Anda di halaman 1dari 8

NAMA : CHRISTMA SITEPU

NIM : 7193220008
MK : AKUNTANSI MANAJERIAL
UTS
1.
A) BEP = Fc/ P- VC
30.000.000 / 1.000-600
30.000.000/400
= 75.000/unit

BEP Rupiah = 75.000 x 1000


= 75.000.000
BEP Rupiah = 10.000 x 750
= 15.000
Ini berarti tawaran ditolak.

B) BEP Rupiah 2.000 x 800 = 1.600.000


3.000 x 700 = 2.100.000
4.000 x 950 = 3.800.000
C) BEP Laba 1.800.000
Fc + 1.800.000 / P-Vc
30.000.000 +1.800.000 / 1000 – 600
31.800.000/ 400
= 79.500
D) Grafik
2. Akuntansi Manajerial Sebagai Tipe Informasi adalah tiper informasi kuantitatif yang
menggunakan uang sebagai satuan ukuran dan digunakan untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan pengelolaan perusahaan.
Contoh: Dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi, manajemen memerlukan sebuah
informasi apakah investasi yang dilaksanakan akan menguntungkan bagi perusahaan atau tidak.
Dengan adanya informasi maka manajemen akan memperoleh gambaran yang lebih jelas
mengenai investasi yang direncanakan.
Akuntansi Manajerial sebagai Tipe Akuntansi, adalah akuntansi berfungsi untuk mengelola
informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen puncak dan pihak
luar organisasi atau menghasilkan info keuangan bagi intern organisasi.
Contoh: Para pemegang saham, analisis keuangan, dapat menggunakan LapKeu sebagai dasar
pengambilan keputusan tentang hubungan antara pihak intern dan pihak ekstern.

3. Analisis Penyusunan Anggaran Fleksibel


Anggaran Fleksibel atau Anggaran Variabel adalah anggaran yang tolak ukurnya dibagi pada
berbagai jenis kegiatan, setiap kegiatan dianggarkan jumlah biaya yang sesuai dengan tingkatan
kegiatan tersebut.
Metode Pemisah Biaya Campuran:
a) Metode Perkiraan Langsung, hanya dipakai pada keadaan tertentu dimana perhitungan unsure-
unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat dilakukan karena suatu alas an
b) Metode Tinggi-Rendah, metode ini memiliki 2 titik yang digunakan untuk menghitung
parameter F dan V
c) Metode Korelasi, metode ini menggunakan konsep distatik korelasi
d) Metode Matematis, metode dengan menggunakan konsep matematik dimana Y= a+bx.
Perilaku Biaya adalah hubungan antara total biaya dengan perubahan volume aktivitas. Strategi
manajemen perusahaan dalam mengoperasikan generator juga berpengaruh terhadap besarnya
biaya tetap.
Contoh: Anggaran fleksibel biaya produksi bisa disusun untuk berbagai jenjang kegiatan,
misalnya anggaran 80%, 100%, dan 120% kapasitas produksi. Dengan penyusunan anggaran
biaya pada berbagai jenjang, akan tampak biaya total atau biaya satuan.

4. Biaya Standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi suatu atau
sejumlah produk tertentu. Atau dapat juga diartikan sebagai biaya yang direncanakan untuk suatu
produk dalam kondisi operasi sekarang.
Manfaat Biaya Standar:
1) Perencanaan dan penyusunan anggaran
2) Pengambilan keputusan
3) Pengendalian biaya
4) Menilai hasil pelaksanaan
5) Menekan MBO
6) Menekan biaya administrasi
7) Membedakan biaya yang telah dikelyarkan ke produksi selesai, persediaan produk dalam
proses
8) Menyajikan laporan biaya dengan cepat
Contoh: Untuk membuat 1 unit produk X, dibutuhkan 5Kg bahan dengan harga Rp 100/Kg. Dari
soal tersebut, biaya standarnya adalah sebagai berikut:
5 Kg x Rp 100 = Rp 500
Analisis Varians adalah suatu proses untuk mengidentofokasi, melapor, dan menjelaskan varians
atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari hasil yang diharapkan atau dianggarkan.

5. Job Order Costing dilakukan pada saat adanya suatu pesanan dari pelanggan dan tidak
berproduksi secara terus menerus.
Keuntungan:
1. Memberikan struktur yang lengkap, terbatas pada direct material dan direct labour
2. Tepat, lengkap, hostoris dan mampu diperbandingkan
3. Meningkatkan kemampuan untuk mengatur dan mengevaluasi presentase historis, dari bahan-
bahan operasi.
Kelemahan:
1. Manajemen diharuskan mengetahui semua material dan upah pekerja yang dikeluarkan selama
pekerjaan berlangsung.

Kartu Biaya Pesanan (Job Cost Sheet)


Dipesan: 10/1
Dikerjakan: 14/1
Dibutuhkan: 22/1
Bahan Baku Langsung
Tanggal Nomor Permintaan Jumlah
14/1 516 1.420
17/1 531 780
18/1 544 310
2.510

Tenaga Kerja Langsung


Tanggal Nomor Permintaan Jumlah
14/1 516 1.420
17/1 531 4.560
18/1 544 310
6.290
Overhead Yang Dibebankan
Tanggal Nomor Permintaan Jumlah
14/1 516 2.340
17/1 531 780
3.120

Pendapatan 50.000
Biaya Produksi (11.920)
Laba Kotor 38.080
Beban Komersil
Beban Administrasi 12.000
B. Penjualan 8.000
B. Komersil (20.000)
Laba Bersih 18.080

6. BiayaMutu (the cost of quality)

Biaya mutu tidak hanya terdiri dari biaya untuk dapat mencapaimutu, tetapi jugabiaya yang akan
terjadi karena kurangnya mutu. Untuk dapat memahami atau juga meminimalkan biayamutu,
jenis biaya mutu seharusnya diidentifikasi maupun dibedakan. Biayakehilangandalam proses
(production losses)

Akuntansi untuk Kerugian dalam Proses Produksi (Production Losses) dalam Sistem Perhitungan
Biaya berdasarkan Pesanan Kerugian produksi di sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan
termasuk biaya bahan baku sisa, biaya barang cacat, dan biaya pengerjaan kembali atas barang
cacat.

Total Quality Management

Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan
jangka panjang melalui Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction).
AKUNTANSI UNTUK BAHAN BAKU SISA
Saat Penjualan Bahan Baku Sisa:
Kas (atau Piutang Usaha) xxx
Penjualan Bahan Baku Sisa xxx
Kas (atau Piutang Usaha) xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Mencatat Penjualan Bahan Baku Sisa (dibebankan ke overhead):
Kas (atau Piutang Usaha) xxx
Pengendali Overhead Pabrik xxx
Mencatat Penjualan Bahan Baku Sisa (jika dapat ditelusuri langsung ke pesanan
individual):
Kas (atau Piutang Usaha) xxx
Barang Dalam Proses xxx

AKUNTANSI UNTUK BIAYA BARANG CACAT


Mencatat Penyelesaian Pesanan:
Persediaan Barang Cacat xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Barang Dalam Proses xxx
Mencatat Penagihan Pesanan:
Kas (atau Piutang Usaha) xxx
Penjualan xxx
Saat barang cacat dijual:
Kas (atau Piutang Usaha) xxx
Persediaan Barang Cacat xxx
AKUNTANSI UNTUK BIAYA PENGERJAAN KEMBALI
DISEBABKAN OLEH PELANGGAN DISEBABKAN OLEH KEGAGALAN
INTERNAL

Mencatat Pengerjaan Kembali: Mencatat Pengerjaan Kembali:

Barang Dalam Proses xxx Pengendali Overhead Pabrik xxx


Bahan Baku
Bahan Baku
xxx
xxx
Beban Gaji xxx
Overhead yang dibebankan Beban Gaji

xxx xxx

Overhead yang dibebankan


Saat Pesanan Dikirim ke Pelanggan: xxx

Harga Pokok Penjualan xxx Saat Pesanan Dikirim ke Pelanggan:


Barang Dalam Proses
xxx
Kas (atau Piutang Usaha) xxx Harga Pokok Penjualan xxx
Penjualan
Barang Dalam Proses
xxx
xxx

Kas (atau Piutang Usaha) xxx

Penjualan
xxx

7. Menerapkan konsep biaya relevan dalam pengambilan keputusan salah satunya adalah
dengan pilihan mempertahankan mesin yang lama atau membeli mesin yang baru. Biaya Relevan
(Relevan Cost) adalah biaya yang akan terjadi di masa mendatang dan berbeda di berbagai
alternatif keputusan. Dua criteria yang terjadi dan berbeda harus dipenuhi agar satu biaya disebut
biaya relevan. Oleh karenanya, biaya relevan harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan.
Hal ini menjadi tanggung jawab seorang manajer untuk mengevaluasi informasi akuntansi agar
perusahaan dapat memilih alternatif yang tepat untuk memperoleh laba yang tinggi. Tetapi perlu
diperhatikan bahwa biaya yang relevan untuk pengambilan keputusan tertentu, bisa jadi tidak
relevan untuk pengambilan keputusan lain. Contoh: Sebuah perusahaan sedang
mempertimbangkan apakh membeli mesin fotocopy merk ABC atau BCD. Baikmembeli ABC
ataupunBCD ,perusahaanharusmempekerjakan operator dengangaji per bulan Rp.30.000. oleh
karenabesarnya gaji yang dibayarkan sama, biaya gaji dalam kasus ini bukanlah merupakan
biaya relevan. Apabila dalamkasusini, gaji operator untuk mesin ABC Rp.30.000 tetapi untuk
mesin BCD hanya Rp.25.000 per bulan, gaji operator adalah biaya relevan. Selisihgaji operator
sebesar Rp.5.000 disebut biaya diferensial (differential cost).Biaya diferensial adalah perbedaan
biaya relevan antara dua alternatif atau lebih.

8. Faktor Penyebab Perusahaan Bangkrut


1. Terlalu Fokus pada Pengembangan Produk

2. Ada Rasa Ketakutan Berlebihan

3. Berhenti Melakukan Inovasi

4. Pergerakan Kompetitor Diabaikan

5. Terjebak Utang

6. Tidak ada pengelolaan keuangan yang baik dan benar, sehingga lebih besar pengeluaran
daripada pemasukan

Hal yang bisa dilakukan untuk membangkitkan lagi perusahaan


1. Mulai memperbaiki keuangan
2. Fokus
3. Mencari dukungan dari perusahan-perusahaan lain
4. Menambah relasi
5. Bersabar

Anda mungkin juga menyukai