Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PROFESIONALISME DAN INDENPENDENSI DEWAN PENGAWAS

DALAM MENDETEKSI DAN MENCEGAH


KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI
PADA DIREKSI DAN PEGAWAI
PAM TM KOTA PALOPO
Taufiqulhidayat90@gmail.com

Abstract
TAUFIQUL HIDAYAT 02320170244. Analisis Profesionalisme Dan Indenpendensi Dewan Pengawas
Dalam Mendeteksi dan Mencegah Terjadinya Kecurangan (fraud) Akuntansi Pada Direksi dan Pegawai
PAM TM Kota Palopo. Pembimbing: Juliyanti Sidik Tjan dan Muhammad Reza.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Profesionalisme dan Indenpendensi Dewan Pengawas Dalam
Mendeteksi dan Mencegah Kecerungan (fraud) Akuntansi Pada Direksi Dan Pegawai di lingkup kantor PAM TM
Kota Palopo. Populasi dalam penelitian ini adalah 3 orang dewan pengawas, 1 orang SPI dan 1 orang Manager
Keuangan Penelitian ini menggunakan metode Analisis Deskriptif. Untuk mengumpulkan data lapangan,
penelitian ini menggunakan metode wawancara terhadap objek penelitian. Hasil analisis menunjukkan
profesionalisme dan independensi dewan pngawas secara berpengaruh positif dan signifikan dalam mendeteksi
dan mencegah kecurangan (fraud) Akuntansi.

Kata Kunci: Profesionalisme, Independensi, Kecurangan

Pendahuluan

Penelitian ini cukup penting dilakukan karena penyelenggaraan pemerintah harus berjalan normal

sesuai dengan undang-undang, sebagaimana diuraikan dalam Pasal 1 ayat 2 Peraturan Pemerintah

Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Pemerintah Daerah yang

menyatakan bahwa “kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dikhususkan untuk memastikan

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku”. Sikap

transparansi dan tanggungjawab harus dilakukan oleh setiap instansi pemerintah karena hal ini

bertujuan agar masyarakat tidak salah paham ketika menginterpretasi laporan dari apa yang telah

dikerjakan oleh pemerintah. Kesalahan dalam menganalisis sebuah laporan keuangan akan dapat

mempengaruhi dalam mengambil sebuah keputusan. Oleh sebab itu, pengungkapan laporan keuangan

yang disediakan oleh pemerintah tidak hanya harus untuk memenuhi tuntutan dari peraturan yang

berlaku, akan tetapi juga ikut mendorong pemahaman masyarakat tentang pengelolaan pemerintah

melalui informasi yang disajikan (Setyowati et al., 2016).

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2/2007 Tentang Organ dan Kepegawaian PDAM. Dewan

Pengawas berasal dari unsur pejabat pemerintahdaerah, profesional bidang air bersih dan/atau
masyarakat konsumen yang diangkat Kepala Daerah. Dewan Pengawas suatu PDAM beranggotakan

tiga hingga lima orang, tergantung jumlah pelanggan PDAM tersebut. Mereka menjabat selama lima

tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan,

Tugas Dewan Pengawas PDAM. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan

terhadap pengurusan dan pengelolaan PDAM, Memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala

Daerah diminta atau tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan PDAM antara lain penangkatan

Direksi, program kerja yang diajukan oleh Direksi, rencana perubahan status kekayaan PDAM, rencana

pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain, serta menerima, memeriksa dan atau menandatangani

Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan, dan Memeriksa dan menyampaikan Rencana Strategi Bisnis

(business plan/corporate plan), dan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan PDAM yang dibuat

Direksi kepada Kepala Daerah untuk mendapatkan pengesahan.

Fraud atau kecurangan dalam konsep Akuntansi adalah suatu kekeliruan atau penggambaran yang

salah dari fakta material dalam penyajian fakta pembukuan dan akhirnya dalam laporan

keuangan.Kecurangan akuntansi ini dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu kecurangan laporan

dan kecurangan transaksi.Kecurangan laporan mencakup kesalahan pelaporan yang disengaja sehingga

terlihat kondisi keuangan perusahaan lebih baik dari pada kenyataannya dan akhirnya menipu para

pemegang saham, investor dan kreditur. Kecurangan laporan yang paling banyak terjadi adalah

pendapatan dan persediaan yang “ditinggikan” atau biasa disebut pola Income Maximization, perataan

laba (IncomeSmoothing), serta pengaturan laba (Earnings Management).Adapun Kecurangan transaksi

biasanya dilakukan untuk mempermudah pencurian atau konversi aset entitas atau perusahaan menjadi

aset pribadi.Kecurangan transaksi contohnya adalah pengalihan aset perusahaan menjadi aset milik

pribadi dan hutang fiktif.


Metode Penelitian
A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di PAM (Perusahaan Air Minum) TM Kota Palopo Jl. Pong Simpin No.14, Murante, Mungkajang,

Kota Palopo, Sulawesi Selatan 91921. Sedangkan waktu penelitian direncanakan selama satu bulan yaitu bulan Maret tahun

2021.

B. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara ini bertujuan

untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif (Banister dkk dalam Poerwandari, 1998).

Sumber data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dariwawancara 3 orang Dewan Pengawas dan 2 orang Staf

Khusus PAM TM Kota Palopo

Tabel 2. Daftar Subjek Penelitian

No Nama Jabatan

1. Ir.M.Tawakkal. MM Ketua Dewan Pengawas

2. Hisma Kahman. SH,. MH Sekretaris Dewan Pengawas

3. Wahida Karim, SE,. MCA Anggota Dewan Pengawas

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang lain yaitu dengan dokumentasi. Pengumpulan data ini menggunakan kamera hand phone

untuk merekam pembicaraan dengan subjek, dan kamera digital untuk memotret dan merekam perilaku subjek.

3. Studi Literasi ( Pustaka )

Pengumpuan data ini berasal dari Laporan Keuangan yang di publish oleh Perusahaan mauapun Laporan tahunan Dewan

Komisaris

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu catatan atau dokumentasi perusahaan berupa

laporan keuangan publikasi perusahaan,

2. Sumber Data

Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh secara langsung dari sumber pertama (tidak melalui
perantara),baik individu maupun kelompok. Jadi data yang di dapatkan secara langsung.Data primer secara khusus di lakukan

untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penulis melakukan wawancara kepada Responden untuk mendapatkan data atau

informasi yang di butuhkan. Kemudian penulis juga melakukan pengumpulan data dengan metode observasi. Metode

observasi ialah metode pengumpulan data primer dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas dan kejadian tertentu

yang terjadi. Jadi penulis datang ke tempat usaha woodshouse untuk mengamati aktivitas yang terjadi pada usaha tersebut

untukmendapatkan data atau informasi yang sesuai dengan apa yang di lihat dan sesuai dengan kenyataannya.

D. Metode Analisis Data

Jenis metode penelitian yang dipilih adalah analisis deskriptif, adapun pengertian dari metode deskriptif analitis menurut

(Sugiono: 2009; 29) adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang

diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Adapun model analisis yang digunakan dalam penelitaian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu data yang

diperoleh dari suatu penelitian yang telah dilakukan di koperasi, Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis

data deskriptif kualitatif. Adalah:

1. Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan tentang gambaran aktivitas usaha yang ada di kantor tersebut

melalui wawancara lansung dilapangan.

2. Mengidentifikasikan masalah yang ada serta menganalisis secara mendalam dengan beberapa pendekatan seperti

analisis PIECES dan analisis kebutuhan sistem, mempelajari komponen-komponen yangterkait dengan sistem yang akan

dirancang serta pengendalian yang dibutuhkan.

3. Membuat rancangan bangunan sistem dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diperlukan

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.

4. Memberikan rekomendasi atas implementasi perancangan sistem yang telah dibuat yang cocok untuk diterpakan pada

kantor tersebut terutama terkait dengan sistem pengawasan internal, mengefektifkan aktivitas pengendalian dan

kesesuaian kinerja dewan pengawas dalam mendeteksikecenderungan kecurangan (fraud)


Pembahasan
Profesionalisme dan Indenpendensi merupakan sebuah sikap yang wajib dimiliki oleh seorang dewan
pengawas sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Perusahaan
Umum Air Minum Daerah Bagian Ketiga Pasal 15-17 turunan Peraturan Mentri Dalam Negri nomor 2
Tahun 2007 Tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum, dari regulasi tersebut
tugas dewas sangat relevan dengan objek dari peneliti yaitu mendeteksi dan mencegah terjadinya
kecurangan (fraud) akuntansi. Profesionalisme dan Indenpendensi merupakan satu kesatuan yang tidak
bisa di lepaskan dari tugas dan tanggungjawab kami selaku dewan pengawas, dimana salah satu fokus
pokok tugas kami ialah melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap pengurusan
dan pengelolaan PDAM yang baik sehingga terhindar dari konflik kepentingan yang berisiko
menimbulkan kecurangan

Dalam mengimplemntasikan sikap profesionalisme dan indenpendensi, dewan pengawas melakukan


persiapan sejak dini dengan menambah wawasan tentang tugas dan kewajiban mereka dalam bekerja
dengan tujuan pengelolaan perusahaan berjalan dengan baik dan terhindar dari praktek-praktek
kecurangan yang akan merugikan perusahaan.

Profesionalisme salah satu sikap yang memicu mereka dalam mencegah dan mendeteksi
terjadinnya fraud akuntansi, Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Widiyastuti dan Pamudji (2018), dalam mempertegas sikap profesionalisme dewan pengawas
bisa mencegah dan mendeteksi terjadinya (fraud) akuntansi, adapun beberapa keberhasilan
dewas dalam mengimplementasikan sikap profesionalisme tersebut

1. Terungkapnya kasus penarikan dana secara pribadi oleh seorang Pejabat perusahaan (Identitas Tidak
di berikan) senilai Rp.200.000.000 pada pertengahan tahun 2020 dari dana kas cadangan perusahaan,
hal ini bisa terungkap karena kecurigaan dewas terhadap laporan tahunan perusahaan dimana dana kas
cadangan perusahaan yang sudah ditambah dengan laba dari tahun 2020 tidak berada pada nilai
sebenarnya dan hal ini diperkuat oleh terbitnya cek kosong yang di tanda tangani oleh bendahara
perusahaan dan direktur keuangan perusahaan pada bulan yang sama.

2. Tidak terciptanya hubungan yang harmonis antar pejabat diperusahaan terkhusus manajer keuangan,
yang sudah beberapa waktu yang cukup lama tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, hal ini
didasari oleh semua tugas pokok beliau seperti seluruh pengeluaran dan pemasukan perusahaan, rapat
bulanan, triwulan sampai rapat tahunan pejabat perusahaan, manajer keuangan hanya di wakili oleh
assman pembendaharaan dan kas, dari ketidakstabilan ini mulai bermunculan beberapa tindakan-
tindakan yang merugikan perusahaan, seperti mark up harga mitra kerja yang sudah melewati batas
kewajaran yang dimana mitra tersebut usaha dari assman pembendaharaan dan kas dan beberapa staff
di kantor, terbitnya surat perjalanan dinas direksi dan pegawai yang tidak wajar, hingga keuntungan
dari lelang penjualan barang-barang bekas seperti meteran air, sisa-sisa pipa dan kendaraan yang tidak
layak pakai tidak di masukkan kedalam kas perusahaan, malahan keuntungan dari penjualan tersebut
hanya dinikmati beberapa orang mulai dari tingkatan assman hinggah direksi hal ini diketahui ketika
divisi yang menangani khusus kegiatan tersebut dimintaki laporan pertanggungjawaban dari hasil
lelang, dan ternyata yang mana barang ini di lelang tanpa melibatkan divisi yang bersangkutandan
terakhir
3. Tidak menindak lanjutkan pinjamana-pinjaman yang ingin di lakukan oleh pihak direksi kebeberapa
bank, alasan tidak melanjutkan yaitu pam tm sendiri masih memilliki pinjaman yang belum diselesaikan
di bank BRI dan alasan lainnya ialah peminjaman tersebut dilakukan di akhir masa jabatan direksi hal
ini tidak bisa dibenarkan karena jika pinjaman di tindak lanjuti dan dicairkan oleh pihak bank maka
yang akan bertanggungjawab melakukan pelunasan tersebut ialah direksi yang baru dimana mereka
tidak tahu menahu akan penggunaan anggaran dari hasil pinjaman tersebut disamping itu pinjaman
tersebut juga tidak pernah dikomunikasikan pihak direksi ke dewan pengawas begitu pula kepada kpm
dimana dalam hal ini adalah bapak walikota palopo hal yang membuat kami khawatir akan terjadinya
beberapa penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi terhadap keberlangsungan perusahaan
kedepannya….”
Dari kasus ini dapat di simpulkan jika sikap profesionalisme dewan pengawas memiliki pengaruh dalam
mendeteksi dan mencegah terjadinya kecurangan (fraud) akuntansi yang terjadi pada direksi dan
pegawai pam tm kota palopo.

Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Penelitian ini menganalisis profesionalisme dan indenpendensi dewan pengawas dalam mendeteksi
dan mencegah terjadinya fraud akuntansi pada direksi dan pegawai pam tm kota palopo. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa profesionalisme dan indenoendensi dean pengawas dalam
mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud akuntansi pada direksi dan pegawai pam tm kota palopo.
memajukan perusahaannya dan meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan.
Profesionalisme salah satu sikap yang memicu mereka dalam mencegah dan mendeteksi
terjadinnya fraud akuntansi, Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Widiyastuti dan Pamudji (2018), dalam mempertegas sikap profesionalisme dewan pengawas
bisa mencegah dan mendeteksi terjadinya (fraud) akuntansi, adapun beberapa keberhasilan
dewas dalam mengimplementasikan sikap profesionalisme tersebut tersebut juga tidak pernah
dikomunikasikan pihak direksi ke dewan pengawas begitu pula kepada kpm dimana dalam hal ini
adalah bapak walikota palopo hal yang membuat kami khawatir akan terjadinya beberapa
penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi terhadap keberlangsungan perusahaan kedepannya….”
Dari kasus ini dapat di simpulkan jika sikap profesionalisme dewan pengawas memiliki pengaruh dalam
mendeteksi dan mencegah terjadinya kecurangan (fraud) akuntansi yang terjadi pada direksi dan
pegawai pam tm kota palopo

B. Saran
1. Memanfaatkan seluruh lapisan pegawai dalam mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud
akuntansi
2. Bagi peneliti yang ingin melaksanakan penelitian sejenis, diharapkan dapat melakukan penelitian
di perusahaan swasta karena BUMD memiliki SOP terikat oleh pemerintah
Referensi
Ade, Afri. 2017. Pengaruh Ketaatan Akuntansi, Moralitas dan Motivasi Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar). Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Adinda, Yunita Maya. 2015. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kecurangan (fraud) di Sektor
Pemerintah Kabupaten Klaten.Skripsi. Universitas Negeri Padang

Agoes, Soekrisno. “Auditing”. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.2004. Amrizal.“Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Audit”,
2004.

Andi Amirullah Arif Tiro.2004. "Pengaruh Pengendalian Internal dan Kompensasi Terhadap
Kecenderungan Kecurangan (fraud) pada Pemerintah Kota Palopo"

Budiantari, Ayu. (2018). Pengaruh efektivitas pengendalian internal, profesionalisme badan pengawas dan
moralitas terhadap kecenderungan kecurangan (Fraud) akuntansi (studi empiris pada LPD se-kecamatan
Mengwi, Badung). Skripsi. UniversitasPendidikan Ganesha.

Dewi, Gusti Ayu Ketut Rencana Sari. 2014. Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal pada
Kecurangan Akuntansi (Studi eksperimen pada pemerintah provinsi Bali). Tesis. Universitas Udayana

Marcellina Widiyastuti Sugeng Pamudji .2009. "Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme
terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan (fraud)

Mufidah, Amilia Paramita Sari.2018. Pengaruh Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap
Akuntabilitas Keuangan dengan Pencegahan Kecurangan (Fraud) sebagai Variabel Intervening pada
Travel Haji dan Umrah di Kotamadya Jambi.Journal of Economics and Business Vol.2 No.2 September
2018

Pengaruh independensi, kompetensi, skeptisme profesional dan profesionalisme terhadap kemampuan


mendeteksi kecurangan(fraud) pada auditor di bpk- ri perwakilan provinsi sumatera utara, Sartika N
Simanjuntak (2005)

Pengaruh Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan
Kemiskinan di Kota Depok. (2019). Management Buisness Journal, 37

Saifudin. 2004. "Pengaruh Kompetensi dan lndependensi Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi
Kuasieksperimen PadaAuditor dan Mahasiswa)." Tesis tidak dipublikasikan. Program Magister Sains
Akuntansi Universitas Diponegoro

Surnardi dan Pancawati Hardiningsih. 2002. "Pengaruh Pengalarnan terhadap Profesionalisrne serta
Pengaruh Profesionalisrne terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja: Studi Kasus Auditor BPKP." Jurnal
Bisnis dan Ekonomi. Vol. 9, No.1, Hal. 1-25

Anda mungkin juga menyukai