Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN dalam MENGUKUR

KINERJA KEUANGAN pada KOPERASI MUDA “MUSYAWARAH


UNTUK DAMAI” DESA SEBERAYA KABUPATEN KARO

Dosen Pengampu :
M. Anggie J. Daulay S.S., M. Hum

Oleh:
Christma Sitepu 7193220008

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas hikmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Project Pendidikan Bahasa
Indonesia ini tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar–besarnya kepada Bapak Dosen
kami M. Anggie J. Daulay S.S., M. Humyang telah memberikan tugas terhadap
penulis, dan juga penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak–pihak yang
turut membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dan menambah wawasan bagi
pembaca mengenai materi-materi yang bersangkutan dengan Bahasa Indonesia.
Penulis juga menyadari bahwa segala sesuatunya tidak ada yang sempurna
begitupula dengan makalah ini.
Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
dari pembaca demi perbaikan penulisan makalah yang akan datang. Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih.

Berastagi, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 2
C. Batasan Masalah......................................................................................................... 2
D. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 2
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORETIS ...................................................................................... 3
A. Kajian Pustaka............................................................................................................ 3
1. Pengertian Koperasi ................................................................................................ 3
2. Laporan Keuangan Koperasi Menurut PSAK ......................................................... 5
3. Tujuan Laporan Keuangan ...................................................................................... 6
4. Penyusunan Laporan Hasil Usaha........................................................................... 7
5. Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan ............................................................ 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 10
A. Metode Penelitian .................................................................................................... 10
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................................... 10
C. Sumber Data ............................................................................................................. 10
D. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 10
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 11
F. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital baik
kehidupan sehari-hari , begitupula dalam perusahaan termasuk koperasi. Berhasil
tidaknya sebuah perusahaan dalam mencari keuangan dan mempertahankan
perusahaan tergantung pada manajemen keuangan. Perusahaan harus memiliki
kinerja keuangan yang sehat dan efisien untuk mempertahankan keuntungan atau
laba bagi keberlangsungan operasional perusahaan atau organisasi.
Baik buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari
analisis yang dilakukan terhadap laporan keuangan organisasi tersebut karena
output terpenting dalam penerapan sistem akuntansi adalah pelaporan kondisi
keuangan yang terdiri dari neraca, laporan arus kas (Cashflow), Laporan Laba
Rugi dan Laporan Perubahan ekuitas atau modal pemilik.
Koperasi sebagai salah satu wadah kegiatan ekonomi yang diarahkan agar
semakin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi
gerakan ekonomi rakyat yang tangguh serta mampu memajukan ekonomi
anggotanya. Secara garis besar laporan keuangan koperasi tidak berbeda dengan
laporan keuangan badan usaha lainnya, perbedaannya hanya terletak pada
perkiraan tertentu seperti perkiraan modal, dimana di dalam koperasi modal terdiri
dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela ,dana cadangan, dan
hibah. Pada badan usaha lain dikenal dengan nama istilah saldo, sedangkan pada
usaha koperasi disebut Sisa Hasil Usaha (SHU).
Disini penulis meneliti sebuah koperasi MUDA yang terletak di Desa
Seberaya, penulis ingin melihat bagaimana penerapan Laporan Keuangannya,
apakah koperasi tersebut membuat laporan keuangan setiap tahunnya atau tidak.
Jika bendahara koperasi belum membuat laporan keuangan, maka penulis tertarik
untuk membuat laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No.27.

1
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Melihat kinerja keuangan koperasi
2. Menganalisis pencatatan Laporan Keuangan

C. Batasan Masalah
Dalam sebuah penelitian haruslah memiliki batasan masalah. Hal ini untuk
memberikan kejelasan terhadap sampai batas mana permasalahan yang dibahas.
Peneliti membatasi penelitian hanya pada: Analisis penyusunan laporan keuangan
pada Koperasi MUDA setiap tahunnya.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis membuat
suatu rumusan masalah, yaitu: “Apakah penyusunan laporan keuangan Koperasi
MUDA telah sesuai dengan PSAK No.27 Tahun 2009”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Penerapan Laporan
Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada Koperasi Muda
“Musyawarah Untuk Damai”

F. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis, untuk mengetahui kondisi keuangan Koperasi MUDA untuk
memudahkan dalam mengambli keputusan di masa yang akan datang. Dan
diharapkan memberikan manfaat kepada koperasi dalam pengambilan
keputusan untuk masalah yang sedang dihadapi.
b. Bagi Koperasi MUDA, dapat dijadikan referensi dalam menghadapi
permasalahan yang sama di kemudian hari.

2
BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Koperasi
Istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Co-Operation
(Co:bersama, dan Operation:usaha). Secara singkatnya, koperasi berarti usaha
bersama. Koperasi di lingkungan badan usaha beranggotakan orang–orang yang
melakukan usaha bersama yang didasarkan atas asas kekeluargaan. Kegiatan
koperasi dilakukan sekelompok orang yang bekerjasama untuk menggunakan
output–output ekonomi dari badan usaha untuk tercapainya tujuan, yaitu :
meningkatkan kesejahteraan anggota. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (2007:27.1), pengertian
koperasi adalah “Badan usaha yang mengorganisir pemanfataan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip –
prinsip koperasi pada kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota
pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya,dengan demikian
koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian
nasional”.
Berdasarkan Undang-undang No 25 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa
“Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perorangan atau badan
hukum koperasi dengan pemisah kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi”. Yang
paling penting dalam pengertian ini adalah bahwa koperasi merupakan badan
usaha yang berdiri atas asas kekeluargaan, berbeda dengan badan usaha lain, yang
melandasi kegiatan usahanya hanya untuk mencari laba.
Koperasi mempunyai ciri yang berbeda dengan badan usaha lainnya maka,
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan standar khusus bagi koperasi.
Standar tersebut dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27
(PSAK No. 27) yang mengatur tentang seluruh aturan badan usaha koperasi serta

3
konsep dasar, bentuk dan penyajian laporan keuangan. Dengan demikian laporan
keuangan yang disusun dapat lebih komperehensif dan inovaif, sehingga pihak-
pihak yang berkepentingan mempunyai persepsi dan interprestasi yang sama
dalam menganalisis laporan keuangan. Dalam PSAK Nomor 27 dinyatakan bahwa
tujuan utama dari pernyataan standar akuntansi keuangan adalah untuk mengatur
perlakuan akuntansi yang timbul dari hubungan transaksi antara koperasi dengan
anggotanya dan transaksi lain yang spesifik pada koperasi, mencakup pengaturan
mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan untuk disajikan kepada
pihak eksternal yaitu anggota koperasi, pemerintah, kreditur dan pihak lain yang
berkepentingan. Informasi keuangan dari suatu koperasi kepada pihak eksternal
adalah :
1) Neraca,
2) Perhitungan hasil usaha,
3) Laporan arus kas,
4) Laporan promosi ekonomi anggota,
5) Catatan atas laporan keuangan.
Menurut Ediliud, 2001:23 koperasi memiliki fungsi dan tujuan sebagai
berikut:
1) Koperasi sebagai sarana pendidikan dimaksudkan sebagai upaya turut
mengubah sistem nilai yang ada dalam masyarakat kepada suatu kebersamaan.
2) Koperasi sebagai sarana pendemokrasian masyarakat dimaksudkan sebagai
suatu upaya yang ingin dicapai melelaui masalah-masalah seperti:
- Keadilan sosial,
- Pemerataan, dan
- Kepentingan masyarakat
3) Koperasi sebagai wahaan pengimbang (countervelling power) dimaksudkan
sebagai suatu pengimpang terhadap badan usaha non koperasi seperti BUMN dan
BUMS terutama dalam penguasaan sumber daya.

4
2. Laporan Keuangan Koperasi Menurut PSAK
Laporan keuangan sebagai hasil proses dari akuntansi merupakan
penghubung antara perusahaan dengan pihak yang berkepentingan yaitu dengan
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak tersebut untuk mengetahui
keadaan dan perkembangan perusahaan bersangkutan. Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia yang tertuang dalam PSAK (2008:1) yang dimaksud dengan Laporan
Keuangan adalah “Bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan
yang lengkap biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian intergral dari laporan keuangan”.
Dalam penulisan laporan keuangan terdapat beberapa standar yaitu, Dalam
PSAK Nomor 27, bahwa “karakteristik utama koperasi yang membedakannya
dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda,
(the dual identity of the member). Oleh karena itu:
a) Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu
kepentingan ekonomi yang sama,
b) Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri
untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan,
keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu, anggota-anggota koperasi percaya
pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, dan
kepedulian terhadap orang lain,
c) Koperasi didirikan, dimodali, dibiaayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan
sendiri oleh anggotanya,
d) Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi
anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of the
member’s welfare),
e) Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya
maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang nonanggota koperasi.
Tujuan penulisan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:3)
“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut

5
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi”. Berdasarkan tujuan laporan keuangan tersebut, sangat jelas bahwa
tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan
keuangan dalam membuat keputusan ekonomi.
Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan No 27, menurut Hery
(2013:9), “Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan
dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (badan
pembentuk standar) pada saat tertentu”. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sebagai
lembaga resmi yang mengatur tentang mengenai standar akuntansi dan hal-hal
yang mencakup didalamnya, mengeluarkan PSAK No.27 yaitu Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No.27 yang mengatur tentang seluruh aturan badan
usaha koperasi serta konsep dasar, bentuk dan penyajian laporan keuangan.

3. Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Baridwan Zaki (2004: 2-3), tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
sangat berguna dalam membantu investor dan kreditor potensial untuk menaksir
jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang yang berasal dari
penjualan, pelunasan, surat berharga, dan pinjaman.
Penyajian laporan keuangan harus terdiri dari beberapa komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan
pada tanggal tertentu.
2. Laporan Laba-Rugi, yaitu kaporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-
biaya selama satu periode akuntansi.
3. Laporan Perubahan Ekuitas, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab
perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah ekuitas pada
akhir periode.

6
4. Laporan Arus Kas, menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang dibedakan
menjadi arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan, yaitu catatan-catatan tambahan pendukung
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami laporan.

Sedangkan khusus untuk badan usaha koperasi, dalam Standar Akuntansi


Keuangan (2009:27) menjelaskan bahwa laporan keuangan koperasi terdiri dari:
1. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan
pada tanggal tertentu.
2. Laba/Rugi, yaitu daftar ikhtisar hasil dan biaya suatu perusahaan selama satu
periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan, yaitu suatu laporan yang tujuannya
memberikan informasi mengenai berbagai perubahan perkiraan aktiva dan passive
pada satu periode tertentu.
4. Laporan Laba Belum Dibagi, adaah suatu bentuk laporan yang menunjukkan
ikhtisar perkiraan laba belum dibagi pada akhir suatu periode.

4. Penyusunan Laporan Hasil Usaha


Laporan Laba Rugi merupakan laporan mengenai pendapatan, biaya-biaya,
dan laba perusahaan selama periode tertentu. Biasanya laporan ini disusun dengan
dua pendekatan, yaitu pendekatan kontribusi dan pendekatan fungsional.
Pendekatan kontribusi membagi biaya-biaya kedalam 2 sifat pokok yakni biaya
variabel dan biaya tetap. Pendekatan fungsional memberikan informasi mengenai
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh setiap fungsi utama dalam perusahaan
(produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan umum, serta fungsi keuangan).
Dalam pengukuran laba perusahaan, pendekatan fungsional dapat
memberikan informasi yang jelas mengenai penyimpangan yang dilakukan oleh
setiap departemen yang ada dalam perusahaan penyimpangan yang terjadi
terhadap target laba perusahaan.

7
Sisa Hasil Usaha adalah gabungan dari netto dan laba/rugi dengan
anggota, ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan beban lain serta usaha
perkoperasiian dan pajak penghasilan badan koperasi.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:27) ketentuan mengenai
penyajian laporan perhitungan hasil usaha adalah:
1. Sisa hasil usaha tahun berjalan dibagi dengan ketentuan yang berlaku pada
koperasi.
2. Dalam hal jenis dan jumlah pembagian sisa hasil usaha telah diatur secara jelas.
Maka bagian yang tidak menjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban.
3. Apabila jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas, maka SHU
tersebut dicatat sebagai Sisa Hasil Usaha yang belum dibagi dan harus dijelaskan
dalam catatan atas laporan keuangan.
4. Perhitungan hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota dan laba rugi
kotor dengan anggota.
Sesuai kebiasaan dalam koperasi, bahwa SHU yang diperoleh dalam tahun
berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga. Pembagian hasil usaha tersebut dilakukan pada akhir periode pembukuan.
Dan jumlah yang dialokasikan untuk selain koperasi diakui sebagai kewajiban.
Dalam hal pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah
pembagiannya belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran
rumah tangga, masih menunggu rapat anggota, maka SHU tersebut dicatat sebagai
sisa hasil usaha yang belum dibagi. Hal ini dijelaskan di dalam catatan atas
laporan keuangan.

5. Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang meliputi:
1. Perlakuan akuntansi mengenai
- Pengungkapan pendapatan dan beban yang berhubungan dengan
transkasi koperasi dengan anggota dan non anggota.
- Kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap, penilaian persediaan,
piutang, dan lain sebagainya.
- Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non anggota

8
2. Pengungkapan informasi
- Kerugian atau pelayanan utama, koperasi kepada anggota baik yang
tercantum dalam anggaran rumah tangga atau yang telah dicapai oleh
koperasi.
- Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan
memperomosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan
perkoperasian, usaha manajemen yang diselenggarakan untuk anggota dan
penciptaan lapangan usaha baru bagi anggota.
- Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi dengan
anggota dan non anggota.
- Pembatasan penggunaan dan resiko atas aktiva tetap yang diperoleh atas
dasar hibah atau sumbangan.
- Pengkalisifikasian hutang dan piutang yang timbul dari transaksi dengan
anggota dan non anggota.
- Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetap bukan milik koperasi.
- Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk penagihan saham dari
perusahaan swasta.
- Penghasilan sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan.
- Hak dan tanggungan pemodal penyertaan.
- Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan yang berpengaruh
terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan juga berkaitan dengan kebijaksanaan
aktiva, pembagian SHU sehingga pengambilan keputusan dapat memahami isi
dari laporan keuangan koperasi.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dan kuantitatif. Menurut Poerwandri (1999:29), penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti
transkrip wawancara, gambar, rekaman video, dan lain sebagainya.
Sugiyono (2010: 12-14) menyatakan penelitian kuantitatif adalah suatu metode
analisis dengan menggunakan data berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.
Peneliti memilih metode ini karena untuk menganalisis kinerja koperasi
diperlukan wawancara dengan pengurus koperasi. Metode ini juga digunakan agar
mendapatkan hasil yang mendalam dan pasti. Selain itu juga perhitungan laporan
keuangan dilakukan dengan metode kuantitatif.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi MUDA Desa Seberaya,
Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

C. Sumber Data
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari pengurus koperasi mengenai
kegiatan dan aktivitas usaha, dan keuangan koperasi.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan mengumpulkan data
yang telah disusun sebelumnya, seperti laporan keuangan tahun
2018,2019.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat yang digunakan dalam proses penelitian
guna memperoleh dana pendukung dalam melakukan suatu penelitian. Menurut
Sugiyono (2014:398), Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumenpenelitian
yang lazim dugunakan dalam sebuah penelitian adalah beberapa daftar pertanyaan

10
yang diberikan kepada masing-masing responden yang menjadi sampel dalam
penelitian pada saat melakukan wawancara.
Sugiyono (2014:398) menyatakan bahwa instrument penelitian dengan
metode kuesioner hendaknya disusun berdasarkan indikatoor-indikator yang telah
dijabarkan dalam table operasionalisasi variabel sehingga masing-masing
pertanyaan yang diajukan lebih jelas dan terstruktur.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menghasikan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala Likert. Sugiyono
(2014:134) menyatakan Skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:
a. Wawancara: Merupakan teknik pengumpulan data yang berinteraksi
langsung dengan narasumber (yang diwawancara), menggunakan
pertanyaan secara lisan. Tanya jawab dilakukan langsung dengan
karyawan koperasi, menanyakan langsung hal-hal yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti, seperti penyusunan laporan keuangan,
sistematika penyusunan, dan kinerja keuangan koperasi selama berdiri.
b. Kuesioner (Angket) : Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara member daftar pertanyaan tertulis kepada responden.
c. Dokumentasi: Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, berbentuk
tulisan, gambar, atau karya seseorang. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan memfoto/memfotocopi
catatan Laporan Keuangan pada Koperasi MUDA.

F. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi
terus-menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan
menulis catatan singkat sepanjang penelitian (Creswell, 2012).
Dalam penelitian ini penulis akan membahas mengenai kinerja keuangan Koperasi
MUDA yang dilihat dari Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi.

11
Langkah-langkah yang ditempuh adalah:
1. Mempersiapkan data yang akan dianalisis
2. Menghitung masing-masing dari data yang akan dianalisis

12

Anda mungkin juga menyukai