Anda di halaman 1dari 8

jenis jenis tes dan

kriteria instrumen tes yang baik


KELOMPOK 1

Alexander Sarusuk 7212443006


Anisah Pasaribu 7211143006
Badty Silaen 7313343001
Dolse Maria 7211143001
Gebby Ginting 7212443013
Indah Kristina 7211143004
Tessa Simarmata 7213343005
Tetty Hotmauli Silaban 7213143021
Penilaian pendidikan bukanlah semata-mata penilaian hasil
belajar, tetapi mencangkup aspek yang lebih luas yaitu
input/komponen, proses, produk dan program pendidikan. Untuk
dapat menilai aspek-aspek tersebut dengan komponen-komponen
yang menyertainya, maka instrumen-instrumen penilaian
pendidikan yang digunakan harus terkait dengan aspek yang
dinilai dan tujuan pada masing-masing aspek tersebut. Secara
garis besar instrumen evaluasi dapat diklasifikasikan atas dua
bagian yaitu tes dan non tes. Perbedaan yang prinsip antara tes
dan non tes, terletak pada jawaban yang diberikan. Dalam suatu
tes hanya ada kemungkinan benar atau salah, sedangkan untuk
non tes tidak ada jawaban benar atau salah, semuanya tergantung
kepada keadaan seseorang. Selanjutnya akan diuraikan lebih rinci
mengenai tes sebagai sebagai alat evaluasi hasil belajar.
A. Pengertian Tes B. Jenis-Jenis Tes
Tes merupakan alat atau 1. Dari segi bentuk pelaksanaannya
prosedur yang digunakan untuk a. Tes Tertulis ( paper and pencil test)
mengetahui atau mengukur Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih
sesuatu dalam suasana, dengan menekankan pada penggunaan kertas dan
pencil sebagai instrumen utamanya,
cara dan aturan-aturan yang sehingga tes mengerjakan soal atau
sudah ditentukan. Tes hasil jawaban ujian pada kertas ujian secara
belajar adalah sekelompok tertulis, baik dengan tulisan tangan
maupun menggunakan komputer.
pertanyaan atau tugas-tugas
yang harus dijawab atau
diselesaikan oleh siswa dengan
tujuan untuk mengukur
kemajuan belajar siswa.
2. Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya
B. Tes Lisan ( oral test)
A. Tes Essay (uraian)
Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau
wawancara tatap muka antara guru dan murid. Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk
pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun,
C. Tes Perbuatan (performance test) mengorganisasikan sendiri jawaban tiap
pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes essay ini
Tes perbuatan mengacu pada proses sangat bermanfaat untuk mengembangkan
penampilan seseorang dalam melakukan kemampuan dalam menjelaskan atau
sesuatu unit kerja. Tes perbuatan mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa
mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta sendiri.
didik.
B. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian
rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya.
Tes ini terdiri dariberbagai macam bentuk, antara
lain ; Tes Betul-Salah (TrueFalse), Tes Pilihan
Ganda (Multiple Choice), Tes Menjodohkan
(Matching), Tes Analisa Hubungan (Relationship
Analysis).
3. Dari segi fungsi tes di sekolah B. Tes Summatif
A. Tes Formatif Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk
Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian peserta
memonitor kemajuan belajar selama proses didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif
pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dilaksanakan pada tengah atau akhir semester.
dalam tiap satuan unit pembelajaran. Manfaat tes
C. Tes Penempatan
formatif bagi peserta didik adalah :
Tes penempatan adalah tes yang diberikan
Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dalam rangka menentukan jurusan yang akan
menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran. dimasuki peserta didik atau kelompok mana
Merupakan penguatan bagi peserta didik. yang paling baik ditempati atau dimasuki
Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena peserta didik dalam belajar.
dengan tes formatif peserta didik mengetahui D. Tes Diagnostik
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk
Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan
mendiagosis penyebab kesulitan yang dihadapi
yang mana yang belum dikuasainya.
seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik
dan lain-lain yang mengganggu kegiatan
belajarnya.
C. Ciri-ciri Tes Yang Baik

Sebuah tes dikatakan baik jika memenuhi persyaratan:

Bersifat valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan valid
bila tes itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya alat ukur
yang digunakan tepatBersifat reliable, atau memiliki reliabelitas yang baik.
Reliabelitas sering diartikan dengan keterandalan. Suatu tes dikatakan relliabel jika
tes itu diberikan berulang-ulang memberikan hasil yang sama.
Bersifat praktis atau memiliki kepraktisan.
Tes memiliki sifat kepraktisan artinya praktis dari segi perencanaan, pelaksanaan tes
dan memiliki nilai ekonomi tetapi harus tetap mempertimbangkan kerahasiaan tes.
Namun syarat minimum yang harus dimiliki oleh sebuah tes yang baik adalah valid
dan reliable.
Kesimpulan
berapa poin setiap soal diberi skor menurut tingkat kesukarannya.
Kepraktisan dapat dilihat dari efektif tidaknya soal tersebut dan efisien.
Berapa biaya masalah ini tidak tinggi, namun sampai tujuan pembelajaran
tercapai, hasilnya adalah yang terbesar.

Perilaku yang akan diukur tergantung pada persyaratan kompetensi yang


ingin dicapai, antara lain standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Langkah selanjutnya termasuk mengidentifikasi dan mendistribusikan
pertanyaan, menyusun kisi-kisi, mengembangkan metrik pertanyaan,
menyiapkan pertanyaan, dan menulis pertanyaan. Dalam menulis soal, ada
cara atau langkah yang berbeda-beda tergantung jenis soalnya.

Anda mungkin juga menyukai