DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan critical journal review (CJR) pada mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik ini dengan baik.
Tugas critical journal review (CJR) ini disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khusunya dalam hal Kerangka
Kerja Akuntansi Sektor Publik Internasional, Peraturan Lembaga Dan Prosedur
Penetapan Standar. saya menyadari bahwa tugas critical journal review ini masih
jauh dari kesempurnaan ,Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, Saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman
saya masih terbatas ,karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum
seberapa. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini.
Saya berharap semoga tugas critical jornal review ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan bagi Saya khususnya , Atas perhatiannya Saya mengucapkan
terimakasih.
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................................
3.1 Menjelaskan relevansi antara topik jurnal dengan karya-karya dan bidang
keahlian penulis............................................................................................................................
3.6 Membahas tentang kesimpulan dan saran yang diajukan penulis serta
implikasinya pada penelitian berikutnya......................................................................................
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................
4.2 Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1
pelaporan keuangan yang kredibel dan bertanggung jawab di sektor publik.
Menurut Chan (2008), Dicetuskan oleh International Financial Reporting
Standard Board bekerjasama dengan International Federation of Accountants,
secara sederhana menjelaskan kedudukan IPSAS dan standar internasional
lainnya.
Untuk tujuan ini, literatur ini 'dibagi' menjadi lima: bagian berikutnya
membahas Isu Kerangka Akuntansi Sektor Publik Internasional, termasuk
Kerangka Konseptual dan Kelembagaan. IPSAS dibahas lebih lanjut, sangat
menyoroti Isu Konseptual dan Kelembagaan. Sektor ini diakhiri oleh Badan
Pengatur dan Penetapan Standar Prosedur. Bagian 3 membahas Kritik Prosedur
Penetapan Standar oleh Dewan Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional
(IPSASB). Ini diikuti oleh bagian 4 yang membahas Reformasi dalam Prosedur
Penetapan Standar. Dan bagian 5 menyimpulkan makalah
2
BAB II. RINGKASAN JURNAL
2.2.1 Pendahuluan
3
absolut (Obazee, 2008). Berdasarkan hal ini dan pengajuan sebelumnya
lainnya, kami memeriksa kerangka akuntansi sektor publik serta proses
atau prosedur pengaturan IPSAS, untuk:
a) Menegaskan kembali kepatutan atau sebaliknya dari kerangka kerja
dan prosedur penetapan standar tersebut.
b) Sarankan untuk penyesuaian kembali kerangka kerja dan prosedur
penetapan standar untuk mencerminkan praktik terbaik.
A. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual untuk entitas sektor publik menyerang
jantung dan keseluruhan laporan keuangan. Ini berpusat pada prinsip-
prinsip akuntansi pemerintah; itu membentuk dasar persiapan dan
publikasi anggaran, pemeliharaan catatan keuangan yang lengkap,
penyediaan pengungkapan penuh dan penyerahan untuk audit penuh.
Lebih penting lagi, kerangka kerja ini membantu dalam memantau
pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban. Ini lebih jauh untuk
membantu menilai konsekuensi keuangan pemerintah dari transaksi dan
peristiwa
B. Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan berfokus pada kendala hukum dan
kelembagaan serta profesional yang mengatur akuntansi sektor publik; ini
termasuk IPSASs yang dikeluarkan oleh Federasi Internasional Akuntan
Dewan Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSASB),
tanggung jawab untuk masalah IPSASs terletak pada IPSASB
(IPSASB,2004). Nigeria Institute of Chartered Accountants adalah
penandatangan IFAC dan mengadopsi IPSAS yang relevan yang
dikeluarkan oleh IPSASB, cabang IFAC.
C. Masalah Konseptual dalam IPSAS
IPSASB mengeluarkan standar cash-basis yang komprehensif
untuk negara-negara terutama di dunia ketiga, termasuk Nigeria, yang
4
belum siap untuk mengadopsi basis akrual. Adalah instruktif untuk dicatat
bahwa IPSASB memiliki bakat untuk berbasis akrual dan sehingga tidak
mengherankan bahwa IPSAS lain mematuhi dasar akrual. Untuk tujuan
ini, isu-isu konseptual dalam IPSAS berhubungan dengan isu-isu yang
belum terselesaikan atau isu-isu perdebatan dalam standar. Isu-isu ini
dapat mempengaruhi “substansi dan ide-ide yang mendasari”, sebagai
berikut:
Kurangnya infrastruktur terkait IPSAS
Aturan terperinci tentang elemen tertentu tetapi sedikit prinsip
Format konsolidasi laporan keuangan
5
kelemahan dalam kerangka akuntansi sektor publik, Peraturan lembaga
dan prosedur penyusunan standar :
Kelemahan kerangka konseptual : Kerangka konseptual tidak
cukup membentuk dasar untuk prinsip-prinsip akuntansi
pemerintah. Jenis kerangka konseptual yang dirumuskan di
IPSASB tidak dan tidak dapat mendukung prinsip-prinsip
akuntansi pemerintah.
Sikap ambigu IPSASB : Selain kelemahan di atas, masalah standar
akuntansi berbasis kas dan akrual sebagai cerminan dari sikap
ambigu oleh IPSASB.IPSASB belum jelas tentang pendiriannya
pada basis kas dan basis akrual. Tampaknya jelas bahwa hubungan
antara kedua basis akuntansi ini tidak dapat dijelaskan.
Format konsolidasi yang tidak jelas untuk entitas sektor pemerintah
: Penyajian format konsolidasi untuk entitas sektor pemerintah
menggambarkan bahwa sektor pemerintah memberikan gambaran
yang kabur tentang apa yang terdiri dari pemerintah. IPSAS
cenderung melenyapkan dimensi budaya, ekonomi politik dan
hukum negara-negara yang mungkin menerapkan standar ini.
Kurangnya bantuan keuangan : Selain itu, pengaturan pendanaan
untuk IPSASB atau bantuan keuangan oleh pengamat kelompok
konsultatif berbasis luas dan kurangnya bantuan keuangan oleh
beberapa orang lain mungkin tidak sehat untuk IPSASB.
6
transformasi akuntansi pemerintah saat ini akan dibawa ke revolusi global
yang dipentaskan oleh akuntan.
Topik jurnal yang ditulis oleh penulis menurut saya sudah sangat relevan
dengan bidang penulis, Karena dimana penulis jurnal ini yaitu Prof. Izedonmi
(Ph.D.,FCA) dan Dr. Peter Okoeguale Ibadin(FCTI.,ACA) dari Jurusan Akuntansi
Fakultas Ilmu Manajemen Universitas Benin, Kota Benin. Jadi mengenai Masalah
akuntansi berkaitan dengan pengukuran, penyajian, dan penyusunan laporan
keuangan tahunan bertujuan umum pada entitas sektor publik selain entitas bisnis
pemerintah sangat relevan dengan bidang yang dikuasi oleh kedua penulis
tersebut sesuai dengan jurusan yang mereka ambil di di universitas. Oleh karena
itu untuk mengkritik kerangka kerja akuntansi sektor publik, badan pengatur dan
prosedur penetapan standar mereka dianggap mumpuni untuk melakukannya.
1) Hal ini dilakukan dalam konteks pemeriksaan dan kritik masalah kerangka
konseptual dan kelembagaan
2) Pemeriksaan dan kritik masalah Standar Akuntansi Sektor Publik
Internasional (IPSAS), produk dari kerangka konseptual, dan diharapkan
ditujukan untuk mengatasi masalah akuntansi.
7
jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya. Hal Ini merupakan langkah
pembaharuan penelitian yang terdahulu, sehingga penelitian terbaru memberikan
informasi yang lebih baru dan yang akan sangat bermanfaat bagi pembaca dengan
pembaharuan-pembaharuan kemudian.
8
kerangka kerja akuntansi sektor publik, badan pengatur dan prosedur penetapan
standar.
Untuk tujuan ini, jurnal ini 'dibagi' menjadi lima: bagian yaitu membahas
Isu Kerangka Akuntansi Sektor Publik Internasional, termasuk Kerangka
Konseptual dan Kelembagaan. Kedua ,IPSAS dibahas lebih lanjut, sangat
menyoroti Isu Konseptual dan Kelembagaan. Sektor ini diakhiri oleh Badan
Pengatur dan Penetapan Standar Prosedur. Bagian ketiga membahas Kritik
Prosedur Penetapan Standar oleh Dewan Standar Akuntansi Sektor Publik
Internasional (IPSASB). Ini diikuti oleh bagian keempat yang membahas
Reformasi dalam Prosedur Penetapan Standar. Bagian kelima menyimpulkan isi
jurnal.
3.6 Membahas tentang kesimpulan dan saran yang diajukan penulis serta
implikasinya pada penelitian berikutnya
Pada jurnal ini kesimpulannya adalah tujuan pada jurnal ini sudah
terpenuhi yaitu untuk mengevaluasi secara kritis kerangka akuntansi sektor
publik, badan pengatur dan prosedur penetapan standar. Tujuan ini telah terpenuhi
dalam konteks kerangka konseptual dan kelembagaan akuntansi sektor publik di
Nigeria. Kerangka kelembagaan akuntansi sektor publik dibahas dalam konteks
IPSASB IFAC dan ISSAI INTOSAI. Di Nigeria, ketentuan Konstitusi tahun
1999, Undang Undang Keuangan (Pengendalian dan Manajemen) tahun 1958,
Undang-Undang Ordonansi Audit tahun 1956, antara lain, ada dan mencukupi
dalam pengaturan akun sektor publik di Nigeria. Meskipun NASB belum
mengeluarkan standar untuk sektor publik, akuntansi sektor publik telah didorong
oleh IFAC yang mewakili IPSASB dalam masalah standar, untuk organisasi
sektor publik.
9
keseimbangan politik, ekonomi, budaya dan semacamnya; dan di bidang bantuan
teknis, kelompok pengamat konsultatif harus menjadi co-joiner dalam hal bantuan
keuangan kepada IPSASB.
KELEBIHAN KEKURANGAN
- Jurnal mempunyai issn dan - Jurnal tidak menampilkan
sudah terakreditasi. grafik hasil penelitian yang
signifikan.
- Jurnal mempunyai kaidan - Jurnal Tidak mencantumkan
penulisan yang teratur dan dokumentasi berupa gambar
sesuai dengan sistemtika
penulisan jurnal.
- Jurnal Memaparkan secara - Jurnal tidak mencantumkan
jelas dan lengkap mulai dari sub bab metode penelitian,
pendahuluan atau latar karena hal ini mungkin
belakang dari permasalahan membuat pembaca sedikit
mengapa dibuatnya jurnal ini. bingung
- Jurnal dari segi tinjauan teori
mumpuni karena
10
menghubungkan kata kunci
yang saling ber implikasi.
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pada jurnal ini kesimpulannya adalah tujuan pada jurnal ini sudah
terpenuhi yaitu untuk mengevaluasi secara kritis kerangka akuntansi sektor
publik, badan pengatur dan prosedur penetapan standar. Tujuan ini telah terpenuhi
dalam konteks kerangka konseptual dan kelembagaan akuntansi sektor publik di
Nigeria. Kerangka kelembagaan akuntansi sektor publik dibahas dalam konteks
IPSASB IFAC dan ISSAI INTOSAI. Di Nigeria, ketentuan Konstitusi tahun
1999, Undang Undang Keuangan (Pengendalian dan Manajemen) tahun 1958,
Undang-Undang Ordonansi Audit tahun 1956, antara lain, ada dan mencukupi
dalam pengaturan akun sektor publik di Nigeria. Meskipun NASB belum
mengeluarkan standar untuk sektor publik, akuntansi sektor publik telah didorong
oleh IFAC yang mewakili IPSASB dalam masalah standar, untuk organisasi
sektor publik.
Dan untuk keseluruhan jurnal ini sudah cukup baik dan dipaparkan pada
bab ketiga dibagian pembahsan, salah satu kelebihannya adalah Jurnal
Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang
dari permasalahan mengapa dibuatnya jurnal ini. Dan salah satu kekurangannya
adalah Jurnal tidak menampilkan grafik hasil penelitian yang signifikan.
4.2 SARAN
Saran yang dapat kami berikan kepada para pembaca yaitu agar
review jurnal ini dapat menjadi referensi atau rujukan bagi mahasiswa
lainnya. Dan hasil analisa ataupun review jurnal ini dapat menjadi
penilaian untuk menciptakan artikel yang lebih baik lagi agar
11
memudahkan pembaca untuk memahaminya. Saran dan kritik juga kami
harapkan dari para pembaca guna mencapai kesempurnaan dalam makalah
critical joural review ini.
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
14