Anda di halaman 1dari 17

Critical Book Report

KEWIRAUSAHAAN

Oleh :

Nama : Tasya Pasaribu


Nim : 4182121013
Kelas : Fisika Dik B 2018

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Instrumen Tes Alternatif
Yang Diampu Oleh :

Purwanto,S.Si., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas  rahmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan penulis kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah Critical Book
Report (CBR) ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini membahas tentang “Kewirausahaan” yang berisikan identitas dan rangkuman buku,
kelebihan dan kekurangan isi buku, serta kesimpulan dan saran yang akan dipaparkan didalam
makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah “Critical Book Report“ ini bisa bermanfaat serta
mempermudah dalam memahami materi tentang Statistik Fermi-Dirac. Saran dan kritik yang
konstruktif  akan banyak membantu makalah lebih sempurna dan komplit. Mohon maaf bila
dalam penyusunan makalah masih banyak terdapat kekurangan. Akhir kata, penulis
mengucapkan terimakasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Medan, 26 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 4

1.2. Tujuan CBR ................................................................................................... 4

1.3. Manfaat CBR .................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Identitas Buku.................................................................................................. 5

2.2. Ringkasan Isi Buku..........................................................................................5

2.2.1 Ringkasan Isi Buku Utama...................................................................5

2.2.1 Ringkasan Isi Buku Pembanding..........................................................5

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Buku.................................................................. 12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ................................................................................................... 13

3.2 Saran .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Critical Book Report adalah penganalisisan, penilaian, dan pengevaluasian mengenai


keunggulan & kelemahan buku, bagaimana isi artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir
kita & menambah pemahaman kita terhadap kajian Fisika Statistik. Melalui critical review kita
menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan pengetahuan &
pengalaman yang kita miliki. Maksud pemberian tugas kuliah berupa critical review ini adalah
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Statistik.

1.2. Tujuan CBR


1. Mengulas bab materi dengan cara meringkas isi buku.
2. Menyelesaikan tugas wajib CBR dalam mata kuliah Fisika Kuantum
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada buku.

1.3. Manfaat CBR


1. Mampu berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh buku.
2. Menambah wawasan dan informasi terutama tentang materi yang terkandung dalam buku
tersebut.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Identitas Buku
2.1.1 Buku Utama
Judul Buku : Manajemen Pemasaran
Tahun Terbit : 2016
Jumlah Halaman : 131 halaman
Penulis : Rahmawati
Penerbit : Mulawarman University PRESS
Kota Terbit : Samarinda – Kalimantan Timu

2.1.2 Buku Pembanding


Judul Buku : Manajemen Pemasaran
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 102 halaman
Penulis : Dr. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.,MM
Penerbit : Universitas Udayana
Kota Terbit : Depansar

Buku Utama Buku Pembanding

5
2.2. Ringkasan Isi Buku
BUKU I
BAB 1 Marketing dan Pentingnya dalam Dunia Bisnis
Selama mengajar hampir 10 tahun pada mata kuliah manajemen pemasaran, mahasiswa
seringkali menjawab dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Jualan
2. Menawarkan barang
3. Menjual produk
4. Membujuk orang untuk beli produk
5. Mencari konsumen yang mau membeli
6. Jualan produk door to door
7. Mempromosikan produk

Berbagai yang tergambar di dalam pikiran mahasiswa terkait marketing adalah berbagai aktivitas
di sekitar penjualan produk. Marketing yang hebat bukan sesuatu yang kebetulan,tapi merupakan
hasil dari sebuah planning dan eksekusi yang tepat, dengan menggunakan seni dan teknik teknik
yang efektif. Pentingnya Pemasaran Bagi Keberhasilan Perusahaan Berapa pun besar modal yang
dimiliki perusahaan, peralatan manufaktur yang super canggih dan modern, kualitas produk
unggulan, namun semua itu akan sangat tak berarti jika tidak memiliki pemasaran yang baik.
Definisi pemasaran secara sosial menunjukkan peran pemasaran dalam masyarakat sosial dengan
definisi bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan
secara bebas bertukar nilai produk dan layanan dengan orang lain. Jenis Pasar Beberapa jenis
pasar disertai dengan penjelasan singkat disajikan sebagai berikut: a. Pasar Konsumen adalah
konsumen yang membeli produk dan jasa untuk dikonsumsi sendiri, misalnya ibu-ibu yang
membeli kosmetik, anak kos yang membeli mie instan dan anak SD yang membeli permen.
Sejalan dengan semakin kompleks-nya tuntutan dunia pemasaran, maka lahirlah holistic
marketing yang dipandang lebih sesuai dengan kondisi kekinian, dan seiring dengan hal itu
muncul juga 4Ps yang dipandang lebih selaras dengan konsep holistic marketing tersebut Evolusi
Bauran Pemasaran Komponen dari 4Ps terdiri dari : 1) People People mencerminkan orang yang
ada dalam perusahaan (karyawan) dan luar perusahaan (pelanggan).
BAB 2 Menciptakan Loyalitas dan Hubungan Jangka Panjang
Menurut Kotler dan Keller (2014), nilai pelanggan atau customer value adalah selisih total
keseluruhan manfaat yang diperoleh customer dari suatu produk/jasa dengan total upaya dan
pengorbanan yang dilakukannya untuk mendapatkan dan menggunakan produk itu. Menurut
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari Buku Manajemen Pemasaran mengatakan
bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah
membandingkan kinerja produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2013:128).
Perusahaan yang sukses dalam pemasaran produknya seperti Toyota, Apple dan Samsung
memberikan janji menarik bagi konsumen, dan mampu memenuhi harapan pelanggan yang

6
terbentuk dari janji dan kinerja produk yang mereka berikan. Teknik Pengukuran Kepuasan
Pelanggan Dengan kondisi bisnis yang sangat kompetitif sekarang ini, dimana tingkat persaingan
yang tinggi dengan differensiasi produk dan jasa yang begitu beragam, maka kepuasan dan
loyalitas pelanggan menjadi suatu hal yang sangat penting.
Analisis pelanggan yang beralih (lost customer analysis) Pihak perusahaan berusaha
menghubungi para pelanggannya yang sudah berhenti menjadi pelanggan atau beralih ke
perusahaan lain, untuk memperoleh informasi dalam pengambilan kebijakan selanjutnya untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang sangat puas akan menyebarkan
cerita positif dari mulut ke mulut dan malah akan menjadi iklan berjalan bagi suatu perusahaan,
yang tentunya akan menurunkan biaya untuk menarik pelanggan baru. Menganalisa konsumen
menguntungkan dan kurang menguntungkan Perusahaan harus menganalisa terlebih dahulu
jumlah margin yang akan diperoleh perusahaan dengan mengurangi pendapatan yang diperoleh
dari masing-masing konsumen dan biaya yang dikeluarkan untuk melayani masing-masing jenis
konsumen. Basis data pelanggan memuat lebih banyak informasi atau profil pelanggan berupa
akumulasi barang dan jasa yang telah dibeli pelanggan; volume tiap pembelian dan harga
terdahulu yang diberikan, identitas (usia, ulang tahun, makanan kegemaran, hobi); pesaing
kompetitif; status kontrak; perkiraan pengeluaran pelanggan 5 tahun mendatang; perkiraan
kualitatif kekuatan dan kelemahan pesaing dalam melayani/menjual ke pelanggan.
BAB 3 Menganalisis Pasar Konsumen
Misalnya pada keputusan pemilihan cat rumah, 10 tahun yang lalu, suami yang mempunyai
pengaruh paling besar untuk menentukan jenis dan warna cat yang akan dipakai untuk rumah
keluarga, tapi saat ini pengaruh isteri yang lebih besar, maka iklaniklan cat saat ini, banyak
menyasar ke audience wanita. Proses Kunci Psikologi Konsumen Titik awal untuk memahami
perilaku konsumen adalah memahami model perilaku konsumen sesuai gambar di bawah, yang
menerangkan rangsangan pemasaran dan rangsangan lingkungan lainnya yang memasuki
kesadaran konsumen, dipengaruhi proses psikologis/karakteristik konsumen sehingga
menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan pembelian. Sebuah perusahaan baru
bisa memasuki pasar dengan menawarkan bujukan yang serupa dengan pesaingnya dan
memberikan konfigurasi isyarat yang serupa, karena pembeli cenderung mangalihkan kesetian
mereka pada merek yang mirip (generalisasi) atau perusahaan bisa merancang mereknya agar
menarik sekumpulan pendorong bereda dan memberikan isyarat yang memancing perpindahan
merek (diskriminasi). Mengevaluasi aspek positif dan negatif masingmasing pilihan produk
sebagai dasar untuk membuat keputusan Membuat keputusan untuk membeli produk yang dinilai
paling memenuhi persyaratan Perilaku dalam penggunaan produk yang dibeli Perilaku pembeli
sesudah menggunakan produk yang dibeli, sesuai pengalaman saat konsumsi produk berwujud
perasaan dan tindakan Sesuai hirarki kebutuhan Maslow, lapar, haus, pakaian, pendidikan,
keamanan dan aktualisasi diri Informasi tentang pilihan produk yang tersedia untuk dibeli, harga
dan kegunaan masing-masing Menimbang manfaat dan biaya masingmasing pilihan Menentukan
pilihan produk, harga, jumlah, waktu, persyaratan dan lokasi pembelian Dari penggunaan produk
pembeli memperoleh pengalaman apakah pembeli puas atau kecewa Bila puas, ada kemungkinan

7
mengulang lagi pembelian (loyal), namun bila kecewa maka tidak mengulangi dan berusaha cari
produk pengganti yang lebih baik.
BAB 4 Menganalisis Pasar Bisnis
Pemberi pengaruh (influencer), yakni mereka yang berpengaruh dalam keputusan pembelian,
misalnya membantu menentukan spesifikasi produk yang dibeli, biasanya personel dengan
kemampuan teknikal. Pengambil keputusan (decider), yang menentukan persyaratan tentang
produk yang dibeli atau supplier yang diinginkan. Kriteria Keputusan Kriteria keputusan
pembelian Pasar Bisnis antara lain : No Keterangan Pasar Penjual Pasar Produsen Pasar
Pemerintah 1 Maksud Pembelian Produk dibeli untuk dijual kembali Produk di beli untuk dioleh
menjadi produk lain atau disewakan Produk dibeli untuk dikonsumsi berbagai lembaga
pemerintah 2 Tujuan yang ingin dicapai Mencari keuntungan Tingkatkan keuntungan menekan
biaya Meningkatkan manfaat berbentuk jasa publik 3 Rasionalitas Selalu rasional Selalu rasional
Seharusnya juga bersifat rasional 4 Kriteria Keputusan Benefit cost Ratio Quality cost ratio
Analisis manfaat dan biaya 5 Pertimbangan lain a. Marketability, Margin keuntungan, Syarat
pembayaran a. Pengaruh terhadap biaya/kualitas produk, Uniformitas mutu, Kontinuitas supply
a. Komisi penjualan b. Bonafiditas supplier c. Ketepatan penyerahan 3. Tahapan Proses
Pembelian Pasar Bisnis Tahapan pembelian pada pasar bisnis melewati tahapan yang lebih
banyak dibandingkan pembelian pada pasar konsumen.
BAB 5 Identifikasi Segmen Pasar dan Target
Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari yang bersifat heterogen
menjadi bagian pasar yang memiliki sifat yang homogen (Gitosudarno, 2008). Segmentasi yang
dilakukan merek pasta gigi ini membagi pasar pengguna pasta gigi menjadi 4 (empat) segmen
dengan penjelasan sebagai Sensory Segment yang mengutamakan rasa dan penampilan dari pasta
gigi. Dasar Segmentasi Pasar Bisnis Perusahaan yang pemasarannya di bidang pasar bisnis atau
biasa disebut business to business perlu melakukan segmentasi pasar, agar bisa menjual produk
atau jasa pada kelompok konsumen yang sesuai dan menguntungkan. Profiling Stage, merupakan
tahap mengidentifikasi profil masing-masing cluster yang terbentuk, berdasarkan sikap, perilaku,
demografi, psikografi, manfaat/value yang diharapkan dari konsumen, yang kemudian
masingmasing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol. Kriteria Segmentasi
yang Efektif Kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat
dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan antara lain: a. Terukur (Measurable),
artinya segmen pasar tersebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli
segmen pasar tersebut. Evaluasi dan Seleksi Segmen Pasar Dalam mengevaluasi setiap segmen
pasar, perusahaan harus melihat 2 (dua) faktor yaitu tingkat kemenarikan segment dan tujuan
serta sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Untuk produk Red-A, karakteristik SES yang dipilih
berkisar di ranah B, C, dan D. Sesuai SES itu pula, produk-produk yang diluncurkan memiliki
harga yang boleh dibilang cukup terjangkau, khususnya bagi para remaja.
BAB 6 Menciptakan Ekuitas Merek
Model Resonansi Merek Model resonansi merek memandang pembangunan Merek sebagai
sederet langkah yang menapak naik dari bawah ke atas :  Memastikan teridentifikasinya merek

8
oleh pelanggan dan memastikan asosiasi merek dalam pikiran pelanggan dengan satu kelas
produk atau kebutuhan pelanggan tertentu. Meskipun demikian dari perspektif manajemen
pemasaran ada tiga kumpulan utama penggerak ekuitas merek yakni:  Pilihan awal untuk
elemen/identitas merek yang membentuk merek (nama merek, URL, logo, lambang, karakter,
juru bicara, slogan, lagu, kemasan, dan papan iklan) Produk dan jasa serta semua kegiatan
pemasaran/program pemasaran pendukung yang menyertainya. Dalam komunitas merek, setiap
anggota dapat memperoleh manfaat atau nilai lebih yaitu dapat mengetahui dan memahami
merek yang digunakan, bertukar informasi dan pengalaman dengan anggota lain, memperoleh
jaringan yang lebih luas dengan tergabung dalam komunitas lebih besar dalam cakupan nasional,
serta dapat terhubung melalui kegiatan yang diselenggarakan perusahaan, sehingga manfaat
diatas bisa disebut sebagai nilai pelanggan. Mengukur Ekuitas Merek Kekuatan merek terletak
dalam pikiran konsumen dan cara merek mengubah respon konsumen terhadap pemasaran
melalui dua pendekatan dasar untuk mengukur ekuitas merek, yaitu: a. Pendekatan tidak
langsung menilai sumber ekuitas merek yang potensial dengan mengidentifikasi/melacak
pengetahuan merek konsumen. Mengelola Ekuitas Merek Pengelolaan merek yang efektif
membutuhkan tindakan pemasaran jangka panjang karena respon pelanggan terhadap aktivitas
pemasaran tergantung pada apa yang mereka ketahui tentang merek, tindakan pemasaran jangka
pendek, mengubah pengetahuan mensukseskan merek sangat berpengaruh pada peningkatan atau
penurunan kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran di masa depan. Ekuitas merek
diperkuat oleh tindakan pemasaran yang secara konsisten menyampaikan arti suatu merek dalam
hal produk apa yang direprensentasikan merek, apa manfaat inti yang diberikan, dan kebutuhan
apa yang dipenuhi, bagaimana merek membuat produk menjadi unggul , di mana asosiasi merek
yang kuat, disukai dan unik harus berada pada pikiran konsumen. Nivea, salah satu merek
terkuat di Eropa, mengembangkan lingkup dari merek krim kulit menjadi merek perawatan kulit
dan tubuh dengan mendesain/implementasi secara cermat perluasan merek yang memperkuat
janji merek Nivea yang ringan, lembut dan merawat di arena yang lebih luas. Sementara
kerugian Perluasan Merek biasanya disebabkan karena merek yang multyproduct punya
kecenderungan besar untuk mengalami dilution, merek menjadi tidak punya jati diri dan
pelanggan mengalami kebingungan dengan asosiasi merek yang ada, apalagi ketika merek
dipakai di produk yang tidak ada hubungan sama sekali antara satu dengan yang
lainnya.Perluasan merek dapat menyebabkan nama merek tidak terlalu kuat terindentifikasi
dengan produk manapun.
BAB 7 Positioning Merek
Secara khusus, memutuskan positioning memerlukan: (1) menentukan kerangka acuan dengan
mengidentifikasi target pasar dan persaingan yang relevan, (2) mengidentifikasi POP dan POD
yang sesuai dengan kerangka acuan, dan (3) menciptakan mantra merek untuk merangkum posisi
dan esensi merek. Pesaing actual atau pesaing langsung jelas lebih mudah diidentifikasi dari pada
pesaing tidak langsung, seperti pesaing potensial yang baru muncul masuk di industri, yang
biasanya mereka mempunyai modal besar dan disertai penguasaan teknologi tinggi, contohnya
pabrikan merek pembalut wanita Softex tidak mengantisipasi munculnya pesaing dengan merek
Laurier yang menawarkan produk dengan banyak kelebihan dan kesan yang lebih dinamis.
Rayport dan B. J. Jaworski menyarankan perusahaan memetakan langkah pembeli dalam

9
memperoleh dan menggunakan produk untuk mendapatkan profil pesaing (langsung dan tidak
langsung) yang lebih luas dan efektif. Sedangkan pengertian secara akademik, POD adalah
atribut atau keunggulan yang diasosiasikan kuat oleh konsumen dengan merek yang dikelola,
dievaluasi secara positif, dan dipercaya para konsumen bahwa mereka sulit atau bahkan tidak
dapat menemukan POD yang sama dalam penawaran dari merek-merek kompetitor. Memilih
POD dan POP yang Efektif Pemasar biasanya fokus pada manfaat merek dalam memilih POP
dan POD yang membentuk posisi merek. Peta persepsi adalah representasi visual persepsi dan
preferensi konsumen, yang memberikan gambaran kuantitatif tentang situasi pasar dan cara
konsumen melihat produk, jasa dan merek berbeda dalam berbagai dimensi. Mantra Merek
Mantra merek (brand mantra) adalah sebuah ungkapan mengenai hati dan jiwa sebuah merek
yang erat kaitannya dengan konsep merek lain seperti brand essence dan core brand promise.
Kata-kata yang menggambarkan sifat/layanan produk, jenis pengalaman dan manfaat yang
disediakan penting untuk mengidentifikasi kategori yang sesuai posisi merek yang akan
diperluas.
BAB 8 Merancang Sistem Informasi Pemasaran
Data administratif pemasaran yang bersifat umum, misalnya data tentang pelanggan, alamat,
jumlah pesanan, data pesaing dan karakteristiknya, data piutang beserta data debiturnya, jumlah
piutang, waktu penagihan, data wiraniaga, jumlah penjualan, daerah tugasnya serta berbagai
kinerja yang dicapai. Data realita yang sedang terjadi (happening data), yang meliputi berbagai
situasi pemasaran yang terjadi, apa yang telah dilakukan pesaing, data perundang-undangan yang
berlaku, data perpajakan, data ekspor impor, perubahan harga pesaing, data inflasi serta data lain
yang dibutuhkan perusahaan untuk mengetahui posisinya dalam persaingan. Sistem Intelegensi
Buatan (Artificial Intelligence System) yang berfungsi seperti otak manusia yang mampu
menampung dan mengolah ribuan data yang dimasukkan ke dalam model yang dipakai dan
membuat berbagai interpretasi maupun pengertian yang disimpulkan dari ribuan data yang
diolah. Isu polusi udara dan air, efek rumah kaca yang secara dramatis mempengaruhi iklim yang
menyebabkan mencairnya gunung es di kutub, bencana kekeringan dan perubahan musim akan
membawa dampak berupa:  Terjadi kelangkaan raw material baik yang dapat diperbaharui
(hutan dan hasil-hasilnya) ataupun yang tidak dapat diperbaharui (sumber energi dari fosil).
Meningkatnya biaya energy. Terbentuknya organisasi-organisasi anti polusi dan perusakan alam,
misalnya greenpeace dan konvensi Kyoto. Berubahnya peranan pemerintah, pelestarian
sumberdaya alam dan pengendalian rumah kaca tidak dapat diserahkan pada masyarakat masing-
masing negara, tetapi harus menjadi tekat dan kesepakatan berbagai negara di dunia, khususnya
negara penghasil CO2 terbesar yaitu AS, Kanada, Eropa, Cina, Jepang dan Australia dan negara-
negara yang memiliki sumberdaya penghasil O2 dan penyerap CO2 seperti Indonesia, Filipina,
dan Amerika Latin.
BAB 9 Pengukuran dan Estimasi Permintaan
Perencanaan penjualan merupakan salah satu tugas utama dari sub sistem perencanaan
pemasaran dalam sistem informasi pemasaran. Perencanaan penjualan akan merencanakan
jumlah penjualan produk yang akan terjual setahun ke depan, nilai rupiah dari penjualan, waktu
dan penanggung jawab penjualan. Dengan demikian, budget penjualan menjadi dasar

10
perencanaan jumlah produksi, kebutuhan material, tenaga kerja dan kapasitas mesin. Di sisi
keuangan akan diketahui kebutuhan kas, estimasi rugi laba dan aliran kas setahun mendatang
sehingga perencanaan penjualan mempunyai posisi kunci dalam menggerakkan aktifitas
perusahaan secara keseluruhan. Penyusunan perencanaan penjualan merupakan salah satu tugas
dari riset pemasaran dalam rangka mengidentifikasi peluang pasar. Perusahaan harus mampu
mengukur dan mengestimasikan jumlah, pertumbuhan dan potensi keuntungan dari setiap
peluang pasar. Berbagai kriteria tentang permintaan pasar meliputi :
1. Potential market yaitu sekelompok konsumen yang memiliki minat yang cukup atas
tawaran perusahaan.
2. Available market yaitu sekelompok konsumen yang memiliki minat yang cukup, daya
beli serta akses terhadap produk yang dipasarkan.
3. Target market yaitu bagian konsumen yang memiliki minat dan daya beli cukup yang
akan didekati perusahaan agar membeli produk perusahaan.
4. Penetrated market yaitu sekelompok konsumen yang berminat dengan daya beli memadai
dan secara riil membeli produk perusahaan.

BAB 10 Dinamika Persaingan dan Siklus Hidup Produk


Kelompok strategis Sekelompok perusahaan yang menggunakan strategi sama untuk suatu pasar
dengan sasaran sama, misalnya P&G dan Unilever menggunakan strategi yang sama untuk
mendapatkan segmen konsumen yang sama. Bypass attack, serangan ini tidak secara langsung
berhadapan dengan musuh yang diserang, tapi menyerang daerah yang lebih mudah, misalnya
diversifikasi berbagai produk yang tidak berhubungan, memperluas pasar di daerah geografis
baru, mengadaptasi teknologi baru yang tidak sama dengan musuh. Pemalsuan (Counterfeiter),
yaitu menduplikasi produk maupun kemasan produk yang dipalsukan dan menjualnya di pasar
yang kurang bergengsi melalui agen-agen penjualan yang reputasinya meragukan. Strategi
Kompetisi Penceruk Pasar Sebagai alternatif untuk perusahaan, apakah jadi pengikut di pasar
yang luas atau menjadi pemimpin di pasar yang sempit yaitu menjadi penceruk pasar (nichers).
BUKU II
BAB 1 PENGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan
kelompokkelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
dan saling mempertukarkan produk dan jasa serta nilai antara seseorang dengan yang lainnya.
Dasar pemikiran pemasaran dimulai dengan adanya kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan
permintaan (demands); produk (barang, jasa, gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan
transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; pemasar dan calon pembeli 1.1.2 Konsep Inti
Pemasaran Konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk
(barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; serta hubungan
dan jaringan. Produk (Barang, Jasa dan Gagasan) Munculnya berbagai kebutuhan, keinginan dan
permintaan pasar, mendorong produsen untuk mempelajari, melakukan riset pasar, mengamati
prilaku konsumen, menganalisis keluhan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen, mencari

11
jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai, akan disukai dan yang tidak disukai
konsumen. Agar hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang, terdapat beberapa hal yang
harus dipahami, antara lain: - Saling mempercayai dan saling menguntungkan - Menjanjikan dan
memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik, harga yang pantas antar pihak -
Menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak yang berkepentingan -
Menekan biaya transaksi dan waktu pencarian pelanggan Hasil pemasaran hubungan yang utama
adalah pengembangan asset unik perusahaan yang disebut dengan jaringan pemasaran. Tugas
pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar tidak menyukai 13 produk tersebut dan apakah
program pemasaran yang terdiri dari perancangan ulang produk, harga yang lebih rendah,
promosi yang lebih baik, dan dapat mengubah keyakinan dan prilaku pasar.
BAB 2 PRODUK DAN KARAKTERISTIK PRODUK PETERNAKAN
Produk dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu: Produk yang bermanfaat (salutary
product), yaitu produk yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat
yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Menurut pandangan konsumen, produk
konsumen ini dibedakan menjadi 3 kategori: - Staples Products yaitu: Produk konsumen
konvenien sehari-hari yang sering dan rutin dibeli - Impluse Products yaitu: Produk konsumen
konvenien yang sering dibeli tanpa perencanaan sebelumnya karena terlihat pada saat belanja -
Emergency Products yaitu: Produk konsumen kovenien yang harus dibeli dengan segera dan
tidak ingin menundanya kemudian 2. Bisa saja terjadi konsumen belum atau tidak mengetahui
nilai yang sebenarnya dari produk sehingga tidak berusaha untuk membelinya, dan ini dibedakan
dalam dua kategori yaitu: 26 - New Unsought Goods yaitu: Produk konsumen yang belum atau
tidak dikenal karena tidak tersedia informasinya atau lingkungannya tidak memungkinkan
menggunakan pada saat itu. Selain sifat yang mudah rusak, produk peternakan juga memiliki
sifat yang voluminious dan bulky yaitu memiliki berat yang besar dan memakan tempat yang
cukup luas dalam penyimpanannya dan pengangkutan (misalnya: 29 ternak sapi, kambing, ayam,
telur, dan yang lainnya).
BAB 3 PRILAKU KONSUMEN
Definisi Prilaku Konsumen Prilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan
sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan
suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan,
dan sumber-sumber lainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencarian informasi adalah (a)
faktor resiko produk (keuangan, fungsi, psikologis, waktu, sosial, fisik), (b) faktor karakteristik
konsumen (pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian dan karakteristik demografik),
(c) faktor situasi (waktu yang tersedia untuk belanja, jumlah produk yang tersedia, lokasi toko,
ketersediaan informasi, 34 kondisi psikologis konsumen, resiko sosial dari situasi, tujuan
belanja). Faktor Pengetahuan Konsumen Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang
dimiliki oleh konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya
yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai konsumen. Membenarkan keputusan untuk memakai produk-produk yang sama dengan
kelompok 3.3.4 Kelas Sosial Kelas sosial merupakan pembagian anggota masyarakat ke dalam
suatu hirarki status kelas sosial yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif

12
mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi
atau lebih rendah. Informasi yang berkaitan dengan Prilaku Konsumen sangat penting, karena:
tekanan persaingan yang semakin tinggi, pasar yang selalu mengalami perubahan, kebutuhan dan
keinginan konsumen yang cepat berubah dan semakin spesifik.
BAB 4 SEGMENTASI, TARGETING DAN POSISIONING
Dengan dilakukankannya segmentasi pasar, maka perusahaan mampu memproduksi
produkproduk yang lebih responsive terhadap permintaan konsumen, merumuskan pesan-pesan
komunikasi yang lebih efektif dan efisien, pasar menjadi lebih mudah dikelola karena cenderung
memberikan respon yang homogen terhadap suatu stimuli. Dengan karakteristik yang demikian,
pasar ceruk ini sangat diminati oleh produsen-produsen baru yang kurang memiliki kemampuan
untuk bersaing dengan produsen-produsen besar yang telah memiliki market share yang besar
dalam pemasaran segmen. Pasar Sasaran Jangka Pendek dan Masa Depan Pasar sasaran jangka
pendek adalah pasar yang ditekuni hari ini yang direncanakan akan dijangkau dalam waktru
dekat. Pasar sekunder, sebaliknya adalah pasar yang terdiri dari pasar konsumen-konsumen yang
serikali dianggap tidak penting, tetapi jumlahnya cukup besar Walaupun demikian, pasar
sekunder ini tidak dapat diabaikan karena: - Konsumen memerlukan waktu untuk mengkonsumsi
lebih banyak. Kelebihan penentuan pasar sasaran selektif adalah: - Sumberdaya yang dibutuhkan
lebih sedikit dibandingkan dengan penentuan pasar sasaran ekstensif - Membangun keunggulan
bersaing dengan spesialisasi - Terdapat peluang untuk menentukan target pembeli yang
meyakinkan. Kelemahan penentuan pasar sasaran selektif adalah: - Mudah diserang oleh
perusahaan besar dan pesaing - Sangat dipengaruhi oleh perubahan permintaan dalam segmen
pasar 4.2.5 Penentuan Pasar Sasaran Ekstensif Perusahaan memutuskan beraada pada semua atau
kebanyakan pembeli di pasar. Kelebihan penentuan pasar sasaran ekstensif adalah: - Terdapat
peluang untuk mengembangkan posisi pasar yang kuat - Peluang utama adalah memperluas
penjualan 62 - Pengetahuan pasar ekstensif adalah berhubungan dengan luasnya lingkup pasar.
Diferensiasi Citra Bahkan dalam penawaran bersaing yang terlihat sama, pembeli mungkin
memeiliki tanggapan yang berbeda pada citra perusahaan atau citra produk yang satu dengan
produk yang lainnya. Perbedaan yang ditawarkan oleh perusahaan memiliki keunggulan yang
lebih dibandingkan dengan perusahaan lain yang menggunakan cara yang sama.
BAB 5 BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
Strategi Produk Baru Produk baru dapat didefinisikan sebagai barang dan jasa yang pada
dasarnya berbeda dengan produk yang telah dipasarkan oleh sebuah perusahaan. Menurut
Cooper (2001), dua kategori produk baru yang paling populer di kalangan perusahaan adalah lini
produk baru (new product lines) dan perbaikan pada produk yang sudah ada (improvements in
revisions to existing products). Produk yang baru bagi dunia (new products to the world) dan lini
produk baru bagi perusahaan (new product lines) hanya berkontribusi 30% dari semua produk
yang dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60% sebagai produk yang dipandang paling berhasil.
Pada masing-masing tahap memiliki 79 karaktert (penjualan, biaya, profit, pelanggan, dan
pesaing), tujuan pemasaran, dan strategi pemasaran, (produk, harga, promosi, dan distribusi)
yang berbeda. Strategi Pada Masing-masing Tahap Daur Hidup Produk Strategi Pemasaran Pada
Tahap Perkenalan Pasar Pada tahap introduksi atau perkenalan pasar tujuan utama yang ingin

13
dicapai dalam penerapan strategi pemasaran adalah untuk memperoleh kesadaran konsumen
terhadap produk. Strategi harga yang dipergunakan pada tahap introduksi adalah strategi
penetrasi (penetration strategy) yaitu strategi harga murah yang berati di bawah harga pesaing
atau strategi melambung atau strategi harga di atas harga yang titetapkan pesaing (skimming
strategy) untuk membangun image dan menarik konsumen pada segmen tertentu.
Strategi Pemasaran Pada Tahap Penurunan Ketika penjualan perusahaan dan penjualan industri
mulai mengalami penurunan yang terus menenerus, maka perusahaan harus mengambil tindakan
dengan cara merancang kembali produk dalam waktu singkat atau mungkin juga justru menarik
produk dari pasar. Apabila strategi yang ditempuh adalah dengan modifikasi produk, maka
tujuan utama yang ingin dicapai dalam tahap penurunan penjualan adalah melakukan
reintroduksi merek produk. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbul atau rancangan, atau
kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari
seorang atau kelompok penjual untuk membedakan dari produk pesaing.Ekuitas merek adalah
pengaruh diferensial positif bahwa mengenal nama merek akan membuat pelanggan merespons
produk atau jasa. Strategi pemberian merek pada produk tertentu digunakan oleh berbagai
produsen yang menghasilkan barang-barang khusus dan memiliki citra yang berbeda
dibandingkan dengan produk sejenis lainnya, misalnya: susu nutrilon royal gold, telur organik,
probio chicken, dan lain sebagainya.
Kemasan produk pangan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: tidak beracun,
kedap air, kedap udara, anti mikroba, mudah dibuka dan ditutup, mudah dibuang, tidak merusak
lingkungan, memenuhi kebutuhan ukaran, bentuk, dan berat, serta cocok dengan produk pangan
yang dikemas. Namun disamping keunggulan tersebut, terdapat beberapa kelemahan dari bahan
kemasan plastik,yaitu: a. Beberapa jenis kemasan plastik tidak tahan panas b. Beberapa jenis
kemasan plastik membutuhkan waktu puluhan bahkan 92 ratusan tahun untuk bisa terurai secara
alami (non-biodegradable) c. Jika tidak digunakan sesuai fungsingya, bahan-bahan kimia yang
terkandung dalam kemasan plastik dapat mebahayakan kesehatan. Menurut peraturan pemerintah
RI No 69 tahun 1999 label produk pangan adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai
produk pangan baik yang berbentuk gambar, tulisan ataupun kombinasi keduanya atau bentuk
lain yang disertakan pada produk pangan, dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau bagian
dari pengemasan produk. Dalam menganalisis persaingan, setiap strategi harga pesaing perlu
dievaluasi untuk menentukan perusahaan mana yang merupakan pesaing langsung, bagaimana
perusahaan yang bersaing ditempatkan pada harga relative dan sejauhmana harga digunakan
sebagai suatu bagian aktif dari strategi pemasaran mereka. Yaitu pelanggan yang berbeda akan
dikenakan harga yang berbeda untuk produk dan jasa yang sama. Produk yang sama dengan
lokasi yang berbeda ditetapkan dengan harga yang berbeda. Strategi Distribusi Secara garis
besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar
dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat
dibutuhkan).

14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan Buku ( yang Di Review )
Buku I
Salah satu keunggulan buku ini adalah bahwa buku ini tidak hanya dapat dimiliki dari yang
bercetak tetapi juga dapat diakses melalui jaringan yang berbayar ataupun tidak berbayar seperti
yang kita ketahui bahwa buku ini ialah buku tergolong buku internasional. Dari tata Bahasa yang
digunakan buku ini menggunakan Bahasa yang ringan dan tidak berbelit belit sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami isi buku ini dikarenakan buku ini menggunakan tata
Bahasa yang ringan, tak hanya itu buku ini juga menggunakan tanda tanda baca yang sesuai dan
font dari tulisan juga sangat tepat. Dari aspek isi buku, buku ini sudah dilengkapi dengan
identitas identitasnya sehingga tidak menyulitkan pembaca jika hendak merensensi buku ini.
Dari kedalam isi buku, buku pertama banya mengunakn perumpaman dalam menjelaskan materi
paparanya dan juga buku pertama juga mengambil pandangan ahli untuk lebih menjelaskan
materi,
Buku II
Dari buku pembanding ini memiliki keunggunlan salah satunya bahwa buku tidak hanya dapat
dimiliki dari yang bercetak tetapi juga dapat diakses melalui jaringan yang berbayar ataupun
tidak berbayar. Dari tata Bahasa yang digunakan buku ini menggunakan Bahasa yang ringan dan
tidak berbelit belit sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku ini dikarenakan
buku ini menggunakan tata Bahasa yang ringan, tak hanya itu buku ini juga menggunakan tanda
tanda baca yang sesuai dan font dari tulisan juga sangat tepat. Dari aspek isi buku, buku ini
sudah dilengkapi dengan identitas identitasnya sehingga tidak menyulitkan pembaca jika hendak
merensensi buku ini. Dan buku ini melengkapi materi yang dipaparkan dengna gambar gambar
sederhana guna untuk mempermuda pembaca dalam memahami materi paparan.
3.2 Kelemahan Buku ( yang Di Review )
Buku I
Jika kita mellihat isi buku ini dalam menjelaskan materinya dibandingkan dengan buku kedua
buku pertama tidak menggunakan gambar ataupun grafik untuk lebih memepermuda pembaca
memehami materi. yang dijelaskan sedangakan keseluruhan isi buku baik dalam menjelaskan
materi ataupun gaya bahasa buku ini dapat dengan muda diterima pembaca.
Buku II
Sedangkan buku kedua walupun mengunakan gambar ataupun grafik dan tabel dalam
memperkuat materi yang dijelaskan akan tetapi buku kedua sangat sedikit melibatkan pandangan
ahli dalam pemaparan materinya. Dan juga pada buku kedua dalam keluasan isi dalam
pemaparan materinya buku ini lebih ringkas dibandingkan buku pertama yang lebih mendalam
sehingga pembaca lebih mudah mengerti.

15
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan
kelompokkelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
dan saling mempertukarkan produk dan jasa serta nilai antara seseorang dengan yang lainnya.
Dasar pemikiran pemasaran dimulai dengan adanya kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan
permintaan (demands); produk (barang, jasa, gagasan). Produk dapat digolongkan menjadi empat
golongan, yaitu: Produk yang bermanfaat (salutary product), yaitu produk yang mempunyai daya
penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka
panjang. Prilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang
dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk
atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-
sumber lainya.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil riview yang telah dilakukan pada kedua buku serta dengan adanya
Critical Book Review ini saya berharap para pembaca dapat semakin bertambah
pengetahuannya. Selain itu saya juga merekomendasikan kedua buku ini sebagai sumber
pengetahuan untuk mendalami Kewirausahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Putri, B. R. (2017). Manajemen Pemasaran. DEMPASAR: Universitas Udayana.

Rahmawati. (2016). Manajemen Pemasaran. Samarinda: Mulawarman University PRESS.

17

Anda mungkin juga menyukai