Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PERMOHONAN IZIN PENGAMBILAN DATA UNTUK

PENELITIAN TUGAS AKHIR DAN LAPORAN MAGANG


DI LINGKUNGAN KPP PRATAMA YOGYAKARTA
Judul
ANALISIS LAPORAN KINERJA KPP PRATAMA YOGYAKARTA

Diajukan Oleh:
Wifa Rizki Pusparini
17/ 416135/ SV/ 13873

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


DEPARTEMEN EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
1. Judul

ANALISIS LAPORAN KINERJA KPP PRATAMA YOGYAKARTA

2. Latar Belakang
Pemerintah ada dengan tujuan untuk melayani masyarakat. Pelayanan
kepada masyarakat diberikan oleh kementerian/ lembaga sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing. Instansi di daerah dibentuk sebagai representasi
kementerian/ lembaga yang berada di pusat dengan tujuan untuk menjangkau
masyarakat secara langsung. Adanya instansi tersebut diharapkan dapat
mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik. Dalam prinsip good governance
perlu adanya sistem pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik. Organisasi
yang tidak dapat mengukur hasil yang telah dicapainya, tidak dapat dikatakan
berhasil atau gagal. Organisasi yang tidak dapat menunjukkan keberhasilannya
maka tidak bisa mendapatkan penghargaan. Demikian juga organisasi yang tidak
dapat mengenali kesalahan atau kegagalannya, maka organisasi tersebut tidak
dapat melakukan perbaikan (Hatry, 1978).
Di Indonesia akuntabilitas kinerja publik mulai ditekankan sejak
diterbitkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang menyebutkan
bahwa diperlukannya sistem pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan
organisasi. Disebutkan pula bahwa instansi pemerintah memiliki kewajiban untuk
merancang program dan kegiatan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Direktorat Jenderal Pajak dibiayai
oleh APBN dengan maksud untuk mendapatkan penerimaan negara dari
penerimaan pajak. Dalam rangka pertanggungjawaban pencapaian kinerja dan
pelaksanaan anggaran suatu instansi pemerintah, serta untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance) di lingkungan Kementerian
Keuangan, maka setiap instansi di lingkungan Kementerian Keuangan diwajibkan
untuk membuat pelaporan kinerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

2
Keuangan Nomor 239/PMK.09/2016 tentang Evaluasi atas Implementasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Pajak telah
menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-259/PJ/2012 tentang
Penetapan Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sebagai
dasar pengelolaan kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. Secara umum
Kep-259/PJ/2012 mengatur mengenai pengelolaan kinerja organisasi dan kinerja
pegawai. Penilaian kinerja organisasi diwujudkan dalam Nilai Kinerja Organisasi
(NKO). NKO berisi target dan pencapaian atas Indikator Kinerja Utama (IKU)
dalam satu tahun, misalnya peningkatan kualitas laporan keuangan dan
peningkatan kepuasan stakeholders. Angka dalam NKO menggambarkan
pencapaian kinerja organisasi di mana didapatkan dari membandingkan antara
target dan realisasi. Untuk kinerja pegawai digambarkan dalam Nilai Kinerja
Pegawai (NKP). NKP berisi pencapaian Indikator Kinerja Individu (IKI) pegawai
dan Nilai Perilaku (NP) pegawai yang antara lain berisi penilaian atas soft
competency seperti: integritas, kerjasama, komitmen, disiplin, pelayanan, dan
leadership.
Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah
yang berada di daerah harus melaporkan kinerja mereka kepada pemerintah pusat
(kementerian/ lembaga). KPP Pratama Yogyakarta yang berfungsi untuk melayani
pajak masyarakat di Kota Yogyakarta harus melaporkan kinerja program dan kegiatan
kepada Direktorat Jenderal Pajak melalui Kanwil DJP DI Yogyakarta.
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh outcome penerimaan negara
apakah sesuai strategi yang telah dicapai atau belum sehingga menghasilkan
impact terhadap kesejahteraan masyarakat dan pemerintah (kementerian
keuangan/ direktorat jenderal pajak) harus mampu mengoptimalkan pengelolaan
kinerja.

3
3. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka fokus
penelitian ini adalah “Menganalisis Laporan Kinerja di Lingkungan KPP Pratama
Yogyakarta.”

4. Maksud dan Tujuan Penelitian


a) Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini, yang pertama adalah untuk memperoleh
data dan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan laporan
kinerja pada KPP Pratama Yogyakarta untuk dianalisis, yang kedua adalah
menjadi bahan utama dalam penyusunan tugas akhir dan laporan magang
sebagai salah satu syarat lulus pada Program Studi D3 Akuntansi Departemen
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

b) Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis laporan kinerja
dan penyusunan indikator kinerja dalam laporan kinerja KPP Pratama
Yogyakarta.

5. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Akademis
Diharapkan melalui penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan
referensi atau bahan acuan untuk menambah wawasan serta pemikiran bagi
penulis dan para akademisi yang akan melakukan penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan penelitian ini.

b) Manfaat Praktis
Diharapkan melalui penelitian ini dapat bermanfaat dan berkontribusi
sebagai bahan referensi, evaluasi dan pertimbangan untuk laporan kinerja pada
KPP Pratama Yogyakarta.

4
6. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian Tugas Akhir yang berjudul Analisis Laporan Kinerja KPP
Pratama Yogyakarta akan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Instansi: KPP Pratama Yogyakarta


Alamat : Jl. Panembahan Senopati No 20, Prawirodirjan, Gondomanan,
Yogyakarta
Waktu : 16 Januari – 6 Maret 2020
Ketentuan tempat dan waktu penelitian dapat berubah sesuai dengan
kesepakatan yang dikehendaki pihak instansi KPP Pratama Yogyakarta dan
peneliti.

7. Data yang Diperlukan dalam Penelitian


Berikut adalah data dari Instansi yang saya perlukan dalam penelitian ini:

1) Profil KPP Pratama Yogyakarta


2) Struktur organisasi
3) Tugas dan fungsi pegawai KPP Pratama Yogyakarta
4) Laporan Kinerja di lingkungan KPP Pratama Yogyakarta
5) Strategi dan Indikator kinerja KPP Pratama Yogyakarta

Penyediaan data yang dibutuhkan dapat dipertimbangkan lebih lanjut oleh pihak
KPP Pratama Yogyakarta dan peneliti.

8. Metode Penelitian
a) Metode dan Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
Meleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial
secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang
mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010).

5
Oleh karena itu pendekatan kualitatif dalam penelitian ini menggunakan
analisis tematik yang bermaksud mencocokkan antara teori yang berlaku dan
terkait dengan realita yang terjadi di lapangan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tematik. Penelitian tematik merupakan jenis penelitian yang
menjelaskan serta menggambarkan hasil penelitian berdasarkan temuan di
lapangan. Penelitian tematik tidak menguji hipotesis dan tidak menggunakan
skala hipotesis.
b) Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari
lapangan atau objek penelitian. Data primer didapatkan dengan cara
wawancara yang mendalam terhadap objek penelitian. Data sekunder
merupakan data yang didapatkan dari sumber tidak langsung, seperti sumber
bacaan (buku), produk penelitian yang dipublikasikan (jurnal, disertasi, tesis,
skripsi, artikel), peraturan, dan undang-undang yang berlaku. Data sekunder
digunakan sebagai landasan penelitian dan teori yang dijabarkan dalam kajian
pustaka.
c) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian tentang
analisis laporan kinerja KPP Pratama Yogyakarta adalah dokumentasi dan
wawancara yang mendalam. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar atau karya monumental
dari seseorang yang sesuai dengan tema penelitiannya (Sugiyono, 2012).
Dokumentasi data dilakukan dengan mengumpulkan berbagai dokumen yang
relevan terkait dengan laporan kinerja. Hasil pengumpulan data dari
wawancara yang mendalam akan lebih dapat dipercaya apabila didukung
dengan dokumentasi data.
Wawancara yang mendalam merupakan wawancara empat mata yang
mendalam tentang topik yang spesifik dengan menggunakan panduan
wawancara semi terstruktur (Hennink, Hutter dan Bailey, 2011). Dalam
melakukan wawancara yang mendalam, peneliti perlu membangun

6
kepercayaan, berempati, dan memotivasi partisipan/informan untuk
memberikan informasi. Wawancara yang mendalam juga dilakukan untuk
mempertegas atau mengkonfirmasi beberapa pertanyaan yang memerlukan
penjelasan lebih lanjut. Wawancara yang mendalam terkait laporan kinerja
ditujukan kepada kepala kantor, kepala sub bagian, kepala seksi KPP Pratama
Yogyakarta.
9. Data Peneliti
Berikut adalah data peneliti secara singkat:
Nama : Wifa Rizki Pusparini
NIM : 17/416135/SV/13873
Prodi/Departemen : D3 Akuntansi/ Departemen Ekonomika dan Bisnis
Universitas : Universitas Gadjah Mada
Hp/WA : 082196652628/085640469555
Email : wifaririz@gmail.com

10. Penutup
Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi sebuah sumbangsih
penulis atas wawasan mengenai penyusunan indikator kinerja dalam laporan
kinerja KPP Pratama Yogyakarta. Secara khusus, semoga penelitian dapat
menambah referensi aplikasi teoritis mengenai Laporan Kinerja di Lingkungan
KPP Pratama Yogyakarta. Oleh karena itu, penulis menjamin kerahasiaan data-
data instansi yang didapat selama melakukan kegiatan penelitian. Penulis juga
akan memberikan satu hasil penelitian tugas akhir yang telah disahkan oleh
Universitas Gadjah Mada sebagai arsip untuk KPP Pratama Yogyakarta. Atas
kesempatan yang diberikan penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya untuk KPP Pratama Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai