4) Skala rasio.
Skala rasio pada dasarnya sama dengan skala interval, bedanya skala rasio
memiliki harga nol mutlak, artinya harga 0 tidak menunjukkan ukuran
sesuatu (tidak ada). Misalnya, tinggi badan A 100 cm, tidak ada tinggi badan
yang 0 cm. Berat badan 100 kg, tidakada berat badan 0 kg.
c. Kesalahan pengukuran
Pengukuran melibatkan 4 faktor pembuat alat ukur, individu/objek yang diukur,
alat ukur & lingkungan.
2. Penilaian
Penilaian adalah proses-proses pemberian bentuk kualitatif terhadap hasil
pengukuran.
a. Batasan Penilaian
Proses memberikan/menentukan bentuk kualitatif terhadap objek dengan
menafsirkan/mendeskripsikan hasil pengukuran
b. Acuan Penilaian
Acuan norma (norm reference test), Penilaian acuan kriteria/patokan (criterian
reference test)
c. Prinsip Penilaian
Objektif, Terpadu, Sistematis, Terbuka, Akuntabel, Menyeluruh dan
Berkesinambungan, Adil, Valid, Andal dan Manfaat
d. Bentuk Penilaian
Tes kinerja, Observasi, Tes Tertulis, Tes lisan, Penugasan, Portofolio, Wawancara,
Tes Inventori, Jurnal, Penilaian diri, Penilaian antar teman
3. Test
Tes adalah Alat untuk mengukur dengan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
yang memiliki jawaban benar dan salah.
a. Batasan Test
Alat/prosedur sistematis untuk mengukur karakteristik orang/objek dengan
ketentuan atau cara tertentu yang sudah ditentukan.
b. Macam-macam Test
Tes penampilan/unjuk kerja, tes lisan dan tes tertulis (esay dan objektif).
c. Fungsi Test
Mendiagnosis kesulitan belajar, evaluasi jarak antar bakat dan pencapaian,
peningkatan pencapaian prestasi belajar, pengelompokan peserta didik dalam
belajar kelompok, pengembangan belajar individu, memonitor siswa dalam
bimbingan.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah keberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi belajar
yang sudah direncanakan.
a. Batasan Evaluasi
Keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi),
pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Tujuan Evaluasi
Untuk memperoleh informasi yang tepat, terkini dan objektif terkait dengan
penyelenggaraan suatu program yang dengan informasi tersebut dapat diambil
suatu keputusan.
c. Model Evaluasi
Model Tyler, model Sumatif-Formatif, model Countenance, model Bebas Tujuan,
model Context Input Process Product (CIPP), model Ahli/Connoisseurship.
KB 2 PENILAIAN OTENTIK
1. Pengertian Penilaian Otentik
Merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar peserta didik yang didasarkan
atas kemampuannya menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan
yang nyata di sekitarnya.
Uraian Materi
Secara umum, langkah-langkah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan Guru
meliputi: (1) Perencanaan penilaian dan pengembangan perangkat, (2) Pelaksanaan
penilaian atau pengujian, (3) Penyekoran, (4) Pelaporan, dan (5) Pemanfaatan hasil
penilaian. Salah satu kegiatan yang dilakukan Guru dalam perencanaan penilaian
dan pengembangan perangkat adalah penulisan soal tes.
1. Penulisan Tes
Guru harus memiliki pemahaman dan keterampilan untuk mengembangkan atau
menulis instrumen penilaian, termasuk tes. Penulisan tes hendaknya dilakukan secara
sistematis sesuai kaidah penulisan tes yang baik, yaitu melalui langkah-langkah: (a)
Perumusan tujuan tes, (b) Penentuan bentuk pelaksanaan tes, (c) Penyusunan kisi-
kisi tes, (d) Penulisan butir soal, (e) Penelaahan butir soal, (f) Uji coba/analisis, (g)
Perakitan soal/perangkat tes. Setelah perakitan soal tes tersebut selesai dilakukan,
maka perangkat tes siap digunakan untuk pelaksanaan tes.
c. Menyusun Kisi-Kisi
Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks berisi informasi yang dapat
dijadikan pedoman dalam menulis atau merakit soal. Kisi-kisi tes hendaknya
memenuhi persyaratan berikut: (1) mewakili isi kurikulum yang akan diujikan,
(2) komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami, dan (3) indikator
soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah
ditetapkan.
Tes bentuk uraian dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu soal uraian
bebas, dan soal uraian terbatas (terstruktur). Tes bentuk uraian bebas
memberi kebebasan kepada peserta tes untuk memberikan jawaban
selengkap mungkin. Pada tes bentuk uraian terbatas, jawaban yang
diberikan peserta tes dibatasi berdasarkan aspek-aspek khusus dari mata
pelajaran yang diujikan.
Uraian Materi
Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek materi,
konstruksi, dan bahasa.
Secara teoritis, kualitas soal tes bentuk objektif dapat ditelaah dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Materi:
a. Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapkan
b. Hanya ada satu jawaban yang benar
c. Pengecoh homogin, dan berfungsi.
2) Konstruksi
a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas.
b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
e. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjaudari segi materi.
f. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
g. Pilihan jawaban yang berbentu angka atau waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau kronologis waktunya.
h. Gambar/grafik/tabel/diagaram dan sejenisnya harusn jelas dan berfungsi.
i) Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya.
3) Bahasa
a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indoensia.
b. Menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti.
c. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian.
d. Menggunakan istilah baku
Sebagaimana telah Anda pelajari pada modul sebelumnya, analisis empiris adalah
telaah soal berdasarkan data lapangan (uji coba). Analisis karakteristik butir soal
mencakup analisis parameter kuantitatif dan kualitatif butir soal. Parameter
kuantitatif berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas tingkat
kesukaran, daya beda, dan keberfungsian alternative pilihan jawaban.
Parameter kualitatif berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas
pertimbangan ahli (expert judgement).
a. Tingkat Kesukaran
b. Daya Beda
c. Keberfungsian Alternatif Pilihan Jawaban
d. Omit
e. Validitas
f. Reliabilitas
Hasil tes atau hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan
perkembangan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam tugas
tertentu. Hasil penilaian berupan informasi tentang peserta didik yang telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan peserta didik yang belum
mencapai KKM, perlu ditindaklanjuti dengan program pembelajaran remedial
dan pengayaan bagi peserta didik yang telah melampaui KKM. Penilaian yang
dilakukan oleh pendidik juga digunakan untuk mengetahui capaian akhir
penguasaan kompetensi peserta didik yang dituangkan dalam rapor. Hasil
penilaian merupakan cerminan prestasi dan tingkah laku peserta didik
selama melakukan kegiatan belajar. Dengan melihat hasil akhir beserta
keterangan yang ada peserta didik dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan
dirinya sehingga dia dapat memperbaiki sikap dalam pembelajaran selanjutnya.
REFLEKSI PEMBELAJARAN MODUL 6
PEDAGOGIK