Anda di halaman 1dari 71

CRITICAL BOOK REVIEW

PENGANTAR BISNIS
Dosen Pengampu: Sienny, SE. M. Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4


KELAS: 1B Manajemen 2021
1. Alya Sabrina Pasaribu (7213310001)
2. Aprina Septauli BR. Manurung (7213210027)
3. Abdan Masykuri Tanjung (7213510056)
4. Hazza Rafi Zulkarnain (7213210028)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan ridho-Nya dan memberikan
waktu kepada kami untuk menyelesaikan tugas Critical Book Review pada mata kuliah Pengantar
Bisnis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Critical Book Review ini.

Critical Book Review ini berisi pembahasan mengenai “Konsep Dasar Pengantar Bisnis” dan
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas semester ganjil pada mata kuliah Pengantar Bisnis.
Penulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai “Konsep Umum dalam Dasar-dasar
pengantar bisnis”.

Kami sangat menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis ataupun
secara lisan, khususnya kepada Dosen Pengantar mata kuliah Pengantar Manajemen agar kami
dapat menyempurnakan Critical Book Review ini dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
khususnya memahami tentang “Konsep Dasar Pengantar Bisnis”.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
I.    Rasionalisasi Pentingnya CBR................................................................... 1
II. Tujuan Penulisan CBR................................................................................1
III. Manfaat CBR..............................................................................................2
IDENTIFIKASI BUKU...................................................................................3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU...................................................................4
A. Ringkasan Buku Utama............................................................................. 4
B.   Ringkasan Buku Pembanding ................................................................. 19

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................67

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku.............................................................67

BAB IV PENUTUP........................................................................................68

A. Kesimpulan................................................................................................68

B. Saran..........................................................................................................68

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Critical Book Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu buku
atau artikel. Critical Book Review sangat lah penting, karena bukan hanya sekedar laporan atau
tulisan tentang isi sebuah bukuatau artikel, tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi
(penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan bukuatau artikel
tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi bukutersebut yang bisa
mempengaruhi cara berpikir & dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut
dan lebih kritis menanggapinya. Dengan kata lain dengan Critical Book Review akan menguji
pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki. Dan Critical Book Review bukan merupakan pembuktian benar atau
salah suatu buku, namun menganalisis tentang keunggulan dan kelemahan suatu buku juga yang
akan dijadikan pertimbangan bagi reviewer.
Dengan mempelajari dan menerapkan sistem CBR ini mahasiswa dapat berpikir lebih
kritis lagi, sehingga pembaca tidak hanya monoton membaca saja dan menerima langsung apa isi
dari artikel/jurnal/buku, melainkan kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua
buku tersebut,selain itu kita dapat membedakan mana buku yang lebih layak di telaah.
Keterampilan membuat CBR pada penulis juga dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan
menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain,
mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.

1.2 Tujuan Penulisan CBR


Adapun tujuan dari CBR ini adalah agar mahasiswa mampu mengembangkan budaya
membaca. Kemudian mahasiswa juga diharapkan mampu berfikir secara kriritis dan
sistematis.Tujuan penulisan CBR ini sekaligus untuk penyelesaian tugas critical book review
pada mata kuliah Pengantar Bisnis.
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku
 Mengulas isi kedua buku sehingga memperdalam ilmu mengenai tentangisi dari setiap isi
buku.
 Untuk melatih mahasiswa berfikir kritis dalam mencari informasi yangdisajikan dalam
buku setiap babnya.
 Melatih kemampuan mahasiswa untuk menganalisa sebuah buku. Ø Mencari kelebihan
dan kekurangan isi dari kedua buku.

1
1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan CBR ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, dosen
pengampu mata kuliah baik ditinjau dari sisi keilmuan dan keterampilan serta adanya manfaat
yang dapat diterapkan mengenai pembahasan didalam dua buku ini.
Pembaca dapat mengetahui tentang Perkembangan Pengantar Bisnis
 Secara tidak langsung pengetahuan mahasiswa bertambah terhadap materiyang di bahas
karena kedua buku tersebut telah dibaca dan di analisis.
 Pembaca dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku itu,sekaligus
memberikan masukan terhadap buku itu.
 Mengetahui lebih luas mengenai Filsafat Pendidikan.

2
BAB II
IDENTIFIKASI BUKU

A. Identitas Buku

1. Buku Utama
1. Judul buku : Pengantar Bisnis
2. Pengarang : Dr. Kustoro Budiarta, ME
3. Penerbit : Universitas Negeri Medan
4. Tahun terbit : Desember 2011
5. Kota terbit : Medan
6. Tebal buku : 412 Halaman
7. No ISBN : 978-602-8848-62-6

2. Buku Pembanding
1. Judul buku : PENGANTAR BISNIS
2. Pengarang : Sadono Sukirno dkk
3. Penerbit : Kencana
4. Tahun terbit : 2006
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tebal buku : 450 halaman
7. No ISBN : 979-3465-74-3

BAB II

3
RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB I BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS

Kegiatan bisnis merupakan proses kegiatan oleh individu atau kelompok melalui proses
penciptaan, pertukaran kebutuhan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan khususnya
secara finansial. Organisasi bisnis merupakan suatu system yang terdiri berbagai subsistem yang
terdiri dari input, proses, dan output. Organisasi bisnis juga tidak dapat dipisahkan dari sistem
yang lebih besar yang berupa sistem ekonomi yang berkembang yang secara langsung ataupun
tidak langsung berpengaruh terhadap organisasi bisnis.
Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Bisnis
Berdasarkan tingkat kepentingan dan keterlibatan dalam aktivitas bisnis, SDM yang terlibat
dalam bisnis dikategorikan menjadi:
1. Pemilik modal
Pihak – pihak yang menyediakan dana sehingga kegiatan operasional dan aktivitas
organisasi dapat berjalan dengan lancar.
2. Manajer
Orang – orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan dan mengelola
organisasi bisnis sehingga akan mencapai tujuan yang direncanakan oleh pemilik modal.
3. Tenaga kerja
Merupakan pengelola proses produksi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen akan produk yang berkualitas.
4. Konsumen
Konsumen merupakan pengguna produk yang dihasilkan oleh organisasi
bisnis.Konsumen merupakan kelompok potensial yang akan menggunakan produk
ataupun jasa yang ditawarkan oleh organisasi bisnis.

Maksud dan Tujuan Bisnis


Bisnis tidak hanya bermaksud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen.
Ada beberapa tujuan yang biasanya ingin dicapai suatu organisasi bisnis, yaitu:
1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
Contohnya produk sepeda motor untuk sarana transportasi yang mudah dan fleksibel
2. Keuntungan usaha
Semua organisasi bisnis menginginkan keuntungan secara finansial atas usaha yang
mereka lakukan.
3. Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Contoh organisasi bisnis dengna tujuan ini adalah PT Perhutani yang melakukan
Reboisasi dan penghijauan untuk kelestarian usaha dimasa datang
4. Mengatasi berbagai risiko
Contoh usaha ini adalah biro jasa keamanan, lembaga asuransi

4
5. Tanggung jawab sosial
Banyak usaha yang mulai peduli terhadap lingkungan sosial selain mengejar keuntungan.
Contohnya produk mobil ramah lingkungan, produk plastik daur ulang.

Tingkatan Partisipasi Bisnis


Ada beberapa tingkatan partisipasi bisnis dalam lingkungan ekonomi global, yaitu:
1. Domestik
Organisasi bisnis terbatas pada lingkungan local dan belum memasarkan ke luar negri
sehingga masih terbatas dalam satu negara.
2. Internasional
Seiring perkembangan usaha dan mulai jenuhnya pasar domestik sebagai akibat ketatnya
persaingan, organisasi bisnis dapat memperluas pangsa pasar ke negara lain yaitu
memasuki pasar internasional.
3. Multinasional
Perusahaan internasional yang membangun pabrik diluar negri akan memasuki fase
perusahaan multinasional jika dia memiliki sejumlah pabrik di berbaga negara yang
berbeda. Tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan biaya produksi yang murah dengan
biaya distribusi yang murah.
4. Global
Seiring dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan mulai memilih
suatu lokasi pabrik diberbagai negara dan melakukan sinergi antar pabrik untuk
memproduksi produk secara efektif, efisien dan fleksibel.

Sistem Ekonomi di Dunia


Sistem Ekonomi dan Faktor Produksi

Sistem ekonomi merupakan sistem negara untuk mengalokasikan sumber daya ke


berbagai warganegaranya, baik individu maupun organisasi. Selain itu sistem ekonomi juga
dapat diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi
beberapa persoalan seperti:
 Barang apa yang seharusnya dihasilkan
 Bagaimana cara menghasilkan barang itu
 Untuk siapa barang tersebut dihasilkan atau bagaimana barang tersebut didistribusikan
kepada masyarakat.

Sistem ekonomi dapat dibedakan menurut kepemilikan dan atau pengendalian terhadap
sumberdaya. Sumberdaya seringkali disebut sebagai faktor produksi. Faktor produksi diartikan
sebagai sumberdaya yang digunakan dalam produksi barang dan jasa, paling tidak ada 4 faktor
produksi, yaitu:

5
1. Tenaga Kerja (sumberdaya manusia)
2. Modal
3. Wirausahawan
4. Sumber Daya (fisik dan informative)

Jenis Sistem Ekonomi


Jenis sistem ekonomi yang berbeda akan mengelola faktor-faktor produksi dengan cara-
cara yang berbeda pula. Pada beberapa sistem, kepemilikannya bersifat pribadi, ada pula yang
faktor produksinya dimiliki pemerintah. Berikut ini merupakan jenis-jenis sistem perekonomian:
1. Sistem Ekonomi Terpimpin
Sistem ekonomi terpimpin didefinisikan sebagai perekonomian yang mengandalkan
pemerintah terpusat untuk mengendalikan semua atau sebagian besar faktor produksi dan
untuk membuat semua atau sebagian besar keputusan produksi dan alokasi.
2. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar adalah perekonomian di mana individu-individu mengendalikan
keputusan produksi dan alokasi melalui penawaran dan permintaan.
3. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Market)
Sebagian besar negara mengandalkan beberapa bentuk perekonomian campuran, yang
menonjolkan sifat-sifat baik perekonomian kapitalis maupun sosialis.

Lingkungan Bisnis
Adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan di luar badan usaha atau industri yang
memengaruhi kegiatan organisasi. Lingkungan bisnis meliputi lingkungan ekonomi, teknologi,
sosial dan persaingan.

Lingkungan Ekonomi
a) Produk Domestik Bruto dan Produk Nasional Bruto
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah total produk
yang dihasilkan semua pihak yang berada dalam wilayah nasional suatu negara, baik
sebagai warga negara maupun bukan.
Pertumbuhan PNB (dan atau PDB) sering dikenal dengan istilah Pertumbuhan ekonomi
memiliki pengaruh kuat terhadap dunia bisnis. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi akan
meningkatkan pendapatan masyarakat yang selanjutnya akan mendorong daya beli.
b) Tingkat pengangguran
Pengangguran adalah tingkat tidak adanya pekerjaan bagi orang yang secara aktif
mencari pekerjaan dalam suatu sistem ekonomi.
c) cInflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang
secara kontinu.
d) Suku bunga

6
Permintaan atas barang dan jasa juga dipengaruhi oleh faktor suku bunga. Peningkatan
suku bunga cenderung merubah pola konsumsi.

Lingkungan Teknologi
Pengertian teknologi merujuk pada semua cara yang digunakan perusahaan untuk
menciptakan nilai bagi konstituen mereka, termasuk pengetahuan manusia, metode kerja,
peralatan fisik, elektronik dan komunikasi. Terdapat dua kategori umum dari teknologi yang
berhubungan dengan bisnis:
a) Teknologi produk dan jasa
Teknologi ini digunakan dalam proses penciptaan barang atau jasa. Teknologi tidak
hanya digunakan dalam manufacturing saja, tetapi juga pada penyedia jasa.
b) Teknologi proses bisnis
Teknologi proses bisnis digunakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan pada operasi
internal (seperti akuntansi) dan membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dengan
konstituen eksternal, seperti pemasok dan pelanggan.

Lingkungan Hukum-Politik
Lingkungan ini mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintah, biasanya dalam
bentuk regulasi pemerintah. Sistem hukum ikut menentukan apa yang dapat dilakukan dan tidak
dapat dilakukan oleh organisasi.

Lingkungan Sosio-Budaya
Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan karakteristik demografik
dari masyarakat dimana sebuah organisasi beroperasi.

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Etika dan tanggung jawab sosial merupakan petunjuk perusahaan agar dalam bekerja
tidak bertabrakan dengan pemegang kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, pemerintah,
pemilik, kreditur, pekerja dan komunitas atau masyarakat.Tanggungjawab sosial adalah suatu
keyakinan bahwa keputusan-keputusan bisnis harus dibuat dan dilaksanakan dalam batasan
pertimbangan-pertimbangan sosial dan ekonomi.

Etika Bisnis Dan Etika Manajerial


Etika (ethics) merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah atau
tindakan yang baik dan yang buruk yang mempengaruhi hal lainnya.Etika manajerial merupakan
standar perilaku yang memandu para manajer dalam pekerjaan mereka.

Pendekatan Terhadap Tanggungjawab Sosial


Berikut ini merupakan beberapa pendekatan yang dapat menggambarkan sampai sejauh

7
mana organisasi bersedia melaksanakan tanggungjawab sosial dan tingkat keterlibatan organisasi
tersebut dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial.
a) Pendekatan Obstruktif
b) Pendekatan Defensif.
c) Pendekatan Akomodatif
d) Pendekatan Proaktif

Bidang-Bidang Tanggungjawab Sosial


Dengan segala keterbatasan, perusahaan tidak dapat melaksanakan tanggungjawab sosial di
segala bidang. Oleh karena itu, ada berbagai pilihan yang dapat dilakukan perusahaan untuk
menunjukkan komitmen sosial mereka.
1. Investasi dalam lingkungan masyarakat
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Kebijakan dan Program Ketenagakerjaan
4. Tanggungjawab terhadap lingkungan
5. Perlindungan konsumen

Pertimbangan Tanggungjawab Sosial


Dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial ada beberapa pihak yang
keberadaannya harus dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu:
a) Pelanggan (Customers)
b) Pekerja (Employees)
c) Pemegang saham (Stockholders)
d) Kreditur (Creditors)
e) Masyarakat (Communities)

BAB II GLOBALISASI EKONOMI DAN BISNIS INTERNASIONAL


Globalisasi telah menjadi tren ekonomi dunia. Perekonomian dunia telah semakin terbuka
dan menjadi satu kesatuan ekonomi global. Globalisasi merupakan suatu kondisi saling
tergantung dalam jaringan internasional yang meliputi transportasi, distribusi, komunikasi dan
ekonomi yang melampaui garis batas teritori suatu negara.
Pendorong Globalisasi
Dorongan – dorongan yang menciptakan globalisasi ekonomi meliputi:
1. Dorongan pasar
Pasar dunia merupakan pasar yang sangat potensial. Hal ini mendorong perusahaan untuk
memasuki pasar internasional dan pasar global dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
2. Dorongan biaya
Perusahaan global mencari negara – negara yang mampu memberikan biaya produksi
suatu produk yang murah dan mengkombinasikan bebagai produk dari beberapa negara
sehingga akan meminimalkan biaya produksi
3. Dorongan pemerintah

8
Adanya perjanjian antar negara seperti APEC, AFTA, MEE , NAFTA semakin
memberikan fasilitas dan mempermudah perkembangan globalisasi ekonomi global.
4. Dorongan persaingan
Adanya persaingan yang semakin ketat baik di pasar domestik dan pasar internasional
mendorong banyak perusahaan untuk memaksimalkan kombinasi biaya produksi yang
paling murah walaupun harus berasal dari berbagai negara sehingga akan mampu
bersaing dengan perusahaan lain.
5. Faktor lain
Faktor perkembangan teknologi dan informasi yang cepat mendorong semakin cepatnya
globalisasi yang terjadi.

Faktor Globalisasi
1. Kedekatan
Kemajuan teknologi dan informasi semakin memperdekat jarak antara satu tempat
dengan tempat yang lain. Dengan pesawat jet dan peralatan telephon serta internet orang
akan mudah bertemu dan bertatap muka secara cepat walaupun terpisah jarak yang jauh.
2. Lokasi
Globalisasi mendorong perusahaan bisnis untuk menggunakan banyak tempat sebagai
tempat usaha maupun pemasaran produk mereka.
3. Sikap
Globalisasi mendorong perubahan sikapyang semakin terbuka dan berbaurnya budaya
dan perilaku dari berbagai negara membentuk budaya global.

Mengapa Bisnis Go Internasional?


Berikut ini adalah beberapa alasan yang mendorong sebuah perusahaan memperluas
bisnisnya ke pasar internasional:
1. Keuntungan potensial
Globalisasi semakin membuka pasar ke seluruh dunia dan memberikan kesempatan yang
besar untuk memperoleh keuntungna yang semakin besar
2. Profit margin
Globalisasi semakin mempermudah perusahaan untuk mengkombinasikan berbagai
faktor produksi dari berbagai negara dengan harga murah sehingga biaya produksi dapat
ditekan.
3. Permintaan Konsumen yang stabil dan kuat‟Pasar globalisasi menjanjikan
konsumen dari berbagai negara ehingga penjualam produk tidak hanya tergantung pada
suatu Negara

4. Bahan baku
Globalisasi juga memudahkan perusahaan yang tidak memiliki bahan baku di negara asal
dan mencari dari negara lain.
5. Teknologi

9
Salah satu tujuan globalisasi perusahaan adalah untuk memperoleh penerapan teknologi
yang semakin pesat dan tidak tertinggal dari perusahaan pesaing.
6. Efisiensi usaha
Globalisasi mendorong efisiensi produksi dan usaha karena penggunaan input proses
produksi yang minimal yang berasal dari berbagai negara di dunia.

Level Keterlibatan Bisnis Internasional


Setelah memutuskan untuk melakukan go internasional suatu perusahaan harus
memutuskan level keterlibatannya. Ada beberapa level yang dapat dipilih perusahaan yaitu:
1. Eksportir dan Importir
2. Perusahaan Internasional
3. Perusahaan Multinasional

Struktur Organisasi Internasional


Level keterlibatan yang berbeda dalam bisnis internasional membutuhkan jenis struktur
organisasi yang berbeda pula. Pilihan struktur yang tepat akan membantu aktivitas bisnis
perusahaan sesuai dengan level keterlibatannya. Spektrum organisasi internasional yang dapat
dipilih perusahaan meliputi:
1. Agen Independent
2. Pemberian Lisensi
3. Kantor Cabang
4. Aliansi Strategis
5. Investasi Langsung di Luar Negeri (Foreign Direct Investment)

Hambatan dalam Melaksanakan Bisnis Internasional


Keberhasilan perusahaa dalam pasar luar negeri sebagian besar ditentukan oleh cara-cara
bisnis tersebut dalam menanggapi hambatan sosial ekonomi, hukum dan politik yang terdapat
dalam perdagangan internasional.
1. Perbedaan Sosial dan Budaya
Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis di negara lain harus memahami perbedaan
masyarakat sekaligus budaya negara tersebut dengan negara asalnya.
2. Perbedaan Ekonomi
Setiap negara memiliki sistem ekonomi tersendiri dan perbedaan sistem ekonomi dapat
memengaruhi operasional bisnis internasional. Sebagai contoh negara Perancis menganut
ekonomi campuran, akan berperan sangat besar dalam industri penerbangan dimana
mereka ikut terlibat dalam aspek rancangan pesawat sekalipun.
3. Perbedaan Hukum dan Politik
Pemerintah suatu negara dapat memengaruhi kegiatan bisnis internasional dalam
beberapa hal. Mereka dapat menciptakan kondisi (persyaratan) tertentu untuk melakukan
bisnis di wilayah hukum mereka atau bahkan melarang suatu jenis bisnis sama sekali.
Beberapa hukum umum dan isu politik yang memengaruhi bisnis internasional adalah:

10
a) Kuota
b) Tarif dan Subsidi
c) Hukum kandungan local
d) Hukum Praktek Bisnis

BAB III BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Perusahaan perseorang dan perkongsian merupakan perusahaan yang paling banyak


terdapat dalam perekononian, kebaikan utama dari perusahaan ini adalah mudah didirika, modal
yang diperlukan tidak terlalu besar, pengelolaannya fleksibel dan keraasiaannya tersimpan
dengan baik. Untuk perusahaan perkongsian , lebih banyk modal dapat terumpul, keahlian lebih
beragam dan umur perusahaan lebih panjang, keburukannya adalah pertanggungjawaban tidak
terbatas, keahlian manajerial lebih terbatas dan kelangsunan hidup perusahaan terbatas.
Perseroan terbatas adalah perusahaan yang modalnya berupa modal saham. Perusahaan
ini biasanya jauh lebih besar dari pada perusahaan perseorangan dan perkongsian. Kebaikan
terpenting dari perusahaan ini adalah: tanggung jawab yang terbatas, modal mudah ditunaikan,
lebih mudan memperoleh modal dan para pekerja yang professional serta saham perusahaan
dapat diperjual belikan.
Tiga jenis perusahaan yang terdapat di perekonomian adalah perusahaan pemerintah
(BUMN), koperasi dan badan usaha yang kurang menekankan usaha yang mencari keuntungan
seperti yayasan dan rumah sakit.

BAB IV PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN BISNIS


Aktivitas kegiatan bisnis memerlukan pengelolaan yang cermat sehingga akan mampu
memberikan keuntungan bagi pemilik modal. Perusahaan yang mampu mengelola usaha dengan
baik akan mampu berkembang dan memperoleh kesuksesan, sedangkan usaha yang tanpa
pengelolaan yang baik lambat laun akan mengalami kemunduran dan kalah bersaing dengan
usaha lain yang ada.
Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi awal manajemen yang dimulai dari penetapan tujuan dan
kemudian menetapkan perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan
berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai dimasa datang. Berdasar rentang waktu
pencapaian tujuan organisasi dapat dikelompokkan menjadi:
 Tujuan jangka panjang
 Tujuan jangka menengah
 Tujuan jangka pendek
Setelah menetapkan tujuan organisasi kemudian perlu adanya perencanaa kegiatan yang jelas
untuk mencapai tujuan. Adapun tingkatan rencana kegiatan organisasi dapat dibagi dalam tiga
tingkatan yaitu:

11
 Rencana strategis
 Rencana taktis
 Rencana operasional
2. Pengorganisasian (Organizing) dan pembentukan staff (Staffing)
Pengorganisasian adalah suatu proses memperoleh dan mengatur sumber daya
perusahaan baik manusia, modal, dan teknologi untuk dapat secara baik menjalankan
rencana yang sudah dibuat dan mencapai tujuan organisasi.
3. Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk memberikan panduan dan
panutan kepada karyawan sehingga kegiatan operasional akan berjalan sesuai dengan
yang diinginkan oleh organisasi.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan bentuk pengawasan dan kontrol dari manajemen terhadap
kegiatan operasional organisasi apakah sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan
sesuai dengan arah tujuan organisasi.

Level Manajemen
Manajemen pada dasarnya dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajer puncak (Top manager)
Manajer puncak bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kinerja dan arah
perusahaan. Manajer puncak biasanya menentukan tujuan strategis (jangka panjang) dan
membuat rencana strategis perusahaan.
2. Manajer menengah (Middle manager)
Manajer menengah mewakili manajer puncak dalam mengawasi kegiatan operasional
perusahaan dan menyampaikan tujuan strategis dan rencana strategis kepada manajer
yang ada dibawah mereka. Manajer menengah memiliki tanggung jawab untuk
mengawasi manajer lini.
3. Manajer lini (First line manager)
Manajer ini memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kinerja karyawan organisasi dan
secara langsung berhubungan dengan karyawan. Manajer lini berhubungan dengan
kegiatan operasional rutin dalam organisasi dan memiliki tanggung jawab untuk
memastikan bahwa kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar

Peranan Manajemen
Peranan manajer untuk menjalankan aktivitas organisasi pada umumnya terdiri dari tiga
peran utama, yaitu:
1. Peran interpersonal
Peran interpersonal dilakukan manajer berhubungan dengan karyawan dan orang –orang

12
disekitarnya. Peran interpersonal meliputi:
 Figurehead yaitu kewajiban pimpinan untuk mengikuti acara – acara sebagai wakil
perusahaan Leader, yaitu manajer berperan sebagai pemimpin untuk memacu kinerja
karyawan
 Liaison yaitu peran manajer dalam berhubungan dengan pihak lain diluar hubungan
atasan dan bawahan
2. Peran informasi
Manajer berperan dalam memperoleh dan menyebarkan infomasi yang berkaitan dengan
organisasi. Peran ini meliputi:
 Monitor, manajer berperan mengawasi kebutuhan informasi yang diminta organisasi
 Disseminator, manajer berperan menyebarkan informasi yang relevan dan dibutuhkan
oleh bawahannya Spokeperson, manajer berperan sebagai juru bicara perusahaan kepada
pihak lain yang membutuhkan informasi.
3. Peran pengambil keputusan
4. Sebagai pimpinan harus dapat mengambil keputusan yang tepat. Peran manajer sebagai
pengambil keputusan meliputi:

Entrepreneur, yaitu manajer perlu memiliki sikap kreatif dan berjiwa kewirausahaan dalam
pengembangan organisasi Disturbance handler, manajer berperan dalam menangani
permasalahan ataupun konflik yang timbul dalam organisasi Resource allocator, manajer
berperan dalam menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki sehingga dapat digunakan
dengan optimal

BAB V PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN


Pemlihan lokasi badan usaha dapat dikatakan lebih bebas dibandingkan dengan pemilihan
lokasi perusahaan. Unutuk bandan usaha yang besar cukup memilih lokasi dipusat perdagangan
dan keuangan. Sedangkan untuk pemilihan lokasi perusahaan banyak factor yang perlu
dipertimbangkan.
Terdapat beberapa kecenderungan dalam memilih lokasi perusahaan, yaitu : memilih
lokasi diluar kota, kecenderungan terjadinya aglomerasi , kecenderungan pemilihan lokasi karena
terikat rencana pengembangan kota dan kecenderungan pemilihan lokasi yang terikat dengan
pengelolaan limbah.
Secara umum terdapat empat jenis letak suatu perusahaan, keempat jenis tersebut antara
lain: letak perusahaan yang tergantung ada alam, letak perusahaan berdasarkan sejarah, letak
perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah, dan letak perusahaan yang dipengaruhi oleh factor-
faktor ekonomi.
Menurut teori Weber ada dua factor yang mempengaruhi peletakan lokasi perusahaan,
yaitu ; biaya pengangkutan dan biaya tenaga kerja.

BAB VI PENGELOLAAN BADAN USAHA

13
Kesuksesan kegiatan perusahaan sangat bergantung kepada kefektifan dan efisiensi dari
manajemen. Menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik merupakan syarat untuk mencapai
keefektifan danefisiensi kegiatan perusahaan. Fungsi-fungsi manjemen dibedakan kepada empat
bidang atau unsur, yaitu
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pengarahan
 Pengawasan

Dalam perencanaanperilaku dipikirkan sasaran dan tujuan, yaitu hal-hal yang ingin dicapai
dalam jangka panjang dan jangka pendek. Agar sasaran dan tujuan sesuai dengan kemampuan
perusahaan maka perlu disesuaikan dengan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

Keefektifan dan efisiensi berbagai kegiatan yang direncanakan bergantung kepada


pelaksanaan dari tiga fungsi lain dari manajemen yaitu pengorganisasian meliputi penentuan
struktur organisasi dan mengisi posisi yang terdapat didalamnya. Apabila fungsi
pengorganisasian telah disempurnakan, perusahaan telah siap untuk menjalankan kegiatan-
kegiatan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Melalui pengarahan para manajer akan
membuat penugasan kepada para pekerja untuk menjalankan kegiatan mewujudkan tujuan
perusahaan. Seterusnya para manajer akan melakukan pengawasan untuk memastikan agar
kegiatan yang ditugaskan kepada para pekerja dilaksanakan demngan sebaik-baiknya.

Tiga keahlian diperlukan untuk setiap jenjang manajemen, yaitu


 Keahlian merumuskan konsep
 Keahlian teknik
 Keahlian untuk berhubungan dengan manusia

BAB VII POTENSI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Bisnis kecil ialah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, dengan jumlah
pekerja yang terbatas. Kegiatannya tersebar di berbagai lapangan usaha. Di pedesaan mereka
menjalankan usaha pertanian, peternakan, perikanan atau mengambil hasil hutan. Ada juga di
antara mereka melakukan pekerjaan di sektor perdagangan. Di kota-kota kegiatan usaha kecil
terutama bergerak di sektor jasa seperti perdagangan, pengangkutan, hotel dll

Wirausaha diartikan sebagai individu yang mampu mendirikan suatu bisnis baru dan
menjalankannya dengan sangat menguntungkan. Kemampuan dan kemahirannya untuk
memotivasi pekerja dan menjalankan perusahaan secara efisien dan efektif dinamakn
kewirausahawan. Keberhasilan seorang wirausaha bergantung kepada kemampuan dirinya
sebagai pengusaha dan tindakan-tindakannyayang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia

14
merupakan seorang manajer yang efektif dan efisien.

Sifat yang harus dimiliki seorang manajer meliputi hal-hal sebagai berikut ;
 Berkeyakinan diri
 Berorientasi kemanusiaan
 Berorientasi tugas dan keputusan
 Sikap keaslian ide dan kreatif
 Berorientasi masa depan
 Bersedia mengambil resiko
 Kemampuan mendirikan perusahaan
 Kemampuan manajemen

Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaharuan merupakan syarat yang
perlu dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses.

BAB VIII PERANAN PEMASARAN DAN BENTUK BENTUK KEGIATANNYA

Perusahaan saat ini menekankan kepada marketing concept, yaitu suatu keyakinan yang
menekankan agar sikap perusahaan secara keseluruhan menekankan kepada melayani keinginan
pasar untuk menjamin agar perusahaan terus-menerus mencapai keuntungan dalam jangka
panjang. Sejalan dengan ini kegiatan pemasaran menjadi sangat kompleks dan perlu
mengembangkan kegiatan yang dikenal dengan marketing mix, yaitu 4P :
 Product
 Place
 Price
 Promotion
Melalui pemasaran, masyarakat akan menukar uangnya dengan barang dan kegiatan ini
menimbulkan surplus konsumen. Pemasaran akan memberikan sumbangan dalam :
 Meningkatkan penjualan barang dan jasa
 Meningkatkan perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan
 Memacu perkembangan teknologi dan mendorong perkembangan barang baru

BAB IX PENGELOLAAN PRODUKSI

Barang merupakan benda yang dapat diraba, sedangkan jasa adalah benda yang tidak
dapat dilihat dan diraba. Memproduksi barang biasanya merupakan kegiatan mengubah suatu
barang atau sekumpulan barang menjadi barang lain. Barang yangg diproses dapat berupa bahan

15
mentah dari industri primer.barang yang dihasilkan dapat berupa barang setengah jadi atau
barang akhir. Proses produksi dapat dibedakan atas dua proses, antara lain,
 Proses produksi analytic
Dalam proses ini satu barang dapat diproses menjadi beberapa jenis barang lain.
 Proses produksi synthetic
Dalam proses ini membentuk barang dari beberapa jenis bahan mentah.

Beberapa kegiatan memproduksi sangat kompleks dan menggunakan peralatan produksi


yang sangat mahal. Dalam kasus yang demikian kegiatan memproduksi perlu direncanakan
dengan sebaik-baiknya. Persiapan untuk melakukan kegiatan memproduksi meliputi hal-hal
berikut ;
a) Memprakirakan permintaan
b) Merencanakan kapasitas produksi
c) Mnentukan lokasi untuk berproduksi
d) Menentukan tata letak mesin-mesin untuk memproduksi
Pengelolaan produksi meliputi dua kegiatan utama :
 Menentukan jadwal pekerjaan yang akan dilakukan
 Melakukan manajemen terhadap inventori yang meliputi bahan mentah, barang yang
sedang diproses, dan barang yang telah diproses.

BAB X PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan
karenanya berhubungan dengan orang yang akan menjalankan aktivitas yang ada dalam
perusahaan. Beberapa langkah yang diperlukan untuk mengisi tenaga kerja dalam suatu
organisasi atau perusahaan meliputi
1. Perencanaan tenaga kerja yaitu menentukan pekerja yang diperlukan
2. Melakukan usaha perekrutan yang meliputi menggalakkan orang untuk melamar dan
melakukan seleksi
3. Melakukan orientasi, pelatihan dan pendidikan agar pekerja mempunyai kemahiran
sesuai yang diperlukan
4. Menentukan renumerasi yang diberikan kepada setiap pekerja

Kompensasi atau renumerasi kepada pekerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
 Kompensasi financial
Kompensasi ini meliputi pembayaran langsung yaitu pemberian gaji, pemberian insentif,
dan pemberian tunjangan
 Kompensasi non financial

16
Kompensasi ini meliputi lingkungan kerja dan berbagai fasilitas yang meningkatkan
kepuasan kerja.

Kedua aspek kompensasi tersebut harus diseimbangkan sehingga para pekerja merasa
puas dan dapat terus bekerja dalam perusahaan.

BAB XI MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN

Dalam perusahaan yang masih kecil, transaksi perusahaan relatif sedikit dan sederhana
sehingga pemilik atau pimpinan perusahaan dapat secara langsung mengawasi jalannya operasi
perusahaan. Dengan kondisi seperti ini tidak diperlukan alat khusus guna memeberikan informasi
karena secara mandiri dan dengan pengamatanlangsung dan akan mudah diketahui semua
aktivitas perusahaan.

Pada perusahaan yang semakin besar, akan semakin banyak transaksi yang terjadi
sehingga pemilik atau pimpinan perusahaan kan semakin sulit untuk mengawasi semua operasi
perusahaan. Di samping juga untuk memisahkan kekayaan pemilik dengan kekayaan perusahaan.
Juga untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perekonomian perusahaan maka perlu dikelola keuangan dan akutansi dengan sebaik-baiknya.

Laporan yang memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat
dari laporan keuangan perusahaan yang disusun. Laporan keuangan dimaksud mencakup
mencakup ;
 Neraca
 Laporan laba rugi
 Laporan sumber dan penggunaan dana

BAB XII PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

Perdagangan luar negeri sangat berguna untuk suatu negara maupun untuk
mengembangkan ekonomi global. Tetapi perdagangan luar negeri juga dapat mengakibatkan
beberapa efek buruk kepada perekonomian suatu negara dan kesehjateraan masyarakat. Atas
dasar pandangan ini mereka mengalakkan kebijakan proteksi apabila sektor luar negeri
menimbulkan efek buruk ke sektor luar negeri.

Manfaat yang diperoleh dari melakukan perdagangan luar negeri dapat dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu
 Keuntungan bersifat umum
Memperluas pasar produksi dalam negeri dan mengembangkan teknologi.
 Keuntungan dari spesialis

17
Keuntungan ini perlu lagi dibedakan pada keuntungan akibat spesialisasi ke atas
menghasilkan keuntungan relatif.

Hubungan ekonomi antara berbagai negara tak terbatas pada melakukan kegiatan ekspor
impor saja. Tetapi juga mencakup :
 Ekspor impor barang dan jasa
 Penanaman modal asing yaitu perusahaan dari luar negeri mendirikan perusahaan di
suatu negara dan melakukan kegiatan pinjam meminjam dan melakukan investasi
portofolio yaitu dari luar negeri digunakan untuk membeli saham dan obligasi di negara
negara lain.

RINGKASAN BUKU PEMBANDING

BAB I
BISNIS DAN LINGKUNGANNYA

18
A. Bisnis dan Lingkungannya
Definisi secara konvensional, Bisnis menurut Boone dan Kurtz (2002;8). Terdiri dari
semua aktivitas yang bertujuan mencari laba dan perusahaan yang menghasilkan barang serta
jasa yang dibutuhkan oleh sebuah sistem ekonomi. Bisnis adalah suatu organisasi yang
menyediakan barang atau jasa untuk mendepatkan profit. Dalam kegiatan bisnis, setidaknya
perlu mengetahui :

1. Titik permulaan dalam manajemen yang efektif adalah menentukan tujuan.


2. Mengetahui lingkungan bisnis.
3. Mengetahui linkungan khusus dimana kegiatan bisnis itu dilakukan.
4. Mengetahui lingkungan umum, meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi,
politik dan hukum, sosial budaya, demografi, serta teknologi dan kondisi global.

B. Bisnis dan Sistem Ekonomi


Dalam aktivitas bisnis, seringkali dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang dianut suatu
negara. Memang aktivitas bisnis adalah suatu aktivitas mikro ekonomi, karena mempelajari
interaksi rumah tangga perusahaan dengan pasar, konsumen, permintaan, penawaran, produsen,
dan lingkungan usaha lainnya. Sementara sistem ekonomi berkaitan dengan sistem kebijakan
ekonomi makro yang dianut suatu negara. Dalam kaitan itu, aktivitas bisnis juga sangat
tergantung dari lingkungan kebijakan ekonomi yang berlaku di suatu negara.

Ada 3 jenis sistem ekonomi yang sejak dulu kita kenal, yakni :

1. Planned Economy (Ekonomi Terpimpin), terutama pada masyarakat komunis, manusia


dibebaskan dari keterkaitannya kepada milik pribadi dan di masyarakat tidak ada
eksploitasi, penindasan dan paksaan.
2. Market Economy (Ekonomi Pasar), asas pokok yang berlaku adalah bekerjanya tangan-
tangan yang tidak terlihat (the invisible hand) yang digerakkan oleh “cinta diri” yang
dikemukakan Adam Smith.
3. Mixed Economy (Ekonomi Campuran), saat ini diberlakukan baik oleh sebelumnya
menganut sistem ekonomi pasar maupun negara oleh negara yang sebelumnya menganut
sistem ekonomi perencanaan yang ketat.

19
C. Etika Bisnis
Etika adalah kepercayaan tentang apa yang benar dan salah atau baik dan buruk dalam
tindakan yang mempengaruhi yang lain. Empat norma etik adalah kegunaan (utility), hak
(rights), keadilan (justice), dan kepedulian (caring). Selanjutnya, berkaitan dengan penilaian
penerapan etika, ada 3 langkah sederhana untuk melakukan penilaian etika untuk situasi yang
muncul selama aktivitas bisnis, yakni :

1. Mengumpulkan informasi relevan yang sesungguhnya.


2. Menganalisis fakta-fakta untuk menetapkan nilai moral yang paling sesuai.
3. Membuat keputusan etik berdasarkan pada kebenaran atau kesalahan dari kebijakan atau
aktivitas yang dimaksudkan.

BAB II
PERTIMBANGAN ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM
MENGELOLA PERUSAHAAN

A. Beberapa Pandangan Mengenai Tingkah Laku Yang Beretika

Persepsi tentang suatu tindakan itu beretika atau tidak adalah sangat relatif. Masyarakat
adalah penentu kepada pembentukan peraturan mereka. Pengukurannya adalah relatif, yaitu
berganntung kepada siapa yang menguraikannya walaupun dari sudut pemikiran yang berbeda-
beda, yang dimanifestasikan oleh latar belakang hidup yang berlainan menurut kebiasaan
pandangan masing-masing. Berikut ditunjukkan beberapa pandangan atau pemikiran tentang
konsep etika:

1. Pendekatan utilitarian (utilitarian View)

Konsep utilitarian bertitik tolak dari pemikiran bahwa buruk baiknya suatu keputusan yang
dibuat bergantung kepada hasil yang diperoleh dari tindakan pelaksanaanya. Tujuan pemikiran
utilitarian adalah menghasilkan manfaat terbesar dan jumlah kegembiraan yang terbanyak
kepada sebanyak mungkin orang yang dapat memperolehnya.
2. Pandangan Kant (universalism)

20
Terdapat dua prinsip utama yang menjadi landasan teori etika Kant. Yang pertama ialah niat
yang baik sebagai dasar keharusan dalam pembuatan keputusan tanpa mengira hasil yang
diperolehnya. Dan kedua, ialah peraturan universal, di mana prinsip Kant tidak membenarkan
adanya peraturan-peraturan yang berbeda terdapat orang-orang yang berbeda walaupun masa
yang berlaku itu tidak sama.
3. Pendekatan Hak

Falsafah pandangan hak tentang etika berkeyakinan bahwa suatu keputusan yangdibuat harus
berdasar kepada menghormati dan melindungi hak-hak asasi seorang individu. Ini memberi
implikasi bahwa setiap individu itu dapat berbuat apa aja asalkan tidak bersalahan dengan
undang-undang.
4. Pendeketan pandangan keadilan

Keadilan dan kebijaksanaan yang dimaksudkan ialah suatu yang sepatutnya melebihi kepada
keadilan suatu kebijaksanaan biasa. Prinsip dasar kepada pandangan ini adalah setiap orang
mesti diperlakukan secara sama rata dan diberi peluang peluang yang serupa.
5. Teori kontrak social integrasi

Pendekatan teori kontrak intregrasi menyatakan bahwa sertiap manajer harus mejadikan norma-
norma etika yang ada pada sebuah industri lain yang sama operasinya sebagai panduan di dalam
menentukan apakah sesuai tindakan atau sikap itu betul atau salah.
6. Teori-teori lain

Lima teori etika tersebut merupakan landasan utama dalam pembinaan etika perusahaan di Barat
dan kemudiannya diambil sebagai sumber rujukan kajian-kajian etika perusahaan oleh peneliti-
peneliti di seluruh dunia.

7. Pendekatan islam
Konsep dan teori-teori etika seperti yang diterangkan di atas telah terbina dengan mantap
dalam membentuk etika perusahaan orang-orang barat.

B. Pertimbangan Etika Dalam Pengambilan Keputusan

Masalah atau kesempatan harus didefenisikan sebelum menentukan alternatif-alternatif yang

21
harus diambil.
1. Apakah Kelakukan yang Beretika?

Kelakuan beretika dalam perusahaan dan oragnisasi mempunyai beberapa ciri yang harus
diperhatikan. Ciri-ciri tersebut adalah:
a. Bersaing secara adil dan jujur
b. Hubungan yang transparan dengan pekerja, pemegang saham dan pihak berkepentingan
c. Tidak mengganggu dan tidak menyebabkan kesusahan kepada orang lain.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelakuan Beretika

Kelakuan beretika sesuatu perusahaan dan individu saling mempengaruhi. Pada kesuluruhannya
faktor-faktor yang menetukan etika dan kelakuan seseorang bersumber dari:
a. Perbedaan budaya
b. Pengetahuan yang dimiliki
c. Kelakuan organisasi itu sendiri
3. Bagaimana Anda Mengambil Keputusan Yang Beretika?

Pada setiap masa kita terpaksa memilih salah satu jalan saja, dan pemilihan itu adalah atas
kehendak kita sendiri. Proses pembuatan keputusan dalam perusahaan mesti teliti dan terperinci.
1. Keputusan harus rasional
2. Apakah “keputusan yang mempunyai moral”?
3. Keputusan bermoral- satu sintesis
4. Tanggung jawab dan perilaku yang baik

C. Beberapa Aspek Etika Di Tempat Kerja

Mempraktekkan etika perusahaan perlu menjadi suatu tanggung jawab bersama karena tanpa
masyarakat siapalah pengusaha. Tanggung jawab ini disebut tanggung jawab social pengusaha
kepada masyarakat.
1. Penyumbang Kepada Perbuatan Tidak Beretika

22
Tiga penyumbang utama kepada perbuatan tidak beretika ialah lingkungan usaha yang ketat
persaingannya, iklim organisasi, iklim organisasi dan nilai-nilai etika pribadi. Sumber pokok dari
perbuatan tidak beretika adalah manusia itu sendiri.
1. Persaingan ketat

Persaingan yang ketat adakalanya membuat pimpinan perusahaan hilang pertimbangan.


2. Iklim organisasi

Suasana dalam organisasi juga turut menyumbang kepada perbuatan tidak beretika.
3. Nilai etika pribadi

Nilai etika pribadi dapat merupakan faktor utama dalam sikap yang tidak beretika. Nilai dan
sikap seseorang adalah berasal dari latar belakang didikan seseorang.
2. Menangani Kelakuan Tidak Beretika dalam Organisasi

Di dalam kegiatan perusahaan dua aspek yang menjadi sumber kesalahan etika ialah dari segi
pengelolaan pelanggan/pengguna dan dalam manajemen sumber daya manusia.
1. Etika dalam menghadapi pelanggan

Kesalahan pengusaha terhadap pelanggan atau konsumen termasuklah perbuatan tidak


melabelkan pada bungkusan makanan kandungan sebenarnya, menjual barang dengan timbangan
yang kurang untuk pengguna, menyuap pihak berkuasa untuk mendapat sertifikat dan lisensi
barang dan juga memberi fakta yang tidak tepat kepada pelanggan.
2. Etika dalam menghadapi pelanggan

Sementara dengan sumber daya manusia pula kesalahan dibuat sejak proses merekrut, pemilihan
sehingga kenaikan pangkat yang tidak adil dan gaji yang tidak sesuai dengan tenaga yang
disumbangkan.

3. Mengembangkan etika kerja yang baik

Kebijakan perusahaan perlu berusaha membina etika kerja yang baik di kalangan pekerja.
4. Pandangan masyarakat mengenai etika dalam perusahaan

Masyarakat telah menunjukkan reaksi terhadap etika di dalam perusahaan sejak permulaan
perkembangan ekonomi di Barat lebih dari 750 tahun yang lalu.

23
5. Mengembangkan kode etika perusahaan

Usaha-usaha mengembangkan sikap beretika dalam kegiatan perusahaan, bukan saja penting
untuk perusahaan, tetapi juga sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

D. Fungsi-Fungsi Perusahaan Dan Etika

Konsep perusahaan adalah segala kegiatan yang bercirikan keuntangan dan mempunyai nilai-
nilai dan etika yang serupa mengikut keharusan fungsi-fungsi manajemen. Kebanyakan
penelitian yang dibuat meliputi penelitian-penelitian kasus dan ini dapat diamati dari uraian di
dalam aspek dan fungsi manajemen yang berikut:
1. Etika di dalam manajemen

Sesuatu permasalahan di dalam perusahaan itu memerlukan penyelesaian yang mendasar.


2. Etika dan kegiatan memproduksi

Memproduksi ialah usaha perusahaan yang menggunakan manusia dna mesin untuk menukarkan
bahan-bahan dan bagian-bagian kepada produk yang boleh dijual. Keadaan tidak beretika
adakalanya betrlaku tanpa sengaja.
3. Etika dan pemasaran

Pemasaran adalah suatu kegiatan yang terus-menerus berlaku di dalam masyarakat dan
diharuskan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap individu. Promosi dapat didefenisikan sebagai
cara suatu perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan untuk menyampaikan pesannya.
4. Etika dan personalia

Manajemen personalia merupakan prinsip dasar kepada interaksi di antara majikan dan pekerja.

5. Etika dan keuangan

Di dalam mengelola soal-soal keuangan perusahaan, walalupun terdapat peraturan-peraturan dan


akta perusahaan yang diawasi oleh pemerintah dengan ketat, namun masih ada ruang untuk
seseorang itu melakukan penipuan dan perbuatan yang tidak beretika dan dapat menghindar
begitu saja dari peraturan dan undang-undang yang berlaku.

24
E. Arti Dan Sejarah Perkembangan Tanggung Jawab Social Perusahaan

Tanggung jawab social perusahaan telah menjadi isu yang penting dalam beberapa decade
belakangan ini. Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan-perusahaan harus berusaha untuk
menghindari efek buruk kepada masyarakat di sekelilingnya. Tanggung jawab social juga boleh
dikatakan sebagai suatu kepercayaan bahwaa para manajer, dalam menjalankan fungsi
mengorganisasi dan mengelola usaha akan membuat keputusan yang didasarkan kepada
pemaksimuman kepentingan social dan ekonomi.
1. Fase Perkembangan Tanggung Jawab Sosial

Perkembangan pemikiran mengenai tanggung jawab social dapat dibedakan kepada tiga tahap.
2. Prinsip-prinsip Utama Tanggung Jawab Sosial

Prinsip-prisip utama tanggung jawab social yang berkembang di Amerika Serikat adalah:
1. Prinsip “Charity”

Prinsip Charity membawa ide bahwa anggota masyarakat yang lebih kaya seharusnya menolong
anggota masyarakat yang kurang bernasip baik seperti orang cacat, orang tua dan orang sakit.
2. Prinsip “Stewardship”

Prinsip Stewardship adalah suatu konsep yang diambil dari ajaran yang menghendaki individu
yang kaya, menganggap diri mereka sebagai pemegang amanah terhadap harta benda mereka
untuk kebajukan seluruh masyarakat.

BAB III
BENTUK BADAN USAHA DAN PERKEMBANGAN BADAN USAHA

A. Bentuk Badan Usaha Yang Utama


Berdasarkan kepemilikan suatu perusahaan yang beroperasi dalam perekonomian terutama

25
dapat dibedakan kepada tiga jenis badan usaha berikut :
1. Perusahaan perseorangan
2. Perkongsian (partnership)
3. Perseroan terbatas (corporation)

Dalam setiap perekonomian akan ditemukan pula :


1. Perusahaan koperasi
2. Perusahaan pemerintah (Badan Usaha Milik Negara)
3. Dan organisasi yang tidak mencari keuntungan

1. Perusahaan Perseorangan

Secara defenisi, yang dimaksudkan dengan perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang
dimiliki satu individu. Akan tetapi dalam prakteknya badan usaha ini kerap kali merupakan
perusahaan keluarga yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota
keluarga untuk menjalankannya.
Dalam setiap perekonomian perusahaan perseorangan merupakan unit usaha yang paling banyak
jumlahnya. Akan tetapi walaupun jumlahnya banyak, nilai penjualannya dan nilai tambah yang
diciptakan oleh usaha yang seperti itu relatif kecil. Hal tersebut berarti perusahaan perseorangan,
walaupun banyak, tetapi setiap unitnya menggunakan modal yang relatif terbatas dan nilai
produksinya juga relatif terbatas.
Kebaikan Perusahaan Perseorangan
Kebaikan-kebaikan dari perusahaan perseorangan, yaitu:
1. Mudah didirikan. Setiap orang dapat mengembangkan usaha milik perseorangan. Sering
kali usaha ini tidak perlu mendapatkan izin dari lembaga pemerintah untuk
menjalankannya.
2. Modal memulai usaha kecil. Seperti telah dikatakan perusahaan perseorangan cenderung
merupakan perusahaan kecil yang didirikan dengan menggunakan tenaganya sendiri atau
mengikutsertakan anggota keluarganya. Pada umumnya modal yang digunakan adalah
berupa tabungan yang dimiliki.
3. Pengelolaannya fleksibel dan bebas. Manajemen perusahaan sangat bebas, yaitu :
pemiliki perusahaan dapat menentukan sendiri jam kerjanya, dengan bebas dapat

26
membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas menentukan harga,
menentukan jumlah barang yang diproduksikan, dan berbagai keputusan lain dan bebas
pula menggunakan semua pendapat yang diperoleh dari hasil usahanya.
4. Kerahasiaan usaha terjamin. Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk
kegiatan usahanya dapat dirahasiakan, yaitu tidak perlu diketahui orang lain.

Kelemahan dan Keburukan Perusahaan Perseorangan


Kelemahan dan Keburukan yang utama dalam perusahaan perseorangan, yaitu :
1. Penanggungjawabnya tidak terbatas. Dalam bahasa Inggris pertanggungjawaban yan
tidak terbatas dinyatakan dengan istilah unlimited liability. Maksudnya ialah : Apabila
perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk membayar utang, tanggung jawab ini tidak
terbatas pada kekayaanya perusahaan tetapi juga meliputi kekayaan milik pribadi.
2. Modal terbatas. Seperti telah dikatakan, modal usaha tersebut terutama berasal dari
tabungan pemilik. Oleh sebab itu modalnya terbatas.
3. Kualitas manajerial dan kualitas pekerja terbatas. Pemilik usaha belum tentu mempunyai
pengetahuan yang mendalam tentang usaha yang dijalankannya. Oleh sebab itu kualitas
manajemennya terbatas.

2. Perusahaan Perkongsian (Partnership)

Ciri utama dari perusahaan perkongsian, pada umumnya, tidak banyak berbeda dengan
perusahaan perseorangan. Ukurannya relative kecil dan dijalankan sendiri oleh pemilik-
pemiliknya. Salah satu dorongan penting untuk mengembangkan usaha perkongsian adalah
untuk menggabungkan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pendirinya atau untuk
melakukan kerja sama di bidang usaha yang diminati bersama.
Perusahaan perkongsian dapat dibedakan kepada dua bentuk, yaitu :
1. Perkongsian umum.

Perkongsian umum adalah jenis usaha bersama di mana setiap kongsinya secara aktif turut
menjalankan kegiatan usaha dan sepenuhnya bertanggung jawab kepada utang dan tanggung
jawab lain yang ditanggung perusahaan.
2. Perkongsian terbatas.

27
Perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang, akan tetapi hanya seorang atau sebagian
kongsi saja yang bertindak sebagai general partner. Yang dimaksudkan sebagai general partner
adalah anggota perkongsian yang menjalankan kegiatan perusahaan dan sepenuhnya
bertanggung jawab atas utang perusahaan.
3. Kebaikan Perusahaan Perkongsian

Kebaikan perusahaan perkongsian pada umumnya sama dengan perusahaan perseorangan, yaitu :
mudah didirikan, modal usaha relatif sedikit dan pengelolaan usaha relatif lebih fleksibel dan
lebih bebas. Dalam beberapa aspek tertentu perusahaan perkongsian adalah lebih baik dari
perusahaan perseorangan. Keistimewaan dari perusahaan perkongsian adalah:
a. Lebih banyak modal dapat dikumpulkan. Dengan adanya beberapa anggota perkongsian
lebih banyak modal terkumpul.
b. Lebih banyak keahlian diperoleh. Seperti telah dinyatakan perusahaan perkongsian
adakalanya didirikan oleh orang yang mempunyai keahlian yang sama {misalnya dokter
dan ahli hukum).
c. Umur usaha lebih panjang. Dalam perusahaan perseorangan, usaha yang dijalankan akan
dibubarkan apabila pemiliknya meninggal atau menjalankan usaha lain.
4. Kelemahan Perusahaan Perkongsian

Seperti juga perusahaan perseorangan, dalam perusahaan perkongsian masih terdapat masalah
tanggung jawab yang tidak terbatas. Tetapi hal ini hanya berlaku terhadap general partner yang
harus membayar semua utang perusahaan, baik dari harta perusahaan maupun dari kekayaanya
sendiri. Di samping itu masalah sukar memperloh modal masih dapat berlaku, tetapi tidaklah
seburuk seperti di perusahaan perseorangan. Kelemahan yang paling serius dari perusahaan
perkongsian adalah kemungkinan berlakunya perselisihan dan kesalahpahaman di antara anggota
perkongsian.

Kebutuhan untuk membuat perjanjian kerja sama


Secara hukum, mengembangkan suatu usaha perkongsian tidak memerlukan suatu perjanjian
tertulis maupun yang diaktenoriskan. Perjanjian secara lisan telah dapat dilakukan untuk
mengembangkan usaha secara perkongsian. Hal-hal penting yang perlu dikemukakan dalam
membuat perjanjian antara lain adalah :

28
a. Modal yang ditanamkan oleh setiap anggota.
b. Gaji dan pembayaran lain kepada anggota perkongsian yang akan menjalankan kegiatan
perusahaan.
c. Cara pembagian keuntungan di antara pemilik perusahaan.
d. Cara menentukan ganti rugi kepada anggota yang keluar dari perkongsian.

3. Perusahaan Perseroan Terbatas

Perusahaan yang digolongkan sebagai perseroan terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha
yang didirikan sebagai suatu institusi berbadan hukum yang pendirinya dilakukan melalui akte
notaris, di mana suatu dokumen dikemukakan yang pada dasarnya menerangkan mengenai
tujuan pendiriannya, saham yang dikeluarkan, usaha yang dijalankan, dan nama-nama pimpinan
yang akan menjalankan perusahaan yang didirikan.
Penggolangan perseroan terbatas
Jenis perseroan terbatas dapat dibedakan kepada dua golongan:
1. Perusahaan publik atau public corporation yaitu perusahaan yang sahamnya dijual ke
masyarakat melalui pasaran saham.
2. Perusahaan privat atau private corporation yaitu perseroan terbatas yang saham-
sahamnya dijual secara privat, yaitu tidak melalui perantara di pasaran.

Perbedaan perusahaan ini dengan perusahaan perkongsian adalah:


1. Adakalanya perusahaan ini dipimpin oleh manajer professional dan bukan pemilik.
2. Semua pemiliknya yaitu para pemegang saham, empunyai limited liability (tanggung
jawabnya terhadap utang perusahaan terbatas kepada nilai saham yang dimilikinya).

Kepemilikan Usaha
Perseroan terbatas merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham. Tanda
kepemilikan tersebut tercantum dalam surat saham yang dibeli melalui pasar saham. Pada setiap
masa pemilik perusahaan dapat melepaskan kepemlikikannya ke atas sesuatu usaha dengan
menjual saham yang dimilikinya. Atau pemilikan seseorang ke atas perusahaan akan menjadi

29
semakin penting apabila lebih banyak saham perusahaan dibelinya dipasar.
Kebaikan Perseroan Terbatas
Perusahaan besar biasanya berbentuk perseroan terbatas. Kecenderungan seperti ini didorong
oleh beberapa kebaikan perseroan terbatas apabila dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan dan perkongsian. Kebaikannya yang utama, yaitu :
1. Tanggung jawab terbatas. Sebagai pemilik, pemegang saham hanya bertanggung jawab
sebatas nilai saham yang dibayarnya.
2. Saham perusahaan mudah ditunaikan, pemilikan perusahaan, melalui saham yang
dibelinya, dapat dengan mudah melepaskan kembali hak pemilikannya.
3. Lebih mudah memperoleh modal. Perusahaan perseroan mempunyai informasi yang
lengkap mengenai keadaan keuangannya, kapasitas produksinya dan nilai penjualannya.
4. Pengelolaanya lebih professional. Pemilik tidak secara langsung mengelola perusahaan,
pemilik hanya memilih dan menunjuk pimpinan perusahaan, yang biasanya diambil dari
golongan profesional dalam bidang usaha yang bersangkutan.

Keburukan Perseroan Terbatas


Perusahaan yang relatif kecil pada umumnya lebih menyukai badan hukum yang bersifat
perusahaan perseorangan dan perusahaan perkongsian. Kecenderungan ini disebabkan oleh
kelemahan perseroan terbatas yang berikut :
1. Pendiriannya lebih kompleks. Banyaknya persyaratan yang perlu dipenuhi menyebabkan
biaya untuk mendirikannya jauh lebih besar.
2. Dua kali membayar pajak. Dalam perusahaan perseorangan dan perkongsian, pemiliknya
hanya sekali membayar pajak, yaitu pajak atas pendapatan yang meliputi keuntungan,
yang mereka peroleh.
3. Peraturan yang harus dipatuhi lebih banyak. Sepanjang masa kegiatan perusahaan
berbentuk perseroan terbatas terdapat berbagai peraturan dan undang-undang yang harus
dipatuhi.
4. Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan. Dengan berbagai peraturan yang perlu
dipatuhi, secara periodik perusahaan perlu mengemukakan data produksi dan data
keuangannya.

30
5. Dapat mengurangi motivasi pekerja. Semakin besar perusahaan, semakin banyak pula
pekerjanya. Perkembangan jumlah pekerja akan merenggangkan hubungan pribadi antara
pekerja terutama antara bawahan dan atasan.

Cara Mengawasi Dan Mengelola Perusahaan


Dalam perusahaan perseroan yang sangat besar, pemegang saham terdiri dari beratus bahkan
adakalanya beribu orang, dengan tempat tinggal yang sangat berjauhan dan tidak mengenal satu
sama lain. Seterusnya, tak satupun dari pemegang saham secara langsung aktif dalam kegiatan
perusahaan atau hanya sebagian kecil dari mereka ikut serta dalam mengelola perusahaan.

B. Beberapa Badan Usaha Lain


Terdapat tiga badan usaha yang lain, yaitu :
1. Badan usaha milik pemerintah
2. Koperasi
3. Badan usaha
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Di Indonesia badan usaha ini cukup penting peranannya. Perusahaan pemerintah dapat dibedakan
kepada dua golongan utama : perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan perusahaan
daerah. Perusahaan yang didirikan oleh pemerintah pusat dapat dibedakan pula kepada beberapa
bentuk badan usaha. Berikut ini diterangkan jenis perusahaan tersebut dan ciri-cirinya :
1. Perusahaan Jawatan atau PERJAN. Yang tergolong dalam perusahaan seperti ini adalah
perusahaan Negara yang dikelola oleh Departemen tertentu. Contohnya adalah PJKA
atau Perusahaan Jasa Kereta Api. Pegawai-pegawainya tergolong sebagai pegawai
pemerintah dan gaji pekerjanya juga tidak berbeda dengan pegawai pemerintah. Tujuan
pendiriannya adalah untuk memberi pelayanan kepada masyarakat dengan tarif yan relatif
murah.
2. Perusahaan Umum atau PERUM. Yang tergolong dalam badan usaha ini antara lain
adalah Perumnas dan Telkom. Jasa yang diberikannya tidak sepenting seperti jasa
perusahaan PERJAN.

31
3. Perusahaan Perseroan Terbatas Milik Negara. Kebanyakan perusahaan pemerintah
sekarang berbentuk perusahaan Negara persero, yaitu perusahaan milik pemerintah akan
tetapi dalam organisasinya perusahaan dibentuk sebagai perseroan terbatas (PT).
2. Koperasi

Koperasi merupakan badan usaha yang tujuan utamanya bukanlah mencari untung tetapi untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui penggabungan kegiatan dalam koperasi.
Koperasi merupakan satu kegiatan usaha yang didirikan oleh sekumpulan orang atau sekumpulan
perusahaan dengan maksud untuk menjaga kepentingan bersama dan meningkatkan
kesejahteraan anggotanya.
3. Badan Usaha yang Bukan Mencari Untung

Dalam setiap perekonomian akan terdapat organisasi yang melakukan kegiatan seperti
perusahaan, tetapi tujuan utamanya bukanlah mencari keuntungan dari usaha tersebut.
Keuntungan yang diperoleh biasanya digunakan kembali untuk mengembangkan usahanya atau
dikembalikan kepada induk organisasi yang mengembangkan usaha tersebut.

C. Aspek Lain Dari Organisasi Perusahaan


Untuk memperluas wawasan ada baiknya apabila diperhatikan usaha-usaha mengembangkan
organisasi perusahaan sebagai upaya untuk memperbesar usaha dan mengukuhkan kedudukan
perusahaan dalam pasaran. Untuk tujuan tersebut, dalam bagian ini akan diperhatikan hal-hal
berikut:
1. Perusahaan Multinasional

Yang dimaksudkan sebagai perusahaan multinasional adalah satu perusahaan besar, yang
biasanya berkembang di salah satu Negara maju, yang mengembangkan anak perusahaan di
berbagai Negara lain. Contoh dari perusahaan seperti ini adalah berbagai perusahaan pembuat
kendaraan dari Jepang seperti Honda dan Toyota.
2. Perusahaan Patungan (Joint Venture)

Dua atau beberapa perusahaan, yang bersepakat mengembangkan satu usaha atau melakukan
suatu pekerjaan secara konrak dinamakan sebagai perusahaan patungan atau joint venture.
Biasanya perusahaan yang bersepakat untuk menentukan jumlah modal yang akan ditanamkan
oleh masing-masing pihak.

32
3. Pengambilalihan (Acquisition)

Pengambilalihan adalah tindakan sesuatu perusahaan untuk membeli perusahaan lain dengan
cara membeli sebagian besar saham perusahaan lain tersebut.
4. Penggabungan (Merger)

Penggabungan atau merger adalah langkah yang lebih drastis dari pengambilalihan karena
perusahaan yang dibeli dgabungkan ke dalam perusahaan yang membeli. Penggabungan dapat
dibedakan kepada tiga bentuk, yaitu :
a. Penggabungan horizontal. Penggabungan diantara dua perusahaan, di mana salah satu
perusahaan membeli perusahaan lain yang memproduksi barang yang sama atau barang
yang mirip.
b. Penggabungan vertical. Penggabungan di antara dua perusahaan, di mana perusahaan
yang utama membeli, atau bersepakat menyatukan diri, dengan perusahaan lain yang
memproduksikan bahan mentah untuk kebutuhannya atau menyatukan diri dengan
perusahaan lain yang menjadi perantara dalam menjual barangnya kepada konsumen.
c. Penggabungan konglomerat. Penggabungan konglomerat, yaitu: tindakan suatu
perusahaan konglomerat untuk memperoleh perusahaan lain yang menghasilkan barang
yang sangat berbeda dengan barang yang dihasilkannya.
5. Nasionalisasi, Privatisasi, dan Divestasi

Apabila pemerintah suatu Negara mengambil alih satu atau beberapa perusahaan milik swasta,
tindakan seperti itu dinamakan menasionalisasikan perusahaan. Privatisasi merupakan langkah
yang sebaliknya daari nasionalisasi, yaitu pemerintah menjual perusahaan-perusahaan Negara
kepada pihak swasta. Divestasi merupakan penjualan ke atas salah satu bidang operasi
perusahaan atau menjual salah satu usaha yang dimiliki perusahaan induk.
6. Franchasing

Kegiatan franchasing yaitu memberi hak kepada seseorang atau sesuatu perusahaan untuk
beroperasi dan melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh suatu perusahaan lain,
merupakan kegiatan yang cukup popular di bidang usaha yang dijalankan secara kecil-kecilan.
BAB IV

KOMBINASI BADAN USAHA

33
A. Joint Venture
Joint venture merupakan kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dari
beberapa negara, menjadi satu perusahaa untuk mencapai kosentrasi kekuatan-kekuatan
ekonomi yg lebih padat.
Adapun ciri-ciri venture adalah sebagai berikut:
a. Merupakan perusahaan baru yang secara bersama-sama didirikan oleh beberapa perusahaan
b. Modalnya berupa saham yang disediakan oleh perusahaan pendiri dengan pembanding
tertentu
c. Perusahaan pendiri joint venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masing-masing

B. Kartel
Cartel disebut juga syndicate, yaitu suatu kesepakatan antara beberapa perusahaan
produsen dan lain-lain yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal, seperti
harga, wilayah pemasaran, dan sebagainya, dengan tujuan untuk menekan persaingan dan
meraih keuntungan. kartel dapat dibedakan yaitu:
a. Kartel daerah
b. Kartel produksi
c. Kartel kondisi
d. Kartel harga
e. Kartel pembagian laba
Keuntungan bagi badan usaha yaitu:

1. Resiko modal dan resiko penjualan dapat dihindari karena ada perawatan produksi dan daerah
penjualan sehingga keuntungan dapat lebih stabil
2. Hubungan buruh dan majikan dapat menjadi lebih baik karena tuntutan buruh dapat dipenuhi
dengan adanya keuntungan yang stabil
3. Kelangsungan usaha lebih terjamin
Kerugian bagi badan usaha yang bergabung

1. Kebebasan untuk sebagian dibatasi

34
2. Saling mengetahui organisasi dan taknik anggota lainnya sehingga mungkin dapat dipakai
sebagai senjata dalam bersaing setelah perjanjian kartel dibubarkan
3. Terlalu dininabobokan keuntungan yang pasti sehingga perusahaan kurang semangat untuk
menerapkan prinsip ekonomi

C. Trust
Trust adalah suatu bentuk pemusatan badan-badan usaha yang harta miliknya disatukan.
Apabila kartel merupakan perjanjian kerja sama terbatas dan sementara dari badan-badan
usaha sejenis, trust lebih dari itu.Proses pembentukan trust adalah sebagai berikut:
1. Konsentrasi horizontal
2. Konsentrasi vertikal
3. Konsentrasi parallel

D. Holding Company
Holding company adalah perusahaan yang berdiri sendiri yang atas namanya sendiri
mengeluarkan saham badan usaha lain beserta devidennya.
Secara umum proses pembentukan Holding company dapat dilakukan dengan tiga
prosedur
1. Prosedur residu
2. Prosedur penuh
3. Prosedur terprogram

E. Merger
Merger adalah penggabungan beberapa badan usaha. Merger sering disebut sebagai
kombinasi dua perusahaan yang mengakuisisi yang tetap beridentitas. Tujuan merger adalah
meningkatkan nilai ekonomi kedua perusahaan. Badan usaha yang bergabung, alasan
mengadakan merger pada umumnya sebagai berikut:
a. Kegagalan atau kerugian
b. Keinginan beristirahat atau beralih kegiatan
c. Mengurangi resiko
d. Ada tawaran yang menguntungkan

35
Bagi badan usaha yang mengajak atau digabungi :

a. Penguasaan pasar
b. Skala teknis ekonomis
c. Skala finansial ekonomi
d. Koordinasi ekonomis

A. Akuisisi

Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset
suatu perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalihan atau yang
diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.
Klafikasi berdasarkan objek yang diakuisisi dibedakan atas akuisisi saham dan akuisisi
aset
a. Akuisisi saham
b. Akuisisi asset

BAB V

LOKASI PERUSAHAAN

A. Pendahuluan
Setiap orang tahu bahwa kegiatan suatu bisnis sangat dipengaruhi oleh lokasi atau posisi
dimana kegiatan perusahaan ditempatkan, karena semua perusahaan pasti memerlukan
berbagai fasilitas secara fisik pada posisi perusahaan ditempatkan.

B. Prinsip Menentukan Lokasi Perusahaan


Untuk menentukan lokasi sebuah perusahaan adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah,
penentuan lokasi perusahaan dapat dimulai melalui dua cara pendekatan, yaitu:
1. Lokasi usaha perusahaan sebaiknya ditempatkan didaerah konsumen atau berorientasi ke pada
pasar.

36
2. Lokasi perusahaan sebaiknya ditempatkan dimana bahan baku berada atau berorientasi
kepada bahan baku.

C. Faktor-Faktor Penentu Lokasi Perusahaan


Sebagaimana disebutkan diatas sebenarnya banyak faktor yang perlu dipertimbangkan
untuk memutuskan penempatan suatu perusahaan, namun pada umumnya faktor-faktor
berikut adalah hal yang paling banyak dipertimbangkan, yaitu
1. Pasar
2. Bahan baku
3. Tenaga kerja
4. Sarana trasportasi
5. Faktor-faktor pendukung secara teknis

D. Lokasi Perusahaan Dagang


Pada jenis perusahaan dalam bab ll telah disebutkan bahwa perusahaan dagang atau
possession utility, adalah perusahaan yang tidak merubah bentuk barang, atau perusahaan
yang kegiatannya membeli dan menjual kembali barang-barang tertentu. Untuk perdagangan
yang berskala besar atau pedagang besar ( grosir).

E. Lokasi Perusahaan Retailer


Perusahaan retailer adalah juga perusahaan dagang, namun dalam hal ini tertuju pada
perusahaan yang melayani konsumen akhir atau perusahaan pengecer. Pada dasarnya jenis
barang yang diperjualbelikan bagi perusahaan dagang sebagai perusahaan retil dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1) Barang-barang kompinien
2) Barang shopping
3) Barang-barang special

F. Teori-Teori Penentuan Lokasi Perusahaan


Menurut suhardi sigit (1982) sesungguhnya banyak teori yang dikemukakan oleh para

37
ahli dalam rangka menganalisa situasi untuk menentukan posisi atau lokasi sebuah
perusahaan, diantara teori itu dikemukakan oleh :
1. William M. Booth
2. Jucius dan terry
3. Alfred weber

G. Lokasi Perusahaan Berdasarkan Sejarah


Selain beberapa faktor dan teori tersebut diatas merupakan pertimbangan untuk
menentukan lokasi perusahaan, ada juga pemilik perusahaan menempatkan perusahaannya
dan bahkan membuat nama perusahaan berdasarkan fakta sejarah, atau juga ada perusahaan
yang membuat nama perusahaan produknya menggabarkan nama daerah atau lokasi
perusahaan, meskipun hal ini kadang kala tidak dapat disandarkan sebagian alasan penentuan
lokasi perusahaan secara ekonomis, atau tiada lain alasannya hanya untuk mengangkat daerah
sebagai namanya yang mempunyai nilai jual tersendiri.

H. Kesimpulan Dalam Penentuan Lokasi Perusahaan


Dari berbagai jenis perusahaan yang ada dalam masyarakat saat ini, sesungguhnya mereka
punya alasan tersendiri untuk menentukan posisi atau lokasi perusahaannya. Seara umum
penekanan alasan yang bersandar pada beban biaya jangka panjang yang akan dipikul
perusahaan, yaitu bagi perusahaan pertambangan jelas terikat dengan bahan baku, bagi
perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang menjadi lebih berat bila dibandingkan dengan
bahan bakunya akan cenderung mendekati pasar, seperti pabrik kecap, dan roti kemasan

BAB VI
PERANAN DAN FUNGSI MANAJEMEN

38
A. Peranan Manajemen Dalam Organisasi Dan Perusahaan
1. Defenisi dan Ciri Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan orang yang bersepakat untuk bergabung dalam suatu kelompok,
yang menetapkan tujuan-tujuan tertentu dan berupaya mencapai tujuan tersebut. Apabila definisi
ini diteliti lebih mendalam, organisasi mempunyai beberapa ciri-ciri pokok berikut:
1. Terdiri dari sekumpulan orang
2. Sepakat berkelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
3. Melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut

Organisasi tidak dapat terbentuk apabila hanya seorang saja yang mempunyai suatu tujuan. Pada
umumnya perusahaan merupakan satu organisasi, oleh karena operasinya dijalankan oleh banyak
orang.
2. Organisasi dan Peranan Manajemen
Para manajer bekerja dalam organisasi. Seandainya tidak ada organisasi, maka tidak ada
kebutuhan untuk menggunakan seorang manajer. Para manajer merupakan anggota organisasi
yang mengawasi dan mengarahkan pekerjaan anggota lain.
3. Dua Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan konsep yang mengandung pengertian yang lebih kompleks. Dalam
pengertian yang lebih khusus manjemen diartikan sebagai suatu proses yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan para manajer
dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan.
4. Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Seni, di satu sisi, bersifat dinamis, tidak berpola tunggal, dan menuntut adanya kreativitas.
Sedangkan di sisi lain, sains cenderung bersifat statis, berpola tunggal berdasarkan pembuktian
ilmiah, dan menuntut adanya tahapan-tahapan yang sistematis.

B. Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen dapat dibedakan kepada 4 jenis kegiatan:
1. Perencanaan atau planning

39
2. Pengorganisasian atau organizing
3. Pengarahan atau directing
4. Pengawasan atau controlling

1. Fungsi Perencanaan (Planning)


Perencanaan atau planning adalah proses yang menyangkut upaya untuk merumuskan hal-hal
berikut:
1. Menentukan tujuan yang akan dicapai di masa mendatang
2. Merumuskan tindakan-tindakan yang perlu dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan
3. Menentukan dana yang diperlukan dan faktor-faktor produksi lain yang akan digunakan

2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


Kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perlu dilakukan oleh semua pekerja
yang ada dalam perusahaan. Kegiatan yang sama tidak akan dijalankan oleh semua orang dalam
perusahaan. Pembagian tugas harus dilakukan. Menentukan,
1. Bentuk organisasi perusahaan
2. Menentukan pekerja-pekerja yang akan menjalankan tugas di berbagai aspek kegiatan
perusahaan merupakan fungsi kedua dari manajemen.

Kedua hal tersebut merupakan fungsi manajemen yang harus dijalankan dalam
merealisasikan fungsi kedua dari manajemen, yaitu pengorganisasian.
3. Fungsi Pengarahan (Directing)
Langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan
semua pegawai dalam organisasi dinamakan directing atau pengarahan. Dengan demikian
pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu
organisasi, atau pegawai-pegawai perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan
merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

4. Fungsi Pengawasan
Pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil
tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Tahapan dari

40
proses pengawasan dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Mengukur prestasi pelaksanaan kegiatan
2. Membandingkan prestasi pelaksanaan dengan standar atau tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan
3. Menidentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang berlaku dan sebab-sebab dari
penyimpangan tersebut
4. Mengambil tindakan-tindakan koreksi

C. Memahami Fungsi Perencanaan

Ada 6 tahapan dalam perencanaan strategis yang harus dilalui, yaitu:


1. Mengembangkan visi yang jelas
2. Menentukan misi perusahaan
3. Meramalkan perkembangan perusahaan
4. Menganalisis persaingan
5. Menetapkan sasaran dan tujuan
6. Mengembangkan rencana kegiatan

1. Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan dapat dikategorikan berdasarkan ruang lingkup dan jangka waktu. Beberapa jenis
perencanaan dapat dijelaskan,seperti :
1. Perencanaan strategis

Perencanaan ini sering kali menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi.
2. Perencanaan taktis

Untuk meningkatkan efisiensi dalam jangka pendek dapat dilakukan beberapa tindakan atau cara,
seperti berusaha mendapatkan pekerja yang memenuhi standar kualifikasi yang ditetapkan
perusahaan.

2. Tiga Alat Perencanaan


Ada tiga alat perencanaan yang biasa digunakan di perusahaan-perusahaan. Alat yang dimaksud
adalah :

41
1. Peraturan-peraturan perusahaan
2. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan manajemen
3. Anggaran

D. Mewujudkan Manajemen Yang Efektif Dan Efisien

1. Defenisi “Efektif dan Efisien”


Efektif menurut Peter F. Drucker adalah mengerjakan pekerjaan yang benar. Manajemen
diperlukan sebagai upaya agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2. Menentukan Efektivitas Dan Efisiensi Perusahaan
Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama yang
dilakukan oleh manajer. Efisien mengacu pada hubungan antara masukan dan keluaran. Efektif
merupakan ukuran prestasi manajemen dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar sasaran
organisasi tercapai.
3. Sifat-sifat yang Diperlukan Seorang Manajer
Seorang manajer harus memiliki visi yang jelas, keahlian, dan pengalaman dalam membuat
keputusan-keputusan. Peran manajer dapat dibagi 3 kategori , yaitu:
1. Manajer berperan sebagai komunikator
2. Manajer sebagai sumber informasi
3. Manajer sebagai pembuat keputusan

4. Pembuatan Keputusan dalam Manajemen


Keputusan adalah membuat pilihan di antara dua atau lebih alternatif yang ada.
Ada dua kategori keputusan, yaitu:
1. Keputusan terprogram
2. Keputusan tak terprogram

E. Jenjang Manajemen Dan Keahlian Yang Diperlukan


Jenjang manajemen dan keahlian yang diperlukan pada setiap jenjang diterangkan dalam
uraian berikut.

42
1. Jenjang Manajemen
Tingkatan-tingkatan manajemen tersebut meliputi:
1. Manajemen tingkat puncak
2. Manajemen tingkat menengah
3. Manajemen supervisi atau tingkat pertama
4. Manajemen non supervisi

2. Keahlian yang Diperlukan


Keahlian yang diperlukan seorang manajer harus memiliki 3 dasar keahlian, yaitu:
1. Keahlian konseptual
2. Keahlian teknis
3. Keahlian berhubungan dengan orang lain.

3. Hubungan Antara Tingkat Manajemen Dan Keahlian


untuk manajer atas, menengah atau bawah ternyata memiliki porsi yang sama dalam hal
penguasaan dan keahlian berhubungan dengan orang lain. Beberapa keahlian saat ini juga
menjadi keahlian yang diperlukan dalam manjemen ataupengelolaan bisnis. Keahlian tersebut
diantaranya adalah :
1. Keahlian dalam pengambilan keputusan, yaitu untuk mengidentifikasi masalah sekaligus
menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi.
2. Keahlian dalam mengelola waktu, yaitu keahlian dalam memanfaatkan waktu secara
efektif dan efisien.
3. Keahlian dalam manajemen global, yaitu keahlian manajerial yang tidak saja terfokus
pada satu keadaan di Negara tertentu, akan tetapi juga lintas Negara bahkan lintas
budaya.
4. Keahlian dalam teknologi, yaitu keahlian manjerial dalam mengikuti dan menguasai
berbagai perkembangan teknologi yang terjadi.

4. Tingkat Manjemen Dan Fungsi-Fungsi Manajemen


Para manajer dari berbagai tingkatan, seperti: manajer di tingkat operasional, manajer di tingkat
menengah dan manajer di tingkat atas ternyata mengalokasikan waktu yang hamper sama dalam

43
mengelola fungsi-fungsi manajemen dalam sebuah organisasi.

F. Pembagian Wewenang Dalam Manajemen


Selain manajemen dapat dilihat secara fungsional, manajemen dapat pula dilihat secara
operasional, yaitu bagaimana secara operasinya tugas manajemen didistribusikan di antara para
manajer. Berikut ini diterangkan secara operasional manajemen suatu perusahaan dibagikan
kepada berbagai manajer.
1. Manajer Produksi
Memproduksi barang atau jasa merupakan kegiatan perusahaan yang paling penting. Dalam
kegiatan memproduksi barang, kegiatan yang terpenting adalah memproses barang yaitu
mengubah bahan mentah menjadi barang lain. Kegiatannya pada umumnya berbentuk pelayanan
seperti pendidikan dan pengangkutan.
2. Manajer Sumber Daya Manusia
Merupakan penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya
manusia yang terbaik bagi bisnis yang dijalankan. Kegiatan ini menyangkut penerapan
manajeman berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produksi yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien
mungkin.
3. Manajemen Pemasaran
Ini merupakan kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk
mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara
pemenuhannya dapat diwujudkan.
4. Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen ini meliputi fungsi mengelola keuangan perusahaan.
5. Manajemen Administrasi dan Informasi
Yang dimaksudkan dengan manajemen administrasi adalah kegiatan yang menangani urusan-
urusan organisasi perusahaan dan hubungan perusahaan dengan pihak lain.

BAB VII
MENGEMBANGKAN USAHA KECIL DAN PERANAN
KEWIRAUSAHAAN

44
A. Usaha Kecil Dan Kewirausahaan
Perusahaan kecil tidak dapat dipisahkan dengan kewirausahaan. Kegiatan seorang
wirausahaan sering dikaitkan dengan perusahaan kecil, dan hal itu disebabkan karena ciri yang
ada pada seorang wirausahawan yang dikatakan tidak dapat bekerja di dalam organisasi besar.
1. Defenisi Usaha Kecil, Bidang Usaha Dan Sumbangannya

Upaya untuk memahami hubungan antara perusahaan kecil dengan kewirausahaan, terlebih
dahulu harus dipahami mengenai berbagai aspek dari usaha kecil.
Defenisi usaha kecil
Usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau nilai kekayaan
(asset) yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil.
Usaha kecil: perdagangan, industry dan jasa
Usaha kecil mungkin beroperasi dalam bentuk perdagangan (trading) ataupun industri
pengolahan (manufacturing). Usaha berbentuk perdagangan luas ruang lingkupnya, yaitu
mencakup bidang jasa (service) yag intangible sampai dengan menjual barang yang tangible.
Sumbangan Usaha Kecil
Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa usaha kecil adalah penyumbang besar kepada kekuatan
ekonomi Negara dan telah terbukti terutama di saat resesi ekonomi pada tahun 1985 dan 1997.
2. Wirausaha, Kewirausahawan dan Motivasi Kegiatannya

Seorang wirausaha adalah individu yang mempraktekkan sikap tekun dalam melaksanakan kerja.
Kewirausahaan dapat diartikan sebagai karakter seorang wirausaha, yang meliputi hal berikut:
berani mengambil risiko, bijaksana dalam membuat keputusan, pandai melihat kesempatan yang
terbuka dan berkemampuan menjadi manajer yang baik. Terdapat beberapa sebab yang
mendorong seorang wirausaha mendirikan sebuah perusahaan. Sebabnya yang utama adalah:
kebebasan membuat keputusan dan bertindak dalam karir dan masa depan sendiri, dorongan diri
yang kuat dan mempunyai keyakinan yang kukuh untuk menentukan masa depan sendiri,
kesanggupan untuk mengambil risiko, minat untuk berdagang, dan mendapat kesempatan untuk
mengembangkan usaha.

3. Teori-teori kewirausahaan

Defenisi dan pandangan terhadap kewirausahaan banyak dipengaruhi oleh pertimbangan

45
ekonomi, sikologi dan sosiologi. Keputusan seseorang untuk berdagang juga didasarkan oleh
kebutuhan ekonomi dan karena adanya masyarakat di sekelilingnya yang menjadi potensi
pelanggannya.

B. Ciri-Ciri Wirausaha Yang Berhasil


Seorang wirausaha yang efektif dan sukses menurut pandangan para peneliti, mempunyai
beberapa sifat dan ciri kepribadian berikut:
1. Percaya diri
2. Berorientasikan kemanusiaan
3. Berorientasikan tugas dan keputusan
4. Keaslian ide kreatif
5. Berorientasikan masa depan
6. Selalu siap mengambil risiko
7. Mempunyai kemampuan
8. Membuat keputusan
9. Berorientasikan perencanaan
10. Kemampuan mengendalikan perusahaan
11. Kemampuan manajemen

C. Faktor-Faktor Kegagalan Kegiatan Seorang Wirausaha

Sikap kurang baik dari sebagian wirausaha boleh dkaitkan sebagai faktor penyebab
kegagalan perusahaan. Faktor-faktor ini dibedakan kepada dua bagian utama, yaitu sebelum
memulai perusahaan serta di saat menjalankan perusahaan
Sebelum Memulai Perusahaan
Sebelum mendirikan perusahaan, kesalahan yang biasa dilakukan ialah kesalahan memilih
bidang usaha yang akan ditekuni. Kesalahan lain yang dilakukan ialah memulai perusahaan
tanpa studi yang mendalam dan kesalahan memilih tempat perusahaan, tidak cukup modal dan
kesalahan penggunaannya, serta kesalahan menilai perusahaan dalam hal pengambilalihan
(apabila perusahaan dibeli dari pihak lain. Berikut kesalahan yang dilakukan sebelum memulai
perusahaan :
1. Memulai usaha tanpa penelitian dan perencanaan

46
2. Kesalahan memilih lokasi perusahaan
3. Tidak cukup modal dan alokasi yang tidak tepat
4. Kesalahan menilai dalam mengambilalih perusahaan
5. Kesalahan dalam menjalankan perusahaan
6. Manajemen uang tunai yang tidak efisien
7. Manajemen kredit ysng lemah
8. Kesalahan meminjam tanpa pertimbangan
9. Kelemahan perputaran stok
10. Kesalahan menggunakan ruang dagang
11. Terlampau banyak membeli untuk memperbaiki diskon
12. Pemborosan dalam hiasan dan belanja memperbaiki took
13. Kegagalan menyimpan catatan perusahaan
14. Mutu jasa yang semakin menurun

D. Daya Cipta Dan Pembaruan Dalam Ciptaan Produk

Satu dari ciri wirausaha yang berhasil adalah memiliki daya cipta dan kreativitas yang tinggi
untuk menjadikan perusahaannya berkembang maju dan mampu menarik banyak pengunjung.
Kreativitas adalah sesuatu yang terdapat dalam diri seseorang tetapi kita semua menjalani proses
kehilangan apabila ke sekolah, ke perguruan tinggi dan seterusnya di alam pekerjaan.
1. Metode Mengembangkan Daya Cipta
Seorang pengusaha perlu berpikiran inovatif dan mampu untuk mengembangkan ide-ide dasar
yang mereka miliki. Antara lain cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan
mengembangkan daya cipta, serta metode yang dapat dilakukan ialah :
1. Metode kuesioner
2. Adakan sesi brainstorming
3. Melalui pemerhatian
4. Mengembangkan dan mengumpulkan ide
5. Mencari ide dari konsumen

2. Analisis Mengenai Pekerja


Sumber daya manusia merupakan asset berharga dalam organisasi dan sebagian dari modal

47
penting yang perlu diberi perhatian serius.
3. Proses Mencipta Ide
Proses ini dikenali sebagai perencanaan dan pengembangan produk. Proses ini dibagikan kepada
empat tahap utama yaitu:
1. tahap mengembangkan ide,
2. tahap merumuskan konsep,
3. tahap mengembangkan produk dan
4. tahap ujian pemasaran

4. Sumber-Sumber Pembaruan
Suatu perusahaan bermula dari ide dan ide ini berasal dari berbagai sumber. Diantaranya adalah :
1. langganan
2. produk yang ada
3. perusahaan yang ada
4. kebijakan pemerintah
5. penelitian dan pengembangan
6. saluran distribusi serta paten

5. Jenis-jenis Pembaruan
Terdapat tiga jenis pembaruan yaitu:
a. mewujudkan pasaran baru,
b. mengembangkan teknologi baru dan
c. menemukan kegunaan baru barang yang dihasilkan.

6. Prinsip-prinsip Pembaruan
Prinsip-prinsip pembaruan amat penting karena perlu ada keperluan yang jelas di pasaran
terhadap produk tersebut dan masa untuk memperkenalkannya mestilah tepat.
7. Dukungan Keuangan Bagi Pembaruan
Sekiranya tiada halangan badan-badan yang memberi pinjaman mikro dan bantuan perusahaan
dengan nilai milyar rupiah akan berhasil menggerakkan kewirausahaan untuk menjadi lebih
mantap lagi.
8. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Di Indonesia
Jatuhnya mata uang rupiah berakibat pada keluarnya kebijakan-kebijakan yang bersifat

48
kontraktif. Naiknya suku bunga bank, berakibat pada kemunduran dunia usaha. Krisis ini
berlanjut menjadi krisis perbankan, ketika banyak bank yang dilikuidasi.

E. Perencanaan Perusahaan (Business Plan)


Menulis mengenai rencana perusahaan meliputi beberapa hal berikut: penilaian lingkungan,
penelitian pemasaran, dan penilaian keuangan. Perencanaan perusahaan sangat penting dan ini
menunjukkan kesungguhan wirausaha dalam menjalankan kajian dan penelitian tentang prospek
kegiatan perusahaan.
1. Arti dan Tujuan Perencanaan Perusahaan
Perencanaan perusahaan memberi pengelola sesuatu yang boleh dirujuk dan dinilai berdasarkan
prestasi yang dicapai oleh perusahaan dan kelompok manajemen.
1. Definisi rencana perusahaan

Rencana perusahaan merupakan catatn ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk
menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran,
kemampuan manajemen dan kepakaran pihak pengelola.
2. Tujuan perencanaan perusahaan

Perencanaan perusahaan mempunyai beberapa tujuan terutamanya dalam membimbing para


pengusaha yaitu:
a. garis petunjuk untuk mengelola perusahaan
b. mengurangkan kesalahan
c. menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktivitas
d. memudahkan pengawasan
e. meyakinkan pihak-pihak berkepentingan
f. menilai prestasi dan kemajuan perusahaan.

2. Petunjuk untuk Mengelola perusahaan


Rencana perusahaan dapat memberi petunjuk kepada pengelola dalam menjalnkan perusahaan.
Ia merupakan perencanaan yang jelas tentang misi, tujuan, objektif, anggaran, ramalan keuangan,

49
target pasar dan sebagainya.
3. Pengguna Dokumen Perencanaan Perusahaan
Penggunan-pengguna rencana terdiri dari pihak yang berkepentingan yang meliputi investor dan
penyedia dana, pihak manajemen, dan bekerja.
4. Format utama perencanaan perusahaan
Format utama perencanaan perusahaan mestilah meliputi hal-hal penting seperti ringkasan
eksekutif, introduksi, tujuan, latar belakang perusahaan, latar bealkang pemilik/mitra/kongsi,
struktur organisasi, latar belakang proyek, rencana pemasaran, rencana produksi/operasi, rencana
keuangan serta lampiran.

BAB VIII
PERANAN PEMASARAN DAN BENTUK-BENTUK KEGIATANNYA

A. Pemasaran Dan Kegiatan Yang Diliputinya


Pemasaran adalah kegiatan perusahaan untuk menjual barang atau jasa. Jawaban ini tidak
salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar.
1. Jenis Produk yang Dipasarkan
Jenis benda yang dipasarkan perlu dibedakan kepada tiga golongan:
1. Produk yang dapat diraba yang lebih dikenal sebagai barang
2. Jasa-jasa
3. Produk yang tidak wujud seperti ide dan kesehatan

2. Barang-barang yang dipasarkan


Memasarkan barang merupakan kegiatan pemasaran terpenting. Sebagian besar produk usaha
terdiri dari benda-benda yang dapat diraba, terutama barang-barang konsumsi yang dibeli
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Dari segi kegunaanya barang-barang dibedakan
menjadi dua golongan:

a. Barang konsumsi

Yang dimaksudkan barang konsumsi adalah barang jadi (final goods) yang akan digunakan

50
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah: baju, sepatu, makanan, mobil, dan
perabot rumah.
b. Barang industri atau barang modal

Barang industry atau barang modal adalah barang yang digunakan untuk memproduksi barang
lain, peralatan industri, peralatan took, alat-alat keperluan kedokteran, dan alat untuk
melancarkan komunikasi.
3. Jasa-jasa yang sering dipasarkan
Dalam masyarakt terdapat berbagai jenis jasa. Tetapi, seperti juga barang biasa, tidak semua jasa
secara aktif dipasrkan. Beberapa jenis barang, terutama pertanian, pemasarannya berjalan secara
alamiah. Tidak terdapat promosi yang sungguh-sungguh untuk melakukan pemasarannya.
4. Jenis pemasaran yang lain
Kegiatan pemasaran juga dilakukan untuk mengembangkan ide. Misalnya recycling benda-benda
yang telah kita gunakan penting untuk menciptakan pertumbuhan yang sustainable. Berbagai
usaha seperti iklan dan penyebaran brosur dilakukan untuk membujuk masyarakat melakukan
recycling.
5. Bauran Pemasaran (Marketing Mix): Bentuk Kegiatan dalam Pemasaran
Di segala bidang kegiatan perusahaan, usaha harus dilakukan untuk menghasilkan barang atau
jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
6. Evolusi perkembangan pemikiran mengenai pemasaran
Perusahaan telah mampu memproduksikan barang yang lebih banyak daripada yang diperlukan
masyarakat. Maka usaha untuk meningkatkan penjualan ditekankan. Walau bagaimanapun
keinginan yang ada di pasar belum menjadi perhatian utama perusahaan dalam menghasilkan
barang. Yang penting, perusahaan perlu menentukan jenis barang yang diproduksikannya dan
sudah itu melakukan usaha melalui tenaga penjualannya (salesman), untuk menjual sebanyak-
banyaknya. Dalam periode ini kegiatan pemasaran sudah berorientasi kepada penjualan atau
sales orientation.

7. Falsafah Pemasaran Masa Kini: Marketing Mix


Perusahaan perlu memperhatikan empat komponen penting dari kegiatan pemasaran. Keempat
komponen tersebut, yang dikenal sebagai 4P atau marketing mix, adalah product, pricing, place,

51
dan promotion. Artinya, marketing mix tersebut meliputi:
1. Mengembangkan barang
2. Menentukan harga
3. Menyebarkannya ke berbagai tempat
4. Mempromosikannya agar dibeli konsumen.

Berdasarkan kepada keempat aspek yang diliputi dalam kegiatan pemaasaran ini, dapat
didefenisikan istilah pemasaran, yaitu: sekumpulan kegiatan yang saling berhubungan, yang
disusun dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan seterusnya mengembangkan
barang yang dibutuhkan, menentukan harganya, mendistribusikannya, dan mempromosikannya.

B. Sumbangan Pemasaran Kepada Masyarakat Dan Perekonomian


Yang dimaksudkan dengan masyarakat ini adalah para konsumen yang membeli barang yang
dihasilkan perusahaan. Sedangkan perekonomian meliputi kegiatan-kegiatan dalam
perekonomian, kesempatan kerja yang diwujudkan dan pendapatan nasional yang diciptakan.
1. Sumbangan Pemasaran Kepada Masyarakat
Penjualan barang menimbulkan kepuasan atau utilitas kepada masyarakat yang lebih tinggi
daripada memegang uang makin banyak barang yang dibelinya, makin banyak pula utilitas atau
kepuasan yang diciptakan. Pemindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen, yang
dilakukan melalui kegiatan pemasaran, menimbulkan beberapa jenis utilitas yang akan
meningkatkan kebajikan masyarakat. Dalam teori ekonomi terdapat istilah surplus konsumen.
Maksudnya, setiap kali seorang konsumen membeli sesuatu barang, ia akan memperoleh jumlah
utilitas yang lebih b esar daripada utilitas yang diperoleh dari memegang uang yang
dibelanjakannya.
2. Sumbangan Pemasaran Kepada Perekonomian
Kegiatan pemasaran memberikan berbagai manfaat kepada kegiatan perekonomian secara
keseluruhan, yaitu dengan mewujudkan sumbangan yang berikut:
1. Meningkatkan efisien penggunaan factor-faktor produksi
2. Meningkatkan penjualan barang dan jasa yang dihasilkan
3. Meningkatkan kegiatan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan
4. Memacu perkembangan tekonologi dan barang baru

52
C. Strategi Mengembangkan Barang
Memproduksi barang-barang yang dapat dibanggakan kualitasnya merupakan tanggung
jawab bagian produksi. Tugas pemasaran adalah untuk menciptakan kesan dan keyakinan
tentang kualitas barang yang diproduksi memang merupakan barang yang bermutu dan sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
1. Penggolongan Barang dari Sudut Pandangan Pemasaran
Dalam uraian yang bersifat umum, barang yang diproduksi perusahaan-perusahaan dibedakan
kepada dua golongan : barang dan jasa. Untuk kebutuhan analisis pemasaran, cara penggolongan
yang terperinci perlu dilakukan, yaitu :
1. Barang konsumsi dan barang industry
2. Product line dan bauran produk (product mix)
3. Barang serupaa (identical) dan berbeda corak (differented)

2. Strategi untuk Membentuk Penampilan Barang


Penampilan suatu barang merupakan daya Tarik penting untuk membujuk konsumen. Dua alat
penting untuk membentuk penampilan barang adalah merek dan pengemasan. Kedua aspek dari
pemasaran barang ini penting untuk menciptakan value package.
1. Value package dan daya Tarik barang

Bagi seorang konsumen, dan dari sudut pandangan pemasaran, barang bukun saja benda fisiknya
tetapi juga melalui atribut (factor) lain yang berhubungan dengannya seperti harganya,
mereknya, pengemasannya, perusahaan yang membuatnya dan took yang menjualnya.
2. Peranan merek barang

Kemampuan merek, sebagai alat untuk menarik konsumen untuk membeli barang yang terkenal
mereknya, akan menghambat perusahaan-perusahaan baru untuk mengembangkan usaha yang
sama.
3. Peranan pengemasan

Pengemasan yang menarik akan mendorong konsumen untuk mengamati barang yang
terkandung di dalamnya.
Siklus Barang
Barang, walaupun benda mati, mempunyai sifat yang sama dengan manusia, binatang, dan
pohon-pohonan. Siklus hidup barang dapat dibedakan kepada empat tahap berikut:

53
1. Tahap pengenalan

Pada tahap ini perusahaan berusaha mendorong dan mengembangkan permintaan ke atas barang
yang diperkenalkan.
2. Tahap pertumbuhan

Pada tahap ini barang sudah mulai terkenal dan usdah menghasilkan keuntungan.
3. Tahap mencapai kematangan

Bersamaan dengan kegiatan menambah produksi, perusahaan akan berusaha pula meningkatkan
mutu barang yang dihasilkan, dengan melakukan pengembangan teknologi dan perubahan yang
bersifat teknis lainnya.
4. Tahap kemunduran

Tiada satu pun barang yang ada akan terus-menerus mengalami perkembangan. Pada suatu
ketika barang-barang yang dikembangkan pada masa lalu tidak menguntungkan lagi untuk
diproduksikan.
3. Kebutuhan untuk Mengembangkan Barang Baru
1. Jenis industri dan kebutuhan mengembangkan barang baru

Kebutuhan untuk mengembangkan barang baru terutama timbul di dalam perusahaan industry:
a. Yang menghasilkan barang-barang yang teknologinya berkembang dengan cepat dan
tingkat persaingan di antara berbagai perusahaan sangat tinggi.
b. Barang yang diproduksikan desain atau modenya terus-menerus berganti.
2. Proses pengembangan barang baru

Langkah-langkah penilaian dan pengembangan yang perlu dilakukan, yaitu:


a. Pengumpulan ide atau konsep dijalankan.
b. Perubahan dan pengembangan ide.
c. Mengenal pasti prospek barang yang akan diproduksikan.
d. Pembuatan model atau prototype.
e. Melakukan penilaian awal tentang sikap konsumen.
f. Memasarkan barang baru.

D. Strategi Penetapan Harga

54
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Penetapan Harga
Faktor yang utama mempengaruhi kebijakan penetapan harga adalah:
1. Mewujudkan keuntungan untuk perusahaan.
2. Volume penjualan.
3. Persaingan dari perusahaan lain.
4. Pandangan masyarakat terhadap sesuatu barang.

2. Kebijakan Penetapan Harga Berdasarkan Biaya


Untuk menerangkan penetapan harga berdasarkan biaya atau cost-base pricing ini harus
digunakan salah satu cara berikut:
1. Pendekatan analisis break-even (titik impas)
2. Mark-up pricing

3. Beberapa Cara Lain untuk Menetapkan Harga


Pertimbangan lain yang digunakan untuk menetapkan harga , yaitu:
1. Penetapan harga yang kompetitif.
2. Menentukan harga terobosan.
3. Menetapkan harga berdasarkan permintaan.
4. Kepemimpinan harga.
5. Menjual barang berkualitas dengan harga rendah.
6. Kebijakan harga tinggi jangka pendek.

E. Strategi Pendistribusian Barang

Salah satu fungsi penting dari pemasaran adalah menyalurkan barang dari lokasi produksi ke
berbagai lokasi di mana konsumen berada. Isu pendistribusian barang perlu dibedakan kepada
dua aspek:
1. Menentukan institusi yang akan melakukan kegiatan mendistribusikan barang
2. Menentukan cara penyimpanan dan alat-alat pengangkutan yang akan mendistribusikan
barang dari pabrik perusahaan ke institusi-institusi yang membantu memasarkan barang
dan kepada para konsumen.

1. Jenis Institusi yang Memabantu Pendistribusian Barang


Pola pendistribusian barang yang dilakukan berbagai perusahaan.

55
1. Mendistribusikan sendiri atau menyerahkan kepada perusahaan lain?

2. Jenis-Jenis Institusi Pemasaran


Intitusi yang melakukan kegiatan pemasaran dapat dibedakan kepada tiga kelompok:
1. Pedagang besar (wholesaler)

Pedagang besar dapat didefenisikan sebagai perusahaan perantara yan menghubungkan produsen
dengan pedagang eceran.
2. Pedagang eceran (retailer)

Perusahaan yang tergolong dalam kategori ini adalah menjual barang yang diproduksikan oleh
pihak lain dan berhubungan langsung dengan konsumen dinamakan pedagang eceran.
3. Agen pemasaran (agent)

Biasanya digolongkan sebagai pedagang besar oleh karena menjalankan fungsi seperti yang
dijalankan oleh pedagang besar, yaitu berhubungan langsung dengan produsen dan bertugas
sebagai perusahaan yang membantu menjual barang atau jasa yang dihasilkan produsen.
3. Menentukan Saluran Distribusi yang Digunakan
1. Saluran langsung produsen ke konsumen.
2. Saluran produsen-pengecer-konsumen.
3. Saluran produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen.
4. Saluran produsen-agen penjualan-konsumen, atau produsen-agen penjualan-pengecer-
konsumen

4. Operasi Pendistribusian Barang


Telah dinyatakan bahwa masalah pendistribusian barang kepada konsumen dapat dibedakan
kepada dua aspek:
1. Menentukan saluran pendistribusian yang akan digunakan.
2. Menentukan aspek penggudangan dan pengangkutan barang yang akan dipasarkan.

F. Strategi Mempromosikan Barang

Pada dasarnya kegiatan mempromosikan barang atau barang-barang yang dihasilkan


perusahaan meliputi tiga aspek:
1. Memberi informasi mengenai sesuatu barang.

56
2. Membujuk para konsumen untuk membeli barang tersebut.
3. Mempengaruhi para konsumen.

Dalam program pemasaran, barang-barang yang dipromosikan dapat dipasarkan dengan


beberapa cara, yaitu:
1. Pengiklanan
2. Penjualan secara langsung
3. Promosi penjualan
4. Publisitas

BAB IX
MENGELOLA KEGIATAN MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

A. Proses Produksi
Memproduksi atau melakukan kegiatan proses produksi merupakan usaha untuk mengubah
sesuatu barang menjadi barang lainnya atau usaha untuk mewujudkan sesuatu jasa.
1. Bentuk bentuk proses produksi
Proses produksi dapat dibedakan kepada :
1. Proses continuous
2. Proses intermittent

2. Tujuan yang perlu dicapai


1. Meningkatkan efisiensi
2. Meningkatkan produktivitas
3. Meningkatkan kualitas

3. Membedakan produksi barang dan jasa


Sebagai penutup daru uraian mengenai proses produksi, ada baiknya apabila diperhatikan
mengenai beberapa perbedaan penting dalam kegiatan memproduksikan barang dan jasa. Hal-hal
berikut yang harus diperhatikan:
1. Kaitan antara produksi barang dan jasa
2. Penentuan lokasi usaha

57
3. Tata ruang kegiatan memproduksi
4. Kegiatan memromosi barang

B. Sejarah Perkembangan Proses Produksi

Dalam garis besarnya, perkembangan kegiatan memproduksi secara modern dapat dibedakan
kepaada beberapa tahap berikut:
a. Periode revolusi industry
b. Periode manajemen ilmiah
c. Periode produksi masal
d. Periode otomatisasi dan robotisasi
e. Periode komputerisasi

C. Merancang Kegiatan Memproduksi

Merancang kegiatan memproduksi yang akan dijalankan merupakan salah satu tanggung
jawab penting dari seorang manajer produksi dan operasi. Menyusun rencana kegiatan
memproduksi meliputi 5 kegiatan penting, yaitu:
1. Meramalkan permintaan
2. Merencanakan kapasitas produksi
3. Memilih lokasi pabrik atau usaha
4. Merancang tata letak pabrik

D. Mengelola Dan Mengendalikan Proses Produksi

Setelah melakukan persiapan-persiapan seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu,
perusahaan telah dapat memulai kegiatan memproduksi. Apabila hal ini dilakukan, beberapa
tindakan perlu dilaksanakan oleh manjer produksi dan operasi agar kegiatan produksi dapat
berjalan lancer dan efisien. Langkah pertama yan perlu dilakukan adalah merencanakan dan
menentukan jadwal kerja. Berdasarkan langkah ini seterusnya perlu ditentukan cara
menyediakan bahan mentah yag akan digunaan dalam proses produksi.

E. Menentukan Barang Persediaan (Inventory) Yang Diperlukan

58
Barang persediaan atau inventory adalah barang yang disimpan untuk dipakai dalam
produksi atau untuk dijual kepada konsumen. Manajemen inventory berfokus kepada
pengelolaan bahan mentah yang siap dipakai atau barang jadi yang siap dijual. Tujuan utama
manajemen inventory adalah menekan dengan serendah mungkin biaya penyimpanan dan
pemesanan dan pada saat yang sama barang tersebut tersedia dalam jumlah yang cukup untuk
kebutuhan produksi dan penjualan.

BAB X
MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA

A. Peranan Pengelola Sumber Daya Dan Tantangan Yang Dihadapinya


1. Apakah yang Dimaksudkan dengan Sumber Daya Manusia?
Sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan
sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan
organisasi. Produktivitas sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk bekerja,
kemampuan untuk berinteraksi antar pekerja dan bagaimana menggunakan seluruh sumberdaya
dalam organisasi yang ada secara efektif. Tugas pemimpin usaha adalah menentukan kelayakan
setiap orang dalam menerima tugas atau peran tertentu dalam organisasi.
2. Perananan Bagian yang Mengelola Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses serta upaya untuk
merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia
yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
Organisasi Sumber Daya Manusia
Dalam struktur organisasi perusahaan, terutamanya perusahaan menengah dan besar, bagian
yang bertanggung jawab dan berfungsi mengelola urusan sumber daya manusia ini adalah bagian
sumber daya manusia, atau biasanya lebih dikenal sebagai bagian personalia.
Bidang Tugas Bagian Personalia
Pada dasarnya fungsi bagian personalia ini adalah mengelola berbagai aspek dari masalah
sumber daya manusia dalam perusahaan seperti merencanakan kegiatan perekrutan, dan
mengusahakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang digunakan oleh perusahaan.
Proses Manajemen Sumber Daya Manusia

59
Manajemen sumber daya manusia adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya yang
dilakukan dari mulai perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penandatanganan kontrak
kerja, penempatan tenaga kerja, hingga pembinaan, dan pengembangan tenaga kerja guna
menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja pada posisi dan kualifikasi tertentu serta
mengusahakan agar mereka bertanggung jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada
tenaga kerja tersebut.

B. Merencanakan Kebutuhan Sumber Daya Manusia


Perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan
dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk memudahkan proses perencanaan, ada beberapa
langkah yang diikuti, yaitu :
1. Perencanaan yang dibuat tetap mengacu pada perencanaan strategis organisasi.

Merencanakan SDM diawali dengan menyesuaikan kembali rencana strategis perusahaan dalam
jangka panjang. Perencanaan SDM harus searah dengan perencanaan strategis organisasi
2. Menentukan tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja.

Langkah ini merupakan upaya pemahaman atas kualifikasi kerja yang diperlukan untuk
pencapaian rencana strategis perusahaan.
3. Menganalisis ketersediaan sumber daya manusia.

Tugas manajer SDM adalah menganalisis kebutuhan pekerja dalam jangka panjang. Setiap
manajer harus memperhatikan kepada proyeksi terhadap jumlah karyawan serta keahlian yang
dibutuhkan.
4. Melakukan tindakan penyesuaian.

Manajer SDM harus mengkalkulasi ulang berapa banyak pekerja dibutuhkan di masa depan dan
dengan keterampilan seperti apa? Membandingkan kebutuhan karyawan masa depan dengan
karyawan yang ada saat ini, akan menghasilkan satu dari tiga kemungkinan yang ada.
5. Evaluasi dan modifikasi tindakan.

Penyesuaian tindakan yang dilakukan di langkah keempat, mungkin tepat untuk suatu
perencanaan strategis yang baku. Tetapi jika terjadi perubaha-perubahan pada perencanaan

60
strategis, maka perencanaan SDM harus menyesuaikannya.
C. Proses Mendapatkan SDM Yang Dibutuhkan

Mendapatkan SDM yang tepat dalam mengisi posisi di dalam organisasi, merupakan
persoalan dan tantangan paling berat dalam manajemen bidang kepegawaian. Proses
mendapatkan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan harus melalui tiga tahapan, yaitu:
1. Pengambilan Pegawai Baru (Rekrutmen)

Rekrutmen (recruitment) adalah proses menarik orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk
mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi. Rekrutmen ini dibagi ke dalam dua bagian
:
a. Rekrutmen internal, merupakan promosi karyawan yang ada dalam organisasi.
b. Rekrutmen eksternal melibatkan usaha menarik orang-orang dari luar organisasi untuk
mengisi lowongan pekerjaan.
2. Pelatihan untuk Penyesuaian

Pengembangan sumber daya manusia merupakan langkah lanjutan dari proses penyediaan
tenaga kerja yang pada dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja yang
tersedia agar memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan dapat melakukan kerja selaras
dengan perencanaan strategis perusahaan serta mencapai tujuan perusahaan sebagaimana yang
direncanakan. Beberapa teknik pelatihan yang biasa digunakan dalam organisasi meliputi :
a. Orientasi karyawan baru

Orientasi adalah proses memperkenalkan karyawan baru kepada organisasi sehingga mereka
dapat lebih cepat menjadi contributor yang efektif.
b. Program atas dasar pekerjaan

Program ini merupakan jembatan penghubung antara aktivitas pelatihan pada saat bekerja (on the
job training).
3. Program Secara Perkuliahan (Instructional)

Program yang biasa atau paling sering digunakan adalah pendekatan kuliah atau diskusi.
Program ini biasanya dilakukan oleh para pelatih yang memberikan penjelasan kepada peserta
program tersebut. Program bersifat perkuliahan lainnya adalah instruksi dengan bantuan
computer.

61
4. Penilaian Kinerja Pegawai dalam Menjalankan Tugas

Bagian penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah penilaian kinerja : yaitu, evaluasi
yang dilakukan secara spesifik dan formal untuk menentukan tingkat keefektifan pelaksanaan
pekerjaan seorang karyawan. Beberapa metode pengukuran kinerja para pekerja dapat dilakukan,
yaitu :
1. Metode pengurutan (rangking)

Metode ini mengharuskan seorang manajer SDM mengurutkan dari atas ke bawah atau dari yang
terbaik ke yang terburuk atas setiap pekerja atau kelompok kerja atau divisi tertentu.
2. Metode Pemeringkatan

Metode ini terdiri dari pertanyaan atau pernyataan sederhana mengenai beberapa aspek kinerja
pekerjaan seseorang.
3. Critical Incident Method

Metode lainnya yang dapat digunakan sebagai indicator kinerja adalah metode kejadian kritis.
Metode ini semata-mata merupakan contoh kinerja yang sangat baik atau yang sangat buruk
dalam diri seorang karyawan.

D. Kompensasi Untuk Para Pekerja


Upah, gaji, dan semua fasilitas lainnya yang merupakan ganjaran atau pembayaran kepada
para pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dikatakan sebagai kompensasi. Pekerja
menerima kompensasi dalam dua format:
1. Kompensasi finansial

Pembayaran berupa nilai uang atau finansial kepada para pekerja untuk melakukan pekerjaan
mereka adalah kompensasi finansial. Biasanya kompensasi finansial terdiri dari :

a. Pembayaran langsung

Uang yang diterima para pekerja menurut banyaknya waktu yang dikeluarkan untuk bekerja atau
banyaknya barang yang diproduksi dikatakan pembayaran langsung. Pembayaran langsung
tersebut dapat berupa upah atau gaji. Upah merupakan pembayaran langsung yang ditentukan
dari banyaknya waktu atau jam kerja dari para pekerja. Gaji merupakan pembayaran langsung

62
yang didasarkan pada periode tertentu dari waktu kerja, seperti, seminggu, sebulan, atau setahun.
b. Insentif-insentif

Model kompensasi finansial yang diterima para pekerja sebagai tambahan upah atau gaji karena
kinerja yang baik di dalam pekerjaan dikatakan sebagai insentif. Insentif dapat berupa bonus,
bagi hasil atau pembayaran jasa. Bonus merupakan model pembayaran insentif untuk para
manajer.
c. Tunjangan tambahan

Kompensasi finansial yang tidak dibayarkan secara langsung kepada para pekerja dikatakan
sebagai tunjangan tambahan. Tunjangan umumnya dibagikan kepada para pekerja dapat berupa
bantuan dana pension, asuransi, dan liburan.
2. Kompensasi Nonfinansial

Cara memberikan kompensasi utama lainnya yang dapat diterima karyawan dari organisasi,
selain kompensasi finansial adalah kompensasi nonfinansial. Bentuk kompensasi ini antara lain
meliputi situasi kerja di mana para pekerja menemukan kepuasan kerja dan motivasi kerja.
Sebagai contoh, bagian dari kompensasi nonfinansial adalah menciptakan suasana kerja di mana
para pekerja merasa senang hati melakukan kerjanya, dan hubungan social yang mesra antara
para pekerja dan dengan manajemen.

E. Meningkatkan Motivasi Kerja


Para pekerja bisa saja melakukan pekerjaannya dengan baik dan serius. Akan tetapi terdapat
pula kemungkinan di mana pekerja tidak memiliki motivasi dalam melaksanakan tugasnya.
1. Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik

Motivasi merupakan jawaban untuk persoalan ini. Motivasi dapat dibagi ke dalam dua
kelompok. Pertama, motivasi yang datang dari luar diri para pekerja dan dikenal sebagai
motivasi ekstrinsik. Kedua, adalah motivasi yang datang dari dalam diri para pekerja dan dikenal
sebagai intrinsik.
2. Beberapa Teori Motivasi

Teori-teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan sikap pekerja dalam
perusahaan dapat memberikan gambaram tentang berbagai faktor utama yang mempengaruhi

63
pekerja-pekerja menjalankan kerja dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya. Teori-teori
tersebut adalah :
a. Teori taylor dan studi hawthorne

Taylor berbendapat bahwa factor utama yang mendorong para pegawai untuk bekerja giat adalah
kompensasi keuangan yang diberikan. Yang dimaksudkan dengan studi Hawthorne adalah studi
yang dilakukan oleh sekumpulan pakar dari Harvard mengenai hubungan di antara lingkungan
fisik seperti lingkungan kerja dan upah yang dibayar dengan tingkat produksi pekerja.
b. Teori Douglas McGregor: Teori X dan Teori Y

Para manajer yang tergolong dalam teori X cenderung untuk bersikap keras kepada pegawai,
menekankan kepada kekuasaan dan membatasi inisiatif pegawai. Manajer yang berkeyakinan
seperti teori Y akan bersikap sebaliknya, yaitu menggalakkan pegawai untuk bekerja secara
independen, mempunyai insiatif sendiri dan mendorong mereka untuk mengembangkan
kemahirannya.
c. Teori Maslow Mengenai Jenjang Kehidupan

Menurut Maslow, kebutuhan seseorang dapat dibedakan secara berikut:


1. Kebutuhan Physiological, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup, kebutuhan ini
meliputi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, perumahan, hiburan dan
pendidikan.
2. Kebutuhan Security, yaitu kebutuhan social dan kebutuhan penghargaan.
3. Kebutuhan yang terakhir dinamakan self actualization needs, yaitu keinginan untuk
mencapai kedudukan penting dalam masyarakat dan dihormati orang.
d. Teori Dua Faktor dari Herzberg

Teori dua faktor ini membedakan hal-hal yang akan mempengaruhi kesungguhan para pegawai
dalam bekerja kepada dua kelompok faktor, yaitu:
1. Hygience factors yaitu factor-faktor yang akan menentukan tingkat ketidakpuasaan
pegawai dalam pekerjaanya.
2. Motivators yaitu factor-faktor yang menimbulkan kepuasan bekerja dan mendorong para
pegawai bekerja lebih giat.
e. Ekspektasi, Persamaan Hak dan Teori Z

64
Tiga pandangan lain yang mempengaruhi sikap pegawai dalam bekerja diterangkan dalam teori:
1. Teori Ekspektasi menerangkan bahwa kesungguhan dan motivasi seseorang dalam
bekerja sangat dipengaruhi oleh ekspektasi tentang hal-hal yang dapat dicapainya dalam
perusahaan, yaitu sampai di mana gaji dan pangkat yang mungkin dapat dicapainya.
2. Teori persamaan hak menekankan tentang sikap pekerja dalam menghadapi perlakuan
yang berbeda terhadap pegawai yang ada dalam perusahaan yang relative sama
kedudukannya.
3. Teori Z dikemukakan oleh William Ouchi dan dikembangkan berdasarkan
pengamatannya terhadap kegiatan beberapa perusahaan di Amerika Serikat dan di
Jepang. Teori Z berbendapat bahwa motivasi para pegawai dalam perusahaan akan
meningkat apabila terjalin hubungan rapat di antara pimpinan perusahaan dan para
manajer lainnya dengan para pegawai.

F. Menjalin Hubungan Baik Dengan Organisasi Pekerja

Ketidaksepaktan di antara manajemen dengan organisasi pekerja dapat menimbulkan akibat


buruk kepada perusahaan. Produktivitas pekerja berkurang, kualitas barang yang diproduksikan
merosot dan beberapa kemunduran lainnya dapat berlaku apabila timbul ketidakserasian dalam
hubungan di antara manjemen dengan organisasi pekerja.
1. Menyelesaikan Perselisihan

Dalam perusahaan di mana manajemen dan organisasi pekerja saling berusaha untuk menjalin
hubungan baik dan menjaga agar dapat bekerja sama untuk kepentingan bersama, perselisihan
perburuhan selalu dapat dihindari.
2. Cara Mengemukakan Tuntutan

Beberapa cara dapat digunakan para pekerja, melalui organisasi pekerja, untuk mengemukakan
tuntutan mereka, yaitu dengan cara :
a. Mogok. Tindakan ini berarti para pekerja berhenti bekerja untuk beberapa hari secara
bersama.
b. Boikot. Tindakan ini biasanya tidak terbatas di dalam satu perusahaan tetapi meliputi
pekerja-pekerja di berbagai perusahaan yang turut bersimpati dengan tuntutan di suatu
perusahaan.

65
c. Mempublikasikan tuntutan. Organisasi pekerja akan mencetak tuntutan yang mereka
kemukakan kepada perusahaan dan mengemukakannya kepada pers, radio dan televise
dan mengirimkan kepada badan-badan pemerintahan dan berbagai institusi lain yang
dianggap membantu memperjuangkan tuntutan mereka.

BAB III
PEMBAHASAN

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


Kelebihan & Kekurangan Buku Utama
 Kelebihan Buku Utama
1. Di buku utama dibahas dengan cukup jelas mengenai pengelolaan sumber daya manusia

66
2. Pada buku utama dijelaskan mengenai SDM era globalisasi dan perkembangannya
3. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kepemimpinan untuk memotivasi manusia menjadi
seorang pebisnis yang baik.
4. Disertakan soal latihan untuk evaluasi pembelajaran pada bab tersebut.

 Kekurangan Buku Utama


1. Kekurangan buku utama yaitu ada beberapa bagian sub bab yang tidak rinci
penjelasannya serta tidak menyertakan contoh nyata agar pembaca mudah
paham dengan situasi yang ada pada bab tersebut.
2. Terdapat beberapa kalimat rumpang sehingga para pembaca sulit memahami
makana katanya.
3. Tidak adanya peta konsep sederhana untuk memudahkan pembaca
mengetahui garis penting pada pembahasan bab.

Kelebihan & Kekurangan Buku Pembanding


 Kelebihan Buku Pembanding
1. PPada buku pembanding penjelasan mengenai topic dan sub bab topic
lebih terperinci dijelaskan
2. Banyak contoh yang diberikan untuk menjelaskan sub bab pada buku
ini
3. Pada bab ini dijelaskan mengenai bagaimana menjalin hubungan yang
baik dengan organisasi dalam berbisnis
4. Disertakan soal latihan untuk evaluasi pembelajaran pada bab tersebut

 Kelemahan Buku Pembanding


1. Ada beberapa istilah bahasa asing yang tidak dijelaskan maknanya
sehingga pembaca sulit mengartikan
2. Terdapat kosa kata yang sukar diketahui.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari sudut ekonomis, perusahaan adalah kumpulan atau kerja sama antara faktor faktor
produksi produksi untuk menciptakan arang baru atau utility baru yang dapat diterima

67
masyarakat dengan memperoleh tujuan memperolah laba. Di dalam perkembangannya ternyata
perusahaan mempunyai tujuan utama.
Kepemilikan dari perusahaan perusahaan yang beroperasi dalam perekonomian terutama
dapat dibedakan kepada tiga jenis badan usaha berikut : perusahaan perseorangan, perusahaan
perkonsian, dan perseroan terbatas. Disamping itu dalam setiap perekonomian akan didapati pula
perusahaan koperasi dan BUMN dan organisasi yang tidak mencari keuntungan.

B. SARAN
Kedua buku tersebut baik untuk dibaca dan dipelajari karna bukunya bagus dan juga dapat
dipelajari secara otodidak tanpa harus ada yang mengajari. Serta buku tersebut bagus untuk
menambah wawasan kita. Selain itu, pengarang dapat menambahkan gambar-gambar yang
menarik sesuai dengan isi buku agar dapat menarik minat pembaca dari semua kalangan.

68

Anda mungkin juga menyukai