Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS”

DISUSUN OLEH:
M.F. MAYOLANDA HUTAURUK (7212520009)
RAHARJO BAYU TIRTA (7213520030)
SALSABILA RAHMADANIA (7213520053)
TIARA FRISTIKA YUSKA (7211220004)

DOSEN PENGAMPU :
ERNY LUXY D PURBA, SE., M.SI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1

1.3 Manfaat Penulisan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

2.1 Laporan Posisi Keuangan ......................................................................................... 2

2.2 Laporan Arus Kas .................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 10

3.2 Saran ...................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Pada dasarnya setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya
dari waktu kewaktu sehingga perusahaan dapat memahami keadaan keuangan perusahaan
pada saat tertentu dan mengetahui apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.
Perusahaan mengetahui itu semua melalui laporan pertanggungjawaban pimpinan perusahaan
dalam bentuk laporan keuangan.
Neraca merupakan salah satu dari laporan keuangan yang paling penting, hal ini
dikarenakan neraca berisi mengenai harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu
periode tertentu. Dengan neraca, maka para kreditur atau penanam modal dan pihak-pihak
l;ain yang berkepentingan dapat mempelajari tentang kemampuan dari perusahaan tersebut
didalam melunasi kewajiban- kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang serta
kecenderungan perusahaan pada masa yang akan datang.
Arus kas juga menyajikan ikhtisar terinci mengenai arus kas masuk dan arus kas
keluar, atau sumber dana penggunaan kas selama suatu periode. Maka dari itu, makalah
inimembahas mengenai laporan posisi keuangan dan laporan arus kas sebagai salah satu
komponen penting dalam laporan keuangan.

1.2 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk memenuhi salah satu tugas rutin Akuntansi Keuangan I
2. Untuk Mengetahui tentang laporan Posisi Keuangan, Mengetahui Klasifikasi Dalam
Laporan Posisi Keuangan, Untuk Mengetahui Format Umum Penyajian Laporan
Posisi Keuangan, Untuk topik pembalajaran tentang arus kas, mengetahui arus Kas,
metode Pelaporan Arus Kas, penyususnan laporan arus kas, kegunaan Laporan Arus
Kas.

1.3 MANFAAT PENULISAN


Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai
laporan posisi keuangan dan laporan arus kas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. LAPORAN POSISI KEUANGAN

1. Pengertian laporan posisi keuangan


Laporan posisi keuangan ( Statement of financial position) Juga di sebut
sebagaineraca (Balance sheet), melaporkan aset liabilitas dan ekuitas perusahaan bisnis pada
tanggaltertentu. Laporan keuangan ini memberikan informasi tentang sifat dan jumlah
investasidalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor dan ekuitas atas sumber
dayaneto. Oleh karena itu, laporan ini membantu dalam memprediksi jumlah, waktu,
danketidakpastian arus kas masa depan.

2. Kegunaan Laporan Posisi Keuangan


Dengan memberikan informasi tentang aset liabilitas dan ekuitas, laporan posisi
keuangan memberikan dasar untuk menghitung tingkat imbal hasil (rate of return)
danmengevaluasi struktur modal perusahaan. Analisis juga menggunakan informasi
dalamlaporan posisi keuangan untuk menilai resiko dan kas masa depan arus perusahaan.
Dalam hal ini, analisis menggunakan laporan posisi keuangan untuk menilai likuiditas,
solvabilitas dan fleksibilitas keuangan.
Likuiditas (liquidity) menggambarkan “Jumlah waktu yang diharapkan untuk
berlalusampai aset direalisasikan atau dikonversi menjadi uang tunai atau sampai liabilitas
yangharus dibayar ". Kreditor tertarik pada rasio likuiditas jangka pendek, seperti rasio kas
(Ataumendekati kas) terhadap liabilitas jangka pendek. Rasio ini menunjukkan apakah
suatuperusahaan, seperti Adidas, akan memiliki sumber daya untuk membayar kewajiban kini
dankewajiban saat akan jatuh tempo. Demikian pula, pemegang saham akan menilai
likuiditasuntuk mengevaluasi kemungkinan dividen tunai masa depan dan pembelian saham
kembali.Secara umum, semakin besar likuiditas Adidas, maka semakin rendah resiko
kegagalan.

Solvabilitas (solvency) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar


utangpada saat jatuh tempo. Perusahaan dengan utang yang lebih tinggi relatif lebih beresiko
Karena perusahaanakan membutuhkan lebih banyak aset untuk memenuhi kewajiban tetap
(pembayaran bunga dan pokok).

2
3. Batasan laporan posisi keuangan

a. Sebagian besar aset dan liabilitas dilaporkan sebesar historis. Akibatnya,informasi


yang diberikan dalam laporan posisi keuangan sering dkritik karenatidak melaporkan
nilai wajar yang lebih relevan.
b. Perusahaan mengggunakan penilaian dan estimasi untuk menentukan beberapa pos
yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan
c. Laporan posisi keuangan mengabaikan beberapa pos yang memiliki nilaikeuntugan,
tetapi perusahaan tidak dapat mencatatnya secara objektif

4. Klasifikasi Dalam Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan dikelompokkan bersama pos yang serupa untuk memperoleh
subtotal yang signifikan. Lebih lanjut, pos-pos ditetapkan sedemikian rupa sehingga
laporanakan menampilkan hubungan-hubungan yang relevan. IASB menunjukkan bahwa
bagian dan subbagian laporan keuangan akanlebih informatif daripada laporan keuangan
secara keseluruhan. Oleh karena itu IASB membatasi pelaporan akun yang berupa hanya
ringkasan (total aset, aset neto, totalliabilitas, dan lain-lain). Sebaliknya, perusahaan harus
melaporkan dan mengklasifikasikan setiap pos dengan cukup terperinci untuk memungkinkan
pengguna dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan,klasifikasi
tersebut juga memudahkan pengguna untuk mengevaluasi likuiditas dan fleksibilitas
keuangan, dan profitabilitas, dan risiko.Untuk mengklasifikasi pos dalam laporan keuangan,
perusahaan mengelompokkan pos yang memiliki karakteristik serupa dan memisahkan pos
dengan karakteristik yang berbeda. Misalnya, perusahaan harus melaporkan secara terpisah :

a. Aset dan liabilitas dengan karakteristik likuiditas umum yang berbeda.


b. Aset yang berbeda pada fungsi yang diharapkan dalam operasi pusat perusahaan atau
aktivitas lainnya.
c. Liabilitas yang berbeda dalam jumlah, sifat, dan waktu

5. Unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan


a. Aset. sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan.
b. Liabilitas. kewajiban, entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan arus keluar dari umber daya entitas
3
yang mengandung manfaat ekonomis.
c. Ekuitas. Hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua
liabilitas

6. Format Laporan Posisi Keuangan


IFRS tidak menentukan urutan atau format dimaan perusahaan menyajikan pos yang
ada dalam laporan posisi keuangan. Dengan demikian, beberapa perusahaan menyajikan aset
terlebih dahulu, diikuti oleh ekuitas, dan kemudian liabilitas. Perusahaan lain melaporkan aset
lancar pertama dibagian aset, dan liabilitas jangka pendek pada bagian liabilitas.

Aset Ekuitas dan liabilitas


Aset tidak lancar Ekuitas
Investasi Modal saham
Aset tetap Premi shaam
Aset tak berwujud Saldo laba
Aset lainnya Akumulasi
Ak. penghasilan komperehensif lain A lancar
Kepentingan non pengendali (hak minoritas)

Liabilitas jangka panjang


Liabilitas jangka pendek

B. LAPORAN ARUS KAS

1. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kasdan setara
kas dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selamawaktu periode tertentu.
Kas dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang adaditangan (cash on hand ),treasury
bills,commercial paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in bank)
termasuk overdraft pada bank.

4
Kas harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat
c. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga (investasi
yang jatuh tempo maksimal tiga bulan).
Setara kas (cash equivalent ) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka
pendek, sangat likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

2. Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan utama dari laporan aruskas ini adalah untuk memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaanselama dari suatu
periode. Untuk mencapai tujuan ini, laporan arus kas melaporkan sebagai berikut:
a. Pengaruh kas dari operasi selama suatu periode.
b. Transaksi investasi
c. Transksi pendanaan dan
d. Kenaikan atau penurunan neto kas selama suatu periode.
e. Kenaikan atau penurunan neto kas selama suatu periode.
Pelaporan sumber, penggunaan, dan kenaikan atau penurunn neto kas membantu investor,
kreditor, dan pihak lain mengetahui apa yang terjadi pada sumber daya yang paling likuid
dalam perusahaan. Oleh karena sebagian besar individu mengelola buku cek dan
mempersiapkan pengembalian pajak dengan basis kas, mereka dapat mengetahui informasi
yang dilaporkan dalam laporan arus kas.

3. Arus Kas dari Aktivitas Operasi ( operating activities )


Aktivitas operasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas utama
penghasil pendapatan pendapatan perusahaan perusahaan (principal revenue-producing
revenue-producing activities). Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas
menghasilkan pendapat lkan pendapatan dari entitas.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
a) Penerimaan kas dari penjualan barang
b) Penerimaan kas dari penjualan jasa
c) Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterima tunai.
d) Pembayaran kas kepada pemasok barang
5
e) Pembayaran kas kepada karyawan
f) Pemayaran kas kepada pemasok jasa lainnya
g) Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan kecuali secara khusus merupakan bagian
dari aktivitas pendanaan dan investasi h. Penerimaan dan pembayaran kontrak yang
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan.
4. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (I nvesting Activities)

Aktivitas investasi adalah perolehan (acquisition) dan pelepasan (disposal) aset


jangka panjang dan investasi non setara kas. Aktivitas investasi mencerminkan penerimaan
dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh perusahaan yang
ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah :

a. Arus kas yang diterima, misalnya :

1) Penjualan aset tetap


2) Penjualan surat berharga yang berupa investasi
3) Penagihan pinjaman pokok jangka panjang/pinjaman (tidak termasuk bunga jika
merupakan kegiatan investasi)
4) Penjualan aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk
persediaan)
b. Arus kas yang keluar, misalnya :
1) Pembayaran untuk mendapatkan aset tetap
2) Aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan yang
dikapitalisasikan
3) Pembelian investasi jangka panjang
4) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
5) Pemberian pinjaman pada pihak lain
6) Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif produktif
seperti seperti hak paten (tidak termasuk termasuk persediaan persediaan yang
merupakan persediaan operasional)

5. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (financing activities)


Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan besaran dan
komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan.
6
Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan :
a. Arus kas masuk misalnya :
1) Pengeluaran saham atau instrumen modal lainnya
2) Pengeluaran wesel
3) Penjualan obligasi
4) Pengeluaran surat hutang hipotik
5) Serta pinjaman lainnya
b. Arus kas keluar misalnya :

1) Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik


2) Pembelian saham perusahaan (treasury stock )
3) Pelunasan pokok pinjaman
4) Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan dengan
sewa gedung usaha pembiayaan.
Dalam hal pelunasan pinjaman meliputi pinjaman pokok dan
bunga, pelunasan pelunasan yang dilakukan dilakukan mengarah mengarah pada jumlah
pokok pinjaman pinjaman yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
( financing financing activity activity) dan dibayarkan mengarah kebunga, harus
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi (operating activity).

6. Metode Pelaporan Arus kas


a. Metode Langsung
Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap item laporan laba
rugi dengan tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yang diterima atau dibayarkan
terkait dengan setiap komponen laba rugi tersebut. Metode langsung lebih Metode langsung
lebih dianjurkan oleh PSAK dianjurkan oleh PSAK karena lebih memfokuskan karena lebih
memfokuskan pada arus kas daripada daripada laba bersih akrual oleh karena itu dianggap
dianggap lebih informatif dan terperinci.

b. Metode Tidak Langsung


Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
dari transaksi transaksi bukan kas, akrual kas, akrual dari penerimaan atau enerimaan atau
pembayaran pembayaran kas untuk operasi masa lalu dan masa depan dan unsur penghasilan
atau beban yang berkaitan berkaitan dengan arus kas investasi investasi dan pendanaan.

7
pendanaan. Metode tidak langsung langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang
diperoleh perusahaan dengan melakukan penyesuaian sebagai berikut :
1) Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kas keluar,
contohnya adalalah amortitasi premium/diskonto investasi obligasi, beban pen beban
penyisihan piutang ragu yisihan piutang ragu-ragu, beban -ragu, beban penyusutan
aktiva penyusutan aktiva tetap, beban tetap, beban amortisasi aktiva tidak berwujud
dan beban amortisasi premium/diskonto utang obligasi.
2) Keuntungan dan kerugian yang terkait dengan aktivitas investasi
atau pembiayaan, pembiayaan, contohnya contohnya adalah keuntungan keuntungan
dan kerugian kerugian penjualan penjualan aktiva tetap, keuntungan dan kerugian
penjualan investasi dalam saham, dan keuntungan serta kerugian atas penebusan
kembali utang obligasi.
6. Format Dasar Laporan Arus Kas

7. Gambaran Penyusunan Laporan Arus Kas


a. Sumber informasi Perusahaan memperoleh informasi untuk mempersiapkan laporan arus
kas dari beberapa sumber:
1) Laporan posisi keuangan komparatif
2) Laporan laba rugi tahun berjalan, dan
3) Data transaksi yang dipilih.
b. Mempersiapkan laporan Arus Kas
1) Menentukan kas yang diperoleh dari (atau digunakan untuk) aktivitas operasi
2) Menentukan kas yang diperoleh dari atau digunakan untuk aktivitas investassi dan
pendanaan
3) Menentukan perubahan ( kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan
4) Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan akhir

8
c. Aktivitas nonkas yang signifikan
Contoh aktivitas non kas yang signifikan adalah sebagai berikut.
1) Penerbitan saham biasa untuk untuk membeli aset
2) Konversi Obligasi menjadi saham biasa.
3) Penerbitan utang untuk membeli aset.
4) Pertukaran aset jangka panjang
8. Kegunaan laporan arus kas
a. Likuiditas Keuangan Rumus untuk rasio

b. Fleksibilitas keuangan Rasio cangkupan utang kas (cash debt coverage ratio) memberikan
informasi tentang fleksibilitas keuangan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan per
usahaan untuk membayar membayar liabilitasnya liabilitasnya dari kas neto yang diperoleh
diperoleh dari aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi asset yang digunakan dalam
operasinya

c. Arus Kas Bebas


Cara yang lebih canggih untuk memeriksa flekasibilitas
keuangan perusahaan perusahaan adalah dengan mengembangkan mengembangkan analisi
analisi arus kas bebas. Arus kas bebas (free cash flow) adalah jumlah arus kas diskresioner
yang dimiliki perusahaan. perusahaan. Perusahaan Perusahaan dapat menggunakan
menggunakan arus kas ini untuk membeli membeli investasi tambahan, melunasi utangnya,
membeli saham tresuri, atau hanya untuk menambah likuiditas. Pengguna laporan keuangan
dapat menghitung arus kas bebas.
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi - Pengeluaran Modal – Dividen
=Arus Kas Bebas

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Laporan posisi keuangan adalah ( statement statement of financial financial position
position), juga disebut sebagai neraca (balance sheet ), melaporkan aset, liabilitas, dan
ekuitas perusahaan perusahaan bisnis pada tanggal tanggal tertentu. tertentu. laporan
laporan ini membantu membantu dalam memprediksi jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan.
2. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas
masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas tersebut
memberikan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas untuk
menghasilkan menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan arus kas digunakan
oleh pihak manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah
berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa
mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh pihak kreditor dan investor dalam
menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
(keuntungan). Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan
pendapatan dari entitas, misalnya penagihan kas dari penjualan penjualan dan
penyerahan penyerahan jasa, pembayaran pembayaran kepada pemasok pemasok dan
pembayaran pembayaran gaji kepada karyawan.

3.2 SARAN

Semoga makalah ini bisa berguna menambah wawasan pembaca dan berguna untuk
pembelajaran pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Ghozali, Imam. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro Warfield, Kieso weygandt. 2017. Akuntansi Akuntansi keuangan keuangan
Menengah. Menengah. Yogyakarta: Salemba empa

11

Anda mungkin juga menyukai