Anda di halaman 1dari 25

“CRITICAL BOOK REVIEW”

Dosen Pengampu
Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah
Kewirausahaan
Oleh:
Kelompok III
Mey Waty Silaban (2173111026)
Angelin Siringo-ringo (2172111004)

Ayu Nora Karo-Karo (2172111009)

Carolina Sinambela (2173311009)

Fitriyani Koto (2172111014)

Melisa Lorensia Siahaan (2171111023)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
Kata Pengantar

Segala puji syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat, dan kuasanya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesiakan tugas
critical book review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan tugas ini. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan dan kesalahan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami dengan tangan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki tulisan ini ke waktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap critical book report ini dapat memberikan manfaat kepada
semua pembaca. Terima kasih.

Medan, Oktober 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.................................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan CBR .............................................................................................. 1

C. Manfaat Penulisan CBR ............................................................................................ 1

D. Identitas Buku yang Direview .................................................................................. 1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU……………………………………………………….. 3

BAB III KEUNGGULAN dan KELEMAHAN BUKU .................................................... 18

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................ 21

B. Saran......................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Critical Book Review adalah jenis tugas yang diberikan untuk mencari,
mengidntifikasi, menganalisa dan mengamati, serta membandingkan dua buku yang
memuat materi yang sama. Tugas ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca
mahasiswa terhadap buku dan menumbuhkan ketertarikan mahasiswa untuk
menganalisa serta mengidentifikasi perbedaan dua buah buku.

Mengingat kembali bahwa pentingnya CBR dikarenakan kita dapat menguji


kemapuan , meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang
dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah
karya tulis yang dianalisis.

B. Tujuan Penulisan CBR.

Penyelesaian salah satu tugas KKNI , menambah keterampilan dalam menulis ,


meningkatkan berpikir kritis , dan menguatkan daya ingat penulis.

C. Manfaat CBR
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang Kewirausahaan
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan  isi buku, serta kekurangan dan
kelebihan buku tersebut.
3. Melatih mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan
atas buku-buku yang dianalisis tersebut
4. Melatih Berpikir kritis

D. Identitas Buku yang direview.


Buku Utama
1. Judul : Entrepreneureship Sebuah Ilmu
2. Pengarang : David S. Kodrat dan Wina Christina
3. Penerbit : Erlangga
4. Kota terbit : Jakarta

1
5. Tahun terbit : 2015
6. ISBN : 978-602-298-016-0

Buku Pembanding
1. Judul : Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahaan Sukses
2. Pengarang : Yuyus Suryana dan Kartib Bayu
3. Penerbit : Prenadamedia Group
4. Kota terbit : Jakarta Timur
5. Tahun terbit : 2010
6. ISBN : 978-602-7985-23-0

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU


1. Buku Utama

BAB I

PENGEMBANGAN ENTERPRENEURSHIP UNTUK KEMAKMURAN BANGSA

Dalam bab membahas pentingnya pertumbuhan ekonomi, dimana pertumbuhan


ekonomi diperlukan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik dan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi secara pesat, tidak cukup hanya dengan dengan memproduksi saja,
tetapi perlu melakukan riset dan pengembangan. Dalam bab ini juga membahas bagaimana
tingkat pertumbuhan dan ketimpangan. Dalam hal ini tingkat pemerataan yang sangat
ekstrem tidak akan memberikan insentif untuk tumbuh. Sebaliknya, masyarakat yang
pendapatannya sangat timpang akan rentan terhadap ketidakstabilan politik dan berbagai aksi
kekerasan yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemudian pertumbuhan
ekonomi disini membahas tentang apa yang membuat suatu negara kaya, bagaimana
mempertahankannya dan penyebab perbedaan pertumbuhan ekonomi antarnegara.

Terdapat beberapa model pertumbuhan ekonomi, antara lain model pertumbuhan


linear, model pertumbuhan sirkuler, dan model yang diajukan oleh beberapa ahli, seperti
Adam Smith, Walt Whiltman Rostow, Alvin Toffler, Karl Marx, dan Michael Porter. Dan
selanjutnya yang dibahas dalam bab ini yaitu hubungan pertumbuhan ekonomi dengan
enterpreneurship di mana perekonomian yang paling berhasil adalah perekonomian yang
memiliki campuran antara entrepreneur inovatif dan perusahaan-perusahaan besar yang lebih
mapan. Dimana entrepreneur yang benar-benar inovatif hanya dapat ditemukan pada
perekonomian kapitalis di mana risiko melakukan sesuatu yang baru dengan mengorbankan
waktu dan uang dapat diimbangi dengan perolehan imbalan yang memuaskan dan imbalan
tersebut dapat disimpan dengan aman. Dan bahasan yang terakhir dalam bab ini yaitu
manfaat enterpreneurship bagi negara-negara miskin, dalam hal ini investasi dan
enterpreneurship tidak bertumbuh dengan subur di suatu negara alasan utamanya adalah
rendahnya pengembalian atas aktivitas ekonomi dan tingginya biaya modal. Hal ini
disebabkan oleh adanya hambatan birokrasi.

3
BAB II

ENTREPRENEURSHIP SEBAGAI SEBUAH ILMU

Dalam bab ini bahasan pertama yang akan kita bahas yaitu perkembangan sejarah
entrepreneurship dimana perkembangan entrepreneurship ditinjau dari sejarahnya dapat
dibedakan menjadi lima paham utama, yaitu French School, German School, Austrian
School, American School, dan England School. Dari kelima paham ini tampak jelas bahwa
timbulnya entrepreneur tidak terlepas dari konteks masyarakat setempat. Dari perspektif
sejarah ini kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan entrepreneurship akan lebih berhasil
jika disesuaikan dengan potensi wilayah dan konteks masyarakat setempat. Dalam
entrepreneurship terdapat tiga pendekatan dalam mempelajarinya, yaitu, pendekatan
kepribadian seorang entrepreneur, pendekatan proses entrepreneurship, dan pendekatan
sosiologis. Entrepreneurship sebagai ilmu dapat kita ketahui melalui pengetahuan, ilmu
pengetahuan, pandangan mengenai ilmu pengetahuan, tujuan ilmu pengetahuan, karakteristik
ilmu, dan kematangan ilmu.

BAB III
STRATEGI MENCIPTAKAN ENTREPRENEUR SEBAGAI SALAH SATU
KOMPETENSI UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
Untuk memahami arti penting entrepreneurship, kita perlu menempatkannya dalam
suatu konteks, konteks lingkungan yang melingkupinya adalah ekonom, politik, historis, dan
kultural, serta teknologi yang mana masing-masing aspek tersebut memiliki cakupan isu-isu
di dalamnya yang membahas bagaimana keterkaitannya nanti dengan entrepreneurship.
Dalam entreprenership terdapat beberapa fakta diantaranya, yaitu bahwa kegagalan
perusahaan pemula lebih disebabkan oleh tidak adanya kemapuan untuk menciptakan
peluang usaha tidak mempertajam peluang usaha, dan tidak melakukan kegiatan yang bersifat
entrepreneurial. Untuk itu, seorang entrepreneur seharusnya memiliki kemampuan untuk
mengubah rintangan menjadi kesuksesan dengan menggunakan hukum ambang batas, hukum
pertumbuhan dan hukum partnership. Dimana hukum ambangbatas menunjukkan bahwa
yang mampu bertahan hanya perusahaan yang mampu mengembangkan usahanya melalui
karyawan, sedangkan hukum pertumbuhan menunjukkan bahwa semakin cepat sebuah
perusahaan mengalami pertumbuhan, maka semakin tinggi angka kelangsungan hidupnya.
Dan yang terakhir hukum partnership yang menunjukkan bahwa semakin cepat sebuah
perusahaan yang dapat menarik minat investor rbiasanya memiliki kemungkinan sukses yang

4
lebih besar. Dalam mengembangkan bakat entrepreneurship dapat dikatakan bahwa seorang
entrepreneurship dapat diciptakan melalui pendidikan. Dimana kunci keberhasilan dalam
pendidikan entrepreneurship yaitu mampu meningkatkan keahlian mahasiswa dan dalam
pendidikan entrepreneurship teknologi yang berkembang pesat mengubah metode dan sarana
pendidikan. Salah satunya adalah internet. Sedangkan pendidikan entrepreneurship juga
terdapat di beberapa negara, antara lain Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin, da Asia.

Kemudian terdapat strategi menciptakan entrepreneur andal melalui pendidikan yaitu adanya
benturan anatara teori akademik dan kehidup nyata pada tingkat pemikiran ataupun tindakan.
Standar akademik yang sudah benar secara teori, tetapi masih salah secara praktik, belum
dapat diterima. Adapaun strategi yang dilakukan , yaitu
 Membangkitkan inspirasi mahasiswa untuk menanamkan pola pikir seperti seorang
entrepreneur
 Melatih kemampuan melihat peluang, kreatifitas, dan mengalkulasikan risiko
 Melatih dan meningkatkan keterampilan memimpin
 Mengembangkan jejaring bisnis yang dimiliki mahasiswa
Dalam entrepreneurship terdapat teori 4P untuk pengembangan kreatifitas dalam pendidikan,
yaitu pembentukan pribadi kreatif, motivasi pendorong kreatifitas, proses kreatif, dan produk
kreatif
Dimana teori pembentukan kreatif yang popular adalah teori psikoanalisis dan teori
humanistic sedangkan teori tentang proses kreatif adalah teori Wallas dan teori tentang
belahan otak kanan dan kiri
BAB IV
MENCARI DAN MENANGKA PELUANG USAHA
Dalam bab ini akan membahas tentang peluang-peluang usaha dimuali dari
opportunity cost yang menunjukkan jika kebutuhan dan keinginan konsumen sudah ada dan
sudah jelas, begitu juga dengan penawaran atau pemasokannya yang disebut peluang usaha
yang sudah diketahui( Opportunity Recognition). Yang kedua yaitu opportunity Discovery
yakni proses menemukan suatu solusi dengan sengaja. Kemudian terdapat juga opportunity
Discovery dimana menangkap peluang bisnis merupakan hal yang cukup sulit karena
kebutuhan konsumen atas suatuproduk belum ada, tetapi sudah ada beberapa yang
membuatnya. Dan peluang yang terakhir, yaitu opportunity creating dimana menangkap
peluang bisnis sangatlah sulit, karena kebutuhan konsumen atas suatu produk belum ada,
begitu juga dengan produsennya. Penciptaan peluang usaha ini sering disebut dengan konsep

5
blue ocean. Peluang usaha juga memiliki hubungan dengan tingkat kebutuhan konsumen,
dimana peluang usaha telah menjawab segala kebutuhan konsumen. Adapun teknik
menangkap peluang usaha, yaitu
 Market Insight, yangkni dilakukan dengan mengenali sekelompok individu.
Kemudian individu tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaannya
 Competitor Insight, yakni dilakukan dengan mempelajari atau mengamati konsumen
yang menstimuli perilaku competitor
 Consumer Insight, yakni dilakukan dengan mengamati perubahan perilaku
konsumen
Dalam peluang usaha ini terdapat proses menangkap peluang usaha sebagai proses
entrepreneurship yaitu mengidentifikasi peluang usaha, mengembangkan konsep,
menentukan persyaratan sumber-sumber, mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan, dan
menghasilkan profit
BAB V
KREASI DAN INOVASI
Dalam bab ini membahas tentang konsep kreativitas dan inovasi. Dimana kreatifitas
dapat dijelaskan sebagai alat untuk mengembangkan inovasi. Dalam konsep kreativitas
terdapat beberapa pendapat para ahli, seperti Plato, Aristoteles, bangsa Yunanni dan Romawi
dan masih banyak ahli lagi yang menyampaikan pendapatnya tentang konsep kreativitas ini.
Terdapat hubungan antara kreativitas, inovasi, dan entrepreneurship, dimna dimulai dari
kreativitas, kemudian kreatifitas dikembangkan menjadi inovasi. Ketika inovasi dilakukan di
semua ragam fungsi bisnis, maka itulah entrepreneurship. Kreativitas adalah pembentuk
inovasi dan inovasi adalah pembentuk entrepreneur. Sedangkan hubungan inovasi dan
permintaan adalah sangat erat dimana inovasi diperlukan tidak hanya untuk memenuhi
dorongan yang bersifat idealistis, melainkan juga untuk meraih pangsa pasar yang
membutuhkan terobosan-terobosan yang menyebabkan sebuah produk lebih baik dari
lainnya.
Adapun proses pengembangan produk baru, yaitu
 Menggali ide bisnis adalah tahapan paling awal dari langkah seorang entrepreneur
 Menyaring ide-ide bisnis berdasarkan kapabilitas pribadi dirinya di satu sisi dan
potensi di pasar lain
 Mengembangkan konsep bisnis dan dan menguji konsep tersebut
 Menyusun strategi pemasaran

6
 Melakukan analisa bisnis
 Merancang pengembangan produk
 Melakukan uji pasar/ tahap komersialisasi
Terdapat beberapa jenis inovasi, yaitu inovasi teknologi yakni segala inovasi , inovasi nilai,
dan inovasi bisnis. Inovasi teknologi adalah segala inovasi untuk meningkatkan nilai suatu
proses pengolahan input menjadi output yang dapat dinikmati pelanggan. Sedangkan, inovasi
nilai adalah inovasi yang melibatkan penciptaan produk baru atau pengembangan produk
secara substansial dari suatu produk yang sudah ada sebelumnya. Dan yang terakhir adalah
inovasi model bisnis dimana inovasi ini yang melibatkan perubahan cara bisnis dalam
meningkatkan nilai usaha yang bersangkutan. Dalam bab ini juga membahas tentang hidden
Palu di mana mengembangkan produk atau jasa berdasarkan suara konsumen merupakan hal
yang mutlak. Seiring dengan semakin banyaknya pesaing, konsumen semakin memiliki
banyak alternatif produk atau jasa sejenis dari berbagai merek sebagai pilihan. Dalam hal ini
banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui nilai yang dibutuhkan konsumen, yaitu
dengan survei, wawancara, atau focus group discussion umumnya cukup efektif untuk
mengetahui palu yang diinginkan calon konsumen.

Salah satu metode yang digunakan untuk menemukan hidden Palu yaitu metode
etnografi yaitu metodologi untuk mengungkap pengetahuan dan pengalaman tacit dan
eksplisit dalam antropologi. Pada saat terjadinya masa krisis ekonomi terdapat beberapa
inovasi produk dan jasa yang Terpukul seperti hotline advertising, blue birddan samsung
electronic. Dan pembahasan yang terakhir yaitu manfaat inovasi dalam pembaharuan
ekonomi dimana Rantai nilai inovasi bermanfaat untuk memperbaiki sektor riil di suatu
negara atau daerah dalam beragam bentuk. Ada empat sumber utama yang sebenarnya juga
saling berkaitan yaitu investasi dari luar, investasi dan Perdagangan keluar, perbaikan bisnis
yang ada, dan pengembangan bisnis baru

BAB VI

PEMIKIRAN DESAIN DAN PEMIKIRAN BISNIS SRBAGAI METODE


PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVATIF

Salah satu kemampuan penting diera kreativitas ini adalah kemampuan desain.
Berpikir desain adalah salah satu pendekatan yang merevolusi pola pikir dalam berbagai
bidang kehidupan. Berpikir desain juga merupakan disiplin ilmu yang menggunakan

7
sensibilitas desainer dan metode untuk menciptakan sesuatu yang bernilai bagi konsumen
berdasarkan peluang pasar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Adapun proses desain
diperlukan untuk memahami pola berpikir desain. Terdapat empat tahap proses Desain yaitu
tahap asimilasi ya itu akumulasi informasi informasi umum dan khusus mengenai masalah
yang sedang ditangani. Yang kedua yaitu study umum merupakan suatu proses penyelidikan
karakteristik masalah atau posibilitas solusi. ketiga pengembangan merupakan modifikasi
satu atau lebih solusi tentative yang diisolasi selama tahap studi umum. Dan yang terakhir
komunikasi berfungsi untuk mengomunikasikan suatu solusi pada orang-orang yang
berkepentingan baik anggota tim desain maupun bukan anggota tim desain. Kemudian dalam
bahasan ini juga terdapat sistem sosial yang kompleks di mana Setiap keputusan yang kita
ambil untuk mencapai tujuan akan mengubah lingkungan.

Karakteristik sistem sosial merupakan sifat-sifat dari apa yang disebut sebagai
Kompleks sistem. Dalam sistem tentu ada struktur dan pola perilaku di mana karakteristik
sistem sosial yang kompleks seperti yang dipaparkan tersebut merupakan sifat dari struktur
sistem internal. Oleh karena struktur sistem menentukan perilaku sistem maka analisis akan
kita awali dari perilaku sistem yang diharapkan muncu. Kemudian setiap perancangan
struktur sistem yang tepat akan menghasilkan kinerja sistem yang tinggi. Sebaliknya, struktur
sistem yang lemah akan memunculkan masalah berulang. Dari pemaparan prinsip dasar
desain karakteristik enterprise sebagai sistem sosial yang kompleks dan tahapan dalam
menentukan struktur sistem yang tepat dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya enterprise
desain adalah proses pengembangan sistem dalam organisasi atau perusahaan baik perbaikan
dari sistem yang ada maupun penciptaan sistem baru untuk memperoleh keadaan baru yang
lebih unik. Seorang desainer melakukan pengamatan, mendengarkan, cerita dan mendapatkan
inspirasi langsung saat berada di lapangan

BAB VII

ENTREPRENEURSHIPBERBASIS TEKNOLOGI

Dalam bab ini membahas tentang gelombang baru bisnis teknologi di mana sejarah
peradaban manusia dimulai dengan kehidupan yang sangat sederhana. Kehidupan manusia
berkembang semakin maju dan membentuk peradaban yang dapat dikategorikan menjadi 4
golongan seperti era pertanian, era industri, era informasi, dan kreativitas. Kemudian
terdapat juga model bisnis berbasis teknologi di mana salah satunya yaitu Google yang
menunjukkan berbagai kelebihan dari perusahaan ini prestasinya serta perkembangan

8
teknologi mengikuti pola siklikal dan juga terdapat banyak perubahan-perubahan dengan
basis desain model dalam Google. Teknologi merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi
utama karena Teknologi memiliki kemampuan untuk mempercepat produksi dan munculnya
inovasi. Pasar-pasar yang berkembang memberi motivasi serta perbaikan bagi riset dan
pengembangan produk-produk masa depan yang lebih. Hal ini terlihat dari adanya revolusi
teknologi baik mesin uap, kereta api listrik, mobil ataupun produksi massal.

Dalam hal ini terdapat 2 tahap kehidupan dalam revolusi teknologi yaitu installation
period yang menggambarkan eksplorasi dan pertumbuhan yang menjanjikan dan yang kedua
keberhasilan secara finansial menarik modal lebih banyak dan lebih besar. Dan kedua periode
revolusi teknologi tersebut dipisahkan oleh titik balik yaitu waktu kritis untuk menentukan
pilihan apakah revolusi Teknologi akan memberikan hasil seperti yang dijanjikan. Dan
terdapat juga proses inovasi memunculkan teknologi baru di mana pada bisnis teknologi tidak
harus melakukan penelitian yang sangat intensif di laboratorium. Proses inovasi tersebut bisa
memanfaatkan teknologi yang telah lama ada yaitu dengan melakukan perubahan kecil pada
teknologi tersebut yang mana dapat diamati pada perkembangan internet. Kerangka revolusi
teknologi dalam terminologi speciation merupakan perpaduan antara perkembangan teknis
teknologi dan aplikasi pasar. Kemunculan teknologi baru ini sebenarnya terjadi melalui
proses yang lebih kompleks dari hanya sekedar migrasi dari kesatuan teknologi domain
aplikasi ke domain aplikasi lainnya.

Manajemen pasar teknologi baru merupakan salah satu tantangan bagi perusahaan
yang bergerak dalam bisnis teknologi untuk mengembangkan produk yang belum sepenuhnya
berkembang. Di dalam pasar yang masih kosong ini hanya melakukan pengkajian pasar
dengan metode pemasaran. Untuk itu perlu mengembangkan perusahaan baru seperti di
negara-negara maju.

Di Amerika Serikat, perusahaan Ventura dengan pertumbuhan tinggi telah muncul


sebagai kekuatan ekonomi membuka ribuan lapangan pekerjaan, mendifusikan pengetahuan
tentang teknologi dan menciptakan budaya inovasi yang mempunyai dampak ganda untuk
setiap jenis organisasi bisnis dan mengubah pola bisnis di seluruh dunia. Oleh karena itu
perlu mengembangkan unit Pantura di perusahaan besar dimana perusahaan besar tidak akan
mengejar Pasar Baru kecuali pasar tersebut besar atau memberikan keuntungan yang sangat.
Akan tetapi Pasar Baru biasanya relatif kecil dan margin keuntungan nya rendah. Bila
perusahaan gagal memperkenalkan produk baru ke Pasar Baru pada akhirnya margin

9
keuntungan dari produk yang dipasarkan saat ini akan tergerus menjadi tidak berarti karena
hanya akan menjadi komoditas biasa di dalam dunia yang berkembang semakin emosional
ada tiga paradoks yang didapatkan dari perubahan landscape yang terjadi yaitu

1. Teknologi informasi membuat seseorang menjadi lebih mudah berkomunikasi sebagai


makhluk hidup dengan membawa pesan-pesan yang lebih emosional

2. Teknologi interaktif tidak menciptakan dunia pria melainkan dunia wanita

3. Jika ingin memenangkan kompetisi di era perkembangan teknologi seperti saat ini
perusahaan harus menawarkan keuntungan perasaan dan bukan keuntungan rill

BAB VIII

PENGUATAN LEMBAGA ENTREPRENEURSHIP

Dalam bab ini ini akan membahas tentang tahapan investasi modal ventura yang dimulai dari
modal benih di mana modal benih ini merupakan pendanaan untuk ide atau konsep. Tahapan
ini penuh dengan resiko tetapi juga memberikan potensi yang lebih besar untuk mewujudkan
keuntungan signifikan dalam jangka panjang. Model benih diberikan setelah pemodal yakin
bahwa seorang entrepreneur telah menggunakan sumber dana sendiri dan membawa idenya
ke tahap penerimaan dan telah memulai penelitian. Kemudian volume aktivitas investasi,
hasil pengamatan menunjukkan bahwa kapitalisme jarang melakukan investasi modal benih.
Investasi ini relatif kecil dibandingkan dengan bentuk investasi lain dari pembiayaan Ventura
dan tidak adanya keinginan dalam menyediakan jumlah modal benih yang signifikan yang
dapat dikaitkan dengan tiga faktor berikut

1. Sifat proyek modal benih yang hanya memerlukan jumlah modal yang relatif kecil

2. Waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan investasi modal benih biasanya 7- 10 tahun

3. Resiko keusangan produk dan teknologi meningkat sejalan dengan perpanjangan waktu
untuk merealisasikannya

Kemudian modal awal. Modal start up merupakan tahap kedua dalam siklus modal ventura.
Model start up berbeda dengan investasi modal benih . Tahap start up terkait dengan memulai
bisnis baru yang didefinisikan sebagai modal yang diperlukan untuk membiayai
pengembangan, produk pemasaran, dan pembentukan fasilitas produk . Adapun karakteristik
model start up yaitu pembentukan perusahaan, pembentukan sebagian besar anggota tim, dan

10
pengembangan rencana atau ide bisnis Kebanyakan perusahaan Ventura juga menghindari
berinvestasi dalam startup bisnis.

Salah satu alasannya adalah tingkat diskonto tinggi yang diterapkan kapitalis Ventura
berlaku untuk proposal usaha pada tingkat risiko dan kematangan tertentu. Yang ketiga yakni
model tahap pertama di mana dalam hal ini modal yang diberikan kepada entrepreneur yang
terbukti telah memiliki produk mulai berproduksi secara komersial dan melakukan pemasaran
terbuka terhadap perluasan pasar serta mengurangi biaya akuisisi. Pada tahap ini perusahaan
telah masuk ke tahap keberhasilan awal pada siklus hidupnya di mana keuntungan tahap awal
biasanya membutuhkan waktu 4 sampai 6 tahun untuk merealisasikannya. Kentung keuangan
tahap pertama adalah awal dimana 2 dari dasar-dasar bisnis diterapkan yaitu tim manajemen
yang lengkap dan produk yang dapat diterima pasar.

Kemudian ada juga namanya modal tahap kedua atau keuangan tahap kedua dimana
hal ini merupakan modal yang diberikan untuk mengembangkan pemasaran dan memenuhi
kebutuhan modal kerja yang bertumbuh dari sebuah perusahaan yang telah mulai berproduksi
tetapi tidak memiliki cukup arus kas positif untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang.
Selanjutnya keuangan tahap lanjut di mana Hal ini disebutkan sebagai modal tahap ketiga
yang disediakan untuk perusahaan yang telah menghasilkan produk komersial dan telah
meletakkan dasar pemasaran yang kuat untuk melakukan ekspansi pasar, akuisisi dan
pengembangan produk. Dalam keuangan tahap lanjut ini terdapat empat divisi sub pendanaan
tahap lanjut yaitu

1. Pendanaan pengembangan atau ekspansi

2. Pendanaan untuk penggantian

3. Pendanaan buy out dan buy in

4. Pendanaan turnaround

Bridge Finance adalah penawaran pra publik atau keuangan merger atau akuisisi. Ini adalah
putaran terakhir dari pembiayaan sebelum keluar dari pembiayaan yang telah direncanakan.
Bridging Finance akan dibayar kembali dari hasil penawaran saham Perdana. Dan yang
terakhir pembahasannya yaitu modal ventura di Indonesia dimana modal ventura merupakan
suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan swasta sebagai pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu. Pembiayaan melalui

11
model Ventura umumnya bergerak pada usaha resiko tinggi dan memberikan laba tinggi. Dan
dasar hukum pembiayaan modal ventura di Indonesia yaitu diatur dengan keputusan Menteri
Keuangan nomor 1251/KMK.013/1998 tanggal 20 desember 1988 tentang Ketentuan dan tata
cara pelaksanaan lembaga pembiayaan dan keputusan Menteri Keuangan nomor
469/KMK.017/1995 tanggal 3 Oktober 1995 tentang pendirian dan pemberian modal ventura.

BAB IX

PENELITIAN EKSPERIMEN SUATU PWNDEKATAN UNTUK PENELITIAN


ENTREPRENEURSHIP

Dalam bab ini akan mempelajari tentang penelitian eksperimen, bagaimana


menentukan populasi dan sampel penelitian, hipotesis penelitian serta dalam bab ini juga
membahas tentang variabel penelitian dan pengendaliannya, prinsip dasar desain eksperimen,
perlakuan dan pembanding serta pembahasan yang terakhir yaitu desain eksperimen

2. Buku Pembanding
BAB I PENDAHULUAN

BAB II

KONSEP DASAR DAN PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Konsep kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan


dasar untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang melalui suatu proses pembentukan atau
pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi memperoleh keuntungan, penciptaan nilai
dan pembentukan produk atas jasa baru yang unik dan inovatif. Konsep wirausaha lebih
merujuk pada sifat watak dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai
kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan
dapat mengembangkannya dengan tangguh dengan mengacu pada orang yang melaksanakan
proses gagasan memadukan sumber daya menjadi realitas.

BAB III

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

12
Karakter wirausaha merupakan tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan akhlak atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Membangun karakter adalah proses
mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa sehingga berbentuk unik menarik dan berbeda
atau dapat dibedakan dengan orang lain. Proses membangun karakter itu memerlukan disiplin
tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau serta merta. Diperlukan refleksi
mendalam untuk membuat rentetan moral choice dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata
sehingga menjadi praktis, refleksi dan praktik. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat
semua itu menjadi custom dan membentuk Watak atau tabiat seseorang. Pentingnya karakter
dalam kewirausahaan yaitu Bahwa karakter harus menjadi pondasi bagi kecerdasan dan
pengetahuan seorang wirausaha.

Ciri-ciri karakter yang harus dimiliki seorang wirausaha Secara garis garis besar meliputi hal
sebagai berikut:

1. Memilih motivasi untuk berprestasi

2. Berorientasi ke masa depan

3. Tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan

4. Memiliki jaringan usaha

5. Memiliki jiwa kepemimpinan

BAB IV

PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA

Setiap manusia mempunyai pribadi yang unik, artinya Tidak seorangpun dari kita
mempunyai pribadi yang tepat sama dengan yang lain. Maka kita perlu mengetahui siapa
saya, apa kewajiban saya dan apa yang harus saya pelajari kita harus mengenal diri orang
lain. Aspek-aspek yang perlu dikenali pada diri seseorang Bila seseorang akan berwirausaha
yang dapat digunakan untuk pengenalan diri yaitu aspek perilaku sikap dan sistem nilai
wirausaha dapat dibandingkan dengan karakteristik individual Melalui teknik mawas diri
umpan balik dan tanggapan kelompok masyarakat. Komponen dalam konsep diri yang harus
dikenali yaitu komponen perseptual atau komponen yang menyangkut persepsi konseptual
Dan attitudinal atau sikap yaitu perasaan yang dimiliki tentang dirinya sikapnya terhadap
statusnya Kini Dan prospeknya di masa depan. Penilaian potensi diri sendiri meliputi aspek

13
kepribadian disiplin diri kreativitas dorongan atau keinginan keberanian menghadapi resiko
dan kepercayaan diri. Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya
menempatkan diri kita pada posisi yang tepat menempatkan diri pada posisi yang tepat
sebagai implementasi pemberdayaan diri untuk memperjelas posisinya sebagai individu yang
memiliki posisinya sebagai anggota masyarakat yang memperoleh wawasan atau pemahaman
yang berasal dari penularan wawasan orang lain sesama anggota masyarakat

BAB V

MOTIVASI BERPRESTASI

Pada bab ini akan dibahas karakteristik wirausaha mengenai motivasi dalam
memenuhi kebutuhan hidup yang meliputi teori-teori motivasi wirausaha sebagai pekerja
keras tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan dan masalah semangat yang terus-
menerus dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya. Motivasi merupakan
dorongan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu yang
menimbulkan tingkah laku motif timbul karena adanya kebutuhan. Kerja keras harus dimiliki
oleh seorang wirausahawan unsur disiplin memainkan peran penting. Sebab, bagaimana
orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu sesuai Irama
Kehidupan dan ada satu lagi elemen penting dalam keberhasilan kerja keras yaitu Berserah
diri kepada Allah SWT dengan selalu berdoa kepadanya Nya, niscaya kerja keras yang
diiringi dengan doa akan memperoleh sukses. Seorang wirausaha tidak pernah menyerah
dalam menghadapi tantangan dan. Kegagalan yang dialami dijadikan koreksi dan evaluasi
untuk perbaikan di masa yang akan datang untuk bangkit dan bangkit lagi. Seorang wirausaha
harus tetap memiliki semangat yang tinggi untuk meraih dan mencapai tujuan. Masalah dan
tantangan yang dihadapi dijadikan obat untuk menjadi lebih baik dan lebih mampu lagi.
komitmen yang tinggi sangat diperlukan dalam meraih. Komitmen terhadap pekerjaan yang
digeluti terus digelutinya sampai menghasilkan sesuatu yang bernilai baik bagi dirinya
maupun orang lain.

BAB VI

ORIENTASI KE MASA DEPAN

Pada bab ini dibahas karakteristik wirausaha yang berorientasi ke masa depan.
Karakteristik yang berorientasi ke masa depan meliputi pembahasan mengenai seorang
wirausaha yang visioner berpikiran positif dan berpengetahuan yang luas. Untuk meraih

14
kesuksesan dalam berwirausaha perlu dimulai dengan mimpi, dan berusaha mewujudkan
mimpi ini menjadi kenyataan melalui proses dan tindakan yang nyata. Seorang wirausaha
haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan. Apa Yang hendaknya ia lakukan apa yang
ingin Ia capai Sebab semua usaha bukan didirikan untuk sementara tetapi untuk selamanya.
Oleh sebab itu faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh
kedepan. Seorang wirausaha yang berpikir positif ialah orang yang cara pandangnya untuk
perbaikan kreatif bekerja produktif dan efisien. Kreatif merupakan tindakan penting seorang
pengusaha agar usahanya terus maju. Seorang wirausaha yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang baik kemungkinan besar akan lebih bahagia dan berhasil dalam kehidupan
sekaligus mampu menguasai kebiasaan berpikir yang mendorong produktivitas. Orang yang
tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami
pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada pekerjaan
ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih

BAB VII

KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA

Pada bab ini dibahas dan karakteristik wirausaha mengenai kepemimpinan wirausaha
yang meliputi pembahasan mengenai keberanian untuk bertindak dapat membangun tim yang
baik memiliki pikiran dan jiwa besar berani mengambil resiko memiliki mentor memiliki
pikiran yang terbuka dan kepercayaan diri. Kepemimpinan merupakan keinginan untuk
mencapai suatu komunikasi yang berdampak dan berakibat dalam mempengaruhi tindakan
orang. Kepemimpinan adalah kegiatan membujuk orang untuk bekerja sama dalam
pencapaian suatu. Keberanian untuk bertindak adalah hakikat wirausaha keberanian
seseorang dalam wirausaha yang senantiasa dihadang oleh merupakan wujud dari keberanian
menembus ketidakpastian usaha. Karena itu wiraswasta membutuhkan perhitungan yang
cermat hati-hati dan bersifat antisipatif terhadap segala kemungkinan timbulnya risiko yang
dimaksud. Tiada usaha tanpa resiko mengingat kita semua untuk berupaya menekan atau
memperkecil resiko dan tindakan ini merupakan keharusan yang mutlak.

Adapun menghilangkan resiko merupakan hal yang sangat tidak mungkin dalam
setiap usaha. Untuk mewujudkan komitmen perusahaan mutlak diperlukan kebersamaan
langkah semua karyawan yang dikendalikan oleh pemimpin. Kebersamaan karyawan dalam
intern perusahaan ini mencerminkan keterlibatan dan kontribusi tenaga dan pikiran seluruh
karyawan dengan membentuk tim yang baik sehingga target perusahaan dapat diwujudkan

15
bersama. Berpikir Dan Berjiwa Besar merupakan ahli dalam menciptakan gambar yang
positif memandang ke depan optimis baik dalam pikiran mereka sendiri maupun orang lain.
Untuk berpikir besar kita harus menggunakan bahasa yang menghasilkan Citra atau gambar
mental positif dan besar.

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko menempatkan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar
memulai atau berinisiatif. Seorang wirausaha yang berani menanggung resiko ialah orang
yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangi dengan cara yang baik. Kemampuan
seorang pemimpin wirausaha dan karyawan mungkin ada batasnya dan kekurangan oleh
karena itu perlu untuk menggunakan mentor atau orang yang akan membimbing dan
membina untuk mengembangkan usaha baik dalam bidang teknis maupun manajemen usaha.
Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi dan merespon adanya perubahan dan perkembangan
teknologi dan preferensi konsumen yang senantiasa berubah. Seorang wirausaha yang
terbuka terhadap ide baru inilah merupakan wirausaha yang inovatif dan kreatif yang
dikemukakan dalam jiwa kewirausahaan.

Pikiran yang luas dinamik dan kesediaan untuk pembaruan bisa lebih cepat
berkembang dalam lapangan industri tidak lepas dari suatu latar belakang pendidikan
pengalaman perjalanan yang banyak. Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan dalam praktik sikap dan
kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai melakukan dan
menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan optimisme, individualitas.

BAB VIII

RESPONSIF DAN KREATIF MENGHADAPI PERUBAHAN

Dalam bab ini akan dibahas karakteristik wirausaha mengenai respon dan kreatif
dalam menghadapi setiap perubahan meliputi pembahasan berpikir kritis menyenangkan
produktif kreatif inovatif efisien produktif dan orisinil. Globalisasi mengakibatkan segala
sesuatu bergerak cepat dan situasi cepat berubah. Perubahan yang cepat berdampak pada
situasi ketidakpastian yang berpengaruh terhadap perusahaan. Seorang wirausaha tidak dapat
menghindari perubahan yang terjadi tetapi dituntut untuk siap mengadakan perubahan.
Wirausaha dituntut untuk merespon dan beradaptasi pada lingkungan ekonomi teknologi dan

16
informasi yang terus berubah sehingga wirausaha tidak tertinggal dalam memanfaatkan
peluang ekonomi yang ada. Seorang wirausaha harus mampu berpikir kritis tekun dalam
menganalisis potret keadaan dan posisi perusahaan sangat bermanfaat dalam menetapkan
peluang bisnis yang direncanakan. Untuk itu diperlukan ketelitian dalam analisis berbagai
masalah termasuk menginterpretasikan data dan informasi di lingkungan perusahaan

Wirausahawan adalah orang-orang yang proaktif dan memiliki daya Nalar intelektual
yang tinggi. Apabila telah mengetahui sesuatu nalarnya berkeinginan mengetahui sesuatu
yang lebih banyak tinggi dan luas lagi dari pengetahuan yang telah dimilikinya. Dengan
demikian bagi seorang wirausaha tidak mengenal berhenti untuk belajar apa saja. Setelah
mengerti dan memahami selanjutnya ingin mencoba dan terus mencoba. Di sinilah perpaduan
yang nyata antara kemauan dan kemampuan yang mendorong seseorang itu selalu memiliki
rasa ingin mencoba tidak lain karena ia mau dan mampu serta sebaiknya mampu dan mau
mencobanya. Kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif akan
tetapi juga sangat penting bagi kesinambungan perusahaan. Artinya bahwa dalam
menghadapi tantangan Global diperlukan sumber daya manusia kreatif dan inovatif atau
berjiwa kewirausahaan. Wirausahaan lah yang dapat menciptakan nilai tambah dan
keunggulan dimana nilai tambah ini diciptakan melalui kreativitas dan keinovasian.
Sedangkan inovasi merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang dilakukan dengan
sepenuh hati dan ini merupakan suatu proses yang prosesnya dimulai dengan analisis sumber
daya kesempatan yang menjadi objek. Inovasi bersifat faktual dan konseptual dapat dilihat
dan dipahami. Seorang wirausaha yang dikatakan mampu berinovasi Harus melihat bertanya
dan mendengar pihak lain dalam pencariannya terhadap inovasi. Dalam hal ini diperlukan
berpikir kelas dengan segenap kemampuannya melakukan perhitungan dengan cermat juga
memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi harapan nilai dan
kebutuhan. Efisiensi merupakan produktivitas yang dinilai dengan uang. Dalam dunia usaha
efisiensi digunakan untuk mengukur efisiensi produksi biaya dan efisiensi keseluruhan
termasuk nilai hasil produksi yang dikaitkan dengan hasil penjualan atau laba perusahaan.
Nilai inovatif kreatif dan fleksibel merupakan unsur-unsur orisinal seseorang wirausaha yang
inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara baru yang lebih baik

17
BAB III

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

A. Keterkaitan antar bab

Dalam buku utama karangan David S. Kodrat dan Wina Christina yang berjudul “
Entrepreneurship Sebuah Ilmu” keterkaitan antar bab satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Dalam buku ini menjelaskan tentang materi kewirausahaan yang berfokus kepada
ilmunya yang dikaji secara detail, jelas dan berurutan sesuai dengan bab-bab yang di daftar
isinya. Yaitu dimulai dari bab 1 tentang pengembangan entrepreneurship untuk kemakmuran
bangsa, bab 2 tentang entrepreneurship sebagai sebuah ilmu, bab 3 tentang strategi
menciptakan entrepreneur sebagai salah satu kompetensi unggulan perguruan tinggi, bab 4
tentang mencari dan menangkap peluang usaha, bab 5 tentang kreasi dan inovasi, bab 6
tentang pemikiran desain dan pemikiran bisnis sebagai metode pengambilan keputusan, bab 7
tentang entrepreneurship berbasis teknologi, bab 8 tentang penguatan lembaga
entrepreneurship , dan bab 9 tentang penelitian eksperimen.

Dan dalam buku pembanding karangan Yuyus Suryana dan Kartib Bayu yang
berjudul “ Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses” yang berfokus
pada karakteristik wirausawannya, keterkaitan antar bab sangat berkesinambungan dan
berentetan antar bab, dan dikaji secara ringkas dan detail. Yang dikaji mulai dari bab 1
tentang pendahuluan, bab 2 tentang konsep dasar dan perkembangan kewirausahaan, bab 3
membahas karakteristik wirausaha, bab 5 membahas tentang penilaian potensi diri wirausaha,
bab 6 tentang motivasi berprestasi, bab 6 kepemimpinan wirausaha, dan bab 7 responsif dan
kreatif menghadapi perubahan

B. Kemutakhiran isi buku

1. Dilihat Dari Aspek Tampilan Buku(Face Value). Buku Utama buku yang saya
rivew yyang berjudul ” Entrepreneurship Sebuah Ilmu ” menarik pembaca untuk
membacanya serta ukuran buku yang tidak terlalu tebal. sehingga pembaca tidak
langsung malas dalam membaca buku ini karena tampilan luarnya yang unik tetapi
tidak menggambarkan apa yg dikaji dan dalam buku pembanding yang berjudul
“Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses” tampilannya

18
juga cukup menarik untuk dibaca dadn tampilannya menggambarkan apa yg dikaji
dalam buku
2. Dari aspek layout dan tata letak serta tata tulis dalam buku utama termasuk
penggunaan fontnya sudah memenuhi kaidah penyusunan buku sewajarnya, terlihat
dari layout yang sudah rapi serta tata letak yang tidak membuat pembaca
kebingungan. Pada penulisan setiap bab pembahasan didalam buku ini juga
tersusunn secara terstruktur, begitu pula pemilihan font atau jenis huruf dalam
setiap kata didalam buku ini sesuai dengan kaidahnya. Sama halnya dengan buku
utama, buku pembanding juga dari segi layout, tata letak dan tata tulisnya telah
sesuai dengan kaidah penulisan buku pada umumnya.
3. Dari Aspek Isi Buku, menurut saya materi yang dikaji dalam buku utama sudah
lengkap dalam bahasannya sebagai ilmu telah mencakup entrepreneurship sebagai
ilmu yang berfokus pada ilmu dalam kewirausahaan dimana terdiri dari 9 bab yang
ditulis secara berurutan sesuai dengan tahapannya dalam keilmuan dalam
kewirausahaan. Dalam buku ini juga terdapat banyak peta konsep dalam materi
yang ditulis serta gambar- gambar yang dimuat di dalamnya yang menunjang
materi yang dikaji sehingga mempermudah pembaca memahaminya. Dan dalam
setiap bab dalam buku ini diberi pendahuluannya sebagai pengantar setiap materi
yang disampaikan.
Dalam buku pembanding materi yang dikaji juga menurut saya sudah lengkap
dalam bahasannya yang mana telah mencakup tentang kewirausahaan yang
berfokus pada karakteristik wirausahanya yang terdiri dari 7 bab yang ditulis sesuai
dengan urutannya. Dalam buku ini pada setiap awal babnya mencantumkan tentang
tujuan dalam pembelajaran yang harus dicapai dan di akhir bab memaparkan
tentang pengalaman para wirausaha yang berhasil dalam usahanya sebagai
motivasi bagi pembaca untuk berwirausaha serta soal-soal sebagai evaluasi di
akhir materi serta terdapat juga peta konsep dalam menyampaikan materi di
dalamnya.
4. Dari Aspek Tata buku, buku utama dan pembanding sudah sangat bagus karena
sudah menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan KBBI dan kaidah EYD
sehingga dengan begitu pembahasan setiap materi didalam buku ini mudah
dipahami.

19
KELEMAHAN BUKU

A. Keterkaitan antar bab

Dalam buku ini utama dan buku pembanding keterkaitan antar bab sudah terstruktur
yang disusun secara baik. Oleh karena itu penulis tidak menemukan bab yang tidak sesuai
dengan daftar isi maupun dengan ranah materi yang dikaji.

B. Kemutakhiran buku
Dalam buku utama yang saya riview bahasa yang digunakan cukup sulit dipahami di
beberapa materi karena menggunakan banyak istilah yang pembaca kurang memahaminya
dan di buku pembandingnya bahasa yang digunakan mudah dipahami.

PERBANDINGAN ISI BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING


Dalam kemutakhiran buku yang dikaji dalam keunggulan isi buku diatas telah
menunjukkan bahwa dalam buku utama yang dibahas tentang kewirausahaan tetapi lebih
berfokus pada keilmuannya, sedangkan dalam buku pembandinnya tetap juga membahas
tentang kewirausahaaan, tetapi lebih berfokus pada karakteristik wirausahanya. Dalam buku
utama pengertian entrepreneurship dikaji dengan sangat detail dimana tidak hanya memuat
pendapat para ahli tentang pengertiannya tetapi juga memaparkan perbedaan perspektif
tentang kewirausahaan di beberapa negara maju seperti, Amerika, Jerman, Austria, dan
Inggris. Sedangkan dalam buku pembanding hanya memuat pengertian beberapa ahli saja
tentang pengertian kewirausahaan. Selanjutnya, dalam buku utama dalam pembentukan
karakter dalam kewirausahan lebih menitikberatkan dan mengkaji melalui factor eksternal
yaitu melalui pendidikan dan pelatihan sedangkan dalam buku pembandingnya pembentukan
karakter tersebut berfokus pada factor internal seseorang, antara lain pengalaman seseorang,
percobaan, penderitaan yang dihadapi seseorang. Dalam buku utama terdapat materi tentang
inovasi dan kreatifitas yang dikaji langsung satu bab yang menjelaskan tentang bagaimana
hubungan antara kreatifitas, inovasi, dan entrepreneurship dan menciptakan hal-hal baru
sedangkan di buku pembanding materi ini hanya dua subbab saja yang dikaji dalam bab yang
sama yang lebih mengarah pada konsep inovasi dan juga kreatifitas saja tidak mengaitkan
hubungannya secara langsung dengan entrepreneurship.

20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kedua buku kewirausahaan ini memiliki tujuan yang bagus dalam mengembangkan
pengetahuan dan minat dalam berwirausaha dimana kita dapat mempelajari keilmuannya
secara luas dan juga kita dapat mengetahui kewirausahaan itu dari factor internal dr
Kewirausahaan tersebut, sehingga sangat bagus kedua buku ini jika diterapkan dalam
kehidupan para pembaca. Dengan membaca kedua buku ini pembaca akan memperoleh
wawasan tentang kewirausahaan yang lebih luas serta sangat penting untuk memulai suatu
usaha jika sudah mengetahui bagaimana teorinya.
Tetapi, masih ada kekurangan dalam buku ini seperti bahasa yang sulit untuk
dipahami oleh pembaca. Kedua buku ini  memiliki keunggulan dan kelemahan dari berbagai
macam segi, baik dari segi format dan penulisan struktur buku, penggunaan bahasa,
penggunaan tanda baca, kualitas isi buku dan sebagainya yang masing-masing buku berbeda.
B. Saran

Adapun yang menjadi Rekomendasi dalam penulisan Critical Book Riview (CBR) ini


yaitu hendaknya reviewer memberikan komentar dan saran maupun kritik yang membangun
guna menyempunakan pembuatan Critical Book Riview(CBR) dan untuk pembaca sebagai
penambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang kewirausahaan ada baiknya
memberikan suatu masukan yang membangun guna penyempurnaan serta perbaikan yang
harus dilakukan dalam pembuatan Critical Book Riview (CBR) yang baik dan benar
selanjutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Kodrat, David S dan Wina Christina. 2015. Entrepreneurship Sebuah Ilmu. Jakarta: Erlangga.
Suryana, Yunus dan Kartib Bayu. 2010. Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses. Jakarta Timur: Prenadamedia Group.

22

Anda mungkin juga menyukai