Anda di halaman 1dari 29

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK.AKT KEUANGAN 1

PRODI S1 PENDIDIKAN
AKUNTANSI

NILAI :

CRITICAL JURNAL REVIEW

Nama : Winni rahmayani br depari

Nim : 7202442007

Dosen pengampu : SAUT M SILABAN

TUTI SRIWENDARI

Mata kuliah : AKUNTANSI KEUANGAN 1

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmatnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunaan makalah ini atas pemenuhan tugas CRITICAL
JURNAL REVIEW Mata kuliah pengantar AKUNTANSI KEUANGAN 1 dalam bentuk
maupun isinya sederhana.semoga tugas ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedomanbagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca khusus nya saya sebagai mahasiswa , sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik dan dapat belajar dalam
mengerjakan tugas KKNI dengan baik

Tugas ini saya akui masih banyak kekurangan karna pengalaman yang saya miliki sangat
kurang.oleh karna itu saya harapkankepada pembaca untuk memberikan masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehinga tugas- tugas KKNI saya lebih
baik sebelumnya

Medan mei 2020

periview
DAFTAR PUSTAKA
KataPengantar.........................................................................................................i
Dafar Isi...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR..............................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan CJR.........................................................................................1
1.3 Manfaat CJR......................................................................................................1
BAB II RINGKASAN JURNAL.....................................................................................2
2.1 Identitas Jurnal...............................................................................................2
2.1.1 Identitas Jurnal 1.........................................................................................2
2.1.2 Identitas Jurnal 2.........................................................................................7
2.1.3 Inditas Jurnal 3
BAB III PERBANDINGAN.......................................................................................11
3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal……………...................................................11
3.1.1 Kelebihan Jurnal........................................................................................11
3.1.2 Kekurangan Jurnal……………........................................................................11
BAB IV PENUTUP..................................................................................................12
4.1 Kesimpulan...................................................................................................12
4.1.1 Kesimpulan Jurnal 1...................................................................................12
4.1.2 Kesimpulan Jurnal 2…………………………………………………………………………………12
4.1.3 Kesimpulan Jurnal 3...................................................................................12
4.2 Saran............................................................................................................13
4.2.1 Saran Jurnal 1............................................................................................13
4.2.2 Saran Jurnal 2............................................................................................13
4.2.2 Saran Jurnal 3………………………………………………………………………………………….14
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.Terdapat beberapa
hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat
email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang beris dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka. Langkah penting dalam mereview sebuah
jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi,
mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal
review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai
acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode
yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data,
dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan
dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari
jurnal. Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal,seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut.Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkanoleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan namapenulis serta alamat
email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisiringkasan dari isi jurnal,
introduction,metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.Langkah penting dalam mereview sebuah
jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan,mengemukakan bagian diskusi,
mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal
review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai
acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode
yang digunakan, subjek penelitian,teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan
analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan
memberikandeskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

2 Tujuan Penulisan CJR

 Memenuhi tugas mata kuliah Akutansi keuangan .


 Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
 Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal

.3 Manfaat CJR
- Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
- Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.

3 Manfaat CJR

 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
 Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
BAB II

RINGKASAN JURNAL

2.1 Identitas Jurnal

2.1.1 Identitas Jurnal 1

Judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akseptabilitas Penggunaan


Uang Digital Pada Masyarakat Kota Yogyakarta
Halaman 23 halaman
Tahun 2010
Penulis Taufan Adi Kurniawan1 dan Supeni Endahjati2
Abstrak
Uang elektronik atau e-money bukanlah hal baru di dunia industri.
Pemerintah Indonesia sebagai regulator memiliki aturan perizinan
yang jelas untuk penggunaan uang digital dalam kehidupan
sehari-hari
transaksi, dalam beberapa tahun terakhir masyarakat pada
umumnya mulai perlahan beralih dari uang fisik ke uang
elektronik, baik untuk berbelanja, membayar rekening,
menggunakan jasa tol dan
berbagai tujuan lainnya. Sementara itu, sebagian masyarakat
lainnya masih enggan beralih dari uang fisik ke uang elektronik
karena beberapa alasan, seperti alasan keamanan data,
uang elektronik tidak berbentuk, alasan hukum agama dan lain
sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan uang
elektronik dalam transaksi sehari-hari di Yogyakarta
masyarakat kota dengan menggunakan model penerimaan
teknologi (TAM) dengan variabel norma subjektif (SN, persepsi
kegunaan (POU), persepsi kenyamanan (PU), sikap pengguna
(ATU),
behavioral interest (BEI) dan actual use (ACU). Penelitian ini
bersifat kuantitatif dengan menggunakan purposive
kenyamanan pengambilan sampel.
Subjek Penelitian

Ringkasan Perusahan Yogyakarta

Indonesia telah mengadopsi pembayaran uang elektronik selama


lebih dari satu dekade sebelumnya, hanya saja dengan munculnya
perusahaan berbasis teknologi seperti sepeda motor,
Tokopedia dan lainnya membuat penggunaan uang elektronik
semakin hari semakin meningkat. Pemerintah melalui Bank
Indonesia telah membuat peraturan tentang perizinan uang
elektronik
melalui PBI No. 11/12/PBI/2009. Bahkan pemerintah telah
memperbaharui peraturan tentang uang elektronik dengan PBI
No. 20/6/PBI/2018[7] agar masyarakat dan industri pengguna
uang elektronik tidak khawatir dengan jaminan keamanannya.
Masyarakat Indonesia unik karena adanya gap in gap
Kemampuan masyarakat Indonesia sangat besar, misalnya
masyarakat Jakarta sudah terbiasa dengan segala aktivitas yang
berpusat pada ponsel saat berada di ujung timur Indonesia,
Sebagian orang Papua masih belum mengetahui tentang ponsel.
Mirip dengan
kesenjangan yang ada di Yogyakarta, sebagian masyarakat
terutama anak muda sudah terbiasa
dengan penggunaan telepon seluler sementara beberapa generasi
tua bahkan masih buta huruf. Dengan alasan tersebut, penelitian
ini menganalisis faktor-faktor penerimaan masyarakat terhadap
penggunaan uang elektronik dengan menggunakan model
TAM dari Davis [2] menggunakan norma subjektif sebagai
variabel eksternal.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan mengambil sampel
masyarakat Yogyakarta dengan metode convenience purposive
sampling.
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe studi kasus intrinsik. Penelitian


dilakukan karena minat atau perhatian untuk kasus khusus. Jenis
penelitian studi kasus intrinsik menuntut peneliti untuk
memahami kasus secara utuh, tanpa harus menghasilkan konsep
atau teori atau tanpa upaya untuk menggeneralisasi (Poerwandari,
2011). Teknik data mining yang digunakan dalam penelitian ini
adalah melalui wawancara mendalam dengan menggunakan
pedoman umum yaitu pedoman wawancara yang sangat umum,
yang meliputi masalah-masalah yang harus diliput tanpa
menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk
pertanyaan yang eksplisit (Patton, 1990 dalam Poerwandari 2011).
Teknik analisis data yang digunakan adalah open coding, axial
coding, dan selective coding (Strauss dan Corbin, 1990 dalam
Poerwandari, 2011).
Penelitian ini menggunakan uji coba untuk menguji validitas dan
reliabilitas dengan
menyebarkan kuesioner percontohan kepada 25 responden yang
memiliki latar belakang pendidikan
mulai dari SMA hingga pensiunan yang berasal dari berbagai
daerah di luar kota Yogyakarta.
Kuesioner yang telah diisi kemudian akan diproses menggunakan
SEM-PLS dengan perangkat
Software Smart PLS versi 3.2.7, berikut hasil yang didapat setelah
dilakukan pengolahan data:
dua parameter utama yang dibangun adalah pengujian validitas
Hasil dan konstruk dan pengujian.
Pembahasan
konstruk konsistensi internal (keandalan).
1. Uji validitas konstruk
Uji validitas konstruk secara umum dapat diukur dengan
parameter loading score dalam model
penelitian (rule of thumb> 0,5) dan menggunakan parameter AVE
(Average Variance)
Diekstraksi). Semua variabel penelitian seperti SN (Subjective
Norms), POU (Persepsi
Kegunaan), PEU (Perceived Ease of Use), ATU (Sikap
Pengguna), IDX (Minat
Perilaku), ACU (Penggunaan Nyata) menunjukkan nilai lebih
besar dari 0,5
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach's Alpha dan nilai
Composite Reliability.
Suatu konstruk disebut reliabel jika nilai Cronbach's Alpha harus
> 0,6 dan nilai Komposit
Keandalan harus > 0,7. Tabel 4.1 menunjukkan nilai SN
(Subjective Norm), variabel POU
(Perceived Usability), PEU (Perceived Ease of Use), ATU (User
Attitude),
IDX (Behavioral Interest), ACU (Real Use) berada pada nilai di
atas 0,7.
2.1. Identitas Jurnal 2

Ringkasan dari Setiap Bagian Journal

Judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Komputerisasi Akuntansi
Hal 25
Tahun 2005
Penulis Heri Ribut Yuliantoro dan Zainal Arifin Reynaldo Penelitian ini
Abstrak bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan kosakata
Bahasa Inggris dalam bidang Akuntansi terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi dengan pemahaman Akuntansi sebagai
pemoderasi. Data penelitian ini menggunakan data hasil pengisian
kuesioner dan data nilai akademik dari 58 responden. Model
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan kosakata Bahasa
Inggris dalam bidang Akuntansi tidak berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar komputerisasi akuntansi. Selanjutnya,
penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemahaman Akuntansi
memiliki pengaruh
signifikan sebagai pemoderasi hubungan kemampuan kosakata
Bahasa Inggris dalam bidang Akuntansi terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi.
Komputerisasi Akuntansi
Subjek Penelitian

Ringkasan dari Setiap Bagian Journal

Ringkasan Perkuliahan komputerisasi akuntansi pada Program Studi


Akuntansi Politeknik Caltex Riau
menjadi salah satu program kuliah unggulan pada kampus yang
berbasis teknologi informasi ini.
Tingkat hasil belajar Komputer akuntansi dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya yang
diduga kuat adalah pemahaman kosakata bahasa Inggris dalam
akuntansi. Hal ini dikarenakan
program komputer yang digunakan pada pembelajaran komputer
akuntansi menggunakan Bahasa
Inggris. Selain itu, pemahaman terhadap pengantar akuntansi
diduga memperkuat pengaruh
pemahaman kosakata Bahasa Inggris dalam akuntansi terhadap
tingkat hasil seorang mahasiswa
dalam mengikuti perkuliahan komputerisasi. Penelitian ini penting
dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui: (1) Pengaruh pemahaman kosakata bahasa Inggris
dalam akuntansi terhadap hasil
belajar komputerisasi akuntansi (2) Pengaruh moderasi
pemahaman pengantar akuntansi terhadap
pengaruh pemahaman kosakata Bahasa Inggris dalam akuntansi
terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi, apakah memperkuat atau memperlemah.
Pengujian penelitian ini
menjadi berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
umumnya menggunakan
responden pada siswa sekolah menengah kejuruan. Dalam
penelitian responden penelitian
dikembangkan pada mahasiswa dengan kekhususan pada
mahasiswa vokasi dengan
pertimbangan selain semakin kuatnya penguasaaan kosa kata pada
Bahasa Inggris, mahasiswa
vokasi juga dibekali analisis dalam penggunaan aplikasi
kompterisasi akuntansi. Hasil dari
penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terkait dengan
peningkatan cara pembelajaran
bahasa Inggris dan pengantar akuntansi agar pemahaman
mahasiswa terhadap perkuliahan
komputerisasi akuntansi menjadi lebih meningkat. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan Lukmaningrum & Rochmawati
meneliti pengaruh
pemahaman kosakata Bahasa Inggris terhadap hasil belajar
Komputerisasi Akuntansi Manufaktur
pada siswa SMKN 1 Lamongan menyimpulkan bahwa hasil
belajar komputerisasi akuntansi
dipengaruhi pemahaman kosakata Bahasa Inggris baik secara
parsial ataupun simultan [6]. Selain
itu, penelitian yang dilakukan Maulidah juga menunjukkan hasil
bahwa penguasaan kosakata
Bahasa Inggris dalam Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar komputer akuntasi
[7]. Penelitian oleh Pradhana & Latifah juga menyimpulkan hal
yang sama, bahwa penguasaan
kosakata Bahasa Inggris dalam Akuntansi berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar komputer
akuntasi [11].
Penelitian mengenai pemahaman kosakata Bahasa Inggris
terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi menjadi sangat penting, hal ini
dikarenakan komputerisasi akuntansi
sudah menjadi tuntutan dalam pengelolaan data keuangan dan
akuntansi. Pemahaman
komputerisasi akuntansi yang baik juga menggambarkan
pemahaman konsep dasar akuntansi
yang baik [8]. Moderasi Pemahaman Pengantar Akuntansi
Beberapa penelitian terbukti bahwa pemahaman kosakata Bahasa
Inggris berpengaruh
terhadap hasil belajar komputerisasi akuntansi. Penelitian yang
lain juga membuktikan adanya
variabel lain yang mempengaruhi pemahaman kosakata bahasa
Inggris sebagai salah satu faktor
yang berpengaruh terhadap hasil belajar komputerisasi akuntansi
[4], [9], [13], [15]. Diantara
yang diduga kuat sebagai pemoderasi dari variabel pemahaman
kosakata Bahasa Inggris adalah Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Komputerisasi Akuntansi
23
Pemahaman Pengantar Akuntansi [5], [10]. Hal ini menjadi
Metode Penelitian
dugaan kuat karena dengan
pemahaman Pengantar Akuntansi yang baik, maka akan
meningkatkan pengaruh pemahaman
kosakata Bahasa Inggris terhadap hasil belajar komputerisasi
akuntansi.

Jenis dan Sumber Data


Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
karena data dari penelitian
ini berupa angka-angka yang nantinya akan dianalisis
menggunakan statistik [14]. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak
58 responden. Pengumpulan
data dilakukan dengan tes dan dokumentasi. Dalam penelitian ini
Uji hipotesis menggunakan uji
regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software
WarpPLS. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel penelitian dependen
dalam suatu penelitian. Penelitian ini adalah penelitian yang
menggunakan metode ex-post facto.
Penelitian ex-post facto adalah penelitian yang dilakukan untuk
meneliti suatu perubahan
variabel-variabel yang telah terjadi dan yang diselidiki sudah
berpengaruh terhadap variabel lain
serta mengetahui faktor-faktor atau sebab akibat yang
menyebabkan timbulnya kejadian tersebut
[3]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas yaitu kemampuan
kosakata Bahasa Inggris dalam bidang akuntansi (X1), moderasi
variabel pemahaman pengantar
akuntansi (X2) terhadap hasil belajar komputerisasi akuntansi (Y).
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa angkatan
tahun 2019 yang sedang
mempelajari komputerisasi akuntansi saat penelitian ini dilakukan
dengan jumlah mahasiswa 58
orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yakni
teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel [14].
Defenisi Operasional Variabel
Masing-masing implementasi dari variabel dalam penelitian ini
dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Variabel Dependen
Qudratullah [16] menjelaskan Variabel dependen adalah variabel
yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena variabel bebas terhadap perubahan.
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah hasil belajar komputerisasi akuntansi. Hasil belajar ini
diukur berdasarkan nilai akhir
mahasiswa pada Mata Kuliah Komputerisasi Akuntansi.
Variabel Independen
Supranto [17] menjelaskan Variabel independen adalah variabel
yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen
pada penelitian ini adalah
Pemahaman Kosakata Bahasa Inggris. Variabel Pemahaman
kosakata Bahasa Inggris adalah
kemampuan responden dalam pemahaman kosakata bahasa
inggris untuk istilah-istilah yang
sering muncul pada aplikasi komputerisasi akuntansi. Variabel ini
diukur berdasarkan nilai
kuesioner kosa kata Bahasa Ingris untuk akuntansi yang dirancang
berdasarkan referensi pada
aplikasi Zahir Accounting.
Variabel Moderasi
Variabel moderasi pada penelitian ini adalah Pemahaman
Pengantar Akuntansi. Variabel
Pemahaman pengantar akuntansi adalah kemampuan responden
dalam pemahaman akuntansi
sebagai pengantar. Variabel ini diukur berdasarkan nilai pengantar
akuntansi. Dalam penelitian
ini variabel pengantar akuntansi diduga kuat menjadi variabel
pemoderasi hubungan antara
variabel pemahaman kosakata Bahasa Inggris terhadap variabel
hasil belajar komputerisasi
akuntansi.
Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pada kegiatan belajar mengajar komputerisasi akuntansi
digunakan aplikasi
komputerisasi akuntansi yang menggunakan berbagai istilah
Bahasa Inggris baik pada menu
aplikasi dan penamaan akun yang digunakan. Dengan
kemampuan kosakata Bahasa Inggris
yang baik maka hasil belajar dari komputerisasi akuntansi akan
menjadi lebih baik. Dengan
demikian Hipotesis pertama pada penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
H1 = Kemampuan kosakata Bahasa Inggris dalam bidang
akuntansi mempengaruhi hasil belajar
Hasil dan
komputerisasi akuntansi
Pembahasan
Pada hubungan antara pemahaman Bahasa Inggris terhadap hasil
belajar komputerisasi
diduga terdapat variabel yang memoderasi. Variabel tersebut
adalah pemahaman pengantar
akuntansi. Pemahaman akuntansi yang baik akan meningkatkan
pengaruh kemampuan kosakata
Bahasa Inggris terhadap hasil belajar dari komputerisasi
akuntansi. Dengan demikian Hipotesis
kedua pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H2 = Pemahaman Pengantar Akuntansi memoderasi hubungan
antara kemampuan kosakata
Bahasa Inggris dalam bidang akuntansi terhadap hasil
belajar komputerisasi akuntansi

Analisis Data
Berdasarkan data yang diperoleh dan diolah dari 58 responden
didapatkan hasil uji model
fit didapat nilai P value untuk Average Path Coefficient (APC)
menunjukkan angka 0,028 dimana
nilai tersebut berada dibawah 0,05. Begitu juga dengan nilai
Average Variance Inflation Factor
(AVIF) yang menunjukkan angka 1,547 dimana angka tersebut
berada dibawah angka 5, yang
berarti model penelitian dapat diterima dan ideal karena juga
masih dibawah 3,3. Dengan
demikian data pada model penelitian ini dapat diterima dan diuji
lebih lanjut. 4.3 Uji Hipotesis
Hubungan antar variabel dalam model penelitian ini dapat dilihat
dari hasil model
struktural dengan efek moderasi dan tingkat signifikasinya.
Tingkat signifikansi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 5%. Pengaruh Kemampuan
Kosakata Bahasa Inggris Dalam Bidang Akuntansi
Terhadap Hasil Belajar Komputerisasi Akuntansi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel 1, pengaruh
kemampuan kosakata
Bahasa Inggris dalam bidang akuntansi terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi didapati
nilai p-value sebesar 0,12. Nilai p-value sebesar 0,12>0,05, berarti
tidak ada pengaruh yang
signifikan variabel kemampuan kosakata Bahasa Inggris dalam
bidang akuntansi terhadap hasil
belajar komputerisasi akuntansi. Maka dari pengujian hipotesis
diatas dapat disimpulkan bahwa
H1 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
kemampuan kosakata Bahasa
Inggris dalam bidang akuntansi terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi.
Hal ini kemungkinan terjadi karena kemampuan kosakata Bahasa
Inggris tidak menjadi
variabel yang dominan dalam mempengaruhi hasil belajar
komputerisasi akuntansi. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai R2 =0,15 yang dapat diartikan model
penelitian ini mampu menjelaskan
hasil belajar komputerisasi akuntansi sebesar 15%, selebihnya
dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak diteliti. Untuk meningkatkan pengaruh
kemampuan kosakata Bahasa Inggris
dalam bidang akuntansi diperlukan moderasi variabel lainnya, hal
ini sejalan dengan hasil
penelitian-penelitian sebelumnya.
Pengaruh Moderasi Pemahaman Pengantar Akuntansi
terhadap hubungan antara
kemampuan kosakata Bahasa Inggris dalam bidang
akuntansi terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel 1, pengaruh
Moderasi Pemahaman
Pengantar Akuntansi terhadap hubungan antara kemampuan
kosakata Bahasa Inggris dalam
bidang akuntansi terhadap hasil belajar komputerisasi akuntansi
menunjukkan nilai p-value
sebesar 0,02. Nilai p-value sebesar 0,02<0,05 yang berarti
terdapat pengaruh yang signifikan
Moderasi Pemahaman Pengantar Akuntansi terhadap hubungan
antara kemampuan kosakata
Bahasa Inggris dalam bidang akuntansi terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi. Maka dari
pengujian hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa H2 diterima,
artinya dengan adanya
pemahaman pengantar akuntansi yang tinggi maka hubungan
pengaruh kemampuan kosakata
Bahasa Inggris dalam bidang akuntansi terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi akan
semakin meningkat. Demikian juga sebaliknya, pemahaman
pengantar akuntansi yang rendah
maka hubungan pengaruh kemampuan kosakata Bahasa Inggris
dalam bidang akuntansi terhadap
hasil belajar komputerisasi akuntansi akan semakin melemah. Hal
ini sejalan dengan hasil penelitia sebelumnya
penelitian-penelitian sebelumnya.

2.1. Identitas Jurnal 3

Ringkasan dari Setiap Bagian Journal

Judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan


Informasi Akuntansi pada Pelaku UMKM di Kota Batam

Hal 20

Tahun 2019
Penulis Neni Marlina Br Purba1 dan Khadijah

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendidikan,


Abstrak skala usaha dan pendapatan
usaha tentang penggunaan informasi akuntansi pada UMKM di
Batam. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dan menggunakan data primer berupa
kuesioner. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh pelaku UMKM Kota Batam yang terdaftar di
Koperasi dan Kantor UMKM
Kota Batam. Teknik pengambilan sampel adalah simple random
sampling dan menggunakan
rumus Slovin. Metode analisis data yang digunakan adalah uji
validitas, uji reliabilitas, asumsi
klasik, analisis deskriptif, regresi linier berganda, uji parsial, uji
simultan dan uji koefisien
determinasi. Dengan pengujian menggunakan SPSS, diperoleh
hasil secara parsial tingkat
pendidikan, skala usaha dan pendapatan usaha berpengaruh
terhadap penggunaan informasi
akuntansi. Sedangkan secara simultan tingkat pendidikan, skala
usaha, dan pendapatan usaha
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Pengaruh tingkat pendidikan,
skala usaha dan pendapatan usaha dalam menggunakan informasi
akuntansi adalah 47,3% dan
sisanya 52,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
penelitian ini.

Subjek Penelitian Pelaku UMKM di Kota Batam


Ringkasan dari Setiap Bagian Journal

Ringkasan Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang,dimana


sebuah negara berkembang
sangat fokus akan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
kearah yang lebih baik. Salah satu yang membangun pertumbuhan
ekonomi yaitu Usaha MikroKecil dan Menengah (UMKM).
UMKM dinilai mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang
produktif. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia sebagai tumpuan dalam memperoleh pendapatan [1].
Kementerian Koperasi dan UKM RI melaporkan bahwa secara
jumlah unit, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% (62.9 juta
unit) dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia (2017),
sementara usaha besar hanya sebanyak 0,01% atau sekitar 5400
unit. Usaha Mikro menyerap sekitar 107,2 juta tenaga kerja
(89,2%), Usaha Kecil 5,7 juta (4,74%), danUsahaMenengah 3,73
juta (3,11%); sementara Usaha
Besar menyerap sekitar 3,58 juta jiwa. Artinya secara gabungan
UMKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, sementara
Usaha besarhanya menyerap sekitar 3% dari total tenaga kerja
nasional. Berkembangnya UKM akan memperkuat struktur
ekonomi domestik karena terserapnya angkatan kerja,
meningkatkan daya beli masyarakat memperbesar tingkat
permintaan dan
meningkatkan pertumbuhan investasi. Meski memiliki peran yang
strategis, mengembangkan UKM bukan hal yang mudah. Hal ini
juga diharapkan dapat terjadi di kepulauan riau khususnya di kota
Batam. Di kota
ini terkenal sebagai kota industri, hal ini dapat dilihat dengan
banyaknya minat para pendatang untuk mencari pekerjaan di kota
Batam. Tetapi, pertumbuhan ekonomi kota Batam mengalami
kemerosotan pada angka 1,16 persen pada triwulan kedua 2017
yang disebabkan beberapa perusahaan industri di kota batam
gulung tikar sehingga banyak karyawan yang kehilangan
pekerjaan, seperti yang terjadi pada PT Unisem. PT Unisem
merupakan perusahaan penyedia layanan perakitan dan pengujian
semikonduktor. Pada tanggal 30 September 2018 lalu, PT Unisem
secara resmi menutup perusahaannya di Batam. Lebih dari 1.000
karyawan resah karena kehilangan pekerjaan. Untuk tetap dapat
melangsungkan kehidupan beberapa karyawan memilih
untuk kembali ke kampung halaman masing-masing.Sebagian
tetap bertahan di Batam dengan
cara membuka Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal
ini dapat dilihat dengan
semakin hari semakin banyakpelaku UMKM dikota Batam. Usaha
mikro kecil menengah di Batam tumbuh subur. Berdasarkan data
Online Data Sistem
(ODS) di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(UKM) RI, Batam memiliki 81.486
UMKM di Batam. Kepala Dinas Koperasi dan UKM KotaBatam,
Suleman Nababan, mengatakan,
jumlah 81.486 itu untuk semua jenis UMKM. Mulai dari yang
mikro, kecil hingga menengah. Mayoritas para pelaku UMKM
bergerak di bidang kuliner, pariwisata, dan kerajinan tangan atau
souvenir sehingga UMKM mempunyai perananan penting dalam
mendorong pertumbuhan perekonomian di Provinsi Kepri
terutama dikota Batam. Badan Pengusaha (BP) Batam sebagai
pengelola kawasan perdagangan bebas mulai menaruh harapan
kepada sektor UMKM. Meskipun
UMKM memiliki peranan penting di dalam pertumbuhan
ekonomi dikota Batam, mengembangkan UMKM bukanlah hal
yang mudah. Tetapi menjalankan UMKM bukanlah hal yang
mudah, hal ini terlihat dari beberapa usaha yang juga hanya dapat
bertahan beberapa saat dan harus menutup kembali usaha mereka
karena tidak dapat bersaing dengan usaha-usaha yang lain. Hal ini
disebebkan salah satunya karena penggunakaan sistem informasi
akuntansi yang belum terarah dan bahkan belumdigunakan pelaku
UMKM dalam menjalankan usaha mereka. Penggunaaan
informasi akuntansi yang masih menjadi kendala pada pelaku
UMKM disebabkan rendahnya tingkat pendidikan, pelatihan
usaha, pengalaman manajerial, kurangnya pemahaman teknologi
informasi dan kurangnya keandalan
karakteristik laporan keuangan [1]. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya untuk memetakan pengetahuan pelaku UMKM
dalam hal akuntansi, serta upaya perbaikannya sehingga mampu
menggunakan informasi akuntansi yang ada, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pengambilan
berbagai keputusan yang dibuatnya. Dalam kenyataannya,
kebanyakan pengusaha kecil di Indonesia tidak
menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam
pengelolaan usahanya. Para pengusaha kecil tidak memiliki
pengetahuan akuntansi, dan banyak diantara
mereka yang belum memahami pentingnya pencatatan dan
pembukuan bagi kelangsungan usaha. Pengusaha kecil
memandang bahwa proses akuntansi tidaklah terlalu penting [1].
Melalui pemaparan-pemaparan permasalahan yang cukup rumit
diatas, maka penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis faktor-faktor yang dapatmempengaruhi
Metode Penelitian penggunaan informasi akuntansi
sehingga pelaku UMKM dapat lebih memahami betapa
pentingnya penggunaan informasi akuntansi dalam sebuah usaha.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan data yang
digunakan data primer yang
diperoleh dengan membagikan kuesioner secara online kepada
para pelaku UMKM yang ada
dikota Batam. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelaku
UMKM yang terdaftar
di dinas koperasi dan UMKM di kota Batam yaitu sebanyak 1.499
UMKM. Sampel dalam
penelitian ini diambil secara simple random sampling (acak)
dengan menggunakan rumus
slovin sebagai berikut [4]:
n = N / (1 + N. (e)2)
dimana:
n = jumlah sampel
N= Jumlah total populasi
e = Batas toleransi error 10%
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji instrument
penelitian yang berupa uji validitas dan uji reabilitas. Selain itu,
juga menggunakan uji asumsi klasik, analisis
deskriptif, regresi linier berganda serta menggunakan uji hipotesis
Hasil dan yang berupa uji parsial (t), uji simultan (f) dan uji koefisien
Pembahasan determinasi (R2 ). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
variabel independent yaitu tingkat pendidikan, skala usaha,
pendapatan usaha dan
pengalaman usaha. Sedangkan variabel dependen adalah
penggunaan informasi akuntansi.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji 4.1.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Dengan kritaria pengujian apabila
r hitung > r tabel pada signifikasi 0,05, maka dapat dikatakan
semua pertanyaan valid .
4.1.2 Uji Reabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel dan handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan
reliabel atau handal jika memberi nilai Cronbach’s Alpha>
4.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan pengujian
One-Sample Kolmogorov
Smirnov test. Data dikatakan terdistribusi dengan normal apabila
nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih
besar dari 0,05[8].
4.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedatisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji
Glejser. Uji Glejser
dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolute dari
unstandardized residual sebagai variabel
dependen dengan variabel bebas. Apabila tingkat signifikansi
variabel tingkat pendidikan, skala
usaha, pendapatan usaha, dan pengalaman usaha lebih besar dari
0,05, maka dapat dikatakan tidak
mengandung heterokedastisitas[8].

BAB III

PERBANDINGAN

3.1Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal


1.Kelebihan Jurnal: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akseptabilitas Penggunaan Uang
Digital Pada Masyarakat Kota Yogyakarta

Di dalam jurnal ini lengkap dituliskan mengenai teori yang digunakan dan juga metode
penelitian.Dalam jurnal ini juga memliki banyak refrensi baik dari buku maupun dari internet
sehingga membuat jurnal ini lebih akurat dan dapat dipercaya.

2.Kelebihan Jurnal: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Komputerisasi Akuntansi

Kelebihan yang terdapat dalam jurnal ini adalah menggunakan kalimat yang efektif,
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami sehingga pembaca tidak bosan nntuk
membaca jurnal ini sampai selesai.

3. Kelebihan Jurnal : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi


Akuntansi pada Pelaku UMKM di Kota Batam

Didalam abstrak tidak hanya itu saja kekurangannya, abstrak dalam jurnal ini juga sedikit.
Kekurangan lainnya adalah didalam jurnal ini tidak mencantumkan latar belakang dalam
jurnal ini.Serta Rumus yang kurang dapat dimengerti

1.Kekurangan Jurnal: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akseptabilitas Penggunaan Uang


Digital Pada Masyarakat Kota Yogyakarta

Didalam jurnal ini walaupun isinya sudah lengkap dan memiliki kelebihan yang banyak,
namun terdapat juga beberapa kekurangan, diantaranya ; pada jurnal ini menggunakan
banyak kalimat yang bertele-tele, menggunakan kata yang sulit untuk dipahami,
menggunakan tulisan ejaan yang sulit dimengerti.

2.kekurangan Jurnal: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Komputerisasi Akuntansi

Didalam abstrak tidak hanya itu saja kekurangannya, abstrak dalam jurnal ini juga sedikit.
Kekurangan lainnya adalah didalam jurnal ini tidak mencantumkan latar belakang dalam
jurnal ini.Serta Rumus yang kurang dapat dimengerti.

3.kekurangan Jurnal: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi


Akuntansi pada Pelaku UMKM di Kota Batam

Terdapat beberapa kata yang tak sesuai dengan penggunaan EYD.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.2 Kesimpulan Jurnal 1

1.Pengujian Hipotesis 1 menunjukkan bahwa Norma Subyektif (SN) berpengaruh positif


terhadap persepsi kegunaan (POU) pada uang elektronik. Hal ini menunjukkan bahwa
persepsi kegunaan uang elektronik pada masyarakat kota Yogyakarta terbentuk karena
adanya norma subyektif yang berupa rekomendasi, persetujuan atau dukungan dari orang
terdekat.
2. Pengujian Hipotesis 2 menunjukkan bahwa Norma Subyektif (SN) Berpengaruh Positif
terhadap Persepsi Kemudahan Penggunaan (PEU) pada uang elektronik. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan uang elektronik pada masyarakat kota
Yogyakarta terbentuk karena adanya norma subyektif yang berupa rekomendasi, persetujuan
atau dukungan dari orang terdekat.
3. Pengujian Hipotesis 3 menunjukkan bahwa Persepsi kemudahan penggunaan (PEU)
berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (POU) uang elektronik. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan uang elektronik pada masyarakat kota
Yogyakarta mendorong masyarakat dalam menggunakan uang elektronik dalam transaksi.
4.Pengujian Hipotesis 4 menunjukkan bahwa Persepsi kegunaan (POU) berpengaruh positif
terhadap sikap pengguna (ATU) uang elektronik. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
kota Yogyakarta memandang bahwa uang elektronik memberikan kegunaan atau manfaat
kepada mereka.
5. Pengujian Hipotesis 5 menunjukkan bahwa Persepsi kemudahan penggunaan (PEU)
berpengaruh positif terhadap sikap pengguna (ATU) uang elektronik. Hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat kota Yogyakarta mempunyai persepsi bahwa uang elektronik mudah
untuk digunakan.
6.Pengujian Hipotesis 6 menunjukkan bahwa Persepsi kegunaan (POU) berpengaruh positif
terhadap perilaku (BEI) uang elektronik. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kota
Yogyakarta mempunyai persepsi bahwa uang elektronik berguna untuk digunakan sehingga
mereka mempunyai minat untuk menggunakan uangelektronik dalam kehidupan seharihari.
7.Pengujian Hipotesis 7 menunjukkan bahwa Sikap pengguna (ATU) uang elektronik
berpengaruh positif terhadap minat perilaku (BEI). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
kota Yogyakarta mempunyai sikap positif terhadap adanya uang elektronik yang akan
mempengaruhi kebiasaan atau perilaku mereka terhadap uang sesuai dengan kemajuan
teknologi.
8.Pengujian Hipotesis 8 menunjukkan bahwa Minat perilaku (BEI) Berpengaruh Positif
terhadap Penggunaan Senyatanya (ACU) uang elektronik. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat kota Yogyakarta mempunyai minat untuk menggunakan uang elektronik dan
akan menggunakan uang elektronik tersebut pada kehidupan sehari-hari.

4.1.2 Kesimpulan Jurnal 2

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar komputerisasi akuntansi. Pada penelitian ini diteliti pengaruh kemampuan kosakata
Bahasa Inggris dalam bidang akuntansi terhadap hasil belajar komputerisasi akuntansi dengan
pengaruh moderasi pemahaman pengantar akuntansi. Berdasarkan hasil uji statistik
menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan variabel kemampuan kosakata Bahasa
Inggris dalam bidang akuntansi terhadap hasil belajar komputerisasi akuntansi. Untuk
meningkatkan pengaruh
kemampuan kosakata Bahasa Inggris dalam bidang akuntansi diperlukan moderasi variabel
lainnya, hal ini sejalan dengan hasil penelitian ini. Pada uji statistik terhadap pengaruh
moderasi variabel pemahaman pengantar akuntansi diperoleh hasil adanya pengaruh yang
signifikan Moderasi Pemahaman Pengantar Akuntansi terhadap hubungan antara
kemampuan kosakata Bahasa Inggris dalam bidang akuntansi terhadap hasil belajar
komputerisasi akuntansi. Hal ini dapat diartikan pemahaman pengantar akuntansi yang tinggi
dapat meningkatkan hubungan pengaruh kemampuan kosakata Bahasa Inggris dalam bidang
akuntansi terhadap hasil belajar komputerisasi akuntansi.

4.1.3 Kesimpulan Jurnal 3


Berdasarkan hasil seluruh rangkain analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi
2.Skala usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi
3.Pendapatan usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi
4.Tingkat Pendidikan, skala usaha, pendapatan usaha berpengaruh secara simultan terhadap
penggunaan informasi akuntansi
5.Pengaruh tingkat Pendidikan, skala usaha, pendapatan usaha dalam menggunakan
informasi akuntansi sebesar 47,3% dan sisanya sebesar 52,7% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model penelitian ini
4.2 Saran

4.2.1 Saran Jurnal 1

Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam hal ini adalah seharusnya dalam
mengembangkan jurnal tersebut harus digunakan kata–kata yang dapat dipahami serta
menggunakan kata yang tidak bertele – tele. Serta seharusnya saat membuat jurnal alangkah
lebih baiknya tidak mebuat jurnal seperti bernarasi atau bercerita.

4.2.2 Saran Jurnal 2

a.Bagi dosen produk bahan ajar akutani keuangan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
belajar bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Unimed.

b. Bagi mahasiswa dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber belajar mandiri

4.2.23 Saran Jurnal 3

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas maka penulis memberikan


saran antara lain:
1.Peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel penelitian, agar dapat diketahui adanya
variabel lain yang mempengaruhi informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah
2.Para pelaku UMKM di kota Batam diharapkan dapat meningkatkan pendidikan diri sendiri,
manajer, maupun penerus usaha agar dapat lebih meningkatkan pengetahuan informasi
akuntansi dalam menjalankan usaha yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
[1]R. Frima and F. Surya, “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Penggunaan Informasi
Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja UMKM di Kota Padang,” J. Akunt. Manaj., vol. 13,
no. 1, pp. 93–111, 2018.
[2] K. S. H. Yasa, N. T. Herawati, and N. L. G. E. Sulindawati, “Pengaruh Skala Usaha,
Umur Perusahaan, Pengetahuan dan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Buleleng Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Pemoderasi,” e-Journal S1 Ak Univ. Pendidik. Ganesha, vol.
8, no. 2, 2017.
[1] Anjelina, 2018, Persepsi Konsumen pada Penggunaan E-Money. Journal of Applied
Managerial Accounting. (jurnal)
[2] Davis, Fred D., 1989, “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology”, MIS Quarterly Volume 13 No. 3, September 1989,
pp 319-440. (jurnal)
[1] Suliyanto, Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: Andi, 2012.
[2] S. Yamin, SPSS Complete, Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Anda mungkin juga menyukai