Anda di halaman 1dari 34

STUDY KELAYAKAN BISNIS

(Dr Suliyanto,2010)

LAPORAN CRITICAL BOOK REVIEW

IQBAL AGUNG HASBILAH (20200310100201)


KEMAL LEONDY (20200310100206)
LENI NURLELA (20200310100210)
LINDA MUDMAINAH (20200310100212)
AZZARIN (20200310100201)

DOSEN : MOCHAMMAD ADILA ROSA


MATA KULIAH : STUDY KELAYAKAN BISNISS

PROGRAM STUDY S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
OKTOBER 2022
Executive Summary

1
Daftar Isi

2
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ridhodan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Critical Book Reportini.
Atas terselesaikannya laporan buku ini, tidak lupa penulis ucapkan terima
kasihyang sebesar-besarnya kepada Bapak Mohammad Adila Rosa Dosen Pengampu mata
kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah membimbing dan mendidikpenulis sehingga
penulis menjadi mahasiswa yang berilmu.
Juga tidak lupa penulisberterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikanCritical Book Report ini. Walaupun penulis sudah berupaya
semaksimal mungkin, demi terselesainyalaporan buku ini, penulis tetap menyadari bahwa
kemampuan penulis jauh dari kesempurnaan, dan mungkin masih banyak kekurangannya.
Sehingga kritik dan saranyang sifatnya membangun yang sangatpenulis harapkan.

Tangerang, 16 Oktober 2022

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Rasionalisasi pentingnya CBR


Keterampilann membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan
dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang
dianalisa dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah karya tulis yang dianalisis
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu
penulis membuat CBR Study Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referenssi terkhusus pada pokok
bahasan tentang Kelayakan Bisnis

2. Tujuan Penulisan CBR


1. Mengulas isi buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari inforrmasi yang diberikan
oleh setiap bab dari buku pertama dan buku kedua
4. Membandingkan isi buku pertama dan buku keuda
5. Mengkritisi satu topic materi kuliah Studi Kelayakan Bisnis dalam dua buku
yang berbeda

3. Manfaat CBR
1. Menambah wawasan tentang Study Kelayakan Bisnis
2. Untuk mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari inforrmasi yang diberikan
oleh setiap BAB dari buku pertama dan buku kedua

4
4. Untuk melatih merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas
buku yang dianalisis tersebut

4. Identitas buku yang direview :


1. Judul : Studi Kelayakan Bisnis
2. Edisi :1
3. Pengarang : Oktaviani HS
4. Penerbit : Andi
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2010
7. ISBN : 978-979-29-1503-8

5
BAB II
Ringkasan isi buku

1. BAB I “Buku Utama”


Pendahuluan
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertuuan untuk
memutuskan apakalh sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah
ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat
mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak (stake holder)
dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Pengertian studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis sering kali
membingungkan. Hal in karena baik studi kelayakan bisnis maupun rencana bisnis
menganalisis beberapa aspek yang sama, yaitu aspek hukum, lingkungan, pasar dan
pemasaran, teknis dan teknologi. manajemen dan sumber daya manusia, maupun
aspek keuangan.
Studi kelayakan bisnis tidak hanya diperlukan oleh pemrakarsa bismis atau
pelaku bisnis. tetapi juga diperlukan oleh beberapa pihak lain. Berikut pihak-pihak
yang membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan yaitu, pelaku
bisnis/manajemen perusahaan, Investor, Kreditor, Pemerintah, Masyarakat

Langkah-langkah Studi Kelayakan Bisnis:


a. Penemuan ide
Tahap penemuan ide bisnis ini dapat bersumber dari bacaan, hasil pengamatan,
informasi dari orang lain, media masa, maupun berdasarkan pengalaman.
b. Melakukan studi pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran umum peluang bisnis
dari ide bisnis yang akan dijalankam, termasuk di dalamnya prospek dan kendala
yang dapat muncul dari bisnis yang akan dilakukan.

6
c. langkah selanjutnya adalah membuat desain studi kelayakan yang meliputi
penentuan aspek-aspck yang akan diteliti, responden, teknik pengumpulan data,
penyusunan kuesioner, alat analisis data, penyusunan anggaran untuk melakukan
studi kelayakan. sampai dengan penentuan desain laporan akhir.
d. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara,
maupun kuesioner, sedangkan sumber data dapat berupa data primer maupun data
sekunder.
e. Analisis dan interpretasi data
Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif maupun
kuantitatif.
f. Menarik kesimpulan dan rekomendasi
Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data untuk memutuskan suatu ide bisnis
layak atau tidak layak berdasarkan setiap aspek yang diteliti.
g. Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis
Format maupun desain laporan akhir harus disesuaikan dengan pihak-pihak yang
akan menggunakan studi kelayakan bisnis.

BAB 1 “Buku Pembanding”


Perspektif kelayakan bisnis
Studi kelayakan telah dikenal luas oleh masyarakat, terutama masyarakat yang
bergerak dalam bidang dunia usaha dan bisnis. Bermacammacam peluang dan
kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya penilaian
tentang seberapa besar kegiatan ataupun kesempatan tersebut dapat memberikan
manfaat (benefit) bila diusahakan kepada calon pengusaha. Studi kelayakan juga
sering disebut dengan feasibility study yang merupakan bahan pertimbangan dalam
mengambil suatu keputusan, apakah menerima suatu gagasan usaha atau proyek
yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak dalam penilaian sebagai
studi kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek
yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial
benefit maupun dalam arti social benefit.

7
Pengertian Bisnis
Menurut Suliyanto (2010), Kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris “busy” yang
artinya “sibuk”, sedangkan “business” artinya “kesibukan”. Bisnis dalam arti luas
sering didefiniskan sebagai keseluruhan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan
oleh perorangan atau kelompok secara teratur dengan cara menciptakan,
memasarkan barang maupun jasa, baik dengan tujuan mencari keuntungan maupun
tidak bertujuan mencari keuntungan.
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Dapat dijabarkan bahwa Studi Kelayakan Bisnis adalah Suatu kegiatan identifikasi
dan merencanakan serta memperdalam seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari
keuntungan maupun sosial dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
bagi sistem perekonomian, dengan output berupa keputusan penentuan layak atau
tidaknya suatu usaha tersebut dijalankan. Kegiatan identifikasi disini memiliki arti
bahwa sebelum menerapkan usaha, perlu diketahui dan dijabarkan terlebih dahulu
ciri-ciri, model kebutuhan dan keinginan usawahan yang nantinya akan membentuk
pola usaha. Setelah itu, direncanakan dan memperdalam, yang artinya bahwa
dilakukan analisa secara sungguh-sungguh dengan sumber pendukung yang dapat
diukur dan dihitung. Dengan mengukur dan menghitung rencana usaha, maka dapat
diperoleh hasil yang maksimal dari analisa tersebut. Keputusan penentuan layak
atau tidak, artinya bahwa analisa yang dilakukan bertujuan untuk menentukan
apakah usaha yang sudah direncanakan, siap untuk dijalankan ataukah tidak.
Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Persiapan dan rasa tidak tergesa-gesa serta terencana dapat memberi kesempatan
bagi wirausahawan untuk dapat mengatur analisa bisnisnya dengan baik. Menurut
Suliyanto (2010), dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis ada beberapa tahapan
studi yang harus dikerjakan. Tahapan-tahapan yang dikerjakan ini bersifat umum
antara lain:
a. Penemuan Ide
b. Tahapan Penelitian
c. Tahap Evaluasi
d. Tahap Pengurutan

8
e. Tahap Rencana Pelaksanaan
f. Tahap Pelaksana

2. BAB II “Buku Utama”


Aspek Hukum
Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-beda.
Analisis aspek hukum dilakukan dengan tujuan menjawab pertanyaan "Apakah
bisnis yang akan dijalankan dapat memenuhi ketentuan hukum dan perizinan di
suatu wilayah?” Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis dinyatakan layak jika
ide bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala
persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek hukum
pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis legalitas usaha yang akan dijalankan
b. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan
dilaksanakan
c. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi
persyaratan
nerizinan
d. Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan dibayai
dengan
pinjaman

Jenis-jenis Badan Usaha


Kegiatan bisnis tidak dapat dilepaskan dari bentuk badan usaha dan
perizinan yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Bentuk badan usaha yang
dipilih tergantung pada modal yang dibutuhkan dan jumlah pemilik. Pemilihan
badan usaha didasarkan olch beberapa pertimbangan sebagai berikut.
• Besamya modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis
• Tingkat kemampuan dan tanggung jawab hukur dan keuangan
• Bidang industri yang dijalankan

9
• Persyaratan perundang-undangan yang berlaku
a) Perusahan Perseorangan
Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilikan antara hak milik
pribadi dengn hak milik perusahaan
b) Firma (Fa)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk
mengelola usaha bersama
c) Perserikatan Komanditer (Cv)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk
mengelola usaha bersama, dimana sebagian anggota merupakan anggota aktif.
d) Perseroan Terbatas (PT)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk
mengelola usaha bersama, dimana perusahaan memberikan kesempatan kepada
masyarakat luas untuk menyertakan modalnya ke perusahaan dengan cara membeli
saham perusahaan.

BAB II “Buku Pembanding”


Pengertian Ekonomi Kreatif
Istilah Ekonomi kreatif berkembang dari konsep modal berbasis kreatifitas yang
dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Menurut
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Agung Pascasusesno (2014), “ekonomi
kreatif merupakan ekonomi gelombang ke-4 yang mana kelanjutan dari ekonomi
gelombang ketiga dengan orientasi pada kreativitas, budaya, serta warisan budaya
dan lingkungan”.
Ekonomi kreatif adalah suatu konsep untuk merealisasikan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas. Pemanfaatan sumber daya yang
bukan hanya terbarukan, bahkan tidak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau
talenta dan kreativitas. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak
lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era industri,
tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui
perkembangan teknologi yang semakin maju.

10
Terdapat 3 hal pokok yang menjadi dasar dari ekonomi kreatif, antara lain
kreativitas, inovasi dan penemuan.
a. Kreativitas (Creativity) Dapat dijabarkan sebagai suatu kapasitas atau
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, fresh,
dan dapat diterima umum.
b. Inovasi (Innovation) Suatu transformasi dari ide atau gagasan dengan dasar
kreativitas dengan memanfaatkan penemuan yang sudah ada untuk
menghasilkan suatu produk ataupun proses yang lebih baik, bernilai tambah,
dan bermanfaat
c. Penemuan (Invention) Istilah ini lebih menekankan pada menciptakan sesuatu
yang belum pernah ada sebelumnya dan dapat diakui sebagai karya yang
mempunyai fungsi yang unik atau belum pernah diketahui sebelumnya.

Pola Ekonomi Kreatif di Indonesia


Ekonomi kreatif saat ini sudah menjadi salah satu pendorong pada sektor
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Bahkan aspek usaha dan
bisnis-pun saat ini bergerak kearah sektor kreatif.
Ada beberapa fakta baru yang membuat konsep ekonomi kreatif berkembang di
Indonesia. Antara lain:
a. Perubahan Pola Pasar dan Masyarakat
b. Industri Kreatif
d. Kreativitas membangun Identitas Indonesia
e. Pengembangan Budaya Kreatif menciptakan Nilai Tambah Kreatif
1. Ruang Lingkup Bisnis Kreatif
Dengan adanya konsep ekonomi kreatif, sisi industrialisasi-pun bisa dikembangkan
kearah industri kreatif. Industri kreatif merupakan industri yang menghasilkan
ouput dari pemanfaatan kreativitas, keahlian, dan bakat individu untuk
menciptakan nilai tambah, lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup.
Definisi industri kreatif menurut DCMS Creative Industries Task Force (1998),
adalah “Creative Industries as those industries which have their origin in individual

11
creativity, skill &talent, and which have a potential for wealth and job creation
through the generation and exploitation of intellectual property and content”.
Definisi DCMS inilah yang menjadi acuan definisi industri kreatif di Indonesia
seperti yang tertulis dalam Buku Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif
Indonesia 2009-2015 yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan RI (2008)
sebagai berikut: “Industri kreatif yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan
pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu
tersebut.”

3. BAB III “Buku Utama”


Aspek Lingkungan
Lingkungan memiliki pengertian yang sangat luas sehingga analisis aspek
lingkungan dalam studi kelayakan bisnis dapat dibagi menjadi beberapa ruang
lingkup lingkungan.
Meskipun aspek lingkungan terdiri dari beberapa ruang lingkup. Beberapa ruang
lingkup yang terdapat dalam lingkungan bisnis adalah sebagai berikut.
a. Lingkungan operasional
Lingkungan operasional perusahaan meliputi pesaing, kreditor, pelanggan.
pemasok, dan pegawai.
b. Lingkungan industri
Lingkungan industri merupakan lingkungan yang meliputi kelompok yang
memproduksi produk atau jasa yang sama atau barang pengganti yang dekat (close
substitute).
c. Lingkungan jauh Lingkungan jauh meliputi lingkungan ekonomi, sosial, politik,
teknologi, ekologi. dan global.

Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk muenjawab pertanyaan "apakah


lingkungan setempat sesuai dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan apakah
manfaat bisnis bagi lingkungan lebih besar dibandingkan dampak negatifnya?”
Secara spesilik analists aspek lingkungan dalam studi kolyakan beruitan

12
untuk:
1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional yang terdiri dari pessing. perissok.,
pelinggan, kreditor, dan pegawar untuk memperoleh jasaban apakat kondisi
lingkungan operasional memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide
bisnis.
4. Menganalisis kondisi lingkungan jauh yang terdiri dari lingkungan ekonomi,
sosial, politik. tcknologi. dan global untuk memperoleh jawaban apakah kondisi
lingkungan jauh memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide bisnis.
5. Menganalisis dampak positif maupun dampak negatif bisnis terhadap
lingkungan. baik lingkungan operasional, lingkungan industri, maupun
lingkungan jauh.
6. Menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkungan
industri, maupun lingkungan jauh.

BAB III “Buku Pendamping”


1. Pengertian Aspek Hukum
Aspek hukum merupakan aspek yang pertama kali harus dikaji karena jika
berdasarkan analisis aspek hukum sebuah ide bisnis tidak layak, maka proses
analisis aspek yang lain tidak perlu dilakukan. Apek hukum mengkaji ketentuan
hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Ketentuan hukum
untuk setiap jenis usaha berbeda-beda, tergantung pada kompleksitas bisnis
tersebut. Adanya otonomi daerah menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan
antara daerah yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Pemerintah
menetapkan ketentuan hukum dan perizinan investasi dengan tujuan menjaga
ketertiban masyarakat secara luas. Masyarakat di sekitar lokasi bisnis
diharapkan akan mendapatkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan
dampak negatif dari adanya suatu investasi bisnis.
2. Tujuan Analisis Aspek Hukum
Analisis aspek hukum dilakukan dengan tujuan menjawab pertanyaan “Apakah
bisnis yang akan dijalankan dapat memenuhi ketentuan hukum dan perizinan di

13
suatu wilayah?” Secara spesifik analisis aspek hukum pada studi kelayakan
bisnis bertujuan untuk :
• Menganalisis legalitas atas usaha yang akan dijalankan,
• Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan
dilaksanakan,
• Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi
persyaratan perizinan,
• Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan dibiayai
dengan pinjaman.
3. Jenis-Jenis Badan Usaha
Kegiatan bisnis tidak dapat dilepaskan dari bentuk badan usaha dan perizinan
yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Bentuk badan usaha yang dipilih
tergantung pada modal yang dibutuhkan dan jumlah pemilik. Pemilihan usaha
didasarkan oleh beberapa pertimbangan sebagai berikut :
a. Besarnya modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis,
b. Tingkat kemampuan dan tanggung jawab hukum dan keuangan,
c. Bidang industri yang dijalankan,
d. Persyaratan perundang-undangan yang berlaku.
Berikut ini adalah beberapa bentuk badan hukum :
 Perusahaan Perseorangan, Perusahaan Perseorangan merupakan salah
satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan.
 Firma (Fa), Firma adalah suatu perkumpulan yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan dibawah nama bersama dan yang mana
anggota-anggotanya tidak terbatas tanggung jawabnya terhadap
perikatan perseroan dengan pihak ketiga (Mollengraff).
 Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan komanditer adalah suatu
perseroan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang persero
yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya
pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada
pihak lain.
14
 Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian.

4. BAB IV “Buku Utama”


Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis aspek pasar dilakukan untuk menjawab pertanyaan "Apakah bisnis
yang akan djalankan dapat menghasilkan produk yang dapat diterima pasar dengan
tingkat penjualan yang menguntungkan?" Secara spesifik analisis aspek pasar dan
pemasaran dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
a. Menganalisis permintaan atas produk yang akan dihasilkan
b. Menganalisis penawaran atas produk sejenis
c. Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang
dibutuhkan
d. Menyanalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan

Strategi Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Tempat, Promosi)


a. Product (Produk)
Produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga prestise perusahaan pengecer, pelayanan
perusahaan dan pengecer yang diterima pembeli untuk memuaskan kcinginan atau
kebutuhannya. Produk yang dapat ditawarkan ke pasar dapat berupa barang dan
jasa.
b. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
kombinasi dari barang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Penentuan tingkat
harga sangal menentukan keberhasilan sebuah bisnis.
c. Place (Tempat atau Distribusi)
istribusi merupakan semua kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan
membuat roduk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dapat dengan
15
mudah diperolch pada inktu dan tempat yang tepat. Sedangkan saluran distribusi
merupakan saluran yang igunakan untuk menyalurkan barang dari produsen
sampai ke tangan konsumen akhir.
d. Promotion (Promosi)
Pengertian promosi menurut Stanton (1984) adalah kombinasi dari periklanan.
personal seling. dan alat promosi lainnya yang direncanakan untuk mencapai lujuan
program penjualan. Sedangkan Kotler (1997) mendefinisikan promosi sebagai
semua aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan dan
mempromosikan produk pada target pasar.

BAB IV “Buku Pendamping”


1. Lingkungan Operasional
Analisis lingkungan operasional meliputi analisis lingkungan pesaing, analisis
lingkungan klien, analisis lingkungan kreditor dan analisis lingkungan pegawai.
 Lingkungan Pesaing, Peta persaingan dapat kita gambarkan dari mengamati
barang atau jasa yang sejenis dengan yang akan kita tawarkan kepasar.
 Lingkungan Pelanggan, Membicarakan dan menganalisis tentang lingkungan
pelanggan, dapat dipahami bahwa usaha yang akan kita lakukan, perlu diketahui
dulu akan ditawarkan kepada siapa saja. Sehingga nantinya ketika usaha kita
sudah berjalan, tidak muncul kebingungan untuk menjual produk barang
ataupun jasa yang sudah kita buat.
 Lingkungan Kreditor, Modal yang kita keluarkan pada awal usaha, bisa
didapat dari pribadi secara penuh maupun bantuan dari pihak kreditor.
Keputusan menggandeng pihak kreditor untuk membantu pemodalan usaha
kita, merupakan keputusan yang perlu diperhitungkan.
 Lingkungan Pegawai, Pegawai merupakan aspek penting dalam sebuah
organisasi dan harus mendapat perhatian lebih. Karena pegawai adalah pelaku
yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu, pegawai dibutuhkan
untuk membantu merealisasikan kegiatan yang akan dijalankan. Kebutuhan

16
karyawan disesuaikan dari kondisi awal usaha serta jenis usaha dan bentuk
usaha yang direncanakan secara sistematis.
2. Lingkungan Industri
Merupakan lingkungan yang meliputi kelompok yang memproduksi atau
menciptakan suatu barang dan jasa seperti halnya apa yang akan kita lakukan.
Faktor persaingan dalam lingkungan industri yaitu persaingan antara para pesaing
yang ada, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok, persepsi pembeli dan hambatan
masuk industri.
a. Persaingan Antar perusahaan
Analisis persaingan dapat memakai matriks profil persaingan (Competitive
Profile Matrix atau CPM). Menurut Suliyanto (2010), matriks profil
persaingan berguna untuk mengetahui posisi relatif perusahaan yang
dianalisis dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya.
b. Daya Tawar Pelanggan
Pada analisis ini, perlu mensinergikan jenis usaha dan sasaran dari calon
pelanggan kita.
c. Daya Tawar Pengusaha
Setelah mengetahui daya tawar dari calon pelanggan, maka kita dapat
menyusun hal yang dapat kita tawarkan kepada pelanggan.
d. Hambatan Bisnis
Setelah kita memahami tentang apa yang menjadi daya tawar dari pelanggan
serta program ataupun produk kita. Langkah selanjutnya yaitu
memperkirakan hambatan yang sekiranya dapat terjadi. Hal ini dilakukan
dengan pertimbangan bahwa bisnis yang akan kita lakukan berada dalam
kondisi ketidakpastian. Karena itu, perlu adanya langkah pencegahan dan
antisipasi terhadap hal yang tidak diinginkan.

5. BAB V “Buku Utama”


Aspek teknis dan teknologi
Aspek teknis dan teknologi dilakukan dengan menganalisis tingkat kesepian
teknis dan teknologi dengan ide bisnis.Sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak

17
berdasarkan aspek teknis dan teknologi bjiks telah diperolehlokasi yang layak,dapat
mencapai luas produksi yang optimal ,terdesia teknologi dan dapat menyusun
layout bisnis baik pabrik maupun kantor secara optimal.
Hal yang perlu dipahami ;
• Penentuan lokasi bisnis,lokasi bisnis adalah lokasi dimana bisnis akan
dijalankan,baik lokasi untuk lahan pabrik maupun lokasi untuk perkantoran
(administrasi)
• Penentuan luas produksi,luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil
produksi yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
• Pemilihan mesin peralatan dan teknologi,pemilihan mesin peralatan dan
teknologi snagat penting.
• Penentuan layout pabrik dan bangunan,merupakan keseluruhan bentuk dan
penempatan fasilitas fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi.
• Sumber data,sumber data untuk melakukan analisis pada aspek teknis dan
teknologi dalam studi klayakan bisnis berasal dari data primer maupun data
skunder.
• Analisis data,alat data yang digunakan untuk melakukan analisis pada aspek
teknis dan teknologi

BAB V “Buku Pendamping”


Analisis aspek teknis dan teknologi menjadi sebuah keharusan untuk
menghindari adanya kegagalan bisnis pada masa yang akan datang, sebagai akibat
karena adanya masalah teknis. Menurut Suliyanto (2010), beberapa hal yang perlu
dipahami dalam kaitannya dengan aspek teknis dan teknologi ialah penentuan
lokasi bisnis, tata letak (layout) bisnis, pemilihan peralatan dan teknologi. Lokasi
bisnis adalah lokasi dimana bisnis akan dijalankan, memiliki pengaruh yang besar
terhadap biaya operasional dan investasi.

Tata letak (layout) pelatihan merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan


fasilitas pelatihan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan motivasi.
Pemilihan peralatan dan teknologi pelatihan merupakan hal yang penting, karena

18
kesalahan dalam pemilihan peralatan dan teknologi yang digunakan akan
menimbulkan kerugian.

6. BAB VI “Buku Utama”


Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
Aspek manajemen dan sumber daya dilakukan dengan menganalisis
kemampuan calon pelaku bisnis membangun bisnis sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan dan menganalisis ketersediaan sumber daya manusia yang dapat
mengelola kegiatan bisnis pada masa yang akan datanf,Sebuah ide bisnis akan
dinyatakan layak berdasarkan aspek manajemen dan sumber daya manusia jika
berdasarkan hasil analisis calon pelaku bisnis mampu mmebangun bisnis sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan dan sumber daya manusi yang dapat
mengelola kegiatan bisnis pada masa yang akan tersedia.
Sebelum melakukan analisis pada spek manajemen dan sumber daya
manusia,dasar dasar manajemen proyek dan manajemen sumber daya manusia
perlu dipahami terlebihb dahulu. Pada bab ini dasar dasar manjemen proyek sedikit
luas, yaitu perencanaa proyek dan dasar dasar manajemen sumber daya manusia
terdeiri dari deskripsi jabatan,spesifikasi jabatan,struktur organisasi,dan pengadaan
karyawan.

BAB VI “Buku Pendamping”


Pentingnya Pasar dan Pemasaran

Pemasaran adalah hal yang sukar, dan diarea ini telah menjadi kelemahan dari
banyak perusahaan yang dulu sukses baik perusahaan kecil menengah maupun
perusahaan yang sudah go publik, seperti Sony, Motorola, Levi’s, Kodak, Xerox dan
lain-lain. Para CEO atau manajer perusahaan juga mengetahui pentingnya
pemasaran untuk membangun branding dan basis pelanggan yang loyal, yang
merupakan aset intagible yang membentuk presentasi nilai besar bagi sebuah
perusahaan bisnis.

Prospek Perusahaan dalam Pemasaran

19
Pada dasarnya setiap perusahaan harus mampu membaca pasar secara jelas dan
benar terhadapa apa yang akan dipasarkan di masa akan datang. Secara umum
orang-orang pemasaran memasarkan 10 tipe entitas yaitu:

a. Barang,
b. Acara
c. Pengalaman
d. Orang
e. Tempat
Segmentasi, Targetting dan Positioning
 Segmentasi Pasar/Market Segmentation Segmentasi pasar artinya
membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin
memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.
 Pasar Sasaran (Market Targeting) Secara umum pengertian menetapkan
pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih
salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani.
 Posisi Pasar (Market Positioning) Menentukan posisi yang kompetitif
untuk produk atas suatu pasar. Tujuan penetapan posisi pasar (martket positioning)
adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk
yang dihasilkan ke dalam benak konsumen.

Peramalan/Forecasting

Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang


akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari
data dan informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu merupakan perilaku
yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu.

Cara Mengetimasi Pasar

20
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar dalam
suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan
untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti melalui survei,
kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari berbagai sumber.
Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan
beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode
survei.

BAB VII “Buku Utama”


Aspek Keuangan
Keungan dilakukan dengan menganalisis tingkat kemampuan pemenuhan
lebutuhan permodalan dan ketentuan tingkat pengembalian investasi.
1.Jenis jenis biaya uasaha
• Biaya investasi,investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan masa masa yang akan dating.
• Biaya operasional,adalah semua biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan
bisnis dapat beroprasi atau berjalan secara normal.
2.Jenis jenis modal
• Modal asing,merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja dalam suatu perusahaan.
• Modal sendiri,merupakan modal yang berasal dari diri sendiri atau pemilik
perusahaan,yang tertanam untuk jangka waktu terentu.
3.Penyusutan aktiva tetap
Aktiva tetap yang digunakan akan mengalami pengurangan fungsi karena factor
yang dipakai,umur,dan kerusakaan kerusakaan.Oleh karena itu besarnya fungsi
aktiva harus diperhitungkan sebagai biaya

BAB VII “Buku Pendamping”


Pentingnya Manajemen Bagi Perusahaan

21
Manajemen secara umum diartikan sebagai ‘pengaturan’, artinya manajemen
adalah sebuah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi manajemen
adalah bagaimana perusahaan bisa menata dan mengelola sumber daya agar suatu
usaha dapat berjalan sesuai harapan demi tercapainya suatu tujuan.

Pengertian dan Fungsi Manajemen

Manajemen adalah suatu proses kegiatan pengelolaan dalam sebuah


perusahaan dengan menerapkan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada secara
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Griffin, manajemen
adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengawasan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha.
Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami
kegagalan jika manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik.

Manajemen Pembangunan Proyek

Manajemen pembangunan proyek adalah sistem untuk merencanakan,


melaksanakan dan mengawasi proyek yang sedang dilaksanakan. Pembangunan
proyek harus mengkoordiasikan rencana pelaksanaan dengan sumber daya yang
disediakan agar proyek tadi dapat terselesaikan sesuai target, artinya proyek
tersebut selesai tepat waktu dan sesuai dengan konsepnya.

Manajemen Sumber Daya

Manusia Manajemen sumber daya meliputi segala sesuatu yang dipersiapkan


perusahaan berkaitan dengan kinerja SDM, yakni dalam penempatan posisi kerja
sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam konsep manajemen SDM terdapat
hal yang berkaitan erat seperti adanya kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik
dalam mengatur orang lain demi tercapainya tujuan. Dalam manajemen SDM juga
diterapkan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang bersifat operatif seperti pengadaan,

22
kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan
kerja.

Pengertian Organisasi

Manajemen adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, dan dari tujuan itu
memerlukan wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut
yang dikenal dengan nama organisasi yang biasa ada dalam perusahaanperusahaan.
Organisasi secara statis berupa tempat kerjasama atau melaksanakan tugas yang
telah direncanakan, organisasi secara dinamis berupa proses kerjasama atas tujuan
yang telah dirancang, sedangkan organisasi formal menurut klasik adalah organisasi
yang terencana, dibawah satu kekuasaan atau pimpinan, yang memiliki satu tujuan.
Oganisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan
strukturnya secara tegas dan tersusun.

BAB VIII “Buku Utama”


Laporan Study Kelayakan Bisnis
Setelah proses analisis data pada setiap aspek dalam studi kelayakan bisnis
selsai,langkah berikutnya adalah menyusun laporan studi kelayakan bisnis untuk
disajikan kepada pihak pihak yang berkepentingan.Laporan studi kelayakan bisnis
harus dibuat dengan sistematis dan menggunakan baha yang mudah dipahami. Bagi
investor,studi kelayakan bisnis harus mampu menunjukan kebutuhan inestasi dan
proyeksi tingkat pemengembalian sebagai dasar untuk memutuskan ikut tidaknya
menanamkan modal dalam bisnis tersebut.MBagian laporan studi kelayakan bisnis
pada prinsipnya sama dengan bagian laporan penelitian pada umumnya,namun
karena studi kelayakan bisnis terdiri dari beberapa aspek maka sering kali setiap
aspek dalam laporan studi kelayakan bisnis sering kali lebih banyak dibandingkan
dengan laporan penelitian umumnya.

BAB VIII BUKU PENDAMPING


1. TIME VALUE OF MONEY Nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang
membahas nilai waktu dari uang atau sejumlah aset yang diinvestasikan. Kajian

23
mengenai nilai waktu dari uang dapat dibahaas dalam tiga konsep yaitu nilai yang
akan datang (future value), nilai sekarang (present value), future value of annuity,
dan present value of annuity.
a. Future Value
Future value dapat diartikan sebagai jumlah uang pokok yang diinvestasikan
ditambah dengan perolehan bunga pada periode tertentu.
b. Present Value
Present value dapat diartikan sebagai penentuan besarnya nilai investasi
awal atas dasar bunga yang sudah ditetapkan dari jumlah yang telah diterima
beberapa tahun kemudian. Penentuan nilai present value merupakan
kebalikan dari menentukan nilai future value.
c. Anuitas
Anuitas merupakan serangkaian pembayaran dengan jumlah yang sama yang
dilakukan dalam interval waktu tertentu yang sudah ditetapkan. Anuitas
dapat dikelompokan dalam dua kelompok yaitu anuitas biasa dan nuitas
jatuh tempo.
Anuitas biasa merupakan anuitas yang proses pembayaranya dilakukan pada
akhir tahun. Sedangkan anuitas jatuh tempo merupakan proses
pembayaranya dilakukan pada awal tahun.
d. Future Value of Annuity
Future Value of Annuity merupakan proses pembayaran yang dilakukan
setiap akhir tahun dengan nominal yang sama dari setiap tahunya.
e. Present Value of Annuity
Present Value of Annuity merupakan kebalikan dari Future Value of Deferred
Annuity yaitumenentukan nilai sekarang. Misalkan seseorangmengajak kita
untuk menabung dengan menjanjikan
uang sebesar dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
2. METODE PENELITIAN ASET TETAP
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan diperuntukan untuk memenuhi
kebutuhan operasionalnnya. Investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu investasi

24
pada aktiva tetap dan aktiva lancar. Invetasi pada aktiva tetap dan aktiva lancar
tidak memiliki perbedaan jika jika dilihat dari asumsi investasinya.
3. BREAK EVENT POINT (BEP)
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total
biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu
merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan.
Jika dalam suatu perusahaan hanya terdapat biaya variabel saja, maka tidak
akan terjadi masalah break event dalam perusahaan tersebut. Break event point
muncul jika dalam perusahaan tersebut jika terdapat biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya secara totalitas selalu berubah-ubah mengikuti volume produksi. Sedangkan
biaya tetap memiliki besaran yang tetap atau tidal mengalami perubahan meskipun
volume produksi mengalami perubahan.
Biaya variabel pada umumnya meliputi bahan mentah, upah buruh dan
komisi penjualan. Sedangkan biaya tetap pada umumnnya meliputi depresiasi
aktiva tetap, sewa, bunga utang, gaji pimpinan, dan biaya kantor. Dengan adanya
analisis titik impas tersebut akan sangat membantu manajer dalam perencanaan
keuangan, penjualan dan produksi, sehingga manajer dapat mengambil keputusan
untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan
prediksi keuntungan yang diharapkan melalui penentuan
1. harga jual persatuan,
2. produksi minimal,
3. pendesainan produk, dan lainnya

BAB III

25
Pembahasan

A. Bab 1
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan
apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide bisnis
dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang
lebih besar bagi semua pihak (stake holder) dibandingkan dampak negatif yang
ditimbulkan.
Subagyo (2005) menyatakan bahwa studi kelayakan adalah penelitian yang
mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak alau tidaknya ide tersebut untuk
dilaksanakan.
Sedangkan pengertian studi kelayakan bisnis menurut Wikipedia (diakses, 2009)
adalah penclitian yang menyangkut berbagai aspek, baik itu dari aspek hukum, sosial
ckonomi dan budaya, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, sampai dengan aspek
manajemen dan kcuangan. yang digunakan sebagai dasar penelitian studi kelayakan dan
hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyck atau bisnis dapat
dikerjakan, ditunda, atau bahkan tidak dijalankan.

B. Bab 2
1. Menjelaskan pentingnya analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis
2. Menjelaskan tujuan dilakukan analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis
3. Menjelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek hukum pada studi
kelayakan bisnis
4. Menjelaskan responden/narasumber untuk analisis aspek hukum pada studi
kelayakan bisnis
5. Menjelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek hukum pada studi
kelayakan bisnis
6. Menjelaskan alat analisis data aspek hukum pada studi kelayakan bisnis
7. Menjelaskan jenis-jenis badan usaha beserta kelebihan dan keunggulannya
8. Menjelaskan perizinan yang diperlukan sebelum menjalankan usaha
9. Menjelaskan ketentuan-ketentuan pada jual beli tanah

26
10. Melakukan analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis

C. Bab 3
1. Menjelaskan pentingnya analisis aspek lingkungan pada studi kelayakan bisnis
2. Menjelaskan tujuan dilakukan analisis aspek lingkungan pada studi kelayakan bisnis
3. Menjelaskan jenis-jenis lingkungan bisnis
4. Menjelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek lingkungan pada studi
kclayakan bisnis
5. Menjelaskan responden/narasumber yang diperlukan untuk analisis aspek
lingkungan pada studi kelayakan bisnis
6. Menjelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek lingkungan pada studi
kclayakan bisnis
7. Menjelaskan analisis data yang digunakan untuk analisis aspek lingkungan pada
studi kelayakan bisnis
8. Melakukan analisis aspek lingkungan pada studi kelayakan bisnis

D. Bab 4
1. Menjelaskan pentingnya analisis aspek pasar dan pemasaran pada studi kclayalkan
bisnis
2. Menjelaskan tujuan dilakukan analisis aspek pasar dan pemasaran pada studi
kelayakan bisnis
3. Menjelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek pasar dan pemasaran
pada studi kelayakan bisnis
4. Menjelaskan pihak-pihak yang menjadi responden/narasumber untuk mclakukan
analisis aspek pasar dan pemasaran pada studi kelayakan bisnis
5. Menjelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek pasar dan pemasaran
pada studi kelayakan bisnis
6. Menjelaskan teknik analisis data untuk analisis aspek pasar dan pemasaran pada
studi kelayakan bisnis
7. Melakukan analisis aspek pasar dan pemasaran pada studi kelayakan bisnis

27
E. Bab 5
1. Menjelaskan pentingnya analisis aspek teknis dan teknologi pada studi kelayakan
bisnis
2. Menjelaskan tujuan dilakukan analisis aspek teknis dan teknologi pada studi
kelayakan bisnis
3. Menjelaskan hal-hal yang perlu dianalisis pada aspek teknis dan teknologi
4. Menjelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek teknis dan teknologi
pada studi kclayakan bisnis
5. Menjelaskan responden/narasumber yang diperlukan untuk analisis aspek icknis da
Teknologi pada studi kelayakan bisnis
6. Menjelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek teknis dan teknologi
pada studi kelayakan bisnis
7. Menjelaskan analisis data yang digunakan untuk analisis aspek teknis dan teknologi
pada studi kelayakan bisnis
8. Melakukan analisis aspek teknis dan teknologi pada studi kelayakan bisnis

F. Bab 6
1. Menjelaskan pentingnya analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia pada
studi kclayakan bisnis
2. Menjelaskan tujuan dilakukan analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia
pada studi kelayakan bisnis
3. Menjelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek manajemen dan
sumber daya manusia pada studi kelayakan bisnis
4. Menjelaskan pihak-pihak yang menjadi responden/narasumber untuk melakukan
analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia pada studi kelayakan bisnis
5. Menjelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek manajemen dan
sumber daya manusia pada studi kelayakan bisnis
6. Menjelaskan teknik analisis data untuk analisis aspek manajemen dan sumber daya
manusta pada studi kelayakan bisnis
7. Melakukan analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia pada studi
kelayakan bisnis

28
G. Bab 7
1. Menjelaskan pentingnya analisis aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis
2. Menjelaskan tujuan dilakukan analisis aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis
3. Menjelaskan sumber dana yang digunakan untuk menjalankan bisnis
4. Meniclaskan jenis data yang dipertukan untuk aralisis aspek keuangan pada studi
kelayakan bismis
5. Menjclaskan responden/narasumber yang diperlukan untuk analisis aspek
keuangan studi pada kelayakan bisnis
6. Menjelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek keuangan pada studi
kelayakan bisnis
7. Menjelaskan analisis data yang diperlukan untuk kajian aspek keuangan pada studi
kelayakan bisnis
8. Melakukan kajian aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis

H. Bab 8
1. Menjelaskan bagian-bagian yang ada pada laporan studi kelayakan bisnis
2. Menyusun laporan studi kelayakan bisnis

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Dilihat dari aspek tampilan buku yang direview adalah tulisan sudah dalam
pengaturan tata letak kanan kiri, disamping itu juga terdapat penandaa sisetiap
paragraph dengan menjorokan ke dalam setiap awalan kalimat
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tulis termasuk penggunaan font adalah aspek
layout, tata letak serta tu;isan sangat mudah untuk dimengerti sehingga pembaca
mudah untuk memmahami isi tulisan tsb dan untuk kekurangan menurut saya
tidak ada kekurangan
3. Dari aspek buku tersebut sangat baik untuk dibaca dengan contoh penggambaran
di isi buku dan untuk kekurangan sehingga membingungkan pembaca mana inti
dari judul tersebut

29
4. Dari aspek tata bahasa buku tersebut adalah dari tata bahasa buku yang kami
review mudah diimengerti dan tidak terlalu baku sehingga pembaca mudah untuk
memahami terhadap bahasa buku tersebut untuk kekurangan tidak ada.

BAB IV
Penutup

30
a) Kesimpulan
b) Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian pada bab penutup ini, yang menyatakan
bahwa manajemen strategik itu penting, peneliti mencoba untuk memberikan
beberapa saran atau rekomendasi sebagai berikut:
1. Kepada pihak Universitas, terutama Dosen, bisa memberikan penyuluhan
tentang wajib dan pentingnya pembelajaran manajemen strategik. Hal ini
dimaksudkan untuk menjalin kerjasama yang sinergis antara pihak
Universitas dan pihak mahasiswa dalam membina salah satu bagian
keilmuan mahasiswa, demi menghasilkan generasi muda yang intelek. Dalam
penyuluhan tersebut pihak Universitas berperan untuk:
 Memberi arahan kepada mahasiswa untuk selalu memberi dorongan
untuk mempelajari pentingnya sistem informasi manajemen; dan
 Memberi arahan kepada mahasiswa untuk selalu mengontrol
pelaksanaan pembelajaran mata kuliah sistem informasi manajemen,
pihak universitas kemudian meminta laporan setiap minggunya dari
pihak dosen terkait pengajaran manajemen strategik dan
pengontrolan terhadap pelaksanaan pembelajaran manajemen
strategik. Selanjutnya pihak sekolah melaksanakan evaluasi terhadap
sistem pembelajaran dosen terhadap mahasiswa dalam mengajar
sistem informasi manajemen. Hasil evaluasi itu kemudian dikaitkan
dengan pemberian nilai tambahan bagi mata kuliah manajemen
strategik setiap mahasiswa. Sejalan dengan itu, pihak sekolah juga
menindak tegas setiap mahasiswa yang abai terhadap kegiatan
pembelajaran mata kuliah manajemen strategik. Pemberian sanksi,
semisal membersihkan kamar kecil, bagi mahasiswa yang membandel
tidak mengikuti pembelajaran mata kuliah manajemen strategik di
kelas, bisa dilakukan. Hal ini diharapkan bisa membuat mahasiswa
yang meninggalkan pembelajaran manajemen strategik menjadi jera,
sekaligus bisa menjadi pelajaran bagi teman-temannya yang lain
31
bahwa jika tidak mengikuti matakuliah manajemen strategik pada
waktunya di kelas akan mendapatkan sanksi membersihkan kamar
kecil. Sementara itu, kegiatan pengayaan materi seputar mata kuliah
tetap bisa dilakukan.
2. Kepada seluruh dosen, guna menjaga pelaksanaan pembelajaran mahasiswa
di kelas, bisa ikut serta berdiskusi bersama mahasiswa pada saat jam mata
kuliah tiba. Hal ini diharapkan bisa memotivasi mahasiswa untuk selalu
mengikutimata kuliah bersama karena melihat contoh yang baik dari dosen-
dosennya.
3. Kepada orangtua mahasiswa, agar anaknya menjadi anak yang shaleh dan
shalehah, akan lebih baik jika di rumah belajar Kembali materi yang
diberikan di kelas. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan mengajarkan
pentingnya manajemen strategik

Daftar Pustaka

32
33

Anda mungkin juga menyukai