Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

KEWIRAUSAHAAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : RETNO S. A NAINGGOLAN 5172144011


DESY SIMANJUNTAK 5173144008

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN


KELAS : REGULER A 2017

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


PENDIDIKAN TATA RIAS
2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan dan kenikmatan yang berupa kesempatan, kesehatan yang intinya kehidupan
karena tanpa itu semua saya tidak mampu menyelesaikan tugas saya dalam mengkritik buku
“Kewirausahaan” dengan kesempatan ini pula saya menyampaikan terimakasih kepada rekan
rekan yang telah menyemangatai saya dalam mengkritik buku ini.
Baik dengan ini saya berharap kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan
bisa memberikan masukan dan dorongan berupa pembinaan terhadap resume/rangkuman
saya ini, semoga kedepannya menjadi perbaikan saya kedepannya, dengan ini saya haturkan
terimakasih atas segala dorongan dan kebaikannya dan mohon maaf jika ada kalimat yang
kurang berkenan dalam penulisan.

Medan, Kamis 27 february 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………....…………………………………….
DAFTAR ISI………………………………….......………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN……………………………..…………………………………………..
1. IDENTITAS BUKU…………………………..
……………………………………………
2. DESKRIPSI BUKU………………..…………........
………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN……................…………………………………………………………… 
a. Buku Utama
1. BAB 1 MENJADI WIRAUSAHA………………………………………........
………….
2. BAB 2 BERPIKIR PERUBAHAN....................................................................................
3. BAB 3 BERPIKIR KREATIF..................................................................................……..
4. BAB 4 BERORIENTASI PADA TINDAKAN.............................………………………
5. BAB 5 PENGAMBILAN RESIKO.........................................…………………………..
6. BAB 6 KEPEMIMPINAN................................................................…………………….
7. BAB 7 ETIKA BISNIS................................……………………………………………..
8. BAB 8 FAKTOR “ X “...............................………………….....……………………...

b.Buku Pembanding

BAB III
PENUTUP
1. KEKURANGAN………………………………………………………………………
……
2. KELEBIHAN…………………………………………………………………………
……
DAFTAR PUSTAKA
 
BAB I
PENDAHULUAN
IDENTITAS BUKU

Buku  Utama             : Modul Kewirausahaan


Penulis                        : Rhenald Kasali, dkk
Jumlah Halaman       : 220 halaman
Cetakan                      : Pertama April 2010
Penerbit                      : PT Mizan Publika ( Hikmah )
Alamat penerbit        : Jl. Puri Mutiara No.72 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 1240
E-mail                         : hikmahku@cbn.net.id, hikmahpublisher@gmail.com
ISBN : 978-979-3714-99-8
 
Deskripsi
Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teksnis Prosedur, salah satu komponen yang penting
yang merupakan tugas professional guru dalam pembelajaran adalah melaksanakan evaluasi
pembelajaran. Istilah “evaluasi” sengaja digunakan oleh penulis untuk membedakannya
dengan istilah “penilaian”. Alasannya, pembelajaran sebagai suatu sistem tidak hanya terdiri
atas hasil belajar tatapi juga komponen-komponen penting lainnya, seperti guru, strategi,
dean media. Namun, bukan berarti di dalam buku ini tidak digunakan istilah penilaian karena
hal tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari evaluasi itu sendiri.

Sebagai bentuk akuntabilitas guru dalam melaksanakan pembelajaran, maka setiap


guru dan tenaga kependidikan lainya harus memahami konsep, prinsip, teknik, dan procedur
evaluasi pembelajaran sehingga hasil evaluasi pembelajaran sehingga hasil evaluasi dapat
memberikan kepuasan bagi berbagai pihak. Di lingkungan pendidikan formal, guru juga
harus dapat menggunakan berbagai inovasi dalam modelpenilaian yang diamanatkan oleh
pemerintah melalui kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004, yaitu penilaian berbasis kelas
dengan salah satu jenisnya adalah penilain portofolio.Hasil evaluasi pembelajaran selain
untuk mengisi buku rapor peserta didik juga dapat dijadikan feedback bagi guru untuk
melakukan refleksi pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, setiap saat guru dapat
meningkatkan kinerjanya secara bertahap dan semoga mutu pendidikan dapat ditingkatkan
dengan adanya evaluasi pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

BAB 1 MENJADI WIRAUSAHA


BUKAN SEKEDAR TUMPANGAN HIDUP
Ada jutaan orang yang memilih tidak bekerja pada orang lain dan membuka usaha
sendiri, tetapi mereka belum layak disebut enterpreneur. Kalo mereka hanya sekedar
membuka warung, berusaha seadanya, sekedar untuk hidup maka mereka hanya lah pedagang
biasa.
BERSAHABAT DENGAN KETIDAKPASTIAN
Untuk menghindari ketidakpastian, banyak sarjana di masa lalu memilih bekerja
sebagai pegawai dan kelak menjadi manajer. Gaji kecil, tidak apa apa asalkan pasti seperti
pegawai negeri sipil.
USAHA SESUNGGUHNYA , BUKAN SPEKULATIF
Usaha sungguhan adalah samudra luas yang digeluti seorang wirausaha. Dia tidak
mengenal jalan pintas, apalagi cara cara cepat menjadi kaya. Usaha sungguhan ini berbeda
dengan usaha spekulatif yang dipenuhi cara cepat kaya. Usaha usaha spekulatif ditujukan
untuk mengejar kekayaan dalam waktu singkat tanpa kerja keras.
ENTERPRENEURIAL MINDSET
Ada tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki setiap calon wirausaha : Bukan tipe
menunda, Berpikir simpel,Mereka selalu mencari peluang baru,Mengejar peluang dengan
disiplin tinggi,Hanya mengambil peluang yang terbaik,Fokus pada eksekusi,dan
Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti.

BAB 2 BERPIKIR PERUBAHAN


MINDSET MENGGERAKKAN PERILAKU
Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki,
nilai nilai yang kita anu, kriteria, harapan,sikap,kebiasaan , keputusan, dan pendapat yang kita
keluarkan dalam memandang diri kita sendiri,orang lain, atau kehidupan ini.
MENGUBAH POLA PIKIR
Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang
lain. Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang lebih positif.

POLA PIKIR ENTERPRENEUR


Dalam masalah konsumsi, seorang enterpreneur berkarakter produktif, bukan
konsumtif. Seorang enterpreneur juga selalu berusaha mencari cara baru untuk meningkatkan
utilitas sumber daya secara efisien.
HAMBATAN PERSEPSI SAAT MEMULAI USAHA
Hambatan persepsi negatif tersebut antara lain “ saya terlalu muda “ “ saya terlalu tua
( bagi para pensiunan ), “ tidak berbakat” ;dan yang paling banyak adalah alasan tidak(belum)
punya modal.
KREATIVITAS FINANSIAL ENTERPRENEUR
Seorang yang kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan
perhitungan yang matang sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada masa
depan dengan mengorbankan kenyamanan hari ini.

BAB 3 BERPIKIR KREATIF


ORANG DEWASA YANG TIDAK KREATIF
Penurunan tingkat kreavitas sejalan dengan makin lanjutnya usia seorang disebabkan
oleh hubungan antara intensitas eksperimen dengan keinginan mencari aman.
PEMBUKA PINTU KESULITAN
Pemunculan ide sebagai jiwa dari kreatifitas membutuhkan suatu fokus pemikiran
konsentrasi. Dengan fokus konsentrasi, anda dengan cepat memilah dan memilih mana
informasi dan aktivitas yang mendukung ide anda dan mana yang tidak.
HAMBATAN KREATIVITAS
Kesalahan terbesar yang dilakukan banyak para sarjana dalam berkarier adalah
ketidaktahuan dan keengganan dalam menggali dan memahami informasi.

BAB 4 BERORIENTASI PADA TINDAKAN


8 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE
Ada delapan kebiasaan yang harus dikembangkan wirausaha ; Proaktif, bermula dari
ujung pemikiran, mendahulukan hal yang utama, berpikir dan bertindak win, cari tahu dulu
untuk memahami baru di pahami, sinergi, menajamkan ketahanan fleksibilittas dan kekuatan ,
dan menemukan keunikan pribadi dan membantu orang lain menemukannya.

BAB 5 PENGAMBILAN RISIKO


KONSEP RISIKO
Konsep risiko selalu dikaitkan dengan adanya suatu ketidakpastian pada masa yang
akan datang. Dengan bagaimana seorang wirausaha melakukan pengambilan resiko untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.
BENTUK BENTUK KERUGIAN AKIBAT ADANYA RISIKO
a. Kerugian Langsung yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak
langsung dari risiko yang dapat terjadi
b. Kerugian Tidak Langsung yaitu nominal yang harus ditanggung akibat dampat tidak
langsung risiko yang terjadi.
PENGELOLAAN RISIKO
Untuk pengelolaan risiko, anda dapat menggunakan prinsip Pareto dari berbagai
ptensi risioko yang berhasil di identifikasi.

BAB 6 KEPEMIMPINAN
Ada tiga jenis kepemimpinan , yaitu :
1. Kepemimpinan Transformsional-Transaksional adalah pemimpin yang
membimbing/memotivasi pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan
memperjelas peran atau persyaratan tugas.
2. Kepemimpinan Karismatik-Visioner adalah pemimpin yang basisnya adalah
antusiasme.memiliki rasa percaya dirii yang kuat.
3. Kepemimpinan Tim adalah penghubung dengan pihak luar, penyelesai masalah dan
manajer konflik.

BAB 7 ETIKA BISNIS


PEMAHAMAN MENGENAI ETIKA DALAM BERBISNIS
Etika sebagai suatu pedoman untuk mendapatkan hidup yang bernilai atau
bermartabat. Untuk itulah, etika memberikan petunjuk tindakan tindakan apa yang benar dan
apa yang salah.

BAB 8 FAKTOR “X”


“X” KECIL DAN “X” BESAR
Dengan demikian, faktor X tidak lain adalah sesuatu yang harus kita cari dan kita
miliki. Ia akan menemani siapa saja yang ingin berubah, menjadi lebih baik. Orang yang
tidak ingin berubah juga memiliki faktor X tetapi itu hanyalah X kecil yang berarti sebuah
kenyamanan.
IDENTIFIKASI FAKTOR “X”
Karakteristik faktor X yakni; merupakan penentu keberhasilan , merekat pada diri
manusia, tidak diperoleh dalam waktu sekejap, namun ia dapat tumbuh dan menjadi X besar.
TIDAK DAPAT DIRAMPAS
Karena melekat pada diri anda sendiri , maka ia harus dipelihara. Banyak orang
berusaha merampas X itu dengan merampas yang dimiliki seseorang.
Buku  Pembanding   : Kewirausahaan
Penulis                        : ISMAIL RASULONG, DKK.
Jumlah Halaman       : 167 halaman
Cetakan                      : Pertama 2016
Penerbit                      : Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Alamat penerbit        : Jl. Sultan Alauddin Km 7 N0. 259 Makassar
Fax. :  0411-865588
ISBN : 978-602-8187-56-5

RINGKASAN

BAB 1 Ruang Lingkup dan Karakteristik Kewirausahaan

A. Pengertian Dan Ruang Lingkup Kewirausahaan


Saat ini Indonesia belum pulih benar dari krisis multidimensi sejak tahun 1997.
Angka pengagguran masih relative tinggi, sementara angka kemiskinan juga tidak
kunjung menurun secara signifikan. Dalam situasi seperti ini semua pihak ditantang untuk
mengatasi permasalahan semacam ini. Salah satu alternative yang paling populer adalah
mengembangkan sikap dan prilaku kewirausahaan masyarakat. Menurut David Mc
Clelland, Kemajuan ekonomi suatu bangsa dapat ditentukan oleh banyaknya orang yang
memiliki semangat kewirausahaan.

B. Karakteristik Kewirausahaan
Wiratno (2002) menjelaskan pemahaman tentang karakteristik dengan,
berpendapat bahwa seorang pengusaha hendaklah mempunyai kriteria:
1. Memiliki komitmen. Menjadi pengusah tidak boleh setengah hati, pemikiran dan
hatinya harus difokuskan bagi berkembanganya usaha yang digeluti. Dia harus terus
menerus menjaga energi fitalitas hidupnya dalam usaha yang dipilihnya
2. Memiliki konsistensi. Sorang wirausahawan percaya pentingnya proses, dan harus
mempunyai keyakinan penuh bahwa setiap usaha harus dirintis sedikit demi sedit, tidak
ada yang instan. Seorang usahawan sangat percaya bahwa kegagalan tidak lain adalah
keberhasilan yang tertunda
3. Memiliki produktifitas tinggi. Suatu hal yang harus kita percaya bahwa Tuhan
memberikan waktu yang sama kepada seluruh manusia yaitu 24 jam sehari. Oleh karena
itu sebagian orang bijak menempatkan bisnis bukan sebagai tujuan melainkan sebagai
dampak dari upaya-upaya produktif.
4. Bertinda efisien dan efektif. Kedua ukuran ini akan sangat membantu dalam membuat
perencanaan kegiatan yang akan dilakukan. Keduanya merupakan kunci keberhasilan
seorang wirausahawan.
5. Krtieria lain seperti: karakter keperbadian yang terbuka, berfikir positif, memberi ruang
yang luas bagi gagasan maupun kritikan terhadap dirinya maupun sikap pantang
menyerah

C. Peran Seorang Wirausaha


Dalam skala makro, kehadiran para wirausahawan diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya dapat menyerap tenaga kerja baru. Daya
serap pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan meningkat dua kali lipat agar jumlah
lapangan kerja baru yang tersedia bertambah dan angkatan kerja baru mendapatkan
pekerjaan. Ini diperlukan karena pertumbuhan ekonomi yang ada sekarang belum mampu
menyediakan lapangan kerja baru bagi para pengangguran.

D. Sikap Mental Wirausaha


Diera globalisasi ini persaingan diberbagai bidang semakin ketat. Dalam kondisi
seperti ini maka diperlukan generasi muda yang bermental kuat, rajin, bersemangat
tinggi, mempunyai jiwa optimis, dinamis dan mau bekerja keras serta bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa. Generasi seperti itulah yang dapat menyelamatkan bangsa kita
dari keterpurukan di bidang ekonomi, seperti yang dialami Indonesia saat ini.sikap seperti
diatas merupakan sikap dasar seorang wirausaha. Manusia yang bermental wirausaha
mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Disamping
kemauan keras, manusia yang bersikap mental wirausaha mempunyai keyakinan yang
kuat atas kekuatan yang ada pada dirinya. Kita haruus menyadari dan mensyukuri bahwa
tuhan telah member modal kepada kita berupa akaldan pikiran, sikap, mental, tenaga,
kemauan dan sebaggainya. Semua kelebihan yang kita miliki harus dimanfaakan dan
ditingkatkan untuk hal-hal positif dalam hidup kita. Pergaulan dengan orang-orang sukses
dalam hidup kita memberikan hal yang positif.

BAB 2 Etika Bisnis dan Kewirausahaan Dalam Islam

I. PENGERTIAN ETIKA BISNIS DAN INDIKATORNYA


Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, yang berasal dari kata dasar busy  yang berarti "sibuk"
dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi
kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk
mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan
operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan
seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua
anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar
kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja

2. PRINSIP ETIKA BISNIS


Secara umum etika bisnis merupakan acuan cara yang harus ditempuh oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, etika bisnis
memiliki prinsip-prinsip umum yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan
mencapai tujuan bisnis yang dimaksud. Irham Fahmi (2014) menjelaskan bahwa prinsip
etika bisnis adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Otonomi; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan


dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran;  terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas
kejujuran.
3. Prinsip Keadilan;  menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle); menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip Integritas Moral;  terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan atau orang- orangnya maupun perusahaannya.

3. KECURANGAN (FRAUD) DALAM ETIKA BISNIS


Kecurangan (Fraud) sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan
sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk
memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud  adalah
penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan
mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah asset/kekayaan
perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan
dirinya. Fraud dapat dilakukan oleh seseorang dari dalam maupun dari luar
perusahaan. Fraud umumnya dilakukan oleh orang dalam perusahaan (internal fraud)
yang mengetahui kebijakan dan prosedur perusahaan.
BAB 3 Berfikir Kreatif Dan Inovasi
A. Think out of the box
Selama ini kita sudah terbiasa dengan cara berpikir konvensional, teratur, dan rapi
sesuai rumus, kaidah, atau aturan.
Out of the box adalah menanggalkan kendala kebiasaan atau pola pikir yang selama ini
membentuk perilaku. Dengan kata lain dibutuhkan kesediaan untuk menjelajahi semesta
ini dari kacamata yang tidak dipakai sebelumnya, sehingga melahirkan perilaku,
pendekatan dan cara pemecahan yang sama sekali berbeda, kreatif, dan menerobos serta
membebaskan diri dari batasan- batasan yang sebenarnya menghambat kita untuk maju.
Dalam persepsi dan pemahaman sehari-hari, kreatifitas selalu dihubungkan dengan
bagaimana seseorang berpikir Out of the Box. Artinya berpikir keluar dari standard
pemahaman atau persepsi orang pada umumnya, yang sebelumnya tidak pernah
dipikirkan oleh orang lain.

B. Peluang Bisnis
Peluang bisnis adalah sebuah kemungkinan yang dipengaruhi oleh gagal atau
suksesnya sebuah usaha yang akan terjadi di masa yang akan datang. Bisa diartikan juga
sebagai ukuran prospek dari sebuah usaha yang dijalankan. Prospek di sini artinya sebuah
prediksi kuantitatif dari usaha yang dijalankan bisa dari segi jumlah produk dan juga hasil
penjualan dari usaha yang dijalankan. Jadi pengertian peluang usaha dalam
kewirausahaan adalah sebuah kesempatan yang harus dan dapat dimanfaatkan oleh
seorang pemilik bisnis atau wirausaha demi mendapatkan suatu tujuan tertentu yang
diinginkan.

C. Tes Brain Color


Tes Brain Color adalah tes yang diciptakan oleh Sheila N.Glazov pada tahun
2007. Glazov adalah seorang penulis pemenang penghargaan, pembicara profesional,
pendidik, dan konsultan ahli dalam bidang kreativitas, kepribadian, dan harga diri (self-
esteem). Tesini didasarkan pada teori Jung mengenai empat fungsi kepribadian, yaitu
Sumber Energi (Extraversion  atau Intraversion), Proses Informasi
(Sensing atau Intuition), Pengambilan Keputusan (Thinking atau Feeling), dan
Menjalankan Kehidupan (Judgment atau Perceiving). Tes ini dapat membantu untuk
memahami persamaan dan perbedaan antara diri sendiri dengan orang lain dalam berpikir
dan cara bertindak.

BAB 4 Pengembangan SDM Dalam Kewirausahaan


A. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan atau sebuah proses
yang bisa dikatakan sangat penting dan mutlak untuk dilakukan terutama pada saat
sekarang ini dalam berbagai kegiatan di dalam suatu organisasi dan merupakan bagian
terpenting dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Mengapa dikatakan
penting karena perencanaan merupakan sebuah prasyarat utama di dalam pelaksanaan
kegiatan yang hendak dilakukan. Secara umum dapat dikatakan bahwa perencanaan
merupakan sebuah proses untuk menentukan tujuan, mengevaluasi berbagai alternatif
pencapaiannya, dan penentuan berbagai tindakan yang akan diambil sehingga di dalam
konteks manajemen sumber daya manusia maka perencanaan merupakan proses
penentuan kebutuhan sumber daya manusia dan serangkaian tindakan yang dilakukan
untuk mendapatkannya.

B. Pengembangan Sumber Daya Manusia


Beberapa ahli mendefinisikan pengembangan sumber daya manusia ke dalam
berbagai pengertian yaitu antara lain seperti yang dikemukakan oleh Bogardus dalam
Marwansyah 2010 yaitu pengembangan sumber daya manusia sebagai “the functional
area of the human resource body of knowledge concerned with training, development,
change, and the performance management programs to ensure that individuals with the
required knowledge, skills, and abilities are available when needed to accomplish
organization goals”. Bidang fungsional dari ilmu manajemen sumber daya manusia yang
terkait dengan program-program pelatihan, pengembangan, perubahan, dan manajemen
kinerja untuk memastikan bahwa orang-orang dengan pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan yang diperlukan akan tersedia pada saat dibutuhkan untuk mewujudkan
tujuan–tujuan organisasi.

bab 5 Manajemen Bisnis dan Permodalan

A. Manajemen Bisnis dan Permodalan


Manajemen berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Definisi manajemen
didefinisikan secara beragam berdasarkan pakar manajemen. Teori manajemen banyak
ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang sangat sederhana sampai yang
kompleks maka dari itu dibuat model manajemen dalam suatu organisasi. Setiap orang
dalam kehidupannya akan selalu berinteraksi dengan organisasi. Misalnya, Anda
mengunjungi sebuah hypermarket dan tak ada seorang pun pramuniaga yang melayani
Anda, apakah Anda merasa kesal? Tentu saja, hal itu merupakan masalah bagi Anda
sebagai konsumen yang berhak dilayani dengan baik. Keadaan seperti itu dapat dikatakan
bahwa hypermarket tersebut memiliki manajemen yang buruk. Sebuah organisasi yang
dikelola dengan baik akan menghasilkan pertumbuhan yang meningkat. Sebaliknya,
organisasi yang manajemennya buruk akan mengalami kemerosotan sehingga
kelangsungan hidup organisasinya akan terancam. Anda bisa melihat perusahaan yang
manajemennya tidak efektif tidak akan bertahan untuk unjuk gigi di pasar industri yang
perkembangannya sangat pesat seperti sekarang ini

B. Organisasi Bisnis dan Lingkungannya


1. Sistem Organisasi Bisnis
Pakar manajemen yang bernama "Chester Bernard" menyebutkan bahwa suatu
organisasi bisnis merupakan suatu sistem yang terbuka, dimana organisasi mengalami
interaksi yang dinamis dengan lingkungannya. Apabila organisasi dipandang sebagai
suatu sistem terbuka, maka sebuah organisasi bisnis akan menerima input mencakup
bahan mentah, sumber daya manusia, modal, teknologi, dan informasi. Proses
transformasi itulah yang mengubah masukan-masukan ini menjadi produk-produk jadi
atau jasa-jasa melalui kegiatan kerja yang dilakukan oleh karyawan, melalui kegiatan
manajemen, serta metode operasi yang dilakukan. Keluaran- keluaran atau output
merupakan hasil yang mencakup jasa atau produk yang siap dikonsumsi, berupa laba atau
keuntungan perusahaan, informasi, dan hasil yang manusiawi seperti tingkat kepuasan
kerja karyawan dan produktivitas. Selain itu, keberhasilan suatu organisasi sangat
tergantung dari tingkat interaksi efektif dengan lingkungannya, atau pada kelompok atau
lembaga lain yang menjadi tempat bergantung. Pihak lingkungan ini boleh jadi
pelanggan, pemasok, pemerintah, lembaga keuangan, dan lain sebagainya.
2. Sumber Daya Organiasi
Ada lima komponen yang menjadi sumber daya dalam suatu organisasi:
1. Manusia
2. Material
3. Mesin (termasuk fasilitas dan energi)
4. Uang
5. Informasi

3. Lingkungan Organisasi
Lingkungan suatu organisasi tidak akan sama dengan lingkungan perusahaan yang
lain. Namun, pada dasarnya terdapat 8 (delapan) elemen lingkungan yang memberikan
pengaruh kepada organisasi atau perusahaan, yaitu:
1. Pemasok, menyediakan material, mesin, jasa dan informasi yang digunakan oleh
perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa.
2. Pelanggan, merupakan para pemakai produk dan jasa perusahaan.
3. Serikat Pekerja, adalah organisasi bagi tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja tidak
terampil.
4. Masyarakat Keuangan, terdiri dari lemabga-lembaga yang mempengaruhi sumber daya
uang yang tersedia bagi perusahaan, misalnya bank atau lembaga peminjaman lainnya.
5. Pemegang Saham, merupakan orang-orang yang menanamkan modal pada perusahaan
dan mewakili tingkatan manajemen tertinggi.
6. Pesaing, mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di pasar.
7. Pemerintah, baik tingkat daerah, pusat, maupun internasional yang memberikan
kendala-kendala atau batasan dalam bentuk peraturan, maupun bantuan berupa dana, jasa,
dan informasi.
8. Masyarakat Global, merupakan wilayah geografis tempat perusahaan atau organisasi
melaksanakan tanggung jawabnya dengan senantiasa memperhatikan lingkungan alam,
menyediakan produk dan jasa yang mampu meningkatkan kualitas hidup, dan beroperasi
dengan penuh etika dan moralitas.
4. Rantai Nilai Porter
Professor Michael E.Porter dari Harvard mengeluarkan teori untuk mencapai
keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi bisnis dengan teori yang dikenal dengan
"Teori Porter". Pusat teoeri adalah konsep Marjin. Perusahaan mencipatakan nilai dengan
aktivitas perusahaan, yang disebut dengan aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai
terbagi menjadi dua kategori, aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas nilai
utama (primary value activities) merupakan aktivitas yang berhubungan dengan produksi
dan penawaran nilai yang lebih besar kepada pelanggan daripada yang dilakukan pesaing.
Nilai dapat dihasilakan dengan menyerahkan produk dan jasa ke pelanggan serta
menyediakan dukungan setelah penjualan. Departemen penjualan merupakan salah satu
contoh unit organisasional yang melakukan aktivitas utama. Aktivitas nilai pendukung
(support va/ue activities) menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan
aktivitas utama berlangsung.
5. Sistem Nilai
Manajemen saat ini menyadari bahwa keunggulan tambahan dapat dicapai dengan
mengaitkan rantai nilai perusahaan dengan rantai nilai organisasi lain. Kaitan rantai nilai
beberapa perusahaan disebut sistem nilai (value sistem). Gambar dibawah ini
mengilustrasikan pandangan Porter tentang sistem nilai. Sebuah perusahaan dapat
mengaitkan rantai nilai pemasoknya dengan menerapkan sistem yang membuat sumber
daya input tersedia saat dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
KEKURANGAN
Di dalam buku kewirausahaan ini mengenai kekurangan dalam penulisan dan
pembahasan yaitu dalam penulisan buku masih ada penulisan EYD yang kurang tepat
sehingga pembaca merasa kurang puas dalam buku ini, selanjutnya dalam pembahasan buku
kewirausahan ini masih ada kata yang masih kurang berkenan dalam pembahasan sehingga
pembaca merasakan beberapa subab yang masih pembaca kurang pahami, selanjutnya dalam
pemaparan yang menyangkut analisis kualitas tes itu masih belum paham dalam subab
tersebut dengan demikian penulis lebih rinci dalm pemaparan subab tersebut.

KELEBIHAN
Di dalam buku evaluasi pembelajaran ini mengenai kelebihan buku ini pembaca ingin
berterima kasih sebelumnya tentang buku ini karena dengan buku ini pembaca merasa
menambah wawasan dan pengetahuan. Kelebihan dalam buku ini yaitu dalam pembahasan
mampu membuat pembaca merasa paham dari subab yang telah dipaparkan selain itu dalam
bahasa buku ini sangat sederhana sehingga membuat pembaca merasa paham dalam isi buku
evaluasi pembelajaran dan bahasa buku ini tidak baku sekali dalm pemaparan isi buku
sehingga pembaca tidak merasa kesulitan dalm membaca.

 
DAFTAR FUSTAKA

ISMAIL RASULONG, DKK., “KEWIRAUSAHAAN” Makassar: Lembaga Perpustakaan


dan PenerbitanUniversitas Muhammadiyah

Rhenald Kasali, dkk, “Modul Kewirausahaan” Jakarta Selatan: PT Mizan Publika ( Hikmah )

Anda mungkin juga menyukai