Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Mata Kuliah : PENGANTAR MANAJEMEN

DosenPengampu : Hendra Saputra


DisusunOleh :
Kelompok 3

 Anna Ra hma da ni Binta ng (720 33420 0 5)


 Cha trine Berna detta Ma nik (720 33420 0 1)
 Winni Ra hma ya ni (720 24420 0 7)
 Yola nda Pa ngga bea n (720 31420 29)

PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
lindunganNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas makalah yang berjudul kerja dan
komunikasi dalam organisasi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat
mengikuti mata kuliah Pengantar Manajemen.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Hendra Saputra, SE., M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen. Serta kami ucapkan terimakasih
kepada keluarga dan rekan rekan yang telah memberi dukungan dan doa sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas ini dengan lancar dan tanpa ada halangan apapun.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan. Untuk itu
saya mohon untuk kritik dan saran demi adanya perbaikan. Semoga penyusunan Critical
Journal Review ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan pengetahuan
serta wawasan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Medan, 24 November 2020

Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan masalah...................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................4
A. Kelompok kerja......................................................................................................4
B. Contoh kasus kelompok kerja..............................................................................13
C. Komunikasi dalam kelompok kerja......................................................................14

BAB III PENUTUP.........................................................................15


A. Kesimpulan ..........................................................................................................15
B. Saran.....................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Kelompokkerja dan komunikasisebagai salah satukunci agar fungsiimplementasi dan
pengarahandapatberjalansecaraefektif. Perludisadaribahwaorganisasiadalahkumpulan orang-orang
ataukumpulanindividudenganberbagaikarakteristik motif dan potensi. Ketiktujuanhendakdicapai,
makasetiapindividuperlumenyadaribahwaselaindirinyamerupakanindividu yang memiliki motif,
namun juga merupakanbagiandarisebuahkelompokataukumpulan, yaituorganisasi. Pada
intinyakelompokkerjadisusun agar keragamanindividudapatmenjadipotensi yang
terintegrasidalampencapaiantujuan, dan bukanmalahsumberkonflik yang
akanmenghambatdalampencapaianoraganisasi. Oleh karenaitu, selainkelompokkerjaperludisusun,
faktorkomunikasiantarpekerja, antarpemimpin dan bawahan, dan antarbagiandalamorganisasi juga
menentukanbagaimanakelompokkerjadapatberjalansecaraefektif.
Akhirnya,dengankeragamanpotensiindividu,polakepemimpinan yang sesuai, kelompokkerja yang
tangguh, sertakomunikasi yang berjalansecaraefektif, fungsiimplementasi dan
pengarahandarirencana yang telahdisusunbarangkalitidaklahmenjadisesuatu yang
sulituntukdijalankan, sehinggatujuanakanlebihmudahdicapaisecaraefektif dan efisien.

B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksuddengankelompokkerja, konsep-konsepkelompokkerja,
manfaatkelompokkerja,dan konflik-konflik yang terjadi di dalamkelompokkerja dan
penyelesaiannya?

2.Bagaimana caramewujudkankelompokkerja yang efektif?

3.Apa yang dimaksuddengankomunikasi? Apasajamanfaat yang didapatdariberkomunikasi di


dalamorganisasi? Bagaimanapolakomunikasidalamstrukturorganisasi?

C. Manfaat yang diperoleh


1.Kita dapatmengetahuitentangkelompokkerja,manfaat yang didapatdarikelompokkerja dan
penyelesaiankonflikdalamkelompokkerja.

2.mengetahui cara-carauntukmewujudkankelompokkerja yang efektif dan efisien.

3.Mengetahui tentangkomunikasi di dalamkelompokkerja dan manfaatnya, dan


mengetahuipolakomunikasidalamkelompokkerja.

BAB II
PEMBAHASAN
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A.KelompokKerja
 Konsep Dasar MengenaiKelompokkerja
Stoner, Freeman, dan Gilbert mendefinisikankelompoksebagaikumpulandua orang ataulebih
yang salingberinteraksi dan salingmempengaruhiuntuksuatutujuantertentu yang dipahamibersama
(two or more eople who interact and influence each other toward a common purpose).
Karakteristikkelompok:

 Merupakankumpulan yang beranggotakanlebihdarisatu orang, yang


berartiadanyakarakteristik yang berbedadarisetiap orang
 Adanyainteraksi di antarakumpulan orang tersebut
 ·Adanyatujuanbersama yang ingindicapai

Berdasarkankarakteristikini, jikakitamemahamibahwapekerjaanadalahsesuatu yang


telahdirencanakan oleh organisasiuntukdilakukandalamrangkapencapaiantujuan,
makakelompokkerjadapatdidefenisikansebagaikelompok yang disusun oleh
organisasidengantujuanuntukmenjalankanberbagaipekerjaan yang
terkaitdenganpencapaiantujuanorganisasi.

Kelompokkerjaperludisusunterutamajikaorganisasiatauperusahaanberanggotakan orang-orang
dalamjumlah yang sangatbesar, ruanglingkupkegiatanluas, dan pengelolaansumberdaya yang
banyak. untukorgsnisasi yang beranggotakansedikit orang 5-10 orang,
barangkalikeseluruhananggotatersebutmerupakan juga satukelompokkerja, adapununtukorganisasi
yang memilikiribuan orang anggota, makakelompokkerja yang
disusunberdasarkantujuanjangkapendek, jangkamenengah, maupunjangkapanjang,
tergantungdarialasan dan tujuandarikelompokkerjatersebutdisusun.

 KelompokKerja Formal dan Informal


Secarateoritismaupunpraktik, kelompokkerjadapatdibagidua, yaitukelompokkerja formal dan
kelompokkerja informal.

Kelompokkerja formal
Kelompokkerja yang dibentukataudisusunsecararesmi oleh
manajerdimanakelompokkerjatersebutdiberikantugas dan pekerjaan yang
terkaitdenganpencapaiantujuanorganisasi. Kelompokkerja formal dapatberupa formal
dapatberupakelompokkerjalangsung, kepanitiaan, dan kelompokkerja temporal ataukhusus.
Kelompokkerjalangsungmerupakankelompokkerja yang disusun oleh manajer dan
beranggotakanbeberapa orang bawahan yang beradadibagiandimanamanajertersebutditugaskan.
Kelompokkerjalangsungbiasanyadibentukatauterbentukdengansendirinya (pada
saatdepartementalisasidilakukan) sebagaikonsekuensilangsungdarirencanaorganisasi yang
telahdibuat dan ketikastrukturorgaisasiterbentuk. Kegiatan-kegiatan yang biasanyadilakukan oleh
kelompokkerjalangsungadalahkegiatan yang bersifatutamadarisebuahorganisasi dan
kebanyakanbersifatrutin, artinya yang selaludilakukan oleh organisasitersebut.
Kepanitiaanadalahkelompokkerja yang disusun oleh manajer dan beranggotakanbeberapa orang
yang bisaberasaldaribagian yang sama, atau juga daribagian lain dariorganisasi.
Kepanitiaandisusunberdasarkantugas-tugastertentu yang tidakrutin,
namundisusunsebagaiupayauntukmencapaitujuanorganisasi pula.
Kepanitiaanbiasanyadibuatuntukjangkawaktutertentu yang telahditetapkan oleh organisasi.
Kelompokkerja temporal ataukhususadalahhkelompokkerja yang disusununtukkepentingan-
kepentingankhusus yang bersifatsementara. Diantaracontohdarikelompokkerjasepertiini,
misalnyaketikaperusahaanmelakukankerjasamadenganperusahaan lain dalamsebuahkegiatan,
makaperusahaandapatmembentukkelompokkerjaini, atau juga untuksuatukepentingan internal
perusahaandapat juga membentukkelompokkerjaini dan lain sebagainya. Sekalipunbersifatkhusus,
kelompok in
tetapdisusununtukmendukungpencapaiantujuanorganisasi,hanyasajabiasanyadibenukdari program-
program yang bersifattidaktetap dan sementara.

Kelompokkerja informal
Kelompokkerja informal adalahkelompokkerja yang
disusunatautersusundengansendirinyaketikabeberapaanggotadariorganisasi yang
kegiatannyabiasanyatidakterkaitlangsungdenganrencana-rencanarutindariorganisasi,
namunsecaratidaklangsungakanmempengaruhikinerjadari orang-orang dalamorganisasi.[2]
Contohyaadalahkelompokolahraga yang beranggotakan para pegawaitermasuk juga para manajer,
kelompokhobi, dan lain-lain. Kelompok informal inibiasanyaterbentuk dan
dibentukuntukmemeliharabudayaorganisasitertentu yang
akanmendukungterpeliharanyakekompakan, persatuan, dan kinerjadarikelompokkerja formal. Paling
tidakadaempattujuanmengapakelompokkerja informal inidibentuk:

1)Untukmemelihara dan memperkuatperilakupositifdari para anggota

2)Untukmenciptakan dan memeliharainteraksisesamaanggota, sehinggaanggotamerasanyaman,


puas, dan aman.

3)Untukmembantu para anggota agar dapatsalingberkomunikasi dan berinteraksidalambentuk yang


informa dan fleksibel

4)Untukmembantumanajerdalammenyelesaikanpersoalan-persoalan yang mungkindalamkondisi


formal tidakdapatdiselesaikan. Kadang kala
seseoranglebihdapatberkomunikasiketikatengahbermaintenisbersamamisalnya.

 KarakteristikKelompokKerja.
Bagaimana agar kitadapatmengelolakelompokkerjadenganefektif? Salah
satukuncipokoknyaadalahdenganmengenalikarakteristikdarikelompokkerjatersebut. Di
antarakerakteristikyanagakandibahasadalah

 TahapandalamPembentukan dan Interaksitimkerja


Paling tidak, sebagaimana yang dikemukakan oleh B.W. Tuckman yang dikutip oleh Stoner,
Freeman, Gilbert, terdapat 5 tahapanbagaimanasebuahtimkerjaterbentuk dan berinteraksi.
Kelimatahapantersebutadalah:

a)TahapPembentukkan (forming)
Dimanakelompokkerjadibentuk oleh manajer. Kelompokkerja yang
terbentukakanterdiridaripemimpinkelompok dan anggota. Masing-
masinganggotadarikelompokkerjaakanditentukantugas-tugas yang harusdikerjakan

b)Tahapanpenguatan (storming)
Pada tahapanini, anggota-anggota yang telahmenerimatugasnyamasing-
masingmulaiberinteraksisatusamalainnya.kadang kala
karenadisebabkanperbedaankarakteristikindividusertapersepsimengenaipekerjaanmerekamasing-
masing, termasuk juga polakomunikasi yang yangdibangun. Pada
tahapinikonflikdalamkelompokkerjadapatterjadi.

c)TahapanPenyesuaian (norming)
Merupakantindaklanjutdaritahapkedua. Ketikakelompokkerjatelahsalingberinteraksi,
hinggabarangkalibisaterjadikonflik, makatahapaninimerupakantahapan di mana
keseluruhananggotasecaraalmiahataupundipaksaharusmenyesuaikandiridenganberbagaiperbedaan
yang ada dan terjadi. Norma yang diyakinibersamasebagaisesuatu yang harusdijalankan,
kadangkalamenjadititiktemuuntukbisasalingmenyesuaikandiridalambekerja.

d) TahapanPerwujudan (performing)
Di mana hasildaripekerjaanmasing-masinganggotamaupunsecarakelompokdapatterwujud dan
terlihat. Itusebabnyatahapankeempatinidinamakan performing, di mana
setiapanggotaakanmemperlihatkanhasildarisetiappekerjaannya, dan akandievaluasisampaisejauh
mana tingkatkesesuaiannyaterhadaptujuandarikelompokkerja.

e) TahapPencarianatauPenilaian (adjourning)
Dimanmasing-masinganggotamengalamitahapanakhirdari proses
pengerjaanbersamakelompokkerja. Pada tahapanini, anggotaakanada yang merasapuas, kecewa,
ataupenasaran, tergantungdaritahapan-tahapansebelumnya. Dapatdikatakan pula
bahwatahapaninimerupakantahapanantiklimaksdariseluruhrangkaiankerjadarikelompokkkerja.

Di dalamkelompokkerjanormasangatlahpernting,mengapa? Hal
initerkaitdengankeragamankarakteristikindividu. Keragaman pada dasarnyamemilikiduapotensi,
potensiuntuksalingmengisi dan berinteraksisecarapositif, ataupotensikonflik dan
berinteraksisecaranegatif. Selainnorma, solidaritas dan integritasdalamkelompokkerja
(Cohesiveness) sangatmenentukansampaisejauh mana
kelompokkerjadapatmenjalankanfungsinyadalampencapaiantujuan.

 MewujudkanKelompokKerjaEfektif
Sekalipunmanajemenorganisasimerupakan proses yang berkelanjutan, sehinggadalam proses yang
dijalankantersebutsangatmungkinterjadifluktuasidalamhalkinerja yang ditunjukkan para
anggotakelompokkerja. Namunadabeberapapanduan yang dapatdigunakan agar
kelompokkerjadapatberjalansecaralebihefektif. Diantaranyaadalah:

1.Tujuandaripembentukankelompokkerjahendaknyabenar-benarjelassehingga para
anggotadapatmengenalisecarajelasapa yang menjaditujuandarikelompokkerja yang
dibentuksertamemperjelasarah yang akandituju oleh kelompokkerja

2.Peransertapembagiankerjadarisetiapanggotakeolompokkerjaperlu juga diperjelas. Artinya,


strukturtugasataupunpekerjaanyaperludisusunsecarajelas.

3.Jumlahanggota yang optimal dalamsebuahkelompokkerjaperluditentukan.


Jumlahiniperludisesuaikandenganstrukturtugas yang akandijalankan.
Terlalubanyakanggotadapatmenyebabkansebagiananggotamenganggur, terlalusedikit juga
akanmenyebabkanbebananggotamelebihikemampuannya.

4.Pemimpindarikelompokkerjaperluditentukanatasdasarkapabilitasnyadikelompokkerjatersebut.
Jikamemungkinkan, dirinyatidakhanyamemilikikapabilitassebagaipemimpin formal, namun juga
sebagaipemimpin informal.

5.Seluruhsumberdaya yang diperlukanhandaknyatersedia,


terdistribusisecarameratasesuaidenganstrukturtugas yang telahditentukan.

6.Norma-normaperludisepakatisebelimpekerjaandilakukan.

7.Jadwalkerjaperlutersusunsecaraspesifik dan disusunbersamaseluruhanggotakelompokkerja agar


rasa memiliki dan tanggungjawabdariseluruhanggotakerjadapatdiandalkan.

8.Perludiadakanmomentum-momentum formal maupun informal untuklebihmemperkuatsolidaritas


dan integritassesamaanggota.

9. Fokuskansetiapkejadian padakinerjakelompokkerja, bukan pada personality dari para anggota.


Mengevaluasiatasapa yang telahdikerjakan oleh anggotasangatperlubegitu juga evaluasipekerjaan.
Manajerharusbisamembedakanantaramengevaluasipekerjaan dan mengevaluasianggota.

 KonflikDalamKelompokKerja
Konflikmerupakansesuatu yang tidakdapatdihindarkandalamkehidupan.
Bahkansepanjangkehidupan, manusiasenantiasadihadapkan dan bergelutdengankonflik.
Demikianhalnyadengankehidupanorganisasi. Anggotaorganisasisenantiasadihadapkan pada konflik.
Perubahanatauinovasibarusangatrentanmenimbulkankonflik (destruktif),
apalagijikatidakdisertaipemahaman yang memadaiterhadap ide-ide yang
berkembagManajemenkonfliksangatberpengaruhbagianggotaorganisasi.

Perbedaankarakteristikindividubisamendorongterjadinyakonflikataupotensinegatifdalamorganisasi.
Namun, pembahasanmengenaikonfliktersebutbelumdillakukan,
sehinggabagianiniakanmenguraikansecarakhususmengenaikonfliktersebut.
Konflikadalahadanyakesenjanganatauketidaksesuaiandiantarabeberapapihakdalamsuatuorgnisaside
nganorganisasilain, diantaraberbagaibidangdalamsebuahorganisasi, maupundiantaraanggota di
dalamsuatubagiantertentudalamorganisasi.
Secaragarisbesarkonflikdalamsuatuorganisasidapatterjadidalamberbagaikeadaan, diantaranya:

 Konflikantarbawahandibagian yang sama.


 Konflikantarabawahan dan pimpinandibagian yang sama.
 Konflikantarbawahandaribagian yang berbeda.
 Konflikantarapimpinan dan bawahandaribagian yang berbeda.
 Konflikantarpimpinandaribagian yang berbeda.
 Dan lain sebagainya.

Konflik pada dasarnyamerupakansesuatuhal yang alamiah dan


dapatdiperkirakanterjadiketikasebuahlingkunganatauorgnaisasiterdiridariberbagaikarakteristikindivi
du. Beberapadampakkonflikterhadaporganisasi, antara lain:

 Konflikdapatmenyebabkankelompokkerjalemah dan
berbagaipekerjaandalamorganisasiatauperusahaanakanterbengkalai.

 Konflikbisamenjurus pada persoalan personal antarindividudalamorganisasi.


Jikakonfliksudahmengarah pada persoalan personal,
agaksulitbagiperusahaaanuntukbersikapprofesional dan membedakanantaraurusan yang
bersifatorganisasional dan personal, namun yang jelaskinerjaorganisasiakanterganggu.
 Konflikmemilikidampakfositifketikamanajerataupemimpindapatmengelolakonflikmenjadiper
saingansehatantarindividu, sehinggakinerjaorganisasijustrumungkindapatditingkatkan.
Namun, prasyarat agar konflikmenjadidampakfositifadalahkuatnyaperanpimpinan dan
manajerdalamorganisasi.
 Konflikmenyebabkanberbagaihal yang tidakterkaitlangsungdengantujuanorganisasimuncul,
sehinggasangatmungkinuntukterjadinyapemborosanwaktu, uang,
sertaberbagaisumberdayalainnya.
 SumberKonflik
Konflik yang terjadibiasanyadisebabkan oleh beberapafaktor, diantaranya:

Faktorkomunikasidapatjadipenyebabkonflikketika para
anggotasebuahorganisasimaupunantarorganisasitidakdapatatautidakmauuntuksalingmengerti dan
salingmemahamidalamberbagaihaldalamorganisasi.

FaktorStrukturtugas dan
sturukturorganisasidapatmenyebabkankonflikketikasebagiananggotatidakbisamemahamipekerjaan
merekadaristrukturtugas yang ada, atau juga terjadiketidaksesuaiandalamhalpembagiankerja,
maupunprosedurkerja yang tidakdipahami.
Strukturorganisasidapatmenyebabkankonflikketikasebagiananggotamerasatidakcocokuntukberada
di suatubagiandalamorganisasi, atau juga bisaberupaadanyaupayauntukmeraihsatuposisitertentu,
maupunberbagaihallainnya yang terkaitdenganposisiataubagian yang adadalamorganisasi.

Faktor personal dapatmenjadisumberkonflikdalamorganisasiketikaindividu-


individudalamorganisasitidakdapatsalingmemahamisatusama lain, sehinggaterjadiberbagaipersoalan
yang dapatmendorongterciptanyakonflikantarindividu, baik di
dalamsatubagiantertentumaupunantarbagiantertentudalamorganosasi.

Faktorlingkungandapatmenjadisumberkonflikketikalingkungandimanasetiapindividubekerjatidakmen
dukungterwujudnyasuasanakerja yang kondisifbagiefektivitaspekerjaan yang dilakukan oleh setiap
orang maupunsetiapkelompokkerja. Lingkungan yang kurangventilas, panas,
hinggapenataanantarbagian yang tidaksesuaidengankeinginan para
pekerjadapatmenjadicontohfaktorlingkungan yang bisamemicuterjadinyakonflik.
 StimulasiKonflik
Stimulasikonflik pada dasarnyaadalahupayadilakukan oleh manajerterhadapkonflik yang
terjadidenganjalanmemberikanumpan-umpanstimulan yang menyebabkanpihak-pihak yang
terlibatkonflikmengarahkankonfliknyakepadasesuatu yang bersifatpositifbagidirinya dan organisasi.
Di antara program yang dapatdijalankanadalahmemosisikanpihak-pihak yang
terlibatdalamkonflikkedalamsuatusituasidimanamerekaterlibatdalamsebuahpersainganpositif yang
akanmeningkatkankinerjamerekasekaligus juga organisasi.
Memasukkanfaktorpersainganinidapatdilakukandengantawarankompensasitertentusehinggapihak-
pihak yang terlibatdalamkonflikakanbenar-benarmelakukanpersainganantarmereka.
Tawarankompensasitersebutdapatberupapemberian bonus, insentif, dan bentukkompensasilainnya.
Selainmemperkenalkanpersaingankedalampihak-pihak yang terlibatkonflik, stimulasikonflikdapat
juga dilakukandenganjalanmemasukkanpihakketigadiantarapihak-pihakyangterlibatkonflik agar
konfliktersebutdapatdiminimalkandengankehadiranpihakketigatersebut. Bentukstimulasi lain yang
juga bisadilakukanadalahdenganmelakukanperubahan pada aturan main atauprosedur yang
selamainiberlakudalamorganisasi. Denganadanyaperubahanproseduratauaturan main
tersebutdiharapkanpihak-pihak yang
terlibatdalamkonflikdapatmelakukanpenyusaianulangmengenaiposisimerekadalamorganisasisehingg
akonflikdengansendirinyaakantersesuaikan pula.

 PengendalianKonflik
Selainmemberikanstimulasikepadapihak-pihak yang terlibatkonflik, pendekatan lain yang
bisadigunakanadalahpengendaliankonflik.
Pengendaliankonflikinidilakukanuntukmemastikanbahwakonflikdapatsenantiasadihindari dan
kalaupunterjadidengansegerabisadisesuaikankembali. Diantara program yang
bisadilakukanadalahmalaluiperluasanpenggunaansumberdayaorganisasi. Konflik yang disebabkan
oleh adanyamasalahdalampenggunaansuberdaya (sebagaimanaditerangkandalam “sumberkonflik”
diatas), katakanlahdarisisifasilitas yang dirasakan dan digunakan oleh anggotaorganisasi,
diharapkanbisadiselesaikanmelalui program perluasanpenggunaansumberdayaorganisasitersebut.
Selainitu pula, diantaraupayaatau program yang dapatdilakukan,
adalahdenganmeningkatkankoordinisasiantarbagiandalamorganisasi. Hal
iniakanmenyebabkankonflik yang terutamadisebabkan oleh
kurangnyakoordinisasiataukejelasanstrukturpekerjaanmisalnya,
dapatdiselesaikandenganbaikmelaluikoordinasi yang intensif. Banyak konflikterjadibukandisebabkan
orang-orang yang adadalamorganisasitidakandal, melainkankarenakurangnyakoordinisasi.
Selainpeningkatankoordinasasi, bisa pula
dilakukanpendekatanmelaluiupayapncariantitiktemuantarpihak yang
terlibatdalamkonflikunutkmenyusuntujuanbersama yang ingindicapaidalamorganisasi,
sehinggaberbagaipihak yang terlibatdalamkonflikdapatkembali di
ingatkanakantujuanutamadariorganisasi. Konflikdapat pula dikendalikanmelauipenyusaianperilaku
para pekerjadenganapa yang semestinyadijalankandiperusahaanmelaluiketentuan-ketentuan yang
diberlakukan. Sebagiankonflikterjadikarena orang-orang
tersebuttidakberperilakusebagaimanamestinyadalamsebuahorganisasi.

 Penyelesaian dan PenghilanganKonflik


Duapendekatandiatasmerupakansebagianupayauntukmenjadikankonfliksesuatu yang
dapatditerimasecaraalamiah, namuntetapharusdiwaspadai agar konflik yang
terjadidapatdiarahkankepadapencapaikinerjaorganisasi yang lebihbaik. Pada
kenyataannyakonfliksekalipuntelahdiusahakanuntukterjadi, namunselalusajadapatterjadi.
Untukkasussepertiini, makakonflikharusdihadapi dan diseesaikan. Diantara program yang
dapatdilakukanuntukmenyelesaikan dan menghilangkankonflik,
yaitudenganmelaluipenghindarankonflik. Jikakitamengetahuibahwaterdapatdua orang yang
kalaudipertemukanakanterjdikonflik, maka salah
satuupayapenghindarannyaadalahdenganmemisahkanmerekadaribagiankerja yang sama,
ataujikaberadadalambagian yang samamungkindenganjalanmembagiwaktukerja yang berbeda, dan
seterusnya. Selainitu pula, yang
bisadilakukanuntukmenyelesaikankonflikadalhmempertemukanpihak-pihak yang
bertikaiuntukkemudianmemintamerekauntukmenyelesaiakankonflikmerekadihadapanpihakketigaat
auantarmerekasendiridengandesakanterhadapmerekauntukmelakukankompromi.

 B. Contohkasuskelompokkerja
Pixar Animation Studio atau yang kitakenaldengannamapixaradalah studio animasi computer dari
USA yang sangatterkenal di dunia yang berpusat di Emeryville,California.pixarteerkenaldengan CGI-
film Animasiyasangatberkualitas. Tapisebelumitupixaradalahsebuahperusahan software dan aplikasi
yang bernama The graphic Group.studioinimemangberkerjadibidanggrafis dan animasi,oleh oleh
karenaitupixarterkenaldengananimasinya.pixarduluberkerjasamadenganlucas film dan pada tahun
1986 studio iniberdirisendiri.

Sejakpertama kali munculdengan film perdana Toys


Story ,pixarmemangtelahmenggebebrakpersaingan industry film amerikaterutamauntuk pasar film
animasidisandingkandenganbeberapanamabesar lain seperti Disney Animation sertaDreamworks,
nyatanyapixartakpernahkalahpamorbahkanberhasilungguldenganbuktisederetpenghargaanbergengs
idalamindusyriperfilman.

 C. KomunikasidalamOrganisasi
Komunikasidapatdidefenisikansebagaimemberiatautukarinformasi, isyarat, ataupesanmelalui kata,
gerakan badan atautulisan. Defenisiinimenandakanbahwakomunikasisebagaisebagaisatu proses
sepihak. Tapisebenarnyatidaklahbegitu, komunikasibukanhanyasekedarmenyampaikanpesan.
Inimenyangkutinteraksiantaraduainsanataulebih . agar komunikasimenjadiefektif,
keduapihakharusterusmenerusmemberi dan menerimainformasibaiklisanmaupuntertulis.[5]

Suatuketerampilanutama yang
diharapkandariseorangmanajerialahkemampuanuntukberkomunikasisecaraefektif.
Keterampilanuntukmemberlakukankebijaksanaan, mengupayakansupayainstruksi-
instruksinyadapatdipahami denga jelas dan
menyempurnakanpelaksanaankerjatergantungdarikomunikasi yang efektif. Manajer yang
tidakdapatberkomunikasidenganbawahannyatentangpekerjaan-pekerjaan yang
perludilaksanakantidakakanberhasilmenyuruhbawahannyamengerjakannya. Sebaliknya,
apabilabawahantidakdapatberkomunikasisecarabebasdenganmanajernya, makainformasi yang
dibutuhkanuntukmelaksanakanpekerjaansecarasuksesitutidakakanada.

Komunikasimerupakancarauntukmemudahkanmanajemen, akantetapibukanmerupakankegiatan
yang berdirisendiri dan menjadibagian yang pokokdarisegalasesuatu yang dikerjakan oleh manajer.
Ada yang mengatakanbahwaduapertigawaktumanajerterpakaiuntukberkomunikasi.
memberikaninformasipenuhkepadarekan-rekankerjanya dan
mendapatkansalingpengertianmerupakanhal-hal yang pentingsekali, sehinggaadabeberapapihak
yang menarikkesimpulanbahwamanajemenadalahberkomunikasi. Akan
tetapisesungguhnyaberkomunikasihanyamerupakanbagiandarimanajemen.

Berkomunikasimengandungartiyanglebihluasdari pada sekedarmengatakanataumenuliskansesuatu.


Didalamnya juga tercakupsuatupengertian.
Tidakakanadakomunikasiapabilaandatidakdapatdimengerti dan
kekurangantersebutmerupakanpenghalangutamadalamberkomunikasi.

Kondisi-kondisi yang dapatmembantukomunikasimenjadiefektif: mengetahuisepenuhnyahal-hal


yang ingindikomunikasikan, berkomunikasisecukupnya,
menyadaribahwakomunikasidapatdirubahdistribusinya, gunakansimbol-simbolataualat visual yang
memadai, dan hati-hatidalammemilihinformasi yang dikomunikasikan.

Tantanganterbesardalamberkomunikasiadalahmengertipikiran, latarbelakang dan proses


berpikirpendengaranda. Bilaandatahuini, andadapatmencegah “gangguankomunikasi”.
Suksestidakdapatdicapaitanpahubungandengan orang lain. Namunbenar juga bahwabagaimana dan
seberapajauh dan dalamnyahubungantersebutditentukan oleh komunukasi.

Fungsikomunikasiantara lain: Alatkontrolperilakuanggotadalamsebuahorganisasidalamberbagaicara,


motivasikerjakru juga dapatditingkatkanmelaluikomunikasi, berperansebagai media
untukmengungkapkanekspresiemosionalperasaan dan pemenuhankebutuhansosial, dan
komunikasimemfasilitasipengambilankeputusan.

 Pola KomunikasiDalamStrukturOrganisasi
Pola komunikasidalamstrukturorganisasisecaragarisbesardapatberupakomunikasivertikal dan
komunikasi horizontal. Komunikasivertikaladalahkomunikasi yang dilakukan oleh
seseorangataubagian yang berada pada tingkatanorganisasi yang lebihtinggidengantingkatan yang
lebihrendahatau juga sebaliknya.
Komunikasivertikalbiasanyadilakukandalamhalkomunikasiberupapemberiantugas
(dariataskebawah), pemberianarahan (ataskebawah), maupunpelaporan dan pertanggungjawaban
(daribawahkeatas). Adapunkomunikasi horizontal biasanyadilakukanantaraseseorangdengan orang
lain yang memilikitingkatanorganisasi yang sama. Bentukkomunikasi yang
dilakukandiantaranyaadalahkomunikasidalamrangkakoordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya.

 Konflik dan KomunikasidalamOrganisasi


Terjadinyakonflik di dalamorganisasidapatdiidentifikasibahwa salah
satupenyebabnyaadalahfaktorkomunikasi. Komunikasi yang tidaktepatatau yang salah
akanmenyebakanakanterjadinya salah komunikasiatau salah
persepsiatauseringdinamakansebagaimiscomunication, yaituketikakomunikasi yang
dilakukantidaksesuaidenganapa yang sebenarnyaingindikomunikasikan. Disisi yang lain,
beberapapendekatandalammanajemenkonflik juga telahmenjelaskanbahwakonflikbisa di
selesaikanmelaluistimulasi, pengendalianbahkanhinggapenyelesaiankonflik.
Namunjikakitaperhatikansecaraseksama,
ketigapendekatantersebuttidakdapatdijalankansecaraefektifjikatidakdikomunikasikandenganjelas,ba
ik,dantepat.

Faktorkomunikasiberperanpentingdalampenyelesaiankonflik, dan berperanpenting juga


dalamorganisasi, oleh karenanyakomunikasimemilikiperan yang pentingdalamorganisasi.

 ContohKasusKomunikasi
PT Golden Castle ,bergerakdalambidangkonveksiatautextil,
mengalamipermasalahanantaraperusahaandengankaryawan. Permasalahaniniterjadi yang
disebabkanolehadanya miss communication antaraatasandengankaryawannya.
Adanyaperubahankebijakandalamperusahaan

mengenaipenghitungangajiatauupahkerjakaryawan, namunpihakperusahaanbelummemberitahukan
para karyawan, sehinggakaryawanmerasadiperlakukansemena-mena oleh pihakperusahaan. Para
karyawanmengambiltindakanyaitudenganmendemoperusahaan, Namuntindakaniniberujung pada
PHK besar-besaranyangdilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan manapunpastipernahmengalamipermasalahan internal. Mulaidaritingkatindividu,


kelompok, sampai unit. Mulaidariderajat dan lingkuppermasalahan yang kecilsampai yang besar.
Yang relative kecilsepertimasalahadumuluttentangpribadiantarkaryawan, sampai yang relative
besarsepertibedapandangantentangstrategibisnisdikalanganmanajemen.

BAB III
Penutup

A KESIMPULAN

kelompoksebagaikumpulandua orang ataulebih yang salingberinteraksi dan


salingmempengaruhiuntuksuatutujuantertentu yang dipahamibersama (two or more eople who
interact and influence each other toward a common purpose).Karakteristikkelompok:

 .Merupakankumpulan yang beranggotakanlebihdarisatu orang, yang


berartiadanyakarakteristik yang berbedadarisetiap orang
 Adanyainteraksi di antarakumpulan orang tersebut
 Adanyatujuanbersama yang ingindicapai

KelompokKerja Formal dan Informal


Kelompokkerja formal
Kelompokkerja yang dibentukataudisusunsecararesmi oleh
manajerdimanakelompokkerjatersebutdiberikantugas dan pekerjaan yang
terkaitdenganpencapaiantujuanorganisasi.

Kelompokkerja informal
Kelompokkerja informal adalahkelompokkerja yang
disusunatautersusundengansendirinyaketikabeberapaanggotadariorganisasi yang kegiatannya.

MewujudkanKelompokKerjaEfektif
1.Tujuandaripembentukankelompokkerjahendaknyabenar-benarjelas

2. Peransertapembagiankerjadarisetiapanggotakeolompokkerjaperlu juga diperjelas.

3. Jumlahanggota yang optimal dalamsebuahkelompokkerjaperluditentukan.

4. Pemimpindarikelompokkerjaperluditentukanatasdasarkapabilitasnyadikelompokkerjatersebut.

5. Seluruhsumberdaya yang diperlukanhandaknyatersedia, terdistribusisecaramerata.

6. Norma-normaperludisepakatisebelimpekerjaandilakukan.

7. Jadwalkerjaperlutersusunsecaraspesifik dan disusunbersamaseluruhanggota.

8. Perludiadakanmomentum-momentum formal maupun informal untuklebihmemperkuatsolidaritas


dan integritassesamaanggota.

B. SARAN
KomunikasidalamOrganisasi

Komunikasidapatdidefenisikansebagaimemberiatautukarinformasi, isyarat, ataupesanmelalui kata,


gerakan badan atautulisan.PolaKomunikasiDalamStrukturOrganisasi Pola
komunikasidalamstrukturorganisasisecaragarisbesardapatberupakomunikasivertikal dan
komunikasihorizontal.Faktorkomunikasiberperanpentingdalampenyelesaiankonflik, dan
berperanpenting juga dalamorganisasi, oleh karenanyakomunikasimemilikiperan yang
pentingdalamorganisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sule, ErniieTisnawati, kurniawansaefullah. PengantarManajemen. Jakarta: KencanaPrenada Media
Group, 2010

Amin, A. Riawan. MenggagasManajemen Syariah. Jakarta: Salemba Empat,2010

Terry, George R. Prinsip-prnsipManajemen. Jakarta: BumiAksara, 1993

Susanto, Adi. Kewiraswastaan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002

Swastha, DR. Basu. PengantarBisnis Modern. Yogyakarta: Liberty, 2002

Anda mungkin juga menyukai