Anda di halaman 1dari 33

CRITICAL BOOK REPORT

CRITICAL BOOK REPORTT


MK. Kewirausahaan
Prodi S1 Pend . Tata Busana
Fakultas Teknik

SkorNilai:

“A Theory Of Local Entrepreneurship In The Knowledge Economy, Edward Elgar ”

Disusun Oleh :

NAMA KELOMPOK :
AUFAA NABIILAH LUBIS 5172143008
AUFAA NABIILAH LUBIS 5172143008
AUFAA NABIILAH LUBIS 5172143008

DOSEN PENGAMPU : Dra. Rasita Purba, M.Kes


MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karuniaNya Critical Book
Review ini dapat dibuat untuk memenuhi tugas sebagaimana telah tercantum dalam
kurikulum KKNI . Critical Book Review adalah tugas wajib dalam setiap mata kuliah
termasuk mata kuliah kewirausahan. Critical Book Review ini ditujukan untuk
mengembangkan pengetahuan Mahasiswa dalam mengkritisi buku, dengan mengkritisi buku
Mahasiswa juga dibiasakan untuk membaca buku. Dengan kebiasaan membaca buku
wawasan Mahasiswa akan semakin luas.
kewirausahan adalah salah satu mata kuliah dari delapan mata kuliah yang ada.
Critical Book Review ini masih jauh dari yang diharapkan, oleh sebab itu kami sebagai
penulis sangat mengharapkan saran dan sumbangan pemikiran dalam penyempurnaan Critical
Book Review ini pada masa yang akan datang. Atas saran dan sumbangan pemikiran yang
diberikan diucapkan terimakasih.
Mudah-mudahan Critical Book Review ini dapat memenuhi harapan sebagai tugas
dalam pembelajaran mata kuliah kewirausahan.

Medan, 24 Februari 2019

Penulis
Kelompok

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1

1. Latar Belakang ............................................................................................................................................. 1

2. Tujuan dan Manfaat.................................................................................................................................... 1

BAB II ISI BUKU ........................................................................................................................................... 2

1. Identitas Buku pertama .............................................................................................................................. 2

2. Identitas Buku kedua .................................................................................................................................. 2

3. Identitas Buku ketiga ................................................................................................................................. 3

4. Ringkasan Isi Buku pertama .................................................................................................................... 4

5. Ringkasan Isi Buku kedua ...................................................................................................................... 14

6. ringkasan Isi Buku ketiga ....................................................................................................................... 26

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN .................................................................................. 34

BAB II KESIMPULAN ............................................................................................................................... 35

1. Kesimpulan ................................................................................................................................................. 35

2. Saran ............................................................................................................................................................. 35

3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan
berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi
dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran
kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

II. Tujuan dan Manfaat


Tujuan serta manfaat melakukan critical book report adalah agar kita dapat mengeksplore
isi dari beberapa buku kewirausahan yang kita kritik, mencari dan mendapat pelajaran
mengenai kewirausahan, serta untuk dapat memperbandingkan antara buku yang satu dengan
buku yang lainnya.Last but not least agar kita dapat merealisasikam atau menerapkan
kewirausahan untuk kehidupan di masa yang mendatang.

4
BAB II
ISI BUKU
IDENTITAS BUKU

1.Buku pertama
Judul Buku : A Theory Of Local Entrepreneurship In The Knowledge Economy

Penulis : Edward Elgar


Penerbit : Glensanda House
Tahun Terbit : 2007
Cetakan : 11
Tebal Buku : 322 Halaman
ISBN : 978 1 84720 388 5

2. Buku Kedua
Judul Buku : Kewirausahan
Penulis : Dr.Kasmir,SE.,M.M
Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
Tahun Terbit : 2016
Cetakan : 11
Tebal Buku : 374 Halaman
ISBN : 979-769-051-2

3. Buku Ketiga
Judul Buku : Pemahaman Kewirausahan
Penulis : Arif Yusuf Hamali,S.S.,M.M.
Dra. Eka Sari Budihastuti,M.M.
Penerbit : Kencana
Tahun Terbit : 2017
Edisi : 1
Tebal Buku : 246 Halaman
ISBN : 978-602-422-151-5
RINGKASAN BUKU
Ringkasa Buku Pertama

5
RINGKASAN BUKU
1. Ringkasan Buku Pertama
LOGIKA INOVASI
Inovasi tidak dapat dipahami melalui satu baris penalaran, seperti dalam teori ekonomi
tradisional. Richard Lipsey (1996) menyatakan bahwa ilmu ekonomi tidak mampu untuk
memahami inovasi dan bahkan perubahan teknologi,12karena tergantung pada kemampuan belajar
dan pada kognitif mekanisme (mental) dari individu dan organisasi yang melarikan diri dari
cengkeraman pendekatan positivis tradisional ilmu ekonomi (atau dari setiap proses algoritmik).
Hambatan utama untuk memahami inovasi adalah,menjadipertama, ekonomi yang melihatnya
sebagai proses individu yang rasional, bukan sebagai, proses berulang kolektif yang melampaui,
misalnya, pencarian solusi terbaik untuk bisnis tertentu (Nooteboom, 2000: 117-20). Dengan kata
lain, inovasi busur untuk pertimbangan selain alasan yang didasarkan pada pasar eFFIsiensi dan
tangan tak terlihat. Hal ini menyebabkan hasil yang tidak dapat diprogram dan dengan demikian
tidak pasti.
Waktu panah perubahan, yang membawa benemenjadits tetapi juga kesalahan dan hasil
neg-konservatif, dapat dijelaskan oleh fakta bahwa inovasi didasarkan pada kesempatan dan
intuisi, dan bukan hanya pada merebut peluang. Inovasi adalah bertaruh pada masa depan. Ini
adalah domain dari pengusaha, bukan dari peneliti, karena tidak ada hal seperti itu sebagai
inovator yang terlatih. Ini adalah kepercayaan yang berasal dari ketidakpastian dan tidak memiliki
baik-demenjadibatas ned. Hal ini tidak, dalam dirinya sendiri, rasional. Logika sebuah inovasi
tidak ada sampai dibawa ke pasar. perhitungan yang mendasari digunakan untuk membenarkan
innov-asi sering window-dressing, berdasarkan bentuk logika yang tidak believ-bisa tapi
diperlukan oleh bank.

ORGANISASI INOVASI
Karena inovasi adalah kolektif, berulang, pusaran air-seperti, internal dan proses
eksternal, itu adalah diFFIkultus untuk mengatur. Hal ini dimungkinkan, meskipun, untuk
memberikan busi-nesses kemampuan untuk merebut atau memperbanyak informasi dan ide-ide
baru untuk perubahan, seperti sebuah wilayah dapat dibuat lebih inovatif dengan meningkatkan
jumlah jaringan cerdas, terutama dengan membantumenjadirms menghubungkan lemah sinyal
net-karya dan sumber daya lain yang memfasilitasi pengembangan dan penerapan ide-ide baru.
Untuk usaha kecil, menjadiLangkah pertama adalah untuk memobilisasi kompetensi
sebagai karyawan sebanyak mungkin, dan untuk menghubungkan mereka secara internal dan, jika
mungkin, dengan sumber daya luar, seperti konsultan teknologi,

6
untuk menciptakan sinergi dan mengembangkan apa yang dikenal sebagai kompetensi
relasional, dibantu oleh cata- sebuah Lyst. Berikutnya, kompetensi harus ditingkatkan dengan
pelatihan dan informa-tion, untuk menciptakan identitas yang berbeda, menggunakan kombinasi
asli dari rutinitas dan ide-ide (Kiesler dan Sproull, 1982) baru.

Organisasi; menjadidukungan keuangan selalu dapat ditemukan untuk inovasi suara yang
akan memiliki dampak asli di pasar. Variabel inovasi yang sukses dapat diringkas dari empat
sudut pandang, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.3. Itumenjadipertama adalah
kemampuan untuk memahami pasar, dan kebutuhan pelanggan aktual atau potensial. Yang kedua
melibatkan kualitas organisasi dan kemampuannya untuk menyerap, informasi yang kaya
kompleks, khususnya melalui jaringan dan effscanning efektif. Yang ketiga
kekhawatiranflfleksibilitas organisasi dan kemampuannya untuk belajar. Keempat berfokus pada
keterlibatan organisasi dengan sumber daya luar seperti pusat penelitian dan konsultan di bidang
technol-ogy dan pelatihan (Feldman, 1994). Pras dan Le Nagard-Assayag (2003) menambahkan
tiga elemen untuk sukses bahwaffdll pemasaran produk baru, yaitu: (1) memberikan
pertimbangan pada awal fase adaptasi untuk cus-Tomer kebutuhan, (2) keunikan atau keunggulan
produk dan harga com-petitive atau menarik, dan (3) strategi pemasaran proaktif.

DARI INOVASI INDIVIDU UNTUK INOVASI BERSAMA


Inovasi dalam bisnis bahkan lebih effefektif jika didasarkan pada e kolektifffort
melibatkan sejumlah besar karyawan terdidik dalam menjadirm (Owusu, 1999) dan dengan ikatan
yang kuat ke luar. Hasilnya adalah proses interaktif yang kompleks (internal dan eksternal) dan
tidak dapat dikurangi pada penemuan sekedar ide baru tapi mengandaikan,menjadipertama,
pengembangan beberapa ide (Amar, 2001), seperti yang terlihat dalam kaitannya dengan
penciptaan bisnis (Long dan McMillan, 1984). Kedua, proses ini membutuhkan ide-ide yang akan
dikembangkan.
Berfungsinya Kewirausahaan Lokal:
Dinamisme melalui Contagion Endogen kewirausahaan adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perkembangan baru menjadirms oleh pengusaha lokal dan transformasi
yang ada menjadirms menjadi proaktif atau pertumbuhan tinggi menjadirms. Hal ini pada
gilirannya menarik entre-preneurs lainnya dari luar daerah, ditarik oleh dinamika di daerah itu.
penciptaan usaha dan transformasi secara aktif didukung oleh informasi yang semakin kaya yang
dihasilkan oleh lingkungan atau diperoleh melalui kontak luar berulang melalui jaringan.

7
DITELLIGENCE NETWORKING
Dalam dunia bisnis, kerjasama adalah norma, sedangkan hirarki murni (pro-ducing segala
sesuatu) dan pendekatan pasar tunggal (membeli segala sesuatu) lebih jarang. jaringan padat
telah, tentu saja, ada selama bertahun-tahun - misalnya, dalam industri konstruksi, dengan
kontraktor yang dikenal sebagai jenderal yang mempekerjakan tukang pipa, listrik, plester,
pelukis, dan sebagainya sambil menjaga pekerjaan konstruksi utama dan perencanaan umum
untuk diri mereka sendiri. Di Eropa, banyak dari kawasan industri saat ini bisa melacak akar
mereka kembali ratusan tahun, seperti yang ditunjukkan oleh Braudel (1979), yang memberi
contoh distrik kain-perdagangan Prato di Italia, yang tanggal kembali ke Renaissance. Hal yang
sama berlaku di Amerika Utara; misalnya, kabupaten bulu Montreal tanggal kembali ke
perdagangan bulu dengan Amerindian.

THE NETWORKING MEKANISME


Jaringan untuk membuat kain lokal kaya berkembang dalam enam fase: (1) Perco-lation
informasi kaya; (2) riak effect dari pemimpin opini; (3) multi-lipatan jaringan; (4) complexifying
jaringan; (5) kontribusi jaringan untuk jumlah rusa; dan (6) penilaian kain tetap-ing oleh o
pembangunan daerahFFIperwira.

Penularan kewirausahaan dan akuisisi pengetahuan


Kolektif pembelajaran dan pengumpulan informasi kaya melalui net-kerja pada akhirnya akan
menciptakan suasana kondusif untuk bisnis, memungkinkan-ing mereka yang peduli untuk
bergerak di luar ketidakpastian dan ambiguitas sementara menghasilkan modal sosial dan budaya
kewirausahaan, baik yang mengekang-rompi di industri atmosfer, membuat di sebuahffselisih
antara sikap mengalah dan harapan atau tindakan.
TAHAPAN penularan WIRAUSAHA
Sebuah ekonomi start-up atau pemulihan lokal biasanya berasal dari karya segelintir
pembangunan (perbaiki atau petualang) pengusaha yang INI-tiate produksi baru, sering dalam
moderat untuk berbasis pengetahuan sektor manufaktur yang tinggi. pengusaha ini harus diakui,
atau perlu dapat mempengaruhi pendapat dari pengusaha, kamar dagang atau organisasi
pembangunan ekonomi lainnya. Mereka juga harus mampu mengandalkan tingkat minimum
modal awal sosial, termasuk beberapa karyawan yang baik yang berbagi antusiasme mereka, serta
sarana trans-portation dan distribusi untuk produk baru mereka dan layanan pemeliharaan untuk
peralatan mereka. Mereka juga mungkin perlu beberapa pemerintah start-up membantu-Ance
untuk memastikan keberhasilan usaha mereka.

8
Ringkasa Buku Kedua

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan
yang lebih baik. Dengan berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka
lapangan kerja bagi orang lain, dan menjadi bos bagi usahanya. Dengan kata lain, lebih baik
membayar gaji daripada orang gajian.
Untuk itu, perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir, baik mental
maupun motivasi orang tua, dosen dan mahasiswa agar kelak anak-anak mereka dibisakan
untuk mencipatakan lapangan pekerjaan daripada mencari pekerjaan. Salah satu caranya
adalah mengubah mental dan motivasi yang sudah demikian melekat tertanam di setiap insan
Indonesia.
Hal yang menjadi kendala bagi seseorang untuk memulai suatu usaha adalah adanya
ketakutan akan rugi atau bangkrut. Tidak sedikit orang yang merasa tidak memiliki masa
depan yang pasti jika berwirausaha. Bahkan, sebagian orang yang sudak memiliki jiw
berwirausaha merasa bingung dari mana harus memulai usaha.
Beberapa keuntungan yang akan diperoleh dengan berwirausaha yaitu:
1. Meningkatnya harga diri
2. Memperoleh penghasilan untuk diri sendiri
3. Ide dan motivasi yang timbul untuk maju lebih besar
4. Masa depan yang lebih cerah dan tidak tergantung kepada orang lain.

BAB II PENGERTIAN KEWIRAUSAHAN

Peter Drucker mengatakan bahwa kewirausahan merupakan kemampuan dalam


memnciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Zimmerer mengartikan kewirausahan sebagai
suatu proses penerapan kreativitas dan inovatif dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan ( usaha ). Seorang berwirausaha selalu
berpikir untuk mencari peluang, memanfaatkan peluang serta menciptakan peluang usaha
yang dapat memberikan keuntungan. Kerugian merupakan hal yang biasa, karena faktor
kerugian selalu ada. Bahkan bagi mereka semakin besar risiko kerugian yang akan dihadapi
semakin besar pula peluang keuntungan yang akan diraup.

9
BAB III CARA MENDIRIKAN USAHA

Beberapa faktor pendorong seseorang mau dan mulai merintis usaha yaitu:
1. Faktor keluarga usaha
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
3. Tidak sengaja
4. Coba-coba
5. Terpaksa

1. Mendirikan usaha baru


2. Membeli perusahan
3. Kerja sama manajemen dengan sistem franchising
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada

BAB IV BENTUK ORGANISASI USAHA

Dari praktiknya jenis-jenis organisasi yang umum adalah:


1) Bentuk organisasi ditinjau dari jumlah pimpinan puncak
- Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang
- Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan
2) Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya
Wewenang masing-masing baik lini, staf maupun fungsional adalah:
- Wewenang lini
- Wewenang staf
- Wewenang fungsional

- Tujuan perusahan
- Jumlah tenaga kerja
- Jumlah aktifitas
- Fleksibiltas
- Jenis badan usaha
- Efisiensi

5
10
BAB V MENILAI KEBUTUHAN USAHA

Kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahan untuk mendirikan dan
menjalankan suatu usaha pada awal perusahan didirikan. Terdapat berbagai jenis kebutuhan
sesuai dengan bidang usaha masing-masing.
Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara
jelas kompenen-kompenen kebutuhan usaha yang diperlukan. Kemudian, dapat diketahui
pula jumlah biaya setiap kompenen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang
dibutuhkan untuk mendirikan atau menjalankan usaha tersebut. dengan diketahuinya total
kebutuhan usaha, kita dapat mengetahui berapa kekurangan dana yang kita miliki sekarang
ini dari total kebutuhan usaha.
Jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuaikan dengan jenis
usaha yang akan dijalankan. Banyaknya kompenen biaya kebutuhan usaha tergantung dari
jenis usahanya.

BAB VI CARA MEMPEROLEH MODAL

Pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh modal yiatu:


- Tujuan perusahan
- Masa pengambilan modal
- Biaya yang dikeluarkan
- Estimasi keuntungan
Jenis modal dilihat dari sumber adalah:
- Modal sendiri
Setoran modal
Cadangan modal
Laba yang belum dibagi
- Modal asing terdiri dari:
Pinjaman dari dunia perbankan
Pinjaman dari lembaga keuangan lainnya
Pinjaman dari perusahan nonkeuangan

6
11
BAB VII TRANSAKSI PEMBAYARAN

Kegiatan bank adalah:


1. Menghimpun dana
2. Menyalurkan dana
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya
Jenis perbankan ditinjau dari berbagai segi adalah:
Dilihat dari segi fungsinya:
- Bank umum
- BPR

- Bank miliki pemerintah


- Bank miliki swasta nasional
- Bank milik asing
- Bank milik campuran
Dilihat dari segi status:
- Bank devisa
- Bank nondevisa

- Bank berdasarkan prinsip konvensional


- Bank berdasarkan prinsip syariah

BAB VIII CARA MENGAJUKAN PINJAMAN

Pemberi pinjaman yang dilakukan oleh bank diartikan sebagai penyaluran dana ke
masyarakat.unsur kredit ataupun pembiayaan yakni:
- Kepercayaan
- Kesepakatan
- Jangka waktu
- Risiko
- Balas jasa
- Kredit investasi
- Kredit modal kerja

12
- Kredit perdagangan
- Kredit produktif
- Kredit konsumtif
- Kredit profesi
Rumusan sederhana untuk mencari besarnya angsuran, pokok pinjaman dan bunga adalah:
Angsuran= pokok pinjaman + bunga
Pokok pinjaman = jumlah pinjaman/jangka waktu
pinjaman Bunga = % bunga * jumlah pinjaman / 1 tahun’

BAB IX TEKNIK MENENTUKAN LOKASI DAN LAYOUT

Pertimbangan untuk menentukan lokasi adalah:


- Jenis usaha yang dijalankan
- Dekat konsumen atau pasar
- Dekat dengan bahan baku
- Ketersediaan tenaga kerja
- Sarana dan prasarana
- Dekat dengan pusat pemerintahan
- Dekat lemabaga keuangan
- Berada di kawasan industri
- Kemudahan untuk melakukan ekspansi
- Kondisi adat istiadat,budaya dan sikap masyarakat setempat
- Hukum yang berlaku di wilayah setempat

- Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan


- Peralatan untuk menangani material atau bahan
- Lingkungan dan estetika
- Arus informasi
- Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda

8
13
BAB X MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bagaimana perusahan mengelola sumber


daya manusia yang dimiliki mulai masuk bekerja sampai keluar dari perusahan;
Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi:
- Analisis jabatan
- Perencanaan tenaga kerja
- Pengadaan karyawan
- Pelatihan dan pengembangan
- Kebijakan kompensasi
- Perencanaan karier
- Kebijakan kesejahteraan
- Pemutusan hubungan kerja

BAB XI PASAR DAN PEMASARAN


Pengertian pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu
produk. Sedangkan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan nama
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda. Menurut kotler variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar
konsumen adalah:
- Segmentasi berdasarkan geografik
- Segmentasi berdasarkan demografik
- Segmentasi berdasarkan psigrafik
- Segmentasi berdasarkan perilaku
Penentuan posisi pasar dapat dilakukan berdasarkan;
- Atribut
- Kesempatan penggunaan
- Kelas pengguna’
- Langsung menghadapi pesaing
- Kelas produk

9
14
BAB XII STRATEGI PEMASARAN

Menurut kotler adalah segala seuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian agar dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan. Pelaksanaan strategi bauran pemasaran terdiri dari:
- Strategi produk
- Strategi harga
- Strategi lokasi dan distribusi
- Strategi promosi
Strategi yang dilakukan oleh perusahan dalam mengembangkan suatu produk adalah:
- Penentuan logo dan moto
- Menciptakan merek
- Menciptakan kemasan
- Keputusan label

BAB XIII MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi dan posisi
keuangan suatu perusahan pada suatu saat. Jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Laporan arus kas
- Laporan perubahan modal
Bentuk laporan keuangan umum yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah:
Bentuk neraca
- Bentuk skontro
- Bentuk laporan atau vertikal
- Bentuk lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan posisi keuangan
perusahan

- Bentuk tunggal
- Bentuk majemuk

10
15
BAB XIV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan yang disajikan dalam angka-angka dapat diartikan, perlu dilakukan
analisis yang mendalam. Analisis ini digunakan untuk mengkaji, mengukur, dan memahami
hal-hal yang tertulis dalam laporan. Alat analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan rasio-rasio keungan perusahan.
Dengan menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan, seorang
manajer dapat mengambil keputusan mengenai keuangan perusahan untuk masa yang akan
datang. Dengan demikian hasil analisis rasio keuangan dapat memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang kondisi, posisi, serta aktifitas perusahan saat ini atau dalam satu periode.

BAB XV PENILAIAN KELAYAKAN USAHA

Pengertian studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu kegiatan., usaha, atau bisnis yang akan dijalankan untuk menentukan
layak atau tidak usaha tersebut.
Ada lima tujuan perlunya dilakukan studi kelayakan yaitu:
- Menghindari risiko kerugian
- Memudahkan perencanaan
- Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
- Memudahkan pengawasan
- Memudahkan pengadilan

- Aspek hukum
- Aspek pasar dan pemasaran
- Aspek keuangan
- Aspek teknis
- Aspek manajemen
- Aspek ekonomi sosial
- Aspek dampak lingkungan

11
16
BAB XVI ANALISIS PESAING

Pesaing adalah perusahan yang menghasilkan barang atau jasa yang sama atau mirip
dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing dalam perusahaan dapat dikategorikan menjadi
dua yaitu pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah. Hal-hal yang perlu diketahui dari
pesaing adalah:
- Kelengkapan produk
- Mutu,desain dan bentuk produk
- Harga yang ditawarkan
- Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
- Promosi yang dijalankan
- Rencana kegiatan pesaing ke depan

- Startegi menyerang pesaing yang lemah dahulu


- Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat
- Strateg gerilya
- Strategi bertahan
Startegi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi sbb:
- Strategi pemimpin pasar
- Strategi penantang pasar
- Strategi pengikut pasar
- Strategi peluang pasar

BAB XVII CUSTOMER SERVICE

Customer service secara umum adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk
memberikan kepuasan pelanggan, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
Fungsi dan tugas CS adalah:
1. Sebagai resepsionis
2. Sebagai deskman
3. Sebagai salesman
4. Sebagai customer relation officer
5. Sebagai komunikator

12
17
BAB XVIII PERLINDUNGAN USAHA

Risiko dapat terjadi karena dua faktor yaitu:


- Adanya unsur kesengajaan
- Unsur ketidaksengajaan
Risiko yang akan dihadapi oleh seorang pengusaha adalah:
- Risiko jiwa
- Risiko kehilangan harta perusahan
- Risiko kerusakan harta
- Risiko penggantian kepada pihak lain
Pihak asuransi yang mengklasifikasikan suatu risiko kedalam tiga jenis yaitu;
- Risiko murni
- Risiko spekulatif
- Risiko individu

- Menetapkan prosedur dan tata tertib kerja


- Menyediakan alat pengamanan
- Meminta pertanggungan asuransi

BAB XIX PELANNGAN ATAU NASABAH KABUR

Pengertian pelanggan atau nasabah kabur adalah pelanggan atau nasabah pergi
meninggalkan perusahan atau tidak lagi membeli, mengonsumsi, atau memiliki produk yang
ditawarkan perusahan baik untuk semenatara waktu atau selamanya.
Sebab pelanggan atau nasabah kabur meninggalkan perusahan:
- Pelayanan yang tidak memuaskan
- Produk yang tidak baik
- Ingkar janji dan tidak tepat waktu
- Biaya yang relatif mahal

13
18
Ringkasan Buku Ketiga

BAB I RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAN

Proses kewirausahan menurut Hanafi terdiri dari beberapa tahap yaitu:


1. Kesempatan Dan Ide
2. Rencana Bisnis Formal
3. Halangan Untuk Masuk
4. Strategi Memasuki Pasar
A. Membangun Perusahan Baru
B. Membeli Perusahan Yang Sudah Ada
C. Waralaba
5. Bentuk Organisasi
A. Usaha Perorangan
B. Firma Atau Partnership
C. Perseroan
6. Faktor Penentu Keberhasilan
7. Memelihara Semangat Kewirausahan
Sepuluh rahasia yang mengarah pada kreativitas yang ada dalam diri seorang
pemimpin yang inovatif adalah;
1. Berpikir
2. Seorang visioner
3. Mendengarkan para pelanggan
4. Memahami cara untuk mengelola ide
5. Berorientasi pada orang
6. Mempertahankan budaya perubahan
7. Memaksimalkan sinergi,keseimbangan dan fokus tim
8. Membuat dirinya dan orang lain bertanggung jawab atas standar
kinerja yang tinggi
9. Menolak jawaban “tidak”
10. Mencintai pekerjaan dan merasa gembira ketika mengerjakannya
Seorang calon wirausahawan perlu mengetahui unsur-unsur berwirausahan seperti
diuraikan berikut ini:
1. modal

14
19
2. lokasi
3. pelanggan
4. rekan atau mitra bisnis

BAB II WIRASWASTA DAN WIRAUSAHA

Wiraswasta menurut pengertian secara luasnya adalah keberanian, keutamaan, serta


keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri. Sedangkan Wirausaha adalah orang yang mendobrak
sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengelola bahan baku baru.
Thomas Zimmererr,dk (2008:7-10) selanjutnya meringkaskan profil seorang
wirausahawan yaitu :
Hasrat akan tanggung jawab
Lebih menyukai risiko menengah
Menyakini kemampuan untuk sukses
Hasrat untuk mendapatkan umpan balik yang sifatnya segera
Tingkat energi yang tinggi
Orientasi masa depan
Ketrampilan mengorganisasi
Menilai prestasi lebih tinggi daripada uang
Komitmen yang tinggi
Toleransi terhadap ambiguitas
Fleksibilitas
Keuletan
Menurut Thomas mengemukakan tipe-tipe kewirausahan sebagai berikut:
Wirausaha muda
Wirausaha perempuan
Wirausaha minoritas
Wirausaha imigran
Wirausaha paruh waktu
Bisnis rumahan
Bisnis keluarga

15
20
Wirasutri
Korban PHK perusahan
Karyawan yang mengundurkan diri dari perusahan
Wirausaha sosial

BAB III SIFAT-SIFAT WIRAUSAHA

Meredith dkk mengemukakan bahwa nilai-nilai hakiki dan penting atau yang
mencerminkan sifat-sifat dari seorang wirausahawan adalah:
Percaya diri
Berorientasi tugas dan hasil
Keberanian mengambil risiko
Kepemimpinan yang baik
Berorientasi ke masa depan
Keorisinilan: kreativitas dan inovasi
Seorang wirausahawan agar sukses dalam menjalankan kegiatan bisnisnya juga harus
mempunyai sikap-sikap sebagai berikut:
Berani
Jujur
Tekun
Ulet
Sabar
Tabah
Positif
Rendah hati
Kemauan
Tanggung jawab

16
21
BAB IV CIRI-CIRI DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHAWAN

Ciri-ciri wirausahawan yang sukses adalah sebagai berikut:


Memiliki visi dan tujuan yang jelas
Inisiatif dan selalu proaktif
Berorientasi pada prestasi
Berani mengambil risiko
Kerja keras
Bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya baik sekarang
maupun yang akan datang
Komitmen pada berbagai pihak adalah ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Etos kerja yang dapat dijadikan pedoman oleh siapa pun yang ingin meraih sukses
dalam aktifitas kehidupannya sehari-hari,dirumuskan oleh Jansen Sinamo dengan istilah 8
etos kerja profesional yang terdiri dari:
1. Kerja adalah rahmat yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja penuh rasa syukur “
2. Kerja adalah amanah yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja benar penuh
tanggung jawab”
3. Kerja adalah panggilan yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja tuntas penuh
integritas “
4. Kerja adalah aktualisasi dengan semboyan sukses “ aku bekerja keras penuh
semangat”
5. Kerja adalah ibadah dengan semboyan sukses “ aku bekerja serius penuh kecintaan “
6. Kerja adalah seni dengan semboyan sukses “ aku bekerja penuh kreativitas “
7. Kerja adalah kehormatan dengan semboyan sukses “ aku bekerja tekun penuh
keunggulan “
8. Kerja adalah pelayanan dengan semboyan sukses “ aku bekerja paripurna penuh
kerendahan hati “

17
22
BAB V PRINSIP-PRINSIP

Basrowi mengelompokkan prinsip-prinsip dalam berwirausaha menjadi tiga belas


yaitu:
1. Jangan takut gagal
2. Penuh semangat
3. Kreatif dan inovatif
4. Bertindak penuh perhitungan dalam mengambil risiko
5. Sabar,ulet dan tekun
6. Harus optimis
7. Ambisius
8. Pantang menyerah
9. Peka terhadap pasar
10. Berbisnis dengan standar etika
11. Mandiri
12. Jujur
13. Peduli lingkungan

BAB VI KIAT-KIAT SUKSES BERWIRAUSAHA

Kiat-kiat sukses berwirausaha yang difokuskan pada upaya-upaya merangsang


kreativitas seorang wirausahawan dirumuskan oleh Thomas dkk sebgai berikut:
1. Masukkan kreatifitas sebagai nilai inti perusahan
2. Merangkul keragaman
3. Mengharapkan kreatifitas
4. Mengharapkan dan memberi ruang pada kegagalan
5. Mendorong rasa ingin tahu
6. Melakukan perubhaan tata ruangan secara periodik
7. Memandang masalah sebagai tantangan
8. Memberikan pelatihan kreatifitas
9. Memberikan dukungan
10. Mengembangkan prosedur untuk menangkap ide-ide
11. Berbicara dengan pelanggan
12. Mencari tahu kegunaan produk atau jasa perusahan di pasar lainnya

18
23
13. Memberikan penghargaan atas kreatifitas
14. Memberi contoh perilaku kreatif

BAB VII KEPEMPINAN DALAM WIRAUSAHA

White dan Lippit mengadakan penelitian yang menghasilkan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pemimpin otoriter
Dalam kelompok pimpinan otoriter, pegawai bawahan ada yang agresif dan ada pula
yang pasif
2. Pemimpin demokrasi
Suasana dalam kelompok ini lebih akrab dan saling menghormati
3. Pemimpin laissez-faire
Para karyawan bawahan keadaanya frustrasi dan bekerja ogah-ogahan,main-
main,kurang kecintaan terhadap pekerjaannya.
Sifat-sifat pemimpin ini diajarkan dalam dunia pewayangan yang dikenal sebagai
ajaran “ astra brata “ yaitu “ delapan ajaran kepemimpinan “ atau yang disebut juga “ delapan
ajaran utama alamiah “ diantaranya :
1. Watak matahari
2. Watak bulan
3. Watak bintang
4. Watak angin
5. Watak mendung
6. Watak api
7. Watak samudra
8. Watak bumi
Tipe-tipe kepemimpinan para pemimpin dalam organisasi yaitu:
1. Demokratis
Pemimpin merupakan suatu hak
Organisasi adalah milik pribadi
Bahwahan adalah alat semata
Selalu bergantung pada kekuasaan formal
2. Militeristis
Senang pada formalitas yang berlebihan

19
24
Tidak mau menerima kritik dari bawahan
Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Proses pengambilan keputusan adalah serangkaian tahap yang terdiri dari delapan
langkah yang meliputi:
Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi kriteria keputusan
Memberi bobot pada kriteria
Menyusun alternatif
Menganalisis alternatif
Memilih sebuah alternatif
Mengimplementasikan alternatif terpilih
Mengevaluasi efektivitas keputusan
Pendapat lain menyimpulkan bahwa ada empat langkah yang harus diperhatikan
dalam proses pengambilan keputusan secara sehat yaitu:
Merumuskan masalah
Pengumpulan informasi
Memilih pemecahan keputusan yang paling
layak Melaksanakan keputusan

25
BAB IX PEMILIHAN BIDANG USAHA

Lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintis wirausaha yaitu:
1. Faktor keluarga wirausahawan
2. Sengaja turun menjadi wirausahawan
3. Kerja sampingan
4. Coba-coba
5. Terpaksa

1. Mendirikan usaha baru


2. Membeli perusahan
3. Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada
Langkah-langkah menentukan bidang usaha yang akan digeluti tergantung dari empat faktor
yaitu :
1. Minat atau bakat
2. Modal
3. Waktu
4. Laba
5. Pengalaman

BAB X PEMASARAN PRAKTIS

Pasar berdasarkan jumlah penjualannya dapat dibedakan menjadi:


1. Pasar persaingan sempurna
2. Pasar monopoli
3. Pasar duopoli
4. Pasar oligopoli
5. Pasar persaingan monopolistis
Pasar dalam kaitannya dengan manajemen pemasaran dapat dibagi menjadi 4
golongan yaitu:
Pasar konsumen
Pasar industri

26
Pasar penjual kembali
Pasar pemerintah

1. Keputusan merek, kemasan, dan label


2. Strategi daur hidup produk
a) Tahap pengenalan
b) Tahap pertumbuhan
c) Tahap kedewasan
d) Tahap penurunan

BAB XI NEGOISASI DALAM WIRAUSAHA

Gambaran umum proses negoisasi adalah:


a) Relatif tidak berstruktur dan tidak ada ketua sidang
b) Tidak ada aturan prosedur yang berlaku
c) Tidak ada agenda yang baku dan tiap-tiap pihak memperjuangkan
kepentingannya masing-masing
d) Melibatkan proses pembicaraan, mendengarkan dan mengamati
e) Tujuannya adalah untuk mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima oleh
kedua belah pihak
f) Proses negoisasi adalah milik pihak-pihak yang terkait
g) Negoisasi tidak selalu berakhir dengan kesepakatan

Menang-kalah
Kalah-menang
Kalah-kalah
Menang-menang

27
BAB XII STUDI KELAYAKAN BISNIS

Kasmir menguraikan ada lima tujuan dari suatu usaha dilakukan studi kelayakan
yaitu:
a) Menghindari risiko kerugian
b) Memudahkan perencanaan
c) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
d) Memudahkan pengawasan
e) Memudahkan pengendalian
Pihak-pihak yang berkepntingan terhadap studi kelayakan tersebut adalah:
1. Pemilik usaha
2. Lembaga keuangan
3. Pemerintah
4. Masyarakat luas
5. Manajemen perusahan
Penyusunan sebuah studi kelayakan bisnis harus meliputi sekurang-kurangnya aspek-
aspek sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Aspek-aspek dan pemasaran
3. Aspek teknis dan teknologi
4. Aspek organisasi dan manajemen
5. Aspek ekonomi dan keuangan

28
BAB XIII PERENCANAAN BISNIS

Menurut Robert penyusunan perencanaan bisnis adalah :


1. Halaman pembuka
2. Ringkasan eksekutif
3. Analisis lingkungan dan industri
4. Deskripsi perusahan
5. Rencana produksi
6. Rencana operasi
7. Rencana pemasaran
8. Rencana organisasional
9. Penilaian risiko
10. Rencana finansial
11. Lampiran

BAB XIV STRATEGI MENYUSUN PROPOSAL BISNIS

Komponen proposal bisnis menurut zimmerer adalah :


1. Ringkasan eksekutif
2. Pernyataan visi dan misi
3. Sejarah perusahan
4. Profil bisnis dan industri
5. Strategi bisnis
6. Produk dan jasa perusahan
7. Strategi pemsaran
8. Lokasi dan tata letak
9. Analisis pesaing
10. Uraian tim manajemen
11. Renacan operasi
12. Perkiraan keuangan
13. Proposal pinjaman atau investasi
14. Lampiran

24
29
BAB XV ETIKA BISNIS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Arti penting etika bisnis terhadap permasalahan-permsalahan yang terjadi di


perusahan mencakup bidang-bidang seperti berikut:
1. Etika di bidang akuntansi dan keuangan
2. Etika di bidang keuangan
3. Etika di bidang produksi dan pemasaran
4. Etika di bidang teeknologi informasi
CED pada awal tahun 1970an di amerika serikat, membagi tanggung jawab sosial
perusahan kedalam tiga lingkaran tanggung jawab yaitu:
1. Lingkaran tanggung jawab terdalam
2. Lingkaran tanggung jawab pertengahan
3. Lingkaran tanggung jawab terluar
Carroll menjelaskan dimensi tanggung jawab sosial perusahan ke dalam empat
kategori yaitu:
Tanggung jawab ekonomi
Tanggung jawab hukum
Ethical responsibility
Discretionary responsibilities

25
30
BAB III
PEMBAHASAN

Keunggulan Dan Kekurangan Buku


Keunggulan :
1. Cover pada buku menarik perhatian masyarakat untuk membacanya
2. Kertas bukunya juga bagus
3. Isi pembahasannya lengkap dan mudah di pahami
4. Memakai bahasa yang sesuai dengan EYD
5. Urutan pada setiap antar bab mudah di pahami.
6. Buku di memiliki ISBN

Kekurang :
1. Pada hal 42 ada beberapa kalimat yang sulit di pahami
2. Ada beberapa kalian yang tidak menggunakan tanda baca yang sesuai.

Buku pertama menjelaskan tentang Teori Kewirausahaan Lokal dalam pengetahuan ekonomi
Buku karangan Kasmir yang berisi 19 bab isinya cukup lengkap karena di setiap bab ada
dicantumkan rangkuman dan soal untuk diskusi itulah yang menjadi keunggulan buku 1
dibandingkan kedua buku lainnya, tatanan bahasa yang menurut saya secara subjektif cukup
sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah, begitu pula dengan ketiga buku lainnya.
Cover atau sampul buku 3 karangan Yusuf dan Ketiga buku ini sama-sama membahas tentang
kewirausahan dan dijelaskan juga studi kelayakan bisnis.

Kemudian yang menjadi kelemahan dari ketiga buku menurut saya pendapat pribadi
adalah bahwa buku kedua karangan Kasmir gambar yang ada di cover/sampul tidak
mencerminkan isi dari buku tersebut yaitu membahas tentang kewirausahan. Sederhananya
apabila orang hanya melihat gambar yang ada di cover tidak akan tahu bahwa buku tersebut
membahas mengenai kewirausahan. Malahan gambar cover nya tidak bersinergi dengan
isinya. Kelemahan buku 3 karangan Yusuf .

31
34

32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil critical dapat disimpulkan, bahwa dari ketiga buku tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga keduanya saling
melengkapi dan bisa dijadikan sebagai sumber literatur untuk mahasiswa manajemen
khususnya di mata kuliah Kewirausahan. Saya pribadi bukan bermaksud promo, menjadikan
buku 1 sebagai sumber referensi utama, kedua buku yang lain hanya pendukung. Sekali lagi
penilaian ini hanya bersifat subjektif karena perspektif setiap manusia itu berbeda. Dan setiap
buku apa yang dituangkan oleh penulis juga berbeda, karenanya penting bagi kita selaku
mahasiswa memperbanyak buku yang kita baca. Overall ketiga buku tersebut saya jadikan
acuan dalam mempelajari seluk-beluk mengenai Kewirausahan.

B. Saran
Rekomendasi untuk buku ini, menurut kami buku ini semuanya cocok untuk bahan
pengajaran dan media pembelajaran antar guru dengan siswa ataupun dosen dengan mahasiswa
atau untuk belajar mandiri di kalangan umum. Karena selain buku-buku ini mudah untuk di
pahami, buku ini juga membahas secara rinci tentang penggunaan bahasa Indonesia.
Buku ini juga sangat cocok sebagai buku bacaan karena buku ini ringan. Buku-buku ini
juga tidak semuanya lengkap, jadi saya sarankan untuk para pembaca, jangan berpatok hanya pada
satu atau dua buku saja. Sebab, sumber-sumber yang lain juga amatlah penting, seperti media
massa atau media elektronik (internet)
Saran yang dapat diberikan yaitu agar makalah ini dapat menjadi refrensi atau rujukan bagi
mahasiswa lainnya. Dan hasil analisa atau review buku ini dapat menjadi penilaian untuk
menciptakan buku yang lebih baik lagi agar memudahkan pembaca untuk memahaminya. Saran
dan kritik juga kami harapkan dari para pembaca guna mencapai kesempurnaan dalam makalah
critical book review ini.

33

Anda mungkin juga menyukai