Anda di halaman 1dari 11

JENIS – JENIS TES BERDASARKAN KLASIFIKASINYA

RESUME ASESMEN PSIKOLOGI TEKNIK TES

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen Psikologis Teknik Tes

Yang Diampu Oleh Ibu Yuliati Hotifah, S. Psi, M. Pd

Disusun Oleh :

Fidela Yasmine Sabita (210111600057)

Krisnaldy Firdaus (210111600051)

Sukma Ayu Putri Titah Dewi (210111600106)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

DESEMBER 2022
A. KLASIFIKASI TES BERDASARKAN FUNGSINYA
1. Tes Seleksi

Menurut Henry Simamora(2004), tes seleksi merupakan salah satu jenis


tes yang digunakan untuk menyeleksi sekelompokpelamar atau individu yang
memenuhi kriteria dengan syarat yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Atau
tes seleksi adalah uji untuk mengetes kemampuan seseorang dalam memenuhi
kualifikasi untuk memasuki suatu jenjang sekolah atau perguruan tinggi.

Lalu tes seleksi ini sering digunakan dalam rangka ujian masuk sekolah
ataupun perguran tinggi. Baik perguruan tinggi atau sekolah negeri maupun
perguruan tinggi atau sekolah swasta pasti akan menerapkan tes seleksi ini ketika
PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk sekolah ataupun SBMPTN dan
Ujian Mandiri untuk perguruan tinggi.

Tes seleksi dilaksanakan secara lisan, tertulis,dan perbuatan. Tes lisan


dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan cara tanya jawab baik satu
persatu, berpasangan, dalam kelompok ataupun klasikal (Zaenal, 2016). Tes
tertulis dilakukan dengan menjawab soal yang diberikan dalam bentuk tulisan
(JAHROH, 2018). Dan tes perbuatan dilakukan dengan cara peserta tes untuk
melakukan suatu contoh pekerjaan yang sesuai dengan apa yang diperintahkan
dan ditanyakan (Mustaqim, 2018).

2. Tes Awal

Tes awal bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah


dikuasai terhadap materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan (Effendy,
2016). Tes awal inijuga biasa disebut dengan pre-test. Yang dimana pre-test ini
sering dikenal oleh siswa adalah tes yang dilakukan pada awal jam pelajaran
untuk menguji kesiapan siswa dalam mengikuti siswa.
Namun, untuk tes awal ini jarang dilakukan oleh guru, karena tesawal ini
urgensinya tidak terlalu urgent dan juga tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai
keseluruhan.

Tes awal ini juga bisa dilakukan secara tertulis ataupun secara lisan.
Kemudian isi dari tes awal ini juga beragam bisa berbentuk soal esay dan bisa
juga berbentuk soal dengan isi butir – butir pilihan.

3. Tes Akhir

Tes akhir biasa dilakukan di penghujung pertemuan dengan maksud agar


guru bisa mengevaluasi hasil pembelajarannya selama satu semester berdasarkan
hasil dari tes akhir ini. Kemudian materi tes akhir yang diberikan ini juga
merupakan materi yang sudah diberikan atau diajarkan kepada peserta didik.
(Ghufron & Sutama, 2011).

Bentuk soal yang diberikan di tes akhir sama dengan tes awal maupun tes
seleksi. Bentuk soal pada tes akhir bisa berbentuk esai maupun lisan.

Dengan pemaparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa tes akhir


memiliki pengaruh terhadap nilai selama pembelajaran/materi diberikan. Tes
akhir juga dapat dijadikan patokan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam
penerimaan pembelajaran yang telah disampaikan.

4. Tes Diagnostik

Tes diagnostik digunakan untuk membantu mengetahui kesulitan dan


kemampuan siswa dalam suatu mata pelajaran tertentu (Suparyanto dan Rosad,
2020).

Di dalam tes ini lebih mengarah kepada fokus dari masalah siswa yang
kesulitan dalam suatu pelajaran kemudian diselesaikan atau dibantu dalam tes
diagnostik ini.
Tes ini juga bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tes ini juga bisa
diadakannya bimbingan khusus terhadap siswa yang memang masih kesulitan
dalam menempuh mata pelajaran setelah mengikuti tesdiagnostik yang biasa.

5. Tes Formatif

Tes formatif digunakan untuk mengukur dan mendiagnosis proses


penguasaan atau pencapaian belajar siswa selama jangka waktu tertentu dalam
mencapai hasil belajar yang optimal (Supardi, 2015).

Di sekolah, tes formatif ini lebih sering disebut oleh siswa adalahdengan
sebutan ulangan harian. Tujuan dari tes formatif ini adalah untukmeningkatkan
pemahaman dan penguasaan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Tes
formatif ini biasanya diberikan ketika pertengahan dan di akhir semester atau
biasa disebut dengan UTS dan UAS.

6. Tes Sumatif

Tes sumatif dilaksanakan pada akhir semester yang digunakan untuk


mencapai kemajuan hasil belajar serta menentukan jenjang pendidikan
berikutnya (Fitrianti, 2018). Tes sumatif bertujuan untuk menentukan nilai, serta
menentukan kelayakan peserta didik dalam menerima pembelajaran berikutnya.

Di sekolah, tes sumatif ini biasa disebut dengan Ujian Nasional yang
digunakan untuk menjadi syarat kelulusannya dan nilai yangditulis dalam Ijazah.
Pada umumnya, tes sumatif ini lebih sulit dibandingkan dengan tes – tes yang
lainnya dikarenakan tes sumatif merupakan tes yang digunakan untuk
menentukan lulus atau tidaknya peserta didik dari suatu jenjang sekolahnya.
B. KLASIFIKASI TES BERDASARKAN PSIKISNYA
1. Tes Intelegensi

Tes intelegensi adalah tes yang dilaksanakan untuk mengungkap atau


mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Tes intelegensimengukur kepintaran
seseorang. Kecakapan ini berkenaan dengan kemampuan untuk memahami,
menganalisis, memecahkan masalah dan mengembangkan sesuatu dengan
menggunakan pemikirannya yang kritis.

Tes ini dapat membantu peserta didik dalam memberikan data yang dapat
digunakan oleh siswa untuk menambah pemahaman diri (self understanding),
penilaian diri (self evaluation), dan penerimaan diri (self acceptance).

2. Tes Kemampuan

Tes kemampuan adalah tes yang dilaksanakan agar dapat


mengetahui serta membuktikan kemampuan alami yang dimiliki oleh
individu. Jenis jenis Tes Kemampuan :

o Tes kemampuan numerical reasoning (interpretasi logis dari


informasi numerik dan statistik).
o Tes kemampuan verbal reasoning (melakukan evaluasi kritis
terhadap informasi tertulis).
o Tes kemampuan abstract, mechanical, atau spatial reasoning
(pattern recognition).
o Tes kemampuan comprehension (pemahaman tentang
bahasa).
o Tes Kemampuan following logical instructions.
o Tes kemampuan mempelajari hal baru.
o Tes kemampuan information checking (perhatian terhadap
detail/ memeriksa error).
o Tes kemampuan pada dasarnya dirancang untuk mengetahui
kamampuan yang dimiliki oleh peserta tes seperti tingkat
ketelitian, keakuratan, kecepatan, kelogisan dalam berpikir,
kemampuan dalam mengikuti intruksi dan lain sebagainya
Dalam tes kemampuan tentunya terdapat ciri-ciri khusus atau kriteria-kriteria
teskemampuan. Berikut ini adalah beberapa kriteria-kriteria tes kemampuan:

o Dalam mengerjakan tes kemampuan dibatasi dengan waktu.


o Terdapat banyak soal yang mempunyai pilihan ganda dan jawabannya
membutuhkan jawaban pendek.
o Lembar jawaban yang digunakan terpisah dengan lembar soal.
o Jawaban yang disediakan hanya mempunyai satu jawaban benar.
o Tingkat kesulitan soal biasanya meningkat dari awal soal hingga akhir soal.
o Dalam tes kemampuan memerlukan akurasi daripada kecepatan.
3. Tes Sikap

Tes sikap merupakan tes yang digunakan untuk melihat predisposisi


seseorang dalam melakukan suatu tindakan terkait lingkungan di
sekelilingnya, baik itu benda hidup ataupun benda mati.

4. Tes Kepribadian

Tes kepribadian adalah suatu alat untuk mengukur sifat dan tingkah
laku manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Wardiana,
2012). Selain itu tes kepribadian adalah tes yang dilakukan untuk
mengetahui sikap yang sebenarnya dari seseorang tersebut.

Tes kepribadian adalah tes yang tidak ada benar dan salahnya, tes
ini dipergunakan untuk menganalisis hasil dari tes kemudian dianalisis
ulang.

Tes kepribadian memiliki dua teknik, sebagai berikut :

a. Teknik Self Report Inventory

Self report inventory bersifat menceritakan mengenai


kehidupannya sendiri. Teknik ini secara tidak langsung
menjelaskan bahwa orang yang paling mengerti dirinya sendiri
adalah diri kita sendiri.
b. Teknik Proyektif

Teknik proyektif bersifat tidak terstruktur, sehingga


membuat seseorang tersebut dapat berimajinasi sesuai dengan
mimpinya sebebas – bebasnya.

5. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar adalah alat yang digunakan untuk mengukur


kemampuan peserta didik dalam memahami komptensi dasar satuan
pembelajaran yang diikuti peserta didik tersebut (Munadi, 2015).

Hasil dari tes hasil belajar ini dapat dipergunakan guru untuk
mengevaluasi pengajarannya serta siswa yang dapat mengevaluasi
pemahamannya.

C. KLASIFIKASI TES BERDASARKAN JUMLAH ORANG

Dilihat dari segi jumlah orang yang mengikuti tes, tes ini dapat
dibedakan menjadi dua macam, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tes Individual

Tes individual adalah tes yang dilakukan hanya dua orang


antara penguji dan yang mengerjakan tes. Kemudian tes individual
ini alat yang digunakan biasanya lebih sering dilakukan lisan.

2. Tes Kelompok

Tes kelompok adalah tes yang dimana penyelenggara tes


(tester) berhadapan sekaligus dengan sekelompok atau banyak
peserta. Kemudian untuk tes ini alat yang digunakan adalah alat
tulis.

D. KLASIFIKASI TES BERDASARKAN WAKTU


Tes berdasarkan waktu ini dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni :

a) Power test, dapat disebut juga dengan tes kemampuan, ialah tes
dimana waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tes tersebut
tidak dibatasi, dalam artian batasan yang diberikan tidak terlalu
ketat (Rizqiyah, 2018). Hal ini karena power test lebih ditujukan
untuk mengetahui sampai mana kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan tes. Contohnya General comprehension test,
Inventori Kepribadian, dan Tes Proyeksi.
b) Speed test, dapat disebut juga sebagai tes kecepatan, yaitu tes
dimana waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tes tersebut
dibatasi (Nur’aeni, 2012). Hal ini dikarenakan speed test lebih
mengutamakan kecepatan dan ketepatan seseorang dalam
mengerjakan tes. Contohnya Tes keterampilan bongkar pasang
suatu alat, Arithemitical reasoning, dan Tes klerikal.
E. KLASIFIKASI TES BERDASARKAN BENTUK RESPON
Tes berdasarkan bentuk respon dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a) Verbal test, yaitu suatu tes yang mengharapkan aksi (jawaban)
yang dinyatakan dalam bentuk ungkapan dalam sebuah kalimat,
baik secara lisan ataupun tulisan. (Suharman, 2018)
b) Nonverbal test, yaitu tes yang mengharapkan aksi (jawaban)
yang tidak berupa ungkapan dari sebuah kalimat, namun
mengharapkan sebuah aksi atau reaksi tingkah laku, jadi respon
yang diharapkan muncul adalah berupa kegiatan atau sikap
tertentu.
F. KLASIFIKASI TES BERDASARKAN CARA MENGAJUKAN
PERTANYAAN DAN JAWABAN
a) Tes tertulis, yaitu tes yang disajikan dan dijawab dengan
menulis serta tentu saja alat yang digunakan juga berhubungan
dengan alat menulis.
b) Tes lisan, yaitu tes yang dilakukan dengan menggunakan
komunikasi langsung tanpa menggunakan alat apa - apa dan
langsung menggunakan mulut ke mulut.
DAFTAR RUJUKAN
Effendy, I. (2016). Pengaruh Pemberian Pre-Test dan Post-Test Terhadap Hasil
Belajar Mata Diklat HDW.DEV.100.2.a pada Siswa SMK Negeri 2 Lubuk
Basung. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(2), 81–88.
Fitrianti, L. (2018). Prinsip Kontinuitas. Jurnal Pendidikan, 10(1), 89–102.
http://www.journal.staihubbulwathan.id
Ghufron, A., & Sutama. (2011). Tes, Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi, Peran
dan Fungsinya dalam Pembelajaran. Evaluasi Pembelajaran Matematika, 1–
27.
JAHROH, N. N. (2018). PENGEMBANGAN TES TERTULIS PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM BERBASIS ONLINE MENGUNAKAN GOOGLE
FORM PADA MATERI KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU DAN HAJI
KELAS X SMA SWADHIPA NATAR. Bitkom Research, 63(2), 1–3.
http://forschungsunion.de/pdf/industrie_4_0_umsetzungsempfehlungen.pdf%
0Ahttps://www.dfki.de/fileadmin/user_upload/import/9744_171012-KI-
Gipfelpapier-online.pdf%0Ahttps://www.bitkom.org/ sites/default/files/
pdf/Presse/Anhaenge-an-PIs/ 2018/180607 -Bitkom
Munadi, S. (2015). Analisis Validasi Kualitas Soal Tes Hasil Belajar Pada
Pelaksanaan Program Pembelajaran. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1),
145–159. https://doi.org/10.21831/cp.v1i1.4197
Mustaqim, M. (2018). Model Evaluasi Pembelajaran Stain Kudus (Studi Kasus
Sistem Evaluasi Pembelajaran Dosen Prodi Manajemen Bisnis Syari’Ah
Stain Kudus). Quality, 5(1), 155. https://doi.org/10.21043/quality.v5i1.3173
Nur’aeni. (2012). Tes Psikologi : Tes Inteligensi dan Tes Bakat. Pustaka Pelajar:
Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press, 173.
https://digilib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-
fulltek-u.pdf
Rizqiyah, L. (2018). Evaluasi Pembelajaran PAI FAI VI D | 1. Evaluasi
Pembelajaran PAI, 1530304667, 1–14.
Suharman. (2018). Tes Sebagai Alat Ukur Prestasi Akademik. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Agama Islam, 10(1), 93–115.
Supardi, S. U. S. (2015). Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau dari Interaksi
Tes Formatif Uraian dan Kecerdasan Emosional. Formatif: Jurnal Ilmiah
Pendidikan MIPA, 3(2), 78–96. https://doi.org/10.30998/formatif.v3i2.115
Suparyanto dan Rosad. (2020). PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK
UNTUK MISKONSEPSI PADA MATERI USAHA DAN ENERGI
BERBASIS ADOBE FLASH KELAS XI DI MA NW SAMAWA
SUMBAWA BESAR TAHUN AJARAN 2017/2018. Jurnal Kependidikan,
5(3), 248–253.
Wardiana, W. (2012). Aplikasi Sistem Pakar Tes Kepribadian Berbasis Web.
INKOM Journal, 5(2), 99–104.
http://jurnal.informatika.lipi.go.id/index.php/inkom/article/view/116
Zaenal, A. (2016). Evaluasi pembelajaran. In Remaja Rosdakarya.
Simamora, Henry. (2004). Manajemen sumber daya manusia / Henry Simamora.
Yogyakarta :: Bagian Penerbitan STIE YPKN,.

Anda mungkin juga menyukai