Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
lindunganNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas makalah yang berjudul kerja dan
komunikasi dalam organisasi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat
mengikuti mata kuliah Pengantar Manajemen.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Hendra Saputra, SE., M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen. Serta kami ucapkan terimakasih
kepada keluarga dan rekan rekan yang telah memberi dukungan dan doa sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas ini dengan lancar dan tanpa ada halangan apapun.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan. Untuk itu
saya mohon untuk kritik dan saran demi adanya perbaikan. Semoga penyusunan Critical
Journal Review ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan pengetahuan
serta wawasan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan masalah...................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................4
A. Kelompok kerja......................................................................................................4
B. Contoh kasus kelompok kerja..............................................................................13
C. Komunikasi dalam kelompok kerja......................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Kelompokkerja dan komunikasisebagai salah satukunci agar fungsiimplementasi dan
pengarahandapatberjalansecaraefektif. Perludisadaribahwaorganisasiadalahkumpulan orang-orang
ataukumpulanindividudenganberbagaikarakteristik motif dan potensi. Ketiktujuanhendakdicapai,
makasetiapindividuperlumenyadaribahwaselaindirinyamerupakanindividu yang memiliki motif,
namun juga merupakanbagiandarisebuahkelompokataukumpulan, yaituorganisasi. Pada
intinyakelompokkerjadisusun agar keragamanindividudapatmenjadipotensi yang
terintegrasidalampencapaiantujuan, dan bukanmalahsumberkonflik yang
akanmenghambatdalampencapaianoraganisasi. Oleh karenaitu, selainkelompokkerjaperludisusun,
faktorkomunikasiantarpekerja, antarpemimpin dan bawahan, dan antarbagiandalamorganisasi juga
menentukanbagaimanakelompokkerjadapatberjalansecaraefektif.
Akhirnya,dengankeragamanpotensiindividu,polakepemimpinan yang sesuai, kelompokkerja yang
tangguh, sertakomunikasi yang berjalansecaraefektif, fungsiimplementasi dan
pengarahandarirencana yang telahdisusunbarangkalitidaklahmenjadisesuatu yang
sulituntukdijalankan, sehinggatujuanakanlebihmudahdicapaisecaraefektif dan efisien.
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksuddengankelompokkerja, konsep-konsepkelompokkerja,
manfaatkelompokkerja,dan konflik-konflik yang terjadi di dalamkelompokkerja dan
penyelesaiannya?
BAB II
PEMBAHASAN
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A.KelompokKerja
Konsep Dasar MengenaiKelompokkerja
Stoner, Freeman, dan Gilbert mendefinisikankelompoksebagaikumpulandua orang ataulebih
yang salingberinteraksi dan salingmempengaruhiuntuksuatutujuantertentu yang dipahamibersama
(two or more eople who interact and influence each other toward a common purpose).
Karakteristikkelompok:
Kelompokkerjaperludisusunterutamajikaorganisasiatauperusahaanberanggotakan orang-orang
dalamjumlah yang sangatbesar, ruanglingkupkegiatanluas, dan pengelolaansumberdaya yang
banyak. untukorgsnisasi yang beranggotakansedikit orang 5-10 orang,
barangkalikeseluruhananggotatersebutmerupakan juga satukelompokkerja, adapununtukorganisasi
yang memilikiribuan orang anggota, makakelompokkerja yang
disusunberdasarkantujuanjangkapendek, jangkamenengah, maupunjangkapanjang,
tergantungdarialasan dan tujuandarikelompokkerjatersebutdisusun.
Kelompokkerja formal
Kelompokkerja yang dibentukataudisusunsecararesmi oleh
manajerdimanakelompokkerjatersebutdiberikantugas dan pekerjaan yang
terkaitdenganpencapaiantujuanorganisasi. Kelompokkerja formal dapatberupa formal
dapatberupakelompokkerjalangsung, kepanitiaan, dan kelompokkerja temporal ataukhusus.
Kelompokkerjalangsungmerupakankelompokkerja yang disusun oleh manajer dan
beranggotakanbeberapa orang bawahan yang beradadibagiandimanamanajertersebutditugaskan.
Kelompokkerjalangsungbiasanyadibentukatauterbentukdengansendirinya (pada
saatdepartementalisasidilakukan) sebagaikonsekuensilangsungdarirencanaorganisasi yang
telahdibuat dan ketikastrukturorgaisasiterbentuk. Kegiatan-kegiatan yang biasanyadilakukan oleh
kelompokkerjalangsungadalahkegiatan yang bersifatutamadarisebuahorganisasi dan
kebanyakanbersifatrutin, artinya yang selaludilakukan oleh organisasitersebut.
Kepanitiaanadalahkelompokkerja yang disusun oleh manajer dan beranggotakanbeberapa orang
yang bisaberasaldaribagian yang sama, atau juga daribagian lain dariorganisasi.
Kepanitiaandisusunberdasarkantugas-tugastertentu yang tidakrutin,
namundisusunsebagaiupayauntukmencapaitujuanorganisasi pula.
Kepanitiaanbiasanyadibuatuntukjangkawaktutertentu yang telahditetapkan oleh organisasi.
Kelompokkerja temporal ataukhususadalahhkelompokkerja yang disusununtukkepentingan-
kepentingankhusus yang bersifatsementara. Diantaracontohdarikelompokkerjasepertiini,
misalnyaketikaperusahaanmelakukankerjasamadenganperusahaan lain dalamsebuahkegiatan,
makaperusahaandapatmembentukkelompokkerjaini, atau juga untuksuatukepentingan internal
perusahaandapat juga membentukkelompokkerjaini dan lain sebagainya. Sekalipunbersifatkhusus,
kelompok in
tetapdisusununtukmendukungpencapaiantujuanorganisasi,hanyasajabiasanyadibenukdari program-
program yang bersifattidaktetap dan sementara.
Kelompokkerja informal
Kelompokkerja informal adalahkelompokkerja yang
disusunatautersusundengansendirinyaketikabeberapaanggotadariorganisasi yang
kegiatannyabiasanyatidakterkaitlangsungdenganrencana-rencanarutindariorganisasi,
namunsecaratidaklangsungakanmempengaruhikinerjadari orang-orang dalamorganisasi.[2]
Contohyaadalahkelompokolahraga yang beranggotakan para pegawaitermasuk juga para manajer,
kelompokhobi, dan lain-lain. Kelompok informal inibiasanyaterbentuk dan
dibentukuntukmemeliharabudayaorganisasitertentu yang
akanmendukungterpeliharanyakekompakan, persatuan, dan kinerjadarikelompokkerja formal. Paling
tidakadaempattujuanmengapakelompokkerja informal inidibentuk:
KarakteristikKelompokKerja.
Bagaimana agar kitadapatmengelolakelompokkerjadenganefektif? Salah
satukuncipokoknyaadalahdenganmengenalikarakteristikdarikelompokkerjatersebut. Di
antarakerakteristikyanagakandibahasadalah
a)TahapPembentukkan (forming)
Dimanakelompokkerjadibentuk oleh manajer. Kelompokkerja yang
terbentukakanterdiridaripemimpinkelompok dan anggota. Masing-
masinganggotadarikelompokkerjaakanditentukantugas-tugas yang harusdikerjakan
b)Tahapanpenguatan (storming)
Pada tahapanini, anggota-anggota yang telahmenerimatugasnyamasing-
masingmulaiberinteraksisatusamalainnya.kadang kala
karenadisebabkanperbedaankarakteristikindividusertapersepsimengenaipekerjaanmerekamasing-
masing, termasuk juga polakomunikasi yang yangdibangun. Pada
tahapinikonflikdalamkelompokkerjadapatterjadi.
c)TahapanPenyesuaian (norming)
Merupakantindaklanjutdaritahapkedua. Ketikakelompokkerjatelahsalingberinteraksi,
hinggabarangkalibisaterjadikonflik, makatahapaninimerupakantahapan di mana
keseluruhananggotasecaraalmiahataupundipaksaharusmenyesuaikandiridenganberbagaiperbedaan
yang ada dan terjadi. Norma yang diyakinibersamasebagaisesuatu yang harusdijalankan,
kadangkalamenjadititiktemuuntukbisasalingmenyesuaikandiridalambekerja.
d) TahapanPerwujudan (performing)
Di mana hasildaripekerjaanmasing-masinganggotamaupunsecarakelompokdapatterwujud dan
terlihat. Itusebabnyatahapankeempatinidinamakan performing, di mana
setiapanggotaakanmemperlihatkanhasildarisetiappekerjaannya, dan akandievaluasisampaisejauh
mana tingkatkesesuaiannyaterhadaptujuandarikelompokkerja.
e) TahapPencarianatauPenilaian (adjourning)
Dimanmasing-masinganggotamengalamitahapanakhirdari proses
pengerjaanbersamakelompokkerja. Pada tahapanini, anggotaakanada yang merasapuas, kecewa,
ataupenasaran, tergantungdaritahapan-tahapansebelumnya. Dapatdikatakan pula
bahwatahapaninimerupakantahapanantiklimaksdariseluruhrangkaiankerjadarikelompokkkerja.
Di dalamkelompokkerjanormasangatlahpernting,mengapa? Hal
initerkaitdengankeragamankarakteristikindividu. Keragaman pada dasarnyamemilikiduapotensi,
potensiuntuksalingmengisi dan berinteraksisecarapositif, ataupotensikonflik dan
berinteraksisecaranegatif. Selainnorma, solidaritas dan integritasdalamkelompokkerja
(Cohesiveness) sangatmenentukansampaisejauh mana
kelompokkerjadapatmenjalankanfungsinyadalampencapaiantujuan.
MewujudkanKelompokKerjaEfektif
Sekalipunmanajemenorganisasimerupakan proses yang berkelanjutan, sehinggadalam proses yang
dijalankantersebutsangatmungkinterjadifluktuasidalamhalkinerja yang ditunjukkan para
anggotakelompokkerja. Namunadabeberapapanduan yang dapatdigunakan agar
kelompokkerjadapatberjalansecaralebihefektif. Diantaranyaadalah:
1.Tujuandaripembentukankelompokkerjahendaknyabenar-benarjelassehingga para
anggotadapatmengenalisecarajelasapa yang menjaditujuandarikelompokkerja yang
dibentuksertamemperjelasarah yang akandituju oleh kelompokkerja
4.Pemimpindarikelompokkerjaperluditentukanatasdasarkapabilitasnyadikelompokkerjatersebut.
Jikamemungkinkan, dirinyatidakhanyamemilikikapabilitassebagaipemimpin formal, namun juga
sebagaipemimpin informal.
6.Norma-normaperludisepakatisebelimpekerjaandilakukan.
KonflikDalamKelompokKerja
Konflikmerupakansesuatu yang tidakdapatdihindarkandalamkehidupan.
Bahkansepanjangkehidupan, manusiasenantiasadihadapkan dan bergelutdengankonflik.
Demikianhalnyadengankehidupanorganisasi. Anggotaorganisasisenantiasadihadapkan pada konflik.
Perubahanatauinovasibarusangatrentanmenimbulkankonflik (destruktif),
apalagijikatidakdisertaipemahaman yang memadaiterhadap ide-ide yang
berkembagManajemenkonfliksangatberpengaruhbagianggotaorganisasi.
Perbedaankarakteristikindividubisamendorongterjadinyakonflikataupotensinegatifdalamorganisasi.
Namun, pembahasanmengenaikonfliktersebutbelumdillakukan,
sehinggabagianiniakanmenguraikansecarakhususmengenaikonfliktersebut.
Konflikadalahadanyakesenjanganatauketidaksesuaiandiantarabeberapapihakdalamsuatuorgnisaside
nganorganisasilain, diantaraberbagaibidangdalamsebuahorganisasi, maupundiantaraanggota di
dalamsuatubagiantertentudalamorganisasi.
Secaragarisbesarkonflikdalamsuatuorganisasidapatterjadidalamberbagaikeadaan, diantaranya:
Konflikdapatmenyebabkankelompokkerjalemah dan
berbagaipekerjaandalamorganisasiatauperusahaanakanterbengkalai.
Faktorkomunikasidapatjadipenyebabkonflikketika para
anggotasebuahorganisasimaupunantarorganisasitidakdapatatautidakmauuntuksalingmengerti dan
salingmemahamidalamberbagaihaldalamorganisasi.
FaktorStrukturtugas dan
sturukturorganisasidapatmenyebabkankonflikketikasebagiananggotatidakbisamemahamipekerjaan
merekadaristrukturtugas yang ada, atau juga terjadiketidaksesuaiandalamhalpembagiankerja,
maupunprosedurkerja yang tidakdipahami.
Strukturorganisasidapatmenyebabkankonflikketikasebagiananggotamerasatidakcocokuntukberada
di suatubagiandalamorganisasi, atau juga bisaberupaadanyaupayauntukmeraihsatuposisitertentu,
maupunberbagaihallainnya yang terkaitdenganposisiataubagian yang adadalamorganisasi.
Faktorlingkungandapatmenjadisumberkonflikketikalingkungandimanasetiapindividubekerjatidakmen
dukungterwujudnyasuasanakerja yang kondisifbagiefektivitaspekerjaan yang dilakukan oleh setiap
orang maupunsetiapkelompokkerja. Lingkungan yang kurangventilas, panas,
hinggapenataanantarbagian yang tidaksesuaidengankeinginan para
pekerjadapatmenjadicontohfaktorlingkungan yang bisamemicuterjadinyakonflik.
StimulasiKonflik
Stimulasikonflik pada dasarnyaadalahupayadilakukan oleh manajerterhadapkonflik yang
terjadidenganjalanmemberikanumpan-umpanstimulan yang menyebabkanpihak-pihak yang
terlibatkonflikmengarahkankonfliknyakepadasesuatu yang bersifatpositifbagidirinya dan organisasi.
Di antara program yang dapatdijalankanadalahmemosisikanpihak-pihak yang
terlibatdalamkonflikkedalamsuatusituasidimanamerekaterlibatdalamsebuahpersainganpositif yang
akanmeningkatkankinerjamerekasekaligus juga organisasi.
Memasukkanfaktorpersainganinidapatdilakukandengantawarankompensasitertentusehinggapihak-
pihak yang terlibatdalamkonflikakanbenar-benarmelakukanpersainganantarmereka.
Tawarankompensasitersebutdapatberupapemberian bonus, insentif, dan bentukkompensasilainnya.
Selainmemperkenalkanpersaingankedalampihak-pihak yang terlibatkonflik, stimulasikonflikdapat
juga dilakukandenganjalanmemasukkanpihakketigadiantarapihak-pihakyangterlibatkonflik agar
konfliktersebutdapatdiminimalkandengankehadiranpihakketigatersebut. Bentukstimulasi lain yang
juga bisadilakukanadalahdenganmelakukanperubahan pada aturan main atauprosedur yang
selamainiberlakudalamorganisasi. Denganadanyaperubahanproseduratauaturan main
tersebutdiharapkanpihak-pihak yang
terlibatdalamkonflikdapatmelakukanpenyusaianulangmengenaiposisimerekadalamorganisasisehingg
akonflikdengansendirinyaakantersesuaikan pula.
PengendalianKonflik
Selainmemberikanstimulasikepadapihak-pihak yang terlibatkonflik, pendekatan lain yang
bisadigunakanadalahpengendaliankonflik.
Pengendaliankonflikinidilakukanuntukmemastikanbahwakonflikdapatsenantiasadihindari dan
kalaupunterjadidengansegerabisadisesuaikankembali. Diantara program yang
bisadilakukanadalahmalaluiperluasanpenggunaansumberdayaorganisasi. Konflik yang disebabkan
oleh adanyamasalahdalampenggunaansuberdaya (sebagaimanaditerangkandalam “sumberkonflik”
diatas), katakanlahdarisisifasilitas yang dirasakan dan digunakan oleh anggotaorganisasi,
diharapkanbisadiselesaikanmelalui program perluasanpenggunaansumberdayaorganisasitersebut.
Selainitu pula, diantaraupayaatau program yang dapatdilakukan,
adalahdenganmeningkatkankoordinisasiantarbagiandalamorganisasi. Hal
iniakanmenyebabkankonflik yang terutamadisebabkan oleh
kurangnyakoordinisasiataukejelasanstrukturpekerjaanmisalnya,
dapatdiselesaikandenganbaikmelaluikoordinasi yang intensif. Banyak konflikterjadibukandisebabkan
orang-orang yang adadalamorganisasitidakandal, melainkankarenakurangnyakoordinisasi.
Selainpeningkatankoordinasasi, bisa pula
dilakukanpendekatanmelaluiupayapncariantitiktemuantarpihak yang
terlibatdalamkonflikunutkmenyusuntujuanbersama yang ingindicapaidalamorganisasi,
sehinggaberbagaipihak yang terlibatdalamkonflikdapatkembali di
ingatkanakantujuanutamadariorganisasi. Konflikdapat pula dikendalikanmelauipenyusaianperilaku
para pekerjadenganapa yang semestinyadijalankandiperusahaanmelaluiketentuan-ketentuan yang
diberlakukan. Sebagiankonflikterjadikarena orang-orang
tersebuttidakberperilakusebagaimanamestinyadalamsebuahorganisasi.
B. Contohkasuskelompokkerja
Pixar Animation Studio atau yang kitakenaldengannamapixaradalah studio animasi computer dari
USA yang sangatterkenal di dunia yang berpusat di Emeryville,California.pixarteerkenaldengan CGI-
film Animasiyasangatberkualitas. Tapisebelumitupixaradalahsebuahperusahan software dan aplikasi
yang bernama The graphic Group.studioinimemangberkerjadibidanggrafis dan animasi,oleh oleh
karenaitupixarterkenaldengananimasinya.pixarduluberkerjasamadenganlucas film dan pada tahun
1986 studio iniberdirisendiri.
C. KomunikasidalamOrganisasi
Komunikasidapatdidefenisikansebagaimemberiatautukarinformasi, isyarat, ataupesanmelalui kata,
gerakan badan atautulisan. Defenisiinimenandakanbahwakomunikasisebagaisebagaisatu proses
sepihak. Tapisebenarnyatidaklahbegitu, komunikasibukanhanyasekedarmenyampaikanpesan.
Inimenyangkutinteraksiantaraduainsanataulebih . agar komunikasimenjadiefektif,
keduapihakharusterusmenerusmemberi dan menerimainformasibaiklisanmaupuntertulis.[5]
Suatuketerampilanutama yang
diharapkandariseorangmanajerialahkemampuanuntukberkomunikasisecaraefektif.
Keterampilanuntukmemberlakukankebijaksanaan, mengupayakansupayainstruksi-
instruksinyadapatdipahami denga jelas dan
menyempurnakanpelaksanaankerjatergantungdarikomunikasi yang efektif. Manajer yang
tidakdapatberkomunikasidenganbawahannyatentangpekerjaan-pekerjaan yang
perludilaksanakantidakakanberhasilmenyuruhbawahannyamengerjakannya. Sebaliknya,
apabilabawahantidakdapatberkomunikasisecarabebasdenganmanajernya, makainformasi yang
dibutuhkanuntukmelaksanakanpekerjaansecarasuksesitutidakakanada.
Komunikasimerupakancarauntukmemudahkanmanajemen, akantetapibukanmerupakankegiatan
yang berdirisendiri dan menjadibagian yang pokokdarisegalasesuatu yang dikerjakan oleh manajer.
Ada yang mengatakanbahwaduapertigawaktumanajerterpakaiuntukberkomunikasi.
memberikaninformasipenuhkepadarekan-rekankerjanya dan
mendapatkansalingpengertianmerupakanhal-hal yang pentingsekali, sehinggaadabeberapapihak
yang menarikkesimpulanbahwamanajemenadalahberkomunikasi. Akan
tetapisesungguhnyaberkomunikasihanyamerupakanbagiandarimanajemen.
Pola KomunikasiDalamStrukturOrganisasi
Pola komunikasidalamstrukturorganisasisecaragarisbesardapatberupakomunikasivertikal dan
komunikasi horizontal. Komunikasivertikaladalahkomunikasi yang dilakukan oleh
seseorangataubagian yang berada pada tingkatanorganisasi yang lebihtinggidengantingkatan yang
lebihrendahatau juga sebaliknya.
Komunikasivertikalbiasanyadilakukandalamhalkomunikasiberupapemberiantugas
(dariataskebawah), pemberianarahan (ataskebawah), maupunpelaporan dan pertanggungjawaban
(daribawahkeatas). Adapunkomunikasi horizontal biasanyadilakukanantaraseseorangdengan orang
lain yang memilikitingkatanorganisasi yang sama. Bentukkomunikasi yang
dilakukandiantaranyaadalahkomunikasidalamrangkakoordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya.
ContohKasusKomunikasi
PT Golden Castle ,bergerakdalambidangkonveksiatautextil,
mengalamipermasalahanantaraperusahaandengankaryawan. Permasalahaniniterjadi yang
disebabkanolehadanya miss communication antaraatasandengankaryawannya.
Adanyaperubahankebijakandalamperusahaan
mengenaipenghitungangajiatauupahkerjakaryawan, namunpihakperusahaanbelummemberitahukan
para karyawan, sehinggakaryawanmerasadiperlakukansemena-mena oleh pihakperusahaan. Para
karyawanmengambiltindakanyaitudenganmendemoperusahaan, Namuntindakaniniberujung pada
PHK besar-besaranyangdilakukan oleh perusahaan.
BAB III
Penutup
A KESIMPULAN
Kelompokkerja informal
Kelompokkerja informal adalahkelompokkerja yang
disusunatautersusundengansendirinyaketikabeberapaanggotadariorganisasi yang kegiatannya.
MewujudkanKelompokKerjaEfektif
1.Tujuandaripembentukankelompokkerjahendaknyabenar-benarjelas
4. Pemimpindarikelompokkerjaperluditentukanatasdasarkapabilitasnyadikelompokkerjatersebut.
6. Norma-normaperludisepakatisebelimpekerjaandilakukan.
B. SARAN
KomunikasidalamOrganisasi