Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

PEMBELAJARAN
PENGERTIAN
TES
Test berasal dari bahasa Perancis yaitu
“testum” yang berarti piring untuk
menyisihkan logam mulia dari material
lain seperti pasir, batu, tanah, dan
sebagainya. Dalam Bahasa Indonesia
diterjemahkan dengan Tes yang berarti
ujian atau percobaan.[1] Kemudian
diadopsi dalam psikologi dan
TES DAN TUJUAN pendidikan untuk menjelaskan sebuah
instrumen yang dikembangkan untuk
ALAT EVALUASI dapat melihat dan mengukur dan
menemukan peserta Tes yang
PEMBELAJARAN memenuhi kriteria tertentu.
Dari pengertian diatas, dapat dipahami
bahwa test adalah cara yang dapat
digunakan atau prosedur yang dapat
ditempuh dalam rangka pengukuran
dan penilaian yang dapat berbetuk
pemberian tugas, atau serangkaian
tugas sehingga dapat dihasilkan nilai
yang dapat melambangkan prestasi.
Alat Evaluasi berarti
keseluruhan alat yang dapat
digunakan untuk melakukan
PENGERTIAN
kegiatan evaluasi, dalam hal
ALAT EVALUASI
ini adalah berkaitan dengan
pendidikan berupa tes dan non
tes. Jadi pengembangan alat
evaluasi adalah bagaimana
cara mengembangkan alat-alat
evaluasi untuk tujuan
memajukan serta
meningkatkan mutu pendidikan
itu sendiri.
Mengukur kemajuanb.
Menunjang penyusunan
rencanac.
FUNGSI DAN
TUJUAN ALAT
Memperbaiki atau melakukan
EVALUASI
penyempurnaan kembalid.

Memperoleh informasi tentang hasil –


hasil yang telah dicapai dalam rangka
pelaksanaan program pendidikane.

Mengetahui relevansi
antara program pendidikan
yang telah dirumuskan
dengan tujuan yang hendak
dicapai
Menghimpun bahan – bahan keterangan
yang akan dijadikan sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan / kemajuan
peserta didik.

Mengetahui tingkat efektivitas


metode pengajaran yang
digunakan dalam proses
TUJUAN EVALUASI pembelajaran
PENDIDIKAN

Merangsang kegiatan peserta didik


dalam menempuh program pendidikan.d.
Mencari dan menemukan faktor – faktor
penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik.
Teknik Tes

Dalam evaluasi pendidikan,


yang dimaksud dengan tes
adalah cara/prosedur dalam
rangka pengukuran dan
penilaian yang berupa
pemberian tugas sehingga
ALAT- ALAT dihasilkan nilai yang
EVALUASI BELAJAR menunjukkan

Penggolongan tes berdasarkan


fungsinya sebagai alat
pengukur perkembangan /
kemajuan peserta didik.
Tes seleksi. Dilaksanakan dalam rangka
1 penerimaan siswa baru.

Tes awal (pre-test). Dilaksanakan


untuk mengetahui sejauh mana materi /
2 bahan pelajaran yang akan diajarkan
telah dapat dikuasai oleh peserta didik.

Tes akhir (post-test). Dilaksanakan untuk


mengetahui apakah semua materi
PENGGOLONGAN 3 pelajaran sudah dapat dikuasai oleh
TES peserta didik.
BERDASARKAN
Tes diagnostic. Dilaksanakan untuk
FUNGSI menentukan secara tepat jenis
4 kesukaran yang dihadapi peserta didik.

Tes formatif (ulangan harian).


5 Dilaksanakan pada setiap kali selesai
satuan pelajaran / subpokok bahasan

Tes sumatif. Pada umumnya disusun


atas dasar materi pelajaran yang telah
6
diberikan selama satu semester
Tes intelegensi (intellegency test).
Dilaksanakan untuk menentukan tingkat
kecerdasan.

Tes kemampuan (aptitude test).


Dilaksanakan untuk mengungkap
kemampuan dasar / bakat.

Tes sikap (attitude test). Dilaksanakan


untuk mengungkap kecenderungan
PENGGOLONGAN TES seseorang untuk melakukan suatu
BERDASARKAN ASPEK respon / obyek tertentu .
PSIKIS YANG INGIN
DIUNGKAP Tes kepribadian (personality test).
Dilaksanakan untuk menentukan ciri khas
yang bersifat lahiriah seperti gaya bicara,
cara berpakaian, nada suara, hobi, dll.

Tes hasil belajar / tes pencapaian


(achievement test). Dilaksanakan untuk
menentukan tingkat prestasi belajar.
TEKNIK NONTES

Pengamatan (Observation)

Wawancara (Interview)

Angket (Questionnaire)

Pemeriksaan dokumen
(Documentary analysis).
BEBERAPA FAKTOR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM PENGEMBANGAN
ALAT EVALUASI

Menentukan tujuan penilaianTujuan penilaian


ini harus dirumuskan secara jelas dan tegas
serta ditentukan sejak awal, karena menjadi
dasar untuk menentukan arah, ruang lingkup
materi, jenis/model, dan karakter alat penilaian

Mengindentifikasi hasil belajarKompetensi


adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
PETUNJUK nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Peserta didik dianggap
PENGEMBANGAN kompeten apabila dia memiliki pengetahuan
ALAT EVALUASI keterampilan, sikap dan nilai untuk melakukan
sesuatu setelah mengikuti proses
pembelajaran.

Menyusun Kisi-kisiMenyusun kisi-kisi


dimaksudkan agar materi penilaian betul-betul
representatif dan relevan dengan materi
pelajaran yang sudah diberikan oleh guru
kepada peserta didik.
Mengembangkan draf intrumenMengembangkan draf
instrumen penilaian merupakan salah satu langkah
penting dalam prosedur penilaian. Instrumen penilaian
dapat disusun dalam bentuk tes maupun nontes,
dalam bentuk tes, berarti guru harus membuat soal.

Uji coba dan analisis soalJika semua soal sudah


disusun dengan baik, maka perlu di uji cobakan
terlebih dahulu dilapangan. Tujuannya untuk
mengetahui soal-soal mana yang perlu diubah,
diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali, serta soal-
soal mana yang baik untuk dipergunakan selanjutnya.
Soal yang baik adalah soal yang sudah mengalami
beberapa kali uji coba dan revisi, yang didasarkan
atas analisis empiris dan rasional. Analisis empiris
dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan setiap soal yang diginakan.

Revisi dan merakit soal (instrument baru)Setelah soal


diuji coba dan dianalisis, kemudian direvisi sesuai
dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya
pembeda. Dengan demikian, ada soal yang masih
dapat diperbaiki dari segi bahasa, ada juga soal yang
harus direvisi total, baik yang menyangkut pokok soal
(stem) maupun alternatif jawaban (option), bahkan
ada soal yang harus dibuang atau disisihkan.
PRINSIP DAN PROSEDUR
PENILAIAN

Dalam menilai hasil belajar, hendaknya


dirancang sedemikian rupa sehingga jelas
abilitas yang harus dinilai, materi penilaian,
alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian

Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi


bagian integral dari proses belajra-mengajar.
Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan
pada tiap saat proses belajar-mengajar
sehingga pelaksanaannya berkesinambungan

Agar diperoleh hasil belajar yang obyektif


dalam pengertian menggambarkan prestasi
dan kemampuan siswa sebagaimana adanya,
penilaian harus menggunakan berbagai alat
penilaian dan sifatnya komprehensif
(mencakup berbagai ranah, sepesrti kognitif,
afektif, dan psikomotorik)

Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti


dengan tindak lanjutnya. Data hasil penilaian
sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi
siapapun.
KRITERIA TES

Ciri – ciri tes hasil belajar yang baik


adalah sebagai berikut[4]

Bersifat valid. Tes hasil belajar


secara tepat dan benar dapat
mengukur hasil belajar yang telah
dicapai oleh peserta didik.

Memiliki reliabilitas. Menunjukkan


hasil yang sama dan stabil.

Bersifat obyektif. Materi tes


bersumber dari materi yang telah
diajarkan

Bersifat praktis. Tes hasil belajar


dapat dilaksanakan dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai