Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Evaluasi Pembelajaran


A. Kegiatan Belajar : Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Evaluasi dan Penerapannya
dalam Pembelajaran
B. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Peta Konsep (Beberapa
istilah dan definisi) di
modul bidang studi

1. PENGUKURAN
Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur sesuatu, yakni membandingkan sesuatu
dengan kriteria atau ukuran tertentu bersifat kuantitatif.
2. SKALA PENGUKURAN
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan
untuk menentukan kuantitas yang ada dalam data
pengukuran.

Ditinjau dari segi bentuk data, skala pengukuran bisa


dibagi menjadi empat, yaitu:
a) Skala nominal, yaitu skala yang bersifat kategorikal,
jenis datanya hanya menunjukkan perbedaan antara
kelompok satu dengan kelompok lainnya.
b) Skala ordinal, yaitu skala hasil pengelompokan data
dalam bentuk urutan atau jenjang, dimana jarak
antara satu data dengan data yang lain tidak sama.
c) Skala interval, yaitu skala yang mempunyai jarak yang
sama antara satu data dengan data yang lain, oleh
karena itu data interval dapat dioperasikan dengan
operasi hitungan, namun tidak memiliki angka 0
mutlak.
d) Skala rasio, yaitu skala yang mempunyai jarak yang
sama antara satu data dengan data yang lain, oleh
karena itu data interval dapat dioperasikan dengan
operasi hitungan dan memiliki angka 0 mutlak

3. TES
Tes adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk
memperoleh informasi tentang individu atau objek.
Sebagai alat pengumpul informasi atau data, tes harus
dirancang secara khusus menggunakan cara atau aturan
yang telah ditentukan dan disusun secara sistematis.

4. MACAM-MACAM TES
a) Tes tertulis (paper and pencil test), yaitu tes yang
menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk
tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk, yaitu bentuk
uraian (essay) dan bentuk objektif (objective).
b) Tes uraian (essay test), yaitu salah satu jenis tes hasil
belajar yang membutuhkan jawaban yang bersifat
uraian kata-kata atau pembahasan. Tes ini sering
disebut juga dengan tes subyektif (subjective test).
c) Tes uraian terbatas, yaitu tes uraian yang jawabannya
bersifat terarah, terbatas, jelas, pasti, atau obyektif.
d) Tes uraian bebas, yaitu tes uraian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengemukakan jawaban atau pendapatnya secara
luas dan menyeluruh.
e) Tes objektif, yaitu tes hasil belajar yang terdiri dari
butir-butir soal yg dapat dijawab oleh peserta didik
dengan cara memilih salah satu atau lebih jawaban di
antara beberapa kemungkinan jawaban.
f) Tes pilihan ganda, yaitu suatu bentuk tes yang
itemnya terdiri atas suatu pernyataan yang belum
lengkap.
g) Tes menjodohkan, yaitu suatu bentuk tes yang terdiri
dari dua kolom yang pararel, yang satu kolom terdiri
atas keterangan atau pernyataan, sedangkan kolom
yang satunya terdiri atas jawaban terhadap
pernyataan yang terdapat pada kolom yang lainnya.
h) Tes melengkapi, yaitu tes berupa pernyataan belum
lengkap yang menghendaki peserta didik untuk
melengkapinya dengan satu atau dua kata yang
benar.
i) Tes jawaban singkat adalah tes isian tertulis yang
menuntut siswa untuk mengisikan perkataan,
ungkapan atau kalimat pendek sebagai jawaban
terhadap kalimat yang tidak lengkap, atau jawaban
atas suatu pernyataan atau jawaban atas asosiasi
yang harus dilakukan.
j) Tes lisan, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
aspek yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi
(communication skill), baik secara individual maupun
secara kelompok.
k) Tes perbuatan atau tes praktik, yaitu tes yang
menuntut respon atau jawaban peserta didik dalam
bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan

5. PENILAIAN
Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk
menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan
bersifat kualitatif.

6. PENDEKATAN PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu:
Assessment of learning merupakan penilaian
yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.
a) Assessment of learning, yaitu penilaian yang
dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai
untuk mengetahui pencapaian hasil belajar setelah
peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran.
Contohnya, adalah penilaian sumatif seperti ulangan
akhir semester dan ujian sekolah.
b) Assessment for learning, yaitu penilaian yang
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan proses belajar mengajar, sehingga guru
dapat memberikan umpan balik terhadap proses
belajar peserta didik, memantau dan menentukan
kemajuan belajarnya, serta sebagai umpan balik untuk
meningkatkan kinerja guru. Contohnya, adalah contoh
penilaian formatif, seperti tugas, presentasi, dan kuis.
c) Assessment as learning, yaitu penilaian yang
berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama
proses pembelajaran berlangsung dengan melibatkan
peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian
tersebut. Contohnya, adalah penilaian terhadap
dirinya sendiri dan penilaian antar teman.

7. ACUAN PENILAIAN
Dilihat dari kegiatan penilaian dalam pembelajaran,
acuan penilaian dibagi dua, yaitu:
a) Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan dalam penentuan nilai
menggunakan standar mutlak atau standar absolut,
sehingga guru harus membandingkan hasil yang
diperoleh peserta didik dengan sebuah patokan atau
kriteria yang secara absolut atau mutlak telah
ditetapkan oleh guru, yaitu Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
b) Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian acuan norma atau dikenal dengan penilaian
beracuan kelompok dalam penentuan nilai
menggunakan standar relatif, karena dalam
penentuan nilai hasil tes, skor mentah hasil tes
peserta didik dibandingkan dengan skor mentah yang
dicapai oleh peserta didik lainnya dalam satu
kelompok.
8. EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan atau proses
untuk menentukan sampai sejauh mana kegiatan
pembelajaran telah mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain, evaluasi pembelajaran
merupakan suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari hal-hal yang berkaiatan dengan
kegiatan pembelajaran, dan yang berakhir dengan
pengambilan keputusan.

9. TUJUAN EVALUASI
a) Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan, sebagai
bukti mengenai taraf perkembangan atau kemajuan
yang dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran
dalam waktu tertentu.
b) Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-
metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
c) Untuk memotivasi siswa dalam memperbaiki dan
meningkatkan prestasinya.
d) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor
penyebab keberhasilan dan ketidak-berhasilan
peserta didik.

10. FUNGSI EVALUASI


Evaluasi berfungsi untuk mengukur kemajuan
perkembangan siswa dan menunjang penyusunan
rencana pembelajaran berikutnya serta memperbaiki
pembelajaran yang ada. Evaluasi juga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan psikologis, didaktik dan
administratif.

11. PRINSIP EVALUASI


a) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan
tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
b) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan
secara terencana, menyatu dengan kegiatan
pembelajaran, dan berkesinambungan.
c) Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh
pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik.
d) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
e) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diakses oleh semua pihak.
f) Valid, berarti penilaian harus mampu mengukur
kompetensi hasil belajar sesuai dengan indikator yang
sudah ditetapkan sehingga penilaian tersebut tepat
sasaran.
g) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada
ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
h) Akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah
maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
i) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta
didik dan guru.

12. OBYEK EVALUASI HASIL BELAJAR


a) Ranah kognitif, yaitu ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak). Ranah kognitif terbagi menjadi 6
kategori, yaitu: pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, evaluasi, dan kreatif.
b) Ranah afektif, yaitu ranah yang mencakup
internalisasi sikap yang menunjuk ke arah
pertumbuhan batiniah dengan jenjang kemampuan
meliputi: kemauan menerima, menanggapi, menilai,
mengorganisasikan, dan menghayati.
c) Ranah psikomotorik, yaitu ranah yang mencakup
persepsi, kesiapan, gerakan terbiasa, gerakan
kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.

13. SIMPULAN
a) Pengukuran dan penilaian merupakan dua proses
yang berkesinambungan.
b) Pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu, yang
menghasilkan skor dan dari hasil pengukuran dapat
dilaksanakan penilaian.
c) Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Hakikat
keduanya merupakan proses membuat keputusan
tentang nilai suatu objek. Perbedaannya terletak pada
ruang lingkup dan pelaksanaanya.
d) Antara penilaian dan evaluasi memiliki persamaan,
yaitu keduanya mempunyai pengertian menilai atau
menentukan nilai sesuatu. Keduanya juga merupakan
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
e) Pengukuran, penilaian, dan evaluasi harus ada di
dalam pembelajaran karena ketiganya sangat penting
dalam menentukan tujuan pencapaian hasil belajar
peserta didik.

1. Langkah-langkah pengubahan skor mentah menjadi nilai


dalam penilaian acuan norma.
2. Berbagai jenis nilai standar dalam penilaian acuan
Daftar materi bidang norma:
2 studi yang sulit a) Nilai standar berskala 5
dipahami pada modul b) Nilai standar berskala 9
c) Nilai standar berskala 11
d) Nilai standar Z
e) Nilai standar T

1. Gerakan terbiasa (mechanical response) berupa


kemampuan melakukan gerakan dengan lancar karena
latihan cukup. Kata kerja operasional antara lain
menguraikan, menghubungkan, memilih,
mengorganisasikan, membuat pola, dan menyusun.
2. Gerakan kompleks (complex response) mencakup
kemampuan melaksanakan keterampilan yang meliputi
Daftar materi yang beberapa komponen dengan lancar, tepat, urut, dan
sering mengalami
3 efisien.
miskonsepsi dalam
pembelajaran 3. Skala interval, yaitu skala yang mempunyai jarak yang
sama antara satu data dengan data yang lain, oleh
karena itu data interval dapat dioperasikan dengan
operasi hitungan, namun tidak memiliki angka 0 mutlak.
4. Skala rasio, yaitu skala yang mempunyai jarak yang
sama antara satu data dengan data yang lain, oleh
karena itu data interval dapat dioperasikan dengan
operasi hitungan dan memiliki angka 0 mutlak.

Anda mungkin juga menyukai