Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan
Kreativitas & Inovasi
Disusun Oleh
KELOMPOK 3:
➢ Gracia Lubis (7203250014)
➢ Joseph Simanjuntak (7203250006)
➢ Kristina Marreta Sihite (7203550017)
➢ Lia Debersi (7202550003)
➢ Tasha Alyarisvi Nasution (7203550011)
Puji dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat, berkah
dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah Critical Book Review ini.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak selaku
dosen mata kuliah Kreativitas & Inovasi yang telah membimbing kami, serta pihak-pihak lain
yang terkait dalam proses pembuatan makalah Critical Book Review ini secara langsung
maupun tidak langsung.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah Critical Book Review ini, masih terdapat banyak
kekurangan sehingga hasil yang diperoleh masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, semoga makalah Critical Book Review ini dapat
memberikan manfaat dan bisa menambah pengetahuan kepada penulis dan pembaca.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB II .............................................................................................................................. 3
ISI BUKU ......................................................................................................................... 3
2.1 Ringkasan Isi Buku ...................................................................................................... 3
BAB IV ........................................................................................................................... 17
PENUTUP ...................................................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 17
4.2 Saran .......................................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Identitas Buku
• Buku Utama
• Buku Pembanding
2
BAB II
ISI BUKU
a. Buku Utama
BAB 1: RUANG LINGKUP MANAJEMEN KREATIFITAS DAN
INOVASI
Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses”, atau “hasil” pengembangan dan
atau pemanfaatan atau mobilisas,pengetahuan keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman guna menciptakan atau memperbaiki
produk, proses yang dapat memperbaiki nilai yang lebih berarti. Arti dari
kreativitas itu sendiri ialah sebuah potensi yang dimiliki oleh setiap manusia
dan bukan yang diterima dari luar individu.
3
pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan pemikiran yang
kreatif, berbagai macam permasalahan dapat diatasi dengan baik. Kreativitas
dapat dikembangkan dan ditingkatkan, serta dapat dipengaruhi bakat,
kemampuan, dan ilmu pengetahuan. Begitu juga pengalaman seorang
wirausaha merupakan guru yang berharga untuk memicu kreativitasnya.
Seorang wirausaha dikatakan kreatif apabila mempunyai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas merupakan proses yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan. Akan tetapi, kemampuan ini berbeda antara
satu orang dan orang lainnya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya,
tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi kreativitas
seseorang. Karena kreativitas merupakan cara pendang yang sering dilakukan
secara tidak logis, proses ini melibatkan hubungan antarbanyak hal yang
kadang-kadang tidak terpikirkan oleh orang lain.
Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa Inovasi produk merupakan hasil
dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang
sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan sebuah inovasi untuk
mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau
dengan perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date,
dapatmeningkatkan keinginan konsumen dalam keputusan pembelian produk
tersebut.
4
BAB 4: KREATIF DAN INOVASI DALAM BERUSAHA
Kreativitas dan inovasi memegang peranan yang sangat penting dalam
berbisnis. Berbagai kesuksesan pebisnis di dunia diawali dengan kreativitasnya
dalam menemukan inovasi pengembangan produk, baik barang maupun jasa.
Persaingan yang ketat dalam berbisnis dan menjalankan usaha mendorong para
pebisnis untuk memiliki kreativitas tinggi. Daya kreativitas tersebut harus
dilandasi dengan cara berpikir yang maju, gagasan- gagasan baru, dan berbeda
dibandingkan produk-produk yang telah ada sebelumnya. Dengan
memaksimalkan kreativitas dan cara pandang untuk melahirkan suatu inovasi
ini, bisnis yang dikelola akan mampu tampil outstanding dibandingkan dengan
bisnis serupa yang telah ada. Hal inilah yang disebut dengan ‘kebaruan’ seperti
yang telah disebutkan sebelumnya.
5
BAB 6: KOMERSIALISASI DAN TRANSFER TEKNOLOGI
Komersialisasi teknologi merupakan salah satu bentuk dari aktivitas yang
membawa inovasi teknologi ke dalam dunia bisnis. Dengan adanya proses
komersialisasi teknologi, teknologi dapat menghasilkan keuntungan pada
penemunya dengan mengaplikasikannya dalam kegiatan produksi maupun
konsumsi. Dalam beberapa literatur, proses komersialisasi teknologi disebut
juga proses transfer teknologi. Untuk mendukung aktivitas komersialisasi
teknologi diperlukan unit layanan yang disebut unit layanan transfer teknologi.
Transfer Teknologi juga memiliki pengaruh yaitu sebagai penentu sebuah
kemajuan suatu organisasi; Dapat mengubah paradigma ekonomi berbasis
efisiensi (efficiency-driven economy) yang sangat bergantung pada sumber daya
asing, menjadi ekonomi berbasis inovasi (innovation-driven economy); dan
Dengan teknologi yang memadai dapat mewujudkan suatu inovasi.
6
BAB 8: INOVASI TERBUKA
Open innovation atau inovasi terbuka adalah suatu proses di mana orang
mencari dan mengkomersialkan ide-ide inovatif yang berasal dari luar
organisasi. Tujuan dari inovasi terbuka adalah untuk menciptakan kolaborasi
yang erat dalam penelitian dan pengembangan, desain dan pengembangan
produk baru dan pengenalan pasar dengan pihak-pihak yang akan berbagi
kepentingan bisnis perusahaan dalam kolaborasi tersebut. Istilah “Open
Innovation” muncul pada tahun 2003 dalam sebuah buku yang diterbitkan oleh
Henry Chesbrough. Pendekatan ini menggabungkan praktik inovasi yan
mengandalkan pengetahuan dari pihak eksternal perusahaan untuk lebih
mempromosikan upaya inovasi secara internal. Sumber-sumber pengetahuan
eksternal dapat berasal dari pemasok, pelanggan, universitas, perusahaan baru,
dan bahkan pesaing.
7
bayangkan apabila seorang pengusaha tidak pernah berinovasi dalam
produknya tentu masyarakat akan merasa bosan, karena tidak adanya
pembaharuan.
Selain hal tersebut, persaingan di dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, dimulai
dengan persaingan harga, kualitas, dan hal terpenting adalah produknya sendiri
(harus ada sesuatu yang baru) bila wirausahawan tidak mampu
mempertahankan eksistensi produknya di pasaran sudah jelas akan tergeser oleh
pesaing yang dapat terus berinovasi dalam produknya itu dapat mengambil alih
perrhatian konsumen, jika perhatian konsumen dapat beralih dapat dipastikan
produk kita tidak dapat dikonsumsi seperti biasanya dan menjadikan
pendapatan perusahaan menurun.
b. Buku Pembanding
a) Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
baik yang benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide baru yang
diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada
dan menjadikannya suatu hal baru. Selain itu, kreativitas adalah hal-hal
yang membuat kita takjub dengan hal-hal baru, karena kreativitas bisa
mewujudkan ide-ide cemerlang kita.
b) Ciri-ciri Kreativitas
Pada dasarnya manusia itu mempunyai potensi untuk kreatif. Untuk
dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap kreatif tentunya perlu
diketahui terlebih dahulu ciri-ciri orang yang mempunyai potensi
kreatif. Ciri-ciri kreativitas tersebut merupakan ciri-ciri kreativitas
yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif atau berpikir
kognitif pada kreativitas. Ciri-ciri lain yang berkaitan dengan
perkembangan afektif seseorang sama pentingnya agar bakat kreatif
seseorang dapat terwujud.Munandar menjelaskan mengenai ciri-ciri
kemampuan bersikap kreatif yang terdiri dari rasa ingin
tahu, imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sifat berani
mengambil resiko, dan sifat menghargai.
8
c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Kreativitas seseorang dipengaruhi tidak hanya oleh faktorfaktor dari
dalam dirinya berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta dan
bersibuk diri secara kreatif, tetapi juga faktor dari luar individu itu
sendiri, karena kreativitas adalah hasil proses interaksi antara individu
dan lingkungannya.Kreativitas siswa di sekolah sangat dipengaruhi
oleh lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru di dalam
kelas, bagaimana guru bersikap dan berperilaku terhadap siswa akan
berpengaruh terhadap pengembangan kreativitas siswa. Semiawan
mengungkapkan bahwa yang harus dilakukan guru di dalam kelas agar
kreativitas berkembang adalah bersikap terbuka terhadap minat dan
gagasan siswa, memberikan waktu kepada siswa untuk memikirkan
dan mengembangkan ide atau gagasan kreatif, menciptakan suasana
yang hangat dan mendukung, memberi keamanan untuk berpikir
menyelidiki eksploratif, memberikan kesempatan kepada siswa
mengambil keputusan, untuk berperan serta dan mengusahakan semua
anak terlibat dalam pemecahan masalah dan memberikan dukungan
pada gagasan dan rencana pemecahan masalah oleh siswa.Sprinthall
mengatakan bahwa di samping faktor lingkungan yang mampu
menerima dan mendorong individu untuk selalu mencoba altematif
dani apa yang selama ini telah diketahui, maka indvidu kreatif juga
untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan mengolah segala apa
yang telah dimilikinya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukannya. Kemampuan menguasai pengetahuan sangat ditentukan
oleh kemampuan inteligensi.
d) Mengukur Kreativitas
- Tes Kreativitas Verbal
Kreativitas Verbal adalah Permulaan kata, Menyusun
kata, Membentuk kalimat tiga kata, Sifat-sifat yang sama, Macam-
macam penggunaan, dan Sebab-Akibat.Tes ini mengukur kelancaran
dengan kata, yaitu kemampuan untuk menemukan kata yang
memenuhi persyaratan struktural tertentu.
Ada anak yang dalam jawabannya hanya menyebut kata-kata yang
9
memang masing-masing mulai dengan huruf tersebut, tetapi secara
keseluruhan tidak membentuk kalimat yang berarti seperti
akal, mandi, palu. Anak yang kreatif tidak akan menjawab pertanyaan
dengan jawaban seperti ini karena mereka memiliki kemampuan untuk
mengkombinasikan tiaptiap kata.Macam-macam Penggunaan yang
tidak lazim dari benda sehari hari.Tes ini merupakan ukuran dari
kelenturan dalam berpikir, karena dalam tes ini, subjek harus dapat
melepaskan diri dari kebiasaan melihat benda sebagai alat untuk
melakukan hal tertentu saja. Kecuali mengukur kelenturan dalam
berpikir, tes ini juga mengukur orisinalitas dalam berpikir. Akan
tetapi, jika jawaban yang diberikan berupa untuk menyapu, maka
jawaban tersebut walaupun banyak tidak menunjukkan variasi, karena
jawaban menyangkut kegunaan sapu ijuk untuk menyapu.
e) Pengembangan Kreativitas
Pengembangan kreativitas adalah serangkaian unsur yang membantu
siswa untuk berkembang kreativitasnya sehingga siswa menghasilkan
suatu kreasi dari kegiatan-kegiatan yang disajikan oleh guru dalam
pembelajaran. Secara eksplisit dinyatakan pada setiap tahap
perkembangan anak dan jenjang pendidikan, mulai dari pra-sekolah
sampai di perguruan tinggi, bahwa kreativitas perlu
dipupuk, dikembangkan dan ditingkatkan, di samping
mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang menunjang
pembangunan. Menurut Munandar , konsep dan pengembangan
10
kreativitas dapat dilakukan dengan bertitik tolak pada apa yang
dinamakan pendekatan 4P,yaitu pribadi, pendorong, proses, dan
produk. Aspek pribadi menekankan pada pemahaman anak adalah
pribadi yang unik.Oleh karenanya, pendidik haruslah menghargai
bakat dan minat yang khas dari setiap anak. Itu berarti, anak periu
diberi kesempatan dan kebebasan mewujudkannya. Kreativitas juga
dapat ditinjau dari aspek pendorong, yakni suatu kondisi yang
memungkinkan anak berperilaku kreatif sedangkan kreativitas sebagai
proses lebih menekankan pada pemahaman kemampuan anak
menciptakan sesuatu yang baru, paling tidak menemukan hubungan-
hubungan jawaban antarberbagai unsur. Ketiga aspek inilah akhinya
yang menentukan kualitas produk kreativitas.
11
tersebut berasal dari luar individu seperti pengalaman-
pengalaman, sikap orang tua yang menghargai kreativitas
anak, tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang sikap
kreatif. Aspek eksternal yang memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya kreativitas adalah lingkungan kebudayaan yang
mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Ini merupakan
ekspresi simbolis dari keadaan dirinya yang menimbulkan rasa lega
dan bahkan dapat menimbulkan karyakarya kreatif. Dalam pendidikan
formal, kemampuan-kemampuan mental yang dilatih umumnya
berpusat pada pemahaman bahan pengetahuan, ingatan dan pendekatan
logis. Di sekolah, siswa biasanya dituntut untuk menerima apa yang
dianggap penting oleh guru, dan menghafalnya.
12
sehari-hari harus memiliki kemampuan berpikir kreatif serta
kemampuan bersikap kreatif.
- Evaluasi
Rogers menekankan salah satu syarat untuk memupuk kreativitas ialah
bahwa pendidik tidak memberikan evaluasi, atau paling tidak menunda
pemberian evaluasi sewaktu siswa sedang asyik berkreasi. Bahkan
menduga akan dievaluasi pun dapat mengurangi kreativitas.
Dalam kelas yang menunjang kreativitas, guru menilai pengetahuan
dan kemajuan siswa melalui interaksi yang terusmenerus dengan
siswa. Pekerjaan siswa dikembalikan dengan banyak catatan dari
guru, terutama menampilkan segi-segi yang baik dan yang kurang baik
dari pekerjaan siswa. Catatan tertulis untuk orangtua dan pembicaraan
secara lisan, hendaknya juga melibatkan pandangan siswa.
Sistem ini membuat evaluasi lebih bersifat memberi informasi
daripada mengawasi.
- Hadiah
Kebanyakan orang percaya bahwa memberi hadiah akan memperbaiki
atau meningkatkan perilaku tersebut. Pemberian hadiah dapat merusak
motivasi intrinsik dan mematikan kreativitas. Hadiah yang terbaik
untuk pekerjaan yang baik adalah yang tidak berupa materi , seperti
13
senyuman atau anggukan, kata penghargaan, kesempatan untuk
menampilkan dan mempresentasikan pekerjaan sendiri, dan pekerjaan
tambahan.
- Persaingan (Kompetisi)
Kompetisi sering terjadi di dalam kelas. Kompetisi lebih kompleks
daripada pemberian evaluasi atau hadiah secara tersendiri, karena
kompetisi meliputi keduanya. Biasanya persaingan terjadi apabila
siswa merasa bahwa pekerjaannya akan dinilai terhadap pekerjaan
siswa lain dan bahwa yang terbaik akan menerima hadiah, Hal ini
dapat mematikan kreativitas.
- Arah Kreativitas
Beghetto & Kaufman, 2007; Kaufman & Beghetto, 2009 merumuskan
kreativitas yang terkait dengan pendidikan 12 tahun dan diberi nama
Model Four-C yang memandang kreativitas sebagai perkembangan
dari kreativitas sehari-hari ke kreativitas kreatif.
Kreativitas memiliki empat arah yaitu Little-c, Big-C, mini-c, dan Pro-
c. Konsep mini-c muncul ketika peserta didik membuat konsep atau
metafora baru yang seringkali diabaikan oleh konsep Little-c sehingga
Beghetto & Kaufman merancang konsep kreativitas yang melekat
dalam proses pembelajaran.
14
h) Karakteristik Guru yang Kreatif
Untuk menciptakan proses belajar yang menumbuhkan dan melatih
kemampuan berpikir kreatif di kelas, komponen seperti guru, suasana
kelas, manajemen kelas, kepemimpinan guru memiliki pengaruh
terhadap kreativitas dan peningkatan akademik peserta didik. Guru
yang terlatih tentunya memiliki dampak yang cukup signifikan di
dalam diri peserta didik. Dengan melatih peserta didik untuk menerima
pemikiran baru, melakukan penilaian diri secara teratur, menjelaskan
gagasan untuk teman sekelas, menghormati peserta didik yang
mengajukan pertanyaan tak terduga, serta menghargai kegiatan
pembelajaran dapat menimbulkan tumbuhnya pemikiran kreatif peserta
didik. Sementara di kelas non-kreatif, peran guru dominan, sangat
memperhatikan Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran 41
waktu, tidak sensitif terhadap kebutuhan emosional peserta didik dan
terpaku dengan pemberian informasi.
15
BAB III
• Kekurangan
Dalam buku utama ini terdapat kekurangan yaitu terdapat pembahasan yang
diulang berkali-kali di dalam subbab yang berbeda seperti definisi kreativitas
& inovasi, dan juga bagaimana cara mengembangkan ide kreativitas &
inovasi.
• Kekurangan
Kekurangan yang terdapat dalam buku pembanding ini adalah tidak adanya
gambar atau warna sehingga membuat pembaca merasa bosan membaca buku
ini dan terlalu banyak pendapat para ahli sehingga mengurangi ketampakan
teori yang harusnya diciptakan oleh penulis.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kreativitas dan inovasi memegang peranan yang sangat penting dalam berbisnis.
Berbagai kesuksesan pebisnis di dunia diawali dengan kreativitasnya dalam
menemukan inovasi pengembangan produk, baik barang maupun jasa. Persaingan
yang ketat dalam berbisnis dan menjalankan usaha mendorong para pebisnis untuk
memiliki kreativitas tinggi. Daya kreativitas tersebut harus dilandasi dengan cara
berpikir yang maju, gagasan-gagasan baru, dan berbeda dibandingkan produk-
produk yang telah ada sebelumnya. Dengan memaksimalkan kreativitas dan cara
pandang untuk melahirkan suatu inovasi ini, bisnis yang dikelola akan mampu
tampil outstanding dibandingkan dengan bisnis serupa yang telah ada.
Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan, serta dapat dipengaruhi bakat,
kemampuan, dan ilmu pengetahuan. Begitu juga pengalaman seorang wirausaha
merupakan guru yang berharga untuk memicu kreativitasnya. Seorang
wirausaha dikatakan kreatif apabila mempunyai kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Kreativitas merupakan proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Akan tetapi, kemampuan ini berbeda antara satu orang dan orang
lainnya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapi pengetahuan dari
lingkungannya dapat juga mempengaruhi kreativitas seseorang.
4.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Yani Restiani Widjaja SE, M., & Widi Winarso SE, M. (2019). Bisnis Kreatif dan Inovasi.
Jakarta: Yayasan Barcode.
Dr. Ika Lestari, S. M., & Linda Zakiah, M. (2019). Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran.
Bogor: ERZATAMA KARYA ABADI.
18