A. RESUME MATERI
1. Pengertian Tes
Kadir (2015: 70) mengemukakan bahwa
Tes merupakan suatu bentuk alat evaluasi untuk mengukur seberapa
jauh tujuan pengajaran telah tercapai, jadi berarti evaluasi terhadap
hasil belajar. Tes yang baik harus memenuhui beberapa persyaratan,
yaitu; harus efisien, harus baku, mempunyai norma, objektif, valid
(sahih), dan reliabel (andal). Untuk memperoleh tes yang memenuhi
persyaratan tersebut maka tes yang telah dibuat perlu dianalisis.
Analisis tes dimulai dari saat menyusun tes dimana tes yang disusun
harus berdasarkan Silabus/SAP setiap mata pelajaran, membuat kisi-
kisi terlebih dahulu, baru kemudian menyusun soal sesuai kaidah-
kaidah penyusunan soal berdasarkan jenis soal yang diinginkan.
Tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang memberikan tugas dan
serangkaian tugas yang diberikan oleh guru, sehingga dapat dihasilkan nilai
yang melambangkan tingkah laku atau prestasi peserta didik (Amirono &
Daryanto, 2016: 13).
Susanty (2017: 119) mengatakan bahwa
Tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang ditempuh dalam
rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang
memberikan tugas dan serangkaian tugas yang diberikan oleh guru
sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkat laku atau
prestasi peserta didik.
2. Pengertian Testee
Testee adalah pihak yang dikenai tes atau peserta tes atau peserta ujian atau
pihak yang sedang dikenai pekerjaan (Rizqiyah, 2018: 6).
Menurut Aidah, dkk. (2015), testee adalah responden yang sedang mengerjakan
tes. Orang-orang inilah yang akan dinilai atau diukur, baik mengenai
kemampuan, minat, bakat, pencapaian dan sebagainya.
Dapat disimpulkan testee merupakan sasaran pengujian atau orang yang sedang
mengerjakan tes.
3. Pengertian Tester
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tester adalah orang yang
mengetes. Tester memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda
sehingga tester dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua
benda dan segala yang dibendakan.
Detriantoro (Kompasiana, 2012) mengatakan bahwa tester merupakan orang
yang melaksanakan tes atau orang yang mengadakan tes.
4. Fungsi Tes
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu sebagai
berikut:
1) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes
berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah
dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar-
mengajar dalam jangka waktu tertentu.
2) Sebagai alat pengukur keberhasilan program pembelajaran, sebab melalui
tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran
yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.
Sedangkan menurut Arikunto (2021: 152), fungsi tes dapat ditinjau dari tiga hal
yaitu fungsi untuk kelas, fungsi untuk bimbingan dan fungsi untuk administrasi.
Perbandingan dari ketiga fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
Fungsi Untuk Kelas Fungsi Untuk Fungsi Untuk
Bimbingan Administrasi
a. Mengadakan a. Menentukan arah a. Memberi petunjuk
diagnosis terhadap pembicaraan dalam
kesulitan belajar dengan orang tua mengelompokkan
siswa. tentang anak-anak siswa.
mereka.
b. Mengevaluasi celah b. Membantu siswa b. Penempatan siswa
antara bakat dengan dalam menentukan baru.
pencapaian. pilihan. c. Membantu siswa
c. Menaikkan tingkat c. Membantu siswa memiliki kelompok.
prestasi. mencapai tujuan d. Menilai kurikulum.
d. Mengelompokkan pendidikan dan e. Memperluas
siswa dalam kelas jurusan. hubungan
pada waktu metode d. Memberikan masyarakat (public
kelompok. kesempatan relation).
e. Merencanakan kepada f. Menyediakan
kegiatan proses pembimbing, informasi untuk
belajar mengajar guru, dan orang badan lain di luar
untuk siswa secara tua dalam sekolah.
perseorangan. memahami
f. Menetukan siswa kesulitan anak.
mana yang
memerlukan
bimbingan khusus.
g. Menentukan tingkat
pencapaian untuk
setiap anak.
Tabel 1
Fungsi Tes
(Arikunto, 2021:152)
Fungsi tes yang lain dikemukakan oleh Azwar (2015: 15), yaitu sebagai
motivator dalam belajar. Walaupun nilai yang diperoleh dalam tes hendaknya
tidak dijadikan tujuan utama bagi siswa dalam belajar akan tetapi tes dapat
digunakan sebagai sarana peningkatan motivasi untuk belajar siswa.
Pengalaman menunjukkan bahwa siswa akan belajar lebih giat dan berusaha
lebih keras apabila mereka mengetahui bahwa di akhir program yang sedang
ditempuh akan diadakan tes untuk mengetahui nilai dan prestasi mereka.
Selain itu fungsi tes menurut Hutapea (2019: 21), adalah sebagai alat ukur.
Dalam tes prestasi belajar, aspek perilaku yang hendak diukur adalah tingkat
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan.
Ada 3 (tiga) fungsi tes di dalam dunia pendidikan atau pelatihan menurut
Dachliyani (2019: 59), yaitu:
1) Tes berfungsi sebagai alat untuk mengukur keberhasilan program
pengajaran atau pun program diklat.
2) Tes dapat berfungsi sebagai motivator dalam pembelajaran.
3) Tes dapat berfungsi untuk upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Artinya
jika hasil pembelajaran di nilai baik maka dapat diperpanjang program
diklat tersebut untuk dilaksanakan pada tahun berikutnya. Sedangkan jika
hasil tes tidak mencapai standar maka, perlu dilakukan kajian penyebab hal
tersebut.
5. Penggolongan Tes
a) Berdasarkan fungsinya sebagai alat ukur kemajuan belajar
1) Tes seleksi, biasanya tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan
calon peserta didik baru, dimana hasil tes digunakan untuk memilih
calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon
yang mengikuti tes.
2) Tes awal, tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah
dapat dikuasai oleh para peserta didik.
3) Tes akhir, tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui akhir
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi
pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-
baiknya.
4) Tes diagnostik, tes ini dilaksanakan untuk menentukan secara tepat,
jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata
pelajaran tertentu.
5) Tes formatif, tes ini dilakukan untuk memperbaiki tingkat penguasaan
peserta didik dan sekaligus juga untuk memperbaiki proses
pembelajaran.
6) Tes sumatif merupakan tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah
sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Disekolah,
tes ini dikenal dengan istilah ulangan/ujian.
d) Berdasarkan waktu
1) Power test, yakni tes dimana waktu yang disediakan buat testee untuk
menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi.
2) Speed test, yaitu tes dimana waktu yang disediakan buat testee untuk
menyelesaikan tes tersebut dibatasi.
e) Berdasarkan respon
1) Verbal test, yakni suatu tes yang menghendaki respon (jawaban) yang
tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara
lisan maupun secara tertulis.
2) Nonverbal test, yakni tes yang menghendaki respon (jawaban) dari
testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa
tindakan atau tingkah laku; jadi respon yang dikehendaki muncul dari
testee adalah berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.