Anda di halaman 1dari 14

TEST OBJEKTIF DAN TRUE OL FALSE

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran PAI
Dosen pengampu : Layla Mardliyah, M.Pd

Oleh:
Kelompok 1
1. Annis Fikriyatun Jamil (1817402136)
2. Emi Amalia (1817402140)
3. Fia Dwi Nuraeni (1817402144)
4. Rizki Utami (1817402166)
5. Toe Bagus Edo Prayogo (1817402172)
6. Yum’na Mukhbitah (1817402174)

5 PAI D
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran yaitu


sebagai alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.
Dalam pembelajaran objek tersebut bisa berupa kecakapan peserta didik,
minat, motivasi dan sebagainya. Bentuk test itu di bagi mennjadi dua yaitu
test objektif dan test subjektif.

Di dalam kelas, tes merupakan salah satu alat evaluasi untuk


menggali informasi tentang sejauh mana penguasaan anak terhadap suatu
materi. Tes hasil belajar adalah suatu prosedur sistematik untuk
mengetahui jumlah bahan yang di pelajari oleh seorang siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian dari Test dan True Ol False ?

2. Apa saja Jenis-jenis Test (Objektif dan Subjektif) ?

3. Apa Bentuk-bentuk Test ?

4. Apa Kelebihan dan Kelemahan dari Test Objektif dan True Ol False?

C. Tujuan

1. Mengetahui Pengertian dari Test dan True Ol False.

2. Mengetahui Jenis-jenis Test (Objektif dan Subjektif).

3. Mengetahui Apa Bentuk-bentuk Test.

4. Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan dari Test Objektif dan True Ol


False

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Test
Tes merupakan suatu bentuk alat evaluasi untuk mengukur
seberapa jauh tujuan pengajaran telah tercapai. Dapat disimpulkan
bahwa tes yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan
diantaranya : harus efisien, baku, mempunyai norma, objektif, valid
dan reliabel (handal). Menurut Arikunto (2005-57) tes dikatakan baik
sebagai alat ukur apabila memenuhi persyaratan tes yaitu memiliki:
1. Validitas
2. Realibilitas
3. Objektifitas
4. Raktisibilitas
5. Ekonomis
Suatu tes dikatakan valid, yaitu tes tersebut dapat mengukur
apa yang akan diukur. Kemudian tes dikatakan reliabel apabila
memberikan hasil tes yang tepat apabila diteskan berkali-kali. 1
Susunan tes dikatakan objektif apabila tes tersebut dikatan memiliki
praktisibilitas tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, yaitu mudah
dilaksanakan, mudah pemeriksaannya serta dilengkapi dengan
petunjuk-petunjuk yang jelas. Persyaratan ekonomis artinya pada
pelaksanaan tes tidak membutuhkan biaya yang mahal. Bentuk tes
ditinjau dari segi soal terbagai menjadi 2, yaitu :
a. Tes hasil belajar berbagai uraian (Subjective Test)
Yaitu tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan
untuk menjawab tes telah tersedia. Popham (1981 : 235)
menyebutnya dengan istilah tes pilihan jawaban (selected response
test). Butir soal telah mengandung kemungkinan jawaban yang
harus dipilih atau dikerjakan oleh peserta tes.. jadi, tes objektive

1
Nurjanah, Noni Marliningsih, Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dari Aspek
Kebahasaan, Jurnal : Ilmu Kependidikan, Vol. II, No.1 Maret 2015, hlm.71.

2
adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara
objektive (Arikunto, 1995 : 165) soal ini tidak memberi peluang
untuk memberikan penilaian yang bergradasi, karena dia hanya
mengenal benar atau salah.2
b. Tes obyektif (Objective Test)
Tes obyektif ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan bentuk esai. Dalam penggunaan tes obyektif jumlah
soal yang diajukan lebih banyak daripada tes esai kadang-kadang
untuk tes yangb berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-
40 soal (Arikunto, 2009 : 164). Sementara menurut Hidayat, tes
obyektif yaitu tes yang terdiri dari item-item (stem) yang dapat
dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif (option) yang
benar dan alternatif yang tersedia atas mengisi jawaban yang benar
dengan beberapa kata atau sandi.
B. Jenis-jenis Test (Objektif dan Subjektif)
Dilihat dari obyek pengukurannya, tes dibagi menjadi dua yaitu
tes kepribadian (personality test) dan tes hasil belajar (achievement
test).3

1. Tes Kepribadian (Personality Test)

Yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri


khas seseorang bersifat lahiriyah seperti gaya bicara, berpakaian,
nada suara, hobi serta kesenangan lainnya. 4 Yang digunakan dalam
kependidikan yaitu :

a. Pengukuran sikap
b. Pengukuran minat
c. Pengukuran bakat
d. Tes intelegensi
2
Nurjanah, Noni Marliningsih, Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dari Aspek
Kebahasaan, Jurnal : Ilmu Kependidikan, Vol. II, No.1 Maret 2015, hlm.71.
3
Chabib Toha, Teknik Evaluasi..........hlm.44.
4
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip....hlm.33.

3
e. Tes hasil belajar (achievement test)
2. Tes Hasil Belajar (Achievement Test)
Yaitu digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, mahasiswa
dalam jangka waktu tertentu, menurut fungsi tes hasil belajar
dibagi 4 yaitu :
a. Tes Penempatan (Plecement Test)
Yaitu tes untuk mengukur kemampuan dasar siswa,
selanjutnya akan meramalkan kemampuan siswa dimasa
mendatang yang akan dibimbing, diarahkan dengan kemampuan
yang dimiliki. 5
b. Tes Diagnostic
Yaitu tes yang dilakukan untuk menentukan secara tepat
jenis tingkat kesukaran siswa dalam pembelajaran. Tes ini
bertujuan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tentang
penguasaan siswa terhadap materi.
c. Tes Normatif
Yaitu tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
siswa terbentuk setelah mengikuti proses pembelajaran, dan juga
untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.6
d. Tes Sumatif
Yaitu tes yang digunakan untuk memperoleh informasi
penguasaan serta pencapaian siswa terhadap materi yang
dipelajari, tes ini mengukur keberhasilan siswa dalam belajar.

Tes hasil belajar secara tingkatan yaitu :

a. Tes Standar

5
Chabib Toha, Teknik Evaluasi....... ..hlm.46.
6
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip....hlm.26.

4
Yaitu tes yang disusun oleh lembaga pendidikan yang
bertujuan mengetahui adanya kevalidan dan andal untuk suatu
kelompok tertentu.
b. Tes Nonstandar
Yaitu disusun oleh seorang pendidik yang belum memiliki
keahlian profesional dalam menyusun tes secara baik.
C. Bentuk-Bentuk Test
1. Tes lisan
Thoha (2003:61) menjelaskan bahwa tes ini termasuk
kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan
bahasa lisan. Pada dasarnya tes lisan sama dengan tes uraian,
perbedaannya terletak pada pelaksanaannya. Tes lisan dilakukan
dalam suatu komunikasi langsung antara tester dan testi. Tes lisan
digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berupa kemampuan
untuk mengemukakan pendapat-pendapat atau gagasan-gagasan
secara lisan. Jika bahan ajar yang diajukan sama maka ideal sekali
kalau siswa mendapat perangkat soal yang sama, tetapi hal ini sulit
untuk dilakukan secara serempak terhadap semua testi oleh tester
yang sama.
a. Keunggulan dari test lisan
1) Mengukur kemampuan berpikir taraf tinggi secara lebih
leluasa.
2) Memungkinkan untuk melakukan pengecekan
3) Tak ada kesempatan untuk menyontek
b. Kelemahan dari test lisan
1) Lebih memungkinkan untuk terjadinya ketidakadilan
2) Memungkinkan penguji untuk menyimpang dari lingkup
bahan ajar yang diujikan
3) Membutuhkan waktu yang relatif lebih lama
4) Memerlukan banyak format intrumen
5) Peluang subjektivitas dalam penilaian lebih terbuka.

5
2. Test Tertulis
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan
objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan
yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan cepat dan tepat (Indrakusuma, 1993:21). Dari pernyataan
diatas dapat disimpulkan bahwa, didalamnya terdapat pengertian-
pengertian:
a. Tes itu adalah hanya merupakan alat dan bukan merupakan
tujuan. Sedangkan tujuannya adalah terletak pada apakah
maksud kita memberikan tes itu.
b. Alat itu telah disusun secara sistematis dan objektif, menurut
syarat-syarat tertentu. Meskipun dalam kenyataannya tidak ada
tes yang seratus persen sistematis dan objektif. Sebab tes itu
juga buatan manusia.
c. Dengan adanya tes yang telah disusun secara sistematis dan
objektif itu, maka hasil yang diperoleh dari tes atau alat itu
boleh dikatakan akan tepat. Artinya benar-benar akan
memberikan gambaran yang sesuai dengan keadaannya.
d. Bahwa dengan dipergunakannya tes sebagai alat untuk
memperoleh data-data itu, dapat dilaksanakan secara tepat
tidak memakan waktu yang lama. Untuk memperoleh suatu
data tidak perlu berhari-hari, bahkan cukup beberapa jam saja.
e. Sedang keterangan-keterangan apa yang diinginkan, ini
bergantung pada maksud serta alat yang kita berikan.
Misalnya, jika kita menginginkan keterangan tentang
kecakapan anak dalam hal berhiting maka kita pergunakan tes
berhitung, bukan tes bahasa, dan sebagainya.
Jadi, tes tulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab
peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis.
3. Test Praktek

6
Pengertian tes praktik (performance Test) adalah tes yang
menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan,
atau perbuatan. Labih jauh Stigins (1994) mengemukakan “tes
tindakan adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya diminta
untuk melakukan kegiatan khusus di bawah pengawasan penguji
yang akan engobservasi penampilannya dan membuat keputusan
tentang kualitas hasil belajar yang didemonstrasikan “peserta didik
bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan dan ditanyakan.
Misalnya, coba praktikan bagaimana cara mengetik 10 jari dengan
baik dan benar.7
D. Kelebihan dan Kelemahan Test Objektif
1. Kelebihan Tes Objektif8
a. Tes objektif dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir
rendah sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman dan
penerapan).
b. Dengan menggunakan tes objektif maka semua atau sebagian
besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
c. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada
setiap mahasiswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan
konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal jelas
dan pasti.
d. Dengan tes onbjektif khususnya pilihan ganda, akan
memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal.
e. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan
f. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.
2. Kelemahan Tes Objektif

7
Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, prosedur, (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2012 ), hlm. 149-1.
8
Istiqomah, Studi Komparasi Hasil Belajar Matematika Kelas V SD dengan
Menggunakan Tes Pilihan Ganda dan Tes Jawaban Singkat di SD Negeri Samirno Dalam
Situs http://jurnal.fkip.uny.ac.id. diakses 11 November 2020.

7
a. Walaupun tes objektif dapat digunakan untuk mengukur semua
proses berpikir dalam ranah kognitif mulai dari jenjang berpikir
sederhana(ingatan) sampai dengan jenjang berpikir tinggi
(kreasi), tetapi pada kenyataannya butir soal diujikan kepada
siswa atau mahasiswa kebanyakan hanya mengukur proses
berpikir rendah9.
b. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada
membuat pertanyaan tes uraian, karena soalnya banyak dan
harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain.
c. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam
membaca dan menerka, karena mereka belum mengausai bahan
pelajaran tersebut.
d. Anak tidak dapat mengorganisasikan, mengubungkan dan
menyatakan idenya sendiri karena semua alternative jawaban
untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.
E. Pengertian True Ol False (benar-salah)
Tes benar salah (true ol false) adalah tes yang butir soalnya terdiri
dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban
atau pertanyaan yang benar dan yang salah. Tes ini juga sering dikenal
dengan tes objektif bentuk “Ya-Ti`dak”, dimana ada jawaban yang
benar dan yang salah10. Jawaban tersebut sudah disediakan oleh
pembuat soal atau guru atau dari lembaga pendidikan dan siswa dapat
menganalisa dan memilih salah satu jawaban yang dianggap benar dari
jawaban atau pernyataan yang tersedia.
F. Langkah-Langkah Strategi True Ol False
Seperti yang sudah kita ketahui bahwasanya setiap strategi
pembelajaran pastinya memiliki langkah-langkah yang nantinya

9
Dessy Febyronita, Giyanto, (Jurnal Swarnabhumi: Survei Tingkat Kemampuan
Siswa Dalam Mengerjakan Tes Berbentuk Jawaban Singkat (short answer test) Pada
Mata Pelajaran IPS Terpadu (geografi) Kelas VII di SMP Negeri 1 Mesuji Tahun
Pelajaran 2015/2016, vol.1. No.1, 2016).
10
Asrul, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:Citapustaka Media, 2015), hlm,
50.

8
dilakukan dalam proses pembelajaran berikut adalah beberapa
langkah-langkah strategi pembelajaran True Ol False meliputi: 11
1. Menyusun sebuah daftar pernyataan yang terkait materi pelajaran
yang akan kita sampaikan, dimana kita membuat dengan setengah
salah dan setengahnya lagi yang benar, kemudian kita menulinya di
kartu indeks yang terpisah dan pastikan juga jumlahnya sama.
2. Bagikan satu kartu untuk satu siswa bahwa tugas atau misi mereka
adalah menemukan kartu mana yang benar (berisi permyataan
benar), dan yang salah dalam hal ini mereka diberi kebebasan
untuk memilih cara apapun yang akan mereka lakkukan dalam
menyelesaikan tugas ini.
3. Setelah masing-masing siswa sudah selesai menyelesaikan misinya
maka kita meminta agar siswa membacakan dan meminta pendapat
tentang pernyataan yang mereka dapat.
4. Dalam hal ini kita harus memberikan umpan baik tentang masing-
masing kartu, kemudian mencatat cara siswa dalam bekerjasama
menyelesaikan tugas ini.
5. Tunjukan bahwa dalam tugas ini dibutuhkan suatu keterampilan
tim yang positif tentunya yang akan menunjukan kegiatan belajar
yang sangat aktif.
G. Kelebihan dan Kekurangan Strategi True Ol False
Sudah kita ketahui bahwasanya dalam suatu strategi pembelajaran
pastilah akan adanya kelebihan dan kekurangan namun dengan ada
kelebihan dan kekurangan inilah yang menuntut kita sebagai seorang
guru dituntut untuk lebih teliti dalam hal memilih strategi untuk anak
didiknya, dimana dengan strategi pembelajaran yang baik akan
berdampak pada suatu pembelajaran yang mennyenangkan dalam
artian yaitu tidak membosankan. Berikut merupakan beberapa
kelebihan dan kekurangan dari strategi True Ol False yang meliputi:

11
Melvin L. Siberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2014), hlm. 111-112.

9
1. Kelebihan
Kelebihan dari strategi ini yaitu: 12
a) Peserta didik dapat belajar dengan suasana maupun cara yang
menyenangkan.
b) Aktifitas yang ada pada strategi ini dapat menimbulkan daya
ingat yang baik pada peserta didik, gerakanya pun dapat
mengingat dengan daya ingat yang panjang.
c) Strategi ini dapat memotivasi peserta didik lebih maksimal
dimana dengan maksimalnya strategi ini maka dapat
menghindarkan peserta didik dari rasa malas, mengantuk,
melamun maupun sejenisnya.
2. Kekurangan
Setelah adanya kelebihan strategi pembelajaran ini juga
memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah sebagai
berikut:13
a) Hiruk piruknya suasana kelas yang diakibatkan oleh aktivitas
yang ditimbulkan dari strategi ini yaitu menjadikan bebrapa
kali dapat mengacaukan suasana pembelajaran.
b) Secara rasional memang seseorang yang belajar dalam keadaan
hati dan suasananya senang memang dapat mencapai prestasi
yang lebih tinggi disbanding belajar dalam tekanan ataupun
target materi, namun disisi lain dari strategi pembelajaran ini
adalah membuat peserta didik lebih menekankan pada
pencarian kesenangan dalam proses pembelajaran dan
melupakan tujuan utamanya untuk belajar.

12
Suyardi, Strategi Pembwlajaran Pendidikan Karakter, hlm. 58.
13
Suyardi, Strategi Pembwlajaran Pendidikan Karakter, hlm. 59

10
Contoh soal True False (benar-salah) 14

a. B/S Candi Borobudur merupakan candi terbesar di dunia.


b. B/S Rasulullah dijuluki dengan “Al-Amin” karena tidak pernah
berbohong.
c. B/S Rasulullah dilahirkan pada tahun 571 bertepatan dengan tahun
Gajah.

14
Asrul, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:Citapustaka Media, 2015), hlm,
50.

11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tes merupakan suatu bentuk alat evaluasi untuk mengukur
seberapa jauh tujuan pengajaran telah tercapai. Suatu tes dikatakan valid,
yaitu tes tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur. Testerbagi
menjadi 2 yaitu test objektif dan test subjektif. Test objektif adalah tes
yang terdiri dari item –item yang dapat dijawab dengan jalan memilih
salah satu alternatif yang benar dari alternatif yang tersedia atau dengan
jawaban yang benar. Test subjektif adalah sebuah pertanyaan yang
membutuhkan jawaban uraian yang relatif panjang.
Tes benar salah (true ol false) adalah tes yang butir soalnya terdiri
dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau
pertanyaan yang benar dan yang salah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, prosedur.


Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Asrul, dkk.2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:Citapustaka Media.

Giyanto, Dessy Febyronita. 2016. (Jurnal Swarnabhumi: Survei Tingkat


Kemampuan Siswa Dalam Mengerjakan Tes Berbentuk Jawaban Singkat
(short answer test) Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu (geografi) Kelas VII di
SMP Negeri 1 Mesuji Tahun Pelajaran 2015/2016, vol.1. No.1.

Istiqomah. 2020. Studi Komparasi Hasil Belajar Matematika Kelas V SD dengan


Menggunakan Tes Pilihan Ganda dan Tes Jawaban Singkat di SD Negeri
Samirno Dalam Situs http://jurnal.fkip.uny.ac.id.

Noni Marliningsih, Nurjanah. 2015. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dari Aspek
Kebahasaan, Jurnal : Ilmu Kependidikan, Vol. II, No.1 Maret.

Siberman Melvin L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nuansa Cendekia.

13

Anda mungkin juga menyukai