakan
pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha lain.
2. Bentuk Majemuk atau Multiple Step, merupakan pemisahan antara komponen
usaha pokok (operasional) dengan diluar pokok (non operasional). Artinya terlebih
dahuludikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru
ditambahdengan hasil pengurangan penghasilan dan biaya diluar pokok.

2.5.3 Laporan Laba Ditahan

Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 27),


Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam

laporan rugi laba atau dicantumkan dalam “Laporan Perubahan Modal” (Retained
earning statement ) atau “Laporan Perubahan Modal”, tergantung pada konsep yang dianut
perusahaan.Dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :
1.Net Incomeyang ditransfer dari laporan rugi laba.
2.Deklarasi (pembayaran) dividend.
3.Penyisihan dari laba (Appropriation of retained earning ).

2.6 Analisa Laporan Keuangan

2.6.1 Tujuan Analisa Laporan Keuangan

Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 31),


Laporan Keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh

16
informasi sehubungandengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan.
Faktor yang paling utama dalam menganalisa laporan keuangan yaitu :
1.Likwiditas PerusahaanYaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya tepat padawaktunya (khususnya kewajiban jangka pendek). Ditinjau dari
likwiditas, maka keadaan perusahaan dapat dibedakan:
1) Likwid yaitu perusahaan yang mampu memenuhi seluruh kewajiban keuangannyatepat
pada waktunya.
2) Ilikwid yaitu perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannyatepat
pada waktunya.Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan
menjadi dua:
1) Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur)dinam
akan likwiditas badan usaha.
2) Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)di
namakan likwiditas perusahaan.
3.Solvabilitas PerusahaanYaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Ditinjau dari solvabilitas, keadaan perusahaan dibagi menjadi dua macam,
yaitu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva
ataukekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya
dikatakaninsolvabel apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah
hutangnya.Dalam hubungannya antara likwiditas dan solvabilitas ada empat keadaan
yang dapatdialami oleh perusahaan, yaitu :

1) Likwid dan solvabel yaitu perusahaan


yang dapat memenuhi kewajiban keuangan baik bersifat jangka pendek
maupun jangka panjang.

2) Likwid tetapi insolvabel yaitu perusahaan yang dapat memenuhi kewajibankeu


angan jangka pendek tetapi tidak dapat memenuhi keuangan jangka panjangnya.

17
3) Ilikwid dan solvabel yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka p
endek tetapi dapat memenuhi kewajiban jangka panjang.

4) Ilikwid dan insolvabel yaitu perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keua
ngan baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.

4.Rentabilitas atau Profitability PerusahaanYaitu kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba dalam satu periode. Rentabilitas perusahaan diukur dengan
kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakanaktivanya secara produktif, dengan
demikian rentabilitas perusahaan dapat diketahuidengan memperbandingkan laba yang
diperoleh dalam suatu periode dengan jumlahaktiva atau modal perusahaan tersebut.

5.Stabilitas UsahaYaitu kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan


stabil. Stabilitasusaha dapat diukur dari kemampuan perusahaan untuk membayar bunga
dan pinjamannyatanpa mengalami krisis keuangan.

2.6.2 Prosedur Analisis

Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 34),


Analisa terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar-benar memahami
laporankeuangan tersebut. Penganalisa harus dapat menggambarkan aktivitas-
aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut dengan kata lain
agarhasilnya memuaskan maka kita harus mengetahui latar belakang dari
data keuangantersebut.

2.7 Analisa Pembandingan Laporan Keuangan

Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 38), dengan
memperbandingkan Neraca (comparative balance sheet ) menunjukkan aktiva, hutang danmodal
perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu atau dua perusahaan yang berbeda akan dapat
diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.Adapun beberapa perubahan di dalam neraca dalam
satu period disebabkan karena :
1.Laba atau rugi yang bersifat operasionil maupun yang insidentil.

18
2Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva.

3.Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yangsatu ke
bentuk hutang yang lain.

4.Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham,


(adanya penambahan dan pengurangan modal).Analisa laporan keuangan dibagi menjadi
dua, yaitu :

1.Analisa horizontal atau analisa dinamis yaitu menganalisa dengan


mengadakan perbandingan dari laporan-laporan selama beberapa periode.

2.Analisa vertical atau analisa statis yaitu menganalisa hanya meliputi satu
periodesaja (hanya memperbandingan antara pos yang satu dengan pos lainnya
dalamsatu laporan keuangan).

2.7.1 Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Menurut Munawir, dalam bukunya, “ Analisa Laporan Keuangan” (2007; 36), metode
atau teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-
posyang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-
masing pos tersebut.Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk
menyederhanakan datasehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama penganalisa harus
mengorganisir ataumengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian
menganalisa danmenginterpretasikan sehingga data ini menjadi lebih berarti. Teknik
analisa yang biasadigunakan dalam analisa laporan keuangan, dengan menunjukkan :
1.Data absolute (jumlah-jumlah dalam rupiah).
2.Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
3.Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
4.Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
5.Prosentase dari total.

2.7.2 Analisa Rasio


Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan” (2007; 64), rasio yaitu

19
angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan
posyang lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan.Adapun ratio yang sering kita
gunakan adalah :
1. Rasio Likwiditas Yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
a.C u r r e n t R a t i o (Rasio Lancar)
Menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-
kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan-perbandingan aktiva lancar
dengan hutang lancar, semakin tinggikemampuan perusahaan untuk
menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasiolancar ini 100 %
berarti aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.
Rumus :
Aktiva Lancar
Rasio Lancar = Hutang Lancar
b . A c i d Tes t R a t i o / Q u i c k R a t i o d isebut juga Quick Ratio
yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhihutang-
hutangnya tanpa perhitungan persediaannya.Rumus :

Kas + Efek + Piutang

A c i d Tes t R a t i o = Hutang Lancar

c. C a s h R a t i o (Rasio Kas) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan


membayar hutang lancarnya dengan kas atauyang setara dengan
kas.Rumus :
Kas + Efek

C a s h R a t i o = Hutang Lancar

20
2. Rasio Solvabilitas Yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjang maupun kewajiban-kewajibannya yang apabila perusahaan
dilikuidasi. Ratio ini dapat dihitung dari pos-pos atau sifatnya jangka panjang seperti
aktiva tetap utang jangka panjang. Adapun yang termasuk ratio solvabilitas adalah
sebagai berikut :

a. Rasio Hutang atas Modal


Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi
utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini
disebut jugarasio leverage. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah
modal lebih besardari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi pemegang
saham atau manajemenrasio leverage ini sebaiknya besar.Rumus :
Total Utang

Rasio Utang Atas Modal =Modal (Equity)

b. Times interest earned ratio / Interest Coverage


Times interest earned ratio atau Interest converage, rasio ini bertujuan untuk
mengukur pengaruh beban bunga terhadap laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT).Rumus :
Laba Sebelum Bunga dan Pajak(EBIT)

Beban Bunga
Analisis rasio digunakan secara khusus oleh investor dan kreditor dalam
keputusaninvestasi atau penyaluran dana. Selain itu rasio keuangan dapat
berfungsi sebagai alatuntuk mendeteksi awal masalah yang terjadi didalam
perusahaan, terutama berkaitandengan masalah keuangan.1.

c. Rasio Utang atas Aktiva

21
Rasio ini menunjukkan sejauhmana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar
rasionyalebih aman (solvabel ). Bisa juga dibaca berapa porsi utang dibanding
dengan aktiva.Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil.Rumus :
Total Utang

Rasio Utang atas Aktiva = Total Aktiva

3. Rasio Rentabilitas / Profitabilitas Yaitu kemampuan perusahaan mendapatkan laba


melalui semua kemampuan. Sumberyang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang dansebagainya. Adapun yang termasuk rasio
rentabilitas yaitu :1.

a. Rasio Margin Laba Kotor (G r o s s P r o f i t m a r g i n )


Untuk mengukur pengendalian harga pokok atau biaya produksi,
mengindikasikankemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
Rumus :
Laba Kotor

Margin Laba Kotor =Pendapatan Bersih

b. Rasio Margin Laba Bersih (N e t M a r g i n R a t i o )


Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
Rumus :
Laba Bersih

Pendapatan Bersih

c.Return On Assets (Rasio Pengembalian Atas Aktiva)


Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dari pajak.
Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukkan kinerja

22
management dalammenggunakan aktiva perusahaan perusahaan untuk
menghasilkan laba.
Rumus :
Return On Assets =

Laba Usaha

d. Rata-rata jumlah aktiva.


Operating Ratio
Mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi
menunjukkankeadaan kurang baik karena berarti setiap rupiah penjualan yang
terserap dalam biayayang tinggi disebabkan oleh faktor intern yang dikendalikan
oleh management, tetapi jugafaktor extern misalnya faktor harga yang sulit
dikendalikan oleh management.
Rumus :
Operating Ratio =Harga Pokok + Biaya Operasi

Penjualan

23
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan


KJPP Ruky, Safrudin & Rekan, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 2 tanggal 6
Juli1999, Harun Kamil S.H. tentang pendirian Persekutuan Ruky dan Rekan, Akta Notaris No.
35 tanggal 19 Juni 2002, Harun Kamil S.H. tentang Perubahan Anggaran Dasar, Akta Notaris
No. 15 tanggal 15 Juli 2003, Robert Purba S.H. tentang Perubahan AnggaranDasar Persekutuan
Perdata Ruky, Sridhar & Rekan, Akta Notaris No. 16 tanggal 15 Juli2003, Robert Purba S.H.
tentang Pemasukan Sekutu Persekutuan Perdata Ruky, Sridhar& Rekan, Akta Notaris No. 10
tanggal 19 Januari 2009, Surya Sudrajad, S.H. tentangPerubahan Anggaran Dasar Persekutuan
Perdata Ruky, Sridhar & Rekan, dan Akta Notaris No. 11 tanggal 28 Juli 2009, Surya Sudrajad,
S.H. tentang Perubahan AnggaranDasar Persekutuan Perdata Ruky, Safrudin & Associates.KJPP
RAO,YUHAL & Rekan mengalami perubahan nama dari yang dahulu KJPP Ruky,Sridhar &
Rekan menjadi KJPP RAO,YUHAL & Rekan yang mana telah mendapat ijinusaha atas
perubahan nama dari Kementerian Keuangan No. 2.11.0094 berdasarkan SuratKeputusan
Menteri Keuangan No. 1133/KM.1/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan terdaftar atas nama KJPP
RAO,YUHAL & Rekan sebagai profesi penunjang pasar modal berdasarkan surat Bapepam-LK
No. 11653/BL/2011 tanggal 27 Oktober 2011 denganSurat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang
Pasar Modal dari Bapepam LK No.12/BL/STTD-P/B/2011 yang diberikan kepada B.Sridhar
Rao dengan No.Izin B-1.10.00268 tanggal 31 Maret 2011 serta Surat Keputusan
Menteri Keuangan No.22/KM.1.2010 tentang Izin Penilai Publik Di Bidang Jasa Penilaian Bisnis
(B) kepadaB.Sridhar Rao tanggal 15 Januari 2010.KJPP Rao, Yuhal & Rekan bergerak di bidang
Penilaian dan Konsultasi, dan berafiliasidengan PT. Truscel Capital yang didirikan tahun
1999.PT. Truscel Capital merupakan perusahaan penilai yang mempunyai ijin dari
DepartemenKeuangan dan disetujui oleh Bapepam sebagai konsultan independen dengan ijin
No.12/BL/STTD-P/B/2011 untuk melakukan penilaian usaha dan memberi pendapatkewajaran
atas suatu rencana transaksi perusahaan terbuka.PT. Truscel Capital juga telah terdaftar sebagai
rekanan Financial Advisor di PPA, PTBukit Asam Tbk, PT Merpati Nusantara Airlines, PT
Timah(Persero) Tbk, PT PerusahaanGas Negara (Persero) Tbk, PT Antam (Persero) Tbk dan
beberapa perusahaan BUMNLainnya.PT. Truscel Capital juga mempunyai Akta Pendirian

24
Notaris No. 2 tahun 1999 yangdicatat di Pengadilan Negeri dengan No. 40/A/DLL/HKM/1999,
serta diumumkan dalamTambahan Berita Negara No. 16, 26 Feb 2000.Dan juga Surat-Surat dan
izin-izin lainnya, seperti Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 848/1.824/2011. Tanda
Daftar Perusahaan Bentuk Perusahaan Lain No.09.05.1.70.65229. Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) Besar No. 00410-01/PB/P/1.824.271 dan Ijin Penilai Publik dari Departemen Keuangan
RI.

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

3.2.1 Visi
To be a market leader in developing innovative client solutions
3.2.2 Misi
To bring the best qualified experts into each assignment so that to
develop bestdeliverable and maintain the highest standards of professional integrity

3.3 Bidang Usaha dan Ruang Gerak


KJPP Rao, Yuhal dan Rekan menawarkan jasa penasehat keuangan korporasi
bertarafinternasional meliputi penilaian perusahaan, penilaian saham, penilaian aktiva
tak berwujud, studi kelayakan,, pengkajian rencana usaha & penyiapan strategi
perusahaan, pemberikan pendapat kewajaran dan penilaian investasi (investment appraisals),
memberinasehat atas penggabungan usaha dan akuisisi dan restrukturisasi hutang serta
persiapan pra-Penawaran Saham Perdana (IPO).Dengan penilai yang berakreditasi Penilai Publik
dan rekam jejak yang unggul, KJPPRao, Yuhal dan Rekan dapat memberikan kontribusi terbaik
kepada klien dalam penilaianusaha, penilaian aktiva tetap dan penilaian aktiva tak
berwujud.KJPP Rao, Yuhal dan Rekan melakukan pengumpulan dana ( fund raising) secara
terpilih,dengan menciptakan struktur tertentu yang disesuaikan dengan setiap jenis
transaksiuntuk mencapai hasil akhir yang terbaik selama pengumpulan dana.Pengetahuan yang
luas dan pengalaman dalam merger dan akuisisi selama beberapa tahunadalah nilai yang akan
diperoleh oleh klien dari KJPP Rao, Yuhal dan Rekan. Hal inimemastikan bahwa merger dan
akuisisi telah sukses dan menghasilkan peningkatan nilai bagi pemegang saham.Mempunyai
keahlian dan pengalaman dalam melakukan beberapa proyek privatisasi.Ahli privatisasi KJPP

25
Rao, Yuhal dan Rekan telah membuat perusahaan ini memberikannilai tambah pada sektor
swasta dan sektor publik.

3.4 Jasa-jasa di KJPP Rao, Yuhal dan Rekan


1.Penasehat Merger & Akuisisi /Merger and Acquisition Advisory
2.Analisis Rencana Bisnis /Business Plan Analysis
3.Cash Monitoring
4.Penilaian Saham dan Perusahaan /Company & Share Valuation
5.Restrukturisasi utang / Debt Restructuring
6.Pendapat Kewajaran /Fairness Opinion
7.Studi Kelayakan /Feasibility Studies
8.Uji Tuntas Pajak dan Keuangan / Financial & Tax Due Diligence
9.Model Keuangan /Financial Modeling
10.Penilaian Aktiva Tetap /Fixed Asset Valuations
11.Penilaian IFRS /International Financial Reporting Standards Valuation
12.Penilaian Asset Tidak Berwujud /Intangible Asset Valuation
13.Penawaran Umum Perdana / Initial Public Offering & Right Issue Preparation
14.Penasehat Privat /Privatization Advisory

3.5 Struktur OrganisasiGambar

1.M a n a g i n g P a r t n e r dan S i g n i n g P a r t n e r
Sebagai Persekutuan Perdata, RYR adalah Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
yang terdiridipimpin oleh seorang Managing Partner (Pimpinan Rekan) yang
berfungsi sebagaiPimpinan dalam pengelolaan administrasi dan keuangan
termasuk anggaran. Untuk pekerjaan dan tugas penilaian usaha maka
yang bertanggung jawab adalah Managing Partner yang menandatangani tugas
penilaian tersebut (Signing Partner ).Managing Partner , berfungsi sebagai
Signing Partner , maka ia bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan penilaian
yang menjadi tugasnya.

2.P a r t n e r

26
Partner bertanggung jawab secara penuh untuk memastikan bahwa ketaatan dan komitmen
terhadap peraturan Bapepam-LK, SPI dan peraturan terkait lainnya
telahdilaksanakan.Partner menetapkan tujuan Sistem Pengendalian Mutu RYR dan tujuan-tujuan
lainnya yang relevan.

3.Q u a l i t y C o n t r o l I n - C h a r g e
Penilai Usaha( Q C ) QC bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu telah diterapkan dengan benar dan
konsisten dalam setiap penyelesaian penugasan. QC harus melaporkan secara
langsung kepadaManaging Partner tentang segala hal yang berkaitan dengan
Sistem.

4. Pengawas Tingkat Menengah Penilaian Usaha


Bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kebijakan dan
prosedur pengendalianmutu kepada seluruh valuers. Dalam melaksanakan
penugasan yang diberikan, Pengawasharus memastikan bahwa kebijakan dan
prosedur pengendalian mutu telah diterapkandalam lingkup pekerjaan mereka
dan yakin bahwa valuersyang berada dalam pengawasannya telah memahami
kebijakan dan prosedur Sistem Pengendalian Mutu.Sehubungan dengan adanya
permasalahan dalam penerapan Sistem Pengendalian Mutu,Manager bertanggung
jawab untuk mendiskusikannya dengan Managing Partner , QC ataupun
valuersyang berada dalam pengawasannya.

5.I n - C h a r g e
Penilai Usaha( Q C ) Seluruh valuerslainnya bertanggung jawab untuk mengikuti
ketentuan, kebijakan dan prosedur pengendalian mutu RYR serta melaporkan
kepada QC, Pengawas serta Managing Partner atas masalah-masalah yang timbul
atau ketidaktaatan dalam penerapankebijakan dan prosedur pengendalian mutu.1.

6.F i n a n c e & A c c o u n t i n g

27
Merencanakan dan membuat budget keuangan,Membuat laporan
keuangan,Mencatat pengeluaran dan pemasukan kas dan membuat laporan
pettycash,Membayar semua tagihan perusahaan,Membuat invoice, surat
penagihan dan Faktur Pajak,Menagih piutang,Menghitung, membayar,
melaporkan pajak perusahaan.

7.Business Development
Merancang dan membuat Proposal serta Kontrak Perjanjian Kerja (Engagement
Letter)

28
BAB IV
ANALISIS / PEMBAHASAN

4.1Kondisi Laporan Keuangan KJPP Rao, Yuhal dan Rekan

KJPP RAO,YUHAL & rekan yang mana telah mendapat ijin usaha dari Kementerian
Keuangan No berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1133/KM.1/2011 tanggal 14
Oktober 2011 dan terdaftar atas nama KJPP RAO,YUHAL & rekan sebagai profesi penunjang
pasar modal berdasarkan surat Bapepam-LK (saat ini bernama Otoritas Jasa Keuangan atau
disingkat OJK) No /BL/2011 tanggal 27 Oktober 2011 dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi
Penunjang Pasar Modal dari Bapepam - LK No. 12/BL/STTD-P/B/2011 tanggal 31 Maret 2011,
selanjutnya disebut sebagai RAO,YUHAL, sebagai Penilai Independen telah diminta oleh PT
Toko Gunung Agung Tbk (" Perseroan") untuk melaksanakan penilaian 99,79% saham PT
Permata Energy Resources ( PER ) dan anak perusahaan, sehubungan atas rencana Perseroan
untuk melakukan akuisisi 99,79% saham PER dan anak perusahaan, untuk selanjutnya disebut
sebagai ( Rencana Akuisisi PER ). Berikut kami sampaikan hasil temuan dan opini
RAO,YUHAL mengenai Nilai Pasar Wajar 99,79% saham PER tanggal 30 September 2012,
yang selanjutnya disebut Laporan Penilaian. Laporan ini kami keluarkan untuk melengkapi
laporan kami No. RAO, YUHAL-B-GT5-XII/12 tanggal 10 Desember 2012 dikarenakan
terdapat tambahan informasi sesuai dengan tanggapan Bapepam- LK No. S-14833/BL/2012
tanggal 28 Desember Tujuan Penilaian Hasil dari penilaian ini ditujukan untuk kepentingan
Perseroan untuk menentukan Nilai Pasar Wajar dari 99,79% saham PER dan anak perusahaan per
tanggal 30 September 2012 sehubungan atas rencana Perseroan untuk melaksanakan Rencana
Akuisisi PER. Laporan Penilaian 99,79% Saham PT Permata Energy Resources dan Anak
Perusahaan ii.

4.2 Analisa Rasio Keuangan


Laporan Keuangan PER yang disediakan oleh Manajemen PER.RAO,YUHAL telah
melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan PER ( Proyeksi Keuangan yang disesuaikan )
sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan. Dalam menyusun Laporan
Penilaian Saham ini, RAO,YUHAL menggunakan Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan; b.
Proyeksi Laporan Keuangan RBH yang disediakan oleh Manajemen PER. RAO,YUHAL telah

29
melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan RBH ( Proyeksi Keuangan yang disesuaikan )
sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan. Dalam menyusun Laporan
Penilaian Saham ini, RAO,YUHAL menggunakan Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan; c.
Proyeksi Laporan Keuangan NTC yang disediakan oleh Manajemen PER. RAO,YUHAL telah
melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan NTC ( Proyeksi Keuangan yang disesuaikan )
sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan.

Dalam menyusun Laporan Penilaian Saham ini, RAO,YUHAL menggunakan Proyeksi


Keuangan yang Disesuaikan; d. Proyeksi Laporan Keuangan SO yang disediakan oleh
Manajemen PER. RAO,YUHAL telah melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan
SO( Proyeksi Keuangan yang disesuaikan ) sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi
keuangan. Dalam Laporan Penilaian 99,79% Saham PT Permata Energy Resources dan Anak
Perusahaan viii. menyusun Laporan Penilaian Saham ini, RAO,YUHAL menggunakan Proyeksi
Keuangan yang Disesuaikan; e. Proyeksi Laporan Keuangan KGS yang disediakan oleh
Manajemen PER. RAO,YUHAL telah melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan KGS
( Proyeksi Keuangan yang disesuaikan ) sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi
keuangan. Dalam menyusun Laporan Penilaian Saham ini, RAO,YUHAL menggunakan
Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan; f. Proyeksi Laporan Keuangan KBS yang disediakan oleh
Manajemen PER.RAO,YUHAL telah melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan KBS
( Proyeksi Keuangan yang disesuaikan ) sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi
keuangan. Dalam menyusun Laporan Penilaian Saham ini, RAO,YUHAL menggunakan
Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan; 6. Representation Letter per tanggal 8 Februari 2013 yang
disiapkan oleh manajemen Perseroan dan manajemen PER; 7. Diskusi dengan manajemen
Perseroan sehubungan dengan rencana dan latar belakang penilaian saham PER; 8. Berbagai
sumber informasi baik berdasarkan media cetak dan elektronik dan hasil analisis lain yang kami
anggap relevan. Kondisi Pembatas Laporan Penilaian ini disusun berdasarkan pada prinsip
integritas informasi dan data. Dalam menyusun Laporan Penilaian ini, kami melandaskan dan
berdasarkan pada informasi dan data sebagaimana diberikan manajemen Perseroan, yang mana
berdasarkan hakekat kewajaran adalah benar, lengkap, dapat diandalkan serta tidak menyesatkan.
Kami tidak melakukan audit ataupun uji kepatuhan secara mendetail atas penjelasan maupun
data-data yang diberikan oleh manajemen Perseroan, baik lisan maupun tulisan, dan dengan
demikian kami tidak dapat memberikan jaminan atau bertanggung jawab terhadap kebenaran dan

30
kelengkapan dari informasi atau penjelasan tersebut. Sebagai dasar bagi kami untuk melakukan
analisis dalam mempersiapkan Laporan Penilaian, kami menggunakan data-data sebagaimana
tercantum pada bagian Sumber Data di atas sebagai bahan pertimbangan. Segala perubahan
terhadap data-data tersebut diatas dapat mempengaruhi hasil penilaian kami secara material.
Oleh karena itu, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya
perbedaan kesimpulan yang disebabkan perubahan data tersebut. Laporan Penilaian tersebut
disusun dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan
keuangan, serta peraturan Pemerintah pada tanggal Laporan ini dikeluarkan. Kami menganggap
bahwa sejak tanggal penerbitan Laporan Penilaian ini tidak terjadi perubahan yang berpengaruh
secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam Laporan Penilaian ini. Laporan
Penilaian ini hanya dipersiapkan untuk dapat dipergunakan sesuai dengan tujuan yang telah
disebutkan di atas, dan tidak dapat dipergunakan untuk tujuan lainnya. Laporan Penilaian ini
harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa
mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang
menyesatkan. Kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi
pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Laporan
Penilaian 99,79% Saham PT Permata Energy Resources dan Anak Perusahaan ix

31
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis rasio profitabilitas dinilai dalam keadaan yang baik
karena kemampuan aktiva yang diinvestasikan untuk berputar dalam
menghasilkan laba sangat tinggi.
2. Berdasarkan analisis rasio Likuiditas Current Ratio dinilai sangat baik
karena kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancar melebihi dari
standar Current Ratio. Sedangkan nilai Quick Ratio yang diperoleh melebih
dari standar rasio yakni 100%, yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk melunasi hutang lancar dengan aktiva lancar setelah dikurang
persediaan dalam kondisi baik.
3. Berdasarkan analisis rasio solvabilitas dapat dikatakan solvabel karena
kemapuan perusahaan dalam memenuhi semua hutang dengan aktiva dapat
terpenuhi, meskipun dalam tiga tahun terakhirnya mengalami penurunan.

5.2 Saran
Mengacu pada kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan kinerja keuangannya dan
berupaya meningkatkan laba perusahaan untuk tahun-tahun
berikutnya.
2. Analisis penilaian kinerja perusahaan dilakukan tidak hanya
berdasar data-data historis, tetapi dilakukan dengan analisa yang lebih
mendalam mengenai aspek manajemen dan aspek-aspek yang lain
dari segi kualitasnya.

32
DAFTARPUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri,


Analisis Kritis atas Laporan Keuangan
, Edisi Ke-1, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008Ikatan Akuntan Indonesia,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1,
Revisi 2009,Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia,
Jakarta, 2009Kasmir,
Analisis Laporan Keuangan
, Edisi Ke 1-5, Rajawali Pers, Jakarta, 2012Munawir, S.,
Analisa Laporan Keuangan
, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta, 2007 Nuh, Muhammad,
Principle Accounting
, Fajar, Jakarta, 2006Sugiono, Arief dan Edy Untung,
Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan
, PT.Grasindo, Jakarta, 2008

33

Anda mungkin juga menyukai