Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan”

Dosen Pengampu : Sulaiman Lubis, S.E., M.M

Disusun oleh

Nama mahasiswa : Ulfah khairunnisa koto

Nim : 7183344015

Kelas : B Reguler ‘18

Prodi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran


Fakultas ekonomi
Universitas Negeri Medan
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan rahmatnya, sehingga

tugas ini dapat saya selesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugas Critical Book Review mata

kuliah Kewirausahaan. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah

Kewirausahaan Bapak Sulaiman Lubis, S.E., M.M yang telah banyak membimbing kami dalam

penyelesaian tugas ini.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

Kewirausahaan. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca.

Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari kata

sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan

guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan banyak informasi dari

tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.

Medan, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................................................4

1.2. Rumusah Masalah.................................................................................................................4

1.3. Tujuan Masalah.....................................................................................................................4

1.4. Identitas Buku.......................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

ISI MATERI....................................................................................................................................6

2.1. Ringkasan isi buku................................................................................................................6

BAB III..........................................................................................................................................10

PEMBAHASAN............................................................................................................................10

3.1. Keunggulan/kekuatan Buku................................................................................................10

3.2. Kelemehan/kekurangan Buku.............................................................................................10

BAB IV..........................................................................................................................................11

PENUTUP.....................................................................................................................................11

4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11

4.2 Saran.....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Semakin maju suatu negara dapat tercermin dari semakin banyak orang yang terdidik dan
sekaligus kemungkinan semakin banyak pula yang menganggur, oleh sebab itu, semakin
dirasakan akan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang
oleh keberadaan wirausaha yang dapat membuka lapangan kerja, karena kemampuan pemerintah
untuk itu sangat terbatas. Wirausaha merupakan salah satu pelaku pembangunan yang potensial,
baik dalam jumlah maupun mutunya. Di satu sisi, kuantitas dan kualitas wirausaha di Indonesia
masih tergolong kurang memadai, jika dibandingkan jumlah total penduduk. Oleh karena itu,
potensi wirausaha dirasakan sangat diperlukan sebagai salah satu faktor pendukung kemajuan
perekonomian suatu bangsa.

1.2. Rumusah Masalah


1. Bagaimana penentuan potensi kewirausahaan?
2. Mengapa metode analisis diri penting untuk seorang wirausaha?
3. Apakah maksud Need for Achievement dalam manajemen kewirausahaan?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui bagaimana penentuan potensi kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui pentingnya metode analisis diri sendiri dalam diri seorang
wirausahawan.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Need for Achievement dalam manajemen
kewirausahaan.
1.4. Identitas Buku
Judul Buku : Kewirausahaan (teori dan praktik)

Penulis : Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M.M

Penerbit : CV. Pustaka Setia

Tahun Terbit : 2018

Edisi Buku : Cetakan ke- 2

ISBN : ISBN 978–979–076–396–8


BAB II

ISI MATERI

2.1. Ringkasan isi buku


BAB III “Potensi Kewirausahaan”

A. Penentuan Potensi Kewirausahaan

Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis risiko Oleh karena itu, untuk memulai
bisnis baru, kita harus dapat menilai tingkat kemampuan dan mempunyai rasa percaya diri
terhadap kemampuan untuk berhasil atau justru kita lebih berhasil jika bekerja untuk orang lain.
Tidak ada cara yang akurat untuk mengetahui hal tersebut setepat mungkin, tetapi ada suatu cara
yang dapat membuat kita mampu menilai kualifikasi untuk memulai dan mengelola bisnis baru
agar berhasil, yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan Inovatif

Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Hal tersebut berarti mengadakan


perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru, atau
mengombinasikan unsur-unsur produksi yang ada dengan cara baru dan lebih baik. Orang-
orang yang kreatif mempunyai kemampuan untuk membangun struktur dari situasi yang
tidak berbentuk.

2. Keinginan untuk Berprestasi

Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan kewirausahaan.


Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di dalam
mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.

3. Kemampuan Perencanaan Realistis

Menetapkan tujuan yang menantang dan dapat diterapkan merupakan ciri dari
perencanaan realistis. Tujuan yang ditetapkan harus sesuai dengan kemampuan
wirausahawan.
4. Kepemimpinan Terorientasi pada Tujuan

Wirausahawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan. Hal ini memotivasi


mereka untuk mengarahkan tenaga dan rekan kerja serta bawahannya ke arah tujuan yang
ditetapkan. Semua usaha dalam organisasi dipusatkan untuk mencapai tujuan utama
organisasi tersebut.

5. Objektivitas

Wirausahawan objektif mampu mengarahkan pemikiran dan aktivitas kewirausahaannya


dengan cara pragmatis, misalnya dengan mengumpulkan fakta-fakta yang ada,
mempelajarinya, dan menentukan arah tindakan dengan cara-cara praktis Jika tidak ada
fakta-fakta yang memadai untuk mendefinisikan situasi sepenuhnya, mereka meneruskan
pekerjaan dengan rasa percaya diri sepenuhnya pada kemampuannya dalam mengatasi
kendala yang tidak dapat diramalkan terlebih dahulu.

6. Tanggung Jawab Pribadi

Wirausahawan memikul tanggung jawab pribadi, menetapkan tujuan sendiri, dan


memutuskan cara mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan sendiri

7. Kemampuan Beradaptasi

Para wirausahawan mampu beradaptasi menyesuaikan diri dengan perubahan


lingkungan Jika terhambat oleh kondisi yang berbeda dan hal-hal yang diharapkan, mereka
tidak menyerah, tetapi menilai situasi secara objektif, merumuskan rencana-rencana baru
yang dipercaya akan efektif di lingkungan baru dan mengaktifkannya. Hal ini merupakan
tantangan yang harus dihadapi oleh wirausahawan.

8. Kemampuan sebagai Pengorganisasi dan Administrator

Wirausahawan mempunyai kemampuan mengorganisasi, mengidentifikasi, dan


mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan.
B. Metode Analisis Diri Sendiri

Orang-orang yang ingin memulai usaha baru hendaknya memperhitungkan kebutuhan,


dorongan, dan aspirasi sebelum mengambil langkah-langkah penting. Kebutuhan adalah hal-hal
yang akan membantu individu memutuskan kepribadian mereka sesuai atau tidak dengan
peranan kewirausahaan. Identifikasi kebutuhan tersebut akan memberitahukan kepadanya
dorongan motivasi yang mengarahkan perilaku mereka dan aspirasi dalam hidup. Dengan
demikian, mereka lebih siap untuk memutuskan memulai bisnis sendiri yang menguntungkan.

Mc Clelland (Hasibuan 1999: 162–163) mengemukakan teorinya yang disebut Mc.


Clelland’s achievement motivation theory atau teori motivasi berprestasi Mc Clelland’s. Teori ini
berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Cara energi dilepaskan dan
digunakan bergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang
yang tersedia. Energi dimanfaatkan oleh karyawan karena dorongan: (1) kekuatan motif dan
kekuatan dasar yang terlibat; (2) harapan keberhasilannya; (3) nilai insentif yang melekat pada
tujuan. Adapun hal-hal yang memotivasi seseorang adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Prestasi (Need for Achievement)

Kebutuhan prestasi (need for achievement) merupakan daya penggerak yang akan
memotivasi semangat bekerja seseorang. Hal itu akan mendorong seseorang untuk
mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang
dimilikinya untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untuk
berprestasi tinggi selama diberi kesempatan. Ia menyadari bahwa hanya dengan mencapai
prestasi kerja yang tinggi, ia dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan
yang besar, ia memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya

2. Kebutuhan Afiliasi (Need for Affiliation)

Kebutuhan afiliasi (need for affiliation) merupakan daya penggerak yang akan
memotivasi semangat bekerja seseorang. Oleh karena itu, kebutuhan ini merangsang gairah
bekerja karyawan karena ia menginginkan hal-hal: kebutuhan akan perasaan diterima oleh
orang lain di lingkungan ia tinggal dan bekerja, kebutuhan perasaan dihormati karena merasa
dirinya penting, kebutuhan perasaan maju dan tidak gagal, dan kebutuhan perasaan ikut
Karena kebutuhan, seseorang akan memotivasi dan mengembangkan dirinya serta
memanfaatkan semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

3. Kebutuhan Kekuasaan (Need for Power)

Kebutuhan kekuasaan (need for power) merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja karyawan. Kebutuhan ini akan merangsang dan memotivasi gairah kerja
karyawan serta mengarahkan semua kemampuannya demi mencapai kekuasaan atau
kedudukan yang terbaik. Ego manusia ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya akan
menimbulkan persaingan. Persaingan ditumbuhkan secara sehat oleh manager dalam
memotivasi bawahannya, supaya mereka termotivasi untuk bekerja giat.

C. Need for Achievement dalam Manajemen Kewirausahaan

Terdapat faktor-faktor di samping need for achievement yang dapat diajarkan untuk
melahirkan seorang wirausahawan, yaitu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi
kesempatan bisnis, analisis risiko, dan perolehan kompetensi manajerial.

1. Identifikasi Kesempatan

Kewirausahaan berputar di sekitar inovasi. Inovasi termasuk cara terbaru dan lebih baik
dalam mengerjakan sesuatu dan hal terbaru dan lebih baik dalam mengerjakannya. Akan
tetapi, cara terbaru dan lebih baik dalam mengerjakan sesuatu secara tidak langsung berarti
menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat untuk memenuhi keinginan dari masyarakat
sebagai konsumen.

2. Analisis Risiko

Pribadi kewirausahaan memilih risiko yang dapat diperhitungkan bersifat menengah dan
dapat dikendalikan. Risiko yang dapat diperhitungkan dalam bisnis adalah keputusan
mengenai pengeluaran uang dalam jangka pendek dan jangka panjang. Karakter yang
dimiliki oleh wirausahawan sukses pada dasarnya merupakan hasil dari perpaduan berbagai
aspek potensi diri dan factor-faktor lingkungan yang terwujud dalam aktualisasi diri dalam
bentuk sikap dan perilaku yang menunjukkan bahwa mereka memang memiliki karakter
tersebut. Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik berorientasi pada kemajuan dan positif dibutuhkan oleh
seorang wirausahawan untuk dapat maju dan sukses.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Keunggulan/kekuatan Buku


 Buku ini sangat menjelaskan materi dengan sangat jelas mulai dari bab hingga sub bab.
 Bahasa yang sesuai EYD sehingga mudah dimengerti/dipahami.
 Penjelasan seluruh materi sangat jelas dijelaskan, tidak berbelit-belit sehingga semua
materi mudah dipahami.

3.2. Kelemehan/kekurangan Buku


 Tidak berwarna, sehingga kurang nya ketertarikan pembaca saat membaca buku tersebut.
 Jumlah halaman yang cukup banyak membuat pembaca mudah bosan ketika membaca
buku tersebut.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari semua karakteristik personal yang terdapat dalam diri seorang wirausahawan,
perilaku inovatif merupakan salah satu hal yang berperan penting. Perilaku inovatif yang
dimiliki oleh seorang wirausahawan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi dengan
begitu cepatnya, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi..
Kemampuan-kemampuan seperti kemampuan mengumpulkan sumber daya dan
sumber ide baru yang dibutuhkan untuk mengambil peluang usaha dan mengambil tindakan
untuk memastikan pencapaiannya dapat tumbuh bila seseorang memiliki jiwa inovatif yang
dapat dilihat dari perilakunya yang inovatif. Perilaku inovatif dapat dilihat dari dimensi
kreatifitas dan pengambilan resiko.

4.2 Saran
Agar bisnis dapat berkembang abadi maka setiap wirausaha dituntut untuk selalu
adaptif dan mencari terobosan baru, tidak cepat berpuas diri. Kreatif dan inovatif dapat
diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan
kemampuan membaca pasar. Ketika pelanggan sudah mulai jenuh dengan suatu produk,
maka wirausaha harus mampu melihat masih ada peluang lain yang dapat dikembangkan
dan memahami selera pasar.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari 2003 Kewirausahaan. Cetakan Ketujuh Bandung: Alfabeta.

Drucker, Peter F, 1996. Inovasi dan kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Hasibuan, Malayu SP 2001 Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara

Kao, John 1989 Entrepreneurship, Creativity, and Organization, Taxs, Cases and Readings.
New Jesey: Englewood Cliffs Prentice Hall.

Kasmir 2007 Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Kasmir, Jakfar 2003 Studi Kelayakan Bisnis. Bogor: Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai