Anda di halaman 1dari 60

Critical Book Review

Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu: Dr. Kustoro Budiarta, ME

Oleh:
Kelompok 7
Sebrina Intan Aulia
Fadia aprillia
Desi Fitriani Hsb
Arkhan Hafidz Purba
Novli Sibuea

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan Critical Book Review (CBR) dengan tepat waktu.
Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Bisnis. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Dr. Kustoro Budiarta, ME selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Pengantar Bisnis yang telah memberikan Penulis waktu untuk bisa menyelesaikan Critical
Book Review ini.
CBR Pengantar Bisnis ini mencakup Konsep Bisnis dan akan dibandingkan dengan buku
yang berbeda. Makalah CBR ini masih jauh dari yang diharapkan, baik pengetikan, penataan
dan sebagainya. Tetapi, mudah-mudahan dengan adanya pembuatan CBR ini dapat
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca.

Medan, 27 Oktober 2023


Penulis

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR................................................. 1
B. Tujuan Penulisan CBR............................................................. 1
C. Manfaat CBR............................................................................ 1
D. Identitas Buku........................................................................... 1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU..................................................... 4
A. Ringkasan Isi Buku Utama....................................................... 4
B. Ringkasan Isi Buku Pembanding 1.......................................... 16
C. Ringkasan Isi Buku Pembanding 2.......................................... 31
BAB III PEMBAHASAN................................................................. 53
A. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama.................................. 53
B. Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding......................... 53
BAB IV PENUTUP........................................................................... 55
A. Kesimpulan............................................................................... 55
B. Saran.......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 56

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Critical Book Review bertujuan mengkaji sebuah buku bacaan atau buku pelajaran
yang telah selesai dibaca. CBR ini dibuat agar para mahasiswa dapat memahami sejauh
mana kita mendalami isi buku tersebut, kemudian kita bisa menyimpulkan kelebihan dan
kekurangan dari buku yang telah di review itu dan memberi kesimpulan serta memberi
saran atas buku yang telah dibaca.
B. Tujuan Penulisan CBR

 Penyelesaian tugas: Critical Book Review yang membandingkan beberapa buku yang
akan kita baca
 Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai buku yang dikritik
 Meningkatkan ketelitian dan pemahaman dari buku yang kita kritik dengan cara
meneliti isi buku lalu meringkas pembahasan buku tersebut.
 Menguatkan potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi buku yang kita baca dan
melakukan perbandingan dengan buku yang lainnya.
C. Manfaat CBR
Dalam penelitian CBR memiliki manfaat yang besar bagi kalangan mahasiswa. Tidak
hanya berguna sebagai penambah wawasan ilmu saja namun semakin memperluas daya pikir
seseorang, karena didalam CBR mengharuskan seseorang itu membaca bahkan
membandingkan lebih dari satu buku.
Penulisan laporan CBR bermanfaat untuk menambah ilmu cara berpikir mahasiswa
agar semakin lebih kritis lagi.
D. Identitas Buku
a. Buku Utama

Judul Buku : Pengantar Bisnis


Penulis : Kustoro Budiarta
Penerbit : Universitas Negeri Medan

1
Tahun Terbit : 2011
ISBN : 978-602-8848-62-6
Tebal Bab Buku : 2014 Halaman

b. Buku Pembanding 1

Judul Buku : Pengantar Bisnis


Penulis : Hadion Wijoyo
Penerbit : CV INSAN CENDIKIA MANDIRI
Tahun Terbit : 2021
ISBN : 978-623-6090-52-7
Tebal Bab Buku : 136 Halaman

c. Bab Buku Pembanding 2

2
Judul Buku : Pengantar Bisnis
Penulis : Dikdik Harjadi
Penerbit : Universitas Kuningan
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-602-72399-1-3
Tebal Bab Buku : 220 Halaman

3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
A. Ringkasan Isi Buku Utama
a. BAB 1 BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS
Pengertian Bisnis
Secara terminologi, bisnis merupakan suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh
perorangan maupun kelompok. Karenanya, kegiatan bisnis sebenarnya telah muncul sejak
dulu, hanya kegiatan bisnis ini sangat tertutup karena dilakukan dalam lingkungan yang
terbatas, seperti keluarga, kelompok, masyarakat maupun kelompok tertentu.
Klasifikasi Bisnis
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana tercantum dalam klasifikasi
lapangan usaha Indonesia (KLUL) 1997. Kesembilan lapangan usaha tersebut yaitu:
1. Usaha pertanian
2. Usaha produksi bahan mentah
3. Industri atau manufaktur
4. Konstruksi
5. Usaha perdagangan besar, Eceran, Rumah makan dan Akomodasi
6. Usaha Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi
7. Usaha Finansial, asuransi dan real estate
8. Usaha jasa
9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah

Tujuan Bisnis
Tujuan dari organisasi bisnis pada dasarnya dapat meliputi:
1. Menghasilkan barang dan jasa secara efisien berbasis pemenuhan kepuasan konsumen
(custemer satisfaction).
2. Menciptakan kinerja yang menguntungkan bagi perusahaan melalui aktivitas yang dapat
menciptakan nilai bagi perusahaan (value creation).
3. Melindungi kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
4. Melatih menjaadi warga masyarakat yang baik dalam kaitannya dengan masyarakat dan
dalam bertetangga.
5. Mendukung pelaaksanaan hukum dan pemerintah.
6. Menyediakan pertumbuhan yang sehat bagi perusahaan dan memperoleh keuntungan
yang sehat pula.
7. Menjaga kualitas lingkungan melalui operaasi perusahaan dan program kemasyarakatan.

4
Lingkungan Bisnis
Kegiatan bisnis merupakan suatu sistem yang sangat terkait dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam konsep ini bisnis sebagai suatu sistem organisasi yang menjadi satu kesatuan dengan
sistem lain yaitu lingkungan yang melingkupinya. Organisasi berada dalam sebuah
lingkungan. Lingkungan dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi,
kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan
mendorong perubahan pada organisasi.
Secara umum, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi bisnis atau stakeholder
dapat dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu internal stakeholder dan eksternal
stakeholder. Internal stakeholder terdiri atas: Pemilik (Owners), Pekerja (employee), dan
pengelola (Management). Sedangkan eksternal stakeholder terdiri atas: kreditur, pelanggan,
pemasok, pesaing, juga pemerintah.

b. BAB 2 TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS


Ada yang mengatakan bahwa tanggung jawab bisnis hanya terbatas hanya sampai
menghasilkan barang dan jasa buat konsumen dengan harga yang murah. Ada yang
mengatakan bahwa tanggung jawab bisnis adalah jangan mengambil keuntungan besar,
tetapi yang wajar sajalah.
Dari sudut pandang kebijakan, organisasi bsisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab
perusahaan kepada masyarakat sebagai bagian dari kewajiban utamanya. Sebab, jika
perusahaan mengabaikan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat maka masyarakat
akan mengambil tindakan yang dapat memaksa perusahaan untuk mematuhinya.
Ciri-Ciri Bisnis Modern
a. Spesialisasi
Dalam pemasaran, spesialisasi ini juga ditunjukkan dengan adanya specialty store, suatu
toko yang khusus hanya menjual barang-barang tertentu seperti: toko elektronik khusus
alat rumah tangga, toko sepatu, boutique, dan lain-lain.
b. Interdependence
Karena bisnis sudah bergerak dalam bidang tertentu, maka suatu perusahaan tergantung
kegatannya pada perusahaan lain. Misalnya pedagang besar, tergantung usahanya kepada
para produsen, dan ia tergantung pula pada perusahaan angkutan yang mengangkut
barang.
c. Produksi Massal
Dengan adanya produksi massal dan barangnya laku dipasaran maka akan timbul
keuntungan bagi bisnis itu sendiri maupun bagi masyarakat dan negara.

5
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan penerapan etika secara umum terhadap perilaku bisnis. Secara lebih
khusus lagi makna etika bisnis menunjukkan perilaku etis maupun tidak etis yang dilakukan
manajer dan karyawan dari suatu organisasi perusahaan.

c. BAB 3 BENTUK-BENTUK BADAN USAHA


Badan Usaha dan Perusahaan
Dalam praktek banyak kita jumpai pemakaian badan usaha dan perusahaan dalam maksud
yang sama. Kedua kata tersebut haruslah dibedakan sebab akan menyangkut perbedaan lebih
lanjut mengenai pengertian likuiditas, rentbilitas dan sebagainya. Bila dilihat dari segi
tujuannya maka badan usaha bertujuan untuk mencari laba sedangkan perusahaan tujuannya
ialah berproduksi.
Bentuk Badan Usaha
Organisasi bisnis secara garis besar dapat dibedakan dalam tiga jenis badan usaha:
perusahaan perseorangan, perkongsian (partnership) dan perseroan terbatas (corporation).
Selain itu dalam setiap perekonomian juga akan dijumpai perusahaan koperasi, perusahaan
pemerintah (BUMN) dan organisasi yang tidak mencari keuntungan.

d. BAB 4 PENGKHUSUSAN DAN KOMBINASI BADAN USAHA


Joint Venture
Merupakan kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dan beberapa negara menjadi
satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat.
Kartel
Kartel merupakan bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis dibawah suatu
perjanjian tertentu. Kartel itu merupakan gabungan atau persetujuan (conventie) antara
pengusaha-pengusaha yang secara yuridis dan ekonomis berdiri sendiri.
Trust
Trust adalah suatu bentuk pemusatan dari badan usaha-badan usaha yang harta miliknya
disatukan. Trust merupakan penggabungan dari badan usaha-badan usaha yang tidak bersifat
sementara melainkan merupakan fusi yang bersifat tetap.
Tujuan murni dari pada Trust:
a. Untuk memperoleh cara produksi yang ekonomis
b. Memperoleh penjualan

6
Merger dan Akuisisi
Dalam bahasa akuntansi, peristiwa merger dan akuisisi disebut sebagai kombinasi bisnis yang
didefinisikan sebagai penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas
ekonomi. Dari sisi keuangan perusahaan, merger dan akuisisi adalah salah satu bentuk
keputusan investasi jangka panjang (penganggaran modal/capital budgeting) yang harus
diinvestigasi dan dianalisis dari aspek kekayaan bisnisnya.

e. BAB 5 PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN


Pentingnya Lokai Perusahaan
Perkembangan perusahaan terkadang sangat tergantung pada lokasi perusahaan. Lokasi
perusahaan pada daerah yang strategis akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Karena
dengan lokasi yang strategis tersebut, perusahaan akan terbantu untuk melakukan
aktivitasnya sehari-hari. Sehingga lokasi perusahaan mempunyai fungsi yang strategis karena
dapat ikut menentukan tercapainya tujuan perusahaan, lokasi perusahaan sering disebut juga
sebagai tempat kediaman perusahaan dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.
Letak Perusahaan
Secara umum, terdapat 4 jenis letak perusahaan yang dapat dipertimbangkan sebagai dasar
dalam melakukan operasional, yaitu:
1. Letak Perusahaan yang terikat pada alam
2. Letak Perusahaan berdasarkan sejarah
3. Letak Perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
4. Letak Perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Fator-faktor tersebut antara lain:
a. Dekat dengan bahan baku
b. Dekat dengan konsumen atau pasar
c. Dekat dengan tenaga kerja
d. Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
e. Iklim
f. Ongos transpor
g. Besarnya suplai modal

f. BAB 6 PENGELOLAAN BADAN USAHA


Pengertian Manajemen

7
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker
Fallet, mendifinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut George R. Terry:
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Pengerakkan)
d. Controling (Pengawasan)
Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak
boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar
prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja
diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

g. BAB 7 POTENSI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


Bentuk Bisnis Kecil
Bisnis kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil ,dengan jumlah
pekerja yang terbatas.
Ciri ciri bisnis kecil adalah:
a. Manajemen nya dilakukan secara bebas dan biasanya pemilik langsung menjadi manajer
b. Modal berasal dari pemilik
c. Daerah operasinya bersifat lokal dan sipemilik bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi
bisnis
d. Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil itu sangat relatif.
Kegiata bisnis kecil yang bergerak dalam bidang perdagangan dapat diklasifikasikan secara
garis besarnya yaitu:
a. Skala besar dengan modal Rp 200 juta
b. Skala menengah dengn modal Rp 25 juta -100 juta
c. Skala kecil di bawah Rp 25 juta
Perbandingan antara bisnis kecil Vs bisnis besar

8
Bisnis kecil
Umumnya pemilik menjadi manajer ,daerah operasi lokal ,organisasi sederhana, pemilik
intim dengan karyawan,banyak kegagala
Bisnis besar

Manajer bukan pemilik ,regional atau nasional, organisasi kompleks,pemilik tidak kenal
karyawan ,jarang yang gagal,Manajemen spesialis
Resiko Bisnis Kecil
1. Bisnis kecil kehidupannya sangat dipengaruhi usahanya
2. Banyak bisnis kecil tidak sanggup menemukan usahanya
3. Dari sekian banyak usaha maka di bidang pedagang eceran yang paling banyak
mengalami kegagalan
4. Kurangnya keterampilan manajemen
Unsur unsur ketidakmampuan manajemen
a. Modal kurang mencukupi
b. Lokasi kurang menguntungkan
c. Membeli barang terlalu banyak
d. Keadaan ekonomi tidak menguntungkan
e. Kurang mengawasi persediaan barang
f. Pengeluaran dan tanggungan biaya terlalu besar
g. Mengambil kredit tidak penuh perhitungan
h. Tidak mengadakan pembukuan yang baik
i. Mengadakan ekspansi terlalu berlebihan
j. Tanggungan biaya tetap terlalu besar

Kewirausahaan

Kewirausahaan diartikan sebagai individu yang mampu mendirikan suatu bisnis baru dan
menjalankannya dengan sangan menguntungkan.
Karakteristik kewirausahaan sebagai berikut:
a. Kreativitas dan inovasi
b. Pengumpulan sumber daya dan pendirian suatu organisasi
c. Mencari keuntungan dan pertumbuhan usaha

Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide ide baru.sedangkan inovasi adalah
kemampuan Yang dimiliki seorang kewirausahaan untuk menerapkan kreativitasnya
Inovasi yang dapat diciptakan dan dapat diterapkan oleh seorang wirausahaan antara lain:

9
a. Menawarkan produk atau jasa
b. Penggunaan metode atau teknologi baru
c. Menciptakan pasar sasaran yang baru
d. Menggunakan sumber pasokan bahan baku
e. Penciptaan bentuk organisasi industri yang baru

Pengumpulan sumberdaya dan pendirian suatu organisasi ekonomi.


Istilah Organisasi ekonomi berarti suatu organisasi yang bertujuan untuk melakukan alokasi
sumber daya yang langka.organisa ekonomi dapat mencakup perusahaan,unit bisnis dalam
satu grup perusahaan maupun maupun jaringan berbagai organisasi independen.Mencari
keuntungan dan pertumbuhan usaha dengan di biayai resiko dan ketidak pastian resiko
merupakan bagian dari terisahan dari kegiatan usaha.resiko lahir dari ketidak pastian
mengenai apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Peran Kewirausahaan dalam Pengembangan Usaha Unsur Unsur Perusahaan:
a. Harus ada investor
b. Adanya businessman yang mempunyai sens of business
c. Enterpreneur yang memiliki enterpreneurship
d. Harus ada manajer yang memiliki manajerial skill
e. Harus ada expert yang mempunyai ke ahlian di bidang tertentu
Tahap Tahap Pengembangan Usaha
1. Memiliki ide usaha
2. Penyaringan ide/konsep usaha
3. Pengembangan rencana usaha
4. Implementasi rencana usaha dan pengendalian

Mentalitas Wirausahawan

Untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang wirausahawan yang sukses di perlukan berbagai
faktor pendukung antara lain:
1. Kreatif dan inovatif
2. Confident ,tegar dan ulet
3. Pekerja keras
4. Pola pikir multi – tasking
5. Mampu menahan nafsu untuk cepat menjadi kaya
6. Berani mengambil resiko
7. Faktor lainnya
Ciri Ciri Wirausaha yang Berhasil
1. Percaya diri
2. Berorientasikan kemanusiaan
3. Berorientasikan tugas keputusan
4. Sikap keaslian ide dan kreatif

10
5. Berptientasikan masa depan
6. Bersedia mengambil resiko
7. Kemampuan membuat keputusan
8. Berorientasi perencanaan
9. Kemampuan mendirikan perusahaan
10. Kemampuan manajemen

h. BAB 8 PERANAN PEMASARAN DAN BENTUK BENTUK KEGIATAN


Aspek Pemasaran
Aspek ini dapat di terapkan baik pada pemasaran dalam negri maupun luar negri.langkah
langkah yang di perlukan untuk mengaplikasikan konsepsi pemasaran
1. Menggali informasi mengenai pasar
2. Merancang dan mengembangkan program pemasaran
3. Mengevaluasi melalu proses pengggalian informasi mengenai erektifitas program
program pemasaran perusahaan
Dalam khasanah pemasaran terdapat lima konsep yang mendasar
1. Pemasaran produksi
2. Konsep produk
3. Konsep penjualan
4. Konsep pemasaran
5. Konsep pemasaran sosial
Produk
Sperti yang telah diketahui dari segi produk ini sangat di perhatikan. Dengan makin
meningktnya persaingan perusahan hendaknya tidak terikat pada produk yang sudah
ada .perusahaan harus mencari produk baru dengan berbagai cara :
1. Melalui pembelian perusahaan lain
2. Melalui pembelian hak paten
3. Pembelian lisensi memproduksi perusahaan lain
Produk pada umumnya mempunyai kecenderungan untuk melali 5 tahapan
1. Tahapan pengembangan produksi baru
2. Tahapan pengenalan pasar
3. Tahapan pertumbuhan
4. Tahapan matang
5. Tahap deklinasi
Manajemen siklus
Tahap tahap perkembangan produk diatas tidak mutlak .ada produk yang akan terus bertahan
di titik matang bagai contoh adalah susu. Marketing merancang beragam teknik untuk
mencegah produk memasuki tahap deklinasi.

11
i. BAB 9 PENGELOLAAN PRODUKSI
Untuk menciptakan barang dan jasa ,ada tiga fungsi utama yaitu:
1. Fungsi pemasaran
2. Fungsi keuangan
3. Fungsi produks
Mengacu pada fungsi utama perusahaan,maka dalam dalam operasional di perlukan
manajemen operasional .Seperti yang telah di ketahui pemasaran merupakan salah satu fungsi
operasi perusahaan yang mempromosikan menjual dan mendistribusikan barang barang dan
jasa jasa yang di produksi perusahaan.
Manajemen produksi dan proses produksi
Bila dilihat defenisinya ,manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengadakan
perencanaan pengorganisasian ,pengarahan pengkoordinasian,dari produksi dan proses
produksi.
Jenis jenis produksi
1. Proses produksi terus menerus
2. Proses produksi terputus putus

Adapun beberapa problem atau aspek yang biasanya timbul dalam sistem produksi :
a. Penentuan letak pabrik
b. Penentuan letak fasilitas fisik dan pabrik
c. Pengendalian barang
d. Pengawasan biaya
e. Pengawasan kualitas
Pengendalian dan pengembangan produk
Penelitian merupakan penyelidikan serta pengujian data dan hasilnya adalah pengetahuan
baru dan penerapan pengetahuan Yang ada pada pemanfaatan baru.
Penentuan luas dan pola produksi
Luas produksi adalah jumlah atau volume output yang seharusnya di produksi oleh suatu
perusahaan dalam suatu prode.
Untuk menentukan luas produksi perusahaan harus mengukur beberapa kemampuan :
1. Bahan dasar yang digunakan
2. Barang yang dihasilkan
3. Barang yang digunakan
4. Jumlah pegawai yang di pekerjakan

12
Penentuan lokasi pabrik
Tujuan pendirian pabrik adalah untuk mendapatkan nilai tambah ,biasanya nilai nilai tambah
secaca ekonomi ,dan bahan baku yang di olah menjadi produk baru yang memiliki nilai jual
yang lebih tinggi.
Pemilihan kokasi pabrik
1. Lokasi pabrik dekat dengan bahan baku
2. Lokasi pabrik dekat dengan pasar
Letak fasilitas fisik ( layout) pabrik
Perencanaa layout adalah perancanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi
serta semua peralatan dan fasilitas telaksanaanya proses produksi.sedangkan layout adalah
suatu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
Dalam menentukan layout beberapa kriteria penyusunan layout yang harus di perhatikan
a. Jarak angkut yang minimum
b. Penggunaan ruang yang efektif
c. Keselamatan barang barang yang diangkut khususnya barang yang mudah pecah
d. Fleksibel

Tipe layout

1. Layout posisi tetap


2. Layout berorientasi pada proses
3. Layout perkantoran
4. Layout eceran
5. Layout gudang
6. Layout beririentasi produk

BAB 10 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Pengertian sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah proses serta upaya untuk
merekrut,mengembangkan,memotivasi serta mengembangkan serta mengevaluasi
keseluruhan sumber daya manusia yang di perlukan perusahaan dalam mencapai tujuannya .
Fungsi manajemen sumber daya manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia tersebut dapat secara sederhana dapat di ringkas
sebagai berikut :
1. Fungsi perencanaa

13
2. Fungsi pengadaan
3. Fungsi pengembangan
4. Fungsi pemeliharaan
5. Fungsi penggunaan

Perencanaan SDM
Perencanaa SDM adalah perencanaa strategis untuk mendapatkan atau memelihara
kualifukasi sumber daya manusia yang di perlukan bagi organisasi perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
1. Analisa jaabatan
2. Deskripsi kerja
3. Spesifikasi kerja

Pengadaa SDM
Pengadaan SDM adalah fungsi operasional yang utama dari manajemen sumber daya
manusia .
Rekturmen
Rekturmen merupakan upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang di perlukan
sesuai dengan kualifikasi yang di tetapkan dalam perencanaa tenaga kerja.
Sumber perekrutan
1. Sumber internal
2. Sumber eksternal
3. Metode metode perekrutan

Pengembangan SDM
Program pengembanga SDM mencakup pelatihan dan pengembangan
Pengertian pengintegrasian
Pengintegrasian merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang
terpenting sulit dan komplek untuk Merealisasikannya.
Motivasi
Motivasi adalah suatu hal yang menyebabkan ,menyalurkan dan mendukung perilaku
manusia
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan cara seseorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku bawahan
agar mau bekerja produktif demi tercapainya tujuan organisasi

14
Collective Bergaining
Collective Bergaining merupakan gambaran tentang kondisi atau pandangan pemimpin
perusahaan terhadap pemimpin serikat buruh yang menentukan kepentingan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan buruh.

k. BAB 11 MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN


Pengertian ke uangngan dan manajemen ke uangan
Manajemen ke uangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu
perusahaan yang mempelajari tentang penggunaan dana,memperoleh dana ,dan bagian hasil
operasi perusahaan sasaran dan fungsi keuangan .
a. Creating value
b. Profit maximization Vs value cration

Fungsi ke uangan mencakup


a. Invesment decision
b. Financing decition
c. Devidend decision

Modal kerja dalam perusahaan


Modal kerja merupakan investasi perusahaan pada berbagai activa jangka pendek.

l. BAB 12 PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL


Pengertian perdagangan internasional
Perdanganngan internasional terjadi karena tiap negara ingin memenuhi kebutuhan dengan
meminimalisir biaya yang di keluarkan . perdangangan internasional adalah perdagangan
yang di lakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama.
Perbedaan perdagangan internasional dengan perdagangan domestik
1. Peluan /horozon perdagangan yang lebih luas
2. Adanya ke daulatan bangsa
3. Penggunaan kurs tukar
Sumber sumber perdagangan internasional

15
1. Keragaman sumber daya alam
2. Perbedaan selera
3. Perbedaan biaya
Globalisasi
Globalisasi dapat di artikan sebagai peningkatan dalam hubungan dan saling ketergantungan
dalam kegiatan ekonomi dan perdagangan di antara berbagai negara di antara berbagai negara
di dunia.
Kerja sama regional regional
Bentuk kerjasama antar negara dapat di golongkan :
1. Kerjasama bilateral ( kerja sama antar dua negara )
2. Kerjasama regional ( antar negara se kawasan )
a. ASEAN
b. APEC
c. AFTA
d. NAFTA

B. Ringkasan Buku Pembanding 1


BAB 1 RUANG LINGKUP BISNIS
A. Pengertian Bisnis dan Jenisnya

Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau kelompok dengan
menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan/laba atau bisnis juga bisa
dikatakan menyediakan barang dan jasa untuk ke lancaran sistem perekonomian.
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu
sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat
(bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our
society) [Huat, T Chwee, 1990].
Jenis – Jenis Bisnis ada 4, Yaitu :
1. Monopsoni, adalah keadaan di mana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan
atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong
(ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen
2. Pasar Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian
yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,

16
pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
3. Oligopsoni, adalah keadaan di mana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.
4. Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: Monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk
pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada
pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai
penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga
dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang
yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
B. Tujuan Kebijakan Bisnis

Kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsipprinsip untuk mengarahkan


cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan
tertentu. Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari
bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan
bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia,
dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum tujuan
dari bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan.
C. Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah
lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang
mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sistem ekonomi sebagai solusi dari
permasalahan ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu 1. sistem
ekonomi tradisional; 2. sistem ekonomi pasar (liberal/bebas); 3. sistem ekonomi komando
(terpusat); 4. sistem ekonomi campuran.
D. Unsur-Unsur Penting Dalam Aktivitas Ekonomi Bisnis

Dalam hal apapun unsur yang terpenting dalam aktivitas ekonomi adalah Uang. uang
merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena dengan menggunakan uang
kita dapat melakukan segala aktivitas ekonomi dalam memenuhi kebutuhan baik yang berupa
barang atau jasa. Sejarah uang:
1. Sistem barter
2. Sistem uang barang
3. Sistem uang logam, dan
4. Sistem uang kertas.

E. Hakikat Bisnis

Dari pengertian businessmen, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa seorang
businessmen adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan memiliki

17
motivasi tinggi, yang beresiko dalam mengejar tujuannya. Untuk dapat mencapai tujuan-
tujuannya, maka diperlukan landasan pemikiran, sikap dan perilaku yang mendukung pada
diri seorang businessmen.
F. Mengapa Harus Belajar Bisnis ?

Peranan bisnis sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat, karena melalui


kegiatan bisnis suatu perusahaan akan dapat memenuhi setiap kebutuhan dari masyarakat
konsumen yang beraneka ragam, sehingga konsumen merasa terpuaskan. Setiap perusahaan
yang berkinerja baik dan mampu memberikan layanan yang memuaskanbagi konsumennya.

BAB 2 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN


A. Pengertian Perusahaan

Pengertian Perusahaan Istilah perusahaan mulai dikenal pada saat disusunnya


Rancangan Wetboek van Koophandel (Kitab Undang-undang Hukum Dagang) yang berlaku
di Netherland (Belanda) sejak tahun 1838. Berdasarkan asas konkordansi, Wetboek van
Koophandel dinyatakan pula berlaku di Hindia Belanda (Indonesia) sejak tahun 1848 hingga
saat ini. Adapun perusahaan menurut para ahli :

 Menurut Prof. Mr. W.L.P.A. Molengraff, pengertian perusahaan dari sudut pandang
ekonomi adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak
keluar untuk mendapatkan penghasilan dengan cara memperniagakan barangbarang,
menyerahkan barang-barang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian persediaan.
 Menurut Mr. M. Polak, perusahaan ada apabila diperlukan adanya perhitungan-
perhitungan tentang laba rugi yang dapat diperkirakan dan segala sesuatu itu dicatat dari
pembukuan.

B. Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan

Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang
dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. ketepatan pemilihan letak dan tempat
perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga, baik dalam kaitannya dengan
efisiensi biaya produksi. Dengan demikian, letak dan tempat kedudukan perusahaan harus
diputuskan dengan hati-hati atas dasar fakta yang lengkap, ditinjau dari aspek ekonomi
maupun aspek teknis .
C. Perusahaan dan Lembaga Perusahaan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa
bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maksimal tapi juga mempunyai tuju-
Pengantar Bisnis | 13 an membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya
pengabdian kepada masyarakat.

18
Tujuan didirikannya suatu perusahaan tujuan dibentuknya perusahaan dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Tujuan ekonomis Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan
eksistensinya. Contoh: Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga
produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
b. Tujuan sosial perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia,
faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.

D. Pendekatan Dalam Melihat Bisnis Dan Lingkungan

Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan.
Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis.
Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian dite- Pengantar Bisnis | 17 laah
oleh para usahawan. Pada mulanya telah dilakukan secara tradisional yaitu mereka
beranggapan bahwa bisnisnya lah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki
titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya.
Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau
“producer oriented aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu, di mana
pada saat itu keadaannya disebut sebagai “sellers market”, yang artinya produsen masih
langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual. Akan tetapi keadaan itu
berubah, di mana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih
selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat di antara para pengusaha. Hanya pengusaha
yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen lah yang mampu bertahan.

BAB 3 BENTUK – BENTUK BADAN USAHA


A. Bentuk Yuridis Perusahaan

Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang
bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis
karena badan usaha umumnya berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena faktor-
faktor produksi yang terdiri dari asas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja
dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Badan usaha
seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan
utamanya, badan usaha adalah lembaga, sementara perusahaan adalah tempat di mana badan
usaha itu mengelola faktor-faktor produksi. Bentuk-bentuk pemilikan perusahaan :
1. Perusahaan Perorangan

Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu
orang. Di satu sisi lain juga menanggung semua keuntungan perusahaan, di sisi lain juga
menanggung semua resiko yanng timbul dalam kegiatan perusahaan.

19
2. Firma

Badan usaha firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan dua orang atau lebih yang
menjalankan kegiatan usaha dengan satu nama. Masing-masing sekutu (firmant) ikut
memimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap hutang perusahaan.
a. Kelebihan badan usaha firma
 modalnya lebih besar karena gabungan beberapa orang
 kelangsungan hidup lebih terjamin karena dikelola oleh beberapa orang
 bisa memanfaatkan keahlian masing-masing sekutu.

b. Kelemahan badan usaha firma


 Tanggung jawab pemilik yang tidak terbatas terhadap hutang perusahaan
 Mudah terjadi perselisihan di antara sekutu perusahaan
 Apabila salah satu sekutu (firmant) melakukan kesalahan akibatnya ditanggung
oleh seluruh anggota firma.

C. Ciri dan sifat Firma


 Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
harta pribadi
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
3. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas (PT) adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
peru- sahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang
lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang per- modalannya seluruhnya
atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut
adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam
yaitu Perjan, Perum dan Persero.
a) Perusahaan Perseroan (Persero) : Perusahaan persero adalah BUMN
yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51%
dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan.
b) Perusahaan Jawatan (Perjan) : Perusahaan jawatan adalah perusahaan
negara yang didirikan dengan tujuan utama untuk melayani kepentingan
masyarakat tanpa melepaskan syarat efisiensi efektifitas dan segi ekonomis.
c) Perusahaan Umum (Perum : Perusahaan Umum (Perum)
adalah perusahaan negara yang didirikan dengan tujuan untuk melayani
kepentingan umum dan memperoleh keuntungan. Perusahaan ini berstatus badan
hukum dan modal usaha yang digunakan seluruhnya milik negara

20
5. Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut UU No.
25 Tahun 1992 pasal 1. Konsep pokok koperasi adalah badan usaha dan anggotanya terdiri
dari orang seorang (koperasi primer), badan hukum-badan hukum koperasi (koperasi
sekunder), kegiatannya berlandaskan prinsip-prinsip koperasi dan berdasar atas asas
kekeluargaan.
B. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana
dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan
ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari
besarnya dana yang disalurkan. Sekalipun perbankan kovensional telah menjadi bagian utama
dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan ulama menyatakan bahwa
bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai dengan ajaran islam.
C. Kerjasama , Pegabungan dan Ekspansi
1. Kerja sama
a. Joint Venture Merupakan bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang
berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai kosentrasi
kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Ciri-ciri joint venture:
 Merupakan perusahaan beru yang secara bersama-sama didirikan oleh beberapa
perusahaan lain.
 Modalnya berupa saham yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan pendiri
dengan perbandingan tertentu. 3) Kekuasaan dan khak suara dalam joint venture
didasarkan pada banyaknya saham yang ditanam oleh masingmasing perusahaan
pendiri.

b. Sindika

Merupakan kerja sama beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus di bawah
suatu perjanjian. Perjanjian yang diadakan dalam sindikat dapat dibagi menjadi dua
bagian yakni:
a. Bagian pertama dibuat bersama-sama dengan perusahaan yang saham-sahamnya akan
dibeli oleh sindikat. Sindikat membeli surat berharga tersebut dengan tujuan
Pengantar Bisnis | 31 akan dijual labi apabila menguntungkan; atau dapat juga
penjualan surat-surat berharga tersebut dilakukan dengan sistem komisi.
b. Bagian kedua menyebutkan tentang keanggotaan dan cara-cara mendapatkan laba
atau menanggung rugi. Laba atau rugi umumnya dibagi kepada para anggota menurut
besarnya modal yang mereka tanamkan.

21
c. Kartel

Kertel adalah kerjasama antara beberapa badan usaha yang memproduksikan atau
menjual barang yang sejenis. Adapun maksud pembentukan kartel adalah untuk
mengurangi atau meniadakan persaingan antara mereka. Atas dasar isi perjanjian maka
kartel dapat dibedakan sbb

 Kartel Daerah atau Kartel Rayon (Gebeidskartel atau rayonneringskartel). Masing-


masing perusahaan mengadakan perjanjian untuk membagi daerah pemasarannya
yang boleh dikuasainya. Salah satu anggota tidak diperbolehkan menjual barangnya
ke daerah lain yang dikuasai oleh anggota lainnya.
 Kartel Produksi. Perusahaan-perusahaan yang membentuk kartel produksi
mengadakan perjanjian untuk menentukan luas produksi masing-masing. Penetapan
besarnya hasil produksi dimaksudkan agar hasil produksi di pasar jangan melewati
batas, yang memungkinkan turunnya harga barang tersebut.

d. Waralaba (Franchising) Usaha waralaba adalah kesepakatan bisnis untuk


memproduksi dan menjual suatu produk atau jasa di dalam rangka
mengembangkan suatu usaha secara eksklusif dengan pembinaan dan komitmen
khusus. Perjanjian ini melibatkan dua pihak :
 Franchisor sebagai pemilik merek yang mempunyai sistem manajemen serta
teknologi yang sudah teruji keberhasilannya seseuai dengan pengalamannya.
 Franchisee yaitu perusahaan yang mendapat izin untuk memanfaatkan
property right (merek, logo, dll), transfer sistem manajemen, teknologi dan
pengalaman. Untuk itu franchisor mendapat imbalan berupa franchisee fee,
royalty, dll.

2. Penggabungan
a. Amalgamation : adalah penggabungan beberapa perusahaan menjadi satu dan
masing-masing perusahaan yang bergabung telah meleburkan diri atau
mengadakan fusi, sehingga penggabungan dari perusahaan tersebut merupakan
sebuah perusahaan yang besar.
b. Merger : adalah suatu badan usaha membeli beberapa badan usaha
yang dulu berdiri sendiri. Contoh perbedaannya:
Amalgamation:
A+B+C+D=E
A, B, C, D menjadi tidak ada lagi, sebagai gantinya timbul badan usaha baru yaitu
E
Merger:
A+B+C+D=A
B, C, D merupakan badan usaha yang ditelan, tidak bekerja lagi seperti biasa
karena sudah dilebur ke dalam badan usaha A Bisnis.
3. Ekspansi

22
Suatu perusahaan dikatakan melakukan ekspansi atau perluasan usaha apabila
perusahaan tersebut telah mampu menaikan tingkat produksinya dari barang-barang atau
jasa yang diproduksinya untuk dijual. Ekspansi dapat dijalankan apabila pemasaran untuk
barang-barang atau jasa-jasa masih diperluas.

BAB 4 KEWIRAUSHAAN DAN PERUSAHAAN KECIL


A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuapenemuan


baru seperti mesin uap, mesin pe- mintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan
dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan
bukan tujuan utama.
Wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko
untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan berjiwa berani mengambil resiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
B. Apa Pengertian dari Perusahaan Kecil

Perusahaan kecil disebut dalam beberapa pengertian: Berdasarkan Undang-undang


Nomor 9 Tahun 1999, kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan Usaha Kecil
merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang atau bersih
paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan) penjualan paling
banyak Rp. 1.000.000.000. Milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi ba- dan usaha
lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau koperasi.
C. Bentuk – Bentuk Usaha Kecil
1. Bisnis Jasa : merupakan yang terbesar dan cepat pertumbuhannya dalam
dunia usaha kecil. Jasa juga membawa keuntungan yang sangat besar bagi
wirausaha kecil yang mampu berinovasi tinggi.
2. Bisnis Eceran (Retail Business) : Adalah satu-satunya usaha yang menjual
produk manufaktur yang langsung kepada konsumen
3. Bisnis Distribusi (Wholesale Business) : Adalah satu-satunya bisnis yang
membeli barang dari pabrik atau produsen dan menjual kepada pedagang eceran.
4. Agribisnis/Pertanian (Agriculture) : Pertanian barang kali adalah bentuk
bisnis kecil yang tertua. Pada awalnya hasil pertanian itu dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga namun lama kelamaanmenjadi sebuah
bisnis yang cukup besar karena adanya ketergantungan masyarakat satu sama lain.
5. Bisnis Manufaktur : Merupakan suatu bisnis kecil yang memerlukan modal
untuk investasi yang cukup besar, karena memerlukan tenaga kerja, teknologi dan
bahan mentah untuk mengoperasikannya.

D. Keuntungan Perusahaan Kecil

23
1. Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan
kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih
memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan
relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
2. Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama karena
dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan
pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan
tuntutan perubahan selera pelanggan.

E. Apa Itu Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor intern


dan ekstern yang mempengaruhi perusahaan. Artinya keberhasilan perusahaan dalam
melaksanakan kegiatannya sangat dipengaruhi dengan lingkungan. Oleh karena itu
perusahaan harus dapat menjaga hubungan baik dengan kelompok ataupun pihak-pihak
yang terkait.
Lingkungan perusahaan senantiasa mengalami perubahan, Perubahan tersebut
memberikan banyak peluang sekaligus banyak ancaman. Berkaitan dengan itu, maka
strategi Perusahaan juga harus senantiasa diupayakan supaya dapat mengambil manfaat
sebaik mungkin dari lingkungan.

BAB 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI


A. Manajemen
1. Pengertian dan Peranan Manajemen

Kata "manajemen" tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitannya
dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada baiknya kita
memahami dulu pengertian dari organisasi. Mary Parker Follettmendefinisikan manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti
bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak
melakukan tugas-tugas itu sendiri.
2. Latar Belakang Sejarah Manajemen

Banyak contoh yang dapat kita lihat sebagai bukti bahwa orang-orang dahulu telah
menerapkan manajemen dalam kehidupannya. Alexander The Great telah menerapkan
konsep staf organisasi dalam melakukan kampanye militernya. Menara Pissa di Italia, Candi
Borobudur di Indonesia, hingga berbagai bukti sejarah lainnya yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Kesemua bukti tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya manajemen bukan
merupakan ilmu baru, bahkan dalam konsep yang paling tradisional sekalipun, telah dikenal
dan dijalankan oleh orang-orang terdahulu.

24
Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen yang ada Aliran klasik (yang akan dibagi
menjadi dua aliran, manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik), aliran hubungan
manusiawi (sering disebut aliran neoklasik), dan aliran manajemen modern
3. Fungsi dan Proses Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen


berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHugh
and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu :

 Perencanaan atau Planning


 Pengorganisasian atau Organizing
 Pengimplementasian atau Directing
 Pengendalian atau Pengawasan

B. Organisasi
1. Definisi Organisasi : "Organisasi" mempunyai dua pengertian umum. Pengertian
pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi
perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga.
2. Pengertian Pengorganisasian : merupakan suatu proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien.
3. Struktur Organisasi : Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-
hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-
orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur
spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam
pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

BAB 6 BUDAYA ORGANISASI


A. Pengertian Budaya Organisasi

Budaya berasal dari kata Buddayah (bahasa Sanskerta) yang artinya budi (hati nurani)
dan akal (intelegensi). Suatu bangsa dikatakan berbudaya tinggi dapat dilihat dari
tingginya budi dan akal para warganya, dalam bentuk keanekaragaman hasil bu- dayanya
(keindahan seni tari, seni patung, seni bangunan, serta kemajuan ilmu dan teknologinya).

25
Budaya adalah suatu pola semua susunan baik materi maupun perilaku yang sudah
diadopsi masyarakat sebagai suatu cara tradisional dalam memecahkan masalah- masalah
para anggotanya. Budaya didalamnya juga termasuk cara yang telah diorganisasi,
kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit, serta premis-premis yang mendasar dan
mengandung suatu perintah (Kretch).
B. Bentuk – Bentuk Organisasi

Stephen P. Robbins (2003:527) mengelompokkan bentuk budaya organisasi yaitu


network culture, merceanry culture, fragmented culture, dan communal culture.
Penetapan bentuk-bentuk budaya organisasi tersebut melalui hubungan antara tingkat
sosiabilitas dan solidaritas. Dimensi sosiabilitas adalah tingkat persahabatan diantara
anggota organisasi. Sedangkan dimensi solidaritas adalah tingkatan dimana orang saling
mengerti terhadap tugas dan fungsinya.
C. Budaya Milik Perusiahaan : Budaya perusahaan merupakan nilai-nilai yang dianut
dan cara bertindak dalam perusahaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pihak
dalam maupun luar perusahaan. Disebutkan bahwa keberhasilan dalam memahami dan
mengaplikasikan budaya perusahaan berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan.

D. Budaya Manajer : Dalam Essential Managers, pakar konsultansi manajemen Inggris,


Robert Heller, menekankan bahwa manajemen dengan motivasi bertumpu pada
pendelegasian tugas. Ada dua risiko yang harus dihadapi, delegasi gagal atau tugasnya
yang gagal. Untuk memaksimalkan kemungkinan berhasil, kita harus memahami sifat
risiko.
E. Budaya Buruh : Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan dari
pembangunan masyarakat pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan masyarakat
tersebut adalah kesejahteraan rakyat termasuk tenaga kerja. Tenaga kerja sebagai
pelaksana pembangunan harus di jamin haknya, diatur kewajibannya dan dikembangkan
daya gunanya.
Buruh adalah mereka yang berkerja pada usaha perorangan dan di berikan
imbalan kerja secara harian maupun Borongan sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak, baik lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut
diberikan secara harian.
F. Budaya Konsumen : Budaya konsumen dilatar belakangi oleh munculnya masa
kapitalisme yang diusung oleh Karl Marx yang kemudian disusul dengan liberalisme.
Budaya konsumen yang merupakan jantung dari kapitalisme adalah sebuah budaya yang
di dalamnya terdapat bentuk halusinasi, mimpi, artifilsialitas, kemasan wujud komoditi,
yang kemudian dikonstruksi sosial melalui komunikasi ekonomi (iklan, show, media)
sebagai kekuatan tanda (semiotic power) kapitalisme.
Asal mula konsumerisme dikaitkan dengan proses industrialisasi pada awal
abad ke-19. Karl Marx menganalisa buruh dan kondisi-kondisi material dari proses
produksi. Menurutnya, kesadaran manusia ditentukan oleh kepemilikan alat-alat
produksi. Prioritas ditentukan oleh produksi sehingga aspek lain dalam hubungan

26
antar manusia dengan kesadaran, kebudayaan dan politik dikatakan dikonstruksikan
oleh relasi ekonomi.

G. Budaya Pemerintah : Budaya organisasi didalam pemerintahan merupakan


implementasi nilai-nilai luhur dari pancasila. Dalam organisasi pemerintah harus
diwujudkan dalam semua tingkatan kepemimpinan. Pola komunikasi yang partisipatif,
gaya kepemimpinan yang lebih pada mengajak daripada memerintah, memberi
keteladanan yang baik, mendorong dan memberikan kepercayaan kepada bawahan, serta
pengambilan keputusan dengan cara musyawarah merupakan konsekuensi dari keharusan
melaksanakan nilai-nilai dari falsafah pancasila tersebut. Nilai-nilai budaya organisasi
yang dipengaruhi unsur-unsur falsafah negara tersebut dapat membentuk sistem kerja dan
lingkungan kerja yang disiplin, efektif, efisien.

BAB 7 EKONOMI BISNIS


A. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku
masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan
ekonomi untuk mencapai suatu tujuan. Setiap negara mempunyai sistem perekonomian yang
berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi selain oleh ideologi suatu bangsa juga dikarenakan
perbedaan budaya dan pandangan politik di setiap negara
2. Macam – Macam Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi yang dianut berbagai negara merupakan hasil perkembangan sejarah serta
tanggapan suatu bangsa atas pergolakan zaman. Secara umum sistem ekonomi dalam
perekonomian suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem ekonomi
liberal, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.

 Sistem Ekonomi Liberal : adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan


sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Sistem Ekonomi Sosialis : merupakan sistem perekonomian yang menghendaki
kemakmuran Masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk
mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam
perekonomian. Oleh karena itu haltersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi
masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
 System Ekonomi Campuran : merupakan campuran atau perpaduan antara sistem
ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Masalah-masalah pokok ekonomi
mengenai barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang itu dihasilkan, dan untuk
siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Pada

27
sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam
perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk
menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan
 System Ekonomi Indonesia : Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-
beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti
halnya Indonesia, system ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda
dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya.
Pada awalnya Indonesia menganut sistem eko-nomi liberal, di mana seluruh kegiatan
ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komu-nisme
yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia
berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
 System Ekonomi Demokrasi : Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan
landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan
masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem
perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk
mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan
ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
disebut system ekonomi demokrasi.
3. Sejarah Perkembangan Ekonomi

Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses
pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik,
neoklasik, Schumpeter, dan post Keynesian. Ahli ekonomi yang lahir antara abad delapan
belas dan permulaan abad kedua puluh ini, lazim digolongkan sebagai aliran/kaum Klasik.
Aliran/kaum klasik ini dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu aliran Klasik dan aliran
Neo-Klasik.
Dari kedua golongan ahliahli ekonomi Klasik dan Neo-Klasik, sebagian besar
menumpahkan perhatiannya pada analisis sifat-sifat kegiatan masyarakat dalam jangka
pendek, hanya sedikit sekali yang menganalisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi.
Kurangnya perhatian kedua golongan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi disebabkan
terutama oleh pandangan mereka yang diwarisi dari pendapat Adam Smith, yang
berkeyakinan bahwa mekanisme pasar akan menciptakan suatu perekonomian berfungsi
secara efisien

B. Peran Bisnis dalam Masyarakat

Perekonomian telah mendukung tingkat pertumbuhan yang patut dicatat dan tdk
pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dasawarsa, dan manfaat baik dari jumlah maupun
dari mutu barang dan jasa yang tersedia untuk konsumsi. Pajak atas laba usaha perusahaan,
serta pajak atas pembayaran yang dilakukan kepada para pemasok untuk tenaga kerja, bahan,
modal Dan masukan lainnya telah memberikan pendapatan yang diperlukan pemerintah
untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat

28
BAB 8 PERILAKU BISNIS
A. Pengertian Perilaku
1. Pengertian Etika : Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno. Bentuk tunggal
kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai
banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti taetha yaitu adat
kebiasaan
2. Pengertian Bisnis : Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis,
kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik.
3. Pengertian Etika Bisnis : Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat.

B. Perilaku Manusia : adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.
C. Perilaku Manusia dalam Organisasi : adalah suatu studi yang menyangkut aspek
(aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu. Studi
tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi
terhadap manusia yang bekerja di dalamnya juga aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
manusia terhadap organisasi di mana mereka berada.
D. Tantangan dan Peluang Bisnis : Bisnis berkemabang kerena kebutuhan dan keinginan
manusia yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, terciptalah
peluang-peluang yang dimanfaatkan oleh beberapa individu yang pada akhirnya
menciptakan suatu proses transaksi.
Bisnis merupakan kegiatan terpadu yang di dalamnya terjadi pertukaran barang atau
jasa yang menghasilkan keuntungan. Namun bisnis juga berpengaruh besar terhadap dan
dari lingkungannya.

BAB 9 KOMUNIKASI BISNIS


A. Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi

29
Menurut Reed Sanderlin “komunikasi berlangsung apabila manusia dibawa memasuki
pengalaman, berbagai persepsi dan asumsi mengenai apa yang nyata (real) relevan dan
penting dalam situasi tertentu”.
Menurut Berko komunikasi adalah proses mengirimkan, menerima dan memahami
gagasan dan perasaan dalam bentuk pesan verbal atau non verbal secara disengaja atau
tidak sengaja. Bisnis adalah seluruh kegiatan komersial dan industrial yang menghasilkan
barang dan jasa untuk mempertahankan kualitas kehidupan kita
B. Bentuk Dasar Komunikasi
1. Komunikasi Verbal : adalah pernyataan lisan antar manusia lewat kata-kata dan
simbol umum yang sudah disepakati antar individu, kelompok, bangsa dan Negara.
Jadi definisi komunikasi verbal dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang
menggunakan kata-kata secara lisan dengan secara sadar dilakukan oleh manusia
untuk behubungan dengan manusia lain.
2. Komunikasi Non Verbal : merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering
digunakan dalam presentasi, di mana penyampaiannya bukan dengan kata-kata, tetapi
melalui gerakan-gerakan anggota tubuh yang sering dikenal dengan istilah bahasa
isyarat atau body language. Selain itu, penggunaan bahasa nonverbal dapat melalui
kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan penggunaan
simbol-simbol.
C. Proses Komunikasi
Dalam proses komunikasi, dibutuhkan unsur-unsur komunikasi yang dikenal dengan
S - M – C - R atau Source- Message - Channel - Receiver.
Pada hakikatnya, komunikasi yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan, dan proses komu nikasi ini dikategorikan kedalam dua perspektif:
 Proses Komunikasi dalam Persepektif Psikologis : Proses ini terjadi pada diri
komunikator dan komunikan. Ketika terjadi proses komunikasi, penyampaian dan
penerimaan pesan oleh dan dari komunikator ke komunikasi, maka dalam diri mereka
terjadi suatu proses. Pesan yang disampaikan terdiri dari dua aspek yakni isi pesan (the
content of language) dan lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran
dan perasaan, sedangkan lambing adalah bahasa.
 Proses Komunikasi dalam Persepektif Mekanistis : Proses ini berlangsung ketika
komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan secara lisan ataupun lisan.
Ketika komunikator menyampaikan pesan melalui bibir kalau lisan dan tangan jika
tulisan. Dan penangkapan pesan oleh komunikan dapat dilakukan dengan indera
telinga, indera mata, dan indera lainnya.

D. Komunikasi Dalam Manajemen


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Menurut Everett M. Rogers komunikasi adalah proses suatu
ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
30
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal
Mengapa komunikasi ini penting dalam manajemen? Komunikasi memiliki hubungan
yang erat dengan kepemimpinan. Kepemimpinan yang baik dibangun oleh komunikasi
yang baik juga antar anggotanya sehingga memiliki tujuan yang selaras antara anggota
dan pemimpinnya. Rogers (1969) mengatakan “Leader-ship is Communication”.
Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam
melaksanakan tugasnya

C. Ringkasan Buku Pembanding 2

BAB 1 KONSEP DASAR BISNIS


Dalam suatu bisnis terdapat factor utama yang menjalankan bisnis (pelaku bisnis) tersebut
yaitu : Manusia sebagai pemilik, manajer, pekerja dan konsumen. Masyarakat memerlukan
kehadiran bisnis disamping untuk menyediakan barang dan jasa juga sebagai
tempat untuk mencari pekerjaan.

 Pemilik
Adalah orang yang menginvestasikan uangnya dalam suatu kegiatan bisnis dengan maksud
untuk memperoleh keuntungan dari uang yang diinvestasikannya tersebut.

 Manajer
Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan, bertanggung jawab atas
pencapaian keuntungan perusahaan, pertumbuhan perusahaan serta pertanggungjawaban
social.

 Pekerja
Adalah individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi
barang/jasa agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut akan
memperoleh upah sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

 Konsumen
Adalah individu / bisnis yang membeli barang/jasa yang dihasilkan suatu perusahaan untuk
pemakaian pribadi. Kegiatan bisnis sangat membantu usaha usaha pemenuhan kebutuhan
masyarakat oleh perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan
barang/jasa melalui saluran produktif, dari membeli bahan mentah sampai menjual
barang jadi. Pada pokonya kegiatan bisnis dapat diklasifikasikan sbb:
 Usaha pertanian
 Produksi bahan mentah
 Pabrik / manufaktur
 Konstruksi
 Usaha perdagangan besar/kecil

31
 Transportasi dan komunikasi
 Usaha financial, asuransi dan real estate
 Usaha jasa
 Usaha yang dilakukan pemerintah
Fungsi Dasar Bisnis :
Pada hakekatnya bisnis memiliki 3 fungsi dasar, yaitu:

 Acquiring raw matetial ( mencari bahan mentah ). Kegiatan bisnis tidak dapat dipisahkan
dengan kebutuhan akan bahan baku sebagai input dalam proses produksi. Oleh karenamya
setiap perusahaan harus berupaya agar pasokan kebutuhan bahan mentah dan ketersediaannya
senantiasa dapat terpenuhi. Upaya ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari kegiatan bisnis.

 Manufacturing raw material into product ( mengubah bahan


mentah menjadi produk )
Fungsi ini merupakan kegiatan pokok bisnis yang melakukan proses produksi untuk
menguabah bahan mentah menjadi produk jadi. Dimana produk jadi tersebut merupakan
output perusahaan yang dihasilkan untuk kemudian didistribusikan kepada konsumen.

 Distributing product to consumer ( menyalurkan barang ke


tangan konsumen )
Kegiatan bisnis tidak semata-mata memproduksi untuk mengolah bahan mentah menjadi
produk jadi, melainkan juga mendistribusikannya kepada para konsumen. Hal ini betujuan
untuk menjamin ketersediaan barang bagi para konsumennya sehingga dapat memberikan
pelayanan yang optimal.

BAB 2 SISTEM BISNIS


MEMAHAMI SISTEM BISNIS

System bisnis yang dijalankan di suatu Negara berbeda dengan yang dijalankan di Negara
lain. System bisnis di Indonesia mungkin berbeda dengan system bisnis di Jepang ataupun di
Amerika Serikat. Menurut Griffin &Ebert (2005) menyebutkan bahwa factor utama
perbedaan-perbedaan tersebut adalah perbedaan system ekonomi Negara dimana perusahaan
itu berasal, dengan system ekonomi itulah perusahaan tersebut menjalankan sebagian besar
bisnisbisnisnya. System ekonomi merupakan system Negara untuk mengalokasikan berbagai
sumber daya kepada berbagai sumber daya kepada berbagai warga negaranya.

FUNGSI DAN AKTIVITAS BISNIS

Bisnis melaksanakan fungsi-fungsi dan aktivitas-aktivitas yang mempunyai kesamaan dam


menggunakan factor produksi (input) untuk memproduksi barang atau jasa. Aktivitas
aktivitas tersebut
adalah:
 Menciptakan barang dan jasa

32
 Memasarkan barang atau jasa kepada konsumen
 Menghitung transaksi keuangan
 Merekrut, melatih, dan menilai karyawan
 Memproses informasi

Sementara fungsi manajemen yang harus dilakukan oleh bisnis


adalah:
 Merencanakan apa yang ingin dicapai
 Mengorganisasi sumber daya
 Menyediakan tenaga kerja untuk mengoperasikan bisnis
 Mengarahkan ornag untuk menjalankan bisnis
 Memonitor kemajuan-kemajuan yang dicapai

BAB 3 BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS


Apabila seorang pengusaha mendirikan suatu bisnis, mereka harus menentukan bentuk
kepemilikan bisnis. Pilihan dari bentuk kepemilikan bisnis tertentu dapat mengakibatkan
berbagai karakteristik yang mempengaruhi nilai perusahaan. Ada beberapa factor yang perlu
diperhatikan dalam memilih bentuk kepemilikan bisnis yang akan didirikan, anatar lain:
 Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk
memulai bisnis
 Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan
 Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan
 Rencana pembagian laba
 Rencana penentuan tanggung jawab
 Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi
Beberapa bentuk kepemilikan bisnis yang akan dibahas disini, antara
lain adalah :

A. PERUSAHAAN PERORANGAN
Usaha perseorangan merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali digunakan di
Indonesia. Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat
permulaan mengadakan kegiatan bisnis. Bisnis ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas bisnis.
Konsekwensi dari hal itu semua adalah bahwa pengusaha perseorangan harus mau bekerja
keras dan setiap saat. Kondisi ini mendorong pula mereka harus secara terus menerus
memonitor operasional bisnisnya.
B. Firma ( Fa )
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk
menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing- masing anggota Firma tidak terbatas,
sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian
pula jika menderita kerugian, akan dipikul bersama- sama.

C. Perseroan Komanditer ( CV )

33
Perusahaan komanditer adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara
orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh
dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak
bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang
diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
D. Perseroan Terbatas ( PT )
Adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang
terbagi-bagi atas beberapa saham, dimana setiap pesero turut mengambil bagian sebanyak
satu atau lebih saham. Disini pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-
hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan.

BAB 4 BISNIS KECIL (SMALL BUSINESS)


KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL

Kehadiran bisnis kecil menunjukan trend yang terus meningkat, tidak sedikit bisnis-bisnis
baru bermunculan dalam skala kecil. Namun dalam realisasinya tidak sedikit yang mengalami
kegagalan usaha. Griffin (2005) menyebutkan bahwa ada beberapa alasan mengapa bisnis
kecil tersebut mengalami kegagalan, yaitu :

 Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman


Banyak pengusaha yang berfikir bahwa mereka dapat berhasil melalui penggunaan logika
saja, terlalu yakin akan kemampuan kerja keras saja akan menghasilkan keberhasilkan.
Apabila pengusaha tidak tahu cara membuat keputusan dasar bisnis atau memahami konsep
dan prinsip dasar manajemen, maka kecil kemungkinan mereka bisa berhasil dalam jangka
panjang.

 Kurang memberikan perhatian


Seringkali pengusaha memulai bisnis bertujuan untuk mengisi waktu luangnya. Sehingga
waktu yang tersedia untuk bisnisnya relative sedikit. Padahal memulai kegiatan bisnis
justru membutuhkan komitmen waktu yang sangat tinggi, inilah yang menyebabkan
pengusaha tidak dapat memberikan perhatian yang cukup terhadap bisnisnya.

 System pengawasan yang lemah


System pengendalian diperlukan untuk membantu agar bisnis tetap bertahan dan membantu
pengusaha untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin muncul.

 Kurangnya modal
Beberapa pengusaha sangat optimis untuk segera mendapatkan laba dari bisnis yang
dijalankannya. Akan tetapi, tidak sedikit yang mengalami dimana untuk mendapatkan laba

34
diperlukan waktu yang cukup lama., oleh karenanya untuk tetap bertahan menjalankan bisnis
walaupun belum mendapatkan laba maka diperlukan jumlah modal yang cukup besar.
Sementara itu Griffin (2005) juga menyebutkan ada beberapa alasan yang menyebabkan
bisnis kecil mencapai keberhasilannya, yaitu:
1. Kerja keras, dorongan dan dedikasi
Para pemilik bisnis kecil harus komitmen dalam mencapai keberhasilan dan rela
menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk mewujudkannya.

2. Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan


Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik bisnis kecil
melihat kembali kemungkinan penerimaan produk mereka di pasar.

3. Kompetensi manajerial
Para pemilik bisnis yang berhasil mungkin mendapatkan kompetensi melalui pelatihan atau
pengalaman, atau dengan belajar dari keahlian orang lain. Hanya sedikit wirausaha yang
berhasil dan sukses sendiri atau langsung berhasil setelah keluar dari sekolahnya. Sebagian
besar bekerja dulu di perusahaan lain agar dapat memiliki lebih banyak keahlian dalam suatu
bisnis baru.

4. Keberuntungan
Keberuntungan merupakan hal yang tidak dapat direncanakan atau diprediksi sebelumnya.
Namun hal-hal yang dapat mendukung usaha padahal tidak diprediksikan sebelumnya dapat
berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis.

BAB 5 MEMULAI BISNIS

Untuk memulai sebuah bisnis memang membutuhkan taktik dan strategi. Membuat usaha
yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan modal
kecilpun sebuah bisnis bisa tumbuh dan berkembang menjadi besar. Konsultan bisnis
membuka usaha dalam skala kecil dulu. Setelah terbukti mampu menghasilkan keuntungan,
pengusaha dianjurkan memikirkan strategi besar untuk melipatkan keuntungan.

1. PEMILIHAN JENIS PRODUK DAN PERENCANAAN PRODUK


Sebelum seorang produsen atau perusahaan tertentu melakukan kegiatannya, biasanya
terlebih dahulu memilih jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya. Maksud dari
penetapan atau perencanaan jenis produksi ini agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi
kebutuhan konsumennya.

2. PERENCANAAN LOKASI BISNIS


Lokasi penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam
persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

35
3. PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI
Setiap perusahaan harus merencanakan sejauh mana tingkat aktivitasnya, supaya tidak terlalu
besar maupun terlalu kecil. Beberapa factor yang mempengaruhi perencanaan jumlah
produksi adalah :
 Tingkat permintaan
 Kapasitas pabrik
 Kapasitas SDM
 Supply babhan baku
 Modal kerja
Sementara metode untuk merencanakan jumlah produksi
diantaranya adalah dengan menggunakan Metode Break Even.

BAB 6 PERAMALAN ATAU FORECASTING BISNIS

PERAMALAN PENJUALAN

Ramalan penjualan merupakan proses kegiatan memperkirakan produk yang akan dijual pada
waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dapat dibuat berdasarkan data yang
pernah terjadi dan mungkin akan terjadi. Teknik membuat ramalan penjualan dapat dilakukan
scara kualitatif maupun kuantitatif ataupun gabungan keduanya. Ramalan penjualan yang
dibuat secara kualitatif, seperti dengan menggunakan metode penilaian atau pendapat
(judgement method). Sumber penilaian yang dipakai sebagai dasar melakukan ramalan
penjualan antara lain penilaian dari pramuniaga, penilaian manajer pemasaran, penilaian para
ahli atau survey konsumen. Ramalan yang dibuat secara kuantitatif, umumnya menggunakan
metode statistic dan matematik. Penggunaan metode statistic saja keselurhan masih kurang
dapat dipercaya hasilnya, sebab banyak hal yang tidak dapat diukur secara kuantitatif seperti,
perkembangan politik dan kebijakan pemerintah, struktur masyarakat maupun selera
konsumen. Sebaliknya penggunaan judgement saja dianggap kurang bijaksana dan justru
banyak kelemahannya. Hal ini terutama disebabkan karena penggunaan judgement kadang-
kadang bersifat pribadi dan sulit dimengerti oleh pihak lain. Dengan melihat kondisi tersebut
dapat dikatakan bahwa ramalan menghendaki perpaduan antara analisis yang ilmiah dan
pendapa pribadi perencana.

1. Forecast berdasarkan pendapat ( judgement method )


Sumber-sumber pendapat yang dipakai sebagai dasar melakukan forecast adalah :

 Pendapat salesman
Salesman diminta untuk mengukur apakah ada kemajuan atau kemunduran segala hal yang
berhubungan dengan tingkat penjualan pada daerah mereka masing-masing. Kemudian
mereka juga diminta untuk mengestimasi tentang tingkat penjualan di daerah masing-masing
di waktu yang akan datang. Perkiraan para salesman ini perlu diawasi karena mungkin ada
unsur kesengajaan untuk membuat perkiraan yang lebih rendah (under estimate) dengan
harapan apabila ia menjual diatas perkiraannya ia akan mendapatkan bonus.

36
 Pendapat sales manager
Perkiraan yang dikemukakan oleh para salesman perlu dibandinkan dengan perkiraan yang
dibuat oleh kepala bagian penjualan. Seorang kepala bagian penjualan tentunya akan
memiliki pertimbangan dan pandangan yang lebih luas, sehingga perkiraanya akan lebih
obyektif karena mempertimbangkan banyak factor.

 Pendapat para ahli


Kondisi ini diperlukan jika dianggap bahwa hasil perkiraan baik dari salesman maupun
kepala bagian penjualan dianggap tidak memadai sehingga memandang perlu adanya
pendapat para ahli.

 Survei konsumen
Yaitu melakukan penelitian langsung kepada para konsumen untuk mengetahui potensi
permintaan mereka sebagai dasar bagi perusahan dalam menentukan kebijakan penjualannya.

2. Forecast berdasarkan perhitungan statistic/matematik


Pada metode judgement mungkin masih terdapat unsur-unsur subyektivitas. Seblaiknya pada
metode statistika ini unsur subyektivitas ditekan sedikit mungkin.

A. Analisis Trend ( Trend Analysis )


Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung menuju ke satu arah,
menaik atau menurun. Analisis trend yang biasanya dipergunakan seperti metode kuadrat
terkecil dan metode moment ( trend garis lurus ) serta metode kuadrat (trend garis lengkung ).
Dalam analisis trend tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang dianalisis, tetapi
semakin banyak data (n) semakin baik hasil perhitungan analisis.

BAB 7 TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS

Tanggung jawab social adalah suatu pengakuan dari perusahaan bahwa keputusan bisnis
dapat mempengaruhi masyarakat. Tanggung jawab social kadang-kadang dipergunakan
untuk menggambarkan tanggung jawab perusahaan kepada komunitas dan lingkungannya.
Namun demikian tanggung jawab social dapat digunakan secara lebih luas yang meliputi pula
tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan kreditur. Hal ini diperkuat
dengan pendapat Sonny Keraf (1998) yang menjelaskan bahwa tanggung jawab social
perusahaan sesungguhnya mengacu pada kenyataan bahwa perusahaan adalah badan hokum
yang dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia. Ini menunjukan bahwa sebagaimana
halnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain, demikian pula perusahaan tidak bisa hidup,
beroperasi dan memperoleh keuntungan bisnis tanpa pihak lain. Ini menuntut agar perusahaan
pun perlu dijalankan dengan tetap bersikap tanggap, peduli dan bertanggung jawab atas hak
dan kepentingan banyak pihak lainnya. Tanggung jawab social perusahaan menunjukan
kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada
sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Sementara itu menurut The World Business

37
Council for Sustainable Development ( dalam Bambang Rudito 86 Melia Famiola, 2007)
menyebutkan bahwa tanggung jawab social perusahaan adalah komitmen untuk berkontribusi
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan,
keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas local dan komunitas secara
keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Konsep corporate social
responsibility tidak hanya terbatas pada konsep pemberian donor saja, tapi konsepnya sangat
luas dan tidak bersifat statis dan pasif, yang hanya dikeluarkan dari perusahaan. Konsep
corporate social responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah,
lembaga sumberdaya komunitas, juga komunitas local. Kemitraan ini tidaklah bersifat
pasif dan statis. Kemitraan ini merupakan tanggung jawab bersama secara social antar
stakeholders. Konsep kedermawanan dalam tanggung jawab soasial tidak lagi memadai,
karena itu konsep tersebut tidak melibatkan kemitraan tanggung jawab perusahaan
secara social dengan stakeholders lainnya. Pelaksanaan corporate social responsibility tidak
semata-mata merupakan bentuk pengeluaran perusahaan namun dalam jangka panjang
dampak dari corporate social responsibility akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB 8 ETIKA DALAM BISNIS

HAKIKAT ETIKA BISNIS

Mengapa etika bisnis dalam perusahaan sekarang ini menjadi sangat penting?haruslah kita
yakini bahwa pada dasarnya praktek etika dalam perusahaan akan mendatangkan keuntungan
bagi perusahaan itu sendiri, tindakan tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan dengan
sendirinya akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat. Sebaliknya
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan tersebut akan
memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi. Apa sebenarnya etika dalam bisnis itu?
Menurut kamus , istilah etika memiliki makna yang berbeda-beda diantaranya etika
mempunyai makna " prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok " dan lebih
dikenal dengan istilah etika personal berupa aturan-aturan dalam lingkup dimana orang per
orang menjalani kehidupan pribadinya, makna lain yang lebih penting adalah etika
merupakan " kajian moralitas. Meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama
persis dengan moralitas, moralitas diartikan sebagai pedoman yang dimilki individu atau
kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Apabila moral merupakan
sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-
rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok.
Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu)
yang mmenjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi. Etika di dalam
bisnis tentunya harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta
kelompok yang terkait lainnya. Untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu ada
pembicaraan yang transparan antara semua pihak, artinya kalau ada pihak terkait yang
tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral dan etika, jelas apa yang disepakati oleh
kalangan bisnis tidak akan terwujud. Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai
aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek
bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan.

38
Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepasdari elemen-elemen lainnya.
Keberadaan usaha pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bisnis
tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai
pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain (Dalimunthe, 2004). Steade et val. (1984:
584) mengakui bahwa menunjuk sesuatu secara tepat yang merupakan pelaku bisnis secara
etik bukanlah pekerjaan yang mudah. Dalam hal ini, beberapa penduduk menyamakan
perilaku secara etik (ethical behavior) dengan perilaku legal (legal behavior) yaitu jika suatu
tindakan adalah legal (syah), mereka harus dapat diterima. Kebanyakan penduduk termasuk
manajer mengakui bahwa batas-batas legal pada bisnis harus dipatuhi, namun batas legal ini
dipandang sebagai suatu titik pemberangkatan untuk perilaku bisnis dan tindakan manajerial.

Prinsip-prinsip Etis dalam Bisnis


Di Indonesia terlihat bahwa masalah penerapan etika perusahaan yang lebih intensif terutama
setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998. Pada saat tersebut penyebab krisis yang
tidak terselesaikan secara tuntas dan tidak berdasarkan suatu pola yang mendasar salah
satunya disebabkan karena bangsa ini mudah lupa dan mudah pula memberikan maaf yang
menyebabkan bencana nasional. Sesungguhnya penyebab utama krisis tersebut dari sisi
korporasi adalah tidak berfungsinya praktek etika bisnis secara benar, konsisten dan
konsekwen. Dalam menciptakan etika dalam bisnis Dalimunthe (2004) menyatakan beberapa
hal yang harus diperhatikan antara lain adalah ;

1. Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak
memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu,pelaku bisnis
sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang atau memakan pihak lain
dengan menggunakan keuntungan tersebut. Walau keuntungan yang diperoleh merupakan
hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga hams memperhatikan kondisis masyarakat
sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis'.

2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)


Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam
bentuk uang dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya
sebagai contoh kesempatan yang dimilki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga
yang tinggi sewatu terjadinya excess demand hams menjadi perhatian dan kepedulian bagi
pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang
berlipat ganda. Jadi dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu
mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggng jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
Tanggung jawab sosial dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya ,
terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll.

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang


ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan
teknologi

39
Mempertahankan jati diri dan tidakk terombang ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi merpakan sikap yang perlu mendapat perhatian dari para pelaku
bisnis dalam etika bisnis,hal ini bukan berarti etika bisnis tersebut anti perkembangan
informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harusdimanfaatkan untuk
meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang
dimiliki akibat adanya informasi dan teknologi.

4. Menciptakan persaingan yang sehat


Pelaku bisnis hams mampu menciptakan persaingan yang sehat dengan pelaku bisnis yang
lain, persaingan bukan berarti mematikan yang lemah, sebaliknya terjalin hubungan
yang erat antara antara pelaku biisnis yang besar dan kuat dengan golongan menengah
kebawah, sehingga perusahaan besar mampu member ikan spraed ef fec t terhadap
perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-
kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis.

5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan


Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu
memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku
bisnis dituntut tidak mengeksploitasi lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat
sekarang merupakan kesempatan untuk untuk memperoleh keuntungen besar.

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece,Kongkalingkong,


Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa
yang dinamakan dengan korupsi, korupsi, manipulasi dan segala bentuk kecurangan dalam
dunia bisnis atau pun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan Negara.

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar


Artinya, kalaun pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai
contoh) karena persyaratan tidak terpenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dan "koneksi"
serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk
mengadakan "kolusi"serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antar golongan


pengusaha
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" hams ada sikap saling percaya (trust)
antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha
lemah mampu berkembang bersama denga pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.
Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang
sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan
berkiprah dalam dunia bisnis.

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah


disepakati

40
Semua konsep etika dalam bisnis tidak akan mungkin tercipta dan terlaksana apabila diantara
orang-orang sebagai pelaku bisnis tidak konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut.
Kecurangan yang dilakukan oleh oknum pengusaha sendiri atau pihak lain dari etika yang
telah disepakati, niscaya konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu demi satu.

10. Memelihara kesepakatan


Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap
apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis. Jika etika ini telah
dimiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan
dalam berbisnis.

11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang


Dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan
perundang-undangan.
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi kepastian
hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah. Kebutuhan
tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang sudah dirasakan dan sangat
diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi di muka
bumi ini. Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak
untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi.

BAB 9 LINGKUNGAN BISNIS

PENGERTIAN

Setiap organisasi bisnis baik yang berskala besar maupun kecil akan senantiasa berinteraksi
dengan lingkungan dimana organisasi itu berada. Sementara itu lingkungan ini senantiasa
akan terus berubah seiring dengan perkembangan kehidupan manusia. Oleh karenanya
organisasi hams mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut sebagai upaya
antisipasi agar tetap mampu eksis dalam perkembangan lingkungan yang terus berubah.
Lingkungan dapat diartikan sebagai lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di
luar organisasi bisnis dan secara potensial mempengaruhi kinerja perusahaan ( Robbins dan
Coulter, 1999 ).
Secara garis besar lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal lebih terkait dengan eksistensi sebuah
organisasi bisnis , sementara lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang terkait
dengan kegiatan operasional perusahaan dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat
bertahan.

LINGKUNGAN INTERNAL ORGANISASI


Lingkungan internal bisnis merupakan berbagai hal atau pihak yang terkait langsung dengan
kegiatan sehari-hari perusahaan dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program,

41
kebijakan, hingga rencana perusahaan. Yang termasuk ke dalam lingkungan internal bisnis
adalah para pemilik (owners), para pengelola (board of manager or directors), para pekerja
(employees), serta lingkungan fisik perusahaan.

LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan eksternal merupakan unsur-unsur yang berada diluar organisasi, yang sebagian
besar tidak dapat dikendalikan oleh organisasi ( Uncontrollable ) dan berpengaruh terhadap
pembuatan keputusan. Organisasi tidak dapat berswasembada ( Self Sufficient ) atau
mewadahi diri sendiri (Self Contained ). Organisasi saling mempertukarkan sumber daya
dengan lingkungan eksternalnya dan sangat tergantung dalam kelangsungan hidupnya.
Lingkungan eksternal terdiri dari unsureunsur yang berpengaruh secara langsung ( Indirect
action ).

BAB 10 MANAJEMEN BISNIS

UNSUR-UNSUR MANAJEMEN :

Dalam melaksanakan aktivitasnya, setiap organisasi dihadapkan pada pemberdayaan unsur-


unsur manajemen yang sering disebut dengan istilah "Tools of Management" yang meliputi :

Man ( Manusia )
Manusia merupakan unsur terpenting dalam aktivitas suatu organisasi, karena peran manusia
sebagai perencana, pelaksana dan pengawas dari semua aktivitas organisasi. Manusia sebagai
pelaku utama dalam suatu organisasi memegang peran sentral yang akan menentukan maju
mundurnya suatu organisasi.

Money ( Uang )
Untuk dapat melaksanakan akt ivi tas, setiap organisasi membutuhkan dana untuk menunjang
kelancaran organisasi. Dalam hal ini organisasi hams dapat mengatur serta memikirkan
sumbersumber dana serta penggunaan dari dana itu sendiri. Penggunaan dana yang berhasil
dihimpun dari beberapa sumber tersebut harus memiliki efektifitas yang tinggi sehingga
dengan demikian perlu pengelolaan yang baik.

Methods ( Metode )
Guna mencapai tujuan yang diinginkan maka perlu dirancang suatu metode / system kerja
yang efektif dan efisien agar tujuan yang telah ditentukan benar-benar dapat direalisasikan.

Machines ( Mesin )
Dalam menjalankan aktivitasnya guna mendukung kelancaran proses kerja maka perlu
didukung oleh alat Bantu yang dapat membantu seperti mesin produksi, mesin kantor dsb
yang senantiasa mengoptimalkan perkembangan teknologi yang ada.

42
Market ( Pasar )
Hasil dari beragai aktivitas yang kemudian menghasilkan produk berupa barang maupun jasa
perlu untuk mendapat pasar sebagai wadah mendistribusikan produk yang dihasilkan Apalah
artinya pr oduk jika tidak ada pasarnya. Secara umum kegiatan-kegiatan dalam fungsi
manajemen adalah sebagai berikut :

Fungsi Perencanaan ( Planning )


Menetapkan tujuan dan target organisasi
Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan
Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target organisasi.

Fungsi Pengorganisasian ( Organizing )


Mengalikasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenagan dan tanggung
jawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja.
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

Fungsi Pengarahan ( Actuating )


Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pemberian motivasi kepada
bawahan/anggota agar dapat bekerjasama secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

Fungsi Pengawasan ( Controlling )


Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
 Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target organisasi.

BAB 11 BISNIS GLOBAL

Mengapa perusahaan berkecimpung dalam bisnis global ?

Pertanyaan yang sederhana ini mengandung makna yang dalam tentang motif/ alasan setiap
perusahaan mau terjun dalam persaingan bisnis global yang cenderung lebih ketat dan tajam.
Ada beberapa alasan yang mendasarinya yaitu :

43
1) Menarik Permintaan Asing
Konsekwensi dari persaingan antar perusahaan yang semakin ketat yang terjadi di dalam
negeri membawa beberapa akibat, diantaranya adalah perusahaan tidak dapat meningkatkan
pangsa pasarnya. Hal ini terjadi karena banyaknya perusahaan yang bersaing dalam suatu
industri tertentu. Sehingga pangsa pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan relatif
kecil dan sulit bertambah. Selain itu, kesulitan meningkatnya pangsa pasar disebabkan pula
karena adanya penurunan tingkat permintaan konsumen. Hal ini sangat logis karena
permintaan konsumen akan sangat cepat berubah seiring dengan perubahan preferensi
konsumen itu sendiri. Dari kondisi tersebut maka beberapa perusahaan mencoba untuk
menarik permintaan dari pasar yang dianggap masih cukup potensial, salah satu diantaranya
adalah pasar luar negeri. Contoh : Perusahaan IBM, Pepsi, Honda, Mc.Donald's berhasil
memasuki pasar asing untuk menarik sumber permintaan baru.

2) Kapitalisasi dalam Teknologi


Banyak perusahaan besar dan modern mendirikan bisnis baru di negara lain yang kurang
maju, yang relatif berteknologi rendah. Sebagai contoh : General Motors mencoba
berkapitalisasi pada keunggulan teknologi dengan membangun pabriknya di negara kurang
maju di seluruh Asia.

3) Penggunaan sumber-sumber murah


Biaya tenaga kerja dan harga tanah di setiap negara harganya bervariasi. Dan kedua
komponen tersebut merupakan unsur biaya yang relatif mempuyai proporsi cukup besar
dalam investasi. Perusahaan - perusahaan sering mencoba untuk membangun fasilitas
produksinya dimana harga tanah dan biaya tenaga kerjanya relatif lebih murah. Negara-
negara sedang berkembang memiliki harga tanah dan tingkat upah tenaga kerjanya yang
relatif lebih murah dibandingkan negara negara maju. Contoh : Dell Computer memproduksi
disk drive dan monitor di beberapa negara Asia karena murahnya biaya tenaga kerja.
Demikian pula denga Motorolla yang membangun pabriknya di Singapura dan Taiwan.

4) Berdiversifikasi Internasional
Adakalanya perusahaan menggunakan seluruh assetnya untuk memaksimalkan keuntungan
dari hasil penjualan produk tertentu yang dihasilkannya di suatu negara. Sebagai akibat dari
persaingan yang semakin ketat maka sangat terbuka kemungkinan laba yang diperoleh tidak
stabil. Dalam kondisi seperti itu perusahaan akan mengalami kesulitan karena hanya
menggantungkan pada permintaan satu jenis produk di pasar tertentu saja. Oleh karenanya
salah satu upaya untuk mengurangi resiko tersebut, perusahaan dapat melakukan diversifikasi
pasar dengan melakukan penjualan ke pasar luar negeri. Dengan demikian diharapkan jika
penjualan dari suatu pasar mengalami kemunduran maka masih dapat di back up oleh pasar
yang lainnya.

44
BAB 12 FUNGSI PRODUKSI

Pengertian

Produksi adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang
atau jasa dengan menggunakan factorfaktor produksi yang tersedia.

Proses Produksi adalah cara, metode atau teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang / jasa dengan menggunakan factor-faktor produksi yang ada.

Proses produksi dapat digolongkan menjadi :


1. Proses Ekstraktif
Yaitu suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Misalnya :
penambangan batubara, emas dan pengeboran minyak

2. Proses Analitik
Yaitu suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir
menyerupai bentuk / jenis aslinya. Misalnya penyulingan minyak

3. Proses Sintetik
Yaitu suatu proses pengkombinasian beberapa bahan kedalam suatu bentuk produk. Misalnya
: perakitan mobil, televisi, dan obat.

4. Proses Pabrikasi
Yaitu proses yang mengubah sesuatu bahan menjadi beberapa bentuk. Misalnya : pembuatan
pakaian, mebel dan lain-lain.

Sifat-sifat proses produksi :


1. Continous Process ( Proses terus menerus )
Yaitu proses produksi yang memiliki pola /urutan yang pasti dan tetap tidak berubah-ubah ).
Pola/urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan ini akan selalu sama antara pelaksanaan
produksi waktu yang lalu, sekarang dan waktu yang akan datang. Biasanya perusahaan yang
melakukan proses ini akan memproduksi produk standar dimana variasinya relatif kecil.

2. Intermitent Process ( Proses Terputus-putus )


Yaitu proses produksi yang memiliki pola / urutan yang tidak tetap ( sering berubah-ubah ).
Pola / urutan pelaksanaan produksi dari waktu ke waktu dapat berubah-ubah. Dalam hal
ini tidak ada produk standar.

Pengendalian Produksi :
Setelah proses produksi berjalan, kadangkala terjadi penyimpangan atau hal-hal yang kurang
sesuai dengan maksud perencanaan produksi. Maka untuk mengatasi hal-hal tersebut hams

45
dilaksanakan pengendalian produksi atau pengawasan produksi. Tahap-tahap didalam
pengendalian produksi adalah sebagai berikut :

1. Planning
Yaitu untuk menentukan produk apa dan berapa banyak akan diproduksikan dan disini juga
direncanakan seluruh kegiatan produksi mulai saat masuknya bahan mentah sampai produk
selesai dibuat.

2. Routing
Yaitu pedoman pelaksanaan proses produksi, yaitu uniturutan penyelesaian pekerjaan dari
mulai bahan mentah sampai produk selesai.

3. Schedulling
Yaitu penentuan kapan suatu pekerjaan hams dimulai dan kapan hams seslesai.
4. Dispatching
Yaitu merupakan perintah untuk mulai bekerja kepada para karyawan.

5. Follow Up
Merupakan tindak lanjut dalam urutan proses produksi untuk menjaga agar Routing.
Scheduling dan dispatching sesuai dengan rencana untuk menghindari kegagalan proses
produksi.

BAB 13 FUNGSI PEMASARAN

PENGERTIAN

Pemasaran adalah :
Suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa dengan tujuan
untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Sementara menurut Kotler 86 Amstrong (2008)
menyebutkan bahwa pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan
nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan
untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Beberapa Perkembangan Konsep Pemasaran :

1. Konsep Produksi ( Production Concept )


Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia, selaras
dengan kemampuannya. Oleh karenanya manajemen harus berupaya untuk meningkatkan
efisiensi produksi dan distribusi. Perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi pada
mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi masal.

2. Konsep Produk ( Product Concept )


Konsep ini mengandung pemahaman bahwa, konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan kualitas serta keistimewaan yang menonjol. Oleh karenanya, perusahaan hams

46
berupaya untuk memperbaiki produk secara terns menerus. Perusahaan yang berfokus pada
konsep ini akan be rupay a membua t pr oduk y ang superior dan meningkatkannya sepanjang
waktu.

3. Konsep Penjualan ( Selling Concept )


Konsep ini mengandung pengertian bahwa, konsumen tidak akan membeli cukup banyak
produk, kecuali jika produsen mengupayakan promosi dan penjualan yang agresif. Konsep
penjualan dipraktekan paling agresif pada barang-barang yang tidak dicari, barangbarang
yang biasanya tidak dipikirkan oleh pembeli untuk dibeli, seperti asuransi, ensklopedia dan
lainnya.

4. Konsep Pemasaran ( Marketing Concept )


Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan
perusahaan terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta pemberian
kepuasan yang diinginkan secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh para pesaingnya.

5. Konsep Pemasaran Holistik


Konsep pemasaran hol istic didasarkan pada pengembangan, perancangan, dan implementasi
program pemasaran, proses pemasaran, dan kegiatan pemasaran yang mengakui keluasan dan
interdepedensi mereka. Empat komponen dari pemasaran holistic meliputi pemasaran
hubungan , pemasaran terpadu, pemasaran internal, dan pemasaran yang bertanggung jawab
social.

n. BAB 14 FUNGSI KEUANGAN

FUNGSI PENGELOLAAN KEUANGAN

Ada 3 ( tiga ) fungsi utama pengelolaan keuangan, yaitu :


1. Keputusan Investasi ( Investment Decisions )
Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan. Penanaman modal dapat dilakukan
pada aktiva riil ataupun aktivaS finansiil. Aktiva riil adalah aktiva yang bersifat fisik
seperti gedung, tanah, persediaan barang, mesin, dsb. Sedangkan aktiva finansiil merupakan
aktiva yang tidak bersifat fisik, biasanya berupa surat-surat berharga seperti saham dan
obligasi. Keputusan investasi berhubungan dengan masalah bagaimana manajer keuangan
harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan
keuntungan dimasa yang akan dating. Keputusan investasi ini akan berpengaruh secara
langsung terhadap tingkat pengembalian atas investasi tersebut ( Return On Investment )
dan aliran kas perusahaan untuk waktu yang akan datang. Keputusan investasi yang
dilakukan oleh manajer keuangan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
 Menetapkan jumlah asset total ( total assets ) yang diperlukan perusahaan.
 Menetapkan komposisi dari asset-aset tersebut, berapa aktiva lancar dan berapa aktiva
tetap.
 Mengurangi / menghilangkan asset-aset yang dinilai sudah tidak ekonomis.

47
2. Keputusan Pendanaan (Financing Decisions )
Keputusan pendanaan akan menekankan pada sumber-sumber dana yang berada di sisi
passiva dari neraca. Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal, antara lain :
 Menetapkan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi.
 Menetapkan perimbangan pembelanjaan yang terbaik (struktur modal optimum ). Struktur
modal adalah perimbangan hutang jangka panjang dan modal sendiri
dengan biaya modal rata-rata minimal.

3. Keputusan Pengelolaan Aktiva ( Assets Management Decision )


Apabila asset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat, maka asset- asset tersebut
memerlukan pengelolaan secara efisien.

TUJUAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau pemilik.
Kemakmuran para pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga
saham, yang merupakan pencerminan dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan dan
kebijakan deviden Kadang-kadang memaksimumkan laba dicanangkan sebagai tujuan
perusahaan, akan tetapi hal itu tidak dapat mencapai sasaran memaksimalkan kemakmuran
para pemegang saham. Yang lebih penting bukanlah laba melainkan laba per lembar saham
(earning pershare ).

BAB 15 FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA

FUNGSI OPERASIONAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Perencanaan SDM dilakukan dengan maksud untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga
kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan
perusahaan, Fungsi ini meliputi Analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada
orientasi pekerjaan.

2. RECRUITMENT ( PENARIKAN TENAGA KERJA )


Rekruitment dapat didefinisikan sebagai proses menarik prangorang/pelamar yang
mempunyai minat dan kualifikasi yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu.
Dalam melakukan recruitment ada 2 alternatif sumber recruitment, yakni sumber
internal dan eksternal. Sumber internal maksudnya adalah recruitment yang dilakukan
dengan memanfaatkan pegawai yang ada saat ini untuk mengisi kekosongan suatu jabatan
tertentu. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan promosi maupun transfer pegawai.
Beberapa kebaikan penarikan pegawai dari sumber internal adalah :
1. Memberikan motivasi dan promosi bagi karyawan
2. Meningkatkan moral karyawan
3. Mempertinggi loyalitas karyawan

48
4. Mengembangkan pribadi karyawan
Sementara sumber eksternal merupakan proses recruitment yang menggunakan ketersediaan
pegawai di luar organisasi. Metode yang biasanya digunakan adalah : iklan, agen tenaga
kerja, lembaga pendidikan, referensi pegawai lama, lamaran"tak diminta". Kriteria
keberhasilan proses rekrutmen :
 Jumlah pelamar
 Jumlah panggilan/penawaran
 Jumlah yang diterima
 Jumlah penempatan yang berhasil

3. SELEKSI
Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok pelamar yang
paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk jabatan/posisi tertentu. Menurut Cascio
(dalam Marwansyah, 1999 ) tujuan dari program seleksi adalah untuk mengidentifikasikan
para pelamar yang memiliki skor tinggi pada aspek yang diukur, yang bertujuan untuk
menilai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik lain yang penting untuk
menjalankan suatu pekerjaan dengan baik. Dalam proses seleksi ada dua system yang dapat
digunakan, yaitu system gugur dan system kompensasi. Sistem gugur maksudnya adalah
seorang peserta mengikuti tahap seleksi satu demi satu secara berjenjang. Jika tidak lulus
pada satu tahap, maka peserta dinyatakan gugur. Sementara system kompensasi, peserta
mengikuti seluruh tahap seleksi atau seluruh tes yang diberikan. Kelulusan peserta ditentukan
dengan mengevaluasi hasil akhir dari seluruh tahap tes tersebut.

4.PENEMPATAN
Adalah penugasan atau penugasan kembali seorang pekerja pada suatu pekerjaan atau jabatan
barn.

5.ORIENTASI
Adalah pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi atau lingkungan kerja dimana seorang
pegawai akan memulai melaksanakan pekerjaanya.

BAB 16 STRATEGI BERSAING BISNIS


JENIS STRATEGI BERSAING BISNIS

Banyak jenis-jenis strategi yang dapat dijadikan alternatif untuk diterapkan dalam suatu
organisasi, namun secara umum strategi-strategi tersebut dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis strategi umum. Fred R. David mengelompokan strategi generik menjadi
beberapa jenis, diantaranya adalah :

1. STRATEGI 11VTEGRASI ( INTEGRATION STRATEGY )

49
Strategi integrasi merupakan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kendali terhadap
pihak lain baik yang dilakukan secara vertikal maupun horisontal. Secara vertikal integrasi
dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

a. Strategi integrasi ke depan ( Forward integration )


Strategi integrasi ke depan merupakan upaya untuk memiliki atau meningkatkan kendali atas
distributor atau pengecer. Sebagai contoh dewasa ini banyak perusahaan manufaktur
( pengolahan ) yang menjalankan strategi integrasi ke depan dengan cara mendirikan
situs Web untuk menjual produk-produk mereka secara langsung kepada konsumennya. Hal
ini disebabkan potensi keuntungan yang cukup besar yang selama ini diperoleh oleh para
distributor maupun pengecernya. Walaupun demikian strategi ini biasanya akan mendapatkan
reaksi dari para distributor maupun pengecernya. Cara yang paling mudah untuk menerapkan
strategi integrasi ke depan adalah melalui franchising ( waralaba ).

b. Strategi integrasi ke belakang ( Backward integration )


Adalah strategi untuk mencoba memiliki atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan
pemasok. Strategi ini sangat tepat jika digunakan ketika perusahaan pemasok saat ini tidak
dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sementara
strategi Integrasi Horisontal merupakan strategi untuk mencoba memiliki atau meningkatkan
kendali perusahaan pesaing. Integrasi horisontal menjadi strategi pertumbuhan yang paling
disukai dalam banyak industri.

2. STRATEGI INTENSIF
Strategi intensif dapat diimplementasikan dalam beberapa bentuk strategi, yaitu :

a. Strategi Penetrasi Pasar ( Market Penetration Strategy )


Strategi ini berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah
ada dipasar melalui usaha pemasaran yang semakin gencar / intensif. Strategi ini dapat
dilakukan melalui upaya :
a. menambah pramuniaga
b. menambah belanja iklan
c. melakukan promosi penjualan ekstensif
d. melakukan upaya publisitas
Contohnya, Canon Inc. dari Jepang mengalahkan pesaingnya Xerox dengan penetrasi pasar
yang efektif. Canon membentuk tenaga penjualan langsung dan operasi pelayanan pelanggan
yang sangat baik, juga memelihara hubungan baik dengan para dealer-nya. Strategi ini akan
efektif jika perusahaan mengalami kondisi :
 Ketika pasar saat ini tidak jenuh dengan produk atau jasa tertentu
 Ketika angka penggunaan oleh para pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan

50
 Ketika pangsa pasar para pesaing utama sedang merosot sedangkan total penjualan industri
sedang meningkat.

b. Strategi Pengembangan Pasar ( Market Development Strategy )


Pengembangan pasar dimaksudkan sebagai upaya memperkenalkan produk atau jasa yang
ada ke wilayah geografis bare. Munculnya isu perdagangan bebas serta pembentukan zona-
zona perdagangan bebas telah membuka peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan
pasarnya ke pasar internasional. Hal ini akan semakin terdorong jika
perusahaan sudah semakin sulit mempertahankan keunggulan kompeti ti f -nya j ika hanya
mengandalkan pasar domestik.
Beberapa kondisi yang dapat dijadikan patokan kapan strategi ini dapat diandalkan, adalah :
 Ketika ada saluran-saluran distribusi barn yang dapat diandalkan, murah dan berkualitas
 Ketika ada pasar baru yang belum dimanfaatkan dan belum Jenuh
 Ketika perusahaan memiliki modal maupun SDM yang diperlukan untuk mengelola
operasi yang semakin besar
 Ketika perusahaan memiliki kapasitas produksi yang berlebihan

c. Strategi Pengembangan Produk ( Product Development Strategy )


Merupakan strategi yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau
memodofikasi produk atau jasa yang sudah ada. Pengembangan produk biasanya
memerlukan biaya yang besar untuk penelitian dan pengembangan.
Beberapa kondisi yang dapat dijadikan pedoman untuk menerapkan strategi ini adalah :
 Ketika perusahaan memiliki produk sukses yang mencapai tahap kematangan dalam daur
hidup produknya
 Ketika perusahaan bersaing dalam industri dimana perkembangan teknologi terjadi sangat
cepat.
 Ketika perusahaan mempunyai kemampuan penelitian dan pengembangan yang cukup
kuat.
 Ketika para pesaing utama menawarkan produk dengan mutu lebih baik dan harga yang
sebanding.

3. STRATEGI DIVERSIFIKASI
Strategi diversifikasi dapat diimplementaasikan dalam beberapa bentuk strategi, yaitu :

1. Strategi Diversifikasi Konsentrik


Strategi ini berupaya dengan cara menambah produk /
jasa baru namun masih terkait dengan bisnis utamanya (
core business ).

2. Strategi Diversifikasi Horisontal


Merupakan strategi yang menambah produk atau jasa bare yang tidak terkait untuk pelanggan
yang sudah ada.
3. Strategi Diversifikasi Konglomerat

51
Merupakan strategi yang dilakukan dengan menambah produk atau jasa barn yang tidak
terkait untuk pelanggan yang berbeda.

4. STRATEGI DEFENSIF
Selain strategi yang bersifat ofensif, perusahaan dapat pula melakukan strategi yang sifatnya
defensif yang antara lain dapat dilakukan melalui cara :

1. Rasionalisasi Biaya
Rasionalisasi biaya terjadi ketika suatu perusahaan melakukan restrukturisasi melalui
penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang
menurun. Rasionalisasi biaya dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
 penjualan aset untuk menambah uang tunai yang diperlukan
 mengurangi lini produk,
 menutup bisnis marginal,
 menutup pabrik yang ketinggalan jaman,
 melakukan otomatisasi mesin,
 mengurangi jumlah karyawan dan
 melakukan sistem pengendalian biaya.

2. Divestasi
Merupakan strategi yang dilakukan dengan menjual suatu divisi atau bagian dari perusahaan.
Divestasi sering dilakukan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan
untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut.

3. Likuidasi
Merupakan strategi yang melakukan penjualan terhadap semua aset perusahaan secara
bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Strategi ini dilakukan untuk menghindari
dari kerugian yang semakin besar.

52
BAB III PEMBAHASAN
A. Kekurangan dan Kelebihan Buku Utama
a. Kelebihan Buku Utama
 Di buku utama dibahas dengan cukup jelas mengenai pengelolaan sumber daya
manusia
 Pada buku utama dijelaskan mengenai SDM era globalisasi dan perkembangannya
 Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kepemimpinan untuk memotivasi manusia
menjadi seorang pebisnis yang baik.
 Disertakan soal latihan untuk evaluasi pembelajaran pada bab tersebut.
b. Kekurangan Buku Utama
 Kekurangan buku utama yaitu ada beberapa bagian sub bab yang tidak rinci
penjelasannya serta tidak menyertakan contoh nyata agar pembaca mudah paham
dengan situasi yang ada pada bab tersebut
 Terdapat beberapa kalimat rumpang sehingga para pembaca sulit memahami makana
katanya

B. Kekuarangan dan Kelebihan Buku Pembanding


Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding 1
a. Kelebihan Buku Pembanding 1
 Kelebihan dari buku Hadion Wijoyo yang berjudul pengantar bisnis covernya sangat
sederhana, tetapi warna dan gambar pada tampilan depan (cover) menurut saya sangat
menarik, sehingga saya tertarik untuk membacanya.
 Menurut saya, buku ini sudah bagus, tidak terlalu banyak font, tidak banyak hiasan,
dan tata tulis yang rapi.
 Dalam buku tersebut terdapat 9 bab dan dijelaskan dengan rinci serta mencantumkan
pengertian-pengertian menurut para ahli dan kemudian dijelaskan kembali oleh
penulis.
 Menurut saya buku ini menggunakan tata bahasa yang sopan dan umum, sehingga
akan memudahkan kita dalam membaca dan memahami
b. Kekurangan Buku Pembanding 1
 Kekurangannya dari buku ini menurut saya terlalu padat, sehingga agak terlalu
menyulitkan saya dalam membaca.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding 2

53
a. Kelebihan Buku Pembanding 2
 Buku ini memberikan ringkasan konsep dan teori utama terkait bisnis, seperti definisi
bisnis, tiga fungsi utamanya, dan tantangan yang dihadapi bisnis dalam hal tanggung
jawab sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.
 Buku ini juga membahas peran usaha kecil dalam perekonomian, karakteristiknya,
dan tantangan yang dihadapi. Laporan ini menyoroti pentingnya usaha kecil dalam
memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan menciptakan lapangan kerja,
namun juga menyebutkan kesulitan yang mereka hadapi dalam hal keterbatasan
sumber daya, lemahnya manajemen, dan kurangnya akses terhadap pendanaan dan
pasar.
 Kelebihan buku ini mencakup cakupan komprehensif berbagai aspek bisnis, termasuk
usaha kecil, tanggung jawab sosial, dan masalah lingkungan. Ini memberikan
pengenalan yang baik tentang konsep dan teori utama yang berkaitan dengan bisnis
dan cocok untuk pemula.
b. Kekurangan Buku Pembanding 2
 Laporan ini kurang mendalam di beberapa bidang dan tidak memberikan informasi
rinci mengenai topik tertentu.
 Panduan ini juga tidak memberikan panduan praktis tentang cara memulai dan
menjalankan bisnis, yang mungkin menjadi batasan bagi pembaca yang mencari
nasihat lebih praktis.
 Secara keseluruhan, buku ini merupakan pengenalan yang baik mengenai bidang
bisnis, namun pembaca mungkin perlu melengkapinya dengan sumber daya tambahan
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tertentu.
 Buku ini juga tidak memiliki daftar pustaka

54
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok dengan menawarkan
barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan (laba). Arti bisnis juga bisa didefinisikan
sebagai menyediakan barang dan jasa guna untuk kelancaran sistem perekonomian. Definisi
tersebut tertulis dalam buku Pengantar Bisnis oleh Hadion Wijoyo, dkk.
Dalam arti luas, pengertian bisnis adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktivitas
dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya, pengertian bisnis memuat 4 aspek yakni, menghasilkan barang dan jasa,
mendapatkan laba, suatu kegiatan usaha dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sehari-
hari.
B. Saran
kedua buku tersebut baik untuk dibaca dan dipelajari karna bukunya bagus dan juga dapat
dipelajari secara otodidak tanpa harus ada yang mengajari. Serta buku bagus untuk
menambah wawasan kita.

55
DAFTAR PUSTAKA

Budiarta, Kustoro.2011. Pengantar Bisnis. Medan: UNIMED


Wijoyo, Hadion.,dkk.2021. Pengantar Bisnis. Sumatra Barat: CV INSAN
CENDEKIA MANDIRI
Harjadi, Dikdik.,dkk.2015. Pengantar Bisnis. Kuningan: UNIKU Press

56
57

Anda mungkin juga menyukai