PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam kurikulum
KKNI semua program studi yang ada di lingkungan Univeristas Negeri Medan (UNIMED).
Universitas Negeri Medan (UNIMED) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di
Medan yang telah menyelenggarakan Pogram Magang . Sesuai visinya “ Menjadi Universitas
Utama yang mempersiapkan dan menghasilkan lulusan pendidik pemula yang unggul dalam
kecerdasan spritual, intelektual, emosional dan sosial untuk menyelenggarakan pendidikan
dan pengajaran yang berkemajuan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Universitas Negeri Medan memiliki peran yang sangat besar dalam menghasilkan
pendidik yang unggul dan berkualitas dan memiliki empat kompetensi pendidik seperti,
kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi keperibadian, dan kompetensi
sosial. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah melalui pelathan-pelatihan bagi
mahasiswa, salah satunya adalah kegiataan Magang. Sesuai dengan pengembangan
kurikulum LPTK berbasis KKNI dan perguruan tinggi, Program Magang menjadi salah satu
matakuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa.
Program Magang 1, magang 2, dan magang 3 memiliki bobot 2 sks dan dilakukan dalam
kurun waktu tertentu.dalam pelaksanaannya Program Magang dilakukan secara bertahap,
yaitu Magang 3 dilakukan di semester II, Magang 2 dilakukan di semster IV, dan Magang 3
dilakukan di semester VI. Dengan terselenggaranya Program Magang ini, peserta akan siap
menjadi pendidik pemula yang dapat mengimplementasikan kemampuannya sesuai dengan
domain profesionalitas, pedagogik, keperibadian, dan sosial sehingga pendidik-pendidik
masa depan di Indonesia menjadi pendidik yang unggul, berkemjuan, dan beriman.
Program magang ini merupakan matakuliah wajib bagi program studi kependidikan di
Unimed. Program magang terdiri atas tiga:
1. Magang 1 (ObservasiSekolah)
2. Magang 2 (Pengembangan PerangkatPembelajaran)
3. Magang 3 (MengajarTerbimbing)
1
B. Tujuan Magang III
Program magang bertujuan untuk:
1. Memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia profesi guru dengan cara memberi
kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan di sekolah mitra
(intra kurikuler, ko-kulikuler, ekstrakulikuler dan kultur sekolah);
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin networking dengan guru di
sekolah;
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal secara langsung
manajemen sekolah, fisik sekolah, warga sekolah, sosiokultural sekolah;
4. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu
menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu mahasiswa;
5. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, mampu
bersikap, mampu memecahkan masalah, dan mengambil keputusan dalam bekerja;
6. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam dunia kerja.
C. Manfaat
Bagi mahasiswa peserta magang:
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi guru ecara gradual.
3. Kesempatan membentukn kepercayaan diri, karena dapat menambah dan meningkatkan
keterampilan serta keahlian profesi guru.
4. Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang manajemen dan
kultur sekolah.
5. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses pembentukan kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial di sekolah.
6. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses
pembelajaran di kelas.
7. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga
dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan
yang ada di sekolah.
8. Memperoleh kemampuan penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2
9. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan
kegiatan material di sekolah, dan
10. Memperoleh kemampuan untuk berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator, dan
membantu pemikiran sebagai problem solver di sekolah.
3
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG
4
1) Mengembangkan Potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
2) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
5) Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaannya.
6) Aktif, kreatif dan trampil untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.
7) Memiliki budaya mencintai dan memelihara lingkungan.
8) Membudayakan sikap dan perilaku yang santun, simpatik dan positif.
B. Organisasi Sekolah
STRUKTUR ORGANISASI SMP N 5 MEDAN
WALI KELAS
VII-3 13 19 32 ARDIASIH,S.Pd
DINA MARIANI R.
VII-7 18 14 32
NAPITUPULU,S.Pd
5
NAMA JUMLAH SISWA
JUMLA
ROMBE WALI KELAS
LK PR H
L
VIII-7 23 9 32 JAMJIAH,S.PdI
IX-7 19 15 34 NURHAYATI,S.Pd
6
Ketua OSIS : Arief Cahayanda
Wakil Ketua : Habib Riziq
Sekretaris : Cindi Widya
Wakil Sekretaris : Aurora Maria
Bendahara : Linda Siregar
Wakil Bendahara : Sherly Aprilia
7
b. Buku 2 (Program Tahunan , Program Semester ( Time schedule ), Agenda
Pelaksanaan Pembelajaran)
c. Buku 3 ( Daftar hadir, Daftar nilai, Catatan kasus, Analisis ketuntasan, Layanan
khusus, Pengayaan, dan Bank Soal)
2. Membuat alat peraga/ media pembelajaran yang relevan
b) Melaksanakan Kegiatan pembelajaran
1) Mengkondisikan ruang belajar yang bersih dan nyaman
2) Mengisi daftar hadir sebelum memulai KBM
3) Menyampaikan materi sesuai dengan Silabus
4) Memfasiltasi diskusi, kerja kelompok, dan presentasi
5) Mengarahkan untuk dapat menarik kesimpulan diskusi terhadap materi
pembelajaran
6) Menumbuh kembangkan sikap menghargai pendapat dan karya orang lain
7) Mengisi buku kemajuan kelas yang disediakan (jurnal).
8) Menyusun denah tempat duduk
c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar:
1) Melaksanakan ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir
2) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
semester.
3) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan,
4) Mengisi daftar nilai siswa.
d) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
e) Mengikuti kegiatan pengembangan profesi
1) Mengikuti Kegiatan MGMP sekolah maupun Kota
2) Mengikuti perkembangan krikulum melalui seminar, media, buku-buku
pemasyarakatan kurikulum,
3) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah,
4) Mengadakan pengembangan program-program yang menjadi
tanggungjawabnya.
5) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya
6) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada
guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar.
8
D. Sarana dan Prasarana
Keadaan Sarana dan Prasarana di SMP NEGERI 5 Medan
JUMLA KONDISI KONDISI
JENIS
H BAIK RUSAK
KANTOR
1 1 --
GURU/PERPUSTAKAAN
RUANG KELAS 25 25 --
LAB. KOMPUTER 1 1 --
LABORATORIUM E-LEARNING 1 1
KM/ WC SISWA 2 2 --
RUANG UKS 1 1 --
RUANG KESENIAN 1 1 --
SANGGAR PRAMUKA 1 1 --
2. Kegiatan pendukung : Pramuka, Palang Merah Remaja, Pencak Silat, Paskibra, Tari,
Futsal, Atletik, Seni Drama dan English Club.
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG III
9
A. Menelaah Kurikulum dan Menyusun RPP Mapel yang Relevan dibawah
Bimbingan Guru Pamong
Kurikulum merupakan seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Kurikulum 2013
memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap,
dan aspek perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran
terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan
terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang
ditambahkan adalah materi Matematika.
1. Telaah Kurikulum
Setelah melakukan observasi pada RPP guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX
sudah menerapkan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran yang terlihat dari penerapan
porses pembelajaran yang di lakukan oleh guru di kelas yang tidak menggunakan metode
ceramah lagi,sehingga siswa pun terlihat aktif dalam proses pembelajaran.
2. Penyusunan RPP Mapel yang relevan di bawah bimbingan Guru Pamong
Proses penyusunan RPP serta menerapkannya dalam kelas dibimbing oleh Guru
pamong kelas IX yang di sesuaikan pada berdasarkan dengan sistematika RPP
PERMENDIKBUD NO. 22 TAHUN 2016. Guru pamong membimbing bagaimana
merumuskan indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran
(regular, pengayaan, remedial), menentukan metode pembelajaran yang efektif di setiap
materi yang akan diajarkan, menentukan media pembelajaran yang efektif di setiap materi
yang akan diajarkan, menentukan sumber belajar yang relevan, hingga membimbing
bagaimana membuat langkah-langkah pembelajaran diantaranya yaitu terdapat kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri atas 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, manalar, mengkomunikasikan), kegiatan penutup. Kemudian guru membimbing
mahasiswa bagaimana cara menentukan penilaian pengetahuan dan keterampilan melalui soal
pengetahuan, keterampilan yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
10
Perangkat pembelajaran merupukan hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum
melaksanakan pembelajaran. Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat pembelajaran
adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan
peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas.
Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari
perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan
RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga
dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian, dan skenario
pembelajaran.
Dalam proses pembuatan perangkat pembelajaran mahasiswa pun tetap mendapatkan
bimbingan secara langsung. Pada saat Magang mahasiswa lebih sering di fokuskan pada
penyususnan RPP, kemudian dalam proses pembuatan LK harus mengacu pada proses
berpikir siswa nantinya. Guru Pamong juga mengizinkan mahasiswa untuk secara langsung
memberikan penilain terhadap siswa melalui instrument penilaian yang telah disusun bersama
Guru Pamong.
11
menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan), disamping
itu guru membagikan kelompok kepada siswa tersebut dan guru menggunakan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkandan menggunakan metode
ceramah, menggunakan sumber ajar meliputi buku. Kegiatan inti tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
1. Mengamati
Siswa mengamati struktur dan kaidah kebahasaan yang dijelaskan oleh guru dan
siswa secara kelompok mengamati teks diskusi yang dibagikan oleh guru.
2. Menanya
Dengan dipandu guru, siswa mengidentifikasi struktur dan kaidah kebahasaan dalam
teks diskusi yang dibagikan.
3. Mengumpulkan Informasi
Masing-masing kelompok menentukan struktur dan kaidah kebahasaan yang terdapat
dalam teks diskusi.
4. Mengolah Informasi
Siswa menentukan struktur dan ciri kebahasaan dari teks diskusi yang dibagikan oleh
guru.
5. Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil kerja diskusi kelompok di depan kelas kemudian siswa
lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang presentasi.
Guru bersamaan dengan siswa membuat kesimpulan secara lisan tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Kemudian guru
memberitahukan materi yang akan dipelajari untuk pertemuan selanjutnya.
D. Melaksanakan Pembelajaran di Bawah Bimbingan Guru Mapel
Dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas, Guru Pamong
selalu memberikan arahan dan pembelajaran di dalam kelas mengenai cara-cara agar kelas
tetap kondusif dan siswa lebih termotivasi di dalam kegiatan belajar mengajar seperti
pendekatan terhadap siswa agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan dapat
mengkontrol kelas agar pembelajaran yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa dan siswa
tetap berada di dalam kelas. Pada proses persiapan materi guru juga selalu membimbing dan
memberkan ide-ide kreatifnya agar materi ketika dibawakan kedalam kelas membuat siswa
termotivasi dan siswa dapat menyerap pembelajaran dengan baik.
12
E. Masing-Masing Mahasiswa Melaksanakan Pembelajaran Secara Bergantian di
Bawah Bimbingan Guru Mapel
Dalama proses pembelajarannya
Dari pembelajaran tersebut mahasiswa sudah bisa melihat cara dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Pelaksanaan mengajar terbimbing yang di bawah bimbingan guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia di mulai dari tanggal 27 Januari 2020 hingga 8 Februari 2020.
Dalam kegiatan praktik mengajar, mahasiswa dibimbing oleh guru pembimbing sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu melaksanakan praktik pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, media
yang sesuai dengan materi yang diajarkan serta melaksanakan pembelajaran dengan kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan 5M (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, mengkomunikasikan) dan kegiatan penutup
pembelajaran. Praktikan mengajar tersebut dengan berpedoman kepada RPP yang telah
dibuat sesuai dengan kurikulum yang telah ada yaitu kurikulum 2013. Penyampaian materi
dalam proses belajar mengajar diusahakan agar terlaksana secara sistematis dan sesuai
dengan alokasi waktu yang tersedia.
F. Membimbing Satu Orang Siswa Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di Bawah
Bimbingan Guru Pamong
Ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran namun masih diikat oleh sekolah
dalam hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa agar tidak
terpaku pada akademis saja. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP Negeri 5 Medan salah
satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) yang dibina oleh ibu
Zuraidah, S.Pd. dan dilaksanakan setiap hari Sabtu pada pukul 15.00 sampai selesai. Dalam
kegiataan ini pun tidak terlepas dari bimbingan Pembina ekstrakulikuler Palang Merah
Remaja (PMR).
G. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar di berbagai Unit yang ada di Sekolah
Kegiatan non mengajar di sekolah diisi dengan kegiatan mengisi administrasi sekolah.
Dalam hal ini wakil kepala sekolah memberikan arahan pada mahasiswa untuk membantu
bagian tata usaha dalam kegiatan adminitrasi sekolah. Dalam pelaksanaan kegiatan
administrasi di sekolah, mahasiswa mengerjakan data induk siswa dan mahasiswa juga
menyusun ijazah siswa SMP Negeri 5 Medan. Diluar kegiatan administrasi, mahasiswa juga
memimpin kegiatan keagamaan yang diadakan setiap hari jumat di sekolah tersebut.
13
Berdasarkan hasil kegiatan magang 3,mahasiswa dituntut untuk menyususn laporan
dari kegiatan tersebut, sebagai hasil dari pengamatan proses kegiatan selama 12 hari di
sekolah. Dalam penyusunan laporan tersebut mahasiswa dibimbing dan di awasi oleh Dosen
pembimbing magang dan di laporan tersebut diuji dan dilaporkan pada dosen pembimbing
magang.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengajar terbimbing yang dilakukan oleh mahasiswa telah menghasilkan pengalaman
yang sangat berguna bagi mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa akan menjadi lulusan yang
berpengalaman di dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan pada saat program mengajar
terbimbing yang membuat mahasiswa mengerti bagaimana tugas seorang guru. Dapat dilihat
dari kegiatan belajar mengajar, penyususnan RPP, media pembelajaran yang digunakan serta
kegiatan non mengajar lainnya yang dipercayakan sekolah kepada mahasiswa.
B. Saran
Program mengajar terbimbing ini sangat baik untuk mempersiapkan lulusan yang
baik. Oleh karena itu harapannya program mengajar ini harus dipertahankan dan diperkuat
lagi mengenai teknisnya dan harapannya mahasiswa melaksanakan program ini dengan serius
agar kelak menjadi guru yang profesional dimasanya. Namun, sebaiknya waktu pelaksanaan
magang lebih diperpanjang sekitar 1 bulan atau lebih karena waktu pelakanaan magang
selama 12 hari yang dirasakan oleh penulis masih kurang efektif, sebaiknnya disediakan
posko jika lokasi magang yang di tempatkan sangat jauh dari kampus dan lebih konsisten
dalam penempatan sekolah untuk magang.
15