Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

REKAYASA IDE
MK. TELAAH KURIKULUM DAN
BUKU TEKS

S1 PENDIDIKAN BISNIS

Skor Nilai :

TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS

MEMBERIKAN SOLUSI TERHADAP SILABUS DAN RPP YANG ADA DI


SEKOLAH SMAN 17 MEDAN

OLEH :

NAMA : RICKE TRIYANI PURBA ( 7213343017 )

NAMA : BADTY SILAEN ( 7213343001 )

NAMA : MARTHA FRISKA ( 7212443015 )

NAMA : INTAN BUULOLO ( 7213143013 )

NAMA : ALEX SANDER SARUKSUK ( 7212443006 )

DOSEN PENGAMPU : Dr. THAMRIN. M.Si.

MATA KULIAH : TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SUMATERA UTARA

MEI 2022

1
KATA PENGGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadiran Tuhan yang maha esa karna berkat nya kami masih
dapat mengerjakan tugas Rekayasa ide Telaah kurikulum dan buku teks. Kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Dr. THAMRIN. M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Telaah kurikulum dan buku teks, sehingga makalah ini selesai tepat
pada waktunya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di Rekayasa Ide ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran agar
makalah ini berguna buat semuanya sekian dan terima kasi

MEDAN, Mei 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 4

BAB ll LANDASAN TEORI...................................................................................................


6

BAB lll SOLUSI/PEMBAHASAN........................................................................................


10

BAB lV PENUTUP.................................................................................................................
11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
11

3
BAB l

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.[1][2][3]
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap
jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan
kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan
dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat
mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan
pembelajaran secara menyeluruh.

Bagi para akademisi pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah kurikulum. Di Indonesia
sendiri ada beberapa kurikulum yang pernah diterapkan dalam dunia pendidikan, diantaranya
adalah kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum 2006, hingga kurikulum 2006. Namun
apakah sebenarnya kurikulum itu? Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin “curir” yang
berarti palri dan “curere” yang berarti tempat berpacu. Sehingga kurikulum dapat diartikan
sebagai trek atau lajur yang harus diikuti seseorang untuk mencapai tujuannya. Pengertian
kurikulum juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19 yaitu: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Kurikulum tidak bisa lepas dengan pengejaran target yang membuat peserta didik dapat
memahami berbagai materi dengan mudah. Selain itu juga peserta didik bisa melaksanakan
proses pembelajaran setiap harinya”. Dilansir dari Universitas Pendidikan Indonesia, fungsi

4
kurikulum secara lengkap diartikan sebagai kegunaan atau manfaat kurikulum bagi pihak-
pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan sebagai berikut:

 Untuk kepala sekolah


Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan
pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan.
Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala sekolah juga indikator
keberhasilan pembelajaran.

 Untuk guru
Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa.
Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi
yang harus diberikan pada anak didik.

 Untuk siswa
Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan adanya
kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan juga dipahami.
Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik.

Tujuan Penulisan

1. Memenuhi salah satu tugas KKNI pada mata kuliah Telaah kurikulum
2. Mengembangkan ide yang sudah ada dan membuat ide baru dalam penyelesaian
permasalahan yang ditemui dalam materi tersebut.
3. Melatih diri untuk menganalisa kumpulan informasi yang diperoleh dan berpikir
kreatif.
4. Mengasah kemampuan berpikir kritis dengan cara membandingkan informasi dalam
beberapa sumber referensi dan ide yang diberikan.
5. Menemukan suatu permasalahan sehubungan dengan materi bunga.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

1.SILABUS

A. Definisi Silabus

Menurut Dokumen KTSP,Silabus adalah rencana pelajaran yang mencakup SK (Standar


Kompetensi),KD (Kompetensi Dasar),bahan, kegiatan belajar, dan penilaian prestasi siswa.
Menurut Kurikulum 2013,Silabus adalah seperangkat rencana dan aturan mengenai kegiatan
pembelajaran, cara mengelola kelas, dan cara menilai hasil belajar siswa.

Menurut Salim (1987:98),Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok
isi atau materi pembelajaran. Jadi Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dapat didefinisikan sebagai : garis
besar, ringkasan, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Silabus digunakan untuk
menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi
yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar.

B.Manfaat Silabus

Manfaat yang dihasilkan dalam pembuatan suatu silabus, yaitu :

 Menjadi hal utama yang menjadi sumber acuan dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
 Guru lebih mudah memetakan indikator-indikator pencapaian belajar yang harus
dicapai oleh siswa;

6
 Guru lebih mudah memetakan ragam variasi pembelajaran yang akan dituangkan ke
dalam RPP;
 Guru lebih muda dalam merancang bentuk-bentuk penilaian dari setiap indikator yang
ingin dicapai.

C. Isi Silabus

Suatu silabus berisikan :

 Identitas mata pelajaran


 Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas
 Kompetensi inti;
 Kompetensi dasar;
 Tema (Khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll);
 Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
 Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan;
 Penilaian, yaitu proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar;
 Alokasi waktu;
 Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.

D. Prinsip Pengembangan Silabus

Agar pengembangan silabus yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan tetap berada dalam
bingkai pengembangan kurikulum nasional, maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pengembangan silabus berikut ini :

 Ilmiah : pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan dengan prinsip ilmiah,
yang berarti bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar, logis dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

7
 Relevan – Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian dalam silabus
sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional dan spiritual peserta didik.
 Sistematis – komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
 Konsisten – Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian. Memadai –
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
 Aktual dan Kontekstual – Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
 Fleksibel – Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, Pendidik ,serta dinamika perubahan yang terjadi di Sekolah dan tuntutan
masyarakat.
 Menyeluruh – komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).

Dengan demikian pengembangan silabus minimal mampu menjawab pertanyaan seperti


berikut (BNSP,2007:2) :

 Kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta didik;


 Bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut; dan
 Bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik telah memilihi kompetensi tersebut.

Pada umumnya silabus menjawab permasalahan-permasalahan seperti berikut :

 Kompetensi apa saja yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan yang dirumuskan
oleh SKDKB
 Materi pokok apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai
Standar Isi
 Kegiatan pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta
didik mampu berinteraksi dengan sumber –sumber belajar
 Indikator apa yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian SK dan KD

8
 Bagaimana cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai
acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai
 Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu
 Dan sumber belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu

Silabus juga merupakan hasil atau produk pengembangan desain pembelajaran seperti pola
dasar kegiatan belajar mengajar dan garis-garis besar program pembelajaran. Untuk
mengadakan pengkajian terhadap kurikulum yang sedang dilaksanakan pada suatu satuan
pendidikan, bisa melalui penelaahan silabus. Dalam pengkajian tersebut dapat memberikan
informasi, apakah kurikulum telah diterjemahkan dengan baik. Keberadaan silabus terkait
erat dengan tugas guru dalam merancang pembelajaran. Kemampuan guru dalam hal ini
dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru. Merancang yang dimaksud adalah membuat proses pembelajaran silabus dan
RPP.

2. BUKU TEKS

A. Definisi Buku Teks

Menurut Per Mendikbud No.8 Tahun 2016,Buku Teks Pelajaran adalah sumber pembelajaran
utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti dan dinyatakan layak oleh
kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk digunakan pada satuan pendidikan.

Menurut Buckingham, Buku Teks ialah salah satu media belajar yang dipakai di Sekolah dan
di universitas untuk membantu suatu program pendidikan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam
bidang studi tertentu yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam
bidang yang bertujuan untuk memberikan instruksional, yang dilengkapi dengan saran-saran
pengajaran serasi sehingga mudah dipahami oleh pemakainya dan dapat menunjang suatu
program pengajaran.

9
BAB III

Solusi Pembahasan

A.Permasalahan
Guru tidak memperhatikan pemilihan bahan ajar yang akan disampaikan
kepada siswanya, guru hanya secara asal menggunakan buku teks yang
dikeluarkan oleh penerbit. Buku teks ini merupakan buku yang ditujukan
untuk pembaca umum dan tidak ditujukan secara khusus untuk peserta didik.
guru tidak bisa membedakan antara buku teks dan bahan ajar, perbedaan
antara buku teks dan bahan ajar sesuai dengan tabel .Dalam buku teks ini
juga tidak terdapat rangkuman pada setiap akhir pembahasan kompetensi
dasar. Materi yang disampaikan pada buku ini tidak sepenuhnya ada dan
materi tersebut tidak runtut sesuai dengan standar kompetensi dalam silabus.

Keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya ditentukan oleh faktor


guru karena guru mempunyai peran penting dalam pemilihan bahan ajar.
Sehingga seorang guru harus inovatif dalam pemilihan bahan ajar yang tepat
dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan SK dan KD.
Kedua bahan ajar tersebut dipilih oleh guru bukan tanpa pertimbangan.
Pertimbangan dilakukan bersama antara guru Akuntansi dari kelas XI-XII.
Berbagai pertimbangan ini dilakukan dengan lebih mengutamakan faktor
biaya yang akan dibebankan kepada siswa.

LKS menjadi sebuah pilihan yang pertama bagi guru karena selain harganya
terjangkau untuk siswa, semua materi sudah terdapat didalamnya meskipun
uraian materi yang ada sangat singkat. LKS dengan harga Rp 10.000 ini
digunakan diawal pemberian mata pelajaran Akuntansi karena dengan harga
yang relatif murah para siswa dapat mudah memilikinya. Sedangkan untuk
bahan ajar yang kedua berjenis buku teks dimiliki setelah pembelajaran
Akuntansi berjalan sekitar 3-4 bulan. Harganya lebih mahal dibandingkan
dengan LKS sehingga diperbolehkan melakukan pembayaran secara
berangsur.

Dalam hal ini pemilihan bahan ajar di SMA Negeri Negeri 17 Kota Medan dirasa ada
beberapa hal yang menyimpang dari teori bahan ajar maupun dasar pemilihan bahan ajar.
Pasalnya pemilihan bahan ajar di SMA Negeri Negeri 17 Kota Medan .mengesampingkan
dari dasar pemilihan bahan ajar. Pemilihannya didasarkan bukan dari kebutuhan siswa namun
dilihat dari kondisi siswa. Kondisi siswa yang dilihat pun bukan dalam hal gaya belajar atau
menyesuaikan kebutuhan siswa dalam penggunaan bahan ajar. Pemilihan bahan ajar disana
lebih diutamakan pada harga ekonomis yang nantinya tidak memberatkan para siswa.

Dari hasil Mini Riset kami memberikan solusi yaitu :

1. Guru dalam memilih bahan ajar hendaknya memilih berdasarkan kualitas dari isi buku
tersebut walaupun juga mempertimbangkan dari segi harga.
2. Bahan ajar yang dipakai sudah layak dan sangat layak, walaupun demikian sebaiknya guru
harus selalu memperhatikan buku – buku terbaru yang ada dimana telah sesuai dengan kaidah

10
terbaru akuntansi atau IFRS.
3. Hendaknya untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan bahan ajar yang disesuaikan
mengikuti pengetahuan terbaru di dunia akuntansi dan ekonomi . Dalam hal ini adalah IFRS.

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari Solusi yang kami berikan bahwa, Guru tersebut ada baiknya mempertimbangkan dalam
memiilih bahan ajar, karena keselarasan bahan ajar bisa meningkatkan kefektifan kerja siswa,
Dengan cara mengikuti KD yang ada di Silabus, dan menselaraskan Silabus dengan RPP di
sekolah tersebut.

B.Saran

Kami mengharapkan agar kedepannya bahan ajar dapat terus


dikembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dapat diterapkan dengan
baik  sehingga terus berjalan secara efektif dan menciptakan siswa yang berpikir
cerdas dalam keilmuan dan ber intelektual yang luas

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2011. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustakarya. 17 Arifin,

Imamul dan Giana Hadi W. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi Untuk Kelas XI Sekolah Menengah
Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum.

11
12

Anda mungkin juga menyukai