Anda di halaman 1dari 35

Evaluasi pembelajaran

RATU ILMA INDRA PUTRI


2 SEPTEMBER 2014
EVALUASI
PEMBELAJARAN

Ruang
Pengertian Tujuan Fungsi Prinsip
lingkup
PENGERTIAN

Tes
Pengukuran
Penilaian
Evaluasi
Evaluasi Pembelajaran
TES

S. Hamid Hasan dalam Zainal (2011) menjelaskan


“tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang
secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari
konstruksi butir (soal) yang dipergunakan”.
PENGUKURAN

Menurut Arikunto (2008), mengukur adalah


membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif.
Menurut Wiersma dan Jurs (1990), pengukuran
adalah penilaian numerik terhadap fakta-fakta dari
objek yang hendak diukur menurut kriteria atau
satuan-satuan tertentu (Djaali dan Muljono,
2008).
PENILAIAN

Anthony J.Nitko (1996 : 4) menjelaskan “assessment


is a broad term defined as a process for obtaining
information that is used for making decisions
about students, curricula and programs, and
educational policy”
EVALUASI

Menurut Ralph Tyler yang dikutip oleh Arikunto


(2008: 3), evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana,
dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagian mana yang belum
dan apa sebabnya.
EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi pembelajaran merupakan suatu


proses/kegiatan yang sistematis, berkelanjutan
dan menyeluruh dalam rangka pengendalian,
penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti)
berbagai komponen pembelajaran berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan


belajar-mengajar,
Memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru,
Memperbaiki, menyempurnakan dan
mengembangkan program belajar mengajar,
Mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi
oleh siswa selama kegiatan belajar dan mencarikan
jalan keluarnya, dan
Menempatkan siswa dalam situasi belajar-mengajar
yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang


bersumber dari siswa
2. Sebagai materi utama untuk laporan hasil belajar
kepada orang tua siswa.
3. Sebagai alat untuk mengetahui
• penguasaan pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan oleh peserta didik
• aspek-aspek kelemahan peserta didik
• tingkat ketercapaian siswa
• perkembangan belajar siswa
PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan


yang telah ditentukan
Dilaksanakan secara komprehensif
Dilaksanakan dalam proses yang kooperatif antara
guru dengan peserta didik
Dilaksanakan dalam proses yang kontinu
Peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang
berlaku
Ruang Lingkup

1) Evaluasi program pengajaran


2) Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran
3) Evaluasi hasil belajar
Tidak ada yang sama / berbeda

Segi fisik
Sifat/karakter
Psikis
Alat untuk mendiagnosis /
mengukur keadaan
individu

Tes
Orang akan berhasil
mengetahui perbedaan
antar individu melalui
TES
Pengertian Tes
• “test” (bahasa prancis kuno) : testum berarti
piring untuk menyisihkan logam-logam mulia.
• “test” (bahasa Inggris) diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia yang berarti tes, ujian atau
percobaan.

• Tes : alat /prosedur yang digunakan dalam rangka


pengukuran dan penilaian
• Testing : (pengambilan/ pelaksanaan tes).
• Tester : orang yang melaksanakan/ diserahi untuk
melaksanakan pengambilan tes.
• Testee : pihak yang sedang dikenai tes.
PENGERTIAN
• Anne Anastasi (Psychological Testing)
Alat pengukur standar obyektif sehingga digunakan secara
meluas dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku
individu.
• Lee J. Cronbach (Essential of Psychological Testing)
Suatu prosedur sistematis untuk membandingkan tingkah laku
dua orang atau lebih
• F.L. Geodenough
Rangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau
sekelompok untuk membandingkan antara satu dengan yang
lain.
• Cara yang digunakan atau prosedur yang ditempuh dalam
rangka pengukuran dan penilaian berbetuk pemberian tugas,
/serangkaian tugas sehingga menghasilkan nilai yang dapat
melambangkan prestasi.
PENGERTIAN

• Webster’s Collegiate (dalam Daryanto, 2007: 35)


Serentetan pertanyaan, latihan, alat lain yang digunakan
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan/bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
• Arikunto (2010: 53)
Prosedur untuk mengetahui/mengukur sesuatu dalam suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yang ditentukan
• KBBI
Ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui
pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang.
• Norman dalam Djaali dan Muljono (2008: 7)
Prosedur evaluasi komprehensif, sistematik, dan objektif yang
hasilnya dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
dalam proses pengajaran oleh guru.
Fungsi Tes

• Alat pengukur terhadap peserta didik


Mengukur tingkat perkembangan/kemajuan yang
telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka
menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu.
• Alat pengukur keberhasilan program pengajaran
(Sudijono, 2005: 67).
• Motivator dalam pembelajaran
Motivator ekstrinsik (siswa akan belajar lebih giat dan
berusaha lebih keras untuk memperoleh nilai dan
prestasi yang baik)
• Upaya dalam rangka perbaikan kualitas
pembelajaran.
(Djaali dan Muljono, 2008)
PENGGOLONGAN
TES
FUNGSINYA SEBAGAI ALAT UKUR
PERKEMBANGAN /KEMAJUAN PESERTA DIDIK

ASPEK PSIKIS

BANYAKNYA PESERTA YANG


MENGIKUTI TES

WAKTU YANG DISEDIAKAN


BAGI TESTEE

BENTUK RESPON

CARA MENGAJUKAN PERTANYAAN DAN CARA


MEMBERIKAN JAWABAN
Berdasarkan fungsinya sebagai alat ukur
perkembangan/kemajuan peserta didik

• Tes Seleksi (saringan atau ujian masuk)


Memilih atau menyeleksi siswa yang terbaik dari semua peserta
tes
• Tes Awal (Pre-test)
Tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan
kepada calon peserta didik untuk mengetahui sejauh manakah
materi / bahan pelajaran akan diajarkan telah dapat dikuasai
oleh siswa.
• Tes Akhir (post-test)
Mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong
penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya
• Tes Diagnostik
Menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh
peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu
• Tes Formatif
Mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu
• Tes Sumatif
Tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan
program pengajaran telah diberikan.
Menentukan nilai yang menjadi lambang keberhasilan siswa
setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu
ASPEK PSIKIS

• Tes intelegensi
Untuk mengungkapkan atau memprediksi kecerdasan
seseorang
• Tes kemampuan
Untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus
yang dimiliki oleh testee
• Tes sikap
Untuk mengungkap predisposisi/kecenderungan seseorang
untuk melakukan respon tertentu terhadap dunia sekitarnya,
• Tes kepribadian
Mengungkapkan dengan ciri-ciri khas dari seseorang
• Tes hasil belajar
Mengungkap tingkat pencapaian terhadap tujuan
pembelajaran atau prestasi belajar
BANYAKNYA PESERTA YANG MENGIKUTI
TES
• Tes individual

• Tes kelompok

WAKTU YANG DISEDIAKAN BAGI TESTEE

• Power test
Waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes
tidak terbatas

• Speed test
waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes
dibatasi.
BENTUK RESPONNYA

• Tes verbal
Jawaban tertuang dalam bentuk kata-kata/kalimat, baik
lisan /tertulis
• Tes non-verbal
Jawaban bukan berupa kata-kata/kalimat, melainkan
tindakan atau tingkah laku

CARA MENGAJUKAN PERTANYAAN DAN


CARA MEMBERIKAN JAWABAN

• Tes tertulis (pencil and paper test)


• Tes lisan (non-pencil and paper test)
CIRI-CIRI TES YANG BAIK

• VALIDITAS
Tes secara tepat, benar, shahih, atau absah dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur.
• RELIABILITAS
Hasil-hasil pengukuran dengan menggunakan tes
tersebut secara berulang kali terhadap subjek
yang sama menunjukkan hasil yang tetap sama
atau sifatnya ajeg dan stabil
• OBJEKTIVITAS
• PRAKTIKABILITAS
BENTUK-BENTUK TES

TES URAIAN/SUBYEKTIF TEST

TES OBYEKTIF
TES URAIAN

Karakteristik- Karakteristik Tes Uraian.


• Berbentuk pertanyaan / perintah dengan jawaban
uraian atau paparan kalimat yang cukup panjang
• Bentuk-bentuk pertanyaan/perintah menuntut testee
memberikan penjelasan, komentar, penafsiran,
membandingkan, membedakan dsb.
• Jumlah butir soal umumnya terbatas, (berkisar antara
5 - 10 butir)
• Diawali dengan kata-kata: “Jelaskan”, “Terangkan.”,
“Uraikan”, ”Mengapa”, “ Bagaimana”
(Sudijono, 2002: 99-100)
PENGGOLONGAN TES URAIAN

• Tes uraian bebas / terbuka


Jawaban yang dikehendaki muncul dan diserahkan
dari testee sepenuhnya
• Tes uraian terbatas
jawaban yang dikehendaki muncul lebih terarah
(dibatasi).
Keunggulan dan Kelemahan Tes Uraian

Keunggulan-keunggulan tes uraian


• Pembuatannya dapat dilakukan dengan mudah
dan cepat.
• Mencegah kemungkinan timbulnya permainan
spekulasi dikalangan testee.
• Mengetahui seberapa jauh tingkat kedalaman dan
tingkat penguasaan memahami materi
• Testee terdorong dan terbiasa untuk berani
mengemukakan pendapat dengan menggunakan
susunan kalimat dan gaya bahasa hasil olahannya
sendiri.
KELEMAHAN-KELEMAHAN

• Kurang dapat menampung, mencakup, mewakili isi


dan luasnya materi/bahan pelajaran yang diberikan
kepada testee
• Cara mengoreksi jawaban soal tes uraian cukup sulit.
• Tester lebih banyak bersifat subyektif
• Pekerjaan koreksi sulit diserahkan kepada orang lain
Tes Obyektif (Objective Test)

• Tes jawaban pendek (short answer test), tes “ya-


tidak” (yes-no-test) dan tes model baru (new type
test).
• Jenis tes yang dijawab oleh testee dengan memilih
salah satu/lebih di antara beberapa kemungkinan
jawaban yang ada
Penggolongan Tes Obyektif

• Bentuk Benar-Salah (True-False Test)


Mengandung dua kemungkinan jawaban
• Bentuk Menjodohkan (Matching Test)
- Satu pasang seri pertanyaan dan jawaban.
- Mencari dan menempatkan jawaban yang tersedia,
sehingga sesuai / cocok dengan pertanyaan.
• Bentuk Isian (Fill in Test)
• Bentuk Melengkapi (Completion Test)
• Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice Item Test)
Keunggulan Tes Obyektif

• Lebih representatif dan lebih objektif.


• Lebih mudah dan cepat memeriksanya (kunci
tes, alat-alat hasil kemajuan teknologi)
• Pemeriksaan dapat diserahkan kepada orang
lain.
• Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subjektif
yang mempengaruhi.
Kelemahan Tes Obyektif

• Penyusunnya jauh lebih sulit daripada tes uraian


• Soal-soalnya mengungkapkan ingatan dan daya
pengenalan kembali dan sukar untuk mengukur proses
mental yang tinggi
• Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
• Kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan soal
tes lebih tinggi
AKHIRNYA,…….
SETELAH MENGERTI ,,,
Mari kita belajar, 

Sekian dan Terima


Kasih

Anda mungkin juga menyukai