KELUARGA
CRITICAL BOOK REVIEW
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Critical Book Review Mata Kuliah Kewirausahaan Pada
Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan
Disusun Oleh:
Nama : San Mikael Sinambela
NIM : 3223111049
Kelas : PPKn Reguler B Stambuk 2022
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Dr. Mangido Tua Nainggolan, S.Th, M.Si
Critical Book Review ini bertujuan untuk mengulas sebuah buku mengenai
pokok-pokok penting yang ada di dalamnya. Penulis menyadari bahwa Critical Book
Review ini masih kurang memadai dan masih perlu untuk disempurnakan. Untuk itu,
diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Kritik Buku (Critical Book Review) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu
yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam menggali
poin-poin penting suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan
salah satu tugas CBR mata kuliah kewirausahaan Jurusan Pendidikan Pancasila Dan
kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan serta Critical Book
Review ini berusaha memfokuskan pembahasan pada buku dari ibu Hodriani, S.Sos.,
M.AP., M.Pd, Bapak Dr. Mangido Nainggolan, S.Th., M.Si, dan abangda Junaidi yang
berjudul “Kewirausahaan Praktik Baik Pemberdayaan Ekonomi Keluarga”. Critical
Book Review ini memiliki titik fokus pada menyederhanakan dan mengkritik buku ini
dengan cara memfokuskan pembahasannya.
Usaha merupakan salah satu hal yang sangat menjanjikan untuk dilakukan dalam
menaikkan sebuah roda perekonomian, baik itu lingkup kecil untuk pribadi, kelompok,
dan juga dalam skala besar yaitu perusahaan, bidang lain bahkan hingga memberikan
dominasi tinggi pada sebuah perekonomian yang ada di kota, provinsi maupun
perekonomian negara.
Menurut Roopke dikutip Suryana (2001) profil wirausaha dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Percaya Diri
Kepercayaan diri adalah keyakinan yang tumbu dalam diri seorang setelah
melakukan penilaian terhadap kemampuan yang dimilkinya (Safriyani, 2000).
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang jiwanya sudah matang.
Kematangan seseorang ditunjjukan dari sikap yang tidak tergantung pada orang
lain, bertanggung jawab, objektif, kritis, meosional stabil, berjiwa sosial,
memiliki kedekatan dengan sang khalik.
b. Merujuk pada tujuan akhir
Setiap orang pasti memiliki tujuan. Dalam dunia wirausaha, orientasi terhadap
tujuan ke depan sangat penting artinya. Seorang wirausahawan bisa berhasil
biasanya karena ia memiliki visi ke depan yang berusaha ia capa dengan
bersungguh-sungguh.
c. Gigih
Seorang yang berjiwa wirausaha, perlu memilki sifat pantang menyerah. Ibarat
seorang pendaki, semakin sulit tantangannya semakin keras usahanya untuk
bisa mencapai puncak. Sama halnnya dengan wirasahawan, ia membutuhkan
semangatpantang menyerah saat berusaha mewujudkan inovasi maupun ide
barunya.
A. Percaya Diri
Orang yang percaya diri adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Pribadi semacam ini adalah oribadi yang independen dan sudah
mencapai tingkat maturity (kedewasaan).
B. Inisiatif
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai
diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali
Baik usaha baru maupun usaha yang telah lama akan selaly berhadapan dengan
resiko. Seorang wirausahawan harus belajar dari hal-hal yang pernah terjadi
sebelumnya. Keberanian menanggung resiko bergantung pada daya tarik setiap
alternatif, siap untuk mengalami kerugian, dan kemungkinan relatif untuk sukses dan
gagal.
A. Manajemen Produksi
B. Manajemen Pemasaran
C. Manajemen Keuangan
B. Kegiatan Ekstrakurikuler
Perguruan tinggi memilki peran besar dalam melahirkan tenaga kerja terdidik
dalam bidangnya ataupun lintas bidang dan tenaga yang memilki wawasan dan jiwa
kewirausahaan. Terlepas dari berbagai masalah dengan dunia industri, perguruan tinggi
memilki peran penting dalam pengembangan sumber daya insani. Adapun
permasalahan mengenai perguruantinggi kaitannya dengan pengembangan dunia usaha
dan kewirausahaan yang hinngga kini belum optimal, itulah tantangan yang harus
dihadapi dan dipecahkan.
SOCIAL
VALUE
ECONOMIC CIVIL
ACTIVITY SOCIETY
INNOVATION
a. Resources
b. Networking
c. Research and Development
d. Packaging, Marketing, And Branding
e. Leadership And Entrepreneurship
1. Kewirausahaan
2. Ide/gagasan
3. Peluang/kesempatan
4. Organisasi
Good governance yaitu tentang tata kelola yang baik. Selain itu mencakup
bagaimana kemandirian suatu instansi. Oleh sebab itu, bagaimana good governance
dipahami sebagai suatu penyelenggaraan manajemen yang solid dan bertanggung
jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi yang bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
A. Pemberdayaan
B. Ekonomi Keluarga
Ekonomi keluarga merupakan unit kajian ekonomi pada unit paling kecil dari
unit ekonomi yang berperan sebagai upaya membebaskan manusia pada tingkat
kemiskinan. Dalam masyarakat, ekonomi keluarga dimasukkan dalam tiga lapisan
ekonomi yatu, ekonomi mampu, sedang dan ekonomi keluarga tidak mampu. Untuk
bisa di posisi aman dalam ekonomi keluarga dibutuhkan upaya terus-menerus dalam
meningkatkan pendapatan dan mampu memanfaatkan seefisien mungkin dalam
pemenuhan kebutuhan sehingga masih ada kelebihan yang dapat ditabung atau
diinvestasikan secara berkelanjutan.
1. Buku tersebut memuat link video youtube yang memungkinkan pembaca dapat
melihat serta menonton tutorial cara pembuatan makanan secara langsung.
2. Buku tersebut memberikan gambar-gambar yang dapat membuat pembaca
semakin betah untuk memahaminya.
3. Buku tersebut juga memberikan tutorial cara pembuatan serta mengolah
makanan.
4. Buku tersebut juga menjelaskan apa saja bahan-bahan yang perlu dipakai saat
mengolah serta membuat makanan tersebut.
Usaha merupakan salah satu hal yang sangat menjanjikan untuk dilakukan
dalam menaikkan sebuah roda perekonomian, baik itu lingkup kecil untuk pribadi,
kelompok dan juga dalam skala besar yaitu perusahaan, bidang lain bahkan hingga
memberikan dominasi tinggi pada sebuah perekonomian yang ada di kota, provinsi
maupun perekonomian negara.
Seorang inovator dan wirausaha yang terkenal dan sukses bukan sekedar
penanggung resiko, tapi mereka mencoba mendefenisikan resiko yang harus mereka
hadapi dan mengamalkannya. Jikaseorang wirausaha berhasil mendefenisiskan resiko
kemudian membatasi, dan mereka secara sistematis dapat menganalisis berbagai
peluang serta mengeksploitasinya maka mereka akan dapat meraih keuntungan
membangun sebuah bisnis besar.
4.2 Saran