Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan
Kreativitas & Inovasi

Dosen Pengampu : Dr.Haryadi, M.Kom

Disusun Oleh
KELOMPOK 3:
➢ Gracia Lubis (7203250014)
➢ Joseph Simanjuntak (7203250006)
➢ Kristina Marreta Sihite (7203550017)
➢ Lia Debersi (7202550003)
➢ Tasha Alyarisvi Nasution (7203550011)

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat, berkah
dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah Critical Book Review ini.

Pada kesempatan ini tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak selaku
dosen mata kuliah Kreativitas & Inovasi yang telah membimbing kami, serta pihak-pihak lain
yang terkait dalam proses pembuatan makalah Critical Book Review ini secara langsung
maupun tidak langsung.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah Critical Book Review ini, masih terdapat banyak
kekurangan sehingga hasil yang diperoleh masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih, semoga makalah Critical Book Review ini dapat
memberikan manfaat dan bisa menambah pengetahuan kepada penulis dan pembaca.

Medan, Maret 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review ........................................................... 1
1.2 Tujuan Critical Book Review ....................................................................................... 1
1.3 Manfaat Critical Book Review ..................................................................................... 1
1.4 Identitas Buku .............................................................................................................. 2

BAB II .............................................................................................................................. 3
ISI BUKU ......................................................................................................................... 3
2.1 Ringkasan Isi Buku ...................................................................................................... 3

BAB III ........................................................................................................................... 16


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI BUKU ............................................................. 16
3.1 Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama .................................................................. 16
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding ........................................................ 16

BAB IV ........................................................................................................................... 17
PENUTUP ...................................................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 17
4.2 Saran .......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review


Critical Book Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu
jurnal atau artikel. Critical Book Review sangat lah penting, karena bukan hanya
sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah jurnal atau artikel, tetapi lebih
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan jurnal atau artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel
tersebut, bagaimana isi jurnal tersebut yang bisa mempengaruhi cara berpikir & dan
menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih kritis
menanggapinya. Dengan kata lain dengan Critical Book Review akan menguji pikiran
pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki. Critical Book Review bukan merupakan pembuktian benar
atau salah suatu jurnal, namun menganalisis tentang keunggulan dan kelemahan suatu
jurnal juga yang akan dijadikan pertimbangan bagi reviewer.

1.2 Tujuan Critical Book Review


Adapun tujuan dari penulisan Critical Book Review adalah:
• Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam sebuah buku.
• Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh buku
utama dan buku pembanding.

1.3 Manfaat Critical Book Review


Adapun manfaat dari penulisan Critical Book Review adalah:
• Untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
• Untuk menambah pengetahuan tentang Perkembangan Peserta Didik.

1
1.4 Identitas Buku
• Buku Utama

Judul Buku Bisnis Kreatif dan Inovasi


Penulis Yani Restiani Widjaja SE, MM, Widi Winarso SE, MM
Penerbit Yayasan Barcode
Tahun Terbit 2019
ISBN 978-623-285-011-8

• Buku Pembanding

Judul Buku Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran


Penulis Dr. Ika Lestari, S.Pd, M.Si, Linda Zakiah, M.Pd
Penerbit ERZATAMA KARYA ABADI
Tahun Terbit 2019
ISBN 978-602-6976-52-9

2
BAB II

ISI BUKU

2.1 Ringkasan Isi Buku

a. Buku Utama
BAB 1: RUANG LINGKUP MANAJEMEN KREATIFITAS DAN
INOVASI
Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses”, atau “hasil” pengembangan dan
atau pemanfaatan atau mobilisas,pengetahuan keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman guna menciptakan atau memperbaiki
produk, proses yang dapat memperbaiki nilai yang lebih berarti. Arti dari
kreativitas itu sendiri ialah sebuah potensi yang dimiliki oleh setiap manusia
dan bukan yang diterima dari luar individu.

Ruang lingkupnya yaitu:


• Ide: Sebuah pemikiran kreatif yang mengakibatkan seseorang untuk
menghasilkan suatu ide. Ide di sini haruslah unik dan belum pernah terpikirkan
sebelumnya. Ide adalah suatu pemikiran yang menciptakan solusi untuk
mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
• Produk: Menciptakan suatu produk, diperlukan suatu proses kreatif sehingga
produk tersebut dapat memenuhi harapan konsumen dan terlihat berbeda dari
yang lain.
• Gagasan: Kreativitas juga dapat dituangkan dalam sebuah gagasan. Gagasan
yang dimaksud merupakan gagasan untuk mengatasi masalah. Gagasan dapat
disampaikan secara langsung maupun tulisan seperti melalui buku, publikasi,
dan lain-lain.

BAB 2: MENGELOLA KREATIVITAS


Wirausahawan memiliki jiwa kreatif. Hal ini didukung oleh cara-cara
berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif didukung oleh dua hal, yaitu

3
pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan pemikiran yang
kreatif, berbagai macam permasalahan dapat diatasi dengan baik. Kreativitas
dapat dikembangkan dan ditingkatkan, serta dapat dipengaruhi bakat,
kemampuan, dan ilmu pengetahuan. Begitu juga pengalaman seorang
wirausaha merupakan guru yang berharga untuk memicu kreativitasnya.
Seorang wirausaha dikatakan kreatif apabila mempunyai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas merupakan proses yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan. Akan tetapi, kemampuan ini berbeda antara
satu orang dan orang lainnya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya,
tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi kreativitas
seseorang. Karena kreativitas merupakan cara pendang yang sering dilakukan
secara tidak logis, proses ini melibatkan hubungan antarbanyak hal yang
kadang-kadang tidak terpikirkan oleh orang lain.

BAB 3: INOVASI PRODUK


Inovasi itu untuk menyempurnakan atau meningkatkan fungsi dari pemanfaatan
suatu produk atau sumber daya sehingga manusia mendapatkan manfaat yang
lebih dari sebelumnya. Inovasi terjadi di berbagai bidang kehidupan, mulai dari
dunia bisnis, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. Proses inovasi ini
terjadi secara terus menerus di dalam kehidupan manusia, salah satunya dalam
kewirausahaan atau bisnis. Dimana inovasi tersebut disalurkan kepada produk
-produk yang telah ada dalam suatu bisnis. Karna dengan adanya inovasi
pendapatan dalam suatu bisnis dapat meningkat dari sebelumnya, dan bisnis
tersebut dapat menarik perhatian banyak orang karena telah adanya peningkatan
kualitas produk dalam bisnis tersebut.

Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa Inovasi produk merupakan hasil
dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang
sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan sebuah inovasi untuk
mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau
dengan perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date,
dapatmeningkatkan keinginan konsumen dalam keputusan pembelian produk
tersebut.

4
BAB 4: KREATIF DAN INOVASI DALAM BERUSAHA
Kreativitas dan inovasi memegang peranan yang sangat penting dalam
berbisnis. Berbagai kesuksesan pebisnis di dunia diawali dengan kreativitasnya
dalam menemukan inovasi pengembangan produk, baik barang maupun jasa.
Persaingan yang ketat dalam berbisnis dan menjalankan usaha mendorong para
pebisnis untuk memiliki kreativitas tinggi. Daya kreativitas tersebut harus
dilandasi dengan cara berpikir yang maju, gagasan- gagasan baru, dan berbeda
dibandingkan produk-produk yang telah ada sebelumnya. Dengan
memaksimalkan kreativitas dan cara pandang untuk melahirkan suatu inovasi
ini, bisnis yang dikelola akan mampu tampil outstanding dibandingkan dengan
bisnis serupa yang telah ada. Hal inilah yang disebut dengan ‘kebaruan’ seperti
yang telah disebutkan sebelumnya.

BAB 5: KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM ORGANISASI


Di banyak organisasi, terutama pada organisasi atau perusahaan besar dan
progresif telah melaksanakan kreativitas organisasi guna percobaan-percobaan
untuk langkah operasional. Kreativitas organisasi dapat diciptakan melalui
proses sinergi antara lingkungan (environment), kreativitas anggota organisasi
(creativity), dan organisasi (organization). Ketiga elemen ini saling
berpengaruh, sehingga organisasi harus mempu mengelola ketiga elemen ini,
dengan tujuan agar organisasi dapat memiliki nilai lebih dan daya saing (value
added and competitive capability).
Kreativitas dan inovasi bagi organisasi adalah sebuah kebutuhan yang sangat
fital,karena kreativitas menjadi tulangpunggungbagi kelangsungan hidup suatu
organisasi. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan organisasi untuk perubahan
lingkungan yang terus meningkat dengan cepat, dalam bidang teknologi, dalam
standar produk, dan juga dalam persaingan. Untuk kepentingan itu, maka
organisasi perlu menggali kreativitas organisasi yang tersembunyi. Adapun
yang terpenting dalam kreativitas organisasi adalah bagaimana
mengembangkan suatu suasana atau keadaan agar kreativitas organisasi dapat
tumbuh dan berkembang dengan subur.

5
BAB 6: KOMERSIALISASI DAN TRANSFER TEKNOLOGI
Komersialisasi teknologi merupakan salah satu bentuk dari aktivitas yang
membawa inovasi teknologi ke dalam dunia bisnis. Dengan adanya proses
komersialisasi teknologi, teknologi dapat menghasilkan keuntungan pada
penemunya dengan mengaplikasikannya dalam kegiatan produksi maupun
konsumsi. Dalam beberapa literatur, proses komersialisasi teknologi disebut
juga proses transfer teknologi. Untuk mendukung aktivitas komersialisasi
teknologi diperlukan unit layanan yang disebut unit layanan transfer teknologi.
Transfer Teknologi juga memiliki pengaruh yaitu sebagai penentu sebuah
kemajuan suatu organisasi; Dapat mengubah paradigma ekonomi berbasis
efisiensi (efficiency-driven economy) yang sangat bergantung pada sumber daya
asing, menjadi ekonomi berbasis inovasi (innovation-driven economy); dan
Dengan teknologi yang memadai dapat mewujudkan suatu inovasi.

BAB 7: INOVASI HIJAU


Inovasi hijau (green innovation) adalah upaya pembaruan dalam proses atau
aktifitas manusia berjalan seiring dengan gaya hidup ramah lingkungan dan
ekonomi hijau serta saling mendukung satu sama lain. Sekilas mungkin
terdengar biasa namun sesungguhnya inovasi hijau dapat memberikan manfaat
yang luar biasa bukan hanya untuk manusia tetapi juga tanah bumi yang
mendukung kehidupan berkelanjutan.
Oleh karenanya, alangkah bijaksana bagi kelompok, jaringan atau lembaga
yang mampu untuk mendampingi dan memfasilitasi individu atau kelompok
yang akan menjadi embrio kelahiran inovasi-inovasi hijau baru. Yayasan Gita
Pertiwi, menjadi lembaga yang sejak berdiri telah menjadi satu dari sekian
banyak lembaga yang berbangga diri atas dilahirkannya inovasi-inovasi hijau.
Tujuan inovasi hijau ini supaya kehidupan bisa dinikmati untuk generasi yang
akan datang. Kita tentunya ingin anak cucu kita nanti masih dapat merasakan
nikmatnya air bersih, udara segar, serta tanah yang subur. Untuk menerapkan
green innovation, idealnya memang harus berangkat dari kesadaran akan
pentingnya sustainability.

6
BAB 8: INOVASI TERBUKA
Open innovation atau inovasi terbuka adalah suatu proses di mana orang
mencari dan mengkomersialkan ide-ide inovatif yang berasal dari luar
organisasi. Tujuan dari inovasi terbuka adalah untuk menciptakan kolaborasi
yang erat dalam penelitian dan pengembangan, desain dan pengembangan
produk baru dan pengenalan pasar dengan pihak-pihak yang akan berbagi
kepentingan bisnis perusahaan dalam kolaborasi tersebut. Istilah “Open
Innovation” muncul pada tahun 2003 dalam sebuah buku yang diterbitkan oleh
Henry Chesbrough. Pendekatan ini menggabungkan praktik inovasi yan
mengandalkan pengetahuan dari pihak eksternal perusahaan untuk lebih
mempromosikan upaya inovasi secara internal. Sumber-sumber pengetahuan
eksternal dapat berasal dari pemasok, pelanggan, universitas, perusahaan baru,
dan bahkan pesaing.

BAB 9: BISNIS KREATIF DAN INOVASI DALAM PENGETAHUAN


Manajemen Inovasi merupakan proses mengelola inovasi di suatu perusahaan
agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yang
berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk
mengakui bahwa ide-ide segar harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap
saat sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, beragam, dan
dinamis tersebut.
Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan
terus lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-
ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi
kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan
berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk mengatur ide-ide ini agar
lebih terstruktur. Dari 100 ide yang brilian, hanya satu yang menjadi inovatif.

BAB 10: KREATIFITAS DAN INOVASI BERBASIS USAHA KECIL


Dalam kemajuan era globalisasi saat ini seorang wirausahawan dituntut agar
terus berinovasi, menghadirkan suatu hal yang baru, yang unik, yang lebih
efisien, dan lebih baik dari produk dan jasa sebelumnya, seorang wirausahawan
yang dapat terus menerus melakukan sebuah inovasi dalam usahanya maka
dapat mempertahankan usaha hingga dalam umur yang panjang. Dapat kita

7
bayangkan apabila seorang pengusaha tidak pernah berinovasi dalam
produknya tentu masyarakat akan merasa bosan, karena tidak adanya
pembaharuan.
Selain hal tersebut, persaingan di dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, dimulai
dengan persaingan harga, kualitas, dan hal terpenting adalah produknya sendiri
(harus ada sesuatu yang baru) bila wirausahawan tidak mampu
mempertahankan eksistensi produknya di pasaran sudah jelas akan tergeser oleh
pesaing yang dapat terus berinovasi dalam produknya itu dapat mengambil alih
perrhatian konsumen, jika perhatian konsumen dapat beralih dapat dipastikan
produk kita tidak dapat dikonsumsi seperti biasanya dan menjadikan
pendapatan perusahaan menurun.

b. Buku Pembanding
a) Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
baik yang benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide baru yang
diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada
dan menjadikannya suatu hal baru. Selain itu, kreativitas adalah hal-hal
yang membuat kita takjub dengan hal-hal baru, karena kreativitas bisa
mewujudkan ide-ide cemerlang kita.

b) Ciri-ciri Kreativitas
Pada dasarnya manusia itu mempunyai potensi untuk kreatif. Untuk
dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap kreatif tentunya perlu
diketahui terlebih dahulu ciri-ciri orang yang mempunyai potensi
kreatif. Ciri-ciri kreativitas tersebut merupakan ciri-ciri kreativitas
yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif atau berpikir
kognitif pada kreativitas. Ciri-ciri lain yang berkaitan dengan
perkembangan afektif seseorang sama pentingnya agar bakat kreatif
seseorang dapat terwujud.Munandar menjelaskan mengenai ciri-ciri
kemampuan bersikap kreatif yang terdiri dari rasa ingin
tahu, imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sifat berani
mengambil resiko, dan sifat menghargai.

8
c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Kreativitas seseorang dipengaruhi tidak hanya oleh faktorfaktor dari
dalam dirinya berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta dan
bersibuk diri secara kreatif, tetapi juga faktor dari luar individu itu
sendiri, karena kreativitas adalah hasil proses interaksi antara individu
dan lingkungannya.Kreativitas siswa di sekolah sangat dipengaruhi
oleh lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru di dalam
kelas, bagaimana guru bersikap dan berperilaku terhadap siswa akan
berpengaruh terhadap pengembangan kreativitas siswa. Semiawan
mengungkapkan bahwa yang harus dilakukan guru di dalam kelas agar
kreativitas berkembang adalah bersikap terbuka terhadap minat dan
gagasan siswa, memberikan waktu kepada siswa untuk memikirkan
dan mengembangkan ide atau gagasan kreatif, menciptakan suasana
yang hangat dan mendukung, memberi keamanan untuk berpikir
menyelidiki eksploratif, memberikan kesempatan kepada siswa
mengambil keputusan, untuk berperan serta dan mengusahakan semua
anak terlibat dalam pemecahan masalah dan memberikan dukungan
pada gagasan dan rencana pemecahan masalah oleh siswa.Sprinthall
mengatakan bahwa di samping faktor lingkungan yang mampu
menerima dan mendorong individu untuk selalu mencoba altematif
dani apa yang selama ini telah diketahui, maka indvidu kreatif juga
untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan mengolah segala apa
yang telah dimilikinya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukannya. Kemampuan menguasai pengetahuan sangat ditentukan
oleh kemampuan inteligensi.

d) Mengukur Kreativitas
- Tes Kreativitas Verbal
Kreativitas Verbal adalah Permulaan kata, Menyusun
kata, Membentuk kalimat tiga kata, Sifat-sifat yang sama, Macam-
macam penggunaan, dan Sebab-Akibat.Tes ini mengukur kelancaran
dengan kata, yaitu kemampuan untuk menemukan kata yang
memenuhi persyaratan struktural tertentu.
Ada anak yang dalam jawabannya hanya menyebut kata-kata yang

9
memang masing-masing mulai dengan huruf tersebut, tetapi secara
keseluruhan tidak membentuk kalimat yang berarti seperti
akal, mandi, palu. Anak yang kreatif tidak akan menjawab pertanyaan
dengan jawaban seperti ini karena mereka memiliki kemampuan untuk
mengkombinasikan tiaptiap kata.Macam-macam Penggunaan yang
tidak lazim dari benda sehari hari.Tes ini merupakan ukuran dari
kelenturan dalam berpikir, karena dalam tes ini, subjek harus dapat
melepaskan diri dari kebiasaan melihat benda sebagai alat untuk
melakukan hal tertentu saja. Kecuali mengukur kelenturan dalam
berpikir, tes ini juga mengukur orisinalitas dalam berpikir. Akan
tetapi, jika jawaban yang diberikan berupa untuk menyapu, maka
jawaban tersebut walaupun banyak tidak menunjukkan variasi, karena
jawaban menyangkut kegunaan sapu ijuk untuk menyapu.

- Skala Sikap Kreatif


Berdasarkan pertimbangan bahwa perilaku kreatif tidak hanya
memerlukan kemampuan berpikir kreatif , tetapi juga sikap
kreatif . Sikap kreatif diadaptasi dari Schaefer sebagai
berikut, keterbukaan terhadap 20 Kreativitas dalam Konteks
Pembelajaran pengalaman baru, kelenturan dalam sikap, kebebasan
dalam ungkapan diri, menghargai fantasi, minat tehadap kegiatan
kreatif, kepercayaan tehadap gagasan sendiri, serta kemandirian dalam
memberikan pertimbangan.

e) Pengembangan Kreativitas
Pengembangan kreativitas adalah serangkaian unsur yang membantu
siswa untuk berkembang kreativitasnya sehingga siswa menghasilkan
suatu kreasi dari kegiatan-kegiatan yang disajikan oleh guru dalam
pembelajaran. Secara eksplisit dinyatakan pada setiap tahap
perkembangan anak dan jenjang pendidikan, mulai dari pra-sekolah
sampai di perguruan tinggi, bahwa kreativitas perlu
dipupuk, dikembangkan dan ditingkatkan, di samping
mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang menunjang
pembangunan. Menurut Munandar , konsep dan pengembangan

10
kreativitas dapat dilakukan dengan bertitik tolak pada apa yang
dinamakan pendekatan 4P,yaitu pribadi, pendorong, proses, dan
produk. Aspek pribadi menekankan pada pemahaman anak adalah
pribadi yang unik.Oleh karenanya, pendidik haruslah menghargai
bakat dan minat yang khas dari setiap anak. Itu berarti, anak periu
diberi kesempatan dan kebebasan mewujudkannya. Kreativitas juga
dapat ditinjau dari aspek pendorong, yakni suatu kondisi yang
memungkinkan anak berperilaku kreatif sedangkan kreativitas sebagai
proses lebih menekankan pada pemahaman kemampuan anak
menciptakan sesuatu yang baru, paling tidak menemukan hubungan-
hubungan jawaban antarberbagai unsur. Ketiga aspek inilah akhinya
yang menentukan kualitas produk kreativitas.

f) Pendekatan Pengembangan Kreativitas Sehubungan dengan


pengembangan kreativitas siswa, perlu ditinjau empat pendekatan
dari pengembangan kreativitas yaitu pendekatan pribadi kreatif,
pendekatan pendorong kreatif, pendekatan proses kreatif dan
pendekatan produk kreatif.

- Pendekatan Pribadi Kreatif


Ditinjau dari segi pribadi, kreativitas dapat diartikan sebagai adanya
ciri-ciri sifat kreatif pada pribadi tertentu, Orang yang disebut pribadi
kreatif memiliki dua kelompok ciri khusus, yaitu bakat kreatif dan
sikap kreatif. Bakat kreatif berupa kemampuan berpikir kreatif yaitu
kelancaran berpikir, keluwesan berpikir, elaborasi, orisinalitas dan
evaluasi. Sikap kreatif antara lain rasa ingin tahu, imajinatif, tertantang
oleh kemajenukan, sikap berani mengambil resiko, dan sikap
menghargai. Oleh karena itu, bila ingin siswa menjadi seorang yang
kreatif, perlu dirangsang sikap kreatif pada mereka.

- Pendekatan Dorongan Kreatif


Internal Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran 25 diartikan bahwa
tenaga pendorong berasal dari diri sendiri berupa hasrat dan motivasi
yang kuat pada individu. Sedangkan eksternal berarti pendorong

11
tersebut berasal dari luar individu seperti pengalaman-
pengalaman, sikap orang tua yang menghargai kreativitas
anak, tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang sikap
kreatif. Aspek eksternal yang memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya kreativitas adalah lingkungan kebudayaan yang
mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Ini merupakan
ekspresi simbolis dari keadaan dirinya yang menimbulkan rasa lega
dan bahkan dapat menimbulkan karyakarya kreatif. Dalam pendidikan
formal, kemampuan-kemampuan mental yang dilatih umumnya
berpusat pada pemahaman bahan pengetahuan, ingatan dan pendekatan
logis. Di sekolah, siswa biasanya dituntut untuk menerima apa yang
dianggap penting oleh guru, dan menghafalnya.

- Pendekatan Proses Kreatif


Tahap pertama yaitu tahap persiapan merupakan tahap yang digunakan
oleh guru untuk memperkenalkan proses pemecahan masalah kepada
siswa dengan menggunakan materi yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Pendeknya, segala sesuatu yang dipelajarinya baik secara
formal maupun informal.Persiapan jangka pendek adalah saat
seseorang mempelajari masalah yang dihadapinya dari berbagai sudut.

- Pendekatan Produk Kreatif


Dimensi ini merujuk pada sejauh mana produk itu keseluruhan yang
canggih. Penekanannya bahwa produk kreatif tersebut merupakan
produk yang baru dan asli. Batasan produk kreatif melihat pada tiga
kategori jika diterapkan secara ketat, maka kebanyakan karya seni
tidak memenuhi persyaratan ini. Dilihat dari dimensi kebaruan, jika
diterapkan pada anak, kemungkinan besar tidak ada karya anak yang
dapat dinilai kreatif. Kreativitas memang dapat dilihat dari pendekatan
yang berbeda, namun keempat pendekatan tersebut harus tetap saling
berhubungan. Hubungan keempat pendekatan itulah yang akan
membentuk pola pengembangan kreativitas. Pribadi kreatif sebagai
faktor pembawaan yang mempunyai potensi kreatif dalam kehidupan

12
sehari-hari harus memiliki kemampuan berpikir kreatif serta
kemampuan bersikap kreatif.

g) Hambatan dalam Pengembangan Kreativitas


Dalam mengembangkan dan mewujudkan potensi kreatifnya,
seseorang dapat mengalami berbagai hambatan yang dapat merusak
bahkan mematikan kreativitasnya. Amabile (1989) (Nashori
Mucharam, 2002) dalam mengemukakan empat cara yang mematikan
kreativitas, yaitu evaluasi, hadiah, persaingan, dan lingkungan yang
membatasi. Oleh karena itu, hendaknya guru dan orangtua bertindak
secara seimbang. Anak memerlukan pengendalian sehingga mereka
merasa aman dalam lingkungan yang stabil dan andal, tetapi tidak
sedemikan jauh bahwa mereka merasa seakan-akan apapun yang
mereka lakukan adalah karena diharuskan.

- Evaluasi
Rogers menekankan salah satu syarat untuk memupuk kreativitas ialah
bahwa pendidik tidak memberikan evaluasi, atau paling tidak menunda
pemberian evaluasi sewaktu siswa sedang asyik berkreasi. Bahkan
menduga akan dievaluasi pun dapat mengurangi kreativitas.
Dalam kelas yang menunjang kreativitas, guru menilai pengetahuan
dan kemajuan siswa melalui interaksi yang terusmenerus dengan
siswa. Pekerjaan siswa dikembalikan dengan banyak catatan dari
guru, terutama menampilkan segi-segi yang baik dan yang kurang baik
dari pekerjaan siswa. Catatan tertulis untuk orangtua dan pembicaraan
secara lisan, hendaknya juga melibatkan pandangan siswa.
Sistem ini membuat evaluasi lebih bersifat memberi informasi
daripada mengawasi.

- Hadiah
Kebanyakan orang percaya bahwa memberi hadiah akan memperbaiki
atau meningkatkan perilaku tersebut. Pemberian hadiah dapat merusak
motivasi intrinsik dan mematikan kreativitas. Hadiah yang terbaik
untuk pekerjaan yang baik adalah yang tidak berupa materi , seperti

13
senyuman atau anggukan, kata penghargaan, kesempatan untuk
menampilkan dan mempresentasikan pekerjaan sendiri, dan pekerjaan
tambahan.

- Persaingan (Kompetisi)
Kompetisi sering terjadi di dalam kelas. Kompetisi lebih kompleks
daripada pemberian evaluasi atau hadiah secara tersendiri, karena
kompetisi meliputi keduanya. Biasanya persaingan terjadi apabila
siswa merasa bahwa pekerjaannya akan dinilai terhadap pekerjaan
siswa lain dan bahwa yang terbaik akan menerima hadiah, Hal ini
dapat mematikan kreativitas.

- Lingkungan yang Membatasi


Siswa sekolah cenderung mempunyai pengalaman sekolah yang sangat
menekankan pada disiplin dan hafalan semata-mata. Siswa selalu
diberitahu apa yang harus dipelajari, bagaimana 38 Kreativitas dalam
Konteks Pembelajaran mempelajarinya, dan pada ujian harus dapat
mengulanginya dengan tepat. Tunda pemberian evaluasi pada
anak. Jangan membuat anak berkonsentrasi pada evaluasi serta
kehilangan konsentrasi dan gairahnya pada aktivitas kreatif.
Terlalu banyak kegiatan terstruktur dan kurangnya pilihan pada siswa
akan berakibat buruk pada kreativitas.

- Arah Kreativitas
Beghetto & Kaufman, 2007; Kaufman & Beghetto, 2009 merumuskan
kreativitas yang terkait dengan pendidikan 12 tahun dan diberi nama
Model Four-C yang memandang kreativitas sebagai perkembangan
dari kreativitas sehari-hari ke kreativitas kreatif.
Kreativitas memiliki empat arah yaitu Little-c, Big-C, mini-c, dan Pro-
c. Konsep mini-c muncul ketika peserta didik membuat konsep atau
metafora baru yang seringkali diabaikan oleh konsep Little-c sehingga
Beghetto & Kaufman merancang konsep kreativitas yang melekat
dalam proses pembelajaran.

14
h) Karakteristik Guru yang Kreatif
Untuk menciptakan proses belajar yang menumbuhkan dan melatih
kemampuan berpikir kreatif di kelas, komponen seperti guru, suasana
kelas, manajemen kelas, kepemimpinan guru memiliki pengaruh
terhadap kreativitas dan peningkatan akademik peserta didik. Guru
yang terlatih tentunya memiliki dampak yang cukup signifikan di
dalam diri peserta didik. Dengan melatih peserta didik untuk menerima
pemikiran baru, melakukan penilaian diri secara teratur, menjelaskan
gagasan untuk teman sekelas, menghormati peserta didik yang
mengajukan pertanyaan tak terduga, serta menghargai kegiatan
pembelajaran dapat menimbulkan tumbuhnya pemikiran kreatif peserta
didik. Sementara di kelas non-kreatif, peran guru dominan, sangat
memperhatikan Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran 41
waktu, tidak sensitif terhadap kebutuhan emosional peserta didik dan
terpaku dengan pemberian informasi.

15
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI BUKU

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama


• Kelebihan
Dalam buku utama ini menjelaskan dengan detail latar belakang lahirnya
kreativitas & inovasi, tahap mengelola sikap kreativitas, ciri ciri kreativitas &
inovasi, serta terdapat motivasi yang membangun sikap tersebut.

• Kekurangan
Dalam buku utama ini terdapat kekurangan yaitu terdapat pembahasan yang
diulang berkali-kali di dalam subbab yang berbeda seperti definisi kreativitas
& inovasi, dan juga bagaimana cara mengembangkan ide kreativitas &
inovasi.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding


• Kelebihan
Dalam buku pembanding ini menjelaskan dengan sangat jelas pada sub-sub
bahasan pada setiap bab dan buku ini memiliki sampul yang membuat pembaca
menarik untuk membacanya.

• Kekurangan
Kekurangan yang terdapat dalam buku pembanding ini adalah tidak adanya
gambar atau warna sehingga membuat pembaca merasa bosan membaca buku
ini dan terlalu banyak pendapat para ahli sehingga mengurangi ketampakan
teori yang harusnya diciptakan oleh penulis.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kreativitas dan inovasi memegang peranan yang sangat penting dalam berbisnis.
Berbagai kesuksesan pebisnis di dunia diawali dengan kreativitasnya dalam
menemukan inovasi pengembangan produk, baik barang maupun jasa. Persaingan
yang ketat dalam berbisnis dan menjalankan usaha mendorong para pebisnis untuk
memiliki kreativitas tinggi. Daya kreativitas tersebut harus dilandasi dengan cara
berpikir yang maju, gagasan-gagasan baru, dan berbeda dibandingkan produk-
produk yang telah ada sebelumnya. Dengan memaksimalkan kreativitas dan cara
pandang untuk melahirkan suatu inovasi ini, bisnis yang dikelola akan mampu
tampil outstanding dibandingkan dengan bisnis serupa yang telah ada.
Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan, serta dapat dipengaruhi bakat,
kemampuan, dan ilmu pengetahuan. Begitu juga pengalaman seorang wirausaha
merupakan guru yang berharga untuk memicu kreativitasnya. Seorang
wirausaha dikatakan kreatif apabila mempunyai kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Kreativitas merupakan proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Akan tetapi, kemampuan ini berbeda antara satu orang dan orang
lainnya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapi pengetahuan dari
lingkungannya dapat juga mempengaruhi kreativitas seseorang.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan mengenai makalah Critical Book Review terhadap


kreativitas & inovasi, terdapat beberapa saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan yaitu kreativitas & inovasi itu sangat penting untuk dikembangkan,
terutama oleh para pengusaha. Karena seorang pengusaha dituntut untuk memiliki
inovasi-inovasi baru yang mengikuti perkembangan pada saat ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Yani Restiani Widjaja SE, M., & Widi Winarso SE, M. (2019). Bisnis Kreatif dan Inovasi.
Jakarta: Yayasan Barcode.

Dr. Ika Lestari, S. M., & Linda Zakiah, M. (2019). Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran.
Bogor: ERZATAMA KARYA ABADI.

18

Anda mungkin juga menyukai