Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH BONUS SKEMA PADA KEPUTUSAN AKUTANSI

PELANGGARAN PERJANJIAN UTANG DAN TANGGAPAN AKUTANSI MANAJER


MANAJEMEN PENDAPATAN SELAMA INVESTIGASI BANTUAN IMPOR
OLEH KELOMPOK 1 :
Fadiah Al Wafi Ibrahim (000104332022)
Dini Ekayanti (004204332022)
Siti Reziyah (004804332022)
Idza Aradha Pratiwi (000304332022)
Andi Alfa Novitasari (004004332022)
Allah SWT berfirman :

Terjemahannya : “Dan apakah mereka tidak memperhatikan


bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi
itu berbagai macam pasangan (tumbuh-
tumbuhan) yang baik?”

QS. Asy-Syu’ara ayat 7


LATAR BELAKANG
Skema bonus adalah salah satu bentuk insentif yang diberikan kepada karyawan atau manajemen
perusahaan sebagai penghargaan atas pencapaian target atau kinerja yang baik. Skema bonus
dapat berupa uang tunai, saham, atau bentuk insentif lainnya. Pengaruh skema bonus terhadap
keputusan akuntansi merupakan topik yang menarik dalam dunia bisnis dan akuntansi.
Perjanjian hutang adalah bagian penting dari aktivitas bisnis, di mana sebuah perusahaan atau
individu meminjam dana dari pihak lain dengan janji untuk mengembalikan jumlah yang dipinjam
beserta bunga dalam jangka waktu tertentu. Namun, dalam kenyataannya, terkadang perusahaan
atau individu tidak dapat memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati. Ini dapat mengakibatkan pelanggaran perjanjian hutang.
Investigasi keringanan impor adalah proses yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan
apakah produk impor harus dikenakan keringanan tarif atau pajak. Tujuan utama dari investigasi
ini adalah untuk memastikan bahwa produk impor tersebut tidak merugikan industri domestik dan
untuk mempromosikan perdagangan yang adil. Manajemen pendapatan selama investigasi
keringanan impor sangat penting untuk memastikan bahwa pemerintah dapat mengumpulkan
pendapatan yang sesuai dengan ketentuan tarif yang berlaku.
TUJUAN
RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
1. Bagaimana Pengaruh 1. Untuk Mengetahui
Skema Bonus Terhadap Pengaruh Skema
Keputusan Akuntansi? Bonus Terhadap
2. Bagaimana Pelanggaran Keputusan
Perjanjian Hutang Dan Akuntansi
Tanggapan Akuntansi 2. Untuk Mengetahui
Manajer? Pelanggaran
3. Bagaimana Manajemen LANJUTAN Perjanjian Hutang
Pendapatan selama Dan Tanggapan
investigasi keringanan Akuntansi Manajer.
impor? 3. Untuk Mengetahui
Bagaimana
Manajemen
Pendapatan selama
investigasi
keringanan impor.
BAB II PEMBAHASAN
Pengaruh Skema Bonus Terhadap
Keputusan Akuntansi Terdapat berbagai jenis skema bonus yang dapat diterapkan dalam perusahaan, antara lain:
a. Bonus Kinerja: Diberikan berdasarkan pencapaian target kinerja individu atau kelompok.
b. Bonus Berbasis Proyek: Diberikan kepada karyawan yang terlibat dalam proyek tertentu
dan berhasil menyelesaikannya.
c. Bonus Berdasarkan Hasil Perusahaan: Diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari
keuntungan perusahaan.
d. Bonus Retensi: Diberikan kepada karyawan sebagai insentif untuk tetap bekerja di
perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
e. Bonus Saham: Karyawan menerima saham perusahaan sebagai bonus, yang memberikan
mereka kepentingan dalam kinerja jangka panjang perusahaan.

Skema bonus adalah cara yang biasa digunakan perusahaan untuk


memberikan penghargaan kepada karyawannya. Rencana bonus
memberikan jumlah maksimum yang dapat ditransfer ke “pusat bonus”
dalam pembayaran bonus. Transfer maksimum umumnya adalah suatu
porsi laba yang melebihi angka target laba. Target biasanya prosentase
ekuitas pemegang saham atau aset total. Jika laba kurang dari target, maka
tidak ada bonus yang diberikan. Sejumlah rencana juga mempunyai batas
atas untuk transfer (Watts and Zimmerman, 1986).
LANJUTAN
Berikut ini beberapa pemikiran tentang bagaimana
skema bonus dapat memengaruhi keputusan
Transparansi dan Akuntabilitas: Penting untuk mencatat bahwa pengaruh skema bonus terhadap
akuntansi: keputusan akuntansi harus diawasi dengan ketat dan dicatat dengan transparan. Praktik yang tidak
etis atau manipulatif dalam akuntansi dapat berdampak buruk pada reputasi perusahaan dan dapat
melanggar aturan regulasi.
Pengaruh Jangka Panjang: Skema bonus yang terlalu berorientasi pada kinerja jangka pendek dapat
mengabaikan dampak jangka panjang pada perusahaan. Hal ini bisa merugikan perusahaan dalam
jangka panjang jika karyawan atau manajemen lebih fokus pada pencapaian bonus daripada pada
keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis.
Risiko dan Reward: Perusahaan perlu mempertimbangkan risiko yang terkait dengan skema bonus.
Jika skema bonus terlalu agresif, ini dapat mendorong pengambilan risiko yang berlebihan dalam
usaha untuk mencapai bonus. Sebaliknya, skema bonus yang seimbang dapat mendorong tindakan
yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan keberlanjutan perusahaan.
Pengaruh Motivasi: Skema bonus dapat memotivasi karyawan atau manajemen untuk mencapai
target atau tujuan tertentu. Ini dapat mempengaruhi keputusan akuntansi seperti penundaan
pengakuan biaya, peningkatan pendapatan, atau pengurangan kerugian guna memastikan bonus yang
lebih besar. Dalam beberapa kasus, ini dapat menghasilkan pelaporan keuangan yang tidak
mencerminkan posisi sebenarnya.
Manipulasi Laporan Keuangan: Skema bonus yang terkait dengan kinerja keuangan dapat mendorong
praktik manipulasi laporan keuangan. Karyawan atau manajemen dapat melakukan tindakan yang
meragukan, seperti overstate pendapatan atau menunda pencatatan beban, untuk memenuhi
persyaratan skema bonus.
Pengaruh pada Pengakuan Pendapatan: Skema bonus yang berbasis pada pencapaian pendapatan
dapat memotivasi perusahaan untuk mengakui pendapatan lebih awal atau meningkatkan jumlah
pendapatan dalam laporan keuangan. Hal ini dapat membantu perusahaan mencapai target bonus
yang telah ditetapkan.
Pengaruh terhadap Pengeluaran Biaya: Di sisi lain, skema bonus yang terkait dengan pengendalian
biaya dapat mendorong perusahaan untuk menunda atau mengurangi pengakuan biaya. Ini dapat
menghasilkan pelaporan keuangan yang lebih menguntungkan, meskipun sebenarnya biaya yang
sebenarnya telah dikeluarkan.
Pelanggaran Perjanjian Hutang Dan Tanggapan Akuntansi Manajer

Penjelasan

Jika keringanan dari pemberi pinjaman diperoleh apakah pelanggaran tersebut harus diungkapkan dalam
pelanggaran perjanjian utang mempengaruhi penyajian utang di neraca. Maka pemberi pinjaman biasanya
memasukkan perjanjian utang dalam perjanjian pinjaman. Perjanjian tersebut mungkin memerlukan rasio
profitabilitas, likuiditas, atau arus kas tertentu. Pelanggaran terhadap persyaratan tersebut dapat membuat utang
jangka panjang dapat dibatalkan. Utang menjadi lancar karena jatuh tempu dalam waktu satu tahun sejak tanggal
neraca.
Beberapa pinjaman jangka panjang memerlukan kepatuhan terhadap perjanjian triwulanan atau
semesteran yang harus dipenuhi setiap triwulan. Jika terjadi pelanggaran perjanjian yang memberikan pemberi
pinjaman hak untuk menagih utangnya, pemberi pinjaman hak untuk menagih utangnya, pemberi pinjaman dapat
melepaskan hak penarikan yang timbul dari pelanggaran saat ini untuk jangka waktu lebih dari satu tahun sambil tetap
mempertahankan persyaratan perjanjian dimasa depan. Kecuali jika fakta dan keadaan menentukan lain, peminjam
harus menglasifikasikan kewajiban tersebut sebagai kewajiban jangka panjang kecuali terdapat kedua kondisi ini ,
yaitu : Pelanggaran perjanjian yang memberikan hak kepada pemberi pinjaman untuk membatalkan utang telah terjadi
pada tanggal neraca atau akan terjadi tanpa adanya modifikasi pinjaman. Kemungkinan besar peminjam tidak akan
mampu mengatasi perjanjian yang dimana pada tanggal pengukuran dalam 12 bulan ke depan.
Ada beberapa jenis pelanggaran perjanjian hutang yang dapat terjadi, antara lain: Pelanggaran Pokok
(Principal Default): Terjadi ketika pihak yang berhutang gagal membayar jumlah pokok pinjaman sesuai dengan
perjanjian, Pelanggaran Bunga (Interest Default): Terjadi ketika pihak yang berhutang tidak membayar bunga yang
seharusnya dibayarkan pada waktu yang ditentukan., Pelanggaran Covenant: Covenant adalah ketentuan tambahan
dalam perjanjian hutang yang mengatur berbagai aspek, seperti rasio utang terhadap ekuitas, rasio cakupan bunga,
atau batasan pengeluaran modal. Pelanggaran covenant terjadi ketika perusahaan tidak memenuhi ketentuan-
ketentuan ini.
Pelanggaran Perjanjian Hutang Dan Tanggapan Akuntansi Manajer

LANJUTAN
Ketika perusahaan menghadapi pelanggaran perjanjian hutang, manajemen harus merespons dengan
cepat dan efisien untuk mengurangi risiko dan memitigasi dampaknya. Respons akuntansi yang dapat
diambil oleh manajer meliputi:
a. Identifikasi Pelanggaran: Manajemen perlu mengidentifikasi pelanggaran perjanjian hutang dan
mengkategorikannya berdasarkan tingkat keseriusannya.
b. Komunikasi dengan Kreditur: Manajemen harus berkomunikasi secara terbuka dengan kreditur
untuk memberi tahu mereka tentang situasi dan mencari solusi bersama.
c. Penilaian Dampak Keuangan: Manajemen harus melakukan penilaian terhadap dampak keuangan
pelanggaran tersebut, termasuk potensi konsekuensi seperti perubahan persyaratan suku bunga atau
tuntutan pembayaran segera.
d. Penyesuaian Laporan Keuangan: Jika diperlukan, laporan keuangan harus disesuaikan untuk
mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Ini bisa termasuk mengklasifikasikan hutang jangka panjang
sebagai hutang jangka pendek jika kreditur berhak meminta pembayaran dalam jangka pendek.
e. Rencana Pemulihan: Manajemen perlu mengembangkan rencana pemulihan keuangan untuk
mengatasi pelanggaran perjanjian hutang dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan.
Manajemen Pendapatan Selama Investigasi
Keringanan Impor
Studi yang menguji apakah perusahaan yang mendapat manfaat dari bantuan impor (misalnya
kenaikan tariff dan pengurangan kuota) berupaya menurunkan pendapatan melalui manajemen laba selama
penyelidikan bantuan impor oleh United Stales International Trade Commission (ITC). Penentuan keringanan
impor yang dilakukan oleh ITC didasarkan pada beberapa faktor yang ditentukan dalam tindakan perdagangan
federal, termasuk profitabilitas industry. Penggunaan bilangan akutansi secara eksplisit dalam peraturan
bantuan impor memberikan insentif bagi manajer untuk mengelola pendapatan guna meningkatkan
kemungkinan mendapatkan keringanan impor dan/atau meningkatkan jumlah bantuan yang diberikan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam manajemen pendapatan selama investigasi keringanan impor,
yaitu :
a. Pemantauan Pendapatan
Dalam manajemen pendapatan selama investigasi keringanan impor adalah pemantauan pendapatan yang
diterima dari produk impor yang sedang diselidiki. Pemerintah harus memastikan bahwa semua impor yang
terlibat dalam investigasi ini diidentifikasi dengan benar dan bahwa semua pihak yang terlibat dalam
perdagangan ini mematuhi ketentuan pajak atau tarif yang berlaku. Hal ini melibatkan pengumpulan data yang
akurat tentang volume impor, nilai impor, dan tarif yang berlaku.
b. Analisis Biaya
Pemerintah perlu melakukan analisis biaya untuk memahami dampak dari pemberian keringanan tarif atau
pajak terhadap pendapatan nasional. Ini melibatkan perhitungan potensi pendapatan yang akan hilang jika
keringanan impor diberikan. Analisis ini juga harus mempertimbangkan biaya-biaya yang terkait dengan
pelaksanaan investigasi, termasuk biaya administrasi dan biaya hukum.
c. Strategi Komunikasi
Manajemen pendapatan selama investigasi keringanan impor juga melibatkan strategi komunikasi yang efektif
dengan semua pihak yang terlibat. Pemerintah harus secara jelas mengkomunikasikan tujuan investigasi,
prosedur yang akan diikuti, dan hasil yang diharapkan kepada semua pemangku kepentingan, termasuk
produsen domestik, importir, dan masyarakat umum. Ini akan membantu mengurangi ketidakpastian di pasar
dan menghindari potensi konflik.
d. Pengambilan Keputusan yang Bijaksana
Setelah semua informasi telah dikumpulkan dan dianalisis, pemerintah harus dapat mengambil keputusan
yang bijaksana tentang apakah keringanan impor akan diberikan atau tidak. Keputusan ini harus
mempertimbangkan baik aspek ekonomi maupun politik. Manajemen pendapatan selama investigasi
keringanan impor harus mendukung pengambilan keputusan yang terbaik untuk kepentingan nasional.
Beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan dalam manajemen
pendapatan selama investigasi keringanan impor, yaitu :
Pengumpulan Data Pendapatan Impor: Manajemen pendapatan dimulai dengan pengumpulan data
pendapatan impor yang terkait dengan produk yang sedang diselidiki. Data ini mencakup nilai impor, volume
impor, tarif yang dikenakan, dan semua bea masuk yang terkait. Proses pengumpulan data harus akurat dan
transparan untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang jelas tentang nilai
pendapatan yang terkait.
Verifikasi dan Validasi Data: Pemerintah atau lembaga yang melakukan investigasi harus memverifikasi dan
validasi data yang diberikan oleh importir dan eksportir. Hal ini penting untuk menghindari manipulasi data
atau upaya untuk menghindari pembayaran pajak atau tarif yang seharusnya diterapkan. Verifikasi dan validasi
data memerlukan kerja sama dengan pihak berwenang dan mungkin juga memerlukan audit yang lebih
mendalam.
Pemantauan Kontinu Pendapatan: Manajemen pendapatan selama investigasi keringanan impor tidak hanya
terbatas pada awal investigasi. Proses pemantauan pendapatan harus berlanjut sepanjang periode investigasi.
Ini melibatkan pemantauan impor baru yang mungkin muncul selama investigasi berlangsung, serta
perubahan dalam volume dan nilai impor yang terjadi.
Analisis Dampak Keputusan Keringanan Tarif: Salah satu aspek penting dalam manajemen pendapatan adalah
menganalisis dampak keputusan pemberian keringanan tarif atau pajak terhadap pendapatan negara.
Keputusan tersebut harus didasarkan pada pertimbangan matang tentang manfaat ekonomi jangka panjang
dan pendapatan yang mungkin hilang atau dikompensasi. Ini termasuk menghitung potensi pendapatan yang
akan hilang jika keringanan diberikan serta mempertimbangkan dampaknya terhadap industri domestik.
Komersialisasi Keringanan Impor: Setelah investigasi selesai dan keputusan keringanan impor diambil,
pemerintah harus memastikan bahwa pengelolaan pendapatan dari keringanan tersebut berjalan efisien. Ini
mencakup pemantauan dan pengelolaan pendapatan yang diterima dari impor yang mendapatkan keringanan
tarif atau pajak. Dalam beberapa kasus, mekanisme pelaporan berkala oleh penerima keringanan dapat
diperlukan.
Pencegahan Kecurangan dan Pelanggaran: Manajemen pendapatan juga mencakup langkah-langkah
pencegahan terhadap kecurangan dan pelanggaran terkait impor yang mendapatkan keringanan tarif. Ini
dapat mencakup pengawasan ketat, audit berkala, dan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang
terdeteksi.
Keterbukaan dan Komunikasi yang Efektif: Selama seluruh proses investigasi dan manajemen pendapatan,
komunikasi yang efektif dengan semua pihak terkait, termasuk produsen domestik, importir, dan masyarakat
umum, sangat penting. Keterbukaan dan klarifikasi tentang tujuan investigasi dan kebijakan keringanan impor
akan membantu mengurangi ketidakpastian dan potensi konflik.
PENUTUP
KESIMPULAN SARAN
Skema bonus dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
akuntansi dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus
mempertimbangkan dengan hati-hati desain skema bonus mereka, memastikan bahwa
mereka mendukung tujuan jangka panjang perusahaan dan tidak mengorbankan
integritas pelaporan keuangan. Penting juga untuk mengelola konflik kepentingan yang Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam
mungkin timbul akibat skema bonus yang kurang tepat. Dengan demikian, perusahaan penulisan makalah ini, akan tetapi penulis menyadari bahwa dalam
dapat mencapai keseimbangan yang baik antara motivasi karyawan dan kualitas
pelaporan keuangan.
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu penulis
Pelanggaran perjanjian hutang adalah situasi yang serius dalam dunia perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
bisnis, yang memerlukan tanggapan akuntansi yang tepat dari manajer perusahaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Dalam menghadapi pelanggaran ini, penting bagi manajer untuk berkomunikasi dengan dari para pembaca untuk evaluasi ke depannya. Sehingga bisa
kreditur, mengakui pelanggaran dalam laporan keuangan, dan merencanakan tindakan menghasilkan makalah yang bermanfaat bagi banyak orang.
yang sesuai untuk memulihkan situasi keuangan perusahaan. Dengan langkah-langkah
yang tepat, perusahaan dapat mengatasi pelanggaran perjanjian hutang dan menjaga
hubungan baik dengan kreditur serta pemangku kepentingan lainnya.
Manajemen pendapatan selama investigasi keringanan impor adalah
elemen penting dalam menjaga transparansi, keadilan, dan efektivitas dalam proses
pemberian keringanan tarif atau pajak. Hal ini memerlukan kerja sama erat antara
berbagai lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya serta penerapan
praktik terbaik dalam pengelolaan pendapatan yang terkait dengan impor yang sedang
diselidiki.
.
Sekian dan Terima Kasih
Mohon arahan dan bimbingannya

Anda mungkin juga menyukai