MATAKULIAH SIG
PRODI S1 PTB-FT
NILAI SKOR:
Mahasiswa
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critikal Journal Review merupakan tugas yang mengharuskan mahasiswa dalam
melihat, menganalisa, dan menilai sebuah journal dalam segi tampilan, penulisan, isi, dan
aspek tata bahasa journal tersebut.Sebagai penulis Critical Journal Review ini sangat
penting dalam mengembangkan kualitas jurnal tersebut. Penulis dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan jurnal yang ditulisnya.
Reviewers juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas jurnal. Pendapat yang
beragam dari Reviewers tidak dapat dipandang sebagai kritikan saja. Kritikan tersebut harus
bersifat membangun kualitas baik itu dari penampilan, penulisan, tata bahasa, maupun isi dari
jurnal tersebut. Dari kritikan yang beragam ini, Reviewers harus bertanggungjawab dalam
membuat Critical Journal Review. Untuk itulah sikap kehati-hatian dan kecermatan
merupakan hal terpenting dalam mereview. Jika mahasiswa terbiasa dalam mereview,
tentunya pengalaman dan pengetahuan seorang Reviewers menjadi bertambah.
B. Tujuan Critical Journal Review
Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) ini dibuat sebagai salah satu referensi
ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga
menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan di Universitas Negeri Medan.
C. Manfaat Critical Journal Review
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jurnal
atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
4. Mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis
yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi jurnal.
BAB II
1
RINGKASAN ISI JURNAL
A. Identitas Jurnal
1. Judul Artikel : Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan
Kawasan Wisata Pantai Di Kota Bitung
2. Nama Journal : Jurnal Ilmiah Platax
3. Edisi Terbit : 2017
4. Pengarang : Kumaat J. Ch, M. T. Lasut, A. Wantasen
5. Penerbit : Universitas Sam Ratulangi
6. Kota terbit : Manado
7. Vol and Pages : Vol. 1 No. 1, Page 10-20
8. E-ISSN : 2302-3589
2
akan menyebabkan degradasi lingkungan. Pantai juga merupakan ekosistem yang rentan
terhadap berbagai perubahan lingkungan. Kegiatan pariwisata yang penuh aktivitas akan
berpengaruh terhadap kualitas perairan pantai yang berpotensi terhadap pencemaran.
KAJIAN TEORI
1. Elyazar et al. (2007) menyatakan bahwa aktivitas hotel dan restoran, pemukiman dan
nelayan berpotensi menghasilkan limbah terbesar yang bersumber dari aktivitas rumah
tangga. Limbah berbahan kimia terbanyak digunakan oleh hotel/ restoran, pemukiman
dan industri, sedangkan perdagangan dan jasa paling banyak menggunakan bahan kimia
pencemar.
2. Dalam perkembangannya sekitar tahun 1980an, konsep ekowisata dipopulerkan
sebagai perjalanan wisata berbasis pada alam yang mengandung dimensi learning dan
pesan pembangunan berkelanjutan (Weaver 2001), sedangkan menurut UU Nomor 10
tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata
yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
3. Hasil penelitian Thielea et al. (2005) menyatakan bahwa adanya hubungan antara
peningkatan atau pengembangan wisata pesisir dengan kualitas hidup yang dirasakan
masyarakat semakin menurun. Hubungan tersebut bertentangan dengan presepsi umum
wisata pantai yang merupakan keuntungan bagi daerah dan mengembangkan
masyarakat.
4. Kocasoy (1989) yang menyatakan bahwa setiap pengembangan wisata tanpa
pembangunan infrastruktur dengan pengendalian pencemaran terutama sistem
penampungan air limbah dan pabrik pengolahannya pasti akan menghasilkan dampak
negatif terhadap pencemaran laut dan merugikan kesehatan manusia
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan :
Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu: Citra Alos Pankromatik
yang sudah dikoreksi secara radiometric dan geometric sedangkan peta adalah peta digital
yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk Kota Bitung. Survey
lapangan dilakukan antara lain dengan melakukan pengamatan pasang surut yang dikukur
3
berupa seial data dengan lama amatan selama 15 hari yang kemudian di analisis dengan
metoda admiralty untuk mendapatkan nilai elevasi pasang surut dilokasi penelitian
(Poerbandono dan Junarsah, 2005). Bathimetri lokasi penelitian di lakukan survey dengan
melakukan pengukuran kedalaman pada setiap titik-titik tetap dengan echosounder oleh
Kvernevik et al (2002)sedangkan untuk koordinat penelitian menggunakan GPS Garmin 60x.
Substrat dasar perairan, komposisi terumbu karang, ikan karang sebagai data sekunder
dimana datadata ini telah tersedia dari surveysurvey sebelumnya.
Data dan Informasi :
Yang diperlukan Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data sekunder dan
primer.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
dari garis batas wilayah laut (sea) yang ditandai oleh terbentuknya zona pecah
gelombang (breakers zone) ke arah darat hingga pada suatu bentang lahan yang
secara genetik pembentukannya masih dipengaruhi oleh aktivitas marin, seperti
dataran aluvial kepesisiran.
6. Potensi-potensi tersebut nyatanya belum sepenuhnya dioptimalkan secara baik
oleh masyarakat pesisir Jember. Jumlah warga miskin di Indonesia (termasuk
Jember) sebagian besar merupakan masyarakat pesisir.
7. Pemanfaatan informasi geospasial dapat menjadi solusi untuk mengenalkan titik-
titik wisata di Pesisir Puger. Selama ini Puger hanya terkenal dengan pelabuhan
penangkapan ikan dan Pantai Pancernya saja.
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan dengan aplikasi SIG di Kota Bitung,
dengan metode overlay pembobotan dan skoring terdapat kawasan yang sangat sesuai untuk
wisata pantai adalah seluas 376.76 ha atau 5.87 % dari wilayah yang diteliti. Informasi
geospasial dapat digunakan sebagai sarana memperkenalkan potensi wisata di pesisir Puger
Kabupaten Jember. Pesisir Puger memiliki tipologi pesisir Marine Deposition Coast yang
cocok untuk dimanfaatkan sebaagai obyek wisata. Dengan menggunakan bantuan informasi
geospasial diketahui bahwa obyek/spot wisata di Pesisir Puger terddiri dari 9, yaitu: (1) Spot
Wisata JLS dan Mercusuar, (2) Obyek Wisata Bukit Pasir, (3) Spot Wisata Muara Sungai
Bedadung, (4) Obyek Wisata Pantai Pancer, (5) Spot Wisata Breakwater Puger, (6) Spot
Wisata pelabuhan dan Pasar Ikan, (7) Spot Wisata Pulau Kacang, (8) Spot Kolam Renang Air
Gunung Alami, dan (9) Obyek Wisata Pantai Kucur.
B. SARAN
Perlu adanya penambahan data lewat survey dilapangan yang lebih detil dan presisi
menambahkan teknologi pada daerah wisata pantai sesuai marjinal sehingga dapat meningkat
menjadi sesuai dan perlu dilakukan penelitian lanjutan pada kawasan yang belum mempunyai
data. Saran ditujukan kepada masyarakat puger dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jember untuk lebih mengelola potensi wisata Pesisir Puger secara lebih baik lagi. Sehingga
obyek/spot wisata dapat berdaya saing dengan obyek wisata pantai lain. Selanjutnya,
obyek/spot wisata ini masih bisa bertambah sesuai dengan dinamika masyarakat dan din
amika kepesisiran di daerah Puger.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax.