Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK REVIEW

DOSEN PENGAMPU : DANNY AJAR BASKORO SE.,S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11:

VIRLY AMALIYA PUTRI SIMBOLON 7213343002


RICKE TRIYANI PURBA 7213343017
INTAN RIANG BULLOLO 7213143013

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL, 2033

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan perlindungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu Tugas dari mata kuliah KOMUNIKASI

DAN NEGOSIASI BISNIS, dengan baik dan tepat pada waktunya. Tujuan penulisan
Critical BookRiview ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah komunikasi dan negosiasi bisnis. Selain itu dapat menambah wawasan
dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada bapak DANNY AJAR BASKORO SE.,S.Pd.,M.Pd. Yang telah
memberikan tugas ini, bahkan memberikan saran sehingga Critical Book Riview ini dapat
diselesaikan.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Critical Book Riview ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi sistematika penulisan maupun penguasaan dan
pemaparan materinya untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapan
baik dari ibu dosen maupun pihak yang membacanya. Walaupun demikian semoga Critical
Book Riview ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Medan, Mei 2023

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
a. LATAR BELAKANG................................................................................................................4
b. TUJUAN PENELITIAN............................................................................................................4
c. MANFAAT................................................................................................................................5
d. IDENTITAS BUKU..................................................................................................................5
BAB ll...................................................................................................................................................6
RINGKASAN BUKU...........................................................................................................................6
a. Ringkasan Buku Utama.............................................................................................................6
b. Ringkasan Buku Pembanding..............................................................................................15
BAB III................................................................................................................................................21
PEMBAHASAN.................................................................................................................................21
a. Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama.................................................................................21
b. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding........................................................................23
BAB IV...............................................................................................................................................25
PENUTUP...........................................................................................................................................25
a. Kesimpulan..............................................................................................................................25
b. Saran........................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................27

3
BAB 1

PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG
Komunikasi bisnis dan negosiasi merupakan dua aspek penting dalam dunia bisnis.
Komunikasi bisnis adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi antara dua
atau lebih pihak yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Tujuan utama dari komunikasi
bisnis adalah untuk memfasilitasi transaksi bisnis yang efektif dan efisien, serta
membangun hubungan yang baik antara para pihak yang terlibat. Negosiasi, di sisi
lain, adalah proses yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak untuk mencapai
kesepakatan dalam hal tertentu. Negosiasi dapat berlangsung dalam berbagai situasi
bisnis, seperti dalam pengadaan barang atau jasa, pembelian atau penjualan properti,
atau dalam upaya menyelesaikan konflik bisnis. Latar belakang dari komunikasi
bisnis dan negosiasi berkaitan dengan kebutuhan akan hubungan yang baik antara
para pihak dalam aktivitas bisnis. Dalam dunia bisnis, kerjasama dan kepercayaan
antara para pihak sangat penting untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. Oleh
karena itu, komunikasi bisnis dan negosiasi menjadi penting untuk memfasilitasi
interaksi antara para pihak dalam upaya mencapai tujuan bersama. Selain itu,
globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang juga memperkuat kebutuhan
akan komunikasi bisnis dan negosiasi yang efektif. Dalam lingkungan bisnis yang
semakin kompleks dan beragam, kemampuan untuk berkomunikasi dan bernegosiasi
dengan baik menjadi kunci sukses dalam mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

b. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
- Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Manajemen sumber daya manusia
bermuatan Softkill.
- Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai materi Manajemen
sumber daya manusia
- Agar dapat menentukan kelebihan dan kelemahan dari buku utama dan
pembanding
- Metodologi Penulisan

4
- Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulis yang dilaksanakan,
maka penulis menggunakan metode kepustakaan, yakni :
a. Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis
untuk membuat makalah ini.
b. Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs – situs internet.

c. MANFAAT
a. Menambah wawasan tentang manajemen sumber daya manusia
b. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen sumber daya manusia
c. Dapat melatih kemampuan kita untuk melihat, menganalisis, menyelesaikan
masalah, mengambil keputusan manajemen sumber daya manusia yang benar.

d. IDENTITAS BUKU
Buku utama :
Judul : Komunikasi dan negosiasi bisnis berbasis Hots
Penulis : Lenti susanna saraguh, S. Pd., M.Si, Choms Ganda Tua Sibarani,
S.E,S.Pd.,M.Si,Aku.,CA., Dr. Jufru Darma, S.E, M.Si,Aku.,CA.
Tahun terbit : 2022
Penerbit : CV. Merdeka Kreasu Group
Kota terbit : Medan
Halaman : 258 halaman
ISBN : 978-623-5408-13-2
Buku pembanding:
Judul : Komunikasi bisnis dan negosiasi
Penulis : Hery Winoto Tu
Tahun terbit : 2019
Penerbit : Widina Bhakti Persada Bandung
Kota terbit : bandung
Halaman : 110 halaman
ISBN : 978-623-6092-76-7

5
BAB ll

RINGKASAN BUKU

a. Ringkasan Buku Utama

BAB 1 DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS

 Ruang lingkup komunikasi bisnis


Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa
yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu itu memaksa manusia untuk
berkomunikasi titik komunikasi dengan baik akan memberi pengaruh langsung
terhadap struktur keseimbangan seseorang dalam masyarakat, Apakah ia seorang
dokter, dosen, manajer, pedagang pemuka agama, pramuniaga, dan lain sebagainya.
Keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai suatu yang diinginkan
termasuk karir banyak ditentukan oleh kemampuan dalam berkomunikasi.
 Bentuk dasar komunikasi
Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya, percakapan melalui
telepon, mendengarkan radio, tetap muka langsung, menulis memo, membaca surat
kabar, dan lain sebagainya. Bentuk dasar komunikasi ada dua yakni komunikasi non
verbal dan komunikasi verbal.
 Bentuk komunikasi efektif
Dalam bisnis, komunikasi dilakukan oleh penjual, teknisi, operator telepon, atau
dengan surat-surat resmi. Keterampilan pimpinan dan pegawai untuk berkomunikasi
dalam berbagai bentuk akan menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuan bisnis komunikasi yang buruk dalam perusahaan bisa merusak hubungan
perusahaan dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal rusaknya
hubungan dengan berbagai pihak akan merugikan perusahaan titik misalnya, para
pegawai sering melakukan kesalahan pemasok tidak bersedia memberi keringanan
biaya, pelanggan enggan melakukan pembelian ulang, kreditur tidak bersedia
meningkatkan plafon kredit, dan lain sebagainya.

6
BAB 2 KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS

 Hambatan dalam komunikasi dan cara mengatasinya


Suryana 2021 ayat 11 mengemukakan bahwa dalam berkomunikasi terdapat
hambatan-hambatan yang akan mengganggu proses terkirimnya pesan dari
komunikator ke komunikan, di antara hambatan komunikasi adalah
1. Hambatan teknis
Jenis penghalang ini muncul karena lingkungan mempengaruhi kelancaran
pengiriman dan penerimaan pesan titik Dalam era digital saat ini media yang
digunakan dalam berkomunikasi berkembang secara pesat dan alat-alat yang
digunakan Serba canggih.
2. Hambatan semantik
Hambatan semantik berkaitan dengan penggunaan bahasa dan pemaknaan kata
yang berbeda titik hambatan ini bisa terjadi pada komunikator maupun
komunikan yang memiliki latar belakang bahasa, budaya dan geografis yang
berbeda.
3. Hambatan manusiawi
Hambatan manusia berkaitan dengan masalah yang ditimbulkan dalam diri
komunikator maupun komunikan
 Fungsi komunikasi
Beberapa ahli komunikasi memiliki cara yang berbeda untuk mengekspresikan fungsi
komunikasi titik namun, penting untuk dipahami bahwa orang yang berkomunikasi
dengan jelas menyatakan dan mendukung identitas dirinya dan membangun hubungan
sosial dengan orang-orang di sekitarnya.
 Saluran komunikasi bisnis
Setiap orang yang terhubung dalam satu bisnis pasti akan saling melakukan
komunikasi titik komunitas yang terjadi di antara orang-orang dalam satu bisnis
disebut komunikasi internal. Selain komunikasi internal pelaku bisnis juga perlu
melakukan komunikasi dengan pihak luar, seperti pemasok, pelanggan, kreditur, dan
lain sebagainya yang disebut komunikasi eksternal.
 Etika dalam berkomunikasi
Etika dimaknai sebagai seperangkat nilai-nilai, moral dan pandangan hidup. Etika
merupakan sesuatu yang jelas dan tidak dapat diungkapkan dalam kata-kata titik etika
merupakan tentang keyakinan salah benar yang menuntun seseorang dalam berpikir

7
dan bertindak, sesuatu yang tidak memiliki secara umum tetapi sesuatu yang harus
dilakukan titik dapat disimpulkan bahwa etika menyangkut keyakinan pada sesuatu
yang benar dan salah serta mempengaruhi nilai hidup seseorang.

BAB 3 KOMUNIKASI ANTAR BUSAYA

 Budaya dan perbedaan komunikasi antar budaya


Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup
titik dalam lingkungan sosialnya manusia akan menciptakan aturan-aturan, kebiasaan-
kebiasaan yang menjadi karakter utama dan merupakan kesepakatan bersama dalam
kelompok sosial tersebut. Norma, moral dan kebiasaan tersebut akhirnya akan
menjadi kebiasaan secara turun temurun dan menjadi budaya bagi kelompok
masyarakat tersebut perbedaan geografis, jarak antar wilayah dan latar belakang
mengakibatkan terjadinya perbedaan pada kebiasaan, budaya dan bahasa pada
masyarakatnya.
 Penerapan teori komunikasi antar budaya
Dalam memahami komunikasi antar budaya dapat dilakukan dengan menggunakan
tiga pendekatan yaitu pendekatan ilmu sosial, pendekatan interpretif dan pendekatan
kritis kajian teori mengenai komunikasi antar budaya dapat dibagi menjadi dua model
yaitu:
1) Model komunikasi samovar dan Potter
Menurut model ini Setiap individu pasti akan berbaur dengan individu lainnya.
Ketika individu a berbaur dengan individu B yang berasal dari budaya yang
berbeda, maka sesungguhnya individu a tidak dapat menghilangkan budaya
yang dimilikinya begitu saja walaupun sudah berbaur dengan budaya B dan
menjadi satu kesatuan budaya yang baru.
2) Model komunikasi Gudykunts dan Kim
Model ini merupakan modal komunikasi antar budaya yang melihat bahwa
masing-masing individu berasal dari budaya yang berbeda atau komunikasi
dengan orang-orang asing menurut model ini bentuk penyandian dalam
pengiriman pesan pada komunikasi antar budaya dipengaruhi oleh: faktor
budaya faktor sosial budaya faktor opsi kebudayaan dan faktor lingkungan.

8
 Simbol dan bahasa dalam komunikasi lintas budaya
Budaya memberi peran penting pada seseorang ketika melakukan komunikasi
terdapat tiga teori membahas tentang komunikasi antar budaya yaitu : 1. teori
kecemasan dan ketidakpastian 2. Teori negosiasi wajah 3. Teori kode bicara.
 Etnosentrisme dalam komunikasi lintas budaya
Etnosentrisme secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu berasal dari kata
etnose yang berarti negara sedangkan kentris yang berarti pusat titik Isilah
etnosentrisme pertama kali digunakan oleh seorang sosiologi Polandia
LudwigGumplowicz pada tahun 1879.
 Budaya rendah dan budaya tinggi
Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan titik
keduanya fokus pada variasi langkah dan cara manusia berkomunikasi melintas
komunitas manusia atau kelompok sosial. Komunikasi antar budaya merupakan
interaksi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang
memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda titik pada konsepnya budaya tinggi
dan budaya rendah tidak mengacu pada fakta seseorang melainkan pada kebiasaan
ketika melakukan komunikasi titik jadi budaya itu mempengaruhi bagaimana cara
orang berkomunikasi.

BAB 4 TEKNOLOGU INFORMASI DAN KOMUNIKASI BISNIS

 Konsep teknologi dalam komunikasi


Kemajuan teknologi dalam komunikasi telah kan terciptanya kerjasama dengan
berbagai dari seluruh belahan dunia kapanpun, dan di manapun berada.
 Pengaruh teknologi dalam komunikasi bisnis
Kehadiran teknologi komunikasi memungkinkan banyak orang untuk dapat saling
terhubung melalui media sosial titik tentu saja hal ini serupa dengan slogan dunia
berada dalam genggaman Anda di mana hal ini merupakan pengaruh media baru
dalam komunikasi. Secara umum beberapa manfaat dari teknologi khususnya dalam
komunikasi adalah mempermudah terciptanya komunikasi serta membuat komunikasi
menjadi lebih efektif dan efisien.
 Peran strategi teknologi informasi dan komunikasi
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa teknologi informasi telah banyak
digunakan oleh perusahaan untuk mendukung proses bisnis teknologi memegang

9
peranan penting dan menjadi bagian penting dalam setiap perencanaan bisnis karena
teknologi merupakan salah satu aktivitas yang sangat dibutuhkan dan meningkatkan
pelayanan bisnis.
 Dampak positif dan negatif TIK dalam komunikasi
Perkembangan teknologi dan informasi memberikan dampak positif yang sangat besar
bagi dunia bisnis, karena melalui kemajuan teknologi efektivitas produksi dapat
tercapai dan penjualan meningkat titik melalui teknologi antara individu dapat
terhubung tanpa dibatasi oleh waktu dan jarak.

BAB 5 KETERAMPILAN BERBICARA

 Konsep dasar berbicara


Pada saat berkomunikasi secara lisan haruslah dilakukan dengan jelas dan mudah
dimengerti orang lain agar menjadi kesamaan maksud dan tujuan.
 Prinsip-prinsip teknik berbicara
Berbicara adalah penyampaian informasi melalui kata-kata yang dilakukan secara
lisan. Berbicara adalah 1 upaya untuk mengungkapkan gagasan, perasaan, ide dengan
ucapan kata dan kalimat.
 Keterampilan berbicara di depan umum atau public speaking
Public speaking adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
menyampaikan atau mempresentasikan secara lisan suatu masalah atau topik di depan
khalayak. Public speaking yang baik menyampaikan informasi di depan umum
dengan jelas dan dapat diterima oleh audiensnya dengan naik.
 Tahapan dalam berbicara di depan umum atau public speaking
Tahapan yang dilakukan dalam memulai public speaking dapat dibagi menjadi tiga
kategori tahapan dimulai dengan persiapan, penyajian dan penutup.

BAB 6 KETERAMPILAN MENDENGAR

 Konsep mendengar yang baik


Dalam sistem komunikasi, proses mendengarkan merupakan aspek yang sangat
penting proses mendengarkan secara efektif, tidak hanya mempergunakan indera
pendengaran saja tetapi merupakan perpaduan antara pendengaran dan pikiran.
 Cara mendengar efektif

10
Mendengar dengan efektif dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 1. Cara
mendengar dengan sikap kurang perhatian pada isi pesan cara mendengar ini disebut
juga mendengarkan dengan sikap Masa bodoh yaitu proses mendengar di mana pihak
mendengar kurang mengaruh perhatian 2. mendengarkan dengan sikap sungguh-
sungguh.

BAB 7 KETERAMPILAN MENULIS DAN KORESPONDESI BISNIS

 Tahapan menulis
Perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis tampak pada fungsi dan karakteristik
yang dimiliki oleh keduanya. Namun demikian yang patut diperhatikan adalah
keduanya harus memiliki fungsi komunikasi titik berkaitan dengan tahap-tahap proses
penulis terdapat 5 tahap yaitu: pra menulis, pembuatan rak, merevisi, menyunting, dan
berbagi atau sharing. Proses penulis bersifat nonlinear, artinya merupakan putaran
berulang.
 Korespondensi bisnis
Korespondensi merupakan salah satu jenis komunikasi secara tertulis. Orang yang
berkomunikasi menggunakan surat disebut koresponden titik perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi begitu cepat pada saat ini dengan adanya telepon, telepon
genggam, televisi, radio, laptop komputer dan internet tetapi surat masih merupakan
sarana penghubung untuk berkomunikasi bagi seseorang kelompok, maupun
organisasi pemerintah dan bisnis.

BAB 8 KETERAMPILAN MENULIS PROPOSAL DAN LAPORAN BISNIS

 Proposal bisnis
Proposal adalah bentuk kegiatan desain yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.
Ninis juga berpendapat bahwa menurut proposal adalah langkah menggabungkan
berbagai rencana yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Proposal berarti konsep
pemikiran dalam bentuk tulisan tentang kegiatan proyek yang akan dilaksanakan.
 Struktur penulisan laporan formal
Laporan bisnis terdiri dari laporan lisan dan laporan tertulis. Setelah melaksanakan
tugas dari atasan, biasanya bawahan atau karyawan menyampaikan sebuah laporan
sebagai pertanggungjawaban pekerjaannya.
 Tata cara penulisan laporan
Tata cara penulisan laporan meliputi aturan tentang:

11
d. Bahan dan ukuran, bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, dan warna
sampul.
e. Pengetikan pada pengetikan disajikan: jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak
baris, batas tepi, pengisian ruang alinea baru, permulaan kalimat, bab dan sub
bab, rincian ke bawah, dan letak gambar tabel.

BAB 9 KOMUNIKASI KETENAGAKERJAAN

 Konsep
Perusahaan akan selalu berhati-hati dan serius dalam hal perekrutan karyawan. Akan
timbul masalah jika seorang HRD hanya merekrut karyawan secara acak tanpa
mengetahui karyawan tersebut memiliki syarat untuk posisi tersebut atau tidak akan
mendapat risiko sangat tinggi dan dapat menimbulkan kerugian berupa penolakan dan
berakhir pada terbuangnya banyak waktu untuk memperbaiki situasi dengan melatih
kembali karyawan tersebut.
 Surat lamaran
Ketika mencari suatu pekerjaan, hal yang dapat dipersiapkan saat melamar pekerjaan
adalah dokumen pendukung yang menerangkan tentang skill pelamar seperti resume
dan surat lamaran yang menyangkutkan di dalamnya Informasi pribadi titik dokumen
tersebut memuat tentang beberapa hal penting yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya ketika dikonfirmasi pada saat melakukan wawancara kerja.
 Strategi menyusun resume
Resume adalah suatu ringkasan yang terstruktur dan tertulis dari pendidikan, latar
belakang, serta kualifikasi seseorang tentang suatu pekerjaan titik resume sering
disebut daftar riwayat hidup atau kurikulum vitae titik resume merupakan bentuk
promosi yang dibuat oleh pencari kerja dalam upayanya menjual potensi diri pada saat
memasuki dunia kerja.

BAB 10 KETERAMPILAN WAWANCARA

 Wawancara kerja
Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu
perusahaan dalam menyaring jumlah pelamar yang ada titik berbagai aspek,
khususnya kepribadian yang ditampilkan baik secara verbal maupun nonverbal
bahkan pada saat pelamar memasuki ruang wawancara akan memperoleh perhatian
dari pewawancara.

12
 Tips dan trik wawancara kerja
Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan wawancara kerja adalah penampilan
diri secara keseluruhan atau grooming. Menurut Powers (2006 : 106) penampilan
seseorang dapat mencerminkan kepribadian dan penampilan yang menarik harus
diikuti dengan sikap tubuh yang benar titik oleh karena itu tidak sedikit orang yang
ikut dalam pelatihan pengembangan diri dapat membiasakan diri dalam bersikap dan
berpenampilan yang menarik Terutama ketika berada di depan umum.
 Tujuan dan wawancara kerja
Tujuan wawancara kerja secara umum yang biasa dilakukan pihak perusahaan untuk
mengetahui potensi atau kemampuan karyawan sesuai bidang atau posisi pekerjaan
sesuai yang diinginkan. Sebaiknya sebelum wawancara atau menjawab pertanyaan
pewawancara mengetahui terlebih dahulu serta mengenal lebih banyak posisi atau
bidang pekerjaan yang diinginkan dengan demikian akan memudahkan untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar.

BAB 11 KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL

 Komunikasi dalam kelompok kecil


Kelompok kecil adalah sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain
dalam sebuah pertemuan tatap muka titik dalam kelompok, masing-masing anggota
menerima beberapa kesan dan persepsi yang berbeda dari setiap anggota.
 Pembentukan kelompok
Terdapat tigakomponen di dalam kelompok yaitu aktivitas, interaksi, dan perasaan
titik komponen ini saling berhubungan dan menentukan Bagaimana sebuah kelompok
terbentuk dan berkembang.
 Keterampilan rapat
Rapat atau meeting adalah berkumpulnya sekurang-kurangnya dua atau lebih orang
untuk memutuskan suatu tujuan titik rapat dapat bervariasi ukurannya baik dari
jumlah peserta, tujuan maupun yang lain. Rapat yang terdiri dari sekelompok kecil
orang dalam organisasi secara teratur disebut rapat komisi.
 Jenis-jenis rapat

13
Terdapat beberapa jenis rapat dilihat dari sifat dan jumlah pesertanya. Berdasarkan
sifat rapat dibagi atas rapat formal dan nonformal sedangkan berdasarkan jumlah
peserta dapat dibagi atas rapat tiga sel dan Rapat raksasa.
 Menangani keluhan pelanggan
Proses dalam penanganan keluhan pelanggan merupakan hal yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan titik memahami ketidakpuasan pelanggan adalah tanggapan terhadap
perbedaan yang dirasakan atau konfirmasi antara harapan kinerja aktual yang
dirasakan dari produk sebelum dan sesudah digunakan.
 Customerservices dan callcenter
Call center adalah sebuah layanan informasi yang diberikan oleh perusahaan kepada
konsumen yang bertugas untuk memenuhi setiap keinginan tahuan konsumen
terhadap produk perusahaannya. Call center merupakan pusat layanan dari customer
service yang dapat digunakan oleh konsumen untuk mencari informasi tentang produk
dan juga sebagai sarana layanan keluhan pelanggan terhadap perusahaan.

BAB 12 NEGOSIASI BISNIS

 Ruang lingkup negosiasi


Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat
berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan titik
Menurut Kamus Oxford, Negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu
kesepakatan melalui diskusi formal.
 Kemampuan dasar negosiasi
Faktor yang paling berpengaruh dalam negosiasi adalah sebuah kesepakatan masing-
masing pihak yang terlibat bahwa semua Orang menang, filsafat ini menjadi dasar
setiap negosiasi.
 Iklim negosiasi
Keberhasilan negosiasi didukung oleh situasi dan kondisi lingkungan pada saat
jalannya negosiasi titik agar komunikasi dapat berjalan lancar saat negosiasi
dibutuhkan situasi yang baik, bersahabat dan saling menerima. Situasi dan iklim
negosiasi didukung dengan kesan pertama dan teknik yang dipakai para negosiator
saat diskusi berlangsung.
 Tujuan dan manfaat negosiasi

14
Negosiasi bertujuan untuk menemukan kesepakatan antara kedua belah pihak secara
adil dan dapat memenuhi harapan dan keinginan kedua belah pihak untuk
mendapatkan dan memecahkan masalah lain.

BAB 13 STRATEGI NEGOSIASI

 Gaya negosiasi
Dunia bisnis selalu erat kaitanya dengan Negosiasi negosiasi yang baik bukan hanya
soal menang dan kalah melainkan sebuah strategi untuk mencapai kesepakatan kedua
belah pihak.
 Manajemen negosiasi
Terdapat tiga posisi tawar untuk dapat meningkatkan posisi negosiasi dan
memberikan keuntungan dalam proses negosiasi: memiliki keunggulan daya saing,
keyakinan diri yang kuat, dan reativitas yang fleksibel.
 Strategi negosiasi
Memilih strategi yang tepat dalam melaksanakan negosiasi merupakan hal yang wajib
dilakukan untuk Hal ini bertujuan untuk mendapat hasil yang maksimal. Strategi
negosiasi harus dibentuk sebelum proses negosiasi dilakukan.

b. BUKU PEMBANDING

Bab 1 PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS DAN NEGOSIASI


A. PEMAHAMAN DASAR KOMUNIKASI
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi
Komunikasi mempunyai pengertian yang berbeda dari berbagai para ahli namun tetap
memiliki makna yang sama. Bagi Himstreet serta Baty pada karya ilmiahnya yang berjudul
Komunikasi Bisnis: prinsip dan metode (Communication) merupakan sesuatu cara alterasi
informasi dampingi orang lewat sesuatu sistem yang lazim, baik dengan karakter, watak-
watak ataupun sikap maupun peruntukan (Purwanto, 2011). Dua orang yang sedang
memperhatikan suatu hal yang sama bisa memiliki perbedaan pendapat apabila mereka
berdua tidak melakukan komunikasi lebih dulu. Hubungan (Communication) merupakan

15
cara pemberian hal-hal penting (information) dengan mencakup di dalamnya informasi dan
makna. Gufey menyatakan bahwa dari individu atau sekumpulan orang yang dikatakan
sebagai pengirim informasi kepada bagian lain yang menerima informasi. Komunikasi
dianggap sukses apabila penerima informasi memahami informasi yang disampaikan
pengirim informasi (Solihin, 2009).

B. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS


1. Definisi Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis atau bisnis merupakan pergantian gagasan ataupun suatu informasi dan
instruksi yang mempunyai tujuan khusus diberikan melalui perorangan ataupun
interpersonal lewat simbol-simbol, tanda ataupun aktivitas. pengertian lain mengenai
komunikasi bisnis ialah sesuatu cara penyampaian serta pendapatan tertulis ataupun
informasi di antara beberapa orang ataupun lebih dengan tujuan terbentuknya efek positif
ataupun memunculkan dampak khusus yang diharapkan, komunikasi ialah anggapan serta
penghargaan.

C. KOMUNIKASI NEGOSIASI DALAM BISNIS


1. Urgensi Negosiasi Bisnis
Berdasarkan hasil riset para ahli komunikasi yang menyebutkan bahwa di antara kisaran
75%-90% waktu kerja yang digunakan oleh para atasan untuk berinteraksi atau
berkomunikasi. Jika pada suatu pekerjaan terdapat beberapa orang ataupun sekelompok
manusia yang tentunya membutuhkan suatu komunikasi yang baik di antara mereka untuk
mencapai tujuan yang sudah ditargetkan. Eratnya komunikasi yang sangat baik, maka akan
membentuk pekerjaan mereka semakin baik pula, komunikasi yang efisien memerlukan rasa
saling menghormati, yakin atau saling percaya, terbuka, serta tanggung jawab. Atasan
menyatakan bahwa seluruh fungsi manajemen serta peran manajemen melalui saluran
komunikasi. Leader ataupun eksekutif melaksanakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, serta pengawasan, seluruhnya melalui komunikasi pada bawahan atau para
karyawannya.

Bab 2 PROFESIONAL KOMUNIKASI


A. KOMUNIKASI BISNIS YANG EFEKTIF
1. Urgensi Membangun Komunikasi Efektif

16
Keahlian berhubungan komunikasi (Communication) ialah aspek determinan keberhasilan
tiap orang ataupun perusahaan agar bertahan dalam kompetisi bisnis yang amat bersaing
dikala ini. Keahlian hubungan seorang dalam perusahaan dibutuhkan dalam tiap situasi
misalnya pada dikala menyiapkan suatu pengajuan bisnis, mengantarkan gagasan ataupun
buah pikiran dalam sesuatu rapat, perundingan bisnis, melatih kelompok, membentuk suatu
kelompok, serta dalam tiap kegiatan perusahaan. Memandang berartinya hubungan dalam
perusahaan, daya guna hubungan hendak amat memastikan keberhasilan perusahaan baik
dalam waktu pendek ataupun waktu jauh.

B. KOLABORASI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN ETIKA


1. Urgensi Kolaborasi dalam Organisasi
Kerja sama dalam bisnis ialah perihal yang tidak bisa dijauhi. Kerja sama hendak dengan
gampang diterima bila mempunyai hubungan komunikasi yang baik. Perihal ini hendak bisa
melaksanakan kegiatan serupa bisnis, baik dengan perorangan, industri bisnis dalam negeri
ataupun industri asing. Kerja sama Bisnis: Komplementari Menghasilkan Pasar Bersama
Gimana prinsip komplementari bisa meluaskan pangsa pasar? Nalleboff serta Branden
burger membagikan coretan sebagian warung ataupun toko dengan posisi serta komoditi
yang serupa, sebentar menampilkan situasi bersaing. Tetapi dalam praktiknya sesungguhnya
terjalin komplementeri. Komplementari terjalin sebab keadaan selaku selanjutnya; Awal,
sebab seluruh warung ataupun toko terletak dalam posisi yang serupa, hingga seluruh
warung ataupun toko gampang dijangkau pembelanja. Kedua, kehadiran warung ataupun
toko pada posisi dimana toko atau warung itu terletak, sudah mempunyai nama baik selaku
pedagang benda yang bermutu dengan harga yang bersaing.

Bab 3 MEDIA KOMUNIKASI


A. KOMUNIKASI DIGITALISASI
1. Perkembangan Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi digital dibantu oleh daya Internet sudah membawa banyak sekali
pergantian yang sangat hebat, sekalipun aspek komunikasi. Kemajuan pada aspek
komunikasi berteknologi digital sudah melahirkan bermacam tipe alat komunikasi, mulai
dari komunikasi luar angkasa serta kemiliteran yang amat kompleks, hingga pada telepon
seluler yang dipakai dalam kehidupan tiap hari, baik dalam berbisnis ataupun hanya
bertanya berita pada seseorang sahabat dalam kehidupan sosial. Kala telepon cerdas
bertugas individual, tidak terdapat akibat yang besar dalam kehidupan sosial melainkan

17
orang bisa berkaitan dengan orang lain dengan kilat, namun fitur itu sendiri amat mahal
alhasil cuma sedikit orang yang memilikinya. Sedangkan sistem jaringan Internet cuma bisa
dilakukan lewat fitur Komputer serta laptop melalui e-mail, Yahoo Messenger, Facebook,
serta sejenisnya. Fitur ini selain mahal pula tidak efisien sebab tidak dapat melacak hal yang
diinginkan. Akibat dari telepon seluler timbul karena ditemuinya metode mencampurkan
teknologi Internet dengan telepon cerdas dimana tiap orang tersambung dalam suatu jaring
raksasa alhasil tidak terasa lagi terdapat jarak tidak terdapat lagi perbandingan waktu.

B. MEDIA ELEKTRONIK, MEDIA SOSIAL DAN MEDIA VISUAL


1. Media Sosial
Menurut Laughey (2007) dalam Nasrullah (2017), media didefinisikan sebagai alat
komunikasi yang selama ini diketahui. Media itu sarana untuk berkomunikasi, entah
berbentuk media suara, media cetak, media virtual, dan media lainnya. Media (bentuk
jamak dari medium) juga merupakan salah satu dari tiga hal yang penting dalam terjadinya
sebuah komunikasi. Dua hal lainnya yang juga merupakan hal pokok dalam sebuah
komunikasi adalah objek dan organ. Media merupakan alat atau sarana yang digunakan
komunikator untuk menyampaikan informasi kepada publik.

C. PERSEPSI, KOGNISI DAN EMOSI KOMUNIKASI


1. Pengertian Persepsi
Bagi Atkinson serta Hilgard (1979) berkata kalau anggapan merupakan cara dimana orang
mengerahkan serta memaknakan pola dorongan dalam area serta anggapan amat
berhubungan akrab dengan cara kognitif semacam ingatan serta berasumsi. Searah dengan
opini itu, Stenberg (dalam Astuti, 2005) mengatakan perihal senada ialah kalau anggapan
ialah cara durasi untuk orang untuk memahami, mengerahkan, serta memaknai kehebohan
yang didapatnya dari dorongan lingkungan, alhasil dorongan itu berarti ataupun tidak untuk
orang itu sendiri Walgito (1994) menjelaskan kalau anggapan ialah sesuatu cara yang
diawali oleh cara penginderaan, ialah suatu cara diterimanya dorongan oleh orang lain
melalui panca indera yang setelah itu dilanjutkan dengan cara diorganisasikan serta
dikolaborasikan dengan pendapat atau gagasannya. Perihal ini berarti anggapan mengaitkan
cara baik dengan melalui intelektual.

Bab 4 PROSES NEGOSIASI


A. PERENCANAAN, STRATEGI DAN TAKTIK NEGOSIASI

18
1. Perencanaan Negosiasi
Perundingan merupakan suatu bisnis dimana kedua belah pihak yang melaksanakan
komunikasi memiliki hak atas hasil akhir ataupun bisa pula di tuturkan kalau perundingan
merupakan cara dimana sangat sedikit terdapat dua pihak dengan anggapan, keinginan,
serta dorongan yang berlainan berupaya untuk berikrar mengenai sesuatu perihal untuk
kebutuhan bersama. Sedangkan Stephen Kozicki menjelaskan Perundingan merupakan
sesuatu seni dalam menggapai persetujuan dengan membongkar bermacam perbandingan
lewat daya cipta. Tujuan perundingan merupakan antara lain: Awal, untuk menciptakan
sesuatu perjanjian kedua belah pihak; kedua, untuk penuhi impian atau kemauan kedua
pihak; serta ketiga, untuk memperoleh suatu profit ataupun menjauhi kehilangan, ataupun
membongkar dilema lain.

B. ETIKA DAN HUBUNGAN DALAM NEGOSIASI


1. Etika Negosiasi
Etika dengan cara besar dipakai dalam standar sosial untuk memastikan apa yang betul
serta salah dalam suasana khusus, ataupun cara yang memutuskan standar- standar itu. Bagi
Green, 1994; Hitt, 1990; Hosmer, 2003, Empat standar penilaian strategi serta siasat dalam
bisnis dan perundingan atau negosiasi:
a. Seleksi serangkaian kegiatan yang bersumber pada hasil yang akan digapainya (misalnya,
profit pemodalan yang lebih besar).
b. Seleksi serangkaian kegiatan yang bersumber pada kewajiban untuk menjaga ketentuan
serta prinsip yang betul (misalnya, hukum).
c. Seleksi serangkaian kegiatan yang bersumber pada norma, angka, strategi industri
ataupun kelompok (misalnya, perihal yang lazim dilakukan banyak orang di industri kita).
d. Seleksi serangkaian kegiatan yang bersumber pada kepercayaan diri kita (misalnya, apa
yang batin kecil kita katakan).

C. MENGELOLA NEGOSIASI
Perundingan bisa diamati selaku suatu cara di mana beberapa pihak yang berlainan opini
berupaya menggapai perjanjian. Terbebas dari kerangka balik ataupun pihak yang ikut serta
di dalamnya, perundingan biasanya mempunyai paling tidak beberapa bagian. Pertama,
terdapatnya ketidaksepakatan ataupun bentrokan dalam batasan khusus. Bentrokan ini bisa
semata- mata dipermasalahkan, dialami, atau telah termanifestasikan. Kedua, terdapatnya
kebutuhan yang dibutuhkan oleh pihak yang saling terlibat. Ketiga, situasinya haruslah

19
lumayan mendukung untuk menciptakan interaksi yang oportunistik. Terakhir, wajib
terdapat mungkin dicapinya perjanjian. Apabila faktor terakhir ini tidak terdapat pasti saja
perundingan tidak bisa menciptakan pernyataan yang positif. Kala perundingan sukses
dicoba, tiap pihak hendak merasa memperoleh pernyataan yang digapai, kala pernyataan
tidak sukses berhasil mungkin besar bentrokan hendak bertambah.
Bab 5 KERJA TIM DALAM KOMUNIKASI BISNIS DAN NEGOSIASI
A. KOMUNIKASI KELOMPOK, KERJA TIM DAN KEPEMIMPINAN
1. Ruang Lingkup Komunikasi Kelompok
Perbandingan komunikasi (Communication) kelompok serta (Communication) interpersonal
merupakan keseriusan individu- individu itu berjumpa. (Communication) interpersonal
dapat terjalin dimana juga, semacam di stasiun, bis, jalur, sekolah, pasar, serta dimana saja
dikala individu- individu itu melaksanakan sesuatu (Communication).

B. RAPAT BISNIS DAN PROFESIONAL TIM


1. Pengertian Rapat Bisnis
Rapat atau meeting atau perundingan bisnis bisa didefinisikan selaku wujud pertemuan
beberapa orang di sesuatu tempat di dalam ataupun di luar ruangan agar mengulas perihal-
perihal yang berhubungan dengan aktivitas bisnis. Rapat bisnis dilakukan di dalam industri
pada biasanya mengulas keadaan yang karakternya teratur, misalnya pemasaran setiap hari
ataupun mingguan, mempersiapkan pembagian benda ke sesuatu wilayah, mempersiapkan
perlengkapan catat kantor dalam mengulas keadaan yang berhubungan dengan aktivitas
bisnis.

C. KOMUNIKASI BISNIS DAN NEGOSIASI INTERNASIONAL LINTAS


BUDAYA
1. Persoalan Globalisasi dan Perkembangan Teknologi Komunikasi Dalam Bisnis
Dalam aplikasinya komunikasi bisnis atau bisnis membutuhkan alat yang bisa mendukung
cara komunikasi itu, teknologi informasi atau informasi serta komunikasi yang terus
bertumbuh bisa digunakan dalam aplikasi komunikasi bisnis. Bersamaan dengan kemajuan
teknologi serta sistem informasi, komunikasi tumbuh atau berkembang menjadi sesuatu
bisnis tertentu. Kemajuan sistem informasi serta teknologi melesat secara cepat, alhasil cara
komunikasi terjalin pada setiap menyelesaikan serta berjalan hampir bersamaan di seluruh
dunia. Informasi atau informasi dengan gampang serta kilat menyebar, apalagi hampir tanpa
batasan apa pun.

20
BAB III

PEMBAHASAN

a. Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama

Kelebihan:

1. Berfokus pada aplikasi praktis: Buku ini dirancang untuk memberikan pemahaman
yang praktis tentang bagaimana melakukan komunikasi bisnis dan negosiasi yang
efektif dalam dunia bisnis. Ini termasuk teknik dan strategi yang dapat diterapkan
langsung di lapangan untuk memperbaiki kemampuan komunikasi dan negosiasi.

2. Dukungan teori yang kuat: Buku ini juga menyediakan dukungan teori yang kuat
untuk teknik dan strategi yang disajikan, termasuk landasan psikologis dan sosiologis
dari komunikasi dan negosiasi.

3. Relevansi dengan konteks bisnis Indonesia: Buku ini disusun dengan


mempertimbangkan konteks bisnis di Indonesia, dengan mengambil contoh-contoh
kasus dan situasi yang terjadi di Indonesia.

4. Menggabungkan aspek bisnis dan budaya: Buku ini juga membahas pentingnya
memahami budaya dalam konteks bisnis, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi
proses komunikasi dan negosiasi.

2. Disusun oleh penulis yang berpengalaman: Penulis buku ini, Hery Winoto Tj,
memiliki pengalaman yang luas dalam bisnis dan konsultan komunikasi, sehingga

21
buku ini didasarkan pada pengalaman praktis dan pengetahuan yang mendalam
tentang dunia bisnis.

Kelemahan:

1. Terbatas pada konteks bisnis Indonesia: Meskipun buku ini menawarkan relevansi
dengan konteks bisnis Indonesia, hal ini dapat membatasi pembaca yang berasal dari
luar Indonesia atau yang beroperasi di lingkungan bisnis internasional.

2. Fokus pada aplikasi praktis, kurang mendalam: Karena buku ini berfokus pada
aplikasi praktis, sehingga kurang mendalam dalam menjelaskan teori dan konsep yang
mendasar. Ini dapat memengaruhi pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik
yang dibahas.

3. Tidak memberikan solusi yang berlaku untuk semua situasi: Karena situasi bisnis
yang berbeda dapat memerlukan pendekatan komunikasi dan negosiasi yang berbeda,
buku ini tidak memberikan solusi yang berlaku untuk semua situasi.

4. Kurangnya fokus pada teknologi dan media sosial: Dalam dunia bisnis saat ini,
teknologi dan media sosial memainkan peran penting dalam komunikasi dan
negosiasi. Namun, buku ini kurang menekankan penggunaan teknologi dan media
sosial dalam konteks bisnis saat ini.

3. Tidak menyediakan panduan langkah-demi-langkah: Buku ini tidak menyediakan


panduan langkah-demi-langkah yang terperinci tentang cara melakukan komunikasi
bisnis dan negosiasi yang efektif. Ini dapat mempersulit bagi pembaca yang ingin
mengikuti rekomendasi buku secara terperinci dan praktis.

22
b. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding

Kelebihan:

1. Berfokus pada aplikasi praktis: Buku ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang
praktis tentang bagaimana melakukan komunikasi bisnis dan negosiasi yang efektif dalam
dunia bisnis. Ini termasuk teknik dan strategi yang dapat diterapkan langsung di lapangan
untuk memperbaiki kemampuan komunikasi dan negosiasi.

2. Dukungan teori yang kuat: Buku ini juga menyediakan dukungan teori yang kuat untuk
teknik dan strategi yang disajikan, termasuk landasan psikologis dan sosiologis dari
komunikasi dan negosiasi.

3. Relevansi dengan konteks bisnis Indonesia: Buku ini disusun dengan


mempertimbangkan konteks bisnis di Indonesia, dengan mengambil contoh-contoh kasus
dan situasi yang terjadi di Indonesia.

4. Menggabungkan aspek bisnis dan budaya: Buku ini juga membahas pentingnya
memahami budaya dalam konteks bisnis, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi
proses komunikasi dan negosiasi.

4. Disusun oleh penulis yang berpengalaman: Penulis buku ini, Hery Winoto Tj,
memiliki pengalaman yang luas dalam bisnis dan konsultan komunikasi, sehingga
buku ini didasarkan pada pengalaman praktis dan pengetahuan yang mendalam
tentang dunia bisnis.

23
Kelemahan:

1. Terbatas pada konteks bisnis Indonesia: Meskipun buku ini menawarkan relevansi
dengan konteks bisnis Indonesia, hal ini dapat membatasi pembaca yang berasal dari luar
Indonesia atau yang beroperasi di lingkungan bisnis internasional.

2. Fokus pada aplikasi praktis, kurang mendalam: Karena buku ini berfokus pada aplikasi
praktis, sehingga kurang mendalam dalam menjelaskan teori dan konsep yang mendasar.
Ini dapat memengaruhi pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik yang dibahas.

3. Tidak memberikan solusi yang berlaku untuk semua situasi: Karena situasi bisnis yang
berbeda dapat memerlukan pendekatan komunikasi dan negosiasi yang berbeda, buku ini
tidak memberikan solusi yang berlaku untuk semua situasi.

4. Kurangnya fokus pada teknologi dan media sosial: Dalam dunia bisnis saat ini,
teknologi dan media sosial memainkan peran penting dalam komunikasi dan negosiasi.
Namun, buku ini kurang menekankan penggunaan teknologi dan media sosial dalam
konteks bisnis saat ini.

5. Tidak menyediakan panduan langkah-demi-langkah: Buku ini tidak menyediakan


panduan langkah-demi-langkah yang terperinci tentang cara melakukan komunikasi
bisnis dan negosiasi yang efektif. Ini dapat mempersulit bagi pembaca yang ingin
mengikuti rekomendasi buku secara terperinci dan praktis.

24
BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dari analisis kedua buku "Komunikasi Bisnis dan Negosiasi" karya Hery Winoto Tj dan
"Komunikasi dan Negosiasi Bisnis" karya Lenti Susanna Saragih, dapat disimpulkan bahwa
keduanya memberikan panduan praktis yang berguna bagi pembaca dalam meningkatkan
keterampilan komunikasi dan negosiasi dalam konteks bisnis.

Buku Hery Winoto Tj mampu memberikan panduan dan tips yang lengkap, jelas, dan
sistematis. Buku ini mampu menekankan pentingnya pendekatan yang strategis dalam
bernegosiasi dan mengoptimalkan teknik yang efektif untuk mencapai kesepakatan yang
menguntungkan bagi semua pihak. Sementara itu, buku Lenti Susanna Saragih mampu
memberikan contoh kasus dan pendekatan yang lebih terfokus pada konteks bisnis di
Indonesia. Buku ini juga memberikan penekanan pada pentingnya memahami perbedaan
budaya dalam berkomunikasi dan bernegosiasi bisnis.

Namun, buku Hery Winoto Tj mungkin terlalu umum dalam cakupan topik, dan buku Lenti
Susanna Saragih mungkin terlalu spesifik pada beberapa topik, sehingga keduanya mungkin
tidak cocok untuk semua pembaca. Selain itu, keduanya kurang memberikan pembaruan
tentang tren terkini dalam teknologi, budaya, dan bisnis. Oleh karena itu, sumber lain
mungkin perlu dikonsultasikan untuk mendapatkan pandangan yang lebih lengkap dan terkini
mengenai topik komunikasi dan negosiasi bisnis.

25
Secara keseluruhan, keduanya merupakan sumber yang berguna bagi para profesional dan
pelaku bisnis untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan negosiasi mereka, baik
dalam konteks nasional maupun internasional.

b. Saran

Dari analisis buku "Komunikasi Bisnis dan Negosiasi" karya Hery Winoto Tj dan
"Komunikasi dan Negosiasi Bisnis" karya Lenti Susanna Saragih, terdapat beberapa saran
yang dapat diberikan agar keduanya dapat lebih bermanfaat bagi pembaca.

Pertama, keduanya dapat memperbarui konten bukunya dengan informasi terbaru mengenai
tren bisnis, teknologi, dan budaya yang dapat mempengaruhi komunikasi dan negosiasi bisnis
di masa kini. Sebagai sumber yang bersifat panduan praktis, penggunaan buku yang terkini
dapat meningkatkan relevansi dan daya saing keduanya dalam membantu pembaca dalam
mengembangkan keterampilan komunikasi dan negosiasi bisnis yang efektif.

Kedua, keduanya dapat mempertimbangkan untuk menyediakan lebih banyak contoh kasus
dan latihan praktis untuk pembaca, terutama yang berkaitan dengan konteks bisnis Indonesia.
Hal ini akan membantu pembaca untuk lebih memahami bagaimana penerapan teknik
komunikasi dan negosiasi bisnis yang dipelajari dapat diterapkan dalam situasi bisnis sehari-
hari.

26
DAFTAR PUSTAKA

Saragih Lenti Susanna, dkk. 2022. Komunikasi & Negosiasi Bisnis Berbasis HoTs. Medan:
Merdeka Kreasi.
Tj Hery Winoto. 2019. Komunikasi Bisnis dan Negosiasi. Bandung: Widina Bhakti Persada
Bandung.

27

Anda mungkin juga menyukai