Anda di halaman 1dari 5

Nama : Octaviano Walter Evan Ozora Palasa

NIM : 22203244045
Kelas : A
PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN

1. Perbedaan pengukuran, penilaian, dan evaluasi?


Jawab :
 Pengukuran adalah proses pengumpulan data yang bersifat kuantitatif, biasanya
dalam bentuk angka. Data ini diperoleh melalui tes, observasi, atau instrumen
lainnya. Contoh pengukuran adalah menghitung skor tes siswa.
 Penilaian adalah proses memberikan makna pada data yang telah diukur. Penilaian
melibatkan interpretasi dan judgment terhadap data untuk menentukan nilai atau
kualitasnya. Contoh penilaian adalah menentukan apakah skor tes siswa tersebut
menunjukkan penguasaan materi yang baik atau buruk.
 Evaluasi adalah proses yang lebih luas yang mencakup pengukuran dan penilaian.
Evaluasi bertujuan untuk membuat keputusan tentang program, kegiatan, atau
individu. Evaluasi tidak hanya melihat hasil akhir, tetapi juga proses dan konteks
yang menyertainya. Contoh evaluasi adalah menentukan apakah program
pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut efektif atau tidak.

2. Mengapa guru/pengajar/pendidik harus menilai?


Jawab :
Dengan menilai guru/pengjar/pendidik dapat mengukur kemajuan belajar siswa. Hal
tersebut perlu dilakukan agar guru/pengajar/pendidik dapat memberikan pembelajaran yang
lebih efektif sesuai kebutuhan siswa. Selain itu, penilaian merupakan salah satu syarat
administrativ dalam sistem Pendidikan. Dengan begitu penilaian membantu
guru/pengajar/pendidik mengevaluasi efektifitas pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

3. Fungsi penilaian?
Jawab :
Penilaian digunakan untuk mengetahui kelemahan dan hambatan belajar siswa. Dengan
begitu guru dapat memberikan bantuan dan pembelajaran yang lebih tepat. Selain itu
penilaian juga digunakan untuk menyeleksi siswa yang memenuhi syarat untuk melanjutkan
ke jenjang pendidikan berikutnya.
4. Ciri-ciri penilaian Pendidikan?
Jawab :
 Objektif yang didasarkan pada fakta yang akurat bukan subjektifitas penilai
 Harus valid sesuai dengan tolak ukur yang sudah dibuat
 Realibel dengan konsisten dan stabil
 Praktis tanpa memakan waktu dan biaya yang berlebihan
 Bermanfaat agar dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

5. Prinsip evaluasi?
Jawab :
 Objektif yang didasarkan pada fakta yang akurat bukan subjektifitas evaluator
 Keterbukaan proses dan hasil evaluasi
 Keterpaduan atau terintegritas dengan bahan yang di evaluasi
 Memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas yang di evaluasi

6. Teknik evaluasi?
Jawab :
 Tes merupakan Teknik evaluasi yang paling umum digunakan seperti tes tulis, lisan,
atau praktik.
 Observasi dengan melakukan pengamatan kepada perilaku siswa
 Penilaian Portofolio dengan mengumpulkan karya karya siswa
 Penilaian diri untuk lebih mengenal diri mereka sendiri dalam mengintrospeksi diri
mereka sendiri
 Penilaian kinerja dengan menilai tugas atau pekerjaan

7. Ciri-ciri tes yang baik?


Jawab :
 Validitas dengan apa yang seharusnya diukur dalam tes
 Reabilitas atau harus menghasilkan hasil yang konsisten dan stabil
 Adil bagi semua tanpa diskriminatif
 Normatif atau tes sesuai standar yang dapat digunakan untuk siswa
 Menyeluruh dengan semua aspek yang harus di ukur

8. Validitas tes dan fungsinya?


Jawab :
Validitas tes menunjukkan tingkat ketepatan tes dalam mengukur apa yang seharusnya
diukur. Maka memastikan hasil tes dapat diinterpretasikan dengan benar dan juga dapat
membantu guru dalam membuat keputusan yang tepat tentang siswa.

9. Rliabilitas tes dan fungsinya?


Jawab :
Rliabilitas tes merupakan tes yang menunjukkan konsistensi hasil tes. Berfungsi untuk
memastikan hasil tes dapat dipercaya, mengetahui tingkat konsistensi hasil tes, dan juga
membantu guru/pengajar/pendidik dalam membuat keputusan yang tepat tentang siswa.

10. Tes standar dan tes buatan guru?


Jawab :
Tes standar :
Dikembangkan oleh lembaga atau organisasi professional yang didesain untuk digunakan
secara luas pada kelompok siswa yang besar. Biasanya memiliki norma atau standar yang
dapat digunakan untuk membandingkan hasil tes siswa.
Contoh: Ujian Nasional (UN), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan Scholastic
Aptitude Test (SAT).
Tes buatan guru :
Dikembangkan oleh guru untuk digunakan di kelasnya sendiri untuk mengukur tujuan
pembelajaran yang spesifik yang telah diajarkan di kelas. Biasanya tidak memiliki norma atau
standar yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil tes siswa dengan siswa lain.
Contoh: Tes harian, tes mingguan, dan tes akhir semester

11. HOTS?
Jawab :
HOTS adalah singkatan dari Higher Order Thinking Skills, dalam bahasa Indonesia berarti
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. HOTS mengacu pada kemampuan untuk berpikir
secara kritis, kreatif, dan analitik. keterampilan ini penting untuk perlu dikembangkan oleh
para siswa guna membantu mereka sukses di masa depan. Guru/pengajar/pendidik perlu
menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan HOTS melalui
berbagai kegiatan pembelajaran.

12. Ciri soal yang bermuatan HOTS?


Jawab :
 Membutuhkan pemikiran yang krisis dan kreatif
 Memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi
 Membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan
 Memiliki jawaban yang terbuka
 Memiliki banyak kemunkinan jawaban

13. Daya beda, taraf kesukaran tes?


Jawab :
Daya beda (item discrimination index) menunjukkan kemampuan suatu butir soal dalam
membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki
kemampuan rendah.
Taraf kesukaran (item difficulty index) menunjukkan proporsi siswa yang menjawab suatu
butir soal dengan benar.

14. Langkah-langkah pembuatan tes yang baik?


Jawab :
1. Menentukan tujuan tes
2. Menentukan materi tes
3. Menyusun kisi-kisi tes
4. Menulis soal
5. Melakukan uji coba
6. Menganalisis hasil tes
7. Menyusun laporan hasil tes

15. Mengolah hasil tes menjadi nilai?


Jawab :
1. Skoring
Soal pilihan ganda: Skor untuk setiap soal pilihan ganda adalah 1 untuk jawaban yang
benar dan 0 untuk jawaban yang salah.
Soal uraian: Skor untuk soal uraian ditentukan berdasarkan rubric penilaian yang telah
dibuat sebelumnya.
2. Konversi skor mentah menjadi nilai
Nilai standar: Nilai standar dihitung berdasarkan rata-rata dan standar deviasi skor
mentah.
Nilai persentil: Nilai persentil menunjukkan persentase siswa yang memperoleh skor di
bawah skor tertentu.
Nilai acuan patokan: Nilai acuan patokan menunjukkan tingkat penguasaan siswa
terhadap materi yang diujikan.
3. Interpretensi nilai
Nilai yang diperoleh siswa harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Guru perlu
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tingkat kesulitan tes, kemampuan siswa, dan
tujuan tes.

Sumber :

Buku Evaluasi Pembelajaran Karya :Arief Aulia Rahman, M.Pd, Cut Eva Nasryah, M.Pd.

ISBN : 978-623-227-231-6

Penerbit : Uwais Inspirasi Indonesia, Anggota IKAPI Jawa Timur Nomor: 217/JTI/2019 tanggal 1
Maret 2019

Buku Evaluasi Pendidikan (kajian teoritik) Karya : Dr. Ahmad Zainuri M.Pd.I, Drs. Aquami M.Pd.I,
Dr. Saiful AnNur M.Pd

ISBN: 978-623-610-988-5
Penerbit IKAPI No. 237/JTI/2019

Anda mungkin juga menyukai