Oleh:
Yolanda Agustina Malau
7193343002
Puji dan Syukur penulis panjatkan keradirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Critical
Book Report Riset Pemasaran ini dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aurora Elise Putriku. SE,.
M.Si selaku Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan laporan critical book report ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi acuan bagi penulis untuk menjadi lebih
baik. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa yang masih aktif.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Identitas buku yang direview
Buku Utama
1. Judul Buku Riset Pemasaran
3. Penerbit Gunadarma
4. Kota Terbit Jakarta
5. Tahun Terbit 2019
6. ISBN 978-602-0764-06-1
7. Jumlah Halaman 148 Halaman
Buku Pembanding
1. Judul Buku Marketing Research for Beginner,
Panduan Praktis Riset Pemasaran
Bagi Pemula
2. Penulis Prima Ariestoandri
3. Penerbit ANDI
4. Kota Terbit Yogyakarta
5. Tahun Terbit 2006
6. ISBN 978-979-29-9383-9
7. Jumlah Halaman 82 Halaman
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
2.1 Buku Utama
Judul Buku Riset Pemasaran
Penulis Teddy Oswari dkk
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB III PERANAN RISET PEMASARAN
Pasar dan Konsumen merupakan dua hal yang memiliki kemiripan,
dimana keduanya menjadi target dari perusahaan dalam pemasaran produk
atau jasanya. Perusahaan sangat dituntut untuk mengetahui pasar dan
konsumennya melalui alat dari pemasaran.
Dalam memasarkan produk atau jasa pada pasar dan konsumen,
Perusahaan menawarkan banyak macam produk atau jasa. Beberapa
diantaranya adalah:
1. Berupa barang misalnya handphone, komputer, mobil, sepeda motor,
kosmetik, kemeja, sepatu, dll.
2. Jasa misalnya asuransi, bank, konsultan, kursus, salon, penerbangan, dll.
3. Pengalaman misalnya wahana bermain, tour andtravel,
disneyland, dll.
4. Organisasi misalnya partai, ikatan akuntansi Indonesia, dll.
Produk atau jasa tersebut ditawarkan kepada pasar dan konsumen guna
pemenuhan kebutuhan dari konsumen akhirnya.
Persyaratan Riset Pemasaran:
1) Relevan: hasil penelitian akan dapat menghasilkan informasi yang
dibutuhkan untuk merespon tantangan/menyelesaikan masalah
pemasaran yang dihadapi perusahaan.
2) Tepat waktu: hasil penelitian diharapkan sesuai dengan waktunya, tidak
terlambat atau terlalu cepat.
3) Efisien: tidak terlalu banyak biaya dan diharapkan memberikan nilai
tambah yang lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan.
4) Akurat (obyektif): penelitian hendaknya teliti, cermat, obyektif, dan
dapat dipercaya kebenarannya.
5
BAB IV PROSES RISET PEMASARAN
6
BAB V PERUMUSAN MASALAH RISET PEMASARAN
Perumusan masalah merupakan pernyataan masalah umum dan
identifikasi komponen spesifik dari masalah riset pemasaran. Perumusan
masalah dibuat di awal sebelum memulai melakukan penelitian, tujuannya
agar penelitian yang dilakukan dapat lebih terarah.
Untuk memecahkan masalah penelitian, pada umumnya dilakukan
berbagai tahapan seperti identifikasi masalah, merumuskan masalah,
membuat hipotesis (jawaban sementara) atas masalah tersebut dan kemudian
membuat kesimpulan (generalisasi hasil) penelitian. Namun sebelum sampai
pada tahapan penarikan kesimpulan atau generalisasihasil penelitian, seorang
peneliti harus memperoleh data (informasi) tentang berbagai hal guna
memecahkan masalahtersebut.
Masalah yang baik menurut Fraenkel dan Wallen (1990) dikatakan bahwa:
1. Masalah harus jelas, artinya tidak boleh menimbulkan
interpretasi/persepsi yang mendua (ambigu).
2. Masalah harus fisibel, artinya masalah yang diajukan harus dapat dicarikan
jalan keluarnya, baik dilihat dari aspek teori pendekatan yang digunakan
maupun dari aspek pendanaan,waktu, dan tenaga yang dibutuhkan.
3. Masalah bersifat etis, artinya masalah riset tidak bolehbersinggungan dengan
hal-hal yang bersifat etika, moral, kesukuan, agama, keyakinan, dan nilai-
nilai adat suatu komunitas tertentu.
4. Masalah harus signifikan, artinya hasil dari riset yang diangkat diharapkan
bisa membawa kontribusi/manfaat secara teoritis bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
Setiap penelitian dilakukan karena adanya masalah, dimana masalah
tersebut perlu diketahui jawabannya dalam sebuah penelitian. Dalam riset
pemasaran diperlukan sumber masalah atau yang disebut dengan peluang
riset pemasaran. Masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari
maupun masalah yang dipilih untuk digunakan sebagai bahan kajian ilmiah,
dapat dipastikan selalu memiliki sumber awal/penyebab mengapa masalah
tersebut muncul menjadi masalah itu sendiri. Masalah secara sederhana
dapat diartikan sebagai penyimpangan (gap) antara harapan danrealita.
7
BAB VI JENIS RISET DAN KERANGKA BERFIKIR TEORI
Riset penelitian yang dilakukan pada dasarnya memiliki tujuan, dan
jenis riset yang dilakukan akan disesuaikan dengan tujuan dari riset itu
sendiri. Jenis riset terdiri dari penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif. Perbedaanya sebagai berikut:
Kerangka berfikir teoritikal adalah model konseptual yang ditujukan
untuk menggambarkan kompleksitas hubungan anatara faktor-faktor atau
variabel-variabel yang diidentifikasi penting dalam suatu permasalahan.
8
BAB VII KRITERIA RISET ILMIAH
Riset ilmiah adala penelitian yang memiliki fenomena masalah penelitian
yang dijawab melalui metode tertentu untuk mencari jawabannya. Riset ilmiah
dikaji berdasarkan metode yang disebut dengan langkah-langkah
3 Merumuskan Hipotesis
5 Mengumpulkan Data
7 Menyusun Laporan
10
BAB IX PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN
DATA
Sampling merupakan salah satu alat yang penting dalam melakukan
riset pemasaran yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, intrepretasi
data yang akandikumpulkan untuk penelitian. Sampling menyangkut studi
yang dilakukan secara rinci terhadap sejumlah informasi yang relatif kecil
(sampel) yang diambil dari suatu kelompokyang lebih besar (populasi).
Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki
kesamaan dalam satu atau beberapa hal, dan yang membentuk masalah
pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus
didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan. Populasi dapat
terbatas (sudahterukur) dan tidak terbatas (tak terhingga).
12
BAB XI DESAIN KUESIONER
Kuesioner atau angket merupakan serangkaian pertanyaan tertulis
yang kemudian disampaikan kepada sejumlah responden. Melalui
kuesioner, peneliti telah terlebih dahulu mendefinisikan pertanyaan serta
jawaban, karena itu umumnya kuesioner telah menyediakan jawaban
yang hendak dipilih responden Sebuah pertanyaan perlu dikembangkan
untuk mengambil inti dari informasi yang akan ditemukan. Namun
demikian tidak boleh lepas dari pokok pertanyaan. Berikut proses dari
pengembangan pertanyaan yang disajikan pada Gambar 11.1.
13
BAB XII PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN
Judul yang diangkat sebagai objek/subjek Penelitian harus bisa
mencerminkan seluruh isi penelitian. Judul penelitian juga harus
berangkat dari masalah yang sedang diteliti, karena kualitas penelitian
tercermin dari judul yang diajukan.
Judul yang baik harus mencakup elemen variabel utama yang
sedang diteliti walaupun boleh jadi ada variabel lain seperti variabel
intervening, moderating, maupun extranous yang hanya sebagai
variabel pengganggu sehingga tidak perlu dimasukkan kedalam judul
utama.
Abstrak hasil penelitian merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan oleh seorang peneliti dalam poses pembuatan laporan
penelitian. Pada dasarnya abstrak berisi rangkuman singkat/intisari dari
semua isi laporan yang dibuat oleh seorang periset. Alur penulisan
abstrak dimulai dari apa judul penelitian, tujuan/manfaat penelitian,
lokasi/populasi penelitian, dan waktu penelitian.
Ada beberapa teknik dalam menulis kutipan dalam suatu laporan atau
hasil penelitian yang digunakan sebagai rujukan seorang peneliti dalam
memperkuat argumentasi dan teori- teori yang diajukan. Menuliskan
kutipan menjadi penting karena untuk menjaga kejujuran dan integritas
moral/akademik bagi setiap orang yang bergerak dalam kegiatan riset.
Seorang peneliti yang mempertahankan argumentasinya menggunakan
dalil-dalail atau teori yang dihasilkan oleh orang lain seharusnya
menyebutkan dari mana sumber dalil tersebut dicuplik atau diperoleh.
Menulis atau mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi sumber
kutipan dalam sebuah tulisan, baik yang berbentuk Laporan Hasil
Penelitian, Penulisan Tugas Akhir (Skripsi, Tesis, Disertasi), Jurnal
Ilmiah, maupun Buku-buku ilmiah lainnya merupakan kewajiban yang
harus dilakukan oleh seorang penulis/pembuat laporan. Banyak sekali
model atau gaya penulisan pustaka dalam suatu karya tulis, hal ini sangat
tergantung kepada masing-masing institusi dalam memberlakukan gaya
atau model yang disepakati bersama.
14
2.1 Buku Pembanding
Judul Buku Marketing research for beginner, panduan praktis riset
pemasaran bagi pemula
Penulis Prima Ariestoandri
Bab 1 Pendahuluan
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan riset pemasaran
sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan. Dan
masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini
digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah
penasaran; merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan
penasaran: memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan
pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta
pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat aktivitas pemasaran
lebih efektif (Crask, dkk., 1995).
Berdasarkan tujuannya, riset pemasaran dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok:
1. Problem Solving Research, yakni riset yang diadakan untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah pemasaran. Riset ini
memang berorientasi pada masa lalu. Yaitu masalah pemasaran yang
pernah terjadi.
2. Controlling Research yakni riset yang diadakan untuk pengawasan atau
pengendalian proses bisnis dan pemasaran yang sedang berjalan.
3. Planning Research, yakni riset yang diadakan untuk mendapatkan
informasi sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran.
16
saja dan tidak dilakukan berulang kali.
Sumber Potensial Kesalahan dan Bias
Dalam mendesain sebuah riset, periset perlu memerhatikan sumber
potensial kesalahan (error) yang mendorong terjadinya bias. Bias is the
devil of analysis, bias menyebabkan kesalahan analisis dan
melencengkan dari fakta sesungguhnya. Desain riset yang baik harus
dapat menekan atau mengendalikan berbagai kesalahan dan faktor-faktor
pendorong bias.
Pengendalian Kesalahan
1. Random sampling error sebagai satu-satunya kesalahan yang dapat
dikalkulasi persentase kesalahannya ini dapat dikurangi dengan
menambah jumlah sampel responden.
2. Surrogate information error sebagai salah satu kesalahan periset, dapat
dihindari sejak awal saat mendesain riset dan kuesioner.
3. Population specification error dan sampling frame error dapat dihindari
dengan mendefinisikan secara detail populasi dan kerangka sampel
berdasar referensi atau acuan desain riset.
4. Measuremeni error dan data analysis error sangat terkait dengan
kompetensi periset atau data analyst.
5. Interviewers error dapat dihindari periset semenjak rekrutmen, perlunya
diseleksi interviewer yang memiliki kejujuran.
17
3. Experience Interview, wawancara terarah yang dilakukan periset
terhadap seorang ahli atau yang berpengalaman tentang kasus pemasaran
yang dihadapi secara mendalam.
4. Projective Technique, teknik riset penjajakan dengan meminta responden
untuk memproyeksikan perasaan, keyakinan, atau motivasi dirinya
terhadap seorang, suatu objek, atau situasi tertentu.
Teknik Bertanya
Beberapa teknik bertanya yang sering digunakan, antara lain adalah
teknik probing, teknik why-why questions, atau teknik what-if. Teknik
probing dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang lebih detail dari
responden. Periset bertanya tentang suatu hal kepada responden. Setiap
jawaban yang keluar difokuskan untuk ditanyakan beruntun hingga detail
jawaban tergali.
Bab 5 konsepsi acuan desain riset
Model STV Triangle merupakan submodel "marketing" yang membahas
nine core elements of architecture, sebuah desain utama arsitektur
perusahaan. Nine core elements of architecture ini dikelompokkan dalam
tiga wilayah: Strategy, Tactic, dan Value (STV). Strategy pada wilayah
mind share terdiri dari segmentation, targeting dan positioning. Lalu
Tactic di wilayah market share terdiri dari differentiation, marketing mix,
dan selling. Terakhir, value pada value share terdiri dari brand, service,
dan process.
Masalah Segmentation
Riset segmentasi merupakan jenis riset deskriptif jenis cross sectional.
Berupa survei konsumen atau pelanggan dengan metode kuantitatif.
Dapat dilakukan satu kali (single cross sectional) atau berulang (multiple
cross sectiomal) namun dengan waktu yang disesuaikan dengan
perkembangan trend pasar. Beberapa analisis statistik seperti CHAID,
factor analysis, cluster analysis, atau discriminant analysis dapat
membantu untuk menentukan segmentasi yang sesuai.
Masalah Targeting
Riset targeting dapat dilakukan sekaligus dengan riset segmentasi, jenis
riset deskriptif dengan metode kuantitatif atau survei.
18
Masalah Positioning
Untuk mengeksplorasi positioning dilakukan melalui exploratory
research dengan metode kualitatif seperti focus group discussion (FGD).
Melalui FGD akan diperoieh positioning dari aspek-aspek produk seperti:
litur, manfaat, kegunaan, tipe pengguna, perbandingan dengan produk
sejenis. Disosiasi produk, harga, gabungan aspek atribut (hybrid).
Apabila telah diperoleh atribut-atribut positioning maka dapat dilakukan
deseriptive research metode survei kuantitatif sehingga akan diperoleh
peta persepsi konsumen (perseptual mapping) dikaitkan dengan kinerja
produk.
Masalah Differentiation
Untuk mengeksplorasi differentiation dapat dilakukan terlebih dahulu
exploratory research dengan metode kualitatif seperti FGD. Melalui FGD
akan diperoleh competitive advantage factors, dari aspek content (what to
offer). Apabila telah diperoleh competitive advantage maka dapat
dilakukan descriptive research melalui survei konsumen schingga akan
diperoleh proporsi competitive advamiage yang juga dikaitkan dengan
kinerja produk.
Masalah Marketing Mix (4P: Product, Place, Price, Promotion)
Riset promosi dapat dilakukan secara experimental reseurch untuk
mengukur efektivitasnya (pre-post marketing). Expioratory research
untuk penjajakan konsep yang disukai atau diminati calon konsumen
dalam riset produk. Sementara untuk riset lokasi atau harga lebih tepat
dilakukan quantitative research. Riset lokasi dengan metode observasi,
sedangkan risct harga dengan survei. Salah satu teknik analisis dalam
riset harga, yakni conjoint. Analisis atau PSM (Price Sensitivity Meter)
analisis akan memberikan kisaran harga yang reasonahle menurut
konsumen.
Masalah Selling
Riset yang terkait dengan masalah penjualan umunmnya terintegrasi
dengan riset bauran pemasaran. Khusus analisis faktor makro dan
peramalan dapat dilakukan dengan desk research. Analisis faktor makro
melalui studi litcratur dengan analisis SWOT terhadap perkembangan
politik, ekonomi. Sosial dan teknologi (PEST studies). Sementara analisis
19
peramalan dapat menggunakan metode forecasting menggunakan data-
data terkait.
Masalah Service
Hasil survei Parasuraman, et.al. yang banyak digunakan sebagai acuan
praktisi pemasaran adalah lima parameter SERVQUAL (service quality),
yakni aspek reliahility, tangihles, assurance, responsiveness, dan
emphaty. Kelima parameter ini nantinya akan menjadi acuan dalam
pengukuran kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Bab 6 DESAIN KUESIONER
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuesioner adalah alat penelitian
survei yang berisi daftar pertanyaan tertulis. bertujuan untuk mendapat
tanggapan dari orang atau kelompok yang terpilih sebagai sampel (KBBI,
1990). Fungsi kuesioner sendiri dalam riset pemasaran ialah sebagai
instrumen untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan riset
serta memiliki tingkat keandalan (reliability) dan kesahihan (validity)
yang tinggi.
Isi pertanyaan dalam kuesioner lengkap, umumnya terbagi dalam empat
kelompok, yakni tentang fakta, pendapat atau sikap, informasi, dan
persepsi diri.
Jenis Pertanyaan
Setelah pemetaan, variabel tersebut disusun menjadi kalimat tanya yang
tepat, dapat berupa jenis pertanyaan terbuka (open-ended questions),
pertanyaan tertutup (closed-ended questions), atau jenis pertanyaan
campuran. Janis pertanyaan terbuka lebih banyak digunakan untuk
metode riset kualitatif, sedangkan untuk jenis pertanyaan tertutup dan
mendetail disarankan untuk metode riset kuantitatif.
Ukuran Skala Data
Ciri-ciri atau karakteristik dari nilai variabel ini dapat dibedakan menjadi
empat tingkatan skala, yang dikembangkan pertama kali oleh S.S.
Steven, yakni skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Mengukur Sikap Pelanggan
1. Self Reporting, sebuah teknik umum yang digunakan untuk mengukur
sikap dengan cara responden ditanya secara langsung tentang sikap
mereka terhadap sesuatu hal yang menjadi tujuan riset.
20
2. Ohservation of behavior, diasumsikan perilaku seseorang merupakan
hasil dari sikap orang tersebut sehingga sikap di observasi dari perilaku
keseharian yang dari responden.
3. Indirect technique, teknik tidak langsung dengan menggunakan sebuah
stimulus seperti menggunakan uji asosiasi kata (word association tests).
4. Performance of objective tasks, diasumsikan bahwa perfomansi atau
kinerja tergantung dari sikapnya.
5. Multiple measures, sebuah gabungan atau kombinasi dari teknik
eksplorasi sikap agar temuan lebih valid. Khususnya berguna saat teknik
self-reporting digunakan.
21
5. Orientasi tentang masalah yang mungkin terjadi di lapangan dan
bagaimana tips atau trik mengatasinya.
Metode Observasi
Mrstery Shopping (MS) merupakan salah satu metode observasi dalam
riset pemasaran yang sering digunakan untuk mengukur kualitas layanan,
yakni dengan mengirimkan sejumlah periset yang berperan sebagai
mystery shopper. Dalam metode MS. setiap periset bertindak layaknya
konsumen yang melakukan transaksi atau kegiatan pengamatan lainnya
yang dituangkan dalam skenario observasi.
Bab 9 TABULASI DATA
Proses entry atau pengetikan/pemasukan data secara sederhana dapat
menggunakan program MS Excel atau langsung pada program aplikasi
statistik seperti SPSS, Minitab, STATA, atau Lisrel. Namun khusus
program aplikasi statistik tersebut, data harus dikodifikasi (data coding)
secara numerik terlebih dahulu agar dapat dianalisis.
Ringkasan Ukuran Statistik
1. Ukuran Pemusatan (Central Tendency). Ukuran ini memberikan
informasi kecenderungan data mengelompokkan atau memusat.
2. Ukuran Penyebaran (Dispertion). Ukuran ini memberikan informasi
kecenderungan data menyebar.
23
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisa Buku
Pada buku utama, pokok pembahasan meliputi: pembahasan atau teori
tentang riset pesaran sebanyak 12 bab.
Pada buku pembanding, pokok pembahasan meliputi: pembahasan ataupun
teori tentang riset pemasaran sebanyak 10 bab saja
24
Elemen-elemen komunikatif grafis (teks, tabel) dalam
buku telah ditulis dan disusun dengan baik dan
komunikatif.
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Riset pemasaran adalah suatu kegiatan yang sistematik dan mempunyai
tujuan dalam hal pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan data,
pengolahan dan penganalisisan data, penyebaran informasi yang bermanfaat
untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan
identifikasi dan solusi yang efektif-efisien di bidang pemasaran perusahaan.
4.2 Rekomendasi
Setelah membaca materitentang riset pemasaran, kedua buku ini sangat
layak digunakan untuk mahasiswa sebagai buku pedoman dalam perkuliahan dan
juga dapat digunakan menjadi referensi bagi si pembaca dan diharapkan agar buku
ini dapat diperbaharui dalam segi pembahasan materi.
26
DAFTAR PUSTAKA
27