Anda di halaman 1dari 7

NAMA : WEDA ROMIYATI

NIM : 19804241005
KELAS : PE U19
MATKUL : EVALUASI PKWU

KOMPILASI TEKNIK PENILAIAN


Definisi
 Teknik Penilaian adalah menguatkan ruang peluang bagus untuk peserta didik agar
menandakan sesuatu yang dimengerti dan dapat dilakukannya, hasil belajar peserta didik
yang terpenting tidak mengumpamakan hasil belajar gabungan, namun hasil belajar dari
kompetensi yang dikuasai terlebih dahulu, penghimpunan bukti dikerjakan lewat beragam
sistem, peserta didik tidak hanya dimahirkan mencari sanggahan yang seharusnya, namun
lebih diusahakan merespon dan menyelesaikan permasalahan, peserta didik dikasih peluang
membenahi hasil belajarnya, penilaian tidak sekedar diadakan sesudah pembelajaran (PBM)
namun juga diadakan diwaktu PBM sedang terjadi (penilaian proses). (Sukmawati, 2016)
 Teknik penilaian juga dapat diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan oleh pendidik
(dalam hal ini) untuk mengukur atau mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa
atau untuk mengukur hasil belajar siswa sehingga pendidik dapat memuskan langkah
kedepannya.

Teknik Penilaian
 Tes
 Definisi
a. Secara harfiyah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno: testum dengan arti:
“piring untuk menyisihkan logam-logam mulia” (maksudnya dengan menggunakan
alat yang berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya
sangat tinggi) dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan dengan “tes” , “ujian” atau “peecobaan”.
b. Menurut Anne Anastsi dalam karya tulisnya berjudul Psycholoical Testing, yang
dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif
sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk
mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.
c. Menurut Lee J. Cronbach, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk
membandingkantingkah laku dua orang atau lebih.
d. Menurut Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan
kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan
kecakapan mereka satu sama lainnya.
Dari berbagai definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah cara atau
prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dalam dunia
pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas berupa pertanyaan-pertanyaan atau
perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data tersebut
dapat dijadikan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.
 Unsur-Unsur Tes
a. Tes itu berbentuk suatu tugas yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan atau perintah-
perintah.
b. Tes itu diberikan pada seorang anak atau sekelompok anak untuk dikerjakan.
c. Respon anak atau kelompok anak tersebut dinilai.
 Fungsi Tes
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi mengukur
tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah
mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut
akan dapat diketahui sudah berapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan,
telah dapat dicapai.
 Penggolongan Tes
a. Berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan/kemajuan belajar
peserta didik
1) Tes Seleksi
Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, di mana hasil tes
digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari
sekian banyak calon yang mengikuti tes.
2) Tes Awal
Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah
materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta
didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran
diberikan kepada peserta didik.
3) Tes Akhir
Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi
pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya
oleh peserta didik.
4) Tes Diagnostik
Tes jenis ini dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang
dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu semata pelajaran tertentu.
5) Tes Formatif
Tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sejauh manakah peserta didik
telah terbentuk setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu. Di sekolah-sekolah tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah
“ulangan harian”.
6) Tes Sumatif
Tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program
pengajaran selesai diberikan. Disekolah tes ini dikenal dengan istilah “ulangan
umum” atau “EBTA”.
b. Berdasarkan banyaknya orang yang mengikuti tes
1) Tes Individual
Tes di mana tester hanya berhadapan dengan satu orang testee saja.
2) Tes Kelompok
Tes di mana tester berhadapan dengan lebih dari satu orang testee.
c. Berdasarkan responnya
1) Verbal Tes
Suatu tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang dalam bentuk
ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara lisan maupun secara tertulis.
2) Nonverbal Tes
Tes yang menghendaki respon (jawaban) dari testee bukan berupa ungkapan kata-
kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku.
d. Berdasarkan cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya
1) Tes Tertulis
Tes di mana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya
dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis.
2) Tes Lisan
Tes di mana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya
dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula.
e. Berdasarkan bentuk pertanyaan yang diberikan
1) Tes Obyektif
Tes obyektif terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah
satu alternatif yang benar dari sejumlah alternatif yang tersedia.
2) Tes Essay
Tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan atau suatu
suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian yang relatif panjang.
f. Berdasarkan tujuannya
1) Tes Bakat (Aptitude Test)
Yaitu tes yang digunakan untuk menyelidiki bakat seseorang. Tes bakat biasanya
digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar yang bersifat potensial.
2) Tes Intelegensi (Intellegenci Test)
Yakni tes yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui
tingkat kecerdasan seseorang
3) Tes Prestasi Belajar (Achievement Test)
Yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui prestasi seseorang murid dari mata
pelajaran yang telah diberikan. Sehingga dengan adanya tes hasi belajar ini, guru
bisa mengetahui apakah pelajaran yang telah diberikan mencapai tujuan sesuai
dengan target yang telah ditentukan.
4) Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
Yaitu tes yang digunakan untuk menggali kelmahan atau problem yang dihadapi
murid, terutama kelemahan yang dialami murid saat belajar.
5) Tes Sikap (Atitude Testt)
Yaitu tes untukmengetahui sikapa seseorang murid terhadap sesuatu.
6) Tes Minat
Yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui minat murid terhadap hal-hal yang
disukai. Sehingga melalui tes ini dapat diketahui apa yang disukai murid.
 Non-Tes
 Definisi
Teknik nontes adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa
menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), menyebar
angket (questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen.
 Macam-Macam
a. Pengamatan (Observation)
Observasi ialah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi sebagai
alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi dapat mengukur atau menilai
hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku peserta didik pada waktu guru
menyampaikan pelajaran di kelas, tingkah laku peserta didik pada jam-jam istirahat,
dll.
b. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan
dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan
arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Ada dua jenis wawancara yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:
1) Wawancara terpimpin yang juga sering dikenak dengan istilah wawancara
berstruktur.
2) Wawancara tidak terpimpin yang sering dikenal dengan istilah wawancara
sederhana atau wawancara bebas.
c. Angket (Kuisioner)
Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan
diukur (responden). Angket dapat diberikan langsung kepada peserta didik, dapat pula
diberikan kepada orang tua mereka. Pada umumnya tujuan penggunaan angket dalam
proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar
belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan
proses belajar mereka. Disamping itu juga dimaksudkan untuk memperoleh data
sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program pembelajaran. Angket atau
kuesioner sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah afektif. Ia dapat berupa
kuesioner bentuk piihan ganda dan dapat pula berbentuk skala sikap.
d. Pemeriksaan Dokumen
Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik
juga bisa dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-
dokumen, misalnya dokumen yang memuat informasi mengenai riwayat hidup,
seperti kapan dan dimana pesert didik dilahirkan, agama yang dianut, kedudukan
anak dalam keluarga, dan sebagainya.
Berbagai informasi, baik mengenai peserta didik, orang tua dan lingkungannya itu
bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan
pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta
didiknya.
e. Penugasan
Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan
kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan
dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan ada yang berupa pekerjaan rumah
atau berupa proyek. Pekerjaan rumah adalah tugas yang harus diselesaikan peserta
didik di luar kegiatan kelas, misalnya menyelesaikan soal-soal dan melakukan latihan.
Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu dan umumnya
menggunakan data lapangan.
f. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah suatu model penilaian yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu tugas atau karya
melalui pengumpuan bahan-bahan yang relefan dengan tujuan dan keinginan yang
dibangun olehh peserta didik, sehingga hasil pekerjan tersebut dapat dinilai dan
dikontari oleh guru dalam periode tertentu. Jadi penilaian portofolio merupakan suatu
pendekatan dalam penilaian kinerja peserta didik.
g. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan kompetensi
yang menjadi tujuan pembelajaran (Rosana, 2014).
h. Penilaian Antar Teman
Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal. Oleh
karena itu, perlu ada pedomanan penilaian antarteman yang memuat indikator prilaku
yang dinilai (Rosana, 2014).
i. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap
peserta didik yang dipaparkan secara dekriptif (Rosana, 2014).

REFERENSI

Arkunto, S. (1993). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Rosana, D. (2014). Evaluasi pembelajaran sains (Asesmen pendekatan saintifi k pembelajaran).


Yogyakarta.

Sukmawati, R. (2016). Pengaruh Teknik Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa.
Jurnal Prima V, no. II, 42.

http://yurnaswaraj.blogspot.com/2015/11/teknik-tes-dan-nontes.html

http://repository.radenfatah.ac.id/7929/2/skripsi%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai