Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REPORT

MATAKULIAH SIG
PRODI S1 PTB-FT

NILAI SKOR:

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENENTUAN KAWASAN


WISATA PANTAI DI KOTA BITUNG
(Kumaat J. Ch, M. T. Lasut, A. Wantasen, 2017)

Nama : Christian Hadinata Simbolon


NIM : 5192411003
Dosen Pengampu : Edo Barlian, S.T., M.T.
Suhairiani, S.T., M.T.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis
Kelas : PTB Reguler A

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical
Journal Review ini. Critical Journal Review ini dibuat buat untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Sistem Informasi Geografis.
Critica Journal Review ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian tugas ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
tugas ini. Semoga Critical Journal Review ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Medan, November 2021

Mahasiswa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Tujuan Critical Journal Review ......................................................................................... 1
C. Manfaat Critical Journal Review ....................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL ...................................................................................... 2
A. Identitas Jurnal .................................................................................................................. 2
B. Ringkasan Isi Jurnal........................................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6
A. Relevansi jurnal dengan Karya-Karya dan Bidang Keahlian Penulis ............................... 6
B. Pokok-Pokok Argumentasi Penulis dalam Pendahuluan .................................................. 6
C. Pemilihan serta Cakupan Kajian Teori .............................................................................. 7
D. Keunggulan dan Kelemahan Jurnal ................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan........................................................................................................................ 8
B. SARAN.............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Critikal Journal Review merupakan tugas yang mengharuskan mahasiswa dalam
melihat, menganalisa, dan menilai sebuah journal dalam segi tampilan, penulisan, isi, dan
aspek tata bahasa journal tersebut.Sebagai penulis Critical Journal Review ini sangat
penting dalam mengembangkan kualitas jurnal tersebut. Penulis dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan jurnal yang ditulisnya.
Reviewers juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas jurnal. Pendapat yang
beragam dari Reviewers tidak dapat dipandang sebagai kritikan saja. Kritikan tersebut harus
bersifat membangun kualitas baik itu dari penampilan, penulisan, tata bahasa, maupun isi dari
jurnal tersebut. Dari kritikan yang beragam ini, Reviewers harus bertanggungjawab dalam
membuat Critical Journal Review. Untuk itulah sikap kehati-hatian dan kecermatan
merupakan hal terpenting dalam mereview. Jika mahasiswa terbiasa dalam mereview,
tentunya pengalaman dan pengetahuan seorang Reviewers menjadi bertambah.
B. Tujuan Critical Journal Review
Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) ini dibuat sebagai salah satu referensi
ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga
menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan di Universitas Negeri Medan.
C. Manfaat Critical Journal Review
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jurnal
atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
4. Mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis
yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi jurnal.

BAB II

1
RINGKASAN ISI JURNAL

A. Identitas Jurnal
1. Judul Artikel : Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan
Kawasan Wisata Pantai Di Kota Bitung
2. Nama Journal : Jurnal Ilmiah Platax
3. Edisi Terbit : 2017
4. Pengarang : Kumaat J. Ch, M. T. Lasut, A. Wantasen
5. Penerbit : Universitas Sam Ratulangi
6. Kota terbit : Manado
7. Vol and Pages : Vol. 1 No. 1, Page 10-20
8. E-ISSN : 2302-3589

B. Ringkasan Isi Jurnal


PENDAHULUAN
Pariwisata adalah salah satu industri dengan pertumbuhan paling cepat di seluruh
dunia. Menurut World Tourism Organization, pariwisata internasional tumbuh pada laju
sekitar 4% per tahun WTO (2000), sedangkan di Indonesia pertumbuhan diperkirakan
mencapai 8 % per tahun semenjak dikampanyekan Wonderful Indonesia dengan
mengandalkan local branding dari banyaknya destinasi wisata unggulan yang didominasi oleh
kondisi alamiah dengan mengandalkan keindahan alam (Kemenpar, 2016). Seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,sekarang lebih memudahkan para wisatawan
untuk menentukan destinasi wisatanya. Kondisi tersebut dapat dijadikan peluang bagi daerah
yang memiliki potensi wisata. Pemanfaatan potensi wisata akan memberikan dampak dalam
meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Kota Bitung adalah
merupakan kota industri khususnya industri perikanan tangkap, hakekatnya merupakan salah
satu indikator dari kemajuan di bidang perikanan dan kelautan, akan tetapi sektor primadona
lainnya yang juga menjadi pendukung di dalam meningkatkan perekonomian kota ini adalah
pariwisata. Kegiatan pariwisata memang memberikan dampak positif bagi perekonomian
daerah. Keberadaan pariwisata juga dapat menyerap tenaga kerja. Namun disisi lain aktivitas
pariwisata memberikan tekanan lingkungan. Berbagai aktivitas-aktivitas wisata akan
berpengaruh terhadap kondisi lingkungan pantai. Kemampuan pantai untuk mendukung
aktivitaswisatawan memiliki batasan toleransi. Pemanfaatan yang melebihi daya dukung

2
akan menyebabkan degradasi lingkungan. Pantai juga merupakan ekosistem yang rentan
terhadap berbagai perubahan lingkungan. Kegiatan pariwisata yang penuh aktivitas akan
berpengaruh terhadap kualitas perairan pantai yang berpotensi terhadap pencemaran.

KAJIAN TEORI
1. Elyazar et al. (2007) menyatakan bahwa aktivitas hotel dan restoran, pemukiman dan
nelayan berpotensi menghasilkan limbah terbesar yang bersumber dari aktivitas rumah
tangga. Limbah berbahan kimia terbanyak digunakan oleh hotel/ restoran, pemukiman
dan industri, sedangkan perdagangan dan jasa paling banyak menggunakan bahan kimia
pencemar.
2. Dalam perkembangannya sekitar tahun 1980an, konsep ekowisata dipopulerkan
sebagai perjalanan wisata berbasis pada alam yang mengandung dimensi learning dan
pesan pembangunan berkelanjutan (Weaver 2001), sedangkan menurut UU Nomor 10
tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata
yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
3. Hasil penelitian Thielea et al. (2005) menyatakan bahwa adanya hubungan antara
peningkatan atau pengembangan wisata pesisir dengan kualitas hidup yang dirasakan
masyarakat semakin menurun. Hubungan tersebut bertentangan dengan presepsi umum
wisata pantai yang merupakan keuntungan bagi daerah dan mengembangkan
masyarakat.
4. Kocasoy (1989) yang menyatakan bahwa setiap pengembangan wisata tanpa
pembangunan infrastruktur dengan pengendalian pencemaran terutama sistem
penampungan air limbah dan pabrik pengolahannya pasti akan menghasilkan dampak
negatif terhadap pencemaran laut dan merugikan kesehatan manusia

METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan :
Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu: Citra Alos Pankromatik
yang sudah dikoreksi secara radiometric dan geometric sedangkan peta adalah peta digital
yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk Kota Bitung. Survey
lapangan dilakukan antara lain dengan melakukan pengamatan pasang surut yang dikukur

3
berupa seial data dengan lama amatan selama 15 hari yang kemudian di analisis dengan
metoda admiralty untuk mendapatkan nilai elevasi pasang surut dilokasi penelitian
(Poerbandono dan Junarsah, 2005). Bathimetri lokasi penelitian di lakukan survey dengan
melakukan pengukuran kedalaman pada setiap titik-titik tetap dengan echosounder oleh
Kvernevik et al (2002)sedangkan untuk koordinat penelitian menggunakan GPS Garmin 60x.
Substrat dasar perairan, komposisi terumbu karang, ikan karang sebagai data sekunder
dimana datadata ini telah tersedia dari surveysurvey sebelumnya.
Data dan Informasi :
Yang diperlukan Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data sekunder dan
primer.

Analisa Data Analisis


Kesesuaian kawasan (spasial) analisis kesesuaian kawasan dilakukan dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), yaitu sistem informasi geospasial berbasis
komputer dengan melibatkan perangkat lunak Arc GIS 10.1.
Analisis Tabular
Kesesuaian adalah faktor-faktor pembatas ekologis bagi suatu peruntukan secara
berkesinambungan

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Keadaan Umum Lokasi
Secara astronomis wilayah Kota Bitung berada di antara 1o23’23’’ Lintang Utara –
1o35’39’’ Lintang Utara dan 125o1’43’’ Bujur Timur – 125o18’13’’ Bujur Timur dengan
luas wilayah daratan sekitar 31.350,35 Ha (313,50 Km²). Batas-batas wilayah Kota Bitung
secara geografis menunjukkan bahwa disebelah Utara berbatasan langsung dengan
Kecamatan Likupang yang secara administrative sudah masuk dalam Kabupaten Minahasa
Utara dan dengan sebagian Laut Maluku dan sebagian Laut Sulawesi. Bagian Timur Kota
Bitung, berbatasan dengan Pulau Lembeh dan Laut Maluku. Demikian pula pada sisi Selatan
masih berbatasan dengan Laut Maluku dan sebagian paparan insular bagian timur Minahasa.
Pada sisi Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Minahasa Utara tepatnya dengan
Kecamatan Kauditan.

B. Zona Pariwisata Pantai


4
Pada tahap awal ditentukan batas kawasan untuk pariwisata. Pertimbangannya
didasarkan pada pengamatan beberapa peta, seperti peta tata ruang, tata guna lahan serta
keinginan pemerintah daerah atas ruang tersebut. Di dalam parameter ini mengandung
kriteria-kriteria yang berfungsi untuk menentukan kelas kesesuaian. Parameter yang
digunakan untuk keperluan pariwisata tergantung dari jenis pariwisata. Dalam konteks ini,
parameter yang digunakan merupakan adaptasi dari matriks kesesuaian yang digunakan oleh
Badan Informasi Geografi (BIG), yakni pariwisata pantai yang lebih dikaitkan dengan
rekreasi bahari seperti diving, snorkeling dan kegiatan lainnya untuk melihat keindahan
taman laut. Sedangkan pariwisata pantai dikaitkan dengan kegiatan rekreasi di sekitar pantai
seperti berjemur, bermain pasir, olahraga pantai, bermain air, berenang dan berperahu di
sekitar pantai. Parameter yang disusun untuk keperluan pariwisata pantai seperti berjemur,
bermain pasir, olah raga pantai, bermain air, berenang maupun berperahu di sekitar pantai.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan dengan aplikasi SIG di Kota Bitung,
dengan metode overlay pembobotan dan skoring terdapat kawasan yang sangat sesuai untuk
wisata pantai adalah seluas 376.76 ha atau 5.87 % dari wilayah yang diteliti.
Saran
Perlu adanya penambahan data lewat survey dilapangan yang lebih detil dan presisi
menambahkan teknologi pada daerah wisata pantai sesuai marjinal sehingga dapat meningkat
menjadi sesuai dan perlu dilakukan penelitian lanjutan pada kawasan yang belum
mempunyai data.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Relevansi jurnal dengan Karya-Karya dan Bidang Keahlian Penulis


Adapun Relevansi antara topik jurnal dengan karya-karya dan Bidang Keahlian
Penulis adalah Terdapat relevansi antara tiap topik jurnal terhadap bidang keahlian penulis,
dimana pada identitas jurnal tertera:
1. Kumaat J.Ch merupakan bagian dari Program Studi Ilmu akuatik, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Sam Ratulangi Universitas Manado
2. M.T Lasut2 dan A Wantasen merupakan penulis jurnal dari Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Sam Ratulangi Universitas Manado
3. Nasobi Niki Suma Dosen Geografi Prodi Tadris IPS, merupakan bagian dari
akademisi pada prodi Tadris IPS, pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
IAIN Jember

B. Pokok-Pokok Argumentasi Penulis dalam Pendahuluan


Adapun pokok-pokok Argumen Penulis didalam pendahuluan sebagai berikut:
1. Pariwisata adalah salah satu industri dengan pertumbuhan paling cepat di seluruh
dunia. Menurut World Tourism Organization, pariwisata internasional tumbuh
pada laju sekitar 4% per tahun WTO (2000), sedangkan di Indonesia pertumbuhan
diperkirakan mencapai 8 % per tahun semenjak dikampanyekan Wonderful
Indonesia dengan mengandalkan local branding dari banyaknya destinasi wisata
unggulan yang didominasi oleh kondisi alamiah dengan mengandalkan keindahan
alam (Kemenpar, 2016).
2. Pemanfaatan potensi wisata akan memberikan dampak dalam meningkatkan
pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
3. Pantai juga merupakan ekosistem yang rentan terhadap berbagai perubahan
lingkungan. Kegiatan pariwisata yang penuh aktivitas akan berpengaruh terhadap
kualitas perairan pantai yang berpotensi terhadap pencemaran (Machado dan
Mourato, 2002).
4. Jember merupakan daerah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Secara
geografis Jember berada di sebelah tenggara (± 200 km) Kota Surabaya.
5. Potensi pesisir selatan dan kelautan Kabupaten Jember sangat bervariasi. Secara
genetik, wilayah kepesisiran (coastal area) merupakan bentanglahan yang dimulai

6
dari garis batas wilayah laut (sea) yang ditandai oleh terbentuknya zona pecah
gelombang (breakers zone) ke arah darat hingga pada suatu bentang lahan yang
secara genetik pembentukannya masih dipengaruhi oleh aktivitas marin, seperti
dataran aluvial kepesisiran.
6. Potensi-potensi tersebut nyatanya belum sepenuhnya dioptimalkan secara baik
oleh masyarakat pesisir Jember. Jumlah warga miskin di Indonesia (termasuk
Jember) sebagian besar merupakan masyarakat pesisir.
7. Pemanfaatan informasi geospasial dapat menjadi solusi untuk mengenalkan titik-
titik wisata di Pesisir Puger. Selama ini Puger hanya terkenal dengan pelabuhan
penangkapan ikan dan Pantai Pancernya saja.

C. Pemilihan serta Cakupan Kajian Teori


Adapun Literatur yang digunakan dalam penulisan dari kedua jurnal adalah dilihat
dari jurnal utama hanya 3 yang memiliki pustaka yang dibawah tahun 2000 yag diambil dari
beberapa jurnal yang telah diterbitkan sebelumnya. Dengan hal ini merupakan sebuah
langkah pembaharuan penelitian yang terlebih dahulunya, sehingga membuat penelitian baru
nanti memberikan informasi yang lebih baru dan yang akan sangat bermafaat bagi seorang
pembaca.

D. Keunggulan dan Kelemahan Jurnal


Keunggulan Jurnal :
1. Dengan adanya sistem informasi geografis kita dapat mengetahui tentang adanya
posisi yang strategis untuk membuka suatu tempat untuk berpariwisata. Pengunjung
yang datang baik dalam negeri maupun luar negeri.
2. Dengan adanya SIG kita dapat mengetahui posisi yang cocok untuk membuaka
tempat wisata dan menambah prekonomian negara.
3. Indonesia memang kaya dengan sumber daya alam. Dengan adanya SIG kita dapat
mengelola sumber daya alam yang ada diIndonesia.

Kelemahan Jurnal Utama :


1. Penelitian ini masih sangat sederhana
2. Penelitian ini juga memiliki sedikit sumber
3. Penelitian ini masih belum lengkap tetapi bisa digunakan untuk contoh penelitian
relevan.

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan dengan aplikasi SIG di Kota Bitung,
dengan metode overlay pembobotan dan skoring terdapat kawasan yang sangat sesuai untuk
wisata pantai adalah seluas 376.76 ha atau 5.87 % dari wilayah yang diteliti. Informasi
geospasial dapat digunakan sebagai sarana memperkenalkan potensi wisata di pesisir Puger
Kabupaten Jember. Pesisir Puger memiliki tipologi pesisir Marine Deposition Coast yang
cocok untuk dimanfaatkan sebaagai obyek wisata. Dengan menggunakan bantuan informasi
geospasial diketahui bahwa obyek/spot wisata di Pesisir Puger terddiri dari 9, yaitu: (1) Spot
Wisata JLS dan Mercusuar, (2) Obyek Wisata Bukit Pasir, (3) Spot Wisata Muara Sungai
Bedadung, (4) Obyek Wisata Pantai Pancer, (5) Spot Wisata Breakwater Puger, (6) Spot
Wisata pelabuhan dan Pasar Ikan, (7) Spot Wisata Pulau Kacang, (8) Spot Kolam Renang Air
Gunung Alami, dan (9) Obyek Wisata Pantai Kucur.

B. SARAN
Perlu adanya penambahan data lewat survey dilapangan yang lebih detil dan presisi
menambahkan teknologi pada daerah wisata pantai sesuai marjinal sehingga dapat meningkat
menjadi sesuai dan perlu dilakukan penelitian lanjutan pada kawasan yang belum mempunyai
data. Saran ditujukan kepada masyarakat puger dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jember untuk lebih mengelola potensi wisata Pesisir Puger secara lebih baik lagi. Sehingga
obyek/spot wisata dapat berdaya saing dengan obyek wisata pantai lain. Selanjutnya,
obyek/spot wisata ini masih bisa bertambah sesuai dengan dinamika masyarakat dan din
amika kepesisiran di daerah Puger.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax.

Anda mungkin juga menyukai