Anda di halaman 1dari 14

Instruksi KB 1

Ass. Wr. Wb. Kepada Mahasiswa PPG DALJAB Tahun 2021 Kelas PAI/D TAHAP: X disilahkan
untuk membaca, dan menelaah Modul 10: Evaluasi Pembelajaran KB 1, kemudian setelah itu disilahkan
membuat resume KB 1, serta membuat ikhtisar dengan menganalisis dari Video, Jurnal, dan atau Artikel
yang sudah tersedia !  Selamat Belajar Semoga Sukses !

Resume KB 1 (Konsep dasar Pengukuran, penilaian, evaluasi dan penerapannya dalam


pembelajaran.)

A. Pengukuran
1. Definisi Pengukuran
mengukur adalah memberikan angka pada fakta yang diukur yang diwujudkan dalam
bentuk simbol angka atau bilangan yang dilakukan atas dasar aturan atau ketentuan yang sudah
di susun secara baik dan benar, kemudian angka atau sekor yang diberikan tersebut sudah
benar-benar dengan tepat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya dari suatu obyek.
Pengukuran dalam bidang pendidikan atau proses belajar mengajar adalah kegiatan
pengukuran yang diarahkan untuk melihat potensi atau kemampuan, baik kemampuan dasar
maupun kemampuan sebagai hasil belajar (achievement) yang dimiliki oleh siswa.
2. Skala Pengukuran
a. Skala nominal
Skala nominal adalah skala yang bersifat kategorikal, jenis datanya hanya menunjukkan
perbedaan antara kelompok satu dengan kelompok lainnya, misalnya, jenis kelamin,
golongan, organisasi, dll.
b. Skala ordinal
Skala yang memberikan perbedaan antara satu jenis data dengan jenis data yang lain
berdasarkan besarkecilnya, tinggi-rendahnya, baik-buruknya dan lain sebagainya. Sebagai
contoh adalah rangking siswa dalam kelas berdasarkan hasil tes mereka.
c. Skala interval
skala yang mempunyai jarak yang sama antara satu data dengan data yang lain namun tidak
memiliki angka 0 mutlak. Contohnya, Selisih jarak antara 1 meter dan 2 meter adalah sama
dengan selisih jarak antara 3 meter dan 4 meter, dan seterusnya.
d. Skala rasio
Skala rasio, sebagaimana skala ordinal menunjukan adanya tingkatan atribut dan
sebagaimana skala interval mempunyai jarak yang sama antara satu angka dengan angka
yang lainnya. Contoh pengukuran panjang benda, berat benda dan lain-lain.

3. Tes
Tes adalah alat ukur yang disusun secara sistematis, didalamnya berisi sejumlah
pertanyaan dan pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan.
Pembagian tes ditinjau dari berbagai sudut pandang.
 Tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan peserta didik, yaitu tes
seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik, tes formatif.
 Tes ditinjau dari bidang psikologi yaitu tes intelegensi, tes prestasi belajar, tes bakat, tes
kepribadian.
 Tes berdasarkan jumlah peserta didik yaitu : tes kelompok dan tes perorangan,
 Tes berdasarkan penyusunannya yaitu : tes baku dan tes buatan guru.
 Tes ditinjau dari waktu yaitu : tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speed tes).
 Tes ditinjau dari segi responnya, yaitu : verbal test dan nonverbal test.
 Tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, yaitu
tes tertulis dan tes lisan dan tes perbuatan.
tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan
jawabannya,:
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk tertulis. Tes
tertulis ada dua bentuk, yaitu bentuk uraian (essay) dan bentuk objektif (objective).
b. Tes Uraian
Tes uraian (essay test) sering disebut bentuk tes subyektif (subjective test) adalah salah
satu jenis tes hasil belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat uraian katakata atau
pembahasan.
Tes uraian dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
1) Tes Uraian Terbatas, Dalam menjawab tes uraian terbatas ini, testee mengemukakan
jawaban yang sifatnya sudah terarah ( dibatasi ) Uraian terbatas menghendakti
jawaban yang jelas, pasti atau obyektif.
2) Uraian Bebas, Pada tes uraian terbuka testee (peserta tes) bebas dalam
mengemukakan jawaban atau pendapatnya yang luas dan menyeluruh.

1. Tes Objektif adalah tes hasil belajar yg terdiri dari butir-butir soal yg dapat dijawab testee
(peserta tes) dgn jalan memilih salah satu (atau lebih) diantara beberapa kemungkinan
jawaban yang dipasangkan pada masingmasing items. Contoh : tes benar salah (true false),
tes pilihan ganda (multiple choice), tes menjodohkan (matching), tes melengkapi
(completion), dan tes jawaban singkat.
2. Tes Lisan digunakan untuk mengukur aspek yang berkaitan dengan kemampuan
komunikasi (communication skill), yang digunakan untuk menguji peserta didik, baik secara
individual maupun secara kelompok.
3. Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut respon atau jawaban peserta
didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan dan testee (peserta didik) diminta
untuk melakukan kegiatan khusus di bawah pengawasan testeer yang mengobservasi atau
mengamati penampilan atau kemampuan testee dalam mempraktikannya. Contoh :
tayamum, berwudhu, membaca alQur’an, dll.

B. Penilaian
1. Definisi Penilaian
Penilaian dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata assessment yang diartikan menilai
sesuatu atau dapat diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. penilaian adalah
proses memberikan atau menentukan bentuk kualitatif kepada atribut atau karakteristik
seseorang, kelompok atau obyek berdasarkan suatu kriteria tertentu dalam rangka menafsirkan
hasil pengukuran sehingga sehingga tampak jelas posisi atau keadaannya.
Arti nilai adalah angka atau huruf yang melambangkan seberapa jauh atau seberapa besar
kemampuan yang telah ditunjukan oleh siswa dengan kata lain penghargaan yang diberikan
guru atas kemampuan siswa atau atas jawaban betul yang diberikan guru kepada siswa dalam
tes hasil belajar.
2. Pendekatan Penilaian
a. Assessment of learning (Penilaian akhir pembelajaran)
b. Assessment for learning (Penilaian untuk pembelajaran)
c. Assessment as learning (penilaian sebagai Pembelajaran)
3.. Acuan Penilaian
Dilihat dari kegiatan penilaian pembelajaran dapat merujuk pada dua macam acuan yakni;
a. Penilaian Acuan Patokan (PAP) Penilaian acuan patokan dalam penentuan nilai
menggunakan standar mutlak atau standar absolut atau mengacu pada kriterium atau
patokan, Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau
kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Penilaian acuan patokan
sangat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar.
b. Penialaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian acuan norma atau dikenal dengan penilaian beracuan kelompok dalam penentuan
nilai menggunakan standar relatif. Contoh kelompok 1 tergolong “hebat” (karena berhasil
meraih sekor tes yang tinggi)dan kelompok 2 ternyata hanya termasuk kelompok sedang
atau cukup kualitasnya.
C. Evaluasi Pembelajaran
1. Definisi Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan atau proses untuk menentukan sampai sejauh mana
kegiatan pembelajaran telah mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan atau dapat diartikan
pula sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari hal-hal yang
berkaiatan dengan kegiatan pembelajaran, dan yang berakhir dengan pengambilan keputusan.
2. Tujuan Evaluasi
a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan, sebagai bukti mengenai taraf perkembangan
atau kemajuan yang dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
c. Memotivasi siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
d. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak
berhasilan peserta didik
3. Fungsi Evaluasi
- mengukur kemajuan perkembangan siswa.
- memenuhi kebutuhan psikologis, didaktik dan administratif.
- menjadi pedoman untuk mengetahui kapasitas dan status dirinya ditengah
kelompoknya.
- bahan umpan balik selain dapat mengetahui sampai sejauhmana keberhasilannya dalam
pembelajaran
- Memenuhi kebutuhan didaktik
- Memenuhi kebutuhan administratif
4. Prinsip Prinsip Evaluasi
Objektif, Terpadu, Holistik dan berkesinambungan, Ekonomis, Transparan, Valid, Beracuan
kriteria, Akuntabel, Edukatif,
5. Obyek Evaluasi Hasil Belajar
a. Ranah Kognitif , Ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Ranah kognitif terbagi
menjadi 6 kategori yaitu: Pengetahuan, Pemahaman (comprehension), Penerapan
(application), Analisis (analysis), Evaluasi/penghargaan/evaluasi (evaluation), Kreatif.
b. Ranah Afektif, Internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi
bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima. Domain afektif : Kemauan
menerima (receiving), Menanggapi/menjawab(responding), Menilai (valuing), Organisasi
(organization), Menghayati (characterization)
c. Ranah Psikomotorik. Persepsi (perception), Kesiapan (set), Gerakan terbiasa (mechanical
response), Gerakan kompleks (complex response), Penyesuaian polagerakan (adjusment),
Kreativitas (creativity).

IKHTISAR VIDEO KB 1
A. Pengertian dari pengukuran, penilaian dan evaluasi

Pngukuran : kegiatan membandingkan sesuatu dengan alat ukur (standard an valid)


menghasilkan kuantitatif(angka-angka)

Penilaian : kegiatan mengambil keputusan, membandingkan dengan ukuran tertentu,


menghasilkan data kualitatif (penjelasan)

Evaluasi. : pengambilan keputusan (pencapaian kompetensi, memberikan motivasi bagi


siswa, atas keberhasilan program pembeljaran)

B. Kedudukan pengukuran, penilaian dan evaluasi

Pengukuran ----------penilaian---------evaluasi

C. Perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi

Pengukuran : kuantitatif (angka-angka) contoh : nilai 100

Penilaian : kualitatif (kata-kata/penjelasan) contoh : baik/buruk

Evaluasi : keputusan mengacu kepada sebuah kriteria contoh : lulus

IKTHISAR JURNAL/ARTIKEL 1
EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
A. Pengertian Evaluasi
Secara etimologi “ evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata value
yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah atau al- taqdir’ yang
bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa
Arab sering disebut dengan al-taqdiraltarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang
pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Secara terminologi,
Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan
atau proses dalam menentukan nilai sesuatu.
M.Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan
tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan
B. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Evaluasi
Tujuan Evaluasi
 memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar peserta didik dan memberikan
masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran.
 mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikan apakah sudah dikuasi oleh
peserta didik ataukah belum. Dan selain itu, apakah kegiatan pegajaran yang
dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.
 Menurut Sudirman N, dkk, tujuan evaluasi :
a. Mengambil keputusan tentang hasil belajar
b. Memahami peserta didik
c. Memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran.
Fungsi Evaluasi
 Berdasarkan UU RI Sisdiknas No.20 Tahun 2003 pasal 58 ayat 1 bahwa evaluasi hasil
belajar peserta didik dilakukan untuk membantu proses, kemajun, dan perkembangan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
 Jahja Qohar, mengemukakan bahwa fungsi evaluasi :
a. Dilihat dari segi peserta didik secara individu, evaluasi berfungsi: Mengetahui
tingkat pencapaian peserta didik dalam suatu proses pembelajaran yaitu: 1)
Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan. 2) Memberi basis
laporan kemajuan peserta didik 3) Menetapkan kelulusan
b. Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi: 1) Memberi dasar
pertimbangan kenaikan dan promosi peserta didik 2) Memberi dasar penyusunan
dan penempatan kelompok peserta didik yang homogen. 3) Diagnosis dan remedial
pekerjaan peserta didik. 4) Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan. 5)
Dasar pemberian angka dan rapor bagi kemajuan belajar peserta didik 6) Memberi
motivasi belajar bagi peserta didik 7) Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan
peserta didik. 8) Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat 9) Untuk
mengadministrasi sekolah 10) Untuk mengembangkan kurikulum 11)
Mempersiapkan penelitian pendidikan di sekolah.
 Nana Sudjana menjelaskan bahwa, evaluasi berfungsi sebagai berikut: 1) Untuk
mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus. 2) Untuk mengetahui
keafktifan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.
 Departemen Agama RI, Fungsi penilaian adalah sebagai berikut: 1) Memberikan umpan
balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki cara belajar mengajarnya,
mengadakan perbaikan bagi peserta didik, serta menempatkan pada situasi belajar
mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilki oleh peserta
didik. 2) Menentukan nilai hasil belajar peserta didik ang antara lain diperlukan untuk
pemberian laporan pada orang tua sebagai penentuan kenaikan kelas dan penentuan
kelulusan peserta didik. 3) Menjadi bahan untuk menyusun laporan dalam rangka
penyempurnaan program pembelajaran yang sedang berlangsung
 Wayan Nurkencana dkk., sebagai berikut, yaitu: a. Untuk mengetahui taraf kesiapan
peserta didik dalam menempatkan suatu pendidikan tertentu, b. Untuk mengetahui
beberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
c. Untuk mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang telah diajarkan dapat
dilanjutkan dengan bahan yang baru atau harus diulang kembali. d. Untuk mendapatkan
bahan-bahan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan atau
jenis jabatan yang cocok untuk peserta didik tersebut. e. Untuk mendapatkan bahan-
bahan informasi yang menentukan apakah peserta didik dapat dinaikan ke kelas di
atasnya atau tidak ataukah ia tetap pada kelas semula. f. Untuk membandingkan apakah
prestasi yang dicapai peserta didik sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum. g.
Untuk menafsirkan apakah peserta didik telah cukup matang untuk dilepaskan kedalam
masyarakat atau untuk melanjutkan keperguruan tinggi. h. Untuk mengetahui taraf
efisiensi metode yang dipergunakan dalam lapangan pendidikan.

 fungsi lain dari evaluasi


1. Penilaian berfungsi selektif
2. Penilaian berfungsi diagnostic
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Manfaat Evaluasi
1. Memahami sesuatu : entry behavior, motivasi, dll, sarana dan prasarana, dan
kondisi peserta didik dan dosen
2. Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan “masalah”, dll
3. Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
C. Syarat dan Petunjuk dalam Menyusun Tes dan Teknik Evaluasi
1. Syarat dan Petunjuk dalam Menyusun Tes. syarat-syarat dalam menyusun tes
atau alat evaluasi a. Validitas, b. Reliabilitas, c. Daya Beda Butir, d. Efektifitas, e.
Obyektifitas
2. Teknik Evaluasi, ada dua tekhnik evaluasi : a. Tes, b. Non tes

IKTHISAR JURNAL/ARTIKEL 1
Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah
Pertama (Studi Kasus di SMPN 2 Ponorogo)
Instruksi KB 2
Ass. Wr. Wb. Kepada Mahasiswa PPG DALJAB Tahun 2021 Kelas PAI/D TAHAP: X disilahkan
untuk membaca, dan menelaah Modul 10: Evaluasi Pembelajaran KB 2, kemudian setelah itu disilahkan
membuat resume KB 2, serta membuat ikhtisar dengan menganalisis dari Video, Jurnal, dan atau Artikel
yang sudah tersedia !  Selamat Belajar Semoga Sukses !

RESUME KB 2 : KONSEP DAN PENERAPAN PENILAIAN AUTENTHIK


A. Pengertian Penilaian Authentik
Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan
sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam
melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Makna authentik adalah kondisi nyata atau
keadaan sesungguhnya yang berkaitan dengan kemampuan peserta didik. Peserta didik diberi
kesempatan dalam menilai kemampuan atau prestasi mereka sendiri.

B. Macam-Macam Penilaian Authentik


1. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap :
a. Observasi
b. Penilaian diri
c. Penilaian antarpeserta didik
d. Jurnal
e. Wawancara
2. Teknik dan instrumen penilaian kompetensi keterampilan,
a. Tes praktik
b. Projek
c. Penilaian portofolio
3. Teknik dan instrumen penilaian kompetensi pengetahuan, pendidik menilai kompetensi
pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
a. Instrumen tes tulis
b. Instrumen tes lisan
c. Instrumen penugasan

C. Penilaian Beroreaniasi HOTS


1. Pengertian HOTS
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi, Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir
yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite).
2. Karakteristik Soal HOTS
a. Mengukur Kemampuan Tingkat Tinggi
b. Berbasis masalah konstektual
c. Bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan HOTS,
d. Proses penilaiannya dapat pula terintegrasi dengan proses pembelajaran dan bersifat on
going
e. Menggunakan bentuk soal yang beragam
3. Tingkatan Kognitif
a. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses berpikir
mengetahui (C1) dan memahami (C2).
b. Aplikasi (Level 2)
Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau
mengaplikasikan (C3).
c. Penalaran (Level 3)
Level penalaran merupakan level kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS)
D. Penyusunan Soal HOTS
1. Penilaian Kognitif
a. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS.
b. Menyusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi penulisan soal-soal diperlukan untuk memandu
guru dalam: 1) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, 2) merumuskan IPK,
3) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, 4) merumuskan
indikator soal, 5) menentukan level kognitif, 6) Menentukan bentuk soal dan nomor
soal .
c. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual
d. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
e. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
2. Penilaian Afektif
Pada penilaian sikap diasumsikan bahwa setiap peserta didik memiliki perilaku
yang baik. Penilaian sikap mengacu pada dua aspek kompetensi sikap yaitu kompetensi
inti 1 (KI 1) dan kompetensi inti 2 (KI 2). Teknik penilaian sikap pada Kurikulum 2013
antara lain meliputi: observasi, catatan kejadian tertentu (incidental record), penilaian
antar teman, penilaian diri dan wawancara. Hasil observasi guru terhadap sikap siswa
yang menonjol (positif maupun negatif) saat pembelajaran dicatat dalam jurnal harian.
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Praktik.
b. Penilaian proyek
c. Penilaian portopolio
d.
Penilaian Produk
E. Peran Soal HOTS
Bentuk instrumen yang berbasis HOT mempunyai banyak manfaat bagi perkembangan
kemampuan belajar siswa, karena soal-soal HOT mempunyai peran untuk:
1. Mempersiapkan kompetensi peserta didik menyongsong abad ke-21.
2. Memupuk rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan daerah, dalam penilaian guru
diharapkan dapat mengembangkan soal-soal HOTS secara kreatif sesuai dengan situasi dan
kondisi di daerahnya masing-masing.
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kemudian hendaknya pendidikan formal di
sekolah dapat menjawab tantangan di masyarakat sehari hari.
4. Meningkatkan mutu Penilaian, karena penilaian yang berkualitas akan dapat meningkatkan
mutu pendidikan.
IKHTISAR VIDEO KB 2

FUNGSI EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN :


1. Sebagai alat ukur peserta didik
2. Motivator dalam pembelajaran
3. Peningkatan kualitas pembelajaran

FUNGSI EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN


1. Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan
kekurangan dalam bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah, yakni seberapa jauh
keefektipannya dalam mengubah tingkah laku para siswa kearah tujuan pendidikan yang
diharapkan
3. Menentukan tindak lanjut dari hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran seta strategi
pelaksanaannya.
4. Memberikan pertanggung jawaban pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, pihak yang dimaksud adalah pemerintah, masyarakat dan orang tua siswa.

TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN


1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
ada evaluasi maka tidak akan mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri
peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
2. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dank ketidak
berhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat docari dan
ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.

PRINSIP-PRONSIP EVALUASI PEMBELAJARAN


1. Sahih
2. Obyektif
3. Adil
4. Terpadu
5. Terbuka
6. Menyeluruh
7. Sistematis
8. Beracuan Kriteria
9. Akuntabel
IKHTISAR JURNAL/ARTIKEL 2 KB 2

PENGEMBANGAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS


UNTUK PENGKATEGORIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
GEOMETRI SISWA SMP

Karakteristik soal HOTS

Karakteristik soal yang dimaksud yaitu apa saja hal-hal yang harus terpenuhi agar soal
termasuk kategori soal HOTS seperti kurikulum yang digunakan, kompetensi apa yang
hendak diukur, bentuk soal yang dikembangkan, danmasih banyak lagi. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan ketika menyusun soal HOTS antara lain karakteritistik soal, indikator soal,
dan langkah-langkah penyusunan soal. Untuk lebih jelasnya yaitu sebagai berikut:
Adapun karakteristik soal HOTS(Widana, 2017) adalah sebagai berikut:

 Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.


 Berbasis permasalahan konteks-tual.
 Bentuk soal beragam (dalam hal ini soal yang dikembangkan adalah soal uraian).

Indikator soal HOTS


Ranah dalam Taksonomi Bloomdigunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi seperti yang diungkap oleh Krathwohl indikator untuk mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi meliputi menganalisis (C4), meng-evaluasi (C5), dan mengkreasi atau
mencipta (C6). Dalam hal ini, indikator soal HOTS yang dibahas yaitu hanya pada level
menganalisis (C4) dan meng-evaluasi (C5). Adapun penjelasannya dari masing-masing level
yaitu:
a. Level Menganalisis (C4)
Analyze (menganalisis) yaitu memisahkan materi menjadi bagian-bagian penyusunannya dan
me-nentukan hubungannya, baik antar bagian maupun secara keseluruhan. Level analitis :
Differentiating (membedakan), Organizing (mengorganisasikan), Attributing (menghubungkan)
Kata Kerja Operasional yang digunakan yaitu mem-bandingkan,mengkritisi mengurutkan,
membedakan, dan menentukan.
b. Level Mengevaluasi (C5)
Evaluate (mengevaluasi) yaitu membuat keputusan berdasarkan kriteria yang
standar, seperti mengecek dan mengkritik. Cheking (mengecek), Critiquing (mengkritisi). Kata
Kerja Operasional yang digunakan yaitu meng-evaluasi,
memilih/menyeleksi, menilai,menyanggah, mem-berikan pendapat.

Langkah-langkah penyusunan soal HOTS


1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
2. Menyusun kisi-kisi soal
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

tahapan dalam prosedur pengembangan kategori soal HOTS


1. Tahap Preliminary
Tahap Preliminary dilakukan peng-kajian terhadap beberapa sumber referensi yang berkaitan
dengan penelitian ini.
2. Tahap SelfEvaluation
a) Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan.
b) Desain
Tahap dalam mendesai : 1. Menyusun kisi-kisi soal, 2. Menulis butir pertanyaan sesuai
dengan kisi-kisi soal, 3. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban.
3. Tahap Prototyping(Validasi, Evaluasi, dan Revisi)
Diujikan dalam 3 kelompok : a. Pakar (Expert Review), b. One to One, c. Kelompok Kecil (Small
Group), d. Tahap Uji Coba Lapangan (Field Test)
IKHTISAR JURNAL/ARTIKEL 1 KB 2
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL BERORIENTASI HOTS BAGI PARA GURU SMA
TEMA : “HOTS in English Classroom”
Moderator : Mahasiswa
Pemateri :
1. Dr. Leonardus Par
- Topik “penyusunan soal-soal berorientasi pada HOTS”
- menjelaskan secara sistematis materi yang menjadi tanggung jawabnya, seperti hakikat
HOTS dalam sistem penilaian pembelajaran,
- klasifikasi taksonomi Bloom (HOTS, MOTS, dan LOTS), dan peran HOTS dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis para perserta didik
- target penilaian yang berorientasi pada ketercapaian berpikir kritis, kreatif, inovatif,serta
mampu memecahkan sejumlah masaalh yang lebih kompleks dengan tepat dan benar.
2. Dr. Sebastianus, M.Pd
- Topik “inovasi dan kreativitas pembelajaran”.
- Menekankan pada alokasi waktu dan peran peserta didik dalam pembelajaran
- Guru menjalankan perannya sebagai fasilitator dan stimulator dalam pembelajaran.
- Berikan apresiasi yang sepantasnya terhadap hasil kreativitas peserta didik dalam
menyelesaikan sejumlah tugas yang diberikan
3. Tobias Gunas, M.Pd,
- Topic “HOTS dalam penilaian portofolio dan penilaian berbasis proyek dalam
pembelajaran”
- guru didorong untuk mampu menerapakan konsep HOTS dalam sejumlah jenis penilaian
- guru harus mampu membedakan antara penilaian portofolio, autentik, performansi, dan
penilaian proyek dengan penilaian berbasis pada tugas-tugas harian dari setiap mata
pelajaran yang diajarkan oleh guru
- uru juga didorong untuk bisa bekerja lebih ekstra untuk mengumpulkan, menilai,
mengomentari sejumlah portofolio dari setiap peserta didik
4. Stanislaus Guna, M.Pd,
- Topic “strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar”.
- Motivasi menurutnya adalah variabel moderator yang berkontribusi signifikan dalam
ketercapaian target belajar peserta didik
- Motivasi sebagai mesin penggerak utama bagi siswa dalam memenuhi learning outcomes
yang maksimal
- Semakin tinggi motivasi yang dimiliki, semakin besar nilai juang seseorang untuk menggapai
target pembelajarannya.
Penyusunan dan presentasi hasil kegiatan
- peserta dibagi dalam rumpun mata pelajaran, setelah mereka memahami hakikat HOTS
dalam sistem penilaian yang telah dijelaskan oleh para narasumber.
- pendampingan secara bergilir pada setiap kelompok dalam melakukan diskusi internal
kelompok.
- Semua kelompok aktif dengan mengemukakan pendapatnya
- Mempersentasekan hasil diskusi setiap kelompok mata pelajaran.
EVALUASI
Evaluasi dibuat dalam bentuk lembar kuesioner dengan Tujuan :
- untuk merefleksikan kekurangan, kelemahan, dan keunggulan pelaksanaan pelatihan
- untuk mengetahui apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai berdasarkan standar yang
telah ditetapkan.
- untuk mengetahui keefektifan pelatihan yang telah dijalankan.
- para peserta mampu menyusun soal-soal yang berorientasi pada HOTS dalam pembelajaran

b. Penilaian Portopolio

F. Peran Soal HOTS


Bentuk instrumen yang berbasis HOT mempunyai banyak manfaat bagi perkembangan
kemampuan belajar siswa, karena soal-soal HOT mempunyai peran untuk:
5. Mempersiapkan kompetensi peserta didik menyongsong abad ke-21.
6. Memupuk rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan daerah, dalam penilaian guru
diharapkan dapat mengembangkan soal-soal HOTS secara kreatif sesuai dengan situasi dan
kondisi di daerahnya masing-masing.
7. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kemudian hendaknya pendidikan formal di
sekolah dapat menjawab tantangan di masyarakat sehari hari.
8. Meningkatkan mutu Penilaian, karena penilaian yang berkualitas akan dapat meningkatkan
mutu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai