Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL BOOK REPORT

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Putri Dwivani Saragi

Nomor Induk Mahasiswa : 7193341009

Mata Kuliah : Studi Kelayakaan Bisnis

Dosen Pengampu : Lenti Susanna Saragih, S.Sos., M.Si.

PROGRAM S1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis pandjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis masih diberikan kesehatan dan kesempatan dalam
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah studi kelayakaan bisnis yaitu tugas critical book
report.

Penulis menyadari bahwa dalam tugas critical book report ini masih banyak
kekurangan didalamnya baik dari segi penulisan maupun penyusunan CBR ini. Penulis
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang baik dan yang membangun dari para pembaca
guna menyempurnakan tugas critical book report ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan tugas critical book report ini, terkhususnya kepada dosen
pengampu Ibu Lenti Susanna Saragih, S.Sos., M.Si. yang telah memberikan penjelasan
terkait susunan dan sistematika dalam mengerjakan tugas critical book report ini. Kiranya
analisis cbr ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca terkhususnya kepada
penulis.

Medan, 07 April 2022

Putri Dwivani Saragi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report (CBR) ................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan Critical Book Review (CBR) ........................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan Critical Book Review (CBR) ......................................................................... 1
1.4 Identitas Buku ............................................................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU .......................................................................................................... 3
2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA ................................................................................................... 3
2.2 RINGKASAN BUKU PEMBANDING ..................................................................................... 13
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 26
3.1 KELEBIHAN BUKU ................................................................................................................. 26
3.2 KELEMAHAN BUKU ............................................................................................................... 26
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................. 27
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 27
4.2 SARAN ....................................................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report (CBR)


Keterampilan membuat CBR dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan
menganalisis sebuah buku yang dianalisis dengan membandingkannya terhadap buku lain,
mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Seringkali
kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya
memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan, misalnya dari segi
analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR Studi Kelayakan
Bisnis ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada
pokok bahasan Studi Kelayakan Bisnis.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Book Review (CBR)


Adanya tujuan penulisan CBR ini adalah sbb :

1. Untuk menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis
2. Untuk mengkritisi atau membandingkan satu buku tentang Studi Kelayakan Bisnis.
dengan buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang dibandingkan dalam buku
tersebut yaitu: materi pembahasan, kelengkapan buku, kelengkapan pembahasannya, dan
kelemahan atau kelebihan pada setiap buku yang dianalisis
3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai Studi Kelayakan Bisnis
4. Untuk menambah pengetahuan seseorang yang ingin menjadi pengusaha dan membuka
bisnis dalam mendirikan usahanya.

1.3 Manfaat Penulisan Critical Book Review (CBR)


Manfaat Penulisan CBR adalah sebagai berikut ini :

1. Untuk mengetahui ruang lingkup dan aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis.


2. Untuk mempermudah para pembaca dalam mendapatkan inti sari dari sebuah buku,
pembahasan buku, serta kelebihan dan kekurangan buku tersebut.
3. Untuk melatih mahasiswa mengambil kesimpulan atas buku yang dianalisis.
4. Menambah referensi pembelajaran bagi mahasiswa

1
1.4 Identitas Buku
BUKU UTAMA

1. Judul : Studi Kelayakan Bisnis


2. Edisi : Ed. 1 Cet. 1
3. Pengarang : Dr. Dedi Purwana E.S & Nurdin Hidayat
4. Penerbit : Rajawali Pers
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2016
7. ISBN : 978-602-425-015-7

BUKU PEMBANDING

1. Judul : Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha


2. Edisi : Edisi 1 Cet.1
3. Pengarang : Dr. Lilis Sulastri, MM
4. Penerbit : LGM - LaGood’s Publishing
5. Kota Terbit : Bandung
6. Tahun Terbit : 2016
7. ISBN : 978-602-74112-0-3

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA


BAB 1. PENDAHULUAN

Bab 1 pendahuluan membahas mengenai dalam perspektif ilmu ekonomi, dikenal


adanya faktor produksi. Perekonomian dapat bergerak manakala keempat faktor produksi,
tanah, modal, sumber daya manusia dan entrepreneurship, berfungsi optimal. Meski semua
faktor produksi itu penting dan saling terkait, entrepreneurship yang paling berperan
mengorganisir ketiga faktor produksi lainnya dalam payung perusahaan/entitas bisnis.

Bisnis diartikan sebagai usaha untuk memperoleh keuntungan sesuai tujuan dan target
dalam berbagai bidang, baik dilihat dari segi kuantitas, kualitas maupun waktunya.
Keuntungan merupakan tujuan utama dalam dunia bisnis, terutama bagi pemilik bisnis baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan
finansial Besarnya keuntungan ditetapkan sesuai target dan batas waktunya.Perusahaan yang
didirikan untuk tujuan profit biasanya memikirkan bagaimana pengembalian modal atau dana
yang ditanam dalam waktu relatif singkat.

Dengan demikian, suatu bisnis khususnya bisnis baru perlu dilakukan kajian
mendalam terlebih dahulu Hal ini menyangkut apakah bisnis yang akan dirintis
menguntungkan atau tidak. Untuk itu diperlukan analisis. analisis yang dapat digunakan
yaitu: Studi Kelayakan Bisnis (Feasibility Study of Businesses), Boston Consulting Group
(BCG) Matrix, Business Canvas Model (BCM), Balance Score Card (BSC) dan Analisis
SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat).

Pelaku bisnis perlu menyadari bahwa kondisi lingkungan bisnis tidak dapat diprediksi
secara pasti, bahkan dipenuhi dengan ketidakpastian. Ketidakpastian dapat terjadi di berbagai
bidang kehidupan baik ideologi, politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan,
perilaku konsumen dan perubahan lingkungan masyarakat. Faktor-aktor tersebut dapat
mengakibatkan suatu perencanaan menjadi tidak tercapai sehingga dapat menimbulkan risiko
kerugian Pengaruh perekonomian suatu daerah atau negara misalnya, dapat mengakibatkan
harga yang tidak stabil dan bahkan memiliki kecenderungan atas kenaikan biaya produksi.
Harga jual produk menjadi lebih mahal sehingga menyulitkan pelaku bisnis menjual produk
ke pasar Pada saat yang sama, daya beli masyarakat rendah atau mengalami penurunan.

3
Situasi perekonomian juga dapat berdampak pada tidak stabilnya tingkat suku bunga
perbankan pada sektor riil Perbankan tidak mau menyalurkan dana sehingga sektor riil sulit
memperoleh kredit. Situasi ini menyebabkan terjadinya pengurangan penyediaan barang dan
jasa sehingga terjadi kelangkaan barang dan jasa. Hal ini tentu secara tidak langsung dapat
menurunkan pendapatan masyarakat yang berdampak langsung pada menurunnya daya beli
masyarakat. Dampak lainnya berupa penurunan laba dan bahkan perusahaan akan mengalami
kerugian.

Pelaku bisnis dalam aktivitasnya selalu terlibat dalam proses pengambilan keputusan
terkait investasi. Bagaimana meminimalisir risiko dan memperoleh keuntungan maksimal
dari keputusan investasi. Oleh karenanya, keputusan investasi selalu mempertimbangkan
faktor-faktor antara lain:

a) Besar kecilnya dana investasi,


b) Ketidakpastian bisnis (business uncertainty), dan
c) Kompleksitas variabel yang berpengaruh.

Dalam bisnis, studi kelayakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk


memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak (Suliyanto, 2010).
Studi kelayakan bisnis merupakan suatu analisis terhadap viability (diteruskan atau tidak)
suatu ide. Fokus dari suatu studi kelayakan adalah untuk mampu menjawab pertanyaan
penting should we procced with the proposed project idea? Hal ini menunjukkan bahwa
segala aktivitas dalam studi kelayakan bertujuan untuk membantu menjawab pertanyaan
tersebut. Tujuan ini memberikan pemahaman kepada pelaku usaha bahwa mengetahui lebih
awal suatu ide tidak bekerja sesuai harapan. Dengan demikian, dapat mencegah penggunaan
uang, waktu dan sumber daya secara sia-sia.

4
BAB 2. KAJIAN ASPEK LEGALITAS

Bab 2 membahas mengenai aspek legalitas. Hakikatnya sebuah bisnis dikelola baik
oleh perseorangan maupun sekelompok orang. Dalam kiprahnya, pelaku bisnis memerlukan
organisasi sebagai payung melaksanakan aktivitas bisnis - sering disebut badan usaha Ini
terutama berkaitan dengan aspek legalitas. Pelaku bisnis membuat badan usaha didasarkan
beberapa pertimbangan sebagai dasar motivasi antara lain

1. Dorongan hidup
Dalam rangka melaksanakan aktivitas bisnis, pelaku bisnis membuat badan usaha. Hal ini
didasarkan keinginan untuk mencari keuntungan baik materiil maupun spiritual.
Keuntungan ini menjadi landasan agar dapat mempertahankan hidup maupun
kelangsungan usaha.
2. Bebas dan tidak terikat
Pelaku bisnis menginginkan adanya kebebasan dan tidak terikat pada aturan secara
individu dalam melakukan usaha. Salah satu usaha adalah dengan mendirikan suatu badan
usaha sehingga dapat melakukan aktivitas sebebas-bebasnya.
3. Dorongan social
Pada dasarnya setiap individu memiliki keinginan untuk melakukan aktivitas dengan
orang lain. Aktivitas ini disebabkan oleh dorongan sosial yang ada pada individu.
Dorongan sosial ini dapat direalisasikan secara bebas melalui aktivitas dalam sebuah
lembaga atau badan usaha.
4. Mendapatkan kekuasaan
Kekuasaan ini dapat diperoleh melalui keterlibatan diri dalam badan usaha Keterlibatan
dalam badan usaha memungkinkan seseorang dapat menunjukkan jati dirinya sebagai
seseorang yang memiliki jabatan seperti presiden, direktur, manajer, dan jabatan lain yang
memungkinkan dapat memerintahkan orang lain.
5. Melanjutkan usaha orang tua
Pertimbangan lain adalah keinginan untuk melanjutkan usaha orang tua. Hal ini terkait
dengan keberlanjutan usaha yang telah dirintis pendahulunya.

Dalam kaitan dengan studi kelayakan bisnis, pendirian badan usaha perlu dinilai dari
aspek hukum. Hal ini terkait dengan legalitas suatu badan usaha atau lembaga yang
memberikan pelayanan baik yang berorientasi pada keuntungan maupun sosial

5
BAB 3. KAJIAN ASPEK TEKNIS

Bab 3 membahas tentang kajian aspek teknis. Penilaian kelayakan terhadap aspek
teknis menyangkut hal-hal gang berkaitan dengan teknis/operasi suatu bisnis. Kajian aspek
teknis ini mencangkup analisis kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan
menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan
digunakan.

Secara umun terdapat beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek
teknis/operasi yaitu :

1. Menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor
pusat.
2. Menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi sehingga dapat memberikan
efisiensi
3. Menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinga
4. Menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan
bidang usahanya
5. Menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan masa yang akan
datang.

Berdasarkan kajian diatas, maka aspek operasi terkait dengan efisien atau tidak.
Efisien menjadi satu factor yang menentukan besar kecilnya laba yang diperoleh oleh
perusahaan. Secara umum, persyaratan teknis yang dibutuhakan untuk produksi dapat dilihat
pada diagram dibawah ini

6
BAB 4. KAJIAN ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Bab 4 menjelaskan mengenai kajian aspek pasar dan pemasaran. Pasar dan pemasaran
layaknya dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pasar dan pemasaran
memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan saling mempengaruhi.

Pemasaran adalah mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar secara sederhana
dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi. Pasar dapat diartikan juga sebagai mekanisme antara pembeli dan penjual atau
tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan adalah
jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu
waktu tertentu. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa
adalah :

1. Harga barang dan barang pengganti


2. Pendapatan
3. Selera
4. Jumlah penduduk
5. Faktor khusus (akses)

Sedangkan penawaran dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran suatu barang dan jasa adalah :

1. Harga dari barang


2. Harga barang lain yang memiliki hubungan
3. Teknologi
4. Harga input
5. Tujuan perusahaan
6. Faktor khusus

Dalam kaitan dengan studi kelayakan suatu usaha, aspek pasar dan pemasaran
merupakan salah satu aspek yang paling penting. Hal ini disebabkan karena aspek pasar dan
pemasaran sangat menentukan hidup dan matinya suatu pemasaran. Apabila aspek pasar dan
pemasaran tidak diteliti secara benar seperti bagaimana prospeknya dimasa yang akan datang,
bukan mustahil tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai dan kehidupan perusahaan akan
terancam.

7
BAB 5. KAJIAN ASPEK FINANSIAL

Bab 5 menjelaskan aspek finansial. Investasi dalam berbagai bidang bisnis


memerlukan modal (uang). Modal untuk membiayai usaha adalah modal utama dan modal
kerja. Modal utama adalah pembiayaan biaya prainvestasi seperti pengurusan izin-izin dan
pembuatan studi usaha. Selanjutnya modal kerja kerja adalah pembelian aktiva tetap seperti
tanah, pendirian bangunan, pembelian mesin-mesin, dan aktiva tetap lainnya.

Modal juga digunakan untuk biaya operasi. Besarnya modal untuk investasi yang
diperlukan tergantung dari jenis bisnis. Perhitungan terhadap besarnya kebutuhan investasi
perlu dilakukan sebelum investasi dilaksanakan.

Modal diperoleh dari berbagai sumber. Sumber dana dapat menggunakan modal
sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-masing modal tergantung
kepada tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah. Masing-masing modal
memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan
untuk memperolehnya dan jumlah modal.

Pembiayaan usaha dalam praktiknya bersumber dari penggabungan yang diperoleh


dari modal sendiri dengan modal pinjaman. Akan tetapi usaha bisnis yang pertama kali tidak
mungkin menggunakan modal pinjaman 100%. Hal ini disebabkan belum adanya
kepercayaan pihak investor.

Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang
perlu dilakukan perhitungan secara cermat. Teknik yang digunakan yaitu dengan cara
membandingkan data dan informasi yang ada, termasuk estimasi biaya-biaya yang akan
dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Jenis – jenis biaya perlu diuraikan secara rinci.
Semua ini menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang dituangkan dalam aliran kas
perusahaan selama periode usaha. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam
pengambilan dana suatu usaha.

Berdasarkan aliran kas perusahaan dapat dinilai kelayakan investasi melalui kriteria
kelayakan investasi. Tujuannya adalah menilai apakah investasi tersebut layak atau tidaknya
untuk dijalankan dilihat dari aspek keuangan.

8
BAB. 6 KAJIAN ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Bab 6 membahas mengenai aspek manajemen dan organisasi. Kunci keberhasilan


bisnis terletak pada manajemen dan organisasi yang efektif dan efisien. Efektivitas
berhubungan dengan tujuan. Dikatakan efektif apabila tingkat pencapaian tujuan tinggi.
Sedangkan efisiensi berkaitan dengan cara. Dikatakan efisien bila penggunaan sumber daya
rendah residu. Manajemen yang baik adalah kombinasi antara tepat guna dan berdaya guna.

Suatu usaha dapat mengalami kegagalan akibat mismanajemen sumber daya manusia.
Bahkan tidak jarang rencana perusahaan yang telah disusun tidak tercapai. Tujuan perusahaan
akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses
manajemen.

Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengoorganisasian, pengendalian, dan pengawasan sumber daya organisasi.
Masing-masing fungsi manajemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tetapi harus dilakukan
secara berkesinambungan. Keterkaitan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya sangat erat,
apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka tujuan perusahaan dapat
tidak tercapai. Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah
bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan diterapkan secara benar.

Pembangunan proyek harus dapat menyusun rencana pelaksanaan proyek dengan


mengoordinasikan berbagai aktivitas dan penggunaan sumber daya agar secara fisik dapat
diselesaikan tepat waktu.

Organisasi proyek merupakan cara efektif untuk menyatukan orang dan sumber daya
fisik untuk menyelesaikan suatu proyek dengan waktu yang terbatas. Pada umumnya setiap
proyek yang relative besar meliputi tiga tahapan, yaitu perencanaan, penjadwalan, dan
pengawasan atau pengendalian.

9
BAB.7 KAJIAN ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

Bab 7 menjelaskan aspek ekonomi dan sosial. Bagi masyarakat adanya aktivitas bisnis
memberikan manfaat ekonomis berupa peluang untuk meningkatkan pendapatannya.
Pemerintah memperoleh dampak positif berupa penerimaan negara dan kas daerah. Selain itu,
tersedianya lapangan pekerjaan dan berkurangnya angka kemiskinan. Bisnis dan proyek
memiliki dampak negatif juga terhadap ekonomi seperti eksplorasi sumber daya alam yang
berlebihan, misalnya berdampak pada kerusakan lingkungan.

Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat secara umum yaitu tersedianya
sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik dan
sarana lainnya. Sementara itu, dampak negatif dalam aspek sosial adalah potensi terjadinya
perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat, kesehatan masyarakat dab strukur sosial lainnya
yang akan dirasakan warga dimana bisnis atau proyek baru berlokasi.

Komponen yang penting untuk ditelaah dari aspek ekonomi, diantaranya :

1. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola hidup, dan pola nafkah ganda)
2. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam, pola
penggunaan lahan, nilai tanah, sumber daya alam lainnya).
3. Perekonomian lokal dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, memberikan nilai
tambah dan proses manufaktur, jenis dan jumlah aktivitas ekonomi non formal,
distribusi pendapatan, PDRB, PAD, dan lainnya).
4. Pengembangan wilayah.
Komponen sosial yang penting untuk ditelaah, diantaranya meliputi :

1. Komponen demografi seperti struktur penduduk, tingkat kepadatan penduduk,


pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja.
2. Komponen budaya seperti kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya) proses
sosial, warisan budaya (situs purbakala, cagar budaya) dan sikap dan persepsi
masyarakat terhadap rencana usaha.
3. Kesehatan masyarakat.

10
BAB. 8 KAJIAN ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

Bab 8 membahas mengenai aspek lingkungan hidup. Menurut UU Nomor 32 Tahun


2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kajian mengenai
dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.

AMDAL merupakan salah satu syarat kelayakan usaha yang perlu dilakukan analisis.
Hal ini mengingat penanaman investasi akan mengubah lingkungan hidup. Adapun
komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan
fungsinya adalah :

1. Sumber daya manusia


2. Kualitas udara
3. Keanekaragam hayati
4. Warisan alam dan budaya
5. Kenyamanan lingkungan hidup
6. Nilai-nilai budaya yang berorientasi dengan lingkungan hidup
7. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.

Rona lingkungan hidup beraneka ragam dalam bentuk, ukuran, tujuan, sasaran, dan
sebagainya. Rona lingkungan hidup dapat dibedakan menurut letak geografi,
keanekaragaman faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Oleh karena itu,
kemungkinan timbulnya dampak ligkungan hidup berbeda-beda sesuai dengan rona
lingkungan yang ada.

Hal – hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

1. Wilayah studi rencana usaha. Perlu mendapat perhatian terhadap komponen-


komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena dampak penting usaha dan
memiliki arti baik ekonomi maupun ekologis.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah
studi rencana usaha baik yang sudah dan yang akan dimanfaatkan maupun yang masih
dalam bentuk potensi, penyajian, kondisi sumber daya alam. Kondisi tersebut perlu

11
dikemukakan dalam bentuk peta dengan skala memadai dan dilengkapi dengan
diagram gambar, grafik, atau foto.

Dampak besar dalam studi AMDAL menurut pedoman penyusunan AMDAL


hendaknya dimuat hal-hal sebagai berikut:

1. Prakiraan secara dampak usaha pada saat prakonstruksi, konstruksi operasi, dan
pascaoperasi terhadap lingkungan hidup. Telaah ini dilakukan dengan cara
menganalisis perbedaan antara kondisi kualitas lingkungan hidup yang diperkirakan
dengan adanya usaha dan kondisi kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan tanpa
adanya usaha dan/atau kegiatan dengan menggunakan metode prakiraan dampak.
2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi
masyarakat di wilayah studi rencana usaha dan pemerintah dengan mengacu pada
pedoman penentuan dampak besar dan penting.
3. Memperhatikan dampak yang bersifat langsung dan/atau tidak langsung pada butir 1
dan 2. Dalam kaitan ini perlu diperhatikan mekanisme aliran dampak pada berbagai
komponen lingkungan sebagai berikut :
a. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
sosial
b. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
fisik kimia kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut
terhadap komponen biologi dan sosial.
c. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
biologi kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut
terhadap komponen sosial.
d. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
fisik kimia selanjutnya membangkitkan dampak pada komponen sosial.
e. Dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen sosial itu
sendiri.
f. Dampak penting pada butir a,b,c,d dan e yang telah diuraikan, selanjutnya
menimbulkan dampak balik pada rencana usaha dan/atau kegiatan.

12
2.2 RINGKASAN BUKU PEMBANDING

BAB 1 STUDI KELAYAKAN BISNIS UNTUK WIRAUSAHA


Bab 1 membahas tentang pentingnya studi kelayakan usaha. Bangsa Indonesia seperti
juga bangsa berkembang di dunia, tengah dihadapkan pada masalah kemiskinan dan
pengangguran yang jumlahnya semakin bertambah. Sebagian dari mereka adalah kaum
terpelajar yang berusia produktif.
Dampak pengangguran tidak hanya menjadi sumber kriminalitas, tetapi berakibat
pada rendahnya produktifitas dan daya saing bangsa. Untuk menyelesaikan masalah
pengangguran dan kemiskinan tersebut, pilihan tepat adalah menciptakan lapangan kerja
dengan memaksimalkan potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja yang
menganggur.
Penciptaan lebih banyak kesempatan kerja akan memiliki kontribusi besar terhadap
produktifitas bangsa, khususnya untuk memberantas kemiskinan dan memecahkan masalah
sosial, keputusasaan dan frustasi. Siapa yang bisa menciptakan lapangan kerja? Jawabnya
adalah: ‛ENTREPRENEUR‛ atau Wirausaha.

Peran Entrepreneur dalam sebuah negara, adalah:

 Pemutar gerak roda ekonomi


 Pembuka atau penyedia lapangan kerja
 Pembayar pajak sebagai sumber pemasukan APBN dan APBD
 Penghasil devisa dari produk ekspor, dan
 Pelaku fungsi sosial-kemasyarakatan

13
BAB 2. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Bab 2 membahas mengenai konsep-konsep dan pengertian kelayakan bisnis.


Pengertian studi kelayakan usaha atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai
aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu
semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan ditidak dijalankan.

Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitikberatkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.

Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu:

1. Aspek hukum Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan
yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya : Izin lokasi, Akte pendirian
perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya, NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak), Surat tanda daftar perusahaan, Surat izin tempat usaha
dari pemda setempat, Surat tanda rekanan dari pemda setempat, dan SIUP setempat
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya Menyangkut dampak yang diberikan kepada
masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
 Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan
masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
 Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita
penduduk

14
BAB 3. LANGKAH-LANGKAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

Bab 3 membahas mengenai tahapan studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan binis
merupakan metode ilmiah. Salah satu syarat metode ilmiah adalah sistematis. Penyusunan
studi kelayakan bisnis sebagai salah satu metode ilmiah pada umumnya meliputi beberapa
langkah kegiatan, yaitu :

a) Penemuan ide bisnis


b) Melakukan studi pendahuluan
c) Membuat desain studi kelayakan
d) Pengumpulan data
e) Analisis & interpretasi data
f) Menarik kesimpulan
g) Membuat rekomendasi
h) Penyusunan laporan Studi Kelayakan Bisnis
i) Pelaksanaan Bisnis

Rencana bisnis (business plan) adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan masa
depan bisnis yang akan dimulai. Rencana ini meliputi apa, bagaimana, kapan, siapa dan
mengapa sebuah bisnis dijalankan. Rencana bisnis pada umumnya terdiri dari:

1. Tujuan bisnis
2. Strategi yang digunakan untuk mencapainya
3. Masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya
4. Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)
5. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
6. Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana
mempertahankannya untuk mencapai break even point (BEP)

Studi kelayakan bisnis mempunyai keterkaitan yang erat dengan rencana bisnis.
Sebuah ide bisnis setelah dilakukan studi dan dinyatakan layak untuk dijalankan maka
langkah selanjutnya adalah membuat rencana bisnis. Jika rencana bisnis dapat dilaksanakan
maka dilakukanlah pelaksanaan bisnis. Jika ide bisnis tidak layak atau rencana bisnis tidak
dapat dilaksanakan maka kembalikan proposal bisnis dalam ide bisnis yang mungkin ditunda
atau ditolak.

15
BAB 4. ETIKA DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Bab 4 membahas mengenai etika dalam studi kelayakan bisnis. Tujuan dari studi
kelayakan bisnis ini adalah untuk menghindari penanaman modal yang besar untuk kegiatan
yang kurang memberikan keuntungan. Untuk mempelajari usulan suatu proyek dari segala
sisi atau aspek secara professional agar pada akhirnya bisa mencapai segala sesuatu yang
direncanakan.

Seperti yang bisa ketahui, hasil dari suatu studi kelayakan adalah suatu laporan
tertulis. Isi laporan kelayakan menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak atau tidak
direalisasikan. Studi kelayakan bisa digunakan oleh pihak – pihak yang mengkaji ulang untuk
ikut serta dalam menyetujui atau menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan
kepentinganya. Kemungkinan terjadinya suatu studi kelayakan yang telah dinyatakan layak
ternyata pada akhirnya tak tercapai. Hal ini bisa disebabkan oleh pengambilan keputusan
akhir yang menolak karena adanya intervensi dari pihak lain merasa beberapa dari
kepentingan yang disertakan tidak terpenuhi.oleh karena itu perusahaan harus sangat hati -
hati dalam menyediakan analisis kelayakan, karena kelangsungan suatu bisnis melibatkan
banyak faktor sehingga perlukan penjabaran yang terperinci dan dalam sehingga dapat
memberi informasi yang mendukung keputusan akhir.

Banyak faktor yang dapat mengakibatkan suatu bisnis ternyata kemudian menjadi
tidak menguntungkan ataupun gagal karena terjadi berbagai kesalahan. Kesalahan terjadi
seperti ini: kesalahan dalam perencanaan, kesalahan dalam penafsiran pasar, kesalahan dalam
pengunaan teknologi, kesalahan dalam menentukan kontinuitas bahan baku, maupun
kesalahan dalam memperkirakan jumlah tenaga kerja. Selain itu, ada juga disebabkan oleh
faktor - faktor yang sering berubah seperti faktor ekonomi, sosial, politik dan faktor
lingkungan seperti bencana alam atau kebakaran pada lokasi perencanaan. Bisnis yang diteliti
dalam studi kelayakan bisa berbentuk bisnis besar seperti pengembangan bisnis atau hanya
bisnis sederhana. Semakin besarnya bisnis yang dijalankan maka semakin besar resiko yang
akan dialami. Dampak yang terjadi dapat berupa dampak ekonomi ataupun dampak sosial.
Karena itu ada yang melengkapi studi kelayakan dengan cost and benefit analysis termasuk
didalamnya social cost and social benefit.

16
BAB 5. ASPEK HUKUM DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Bab 5 membahas mengenai aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis. Penilaian
aspek ini penting dilakukan sebelum proyek terlanjur diberhentkan oleh pihak-pihak yang
berwajib karena dianggap beroperasi secara legal atau menghadapi protes masyarakat yang
menganggap bahwa proyek/bisnis yang dibangun melanggar norma kemasyarakatan.

Badan Usaha Individu yang terlibat sebagai decision makers Beberapa bentuk yuridis
perusahaan:

 Perusahaan perorangan, merupakan perusahaan yang dikelola oleh seseorang.


 Firma (Fa), suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang
dengan menggunakan nama bersama.
 Perseroan Komanditer (CV), merupakan suatu persekutuan oleh beberapa orang yang
masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah tertentu (tidak selalu
sama). Anggota ada 2 macam ada yang aktif dan ada yang pasif.
 Perseroan Terbatas (PT), bentuk perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-
saham.
 Koperasi, merupakan bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni pribadi dan tidak
dapat dialihkan

Aspek hukum bertujuan untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian


dokumen-dokumen yang dimiliki.

1) Bentuk-bentuk badan usaha


2) Bukti diri
3) NPWP
4) Izin-Izin Perusahaan Izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang Usaha
5) Keabsahan dokumen lainnya

17
BAB 6. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Bab 6 membahas apek lingkungan industri. Lingkungan industri adalah tingkatan dari
lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara
normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi
perusahaan.

Terdapat Lima kekuatan persaingan :

 Masuknya pendatang baru


 Ancaman produk pengganti
 Kekuatan tawar-menawar pembeli
 Kekuatan tawar-menawar pemasok
 Persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada

Merefleksikan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas
pada pemain konvensianal yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang
baru potensial semuanya merupakan ‘pesaing ’ bagi perusahaan-perusahaan dalam industri.

Kelima kekuatan persaingan diatas secara bersama-sama menentukan intensitas


persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat
menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan
strategi.

Persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan yang sejenis, tetapi lebih jauh
persaingan muncul dengan banyaknya para pendatang baru, para pengusaha barang substitusi,
daya tawar supplier dan dengan para pembeli. Persaingan yang paling sengit biasanya terjadi
antar perusahaan yang sejenis (rival). Masing-masing perusahaan ingin memenangkan
persaingan dan memperoleh posisi pasar yang lebih kuat. Alat-alat persaingan yang dipakai
menyangkut harga, kualitas, bentuk, pelayanan, garansi, periklanan, distribusi, inovasi dan
lain-lain. Pendatang baru/pesaing baru masuk ke pasar dengan membawa produk baru.
Mereka ingin merebut pasar yang sudah ada.

18
BAB 7. ASPEK PASAR DAN PEMASRAAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Bab 7 membahas mengenai aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis.
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan
kemauan untuk membelanjakannya. Dari defenisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga
unsur penting yang terdapat dalam pasar, yaitu:

1. Orang dengan segala keinginannya


2. Daya beli mereka
3. Kemauan untuk membelanjakan uangnya

Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan ke dalam empat golongan, yaitu:

1. Pasar Konsumen
2. Pasar industri
3. Pasar Penjual
4. Pasar pemerintah

Pasar sasaran adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifatsifat yang sama yang
membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama
belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Penentuan pasar sasaran sudah dilahirkan
sejak awal pemasaran. Faham penentuan pasar sasaran didasarkan atas kenyataan bahwa
pasar bukan bersifat homogen melainkan benar-benar heterogen. Dengan kata lain tidak ada
dua pembeli atau pembeli potensial dari suatu produk yang pernah identik dengan semua hal.
Namun demikian kelompok-kelompok besar potensial mempunyai ciri-ciri yang sama dan
tertentu yang mengandung makna tersendiri bagi pemasaran dan setiap kelompok yang
sedemikian itu membentuk suatu pasar sasaran.

Penetapan pasar sasaran dilakukan setelah meninjau lebih lanjut golongan konsumen
potensial yang akan menjadi sasaran bisnis. tujuan penting dalam menentukan pasar sasaran
adalah menentukan bagaimana cara terbaik menjangkau pasar target kelompok arah,
menyiapkan petugas seperti customer care atau customer complaint, hot line service,
pelayanan 24 jam, telpon bebas pulsa, web dan e-mail untuk usul saran konsumen.

19
BAB 8. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Bab 8 ini menjelaskan aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis.
Menurut beberapa pakar teknologi terdapat beberapa definisi teknologi informasi (dalam
Abdul Kadir dan Terra). Menurut Haag dan Keen, teknologi informasi adalah seperangkat
alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi.

Menurut Martin, teknologi informasi adalah hal yang tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses
dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi.

Menurut Williams dan Sawyer, teknologi informasi adalah teknologi yang


menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang
membawa data, suara, dan video.

Menurut Rahardjo (2002:74) teknologi informasi adalah sama dengan teknologi


lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut.
Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi yang mempunyai nilai
jual.

Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa teknologi informasi tidak sekedar
berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain,
teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi.

20
BAB. 9 ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS

Bab 9 membahas mengenai manajemen dan sumberdaya manusia dalam studi


kelayakan bisnis. Manajemen (management) merupakan pencapaian sasaransasaran
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi.

1. Planning (Perencanaan Usaha), Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang
direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa yang
diinginkan.

2. Organizing (pengorganisasian), Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan


(rencana). Dalam hal ini diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam/jenis
serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagianbagian), tentang siapa yang akan
melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata
lain setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakan-
tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut. Menurut
(Winardi,2003:20) organisasi timbul karena:

 Suatu pembagian kerja yang logical


 Suatu sistem koordinasi.

3. Actuating, Setelah melakukan perencanaan (planning) dan pengorganisasian (organizing),


maka selanjutnya adalah actuating (pengarahan). Dalam fungsi actuating manajemen akan
melaksanakan rencana yang dibuat, dibarengi dengan proses ‚mengarahkan dan menuntun
kegiatan perusahaan menuju sasaran perusahaan, dalam menjalankan bisnis. Di dalam
actuating, tercapai beberapa hal yang harus dipahami agar bisnis yang kita lakukan berjalan
dengan baik. Actuating mencakup kemampuan manajemen dalam memotivasi,
mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan orang lain.

21
BAB 10. ASPEK KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Bab 10 membahas mengenai aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis. Keuangan
merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan untuk membuat keputusan keputusan
investasi, pendanaan dan dividen. Keputusan investasi ditujukan untuk menghasilkan
kebijakan yang berhubungan dengan

 Kebijakan pengalokasian sumber dana secara optimal


 Kebijakan modal kerja
 Kebijakan invesasi yang berdampak pada strategi perusahaan yang lebih luas (merger
dan akuisisi) (Damodaran, 1997).

Keputusan pendanaan difokuskan untuk medapatkan usaha optimal dalam rangka


mendapatkan dana atau dana tambahan untuk mendukung kebijakan investasi.. sumber dana
dibagi dalam 2 kategori yakni :

1. internal yaitu dari laba ditahan (retained earnings)


2. sumber eksternal yaitu
 Dalam bentuk utang yang meliputi penundan pembayaran utang, pinjaman jangka
pendek sebagai tambahan modal kerja dan pinjaman jangka panjang (obligasi)
sebagai dana investasi.
 Menerbitkan Saham, baik dalam bentuk saham perdana (initial public offer/IPO)
maupun saham biasa baru sebagai sumber modal investasi dalam rangka ekspansi
perusahaan.

Masalah utama dalam mengoptimalkan keputusan pendanaan adalah menetapkan


struktur modal (utang dan ekuitas) yang optimal sebagai asumsi dasar dalam memutuskan
berapa jumlah dana dan bagaimana komposisi jumlah dana pinjaman dan dana sendiri yang
ditambahakan untuk mendukung kebijakan investasi sehingga kinerja keuangan perusahaan
dapat tumbuh secara sehat. Disamping itu konmposisi struktur modal harus pula
dipertimbangkan hubungan antara perusahaan, kreditur maupun pemegang saham sehingga
tidak terjadi konflik. (Saragih, Manurung dan manurung, 2005)

22
BAB 11. ASPEK RESIKO, SOSIAL, POLITIK DAN EKONOMI DALAM SKB

Bab 11 membahas mengenai aspek resiko, social, politik, dan ekonomi dalam studi
kelayakan bisnis. resiko dalam manajemen mempunyai berbagai makna. Resiko adalah suatu
variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu atau probabilitas sesuatu
hasil/outcome yang ebrbeda dengan yang diharapkan. Resiko dapat juga dikatakan
ketidakpastian yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (Salim, 1993). Resiko timbul
karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian di-akibatkan karena adanya keraguan
terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan dalam
memprediksi masa depan perusahaannya.

Aspek Sosial merupakan hasil daripada aktivitas manusia dengan alam


sekitar/lingkungannya yang dimana salah satu bentuknya itu meliputi penindasan. Tujuan
utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun, perusahaan
tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersamasama dengan komponen lain, salah
satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga social sehingga dalam rangka
keseimbangan tadi, hendak nya perusahaan memiliki tanggung jawab social.

Aspek Politik adalah suatu kondisi yang terjadi akibat adanya isu, spekulasi,dan
rumor karena kondisi politik dari pemerintah yang bisa mempengaruhi permintaan dan
penawaran konsumen. Akibat kondisi politik yang di ciptakan pemerintah akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Dalam
menganalisis kelayakan bisnis hendak nya aspek politik perlu pula dikaji untuk untuk
memperkirakan bahwa situasi politk saat bisnis di bangun dan di implementasikan tidak akan
sangat mengganggu sehingga kajian menjadi layak,situasi politik dapat di ketahui melalui
berita-berita dan media massa.

Aspek Ekonomi adalah aspek geografi social yang berkaitan dengan hal-hal
ekonomis. Aspek Ekonomi itu sendiri membahas tentang bagaimana perusahaan berkembang
yang tentunya impactnya positif terhadap pendapatan yang diperoleh.Bukan hanya itu sumber
daya manusia (SDM) juga harus sesuai dengan keadaaan tempat kita memulai sebuah usaha
karena peningkatan ekonomi berpengaruh terhadap hal tersebut.

BAB 12. MERENCANAKAN BISNIS

Bab 12 ini membahas mengenar perencanaan bisnis. Sebuah rencana bisnis bisa datang
secara tiba-tiba (ide) baik melalui pengamatan maupun pengalaman, bisa juga melalui

23
perencanaan yang matang. Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan
suatu barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila
wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide
yang betulbetul asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara
pandang baru terhadap ide yang lama. Menurut Suryana (2003) Sumber peluang potensial
bisnis dapat digali dengan cara :

 Menciptakan produk baru yang berbeda. Tahapan-tahapan penting dalam


pengembangan produk baru yaitu : pemunculan ide, Pemilihan ide, Pengembangan
konsep dan pengujian, Strategi pemasaran, Analisa bisnis, Pengembangan produk,
Pengujian pasar, Komersialisasi
 Mengamati pintu peluang. Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :
Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Menganalisis produk dan proses secara mendalam ini penting untuk menciptakan
peluang yang baik dalam menjalankan usahanya secara efektif dan efisien antara lain:

 Menganalisa produk dan jasa yang telah ada dan yang akan ada
 Menganalisa daerah pasar yang dapat dilayani secara menguntungkan
 Mengakses kebutuhan dan keinginan konsumen yang sekarang maupun yang
potensial dalam berbagai daerah pasar untuk dilayani
 Menganalisa kemampuan organisasi untuk melayani permintaan konsumen pada basis
setelah penjualan.
 Menggerakkan sumber-sumber organisasi untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
 Menganalisis struktur harga yang sesuai dengan penerimaan konsumen dan juga
menyediakan pengoperasian bisnis yang aktif dalam hal keuntungan dan penghargaan
pada pemilik.

Dalam memperhitungkan resiko, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

 Menciptakan nilaiuntukpelanggan
 Pilih pasar dimana anda dapat melampaui yang lain
 Hadirkan target yang terus bergerak pada para pesaing dengan terus menerus
meningkatkan posisi.
 Mendayagunakan inovasi, kualitas, pengurangan biaya.

24
Setelah menciptakan ide bisnis dan menganalisa peluang dan resiko yang akan
muncul maka seseorang akan mengembangkan ide bisnisnya dalam bentuk yang lebih konkrit
yaitu perencanaan bisnis. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
rencana bisnis agar bisnis yang dijalankan akan lebih berhasil.

1. Stakeholders Bisnis Stakehlolders adalah orang-orang yang memilki kepentingan


utama dalam bisnis yang meliputi pemilik, karyawan, kreditor, pemasok, dan
pelanggan. Setiap jenis pemegang kepentingan mempunyai peran kritis dalam setiap
usaha.
2. Lingkungan Bisnis Lingkungan Ekonomi : kondisi ekonomi suatu negara akan sangat
mempengaruhi kinerja bisns dalam suatu negara. Karena kondisi bisnis akan
mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran suatu bisnis. Dalam lingkungan ekonomi
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap nilai perusahaan adalah
Pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, dan inflasi.
3. Inflasi Inflasi adalah peningkatan harga umum dari barang dan jasa dalam periode
waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasi dengan mengukur persentase
perubahan indeks harga konsumen (IHK) yang memberikan indikasi harga
bernmjacam produk konsumen.
4. Tingkat Suku Bunga mempengaruhi penerimaaan perusahaan dan juga biaya bunga.
5. Lingkungan Industri, Dalam lingkungan industri beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan terhadap nilai perusahaan adalah Permintan industri, Tingkat
persaingan industri dan Peraturan Industri.

25
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KELEBIHAN BUKU


Aspek cover (Tampilan) : Dilihat dari tampilan atau cover buku, kedua buku baik buku
utama maupun buku pembanding dapat menarik perhatian pembaca untuk membaca buku
tersenut. Dan cover pada kedua buku ini menonjolkan bahwasannya buku ini memang
membahas mengenai bisnis.

Aspek Lay-out : Kedua Buku baik buku utama maupun pembanding,


tulisan(font) yang digunakan dengan ukuran yang sudah cukup atau pas. Sehingga pembaca
mudah dalam membaca buku tersebut dan tidak kesulitan dalam membacanya huruf-huruf
didalam buku hard copy dan juga di e-book.

Aspek Isi Buku : Dari segi isi buku, buku utama lebih unggul dalam
penyampaiaan pembahasan materi. Karena point-point yang dijelaskan di buku pembanding
lebih jelas, kemudian jangkauan pembahasan materi lebih luas dan lebih spesifik dalam
menjabarkan kedalaman materi dibandingkan buku pembanding.

Aspek Tata Bahasa : Kedua buku baik buku utama maupun buku pembanding
menggunakan tata bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca serta membuat arti jika
ada bahasa asing yang ditulis didalam buku.

3.2 KELEMAHAN BUKU


Aspek Isi Buku : Dari segi materi yang dibahas, di dalam buku pembanding
pembahasan materinya tidak sedalam penjabaran di buku utama sehingga cangkupan materi
yang didapat tidak seluas buku utama.
Aspek Tata Bahasa : didalam buku pembanding masih terdapat kata-kata yang typo
dalam pengetikannya serta spasi antar kata masih ada yang tidak berjarak.

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Studi kelayakan bisnis merupakan suatu analisis terhadap viability (diteruskan atau
tidak) suatu ide. Fokus dari suatu studi kelayakan adalah untuk mampu menjawab pertanyaan
penting should we procced with the proposed project idea. Hal ini menunjukkan bahwa
segala aktivitas dalam studi kelayakan bertujuan untuk membantu menjawab pertanyaan
tersebut. Tujuan ini memberikan pemahaman kepada pelaku usaha bahwa mengetahui lebih
awal suatu ide tidak bekerja sesuai harapan. Dengan demikian, dapat mencegah penggunaan
uang, waktu dan sumber daya secara sia-sia.

Adapun aspek-aspek yang terdapat didalam studi kelayakan bisnis ini yaitu aspek
legalitas, aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran, aspek finansial, aspek manajemen dan
organisasi, aspek ekonomi dan social, dan aspek lingkungan hidup,

4.2 SARAN
Dari beberapa kelemahan yang ada dalam kedua buku ini dapat menjadikan
kelemahan ini sebagai bentuk penilaian kedepannya agar dapat menyempurnakan karya-
karya ilmiah dalam pembuatan buku dikarangan selanjutnya. Dan dalam penulisan Critical
Book Report ini penulis berharap kiranya mendapatkan kritik dan saran yang membangun,
karena penulis sadar bahwasannya penyusunan Critical Book Report ini masih jauh dari kata
sempurna. Dan kiranya tugas ini dapat memberikan manfaat yang berguna baik bagi penulis
maupun pembaca.

27
DAFTAR PUSTAKA
Purwana, Dedi & Nurdin Hidayat. 2016. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers
Sulastri, Lilis. 2016. Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. Bandung : LGM - LaGood’s
Publishing

28

Anda mungkin juga menyukai