Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL JOURNAL REPORT ( CJR )

MATA KULIAH KOPERASI DAN UKM

“PERANAN KOPERASI DALAM MENDUKUNG PERMODALAN


USAHA KECIL DAN MIKRO (UKM) ”

Dosen Pengampu : Ok Sofyan Hidayat,SE.,M.Si.,Ak,Ca

Disusun Oleh :
Kelompok 9 Kelas A

1. JESSICA PUTRI BR.SEMBIRING ( 7193141002 )

2. HERINTONI SIANTURI ( 7192441001 )

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Critical Journal Report (CJR) ini yang berjudul
“Peranan Koperasi Dalam Mendukung Permodalan Usaha Kecil dan Mikro ( UKM)”.
Adapun Critical Journal Report ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata
kuliah Koperasi dan UKM yang diberikan oleh Dosen Pengampu kami Bapak Ok Sofyan
Hidayat,SE.,M.Si.,Ak,Ca.
Dalam menyelesaikan Critical Journal Report ini kami menggunakan buku elektronik
sebagai pembanding kami dan referensi kami dalam menyelesaikan CJR ini. Kami juga
menyadari bahwa Critical Journal Report ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu
dengan kerendahan hati kami meminta maaf dan kami sangat megharapkan masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak supaya kedepannya saya mampu menghasilkan
Critical Journal Report yang lebih baik lagi.
Semoga Critical Journal Report ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
para pembaca secara umum dan menjadi pertimbangan selanjutnya agar mampu memberikan
CBR yang lebih baik lagi bagi penulis secara khusus.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
Critical Journal Report ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 26 November 2021

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR...................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan CJR.................................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan CJR...............................................................................................1

1.4 Identitas Jurnal............................................................................................................1

BAB II HASIL REVIEW JURNAL


2.1 Hasil Review Jurnal
Utama.........................................................................................5
2.2 Hasil Review Jurnal Pembanding...............................................................................8
BAB III KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL
3.1 Keunggulan Jurnal.....................................................................................................12
3.2 Kelemahan Jurnal.......................................................................................................13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................14
4.2 Saran….....................................................................................................................1
4
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Analisis Jurnal

Critical Journal Report merupakan suatu hal yang penting bagi


mahasiswa/i karena dengan melakukan Critical Jurnal dapat mempermudah kita
dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal penting
yang harus dilakukan sebelum kita meriview sebuah jurnal, seperti menemukan
jurnal yang sesuai dengan topik, membaca keseluruhan isi jurnal, dan
menuliskannya kembali dengan pemahaman kita sendiri. Critical Journal ini juga
penting bagi mahasiswa supaya mahasiswa terbiasa dalam mengkritisi sesuatu dan
mampu berpikir secara kritis.

1.2 Tujuan Penulisan Analisis Jurnal


Mengkritik jurnal ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat guna menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu jurnal,menjadi bahan pertimbangan untuk
membuat jurnal yang lebih baik kedepannya, dan pembuatan Critical Journal
Review ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas individu KKNI mata kuliah
Koperasi dan UKM pada Jurusan Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri
Medan.

1.3 Manfaat Penulisan


a) Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah
jurnal a secara ringkas.
b) Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang dikritik
c) Memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran.

1.4 dentitas Jurnal

Jurnal Utama

a) Judul Artikel : Peranan Koperasi Dalam Mendukung Permodalan Usaha Kecil


dan Mikro ( UKM)

1
b) Nama Jurnal : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
c) Sinta :2

d) Penulis : 1. Fatimah

2. Darna

e) ISSN : eISSN : 25280147


pISSN :25280147
f) Alamat Situs : https://ejournal.uksw.edu/jeb

g) Tanggal Terbit : Desember 2011

h) Volume : Vol. 10, No. 2

i) Jumlah Halaman : 12 halaman

j) Terindeks oleh : Sinta,Garuda, Google Scholar, LIPI,ISJD, Doaj

Scopus,ERIC

k) Cover Jurnal Utama :

2
Jurnal Pembanding

a) Judul Artikel : Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam


Dalam Upaya Pengembangan UMKM Di Kabupaten Malang
b) Nama Jurnal : Jurnal Ekonomi Modernisasi

c) Sinta :3

d) Penulis : Endi Sarwoko


e) ISSN : ISSN (print) : 0216-373X
ISSN (online) : 2502-4078
f) Alamat Situs : https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO

g) Tanggal Terbit : 5 Oktober 2009

h) Volume : vol 5, no 3

i) Jumlah Halaman : 16 halaman

j) Terindeks oleh : Sinta,Garuda, Google Scholar, LIPI,ISJD, Doaj

Scopus,ERIC

k) Cover Jurnal Utama :

3
4
BAB II

HASIL REVIEW JURNAL

2.1 HASIL REVIEW JURNAL UTAMA

2.1.1 Latar Belakang :

UKM memiliki potensi yang besar, namun sekalipun potensinya sangat


besar, masalah permodalan masih menjadi kendala utama bagi UKM untuk tumbuh
dan berkembang. Masalah mendasar yang menyebabkan UKM menemui kesulitan
dalam pembiayaan usaha; Pertama, masalah kolateral/jaminan. Hampir seluruh UKM
mengeluhkan sulitnya mendapatkan pembiayaan dari perbankan karena ada
ketentuan jaminan. Akibatnya, permodalan UKM hingga kini lebih banyak
menggantungkan pada pemupukan modal sendiri (self financing) yang sangat
terbatas. Kedua, masalah bunga pinjaman di sektor UKM masih dirasakan sangat
tinggi. Dalam kaitan dengan pembiayaan setidaknya ada dua tipe kelompok UKM.
Kelompok pertama adalah UKM yang bankable yang ditandai dengan (1) telah
memiliki perangkat legalitas formal yang memadai; (2) manajemen yang lebih rapi;
(3) akses pemasaran yang cukup; (4) penyajian informasi keuangan dapat diterima
sesuai persyaratan bank teknis; (5) akses informasi dan pengetahuan terhadap produk
perbankan cukup luas; dan (6) jaminan (collateral) dapat memenuhi persyaratan bank
teknis. Kelompok kedua adalah UKM yang unbankable group, yang ditandai dengan
(1) belum memiliki perangkat legalitas formal yang memadai; (2) manajemen belum
rapi; (3) akses pemasaran terbatas; (4) penyajian informasi keuangan belum
memenuhi persyaratan bank teknis; (5) akses informasi dan pengetahuan terhadap
produk perbankan terbatas. dan (6) membutuhkan peran koperasi sebagai
penghubung dan mitra dalam membangun hubungan dengan perbankan.

Maka perlu dilakukannya pemberdayaan ekonomi melalui koperasi.


Sedangkan diketahui sekarang ini sangat banyak kendala yang menghambat
pengembangan koperasi, terutama dari aspek kebijakan makro yang dipengaruhi
semangat globalisasi. Selanjutnya, kajian mungkin harus diarahkan pada faktor yang
mempengaruhi keberhasilan koperasi terutama yang terkait dengan hubungan
koperasi dan anggotanya sebagai modal utama koperasi antara lain ; Faktor perekat.

5
Dalam suatu koperasi faktor perekat yang sangat mendasar adalah kesamaan

5
(homogenitas) kepentingan ekonomi dari para anggotanya. Melihat pentingnya
koperasi bagi pengembangan UKM di seluruh wilayah Indonesia,menjadi latar
belakang dilakukannya penelitian ini.

2.1.2 Deskripsi Isi


METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI
PENJELASAN
PENELITIAN

Metoda deskriptif yang berusaha mengungkap fakta aktual yang


Metode Penelitian
dihadapi oleh pelaku UKM di wilayah kota Depok.

Seluruh usaha kecil dan mikro yang berada di wilayah Depok


Populasi Penelitian
merupakan populasi dari penelitian ini.

Tujuan dari penelitian deskriptif disini adalah ingin


menggambarkan fakta-fakta tentang permasalahan koperasi dan
Tujuan Penelitian akses permodalan UKM kepada koperasi sebagaimana adanya,
sekaligus memberikan gambaran situasi hubungan antar
fenomena yang dihadapi oleh dua lembaga tersebut.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data primer seperti peminatan pelaku UKM
terhadap lembaga koperasi, persepsi mereka tentang koperasi,
kesulitan pelaku UKM dalam mengakses permodalan,
ketergantungan terhadap bank keliling dan para pelepas uang
Jenis Data
serta harapan para pelaku UKM terhadap koperasi diperoleh
secara langsung melalui kuesioner. Dan data sekunder dari
berbagai dokumentasi yang merupakan hasil penelitian
sebelumnya, dari wawancara dengan pengelola KSP/ USP serta
dari pihak berwenang yang ada di Dinas Koperasi dan UKM.
Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa
Teknik Analisis Data kuestioner, mentabulasi data, menganalisis, interpretasi dan
membuat kesimpulan.

6
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kota Depok, yang terdiri
dari Kecamatan Cimanggis, Sukma Jaya, Pancoran Mas, Beji,
Lokasi Penelitian Limo, Sawangan, Bojong Sari, Tapos, Cinere, Cipayung dan
Cilodong.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


Setelah kami membaca secara keseluruhan hasil dan pembahasan penelitian pada
artikel tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa Sebanyak enam puluh lima responden
yang di survey, setelah diklasifikasi berdasarkan aset yang dimiliki dan jenis usahanya, terdiri
dari 23 usaha kecil dan 42 jenis usaha mikro. Dari responden tersebut diperoleh data bahwa
jenis usaha dagang merupakan jenis usaha yang paling banyak dijalani oleh pelaku UKM
baik oleh kelompok usaha kecil maupun oleh kelompok usaha mikro (33.8%). Secara umum
para pelaku UKM dalam memulai usahanya menggunakan modal sendiri ataupun bersumber
dari keluarga. Dari 65 pelaku UKM yang disurvey sebanyak 80 persen dari mereka
menjalankan usahanya menggunakan modal sendiri dan hanya 20 persen dari mereka yang
memanfaatkan dana pinjaman yang bersumber dari berbagai lembaga keuangan. Dari 65
orang responden hanya 10 orang atau 15 persen yang merupakan anggota dari koperasi dan
angka tersebut merupakan 42 persen dari mereka yang memiliki lokasi usaha dekat dengan
keberadaan koperasi. Dari hasil wawancara dengan para pelaku UKM, 49 persen dari mereka
menyatakan berminat untuk membentuk atau menjadi anggota koperasi, dan beberapa
kendala seperti sulitnya merekrut anggota, sulitnya mencari pengelola yang andal, citra
negatif koperasi dan banyaknya koperasi yang gagal, bagi sekitar 50% pelaku UKM tidak
menghalangi minat mereka untuk membentuk ataupun menjadi anggota koperasi.
Secara umum perkoperasian di kota Depok masih belum menunjukkan kinerja
yang membanggakan karena dari jumlah 880 unit kopersi yang tercatat di Dinas
Koperasi pada tahun 2010 ternyata yang masih aktif beroperasi hanya 290 unit.
Dibandingkan dengan jumlah UKM yang sekitar 120 ribuan, maka jumlah koperasi
tersebut masih sangat kecil, apalagi dari 290 koperasi yang masih aktif tersebut,
sekitar 27 persennya merupakan koperasi pegawai. Oleh karenanya sulit
mengharapkan peran yang besar dari koperasi dalam memberdayakan kelompok
UKM yang tersebar diseluruh wilayah kota Depok yang cukup luas. Hasil survey
menunjukkan hanya sekitar 18 persen saja dari 16 persen UKM yang memperoleh

7
tambahan modal usaha dari lembaga keuangan. Ini bisa diartikan bahwa

7
koperasi memang belum menjadi pilihan bagi sebagian besar UKM dalam
memperoleh sumber pembiayaannya. Ada beberapa faktor selain jumlah koperasi
yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat pelaku UKM untuk bergabung ke
dalam wadah koperasi; 1) stigma negatif tentang koperasi berperan sekitar 37 %
terhadap keengganan masyarakat untuk bergabung ke dalam koperasi, 2) banyaknya
koperesi yang gagal menyebabkan 35% pelaku UKM enggan untuk bergabung
dengan koperasi, 3) tidak adanya lembaga pengawasan dan lembaga penjaminan
simpanan memberikan kontribusi ke terhadap kengganan masyarakat untuk
berkooperasi dan 4) belum adanya kepercayaan kepada pengelola koperasi juga
memberi kontribusi 39% terhadap keengganan masyarakat berkooperasi. Faktor-
faktor inilah antara lain yang menyebabkan masih rendahnya peran koperasi dalam
memajukan UKM di kota Depok. Hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja apabila
pemerintah kota Depok ingin memberdayakan koperasi menjadi lebih baik dan bisa
meningkatkan pemberdayaan UKM lebih tinggi lagi. Banyaknya koperasi yang tidak
aktif di kota Depok, dapat dimaknai sebagai masih rendahnya pemahaman
anggotanya terhadap manfaat berkoperasi serta sulitnya mendapatkan SDM pengelola
yang profesional dan bisa diandalkan dalam operasional pengelolaan koperasi.
Rendahnya kepercayaan anggota terhadap pengelola koperasi secara otomatis dapat
berdampak kepada keluarnya satu persatu anggota koperasi dari keanggotaannya. Jika
ini terjadi secara masive maka sudah bisa dipastikan akan banyak koperasi yang
bangkrut dan menutup kegiatan operasionalnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa
masalah kemampuan SDM dalam koperasi inilah yang menyebabkan dari 880 unit
koperasi menjadi hanya 290 unit koperasi yang sekarang masih aktif.

2.2 HASIL REVIEW JURNAL PEMBANDING

2.2.1 Latar Belakang


Data pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang, sampai
dengan 2007 di Kabupaten Malang terdapat 207 Koperasi Simpan Pinjam
maupun Unit Simpan Pinjam. Sementara itu jumlah UMKM di Kabupaten
Malang adalah 22.107 unit usaha. Melihat jumlah UMKM yang cukup besar
merupakan potensi bagi koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam untuk
mengambil peran yang lebih besar dalam pembiayaan untuk pengembangan
UMKM di Kabupaten Malang. Lembaga keuangan mikro berbadan hukum

8
koperasi merupakan salah satu lembaga yang mampu membiayai kegiatan bisnis
UKM, sebab lembaga keuangan berbentuk koperasi mampu menyesuikan ritme

8
dan karakter yang melekat pada usaha mikro, kecil, dan menengah, artinya bahwa
pendekatan dengan mengembangkan lembaga keuangan mikro terutama dalam
bentuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah cukup bijaksana (Sumodiningrat,
2004). Walaupun koperasi simpan pinjam memiliki peran strategis bagi
pengembangan UKM, tetapi dalam menjalankan usahanya belum mencapai
keberhasilan seperti yang dilakukan oleh badan usaha lainnya. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui perkembangan koperasi simpan pinjam/unit simpan
pinjam di Kabupaten Malang, untuk menganalisis peran koperasi simpan
pinjam/unit simpan pinjam sebagai sumber pembiayaan bagi UMKM, dan untuk
menganalisis potensi dan permasalahan yang dihadapi koperasi simpan
pinjam/unit simpan pinjam dalam menyediakan sumber pembiayaan bagi
UMKM, menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini.

2.1.2 Deskripsi Isi


METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI
PENJELASAN
PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif,


Jenis Penelitian berusaha menganalisis kontribusi KSP/USP dalam
memenuhi kebutuhan permodalan UMKM.
1. Perkembangan KSP dilihat dari indikator jumlah
lembaga, jumlah anggota, jumlah tenaga kerja,
modal, dan volume usaha.
2. Peran Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam
dilihat dari partisipasi koperasi simpan pinjam/unit
simpan pinjam dalam mendukung permodalan
Variabel Penelitian
UMKM.
3. Potensi dan permasalahan merupakan keunggulan-
keunggulan dan kelemahan KSP dalam menyediakan
pembiayaan bagi UMKM.
4. Pengembangan KSP merupakan upaya-upaya yang
dapat ditempuh agar KSP menjadi mandiri.

9
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan
koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam di Kabupaten
Malang, menganalisis peran koperasi simpan pinjam/unit
Tujuan Penelitian simpan pinjam sebagai sumber pembiayaan bagi UMKM, dan
untuk menganalisis potensi dan permasalahan yang dihadapi
koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam dalam
menyediakan sumber pembiayaan bagi UMKM.
Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yang
Teknik Pengumpulan Data bersumber dari data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Malang.
Data yang diperoleh dari suvey maupun dokumentasi,
dilakukan analisis dengan metode Deskriptif. Langkah-
langkah analisis meliputi
1. Analisis terhadap perkembangan jumlah lembaga,
jumlah anggota, permodalan, dan volume usaha
selama tahun 2006, 2007 dan 2008, digunakan untuk
mengetahui perkembangan KSP/USP di Kabupaten
Malang.
Teknik Analisis Data
2. Analisis perkembangan besarnya penyaluran kredit
kepada UMKM selama 3 tahun terakhir, digunakan
untuk mengukur besarnya peran KSP/USP dalam
pembiayaan UMKM.
3. Analisis kemampuan KSP/USP dalam menyediakan
pembiayaan bagi UMKM, digunakan untuk
mendeskripsikan potensi dan permasalahan yang
dihadapi koperasi dalam mengembangkan UMKM.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa selama tahun 2006-2008
KSP/USP di Kabupaten Malang mengalami perkembangan yang cukup signifikan dilihat dari 5
indikator kelembagaan koperasi. Sejumlah 4 indikator yaitu jumlah, anggota, penyerapan tenaga
kerja, modal sendiri, serta indikator volume usaha semuanya mengalami peningkatan, hanya satu
indikator yaitu modal pinjaman mengalami penurunan.

9
KSP/USP memiliki peran yang cukup besar dalam pemenuhan permodalan UMKM di Kabupaten
Malang, ditunjukkan dari kemampuan KSP/USP dalam menyalurkan kredit mengalami
peningkatan. KSP/USP mampu menyalurkan kredit modal kerja ke UMKM sebesar 79,81% dari
total kredit yang disalurkan. Tingginya kemampuan KSP/USP dalam penyaluran kredit
menunjukkan semakin meningkatnya peran KSP/USP dalam pemberdayaan ekonomi rakyat
Peran KSP/USP dalam Penguatan Permodalan UMKM Berikut disajikan data nilai kredit yang
disalurkan KSP dan USP, baik untuk kredit konsumsi maupun kredit produktif (modal kerja).

Tabel 1. Kredit yang Disalurkan KSP dan USP

Kredit Konsumsi Kredit Modal Kerja


Tahun Total Kredit Perkemba
Jumlah (Rp Proporsi Jumlah (Rp Proporsi ngan (%)
(Rp juta)
juta) (%) juta) (%)

2 47.377,91 24,89 142.971,27 75,11 19


0 0.3
0 49,
6 18

2 58.777,09 20,18 232.487,00 79,82 29 53,02


0 1.2
0 64,
7 09

2 71.007,75 15,49 387.402,54 84,51 45 57,39


0 8.4
0 10,
8 30

Rata-rata 20,19 79,81

Sumber: Data sekunder, diolah.


Berdasarkan data pada tabel 1 dapat diketahui bahwa total kredit yang disalurkan oleh
KSP dan USP di Kabupaten Malang, sebagian besar disalurkanpada kredit modal kerja bagi
UMKM, dengan proporsi 75,11% pada tahun 2006, 79,81% pada tahun 2007 dan meningkat
lagi menjadi 84,51% pada tahun 2008. Dilihat dari karakteristik UMKM di Kabupaten
Malang dimana sebagian besar adalah dalam bentuk usaha mikro yang memiliki ciri tidak
bankable, maka alternati pemenuhan kebutuhan permodalan adalah dari KSP/USP.
Keberadaan koperasi masih diharapkan karena memiliki peran strategis yang dapat
diandalkan, utamanya dalam memberikan multiplier effect bagi usaha anggotanya, sehingga
dapat mendukung serta mengembangkan ekonomi masyarakat yang berbasis pada ekonomi
kerakyatan. Di samping itu, dengan berkembangnya koperasi diharapkan pula akan dapat
mengeliminir kesenjangan pendapatan yang selama ini terjadi, sehingga pemerataan

11
pendapatan secara adil pada seluruh masyarakat dapat menjadi kenyataan Melihat peran
strategis KSP/USP bagi pemberdayaan permodalan UMKM maka beberapa potensi dari
KSP/USP adalah sebagai berikut: beberapa permasalahan yang diidentifikasi dalam
perkembangan KSP/USP adalah rendahnya kemampuan SDM, lemahnya tata kelola, dan
belum optimalnya pembinaan dari pemerintah.

11
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

1.1 KELEBIHAN JURNAL


1.1.1 Kelebihan Jurnal Utama
1. Dari aspek ruang lingkup, isi jurnal sudah sangat bagus dan terperinci dengan
baik.Isi dari jurnal ini sangat lengkap dan mampu memberikan serta solusi
mengenai peranan koperasi dalam mendukung permodalan usaha kecil
dan mikro ( UKM)
2. Jurnal tersebut juga sudah diindeks oleh Garuda Indonesia , DOAJ, SINTA,
Google Scholar.
3. Jurnal tersebut sudah memiliki grade : Sinta 2
4. Metode penelitian yang dipaparkan dan digunakan juga mampu sesuai dengan
penelitian yang dilakukan dan mampu menjelaskan hasil penelitian dengan baik.
5. Penulis juga menggunakan pendapat-pendapat ahli dari berbagai referensi dari
beberapa sumber yang terpercaya.
6. Dari aspek tata bahasa, jurnal tersebut sudah sesuai dengan kaidah KBBI.
7. Jurnal tersebut juga sudah dibubuhi nomor ISSN.

1.1.2 Kelebihan Jurnal Pembanding


1. Isi jurnal sudah sangat bagus dan terperinci dengan baik.Isi dari jurnal ini sangat
lengkap dan mampu memberikan serta solusi mengenai analisis terhadap peranan
koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam dalam upaya pengembangan UMKM
di Kabupaten Malang.
2. Jurnal tersebut juga sudah diindeks oleh Garuda Indonesia , DOAJ, SINTA,
Google Scholar.
3. Jurnal tersebut sudah memiliki grade : Sinta 3
4. Metode penelitian yang dipaparkan dan digunakan juga mampu sesuai dengan
penelitian yang dilakukan dan mampu menjelaskan hasil penelitian dengan baik.
5. Penulis juga menggunakan pendapat-pendapat ahli dari berbagai referensi dari
beberapa sumber yang terpercaya.
6. Dari aspek tata bahasa, jurnal tersebut sudah sesuai dengan kaidah KBBI.
7. Jurnal tersebut juga sudah dibubuhi nomor ISSN.

12
1.2 KEKURANGAN JURNAL
1.2.1 Kekurangan Jurnal Utama
1. Jurnal tersebut tidak memaparkan hipotesis penelitian. Padahal hipotesis
sangat berguna untuk mendukung hasil dari penelitian yang ada.
2. Template jurnal tersebut juga tidak memaparkan kajian teoritis
1.2.2 Kekurangan Jurnal Pembanding
1. Jurnal tersebut tidak memaparkan hipotesis penelitian. Padahal hipotesis
sangat berguna untuk mendukung hasil dari penelitian yang ada.

13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan

Berdasarkan kedua artikel yang sudah kami baca dan kami review terkait dengan
Maka dapat kami simpulkan bahwa UKM di Indonesia memiliki potensi yang besar, namun
sekalipun potensinya sangat besar, masalah permodalan masih menjadi kendala utama bagi
UKM untuk tumbuh dan berkembang. Satu dari sekian permasalahan yang dihadapi oleh
Usaha Kecil dan Mikro (UKM adalah ketersediaan modal dan sulitnya akses permodalan
terhadap lembaga keuangan bank sebagai pemberi kredit modal usaha. Selama ini masih
banyak para pelaku usaha kecil dan mikro mendapatkan kredit modal usaha dari bank keliling
atau dari para pelepas uang dengan tingkat suku bunga yang tingggi dan memberatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbagai faktor yang menjadi penyebab belum
optimalnya peran koperasi dalam membantu pengembangan UKM melalui penyediaan modal
usaha. Koperasi memiliki peran yang cukup besar dalam membantu perkembangan UMKM
dan UKM terutama dalam permodalan. Sedangkan diketahui sekarang ini sangat banyak
kendala yang menghambat pengembangan koperasi. Berdasarkan kedua artikel yang kami
review sama-sama menyimpulkan bahwa koperasi belum maksimal dalam membantu UKM
terutama dalam pemberian modal, hal ini disebabkan oleh faktor sebagai berikut : rendahnya
kemampuan SDM, lemahnya tata kelola, dan belum optimalnya pembinaan dari pemerintah.

Saran
Melihat hasil penelitian tersebut hendaknya para stakeholders saling bekerja sama
terutama Pemerintah dan koperasi agar mampu membantu para pelaku UMKM dan UKM
dari segi permodalan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah & Darna. (2011). Peranan koperasi dalam mendukung permodalan usaha kecil
dan mikro (UKM). Jurnal. Ekonomi dan Bisnis.10(2),127-138.

Sarwoko,Endi.(2009). Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam


Dalam Upaya Pengembangan UMKM Di Kabupaten Malang . Jurnal Ekonomi
Modernisasi.5(3),172-188.

15

Anda mungkin juga menyukai