Anda di halaman 1dari 16

Laporan Arus Kas

Oleh :
TAUFIQUL HIDAYAT
NIM. 0035 04 33 2022

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin. Segala puji dan syukur tiada hentinya penulis


panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan keagunan-Nya telah melimpahkan
segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga berhasil menyelesaikan
makalah dengan judul “Laporan Arus Kas.”, adapun makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
oleh penulis demi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Palopo, 28 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Laporan Arus Kas.......................................................................... 3
B. Tujuan Laporan Arus Kas.............................................................. 3
C. Klasifikasi Laporan Arus Kas........................................................ 5
D. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas......................................... 8
E. Isi dan Format Laporan Arus Kas.................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan
kegiatanusahanya dari waktu ke waktu sehingga perusahaan dapat mengetahui
keadaan keuangan perusahaan pada saat tertentu dan mengetahui apakah
perusahaan mengalamikeuntungan atau justru mengalami kerugian. Perusahaan
mengetahui hal tersebutmelalui laporan pertanggungjawaban pimpinan
perusahaaan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini dapat
digunakan untuk menilai hasil-hasil yang dicapaioleh perusahaan pada tahun
sebelumnya dan juga dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk membuat
kebijaksanaan pada tahun berikutnya.
Dalam ilmu akuntansi, terdapat lima laporan keuangan yang memberikan
informasi mengenai kondisi ekonomi suatu perusahaan. kelima laporan tersebut
adalah laporan laba rugi, laporan perubahaan ekuitas, laporan posisi keuangan
atau yang sering disebut neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Laporan laba rugi adalah rangkuman pendapatan dan beban untuk
periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun. Laporan perubahaan
ekuitas adalah rangkuman perubahaan dalam ekuitas pemengang saham
perusahaan yang telah terjadi dalam periode waktu tertentu seperti dalam satu
bulan atau satu tahun. Laporan posisi keuangan adalah daftar aset, liabilitas, dan
ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada penutupan hari terakhir suatu
bulan atau tahun.
Laporan arus kas terdiri dari tiga aktivitas berbeda, yaitu aktivitas operasi,
aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan. Namun dari semua laporan
keuangan yang ada, hanya laporan arus kas yang menyajikan ikhtisar terinci
mengenai semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atausumber dan penggunaan
kas selama suatu periode.

iv
Berdasarkan uraian diatas makalah laporan keuangan ini dibuat untuk
mempelajari tentang pemahaman laporan keuangan III yang mengacu pada
laporan arus kas dan laporan laba sehubungan dengan tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Laporan Arus Kas ?
2. Apa tujuan disusunnya laporan arus kas ?
3. Apa Klasifikasi Laporan Arus Kas ?
4. Bagaimana Metode Penyusunan Laporan Arus Kas ?
5. Apa isi dan format laporan arus kas ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Laporan Arus Kas
2. Untuk Mengetahui Tujuan disusunnya Laporan Arus Kas
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Laporan Arus Kas
4. Untuk Mengetahui Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
5. Untuk Mengetahui isi dan format laporan arus kas

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Laporan Arus Kas
Menurut Kuswadi (2005:238) menjelaskan mengenai definisi arus kas dan
setara kas sebagai berikut : “Arus kas adalah kas masuk dan arus kas keluar atau
setara kas. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro”. “Setara
kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka
pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.”
Berdasarkan penjelasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), arus kas
merupakan aliran dana yang menunjukkan perpindahan dana melalui sebuah bank.
Arus kas ini bisa disimpulkan sebagai aliran dana sebuah bank, di mana aliran
dana ini menunjukkan sumber dana dan juga penggunaan dana tersebut (cash
flow). 
Laporan arus kas (statement of cash flows), yaitu laporan keuangan
yangmerangkum informasi mengenai arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas
keluar (pembayaran) untuk suatu periode waktu tertentu. Agar arus kas tersebut
dapatdigunakan sebagai informasi bagi pemakai laporan keuangan, maka
informasi arus kasdi buat dalam bentuk laporan yang disebut laporan arus kas
(statement of cash flow), yang dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi para
investor dan kreditur dalam menganalisa arus kas.
B. Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang
relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama
suatu periode. Untuk meraihtujuan ini, laporan arus kas melaporkan:
1. Kas yang mempengaruji operasi selama suatu periode
2. Transaksi investasi

vi
3. Transaksi mempengaruhi operasi selama suatu periode
4. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama periode
Tujuan lainnya penyajian data yang berkaitan dengan arus kas ialah
menyediakan informasi yang diasumsikan akan :
1. Membantu para penanam modal atau kreditor meramalkan jumlah kas yan
gmungkin didistribusikan pada waktu yang akan datang dalam bentuk
dividen atau bunga dan dalam bentuk distribusi likuidasi atau pembayaran
kembali modal pokok 
2. Membantu dalam mengevaluasi risiko. Risiko dalam konteks ini meliputi 
baik variabilitas yang diharapkan dari keuntungan masa depan maupun
kemungkinaninsolvabilitas atau pailit. Oleh karena itu, data arus kas
diharapkan menyediakaninformasi dasar dalam mengevaluasi harga pasar
surat-surat berharga.
 Arus kas dan peramalan deviden
Laba bersih (net income) sering dianggap sebagai indikasi tentang
kemampuan perusahaan membayar dividen. Akan tetapi keputusan
deviden harusmemperhitungkan banyak faktor lain, seperti
tersedianya kas: kesempatan dan sasaran perusahaan berkenaan
dengan pertumbuhan modal dan pengembangan; serta kebijakan
perusahaan mengenai pembiayaan ekstren dan kemampuan
perusahaan memperoleh dana dari luar. Tetapi salah satu kekurangan
yang lebih besar dari laba bersih yang dilaporkan sebagai alat untuk
meramalkan dividen masa depan ialah kemungkinan
penyimpangannya, oleh karena ketidakmampuan dalam banyak kasus
untuk mendapatkan penandingan (matching) yang tepat antara biaya
dengan pendapatan, dan oleh karena sifat yang arbitrer dari prosedur-
prosedur alokasi. Maka, penggunaan arus kas sebagai alat
meramalkan dividen masa depan, mencengah terjadinya
penyimpanagn dari laba bersih yang dilaporkan, kecuali sejauh
bahwa penetapan waktu penerimaan dan pembayaran kas tertentu
dapat diubah oleh manajemen.

vii
Walaupun keputusan dividen perusahaan dalam setiap periode
didasarkan pada banyak faktor yang kompleks, para penanam modal
mungkin dapat memperoleh beberapa pertolongan dalam meramalkan
dividen masa depan jika kalau mereka memiliki informasi mengenai
jenis-jenis arus yang berikut ini:
1. Arus kas yang berkaitan dengan operasi dasar yang sedang
berjalan.
2. Arus kas berulang yang tidak berkaitan dengan operasi sekarang,
tetapi timbuldari peristiwa tak terduga atau dari keinginan untuk
mempertahankanlingkungan yang baik dari perusahaan masa
depan.
3. Arus kas yang diperlukan untuk meningkatkan fasilitas operasional
dan persediaan atau yang diperoleh dari penjualan apabila tidak
diperlukan untuk operasi perusahaan pada waktu yang akan datang.
4. Kas yang diperoleh dari atau dibayar kembali kepada para
pemegang obligasidan para pemegang saham sebagai suatu bagian
pembiayaan perusahaan.
5. Pembayaran bunga dan dividen kepada para penanam modal
dengan klaim prioritas.
C. Klasifikasi Laporan Arus Kas
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan dengan cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klasifikasi
menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan untuk menilai pengaruh aktivitas terhadap posisi keuangan perusahaan
serta jumlah kas dan setara kas. Berikut klasifikasi arus kas, yaitu :
1. Arus kas aktivitas operasi
Klasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas operasi merupakan Arus
kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan yaitu kegiatan utama atau kegiatan operasional badan usaha

viii
tersebut. Adapun arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan
operasional misalnya :
a) Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan
barang dan jasa.
b) Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga
atas piutang yang ada.
c) Penerimaan retur (pengembalian dana) dari supplier
Arus kas keluar misalnya :
a) Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan
dijual.
b) Pembayaran hutang dan bunga atas hutang-hutang perusahaan tersebut
baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
c) Pembayaran pajak penghasilan pada pemerintah atas keuntungan yang
diperoleh perusahaan dan pembayaran kewajiban serta denda lainnya.
d) Pembayaran gaji, juga seluruh pembayaran tunai yang tidak berasal
dari transaksi investasi atau pendanaan seperti pengembalian dana
kepada langganan dan sumbangan, pembayaran tuntutan di pengadilan
dan lainnya.
2. Arus kas aktivitas investasi
Klasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas investasi adalah aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan
pelepasan aset tetap sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Aktivitas investasi
meliputi siklus kegiatan jangka panjang yang mempengaruhi investasi
dalam aktiva tetap, juga investasi serta pemberian dan penagihan pinjaman
kepada perusahaan lainnya. Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari
hasil atau pengubahan investasi yang dilakukan sebelumnya. Adapun arus
kas masuk dari aktivitas investasi misalnya dari :
a) Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta aktiva
produktif lainnya (tidak termasuk persediaan).

ix
b) Hasil penjualan surat berharga baik surat berharga yang merupakan
investasi maupun milik sendiri sperti saham.
c) Hasil penagihan pinjaman jangka panjang yang merupakan kegiatan
investasi dan tidak termasuk bunga.
d) Arus kas keluar dari aktivitas investasi misalnya dari pembayaran
untuk pembelian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud
e) Pemberian pinjaman pada entitas lainnya berupa aktiva tetap.

3. Arus kas aktivitas pendanaan


Klasifikasi arus kas berdasarkan arus kas pendanaan (financing
activities) meliputi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas
pendanaan berkaitan dengan bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk
membiayai perusahaan termasuk biaya operasinya. Aktivitas ini
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan
pinjaman jangka panjang perusahaan. Dalam hal ini arus kas masuk
merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan/pembiayaan
perusahaan. Sedangkan arus kas keluar adalah pembayaran kembali
kepada pemilik dan kreditur atas dana yang diberikan sebelumnya.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas pendanaan
meliputi:
a) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya
b) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau
menebus
c) Saham perusahaan
d) Penerimaan kas dari emisi obligasi ,pinjaman, wesel , hipotek , dan
pinjaman lainnya
e) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi
saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan
(financial lease)

x
Arus kas masuk dari kegiatan pendanaan misalnya adalah :
a) Pengeluaran surat berharga berupa saham
b) Menerbitkan surat hutang jangka Panjang berupa obligasi dan wesel
bayar jangka Panjang.
c) Pengeluaran hipotek dan lainnya.

Arus kas keluar misalnya :


a) Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada
pemegang saham.
b) Pembayaran atas pembelian/pemilikan kecuali saham (treasury stock)
dan obligasi
c) Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena
termasuk kegiatan operasi
D. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Sebagaimana telah disampaikan pada makalah ini, arus kas yang
terjadi di dalam perusahaan dibagi ke dalam tiga aktvitas sumber kas, yaitu
aktivitas operasi, investasi dan Pendanaan. Secara umum terdapat dua metode
dalam penyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak
langsung. baik metode langsung maupun tidak langsung membagi sumber
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan ke dalam tiga kelompok sumber
kas tersebut.
1. Metode Langsung
Penyusunan laporan arus kas menggunakan metode langsung
berdasarkan pada jurnal yang berkaitan dengan kas dan rekening koran
bank. Metode ini menggunakan informasi terkait aktivitas operasi
perusahaan dalam penyusunannya. Penerimaan dan pengeluaran
perusahaan akan dikelompokkan berdasarkan pada aktivitas operasi. Pada
bagian selanjutnya akan dicatat penerimaan serta pengeluaran kas yang
berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. Laporan arus kas
menggunakan metode langsung membutuhkan waktu yang sedikit lebih

xi
lama untuk menyusun rincian ketiga elemen aktivitasnya. Namun, hasil
dari laporan arus kas metode langsung tetap bisa dipertanggungjawabkan
tingkat keakuratannya.
2. Metode Tidak Langsung
Laporan arus kas metode tidak langsung disusun dengan tiga
elemen secara lengkap. Sumber data dari laporan arus kas metode tidak
langsung adalah laporan laba rugi periode bersangkutan. Laporan laba rugi
tersebut digunakan untuk mengetahui laba bersih milik
perusahaan.Sumber data berikutnya yang dijadikan sebagai patokan dalam
penyusunan laporan arus kas metode tidak langsung adalah neraca pada
periode berikutnya. Penyusunan arus kas tersebut dilakukan dengan
membandingkan neraca dan laporan laba rugi. Kegunaaan dari
perbandingan data antara laporan laba rugi terkini dan neraca periode
berikutnya digunakan untuk memantau pergerakan instrumen yang
berkaitan dengan kas. Perusahaan juga bisa mengetahui tingkat kenaikan
instrumen yang berhubungan dengan kas.
E. Isi dan Format Laporan Arus Kas
 Isi Laporan Arus Kas
Baik IFRS dan GAAP menentukan bahwa penerimaan kas dan
pembayarankas selama suatu periode harus diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan
untuk menentukan laba bersih. Transaksi aktivitas operasi terdiri dari :
 Kas masuk (penerimaan) : penjualan (barang/jasa), pendapatan
bunga, pendapatan dividen
 Kas keluar (pembayaran) : pembayaran kepada pemasok,
pembayarankepada pemasok, pembayaran kepada pemasok,
pembayaran kepada kreditur, dll
2. Aktivitas investasi berkaitan dengan pemberian dan penagihan
pinjaman, serta perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang

xii
maupun ekuitas) seperti properti, pabrik dan peralatan. Transaksi
aktivitas investasi terdiri dari :
 Kas masuk (penerimaan) : penjualan aktiva tetap, penjualan
investasi, penjualan aktiva tak berwujud, penerimaan hasil
penagihan pinjaman.
 Kas keluar (pembayaran) : pembelian aktiva tetap, pembelian
investasi darientitas lain, pembelian aktiva tak berwujud, pemberian
pinjaman kepadaentitas lain.
3. Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan
perubahandalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka
panjang perusahaan.Dengan kata lain, aktivitas pembiayaan
melibatkan pos-pos kewajiban danekuitas pemilik. Transaksi aktivitas
pembiayaan meliputi :
 Kas masuk (penerimaan) : pinjaman uang, penerimaan investasi dari
pemilik, penerbitan saham perusahaan, penerbitan obligasi atau
surathutang lainnya
 Kas keluar (pembayaran) : pembayaran kembali pinjaman,
pembagian pemilik, pembayaran dividen, pembayaran utang pokok
kepada perusahaan lain, pembelian saham treasuri.
 Format dasar dari laporan arus kas

Laporan Arus Kas


Arus kas dari aktivitas operasi $ XXX
Arus kas dari aktivitas investasi XXX
Arus kas dari kegiatan pembiayaan XXX
Kenaikan (penurunan) kas bersih XXX
Kas di awal tahun XXX
Kas di akhir tahun XXX
   
   

xiii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pokok,para pemakai
laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan
kas dan setara kas. Laporan arus kas merinci sumber penerimaan maupun
pengeluaran kas berdasarkan aktivitas operasi,investasi,dan pembiayaan. Laporan
arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen dan secara eksternal bagi
para pemodal dan kreditor secara internal,manajemen memakai laporan arus kas
untuk menilai likuiditas,menentukan kebijakan deviden dan mengevaluasi imbas
dari keputusan- keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan
pendanaan.
Berdasarkan peraturan, semua emiten dan bank, karena mengelola
dana publik, harus memublikasikan laporan keuangannya secara periodik.
Walaupun yang dipublikasikan di dua harian nasional itu umumnya hanya neraca
dan laporan laba rugi, investor tidak boleh melupakan laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Setelah neraca dan laporan
laba rugi, kali ini saya akan menjelaskan laporan arus kas.

xiv
Laporan ini belum menjadi bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan
sekitar 20 tahun lalu. Sebelum diwajibkannya laporan arus kas, para
pengguna laporan keuangan mengeluh tidak bisa memperoleh informasi yang
diperlukan mengenai sebab peningkatan atau penurunan saldo kas. Tanpa
pemahaman yang memadai mengenai sumber dan penggunaan kas selama
satu periode, mereka kesulitan memprediksi kemampuan perusahaan
menghasilkan kas, yang dipandang lebih penting daripada laba. Inilah perbedaan
akuntansi dan manajemen keuangan. Akuntansi berorientasi pada bottom line,
sementara aksioma pertama dalam manajemen keuangan mengatakan kas adalah
raja. Menyadari kelemahan yang melekat pada laporan laba rugi dengan konsep
accrual-nya dan memenuhi tuntutan para penggunanya, pada akhir 1980-an, para
penyusun standar akuntansi di Amerika menetapkan laporan arus kas
sebagai bagian integral dari laporan keuangan. Dewan standar akuntansi di
Indonesia dan di negara-negara lain pun mengikuti jejak Amerika ini pada periode
awal 1990-an.
Laporan arus kas sejatinya adalah laporan yang menjabarkan jumlah
kas masuk dan sumbernya serta jumlah kas keluar dan penggunaannya. Laporan
arus kas tidak lain adalah pelaporan secara sistematis transaksi yang ada di akun
kas dalam buku besar sebuah perusahaan, baik sisi debit maupun sisi kredit.
Laporan arus kas lengkapnya dibagi dalam tiga kelompok aktivitas yaitu arus kas
dari kegiatan operasi, dari kegiatan investasi, dan dari kegiatan pendanaan. Total
arus kas dari ketiga kegiatan ini harus sama dengan perubahan saldo kas di neraca.
Karena itu, ada juga pengguna laporan keuangan yang memandang sepele manfaat
laporan arus kas dengan mengatakan laporan ini hanya menjelaskan naik-turunnya
kas.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu saya mengharapkan
masukan dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini,
dan saya berharap agar dengan hadirnya makalah ini dapat menambah wawasan
dan referensi materi pembaca.

xv
DAFTAR PUSTAKA
Hery. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah I, Cetakan pertama,. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan :


Revisi 2009

Jef Putra Rizal (2013). Laporan Arus Kas

Nardiawan, deddi, dkk. 2009. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.

Rudianto (2008). Pengantar akuntansi : Adaptasi IFRS, Jakarta : Penerbit


Erlangga

xvi

Anda mungkin juga menyukai